FAKTA-FAKTA BIOLOGI MERENDAHKAN TEORI EVOLUSI

(Facts of Biology Scorn Evolution)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diedit oleh Dr. Eddy Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan di First Baptist Church in Dallas

20 Januari 1957

 

Kejadian 1:26-27

 

            Inilah Bapak Gembala Sidang sedang membawakan renungan pagi yang kedua dalam rangkaian khotbah tentang penciptaan manusia, yang diambil dari Kejadian 1 ayat 26 : Berfirmanlah Allah : “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Dan ayat 27 : Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.

            Dan judul dari khotbah pagi ini adalah : “Fakta-fakta Biologi Merendahkan Teori Evolusi.” Adalah suatu hal yang mengherankan bahwa dengan berlalunya waktu, manusia harus menerima teori evolusi sebagai sesuatu yang benar. Tanpa penelitian yang mendalam, tanpa permintaan maaf, tanpa pertahanan, teori itu telah menjadi suatu doktrin yang diterima di sekolah, akademi dan ilmu pengetahuan, bahkan di lingkungan gereja.

            Sebagai contoh, dalam majalah Time terbitan minggu ini pada halaman 38, ada suatu artikel tentang pelayanan di gereja kita First Baptist Church. Dan artikel kecil di majalah Time itu dimulai dengan kalimat : “ Setelah jangka waktu yang lama tampaknya perang melawan evolusi sudah selesai.” Kemudian artikel itu menyatakan kalau kami berusaha untuk menantang teori itu dalam kebaktian pagi ini.

            Apa maksud majalah Time sewaktu menyatakan kelihatannya pertarungan melawan evolusi sudah berakhir? Apakah maksudnya perang melawan doktrin dan teori evolusi? Tidak. Maksudnya adalah bahwa manusia sudah menyimpulkan kalau evolusi adalah teori yang lengkap dan dapat diterima tentang asal-usul dan perkembangan segala bentuk dan fenomena kehidupan yang kita lihat di sekitar kita. 

            Contoh lainnya adalah, Minggu ini saya menerima sebuah pesan yang ramah dari hakim federal yang terkenal, Hakim T. Whitfield Davison. Beliau mengirimkan salinan pelajaran yang telah ia kirimkan ke kelas sekolah minggunya yang berjudul : “ Keyakinan Pendeta Kita.” Dan pada Halaman 15 dari bahan pelajaran itu ia katakan demikian : “Beralih ke Darwin dan buku Origin of Species-nya, kesimpulannya telah diterima secara universal dan mereka yang tidak menghargainya dianggap tidak berpendidikan.”

            Tetapi hanya demi kepentingan hal itu, ijinkan saya untuk melanjutkan apa yang hakim terkenal tersebut katakan tentang Darwin. Saya kutip demikian : “ Bagaimanapun, dasar kesimpulan dari teori yang dibentuknya adalah sedikit di atas praduga. Di bawah daya tarik bukti tak langsung, ia tidak mampu memperlihatkan bukti di hadapan hakim dan juri. Jika teorinya benar dan bagus, ia telah merugikan kekristenan. Sejarah mengungkapkan kalau manusia 6000 tahun yang lalu sama seperti manusia yang sekarang. Bila kera tidak menghasilkan manusia baru dalam 6000 tahun, bagaimana mereka bisa tahu kalau mereka pernah melakukannya? Kera-kera tersebut masih di kebun binatang dan di hutan. Mengapa ia tidak memberi kita spesimen lain dari keturunanya? Tambahan selanjutnya akan menjadi suatu kemajuan untuk yang pertama.”Akhir dari kutipan.

            Menurut saya, itu sudah menjadi teori dan penjelasan fenomena untuk perkembangan kehidupan dimana-mana yang telah diterima orang. Dalam buku Henry Fairfiel Osborne almarhum—seorang ahli paleontologi Amerika yang hebat—The Origin and Evolution of Life, tertulis demikian : “ Dalam tinjauan buku ini, kita tidak perlu mencurahkan waktu dan tempat untuk argumen-argumen baru tentang kebanaran teori evolusi. Pembuktian evolusi merupakan hukum mahluk hidup yang universal, merupakan suatu pencapaian intelektual terdebat dalam abad 19. Evolusi telah menjadi sebuah teori yang besar.”

            Tambahan lagi, pada separuh bagian awal dari bukunya, ia konsentrasikan untuk membuktikan bahwa asal-usul dan evolusi kehidupan adalah suatu hal yang tidak mungkin tanpa generasi spontan. Dan menurutnya generasi spontan harus dibuktikan sebelum evolusi hanya dianggap sebagai teori saja. Hal yang tidak mungkin di dunia ini yang pernah saya pakai untuk berkhotbah adalah tentang generasi spontan kehidupan.

            Menurut saya, kebohongan besar tentang perkembangan hidup, tentang proses evolusioner, telah menjadi teori yang harus diterima di sekolah-sekolah tertentu, akademi-akademi, ilmu pengetahuan dan kalangan gereja..... Suatu penyangkalan kepada Allah. Penyangkalan atas kejatuhan manusia. Membuat manusia menjadi seperti binatang buas. Mengosongkan dunia dari segala kekudusan yang Allah nyatakan dalam Alkitab, dan lagi, hal itu telah menjadi suatu doktrin yang diterima di lingkungan intelektual kita. Inilah khotbah pagi ini untuk menyatakan dan membuktikan kalau fakta-fakta biologi merendahkan, tidak mengakui teori dan hipotesa evolusi.

            Perbandingan antara perubahan dan perkembangan kehidupan dan alam yang kita lihat di sekitar kita tidak mendukung evolusi, justru agak sedikit bertentangan. Banyak di antara kita yang pernah mengunjungi Smithsonian Institute. Di sana anda dapat menemukan display ini : ada kendaraan roda empat buggy 2 silinder yang berbahan bakar gas. Dan setelah melewati waktu bertahun-tahun dari bentuk yang belum sempurna seperti buggy 2 silinder itu, anda akan saksikan perkembangan mobil sampai saat sekarang ini. Anda akan melihat bentuk-bentuk evolusioner telepon, telegram, radio dan alat-alat ilmiah lainnya dari yang permulaan sampai bentuknya yang sekarang ini. Kadangkala anda akan memakai istilah “evolusi” untuk perkembangan tersebut. Tetapi teori dari doktrin ini bukanlah evolusi dalam arti dan definisi semacam itu. Anda akan bilang apa bila hendak membicarakan tentang evolusi mobil? Anda melihat dari perkembangan yang terjadi dari pengaplikasian pemikiran yang jenius dan arahan tangan manusia. Masing-masing dari perkembangan mobil, radio dan televisi adalah ekspresi dari pikiran manusia, otak manusia dan bimbingan tangan manusia. Apakah anda diberitahukan kalau perkembangan-perkembangan itu terjadi karena generasi spontan? Atau karena kekuatan yang tidak masuk akal dan tidak mungkin terjadi? Namun, itulah langkah-langkah dimana para ahli teori memakai istilah “evolusi.” Mengenai hal evolusi inorganik, mereka mengacu pada perkembangan bentuk inorganik dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dan tentang evolusi organik, mereka melihat pada perkembangan kehidupan dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.

            Menurut anda, adalah suatu hal yang tidak mungkin bagi manusia untuk percaya kalau mobil, radio bisa berkembang sendiri. Harus mempunyai pemikiran dan kejeniusan untuk mengarahkan evolusi tersebut. Bila anda ambil mobil buggy 12 silinder itu dan membawanya keluar ke suatu tempat luas yang kosong, dan biarkan ia di sana sendirian. Dengan kekuatan yang dimilikinya, ia mulai berkembang dan berubah menjadi mobil-mobil bagus yang kita lihat sekarang. Itu bukanlah evolusi, belum, karena ia masih sebuah mobil. Tetapi apabila sewaktu anda memperhatikannya, lalu ia mulai berubah, muncul sayap-sayap dan berkembang menjadi sesuatu yang lain, katakanlah sebuah pesawat jet pembom atau pesawat DC-7 dan kemudian terbang, barulah itu disebut evolusi.

            Lalu anda bilang, ah, itu sangat gila dan tidak masuk akal. Dengarkan saya, tidak ada yang lebih gila dan lebih tidak masuk akal lagi dibanding seorang manusia yang mengatakan bahwa dari yang tidak ada, muncullah sesuatu. Dari yang tak ada, jadilah amoeba. Dan dari amoeba muncullah ikan. Dari ikan datanglah amfibi. Dari amfibi dari reptil. Dari reptil jadilah burung. Dari burung muncullah mamalia. Dan dari mamalia jadilah manusia. Dua-duanya gila, konyol dan aneh. Saya katakan, tidak ada fakta-fakta yang mendasar dari satupun di antaranya, dapat dibuktikan atau dapat diobservasi dimanapun, kapanpun, di tempat apapun.

            Mutasi, variasi, mutan, adalah jenis-jenis yang dapat dilihat. Ada bunga mawar, ada yang pink, kuning, merah, putih, segala jenis mawar. Mawar-mawar itu adalah mutan. Mereka merupakan variasi. Ada ayam-ayam, segala jenis ayam. Ayam kecil, besar, hitam, merah, kuning atau berbintik-bintik. Mereka mutan. Merupakan variasi dari mahluk kecil dari spesiesnya. Dimana-mana terjadi mutasi, tetapi tidak ada transmutasi dimanapun, kapanpun, di tempat apapun.

            Ketika bunga mawar berkembang, berkembang dan berkembang sampai menjadi sesuatu yang baru, misal pohon mangga, itu adalah transmutasi. Itu adalah sebuah evolusi. Ketika seekor ayam berkembang dan berkembang ke tempat dimana ia bukan lagi ayam tetapi sesuatu yang lain, katakanlah sapi atau kuda, itu adalah transmutasi dan itulah evolusi.

            Hipotesa evolusioner tidak bisa menjelaskan setiap perbedaan fenomena yang penting yang kita lihat di sekeliling kita. Mulanya tidak ada apa-apa, tiba-tiba ada sesuatu. Bagaimana anda menjelaskan tentang sesuatu yang ada di suatu tempat yang kosong yang luas? “ Yah,” kata hipotesa evolusioner, “ tempat dimana ia berkembang.” Ia berkembang dari apa? Yah, saya tidak tahu. Berkembang dari mana? Yah, saya tidak tahu. Jawaban dari evolusi tak diragukan lagi membahayakan kekristenan. Karena tentang berbagai fenomena yang sangat berbeda, saya tidak tahu.

            Herbert Spencer dari abad ke-19 berpikir untuk menggunakan argumen tentang evolusi organik yang dikemukakan Darwin, pada zat inorganik, untuk proses evolusi segala sesuatu di sekitar kita. Namun ketika ia kembali ke hal yang pokok dari persoalan itu, ia mengatakan,” Saya harus mulai dengan penyebab awal yang besar dan tidak diketahui.” Peribahasanya adalah : “Out of nothing, nothing comes.”

 

            Di antara ruang yang hampa dan kosong, tidak ada apapun. Di antara ketiadaan dan noktah kecil, terdapat jurang pemisah dimana evolusi tidak dapat menjelaskannya. Dan karena tidak mampu untuk menjelaskannya, maka evolusi juga dianggap tak sanggup untuk menjelaskan asal mula kehidupan dan bentuk-bentuk kehidupan.

            Dunia ini penuh dengan kehidupan. Kehidupan ada dimana-mana. Terdapat kehidupan pada setiap titik debu. Ada kehidupan pada setiap tetes embun. Ada kehidupan dalam setiap udara yang kita hirup. Terdapat kehidupan di kedalaman lautan. Ada kehidupan dalam kolam alkaline kecil di gurun pasir. Ada kehidupan dimana-mana. Bagaimana anda menjelaskan tentang kehadiran kehidupan di dunia ini? Kehidupan—ada dimana-mana (omnipresent).

            Bagaimana anda menjelaskannya? Dalam catatan saya, saya hanya dapat menemukan 3 dugaan yang berbeda dari para evolusionis. Dugaan pertama adalah : beberapa di antara mereka mengatakan kalau kehidupan dimulai di planet ini dengan menempelnya kuman kecil pada meteor yang jatuh di bumi. Ah, kuman kecil itu mengarungi angkasa dan datang turun ke planet ini. Namun, itu tidak memecahkan masalah. Itu hanya memindahkannya dari satu tempat ke tempat lainnya. Bagaimana bisa ada kehidupan di planet lain atau matahari lain itu? Tidak jelas.

            Teori kedua, bahwa beberapa evolusionis mengatakan kalau kehidupan terjadi karena generasi spontan. Itulah yang saya dengar dari anak-anak yang datang kepada saya. Mereka bilang : “ Guru biologi dan guru IPA saya mengatakan kalau kehidupan dimulai dari buih yang hijau.” Saya terkejut, kaget dan heran mendengarnya. Karena saya pikir pada pertengahan akhir abad ke-19, Louis Pasteur telah membuktikan kalau generasi spontan kehidupan itu tidak ada.

            Anda dapat mengambil sebatang jerami atau sebatang rumput dan meletakkannya di dalam air dan membiarkannya untuk beberapa saat. Tak lama kemudian air yang tenang itu akan penuh dengan animalcules (hewan bersel satu). Tetapi tiap-tiap animalcules itu muncul di air karena kehadiran kehidupan yang ada di rumput dan di air. Sekelompok sel-sel kecil, spora-spora kecil, benih-benih kecil atau telur-telur kecil.

            Louis Pasteur membuktikan kalau kehidupan tidak berasal dari apapun kecuali dari kehidupan yang sebelumnya. Bila sesuatu itu steril, ia akan steril selamanya. Tidak pernah ada bukti yang bisa disahkan kalau generasi spontan kehidupan pernah ada atau akan pernah ada. Beberapa ilmuwan besar berkata, itu adalah suatu hal yang tidak bisa dipikirkan dan dibayangkan.

            Dugaan yang terakhir adalah yang saya baca sekarang di majalah-majalah dan di koran-koran, yaitu bahwa kehidupan terjadi secara kebetulan. Contohnya : suatu cahaya kilat yang besar menembus uap air yang mengandung gas yang menutupi bumi, dan kilat itu menciptakan suatu kehidupan yang jatuh ke dalam lautan dan lautan memberinya kehidupan, dan ia mulai tumbuh dan berkembang sampai akhirnya menjadi manusia.

            Hal itu mengingatkan saya pada tulisan kecil yang saya baca di Readers Digest edisi terbaru. Tertulis di sana kalau Prof. Edwin Conklin, seorang ahli biologi dari Princeton University mengatakan : “ Kemungkinan kehidupan berawal dari suatu kebetulan sebanding dengan kemungkinan sebuah kamus lengkap yang berasal dari sebuah ledakan di percetakan. Hampir serupa.

            Tidak hanya teori evolusi yang tidak mampu menjelaskan setiap fenomena berbeda yang kita lihat di sekitar kita. Tetapi satu hal lain, kepastian spesies merupakan penyangkalan atas teori evolusi. Dengarkan saya, suatu spesies itu solid, suatu unit di dalam dunia organik yang tidak bisa dipecahkan. Allah membuatnya demikian. Ada banyak variasi dalam spesies. Namun, spesies itu sendiri tidak bisa dipecahkan. Tidak pernah ada pembuktian bahwa batasan suatu spesies pernah dilewati. Dan itu sesuai dengan hukum Allah. Tuhan Alllah mengatakan bahwa unggas-unggas di udara dan ikan-ikan di laut untuk seterusnya akan semakin bertambah menurut jenisnya. Berfirmanlah Allah, “ Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis mahluk  yang hidup, ternak, dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” (Kej 1:24). Dan tidak pernah ada penyimpangan dari hukum Allah itu.

            Dimanapun suatu bentuk kehidupan berada, dia akan melahirkan keturunan menurut jenisnya sendiri. Dan tanpa pengecualian, bukan jenis lainnya. Bukan tipe apa saja, bukan spesies lain, tetapi selalu menurut jenisnya. Tidak ada penecualian untuk hal itu dalam jaman geologi. Tidak pada jaman purba, tidak pada jaman prasejarah, tidak pada masa sejarah, jaman yang biasa diobservasi. Tidak juga pada jaman modern ini. Ketetapan spesies ini seperti sebuah jalan buntu. Suatu pengambilan keputusan yang tidak bisa diseberangi oleh teori evolusi.

              Tahukah anda ada sesuatu yang baik mengenai hal itu. Seseorang mengirimi saya sebuah karikatur minggu ini. Ada gambar 2 ekor monyet sedang berada di atas pohon. Salah satu dari monyet itu sedang menggaruk kepalanya dan yang satu lagi sedang menyusui bayinya di gendongannya. Si ibu monyet berkata kepada bapak monyet,” Terima kasih Tuhan, dia normal. Aku sudah takut saja dia berevolusi.”

            Namun, bisakah kita membuktikannya? Ketetapan dan kepastian, hukum Allah yang mengikat unit yang tak bisa dipecahkan. Menurut saya, terdapat fakta yang dapat dibuktikan dimana-mana, di setiap tempat, dalam setiap jaman geologi dan dalam jaman yang bisa kita teliti. Mari kita ambil contoh, infusoria, sejenis hewan bersel satu. Mereka sangat banyak terdapat di seluruh dunia ini, dalam jumlah yang tidak terhitung. Mereka ada di mana-mana. Nah, seorang ahli protozoologi bisa melihat infusoria kecil berkembang biak di air yang tenang melalui spora, benih dan telur. Seorang ahli protozoologi dapat melihat mahluk-mahluk kecil itu melalui sebuah mikroskop. Mereka mahluk yang berbeda, seperti halnya kuda yang berbeda dari sapi, banteng berbeda dari babi, dan keledai dari ayam. Semuanya berbeda, begitu anda melihatnya di bawah mikroskop. Mahluk ciptaan Allah yang berkembang biak. Hm, di sini amoeba, di sana paramaecium, ada rhizopoda, ada euglena, juga ada monera. Mereka ada di mana-mana. Dan mereka berbeda, sama berbedanya dengan kita yang ada di dunia yang besar dan bisa diobservasi ini.

            Sebagai contoh, mereka berbeda pada cara bergeraknya. Paramaecium adalah hewan bersel satu yang memiliki cilia, rambut-rambut halus, di sekujur tubuhnya sebagai alat bergerak. Paramaecium menggerakkan dirinya dengan rambut-rambut halus tersebut. Sekarang euglena. Euglena adalah hewan kecil bersel satu yang memanjang dan di kepala bagian depannya ada satu cilium kecil, hanya sehelai rambut kecil. Dan ia menggerakkan dirinya seperti pesawat dengan baling-baling yang pergi menembus atmosfer.

            Lalu ada amoeba. Hewan ini tidak mempunyai cillia. Bentuknya seperti gumpalan kecil. Gumpalan protoplasma bersel satu, dan ia bergerak dengan mengeluarkan kaki-kaki palsu (pseudopoda) sebagai perpanjanga dirinya. Ia memanjang ke satu arah dan sisa tubuhnya mengikuti.

 

            Molekul-molekul atom kecil itu berbeda dalam pola makannya. Beberapa di antaranya memiliki alat penghisap. Yang lainnya mempunyai mulut primitif yang membuka dan menutup. Beberapa di antaranya, seperti amoeba, bila menemukan makanan akan menutupinya dengan tubuhnya untuk kemudian menyerapnya.

            Mereka juga berbeda dalam cara bernafas dan berkembang biak. Ada yang membelah diri menjadi dua, empat, dan seterusnya. Ada juga yang dengan spora, benda seperti biji, lalu mati. Di antar mereka ada juga yang berkonjugasi. Jantan dan betina berkonjugasi dan melahirkan keturunan. Mereka sangatlah berbeda. Namun ada satu kategori dan satu tempat dengan mana mereka semua serupa, yaitu : tiap-tiap dari mereka melahirkan keturunan yang persis sama seperti dirinya, tidak ada penecualian untuk itu. Perkembangbiakkan mahluk-mahluk kecil ini bisa diamati melalui ribuan dan jutaan generasi. Meskipun telah melalui ribuan generasi, mereka semua serupa dan sama persis.

            Setelah melewati ribuan masa dan ribuan generasi, paramaecium akan tetap saja sama. Dan amoeba, setelah melewati ribuan generasi akan tetap merupakan amoeba yang sama. Euglena tetap si euglena. Mereka tidak pernah berubah. Tidak pernah berkembang. Tidak pernah melalui satu bentuk ke bentuk lainnya. Mereka persis sama seperti saat Allah menciptakannya pada mulanya dulu.

            Oh, Pak Gembala Sidang, tunggu dulu. Anda harus menyadari bahwa kita hanya melihat molekul-molekul atom kecil melalui mikroskop. Anda harus ingat bahwa nun jauh di masa lalu kita tidak punya mikroskop. Dan pada masa geologi, mahluk-mahluk kecil itu berkembang di waktu dan masa yang berbeda. Begitukah? Betulkah? Baiklah. Mari kita lihat apa benar begitu.

            Di masa lampau, di masa awal kehidupan, ada jaman Paleozoic pada berjuta-juta tahun yang lalu. Kalau anda mau menambahkan 10 juta tahun lagi saya rasa tidak apa-apa. Tidak terlalu berpengaruh. 10 juta bagi kaum evolusionis tidak berarti apa-apa. Tidak terlalu mengganggunya. Lingkup kerjanya bukan di fakta-fakta yang aktual. Lingkup kerjanya adalah hipotesa, teori dan dugaan-dugaan. Jadi 10 juta tahun bukan apa-apa.

 

            Baik, kembali ke jaman Paleozoic. Ada periode yang disebut Silurian. Dan pada periode Silurian tersebut terdapat batu-batu koral kecil di dasar lautan. Dan fosil dari koral Silurian itu dapat dilihat hari ini. Setelah melewati masa berjuta-juta tahun ditambah 10 juta tahun tadi, koral yang ada di dasar laut pada saat sekarang ini adalah persis sama dan identik seperti koral dari jaman Silurian dulu itu. Tidak pernah berubah. Tidak pernah berkembang. Tetap sama. Allah mengatakan demikian. Allah membuatnya begitu.

 

            Semua bentuk kehidupan ini sekarang ada di sekeliling kita. Ini hanyalah dugaan belaka, semata-mata hanya dalil, yang mengatakan bahwa amoeba lebih tua daripada kuda atau sapi atau mahluk ciptaan Allah lainnya. Kita semua ada di sini bersama-sama. Dan bukankah itu suatu hal yang aneh? Bukankah itu merupakan fakta yang mengherankan? Bila manusia berasal dari arthropoda dan arthropoda berasal dari mamalia, mamalia dari burung, burung dari reptil, reptil dari ikan, ikan dari cacing, dan cacing berasal dari amoeba atau protozoa, mengapa anda tidak melihat transisi seperti itu di jaman sekarang ini atau di jaman geologi?

 

            Saya katakan, adalah suatu hal yang mengherankan kalau dari berjuta-juta tahun dan milyaran tahun yang tak terhitung dari bentuk-bentuk transisi yang diduga berada di antara perkembangan dari amoeba sampai ke manusia tak terlihat lagi jaman sekarang, tidak juga ditemukan di masa geologi atau sejarah purbakala. Mengapa mereka tidak menghasilkan satu saja dan berkata,” Inilah contoh bentuk transisi darimana satu spesies bertransmutasi ke spesies lain?” anda tak bisa menemukannya. Anda tak bisa membuatnya. Anda juga tidak bisa membuktikannya. Allah menetapkan spesies-spesies itu dalam satuan unit yang tak terpecahkan, dan itu semua menurut pada hukum Allah yang Maha Kuasa.

            Mr. Etheridge, seorang ahli paleontologi dari museum Inggris yang termashur suatu ketika berkata,” Tidak ada sedikitpun bukti tentang transmutasi spesies di museum ini, tak satupun.” Tidak ada hal semacam itu. Kepastian spesies merupakan suatu penghinaan dan penolakan dan kemarahan terhadap hipotesa evolusi.

            Dalam sisa waktu yang sedikit ini—kita coba untuk membahas hal ini secepatnya agar bisa mencakup semuanya dalam waktu yang sedikit ini—ijinkan saya untuk membicarakan hal lain yang evolusi tidak mampu untuk menjelaskannya. Evolusi tidak dapat menerangkan kehadiran mahluk hidup di dunia ini, bagaimana sesuatu bisa ada dari yang tadinya tak ada. Evolusi juga tidak dapat menjelaskan tentang hal mental psikis yang misterius dan mengagumkan yang kita sebut pikiran, jiwa, roh; pekerjaan Allah, pekerjaan pikiran.

            Apakah yang dikatakan evolusi tentang perkembangan otak dan dari mana asalnya? Pada masa awal kehidupan, mereka mempunyai dalil demikian : atom-atom kecil karbon, nitrogen, hidrogen dan atom-atom kecil lainnya, bersama-sama dengan sedikit belerang dan fosfor, semuanya bersatu, dan kehidupan pun muncul. Ini sama sekali tidak menjelaskan apapun. Itu hanyalah permainan kata-kata. Sama seperti air. Panggilkan gas untuk hidrogen. Panggil oksigen dan mereka bertemu, kemudian atom-atom mereka membentuk molekul air. Tapi itu tidak dapat menjelaskannya, karena mereka benda-benda fisika. Mereka metrik, kelembaman, benda yang sesungguhnya. Hidrogen dan oksigen memiliki volume, berat, berat jenis, jumlah yang banyak, ukuran dan bentuk. Mereka adalah bentuk fisika. Ah, Pak Gembala Sidang, bukankah mahluk hidup juga benda fisika? Ya. Ia memiliki sifat-sifat fisika. Noktah kecil, gumpalan kecil protoplasma yang memiliki bentuk, berat jenis, ukuran dan berat. Betul.

            Dimana pun anda jumpai kehidupan, di mana ada kehidupan, anda akan menemui sifat-sifat dan kualitas yang non-spatial, non-metrikal dan tak dapat diukur (non-measurable). Anda akan jumpai kualitas yang berbeda dalam kategori. Di mana ada kehidupan, di situ ada maksud dan tujuannya. Ada penyesuaian dengan kondisi sekitarnya. Ada pengetahuan, ada memori, ada pengalaman dan ada pilihan.

            Bagaimana anda dapat mengatakan bentuk, warna, berat jenis atau berat dari suatu maksud (purposiveness)? Apa anda akan katakan kalau maksud itu bentuknya bundar atau persegi? Atau menurut anda berapa berat jenisnya? Kualitas-kualitas hidup ini semuanya berada dalam kategori yang berbeda dengan kategori benda-benda fisika. Bolehkah saya ilustrasikan?

            Di lautan di seluruh dunia. Terdapat triliunan yang tak terhitung hewan-hewan mikroskopis kecil. Sebagian di antaranya disebut radiolaria. Yang lainnya disebut diatoms. Segala jenis hewan yang ada di lautan. Gumpalan kecil protoplasma. Sebagian dari molekul-molekul atom kecil yang hidup di lautan itu, membangun tempat tinggalnya yang terbuat dari molekul-molekul karbonat atau kapur, sedangkan yang lainnya membentuknya dari cilia atau batu api. Nah, yang ingin saya ketahui adalah : Bagaimanakah satu dari diatoms kecil itu, bagaimana satu dari molekul atom bernama radiolaria, bagaimana ia bisa tahu untuk memilih antara sebuah atom atau sebuah molekul kapur dan jeruk nipis atau sebuah molekul cilia ? Siapa yang mengajarkan gumpalan kecil kehidupan itu untuk membedakannya didalam air laut, perbedaan antara sebuah molekul kapur dan sebuah molekul cilia untuk masing-masing dapat membangun tempat tinggalnya dengan caranya sendiri?

Mengapa, Pak Gembala, kami mendapatkan sebuah jawaban dari hal tersebut. Darwin yang mengajarkan mereka semua itu. Tetapi, jawab yang lainya, tidak, saya rasa Darwin tidak melakukan hal itu. Pastilah Einstein yang mengajarkan hal tersebut. Tidak, yang lain berkata, saya pikir Einstein tidak melakukan itu. Saya yang melakukan itu. Untuk anda melakukan hal tersebut hanyalah seperti suatu kemungkinan dan hanya seperti suatu keharusan serta hanya seperti penjelasan, yang untuk diutarakan bahwa kemampuan berasal dari sifat-sifat jasmani.

            Tuhan mengajarkan hewan kecil bagaimana memilih antara sebuah molekul kapur dan sebuah molekul cilia untuk membangun tempat tinggalnya yang kecil mungil. Oh, saya berharap saya punya waktu pagi ini untuk berbicara mengenai kebijaksanaan dari seekor semut kecil. Pergilah kepada semut, pertimbangkan langkahnya dan jadilah bijaksana, kata orang bijak kepada yang lainnya. Mereka mungkin hal yang dianggap malang karena kecil di atas bumi ini, tetapi mereka sangat bijaksana. Tidak ada kekuatan untuk membalas pada orang, namun mereka mempersiapkan makanan mereka di musim panas.

            Pernahkah anda membertimbangkan betapa kecil, mungil namun begitu bijaksananya seekor semut itu ? Sekalipun begitu semua sifat-sifat penyediaan dan kebijaksanaan serta pilihan dalam diri semut adalah tidak berarti,  kecuali ungkapan sebuah zat kecil mungil yang disebut saraf dan ganglia. Dan dengarlah saya. Pusat ganglia pada semut yang mengarahkan semua kehidupannya, gumpalan kecil yang adalah alat mata pencaharian itu tidaklah sebesar ukuran bagian peniti dari sebuah kepala peniti, namun semut kecil itu memiliki kehidupan sosial yang indah dan baik, koloni sosial, dan mereka akan membagi tugas-tugas mereka antara sang ratu dan perawat dan tentaranya dan pengintai dan pencari serta pengumpul makanan. Dan mereka telah mempersiapkan untuk mereka yang masih kecil, dan mereka akan mempersiapkan makanan untuk musim hujan. Dan mereka selalu mementingkan yang lain dan sangat bijaksana.

            Semut kecil itu. Bagaimana sifat bijaksana itu dapat ada di gumpalan kecil pada benda hidup? Siapa yang meletakkan disana? Semut lebih bijaksana daripada seekor sapi  dan lebih pandai dari seekor kera. Mungkin kera adalah turunan dari semut atau mungkin sebaliknya. Mungkin semut turunan dari kera. Dengarkan. Untuk masuk ke dunia yang menggelikan dan tidak masuk akal , ada kemampuan dari sifat fisik yang membuat benda hidup berada jauh diatas kemampuan benda hidup manapun sekarang ini. Ini adalah sesuatu yang berbeda. Ini sesuatu yang lain. Ini non materi. Dapatkah saya ringkas secepatnya saat masuk pada manusia?

            Kaum evolusionis mempunyai satu hal lain untuk dibicarakan tentang pengembangan pikiran, dan inilah dia. Tunggu, Pak Gembala, tunggu. Karena pada akhir evolusi kehidupan, ia berkata, dan pengembangan usaha kehidupan, ia berkata,  kemampuan-kemampuan pikiran itu dikembangkan didalam pikiran hewan karena perjuangannya untuk bertahan. Ini adalah pertahanan hidup yang paling sesuai. Untuk anda lihat, teori berkata, satu yang cukup pintar untuk mempersiapkan bagi anak-anaknya dan cukup pintar untuk mempersiapkan tempat tinggal dan cukup pintar untuk mempersiapkan masa depan, adalah dia yang akan hidup dan bertahan, dan yang lainnya mati.

 

            Sekarang, ia tidak punya penjelasan darimana datangnya pikiran tersebut. Kualitas non materi itu yang ada didalam mahluk hidup, ia tidak punya jawabannya. Tetapi untuk mengakui itu, ia harus memiliki Tuhan. Tetapi mengakui Tuhan, ia berkata, berarti mengakui alasan yang mula-mula, sesuatu ini berkembang dalam penaklukan kehidupan untuk mempertahankan hidup yang sesuai. Itu adalah ide yang bagus. Itu adalah sebuah teori yang menarik sampai anda melihat pada pembentukan manusia.

            Dr Winian yang terkenal menelpon saya semalam dan menunjuk sesuatu yang serupa pada saya. Itu adalah sebuah kebetulan yang ganjil. Saya sedang mengerjakan hal itu dalam khotbah ini pada waktu ia menelpon. Dengarlah saya. Dalam perkembangan seorang manusia, mereka mengatakan bahwa karakter-karakter dari seorang manusia ini untuk dilalui karena perjuangannya untuk mempertahankan hidup. Dan manusia yang mempunyai kemampuan, hidup, dan manusia yang tidak memiliki kemampuan-kemampuan ini, mati. Jadi dari sinilah kemampuan ini berasal. Mereka berkembang dalam diri seorang manusia.

            Baiklah. Saya ingin menayakan sebuah pertanyaan sederhana dan banyak dari kita juga demikian. Dalam perkembangan seorang manusia, ketika ia berjuang untuk hidup dan membangun kemampuan-kemampuan tersebut yang dicocokannya untuk hidup ini, saya ingin bertanya bagian mana kecintaan pada musik memainkan peranan dalam perjuangan untuk bertahan? Bagian manakah kecintaan akan seni memainkan peranan dalam perjuangannya untuk bertahan? Bagian manakah kecintaan akan kecantikan memainkan peranan dalam perjuangannya untuk bertahan? Dan bagian manakah yang dimainkan saat seorang manusia dapat keluar dari kesukaran, teori matematika yang ilmiah? Pada bagian manakah itu memainkan peranan dalam perjuangannya untuk bertahan? Disaat seorang manusia memandang matahari terbenam dan melihat warna-warna Tuhan; saat seorang manusia menatap cakrawala dan melihat perbuatan tangan Tuhan; saat seorang manusia mendengar sebuah lagu lama yang indah dan hatinya merespon seperti sebuah nada yang dipetik, apa yang dilakukan hal tersebut untuk menolongnya bertahan?

            Dengarkan, saya datang dari Tuhan. “Dengan gambar dan rupa Tuhan diciptakanlah ia.”. Dan Tuhan menyukai matahari yang terbenam, dan Ia melukisnya dengan warna-warna yang ada di kuasNya. Dan Tuhan menyukai cakrawala yang berkelip-kelip, dan Ia memberikan rasa suka itu kepada manusia yang diciptakanNya. Dan Tuhan menyukai alunan musik dan nyanyian malaikat-malaikat dalam kemuliaan. Bukankah dikatakan dalam Mazmur tentang seorang manusia “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.” Pemberian ini dari pikirannya, pemberian ini dari jiwanya, pemberian ini dari hatinya. Dan hidupnya bukanlah kepemilikan secara fisik, mereka non-materi, tidak ada, non metrik dan tidak dapat dihitung. Mereka datang dari gambaran dan persamaan dengan Tuhan yang perkasa yang membentuknya dan menyuruhnya keluar dengan semua kemampuan yang mana sekarang ini ia diberkati.

            Saya telah melihat ke masa lalu. Saya tidak punya cukup waktu. Minggu pagi berikutnya pada jam yang sama, kita akan melihat saksi embriologi pada teori evolusi. Sekarang, untuk sesaat, kita akan berdiri dan menyanyikan sebuah lagu pujian. Dan selagi kita menyanyikan lagu tersebut, seseorang darimu, seseorang darimu, memberikan hatinya dan percaya kepada Kristus. Seseorang darimu, letakkanlah hidupmu dalam ikatan gereja. Selagi kita menyanyikan lagu pujian , datanglah dan berdirilah disebelahku. Siapa saja, dimana saja, seorang dari keluargamu, atau seseorang darimu, keluar dari balkon, dimana saja untuk memberikan hatimu pada Allah atau untuk meletakkan hidupmu bersama kami didalam gereja. Selagi kita menyanyi dan datanglah selagi kita berdiri.