Daftar isi

KAMI MENGUNJUNGI MUSIUM ITU:

Fakta-Fakta Paleontologi

 

(WE VISIT THE MUSEUM)

The Facts of Paleontology

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Disadur oleh Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Kejadian 1:24-25

02-10-57

 

Dalam beberapa kebaktian ini Minggu ini kita berbicara dari Kitab Kejadian pasal satu. Dan khotbah pertama dari Kejadian pasal satu ini adalah kisah penciptaan tentang dunia, kita akan membahas penciptaan binatang-binatang dan akhirnya penciptaan manusia. Dan judul khotbah pagi ini adalah: Penciptaan Manusia dan Fakta-Fakta Paleontologi, dan itu lebih dari hanya sekedar pendahuluan khotbah. Dan dengan kata lain tema khotbah kita pagi ini adalah: Kunjungan ke Musium, dan alasan menyebutkan tema ini akan nampak jelas setelah kita memasuki pembahasan khotbah ini lebih jauh.

 

Pertama-tama kita akan membaca Kejadian 1:24-55: “Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.”

 

Alkitab memberikan pernyataan yang pasti dan konklusif bahwa Allah telah menciptakan segala bentuk kehidupan ini [segala “jenis” ini]. Setiap jenis yang Ia ciptakan dikelompokkan menurut jenisnya, dan jenis-jenis mahkluk ini tidak akan pernah rusak. Mereka adalah satu kesatuan dalam karya kreatif Allah yang tak dapat hancur.

 

Namun marilah kita kembali ke Musium.  Pertama, ketika saya berjalan melewati pintu itu, di sebelah kanan saya melihat poster panjang bertuliskan, “The Histomat of Evolution,” dan kemudian sub-judulnya berbunyi, “Ten Thousand Million Years” (“Sepuluh Ribu Juta Tahun”)… Jadi, saya melihat tulisan itu, dan di bagian dalam saya membaca tulisan yang berbunyi “Line of Descent from Amoeba to Man” (“Garis Keturunan dari Amoeba sampai kepada Manusia”). Diduga dari amoeba ini berevolusi menjadi cacing-cacing; kemudian berevolusi menjadi hewan tidak bertulang belakang; kemudian berevolusi menjadi ikan hiu purba; kemudian berevolusi menjadi binatang ampibi; kemudian berevolusi menjadi binatang melata (reptiles); kemudian berevolusi menjadi binatang mamalia; kemudian berevolusi menjadi monyet; kemudian berevolusi menjadi kera tak berekor; kemudian berevolusi menjadi Manusia Piltdown – saya secara khusus membahas tentang orang ini [Begitu juga dengan saya. Rekonstuksi omong kosong tentang Piltdown Man ada di sana ketika saya pergi ke Musium sekitar 1940-an dan itu masih ada di sana ketika Dr. Criswell pergi ke sana pada tahun 1950-an. Namun pada tahun 1956 itu ditemukan telah dikonstruksi dari potongan tengkorak kepala seekor monyet yang telah mati kurang lebih lima puluh tahun, tulang itu telah diberi cat berwarna agar kelihatan kuno, dan dikenal masyarakat sebagai “Piltdown Man’]; dan akhirnya, [di aula itu] manusia itu berevolusi menjadi manusia. Kata pengantar untuk poster itu sebagai pembukaan dari “Halls of Evolving Life” berbunyi,

 

Subyek tentang evolusi telah dipertimbangkan sebagai sesuatu yang menentang prinsip-prinsip religius. Keadaan itu terus meningkat, bagaimanapun juga, bahwa penyebaran yang lebih luas tentang data saintifik tentang evolosi biologis akan menemukan hanya satu hasil – bangunan iman baru dan lebih besar dalam kehidupan…

 

Apakah Anda melihat? Pada kata pengantar pada permulaan Halls of Evolving Life penulis berkata bahwa evolusi menentang “prinsip-prinsip religius” namun membangun iman yang baru dan lebih besar dalam kehidupan. Namun itu bukan bangunan iman di dalam Allah. Itu adalah penolakan terhadap Allah. Itu meniadakan Allah. Itu mengosongkan alam semesta dari keberadaan Allah. Karena sementara orang-orang mengikuti upacara-upacara keagamaan itu telah menjadi kosong dari maknanya – namun itu tidak akan lama lagi. Setelah isi dari agama telah dikosongkan… dari wahyunya dan dari kebenarannya, tidak lama lagi yang tinggal dalam pikiran orang-orang ini sepenuhnya tinggalah bentuk-bentuk dari agama tersebut. Dan itulah yang akan terjadi terhadap siapapun yang mempercayai evolusi atheistik, materialistik! Untuk sementara mungkin Anda masih religius. Anak-anak Anda mungkin memiliki bentuk setengah Kristen – namun tidak akan lama lagi mereka akan menyerah sepenuhnya kepada evolusi ini. Mengapa? Karena menurut mereka religius tidak memiliki arti, itu tidak lagi relevan, tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan kehidupan. Penulis pada pendahuluan Halls of Evolving Life berkata, pada hakekatnya, “Beri kami waktu dan kami akan membangun dunia yang lebih agung dan iman yang lebih agung dalam kehidupan ini.” Namun Allah berkata sesuatu yang sama sekali berbeda tentang umat manusia. Allah berkata bahwa kita semula diciptakan dengan sempurna, namun kemudian jatuh ke dalam dosa, dan dari kejatuhan itu kita tidak dapat menebus diri kita sendiri. Kemudian Allah memberikan kepada kita bentangan rencana yang agung di segala masa tentang janji korban penebusan Tuhan Yesus Kristus. Namun marilah kita pergi ke musium itu.

Kita sekarang sedang masuk ke dalam musium besar. Salah satu aula terbesar ada di musium itu disebut “Hall of Evolving Life” – dan kita sedang masuk ke dalam aula yang sungguh indah untuk melihat apa yang belum disingkapkan kepada kita sebelumnya tentang bentuk-bentuk evolusi kehidupan.

Jadi kita masuk ke dalam aula itu. Dan apa yang saya lihat? Pertama, ada tengkorak kepala dari Dunia Baru Monyet (New World Monkey). Kemudian di samping tengkorak kepala itu terdapat tengkorak kepala Dunia Purba Monyet (Old World Monkey). Kemudian di sana terdapat tengkorak kepala kera tak berekor atau manusia purba; dan di sampingnya tengkorak kepala manusia. Bagi saya tengkorak-tengkorak kepala monyet-monyet itu kelihatannya sama dengan tengkorak monyet – tengkorak-tengkorak kepala binatang. Tengkorak-tengkorak kepala manusia kelihatannya sama dengan tengkorak kepala manusia.

Pameran kedua adalah ini: pertama, di sana ada kerangka tulang manusia. Kemudian kerangka tulang simpanse. Bagi saya, kerangka tulang manusia itu nampak seperti kerangka tulang manusia, dan kerangka tulang simpanse kelihatannya sama dengan kerangka tulang simpanse. Dalam pameran berikutnya tulang-tulang paha dari delapan atau sembilan binatang ditunjukkan. Semua ini diduga mendemonstrasikan evolusi kehidupan.

Saya tidak dapat percaya bahwa para ilmuwan terdidik itu akan mencoba mendemonstrasikan doktrin yang jauh dari kenyataan seperti teori evolusi ini dengan hanya meletakkan di balik kaca beberapa kerangka tulang yang dapat ditemukan hampir di setiap tempat di dunia ini.

Itu akan menjadi seperti jika Anda melihat rumah-rumah yang Anda lihat di dunia ini. Anda telah memperhatikan bahwa semua rumah itu memiliki lantai, langit-langit, tembok, jendela, pintu – kemudian Anda akan menggolongkan dan menyusunnya menurut besar kecilnya. Di sini Anda memiliki rumah anjing yang kecil. Kemudian Anda memiliki rumah anjing yang besar. Kemudian Anda memiliki sebuah pondok. Kemudian rumah kecil, dan kemudian rumah yang megah. Dan akhirnya Anda memiliki suatu istana. Dan ketika Anda mengelompokkan semua rumah itu, dari yang paling kecil sampai yang paling besar, Anda berkata, “Lihat, istana ini berevolusi dari rumah anjing yang kecil.”

Seseorang mungkin mendebat demikian, “Namun Anda berbicara tentang hal-hal yang mati, hal-hal yang tidak hidup, dan segala sesuatu yang tidak hidup tidak dapat berkembang atau berevolusi.” Ketika saya berkata bahwa rumah anjing yang kecil itu tidak dapat meningkat menjadi istana dan Anda berkata bahwa itu demikian karena semua itu adalah obyek yang mati, itu tidak lebih menggelikan dari pada ketika para evolusionis berkata bahwa kehidupan bersemi secara spontan dari materi yang mati dan tak bernyawa. Namun itulah apa yang evolusionis ingin aku percaya, ketika ia berkata bahwa semua organisme yang hidup yang ada di dunia ini meningkat atau berevolusi dari protoplasma yang secara spontan hidup dari bahan-bahan kimia yang mati.

Mengapa, pameran dari tulang-tulang ini tidak membuktikan apapun di dunia ini. Jika Anda mencari makna dalam pameran ini, itu adalah ini: Ketika Allah membuat segala jenis mahkluk hidup, Ia memberikan kepada setiap jenis mahkluk dengan konstruksi yang terbaik. Allah tidak mengubah satu jenis mahkluk orisinil ke dalam “jenis” mahkluk yang lain, namun memberikan yang terbaik bagi setiap jenis mahkluk.

 

Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik” (Kejadian 1:25).

 

“Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” Allah memilih bentuk yang terbaik dan memberikannya kepada binatang-binatang yang Ia ciptakan. Allah memilih bentuk yang terbaik dan memberikannya kepada manusia yang Ia ciptakan. Seperti itulah indikasi dari semua strukturalnya. Namun perkembangan atau evolusi dari satu mahkluk ke mahkluk lain, tidak ada bukti yang mendukung sama sekali.

Sekarang marilah kita pergi ke pameran utama di “Halls of Evolving Life.” Ini adalah pameran yang pernah saya ingin lihat selama ini. Di sana ada pameran, yang berjudul, “The Ascent of Equus,” evolusi dari kuda. Teks di bawah berita utama itu berbunyi, “The Ascent of Equus – beginning Eohippus.” Kata Yunani untuk kuda adalah   hippos. Jadi Eohippus berarti “Dawn-Horse” (“Kuda Purba”) – kuda pertama pada mulanya. Mulai dari Eohippus, pameran itu melacak dugaan tentang perubahan atau proses evolusi kuda kira-kira sepanjang empat puluh lima juta tahun evolusi natural dan beberapa tahun penjinakan. Sekarang kita akan melihat, dalam pameran ini, empat puluh lima juta tahun dalam proses evolusi kuda.

Jari-jariku terasa gatal, mataku melebar, pikiranku dikejutkan! Betapa saya akan melihat suatu pameran besar!

Saya masuk ke dalam ruang di mana “Dawn Horse” berada. Inilah apa yang saya lihat. Di sana ada lima pameran kerangka tulang kuda. Nomer satu: “Pliocene Horse – Plesippus Shockonenis” – jenis kuda yang paling awal, yang dikatakan, hidup dua juta tahun yang lalu. Saya melihat kerangka tulang itu dan itu adalah kerangka tulang seekor kuda. Hanya seperti kuda biasa. Hanya seperti kuda pada umumnya! Saya melihat keterangannya dan membacanya lagi: “Early One-Toed Horse of Two Million Years Ago” (“Satu Jari Kaki Kuda Paling Awal Dua Juta Tahun yang lalu”). Yah, “satu jari kaki” itu hanyalah suatu kuku binatang, yang persis seperti kuku kuda pada hari ini!

Kerangka tulang yang kedua adalah Pleistocene Horse (Kuda Pleistocene), Equus Occidentalis – Kuda Barat. Keterangannya mengatakan, “Western Horse of California Fifty Thousand Years Ago.  Extinct Before Historic Times, from Rancho La Brea Pleistocene Asphalt Deposits” (“Kuda Barat dari Californaia Lima Puluh Ribu Tahun yang Lalu. Punah Sebelum Zaman Sejarah, dari Rancho La Brea Pleistocene Asphalt Deposits”). Saya melihat kuda itu dan ia memiliki satu jari kaki, sama seperti kuda pada umumnya. Namun keterangannya tidak pernah menyebutkan itu, dan kerangka tulang kedua yang telah saya lihat sama persis dengan kerangka tulang jenis yang pertama, hanya sedikit lebih besar dan, menurut dugaan, satu juta sembilan ratus lima puluh ribu tahun kemudian.

Pameran ketiga adalah kuda domestik dari zaman ini, diberi label seperti itu. Pameran keempat adalah kerangka tulang tentang konsep kuda. Saya melihat itu dan saya berkata kepada diri saya sendiri, “Sungguh ada lebih banyak lagi di sekitar kita dari pada itu! Di sekitar kita ada banyak hal yang lebih dari pada ini, karena mereka sedang mendemonstrasikan kepada saya lima puluh juta tahun dari evolusi kuda, perkembangan dari equus, dan semua yang saya lihat di sini hanya lima kerangka tulang kuda.” Jadi saya memperhatikan sekeliling dan menemukan banyak hal lainnya lagi. Di atas sebuah papan di sana terdapat kotak kaca kecil dan diberi keterangan: “Eohippus Borealis – Northern Dawn Horse – di kenal sebagai nenek moyang kuda modern yang paling awal. Pernah hidup di Amerika Utara pada zaman Lower Eocene, lima puluh tahun yang lalu. Sisa-sisanya tidak lengkap. Hanya belakangan kita menemukan material fosil yang lengkap untuk mengijinkan konstruksi kerangka tulang.” Dengan kata lain, model yang mereka telah bangun hanya merupakan pekerjaan berdasarkan dugaan saja. Dapat dikatakan bahwa mereka hanya menemukan kepala binatang tanpa tubuh, namun kemudian membuatkan tubuh untuk kepala itu supaya dapat dipajang di sana. Keterangan selanjutnya berbunyi demikian: “Temukan perbedaan: Ukuran kecil. Tiga belas inci tingginya. Tubuhnya panjang dengan Punggung Dilengkungkan. Empat Digit Funsional pada Kaki Depan.  Gigi dan Kaki menunjukkan pemakan Rumput (itu adalah binatang pemakan rumput dan suka meringkik) dari Pada Menunjukkan Binatang Gembalaan.” Jadi, kita dapat melihat di dalam kotak kaca itu, binatang kecil yang tidak lebih besar dari pada seekor kucing besar dengan empat jari kaki pada kaki depannya dan tiga jari kaki pada kaki belakangnya.

Kuda itu adalah demonstrasi klasik dari apa yang digunakan oleh para ahli evolusi untuk mendukung teori mereka. Jika Anda meminta para ahli evolusi untuk mendemonstrasikan dengan fosil-fosil beberapa spesies yang berkembang atau berevolusi dari “bentuk yang lebih sederhana” ia akan menunjukkan pameran itu – kuda. Mereka berkata bahwa konsep kuda yang besar yang kita kenal hari ini berevolusi dari apa yang kelihatannya lebih kecil dari pada seekor kucing besar. Saya akan mengakui, jika ini adalah representasi yang benar, mereka telah mendemonstrasikan teori mereka.

Namun ada lagi yang dikatakan. “Dawn Horse” kecil, dengan empat jari kaki pada kaki depan dan tiga jari kaki pada kaki belakang, yang diduga hidup lima puluh juta tahun yang lalu. Fosil yang kemudian ditemukan adalah  “Pliocene Horse” dan mereka mengatakan bahwa ini hidup dua juta tahun yang lalu, yang mana bagi saya kelihatannya sama saja dengan kuda-kuda yang hidup pada zaman ini. Para ahli evolusi itu harus meliput selama empat puluh delapan juta tahun, dan pada empat puluh juta tahun itu mereka harus menemukan mata rantai yang hilang antara binatang sebesar kucing dan kuda seperti yang kita kenal hari ini. Dimana mata rantai yang hilang itu? Itulah sebabnya mengapa saya pergi ke musium. Saya ingin melihat mata rantai yang hilang itu. Apa yang saya cari itu tidak ada!

Fakta kedua adalah: penyusunan fosil kerang tulang ini selalu berubah-ubah. Mereka menyusun sepenuhnya berdasarkan khayalan. Mereka memilih suatu binatang dan mereka berkata bahwa binatang ini secara khusus telah berevolusi menjadi type binatang yang lain. Itu tidaklah demikian. Tidak ada “mata rantai yang hilang” antara berbagai type binatang. Semua spesies ini memiki “jenisnya” masing-masing. Mereka tidak menunjukkan evolusi dari satu “jenis” organism ke “jenis” organisme yang lain.

Fakta ketiga adalah poin utama saya. Dalam lapisan fosil yang sama dimana mereka menemukan apa yang disebut “Dawn Horse,” di lapisan yang sama mereka telah menemukan kuda yang riil, kuda yang sesungguhnya, kuda yang sama seperti kuda abad modern ini. Mengapa ahli evolusi tidak meletakkan kuda itu di sana sebagai pameran? Mereka berkata bahwa binatang yang kecil ini berevolusi menjadi kuda. Namun di sana telah ada kuda yang riil, sama seperti kuda yang dapat kita temui hari ini, di setiap padang rumput yang sama, dan pada zaman yang sama! Tidak ada bukti untuk evolusi!

Pernyataan saya adalah ini: ahli evolusi ditipu oleh penyusunannya sendiri dari fosil-fosil tersebut. Hari ini, seperti yang saya lihat, saya melihat kuda poni Shetland kecil. Dan, kemudian, ada kuda-kuda Clydesdale yang besar. Ada juga zebra, kuda berpelana, kuda Arab, kuda balap. Mereka semua hidup bersama sekarang ini juga. Dan mereka semua adalah dari “jenis” yang sama.

 

Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” (Kejadian 1:25).

 

Marilah kita anggap bahwa semua type kuda yang telah saya sebutkan di atas, yang hidup bersama di bumi ini hari ini akan mati dan terkubur dan tulang-tulangnya akan menjadi fosil. Lihatlah di sana – kuda poni Shetland yang kecil! Lihat di sana – kuda-kuda Clydesdale yang besar! “Oh,” mereka akan berkata, “Teori kami terbukti. Binatang-binatang kecil itu berevolusi ke dalam binatang yang besar. Tidak demikian. Mereka semua hidup pada zaman yang sama. Itulah penegasan saya. Mereka semua ada pada zaman ini. Mereka semua hidup pada zaman yang sama dalam sejarah.

Dan demikian juga ini. Amoeba ada pada zaman ini. Cacing ada ada pada zaman ini.  Binatang amfibi ada pada zaman ini. Ikan, binatang melata, burung-burung, binatang buas – semua jenis mahkluk itu ada pada zaman ini di mana manusia ada. Semua mahkluk itu masih ada di mana-mana, pada zaman yang sama. Dan ketika mahkluk-mahkluk itu pertama kali diciptakan, menurut setiap “jenisnya” nampak terjadi secara tiba-tiba oleh karya kreatif Allah. Semua mahkluk itu nampak sempurna dan masih sama seperti ketika Allah menciptakannya, dam sama seperti apa yang kita baca dalam catatan Alkitab.