Daftar isi

KEMENANGAN TOTAL

TOTAL VICTORY

 

By W. A. Criswell

11-22-69

Efesus 2:1-7

 

 Kita sedang berdoa dan mengharapkan sebuah kemenangan yang tiada bandingnya. Tema khotbah pada pagi ini adalah KETIKA TUHAN MEMBANGKITKAN KITA DARI  KEMATIAN atau KEMENANGAN TOTAL. Setiap  minggu pagi, sebagaimana anda tahu, saya sedang berkhotbah dari Surat Efesus. Kita sudah sampai kepada pasal yang ke-2. Jika anda berkenan untuk mengikuti khotbah ini, mari buka Alkitab anda dalam surat Efesus pasal 2. khotbah ini adalah ekposisi Firman Allah. Surat Efesus 2:1-7, berkata demikian:

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama –sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan---dan di dalam Kristus Yesus, Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga. Supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karuniaNya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikannya terhadap kita dalam Kristus Yesus.”      

            Salah satu bagian yang agung dalam Alkitab, yang akan saya khotbahkan Minggu yang akan datang, yakni “Oleh karena kasih karunia kamu diselamatkan, itu bukan pekerjaanmu, bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” Firman Tuhan berkata, itu bukan hasil pekerjaan kita. Ada orang berkata dengan sombong, “Saya telah melakukannya.” Itu sebabnya, saya ada di dalam lingkup surga, karena saya telah mencapainya, saya adalah seorang yang baik, dan saya sempurna di dalam segala tingkah laku dan jalan-jalan saya. Tidak ! Kita mendapatkannya oleh karena kasih karunia Allah semata-mata. Itu adalah sebuah anugrah Allah.

Kita kembali pada bagian pasal di atas: “ Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.”Kita semua adalah anak-anak durhaka, seperti yang lainnya. Kita dan yang lainnya, tidak ada perbedaan. Kita semuanya sama. Sifat yang tidak ter-regenerasi terlihat dalam Firman Tuhan, seperti kumpulan mayat-mayat hidup. Kita semua  berada pada jalan yang sama. Tidak ada satu orang pun dari sejak lahir, yang tidak mengalami itu. Kita semua mati secara rohani.  Pandangan yang fenomenal terhadap sebuah  kumpulan seperti mayat-mayat hidup  yang tidak memiliki kehidupan, inilah yang tidak terlupakan selama-lamanya. Seperti apapun kematian itu, tidak ada seorang pun yang tahu. Namun apa pun bentuk kematian itu, di sini terlihat bahwa semua manusia, semua bagian anatomi manusia ada di sana. Dia adalah sebuah satu kesatuan. Dia adalah sebuah mayat hidup. Dia tidak memiliki kehidupan. Dia ada dalam kondisi mati. Ini adalah sebuah pandangan yang fenomenal dan dasyat. Oleh karena itu, kita menyembunyikannya dari mata kita dan menutupinya dengan bunga-bunga dan hiasan kotak-kotak yang indah, nyanyian-nyanyian, khotbah-khotbah dan puisi-puisi. Inilah sebuah pandangan yang serius dan fenomenal.

Saya bertumbuh dan melayani di sebuah area di mana banyak tubuh yang dirempah-rempah, ketika saya menguburkan mereka. saya melayani orang-orang yang sangat miskin. Banyak kali, ketika seorang dokter datang kepada mereka untuk memberikan pengobatan, tetangga-tetangga mereka yang membantu mereka bayar.

Kematian adalah sebuah gangguan yang dasyat dan sebuah musuh yang luar biasa. Seseorang yang berjalan dalam kekuatan, dilahirkan ke dalam dunia ini, dan kemudian mati dan dikuburkan dibawah gumpalan tanah. Saya biasa berdiri di sana dan mendengar gumpalan-gumpalan tanah ditimbunkan ke dalam liang kubur, dan tetangga-tetangga serta sanak keluarga berkumpul mengelilingi liang kubur itu. Itu merupakan kebiasaan yg sering kita lihat. Orang-orang yang ada disekitar kubur itu melihat dan melemparkan gumpalan tanah ke liang kubur peti mati itu. Mata yang memandang anda dan mengenali anda di kaca peti mati adalah orang mati. Ketika sebuah tubuh mati, seringkali matanya tidak tertutup. Anda dapat melihat kedalaman matanya yang mengenali anda hanya beberapa saat sebelum dimasukkan ke dalam kaca peti mati itu. Bibir dan lidah yang memanggil namamu itu, sekarang hanya menjadi gumpalan tanah lihat. Dan sebuah sosok kerangka yang diciptakan dengan kreatif, misterius, dan tangan Allah yang ajaib, sekarang menjadi rusak total. Abraham sangat mengasihi Sarah istrinya, dan  ketika Sarah meninggal Abraham menangisi dan meratapi kepergian sarah dengan sangat dalam. Abraham berlutut di hadapan anak Het dan berkata, “Biarkanlah saya membeli sebuah tempat pekuburan, karena saya harus menguburkan  pandangan terhadap kematian yang menyedihkan. Kematian adalah sebuah musuh yang hebat. Dan semua kita seperti itu. Dengan sifat seperti itu, kita mati. Kita mati dalam segala pelanggaran dan dosa-dosa kita. Sebagaimana tubuh kita telah jatuh ke dalam dosa dan pada akhirnya menjadi rusak dan busuk, maka kerohanian yang ada di dalam seseorang juga telah jatuh dan menjadi rusak dan busuk. Bagi kita, masih ada tingkat-tingkat kehidupan dalam diri seseorang yang telah jatuh, tetapi tidak ada bagi orang yang telah mati. Putri Yairus, yang berumur 12 tahun yang telah mati, tetapi dikatakan ia sedang tidur. Ketika Yesus mengatakan, singkirkan batu yang menutupi kubur Lazarus itu ! Namun Martha berkata, “Oh, Tuhanku, jangan ! Karena ia sudah bau busuk.” Putri Yairus yang tertidur dengan manis telah mati sama dengan Lazarus yang sudah bau busuk. Hari ini, saya berpikir ketika saya memiliki sebuah pelayanan kedukaan. Segala sesuatu dilakukan dengan sangat indah dan orang-orang yang menemukan cara merempah-rempahi mayat memiliki intelegensi yang tinggi dan pekerjaannya yang artistik. Namun saya coba membandingkan hari-hari ketika saya menguburkan orang-orang mati dan kebanyakan mereka tidak dirempah-remapahi dan sama rusaknya dengan maya-mayat lainnya. Tidak ada tingkat-tingkat dalam kematian. Dan bagi kita, sebagaimana kita lihat pada sifat dasar kita yang diwariskan turun-temurun, kita mungkin mengatakan bahwa orang ini baik, dan orang ini keji, tetapi kedua-duanya tidak memiliki  degree di dalam kematian jiwanya secara turun-temurun. Di luar Kristus, kita semua mati. Kita memiliki sebuah sifat kejatuhan dari manusia pertama, Adam dan Hawa.           

              Dengan sifat ini, sebenarnya kita adalah orang-orang yang dimurkai, sama seperti yang lainnya. Kita dilahirkan dalam keadaan seperti itu. Istilah orang Ibrani tentang anak-anak murka/ durhaka adalah jika seorang dijatuhi hukuman mati, maka cara orang Ibrani menyebutnya adalah “ Dia adalah seorang anak yang mati.”  Atau seseorang miskin, maka cara orang Ibrani menyebutnya adalah “Dia adalah seorang anak miskin.” Inilah orang-orang Ibrani, dengan sifat sebagai anak-anak murka/ durhaka. Kita semua lahir dalam keadaan seperti ini. Anda tidak bisa menghindari dari keadaan seperti ini, karena anda dilahirkan dalam keadaan seperti ini. Anda tidak perlu belajar dan mempraktekkan cara bagaimana menjadi orang berdosa, orang yang korup dan yang jatuh di dalam sifat kerohanianmu. Karena anda dilahirkan dalam keadaan seperti demikian.                       Di dalam Mazmur 51, Daud berkata, “Sesungguhnya dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Dia tidak menunjukkan bahwa itu adalah keberdosaan atau ketidak-adilan, justru menunjukkan tindakan kasih yang ada pada bagian ibunya, ketika anak itu dikandung. Ada orang berkata bahwa dalam pasal yg dibaca tadi tidak merasakan arti seperti itu, walaupun tindakan kasih adalah sebagai akibat dalam konsep seorang anak adalah keberdosaan dan jahat. Itu tidak benar. Apa yang Daud sedang katakana di sini. Dia sedang berbicara tentang dirinya sendiri. Dan dia berkata bahwa di dalam naturnya ketika dia dilahirkan, ada noda hitam di dalam dirinya.  Di dalam dosa, di dalam pelanggaran dia diperanakkan. Ini adalah bagian dari dirinya, sebuah sifat kejatuhan manusia pertama. Beberapa orang menyebutnya sebagai dosa asal. Apa pun yang anda sebutkan, itu adalah kebenaran dari hidup setiap manusia. Anda tidak perlu mengajar anak untuk menjadi egois. Dia sendiri akan menjadi egois. Anda tidak perlu mengajar dia untuk berbohong. Dia sendiri sudah bisa berbohong. Tidak ada seorang pun di antara kita, yang di dalam hidup kita tidak mewakili keberadaan sifat seperti apa yang dijelaskan di atas. Dan tidak ada seorang pun di antara kita, yang tidak tersentuh dengan ke-egoisan seperti itu. Dan tidak ada seorang pun di antara kita, yang dengan sifat dasar kita tidak mengenal dosa. Tidak ada seorang pun dari kita yang tidak mengenal dosa. Dengan sifat anak-anak murka/durhaka, maka kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita.

            Hari ini ada  yang menjadi seorang psikolog. Di generasi saya, ada yang menjadi seorang psikolog yang menyerukan pentingnya kemanusiaan. Hitlerite Germany dan Stalinist Russia memberikan sebuah angin segar untuk hal ini. Dan saya tidak pernah mendengarnya lagi setelah itu, namun itu tetap adalah sebuah filosofi di belakang system pedagogi, ketika saya bertumbuh menjadi dewasa. Menyerukan pentingnya sifat kemanusiaan. Tuhan berkata bahwa  hati manusia adalah jahat, penipu dan fasik yg tak berpengharapan, yang dapat kita kenal semua itu. Dengan sifat keberdosaan anak-anak murka/durhaka, maka kita dilahirkan dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita. pada suatu hari saya membaca tentang seorang pemburu di India dan dia tertangkap dalam sebuah kapal yang besar. Dan pemburu itu menemukan tempat berlindung, ia melarikan diri  di sebuah tempat yang tinggi. Dan ketika gelombang-air terus berpolang-paling, maka lama-kelamaan menjadi sebuah pulau, aliran air yang deras mengitarinya. Dan dia ada di atas sebuah tempat yang tinggi, yang sekarang adalah sebuah pulau. Dan ketika dia ada di sana, ada banyak binatang yang berbeda-beda, yang sedang berenang melalui aliran air itu dan juga ditemukan tempat berlindung pada sebuah tempat di daratan. Dan di antara banyak binatang-binatang berenang searah aliran air sungai itu, terdapat juga harimau. Dan harimau itu berenang melaluinya dan akhirnya menaiki pulau itu. Harimau itu sangat menakutkan, dan dalam keadaan basah dan sangat jinak, seperti kucing local di tempat kita. Lalu pemburu itu mengambil  senjata dan menembaknya. Dan ketika anda berpikir tentang ini, mungkin anda berpikir, “Wah, betapa kejamnya pemburu itu.” Harimau itu sudah basah dan ketakutan dan juga sangat menakutkan, tetapi pemburu itu malah menembaknya. Tetapi alasannya sangat sederhana yg dapat kita pelajari. Ketika melewati waktu itu dan pemburu itu membaringkan dirinya untuk tidur atau beristirahat membalikkan punggungnya, tetapi waktu itu harimau tersebut menjadi lapar. Dan di samping harimau itu, ada seekor binatang buas, ganas dan yg mempunyai sifat pemangsa. Dan ketika pemburu menoleh ke binatang yang jinak itu, sebenarnya di dalam binatang itu terdapat naluri yg buas, ganas dan yang dapat memakan manusia. Inilah sifat yang juga terdapat dalam diri manusia.  Jika anda ingin mengetahui seperti apakah sifat manusia itu, lihatlah dunia yang ada di sekitarmu hari ini. Hanoi, Peking atau baru mengingatkan kita,  dia yang tertua, Hilerite Germany dan Stalinist Russia. Tuhan berkata nature manusia yang rusak, korup dan yang telah jatuh. Dan kita tidak perlu belajar tentang situasi seperti ini. Tetapi kita sudah dilahirkan dalam kondisi seperti ini.

            Mari kita melanjutkan ekposisi pasal yang telah kita baca di atas. “Tetapi Tuhan.” oh, gambaran apakah yang terdapat pada orang-orang yang telah berbalik dari sifat kejatuhan manusia dan yang mengangkat hati kita ke arah surga dan Kristus. “Tetapi Tuhan.” Istilah ini adalah sebuah intan yang bersinar berkilauan, jika intan itu di tempatkan di atas kain hitam. Dan itu menjelaskan  apakah arti, “Tetapi Tuhan” di sini, terhadap latar belakang kerusakan sifat manusia, kekerasan, ketamakan, dosa, kerusakan sifat, perampokan, dan pembunuhan. Hal-hal ini bukan saja dapat kit abaca di luar negeri, tetapi juga dapat kita lihat di dalam kota kita. Oh, kemuliaan apakah ketika kitab kembali kepada Allah. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama –sama dengan Kristus.  Ini adalah salah satu presentasi theologia yang agung dari Alkitab. Dan saya ingin anda mendengarkannya jika anda sedang setengah ngantuk, cubitlah dirimu sendiri dengan keras pagi ini, atau koreklah dirimu atau  katakanlah, “saudaraku, tendanglah saya ke belakang.” Inilah salah satu kebenaran theologia yang agung dari Alkitab. Dan dengarkanlah apa yang ada di dalam Alkitab. Secara nature, anda dapat meminta dan berkata dengan tepat, “ Jika seorang telah mati dan dia adalah sesosok mayat, apakah kita berani melihatnya?” bagaimanakah dia hidup? Bagaimanakah ia percaya dan bagaimanakah ia kembali kepada Allah? Bagaimanakah ia bertobat? Bagaimanakah ia diselamatkan? Jika ia telah mati, apakah ia dapat melakukan hal itu? Inilah keyakinan theologia yang agung dari berita Injil Yesus Kristus.  Anda tidak akan dapat melakukannya! Tidak akan dapat! Ini adalah sebuah anugrah Allah. Ini adalah sesuatu yang dilakukan Allah bagi kita.

            Sebagaimana Kisah Rasul 11 menceritakan, bahwa ketika orang-orang Kristen Yahudi mendengar Roh Kudus juga dicurahkan kepada orang-orang yang bukan Yahudi di Kaisarea, mereka memuji Allah dan berkata, “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengkaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup. Inlah anugrah Allah. Sesuatu yang dilakukan Allah bagi kita. Sebab kita dapat mendengar, mendengar dan mendengar dan tidak pernah mendengar apa-apa. Sesosok tubuh yang mati. Dan mata dapat melihat, melihat dan melihat, tetapi tidak pwernah melihat apa-apa. Dan hati yang telah mati dapat merasakan, merasakan dan merasakan, tetapi tidak pernah merasakan apa-apa. Anda dapat membuktikannya. Semuanya itu mati adanya. Demikian juga dengan kita. kita semua telah mati. Tetapi ketika kita diselamatkan, itu adalah angurah Allah semata-mata. Itu adalah sebuah kebangkita dari kematian. Itulah sebuah muzizat intervensi dari Allah. Seorang yang ada di luar Tuhan, dia tidak bisa menghadirkan kesaksian dan khotbah-khotbah yang hidup.  Saya ingat dengan tepat, setelah perang dunia ke-2, saya sedang berada di Munich, Jerman. Terlindung dari bombardier, mereka sedang melayani TUHAN. dan ada banyak pengungsi yang sedang mengungsi ke Eropa Selatan. Lalu saya waktu itu sedang duduk di sana dan mendengar, mendengar, dan melihat dan melihat, tetapi saya tidak dapat mengerti. Beberapa pelayan adalah orang-orang Ukraina yang melayani orang-orang Ukraina. Beberapa yang lain adalah orang-orang Rusia yang melayani orang-orang Rusia juga. Dan yang lainnya adalah orang Jerman dan melayani orang-orang jerman pada waktu itu. Tetapi semua itu tidak berarti bagi saya, sebab saya tidak hidup di Ukraina, Rusia atau Jerman. Itu seperti seseorang yang terhilang di antara orang-orang asing. Dia mati dari kehadiran berita yang hidup. Pada waktu perjalanan saya ke Alaska baru-baru ini, saya duduk dengan seorang Atheis Belgia yang duduk disamping saya. Dan dia berbicara dengan saya berjam-jam lamanya. Dia adalah Atheis, dan istrinya juga seorang Atheis, demiian juga semua anak-anaknya adalah orang-orang Atheis. Dan dia mencoba melukiskan kepada saya semua kebahagiaan dan sukacita, serta kebebasan orang-orang yang menganut ajaran Atheis. Tidak ada sebuah suku kata pun dari hal-hal yang ia katakan pada saya, berarti bagi saya. Bagi saya, keitka saya mendengarkan apa yang dikatakannya, dia mati terhadap Allah, mati terhadap Kristus, mati terhadap surga dan mati terhadap kehidupannya.

            Ini adalah sebuah anugrah Allah. Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan Allah bagi kita. Seorang pengkhotbah, berkhotbah, berkhotbah dan berkhotbah, tetapi jika ia tidak bisa membangkitkan sebuah jiwa yang mati, maka ia tidak dapat mempertobatkan seorang manusia. Seorang guru dapat berdoa, berdoa dan berdoa dan dengan setia mengajar, tetapi jika ia tidak dapat mempertobatkan seorang jiwa. Ia tidak dapat membangkitkan jiwa yang mati.

Sekalipun ayah dan ibu kita dapat menangisi dan mendoakan anak-anak mereka, tetapi mereka tidak dapat membuat abak-anak mereka bertobat. Ini perlu intervensi dari Allah. Ini adalah sebuah anugrah Allah. Inilah sebuah tanda muzizat dari kuasa Allah. Hanya sebuah tanda kuasa dari Allah, keitka Ia menciptakan langit dan bumi ini. Hanya sebagai sebuah tanda dari kuasa Allah ketika Ia menciptakan hidup dan manusia. 

            Demikian juga sebagai sebuah tanda dari kuasa kreatif Allah, keitka Ia bangkit dari kematian, ketika Ia mencipta ulang kita. Itu adalah sesuatu yang dikerjakan Allah. Dan tidak ada seorang manusia pun di atas muka bumi ini yang dapat mencipta ulang dirinya sendiri dan ia tidak mungkin dapat membangkitkan dirinya sendiri. Hanya Tuhan yang dapat melakukannya. Kita dibatasi oleh sudut-sudut di sekitar altar gereja. Dan kita hidup di sekitar lingkungan seperti ini. Dan ini adalah sebuah intervensi Allah. Ini adalah sebuah kemurahan Allah dan kebaikan Allah.

            Saya akan ulangi. Karena itu ketika anda mendapatkan surga, anda tidak akan mengatakan, “Oh, terpujilah saya! Lihat apa yang telah saya lakukan.” tetapi itu akan menjadi sebuah khotbah, yang sedikit agak panjang. Itu akan menjadi demikian, “Semua orang harus memuji Yesus. Lihat apa yang telah Yesus lakukan. dan Dia yang  telah membangkitkan kita dan membuat kita duduk di surga pada zaman yang akan datang, Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karuniaNya, yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikanNya terhadap kita dalam Kristus Yesus yang merefleksikan kemuliaan Allah. Dia telah membangkitkan kita, oh sebuah kemuliaan, Allah telah membangkitkan kita.”

            Dalam doa, yang disebutkan dalam pasal pertama, Dia berbicara tentang kuasa Allah, bahwa Allah yang mengerjakanNya di dalam Kristus, dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kananNya di surga.

            Dia menggunakan gambaran dan ilustrasi yang sama, pada waktu Ia melukiskan apa yang telah Allah lakukan bagi kita. dia telah membangkitkan kita dan mendudukkan kita di surga dalam Kristus. Itulah yang telah Allah lakukan. Dia telah membangkitkan kita dan mendudukkan kita di surga dalam Kristus. Seperti seseorang yang turun dari mimbar gereja dan memberi dirinya kepada Yesus dan ia berkata, saya harus menjadi ciptaan yang baru, atau seluruh dunia telah berubah atau sesuatu telah berubah. Seperti orang yang lain, yang turun dari mimbar gereja dan memberi hatinya kepada Tuhan. dan ia berkata, “Selama 15 tahun saya tidak pernah merasakan hadirat Allah, tetapi selama 15 detik, saya bisa merasakan kenyataan yang paling besar dalam hidup saya.” Tida ada sesuatu yang seperti ini di dunia ini. Di sinilah kita melihat seorang yang telah mati terhadap Allah, mati terhadap Kristus, mati terhadap gereja dan mati terhadap hal-hal rohani, dan sekarang ia hidup. Kenyataan yang paling besar dalam hidupnya adalah Allah. Dan karunia yangpaling besar, yang telah memperkaya jiwanya adalah karunia hidup di dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu, Tuhan telah memberi kita symbol baptisan, mati, dikuburkan dan dibangkitkan untuk hidup baru di dalam Yesus Kristus. Bangkit dan membuat kita untuk duduk bersama Dia di surga di dalam Yesus Kristus.

            Seperti Henokh berjalan bersama dengan Tuhan melewati air, darat dan bintang-bintang di angkasa, di sanlah kemuliaan allah terpancar.itulah yang Allah akan lakukan bagi kita pada masa yang akan datang, Ia menunjukkan kekayaan kasih karunianya kepada kita, sesuai dengan anugrahNya. Karena dari kekekalan kepada kekekalan, kita menjadi para reflector, yang menunjukkan apakah anugrah Allah yang telah Ia lakukan bagi kita. Tidakkah itu adalah sebuah hal yang menakjubkan? Di segala zaman, kita menjadi orang-orang yang memperlihatkan karunia Allah, kita menjadi para reflector, yang merefleksikan kreatif, penebusan, kasih dan anugrah Allah yang agung. Saya ingin kita memiliki sedikit waktu untuk mengatakan beberapa hal ini. Saya terkejut dengan para ilmuwan yang telah menemukan benda-benda di bulan. Para astronot kita pergi ke bulan dan mengumpulkan benda-benda itu dan membawanya pulang ke bumi. Dan mereka ada di belakang jalan dengan muatan yang lainnya.dan para ilmuwan itu pun terkejut. Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat. Mari saya akan menunjukkan kepada anda beberapa hal. Mereka terkejut bahwa bulan ditutup dengan kaca. Kaca kecil yang dipenuhi dengan embun di atas bulan itu. Kaca itu ada di atas batu itu. Sebuah kaca kecil yg dipenuhi dengan embun meuntupi pasir bulan itu. Di mana-mana ada kaca. Mereka terkejut karena ada kaca di atas bulan. Mereka terkejut dengan batu besar yang berkilauan. Banyak batu-batu itu dapat memantulkan terang berkilauan lebih dari sebuah mutiara.  Di sana tidak ada awan, tidak ada lauatan dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, tidak ada pohon-pohon yang menutupi dataran.Di atas sana tidak ada permukaan yang permanent, di kawah-kawah dan dibatas-batas gunung. Dan itu sama seperti anda menghidupkan lampu  yang ada di depan mobil anda. Itu menolong anda memusatkan pada terang.

Dan ketika saya membaca hal-hal yang mengejutkan para ilmuwan itu, say kembali ke pasal pertama dari Kitab Kejadian dan saya membaca, Allah berkata bahwa Ia menciptakan terang itu, maka terang itu pun jadilah dan bersinar di atas muka bumi pada malam hari. Inilah seorang reflector yang sempurna. Tidakkah itu sesuatu, seperti yang Allah katakan dalam KitabNya. Itulah yang kita akan jadi di dalam kemuliaanNya. Kita akan menjadi reflector yang sempurna dari penebusan, anugrah dan kasih Allah. Dia berkata demikian, “Ia mendudukan kita di surga di dalam Kristus, pada masa yang akan datang, kita akan merefleksikan kebaikan, kemuliaan yang ajaib dari Allah kepada kita di dalam Kristuas Yesus. Itulah sebabnya, ketika dikatakan, “Tidak lama Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi, serta menciptakan daratan dan lautan.” Mereka tidak akan berkata lebih dari itu, tetapi mereka akan berkata, “Tuhan Allah Yang Agung, yang telah menenbus manusia yang jatuh dan membuat kita seperti sekarang ini dan membuat kita masuk dalam gambaran kemuliaan Tuhan dan Juru selamat kita Yesus Kristus.” Itu akan menjadi sebuah pujian penebusan untuk selama-lamanya, amin, amin!!!Apakah itu bukan sesuatu yang luar biasa? Tidakkah itu adalah sesuatu yang menakjubkan apa yang telah Allah maksudkan bagi anak-anakNya? Bukankah saya telah mengatakannya kepadamu, ketika kita mulai belajar Surat Efesus ini, kita akan berjalan masuk ke dalam air yang lebih dalam?

Oh, kekayaan kemuliaan Tuhan dan kepenuhan dari kasih karunia di dalam Kristus Yesus memenuhi kita semua. Mati dan bangkit, naik ke atas tempat yang tinggi di angkasa. Bangkit untuk menerima kemuliaan Allah.

Saudara-saudarai yang terkasih, inilah maksud Allah bahwa orang-orang kudusNya akan mewarisi bumi dan kerajaan, dan bintang-bintang di langit dan surga. Itulah milik kepunyaan kita di dalam Tuhan. Sekarang kita harus menaikkan pujian untuk masuk dalam doa. Sementara kita menyanyikan pujian ini, anda dan keluarga anda, pasangan anda, seseorang yang menjadi bagian dari anda---sementara kita menyanyikan pujian ini---jika anda ada di balkon, jika anda di lantai bawah, datanglah ke depan dan katakanlah, “Pak Pendeta, saya mau menyerahkan hidupku dan hati ku kepada Tuhan. Tuhan yang telah memberi hidup kepadaku. Dia telah berbicara kepadaku, dan saya bisa merasakan kehadiranNya. Saya telah mendengar panggilanNya dan saya mau datang kepadaNya. Anda adalah seorang yang beruntung, jika anda bisa mendengar Injil. Jika anda memandang Yesus, maka anda akan mendapatkanNya. Diberkatilah anda yang datang, yang berdiri dan yang menyanyikan pujian bagi Allah.

             

             

Alih bahasa: Bong Sak Tet, S.Th.