Daftar Isi

 

DIANGKAT MENJADI ANAK DALAM KELUARGA ALLAH

(ADOPTED INTO FAMILY OF GOD)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Khotbah ini dikhotbahkan pada kebaktian Minggu Malam, 25 Agustus 1982

di First Baptist Church in Dallas

 

“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya” (Efesus 1:4-6).

 

Pertama-tama marilah kita mempertimbangkan status tinggi kita di dalam Tuhan Yesus. Di dalam pasal yang kedua dari surat yang ditujukan kepada jemaat di Efesus ini atau surat yang juga berlaku untuk semua gereja di sepanjang masa ini, Paulus membuka surat ini dengan perkataan, “Dari Paulus rasul Kristus Yesus… kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.” (Efesus 1:1) Dan kemudian di dalam pasal 2:1, Paulus berkata, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” (Efesus 2:1) Dan di dalam ayat 3, ia berkata, “Pada dasarnya kamu adalah orang-orang yang harus dimurkai” (by nature we are children of wrath – KJV (Efesus 2:3). Tetapi Allah, “Telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus Yesus… Ia telah membangkitkan kita juga” (Efesus 2:5 & 6) dan sekarang kita lahir kembali di dalam kerajaan Juruselamat kita. Itulah apa yang telah Allah lakukan bagi kita, ketika Ia menyelamatkan kita, yaitu menghidupkan kita, membangkitkan kita, menjadi kita hidup bagi Allah.

 

 

KEISTIMEWAAN ANAK ADOPSI

 

Selanjutnya Paulus berkata dalam pasal yang pertama bahwa Allah telah melakukan sesuatu yang lain bagi kita. Ia bukan hanya telah menghidupkan kita, membangkitkan kita, membuat kita menjadi sensitif dan hidup bagi Allah, tetapi Ia juga mengadopsi atau mengangkat kita menjadi anak di dalam keluarga Allah (Efesus 1:5). Status kita dinaikkan menjadi ahli waris. Menurut hukum: jika anda mengadopsi anak, anda tidak akan pernah diijinkan atau dapat untuk mencabut hak warisnya. Anda dapat mencabut hak waris dari anak-anak kandung atau anak yang dilahirkan secara natural, tetapi menurut hukum anda tidak dapat mencabut hak ahli waris bagi anak yang diadopsi. Ia akan tetap menjadi anak anda selamanya.

 

Itulah cara Allah mengangkat kita menjadi anak-Nya. Jika kita diangkat menjadi anak-Nya atau diadopsi, kita akan diadopsi atau diangkat menjadi anak-Nya untuk selama-lamanya. Sekali kita diselamatkan kita akan tetap diselamatkan untuk selama-lamanya. Jika anda benar-benar sudah diselamatkan, anda akan tetap diselamatkan untuk selama-lamanya. Ajaran yang mengatakan bahwa seseorang yang telah diselamatkan namun kemudian bisa terhilang dan kehilangan keselamatannya, itu adalah ajaran yang asing yang tidak ada di dalam Alkitab. Allah mengajarkan kepada kita bahwa jika kita telah diselamatkan maka kita diselamatkan untuk selama-lamanya. Dan sekali kita diangkat menjadi anak-Nya kita akan tetap menjadi anak-Nya untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu kita adalah keluarga Allah dan status kita dinaikkan menjadi ahli waris. Bukan hanya itu, tetapi rasul juga menegaskan bahwa kita sebenarnya telah ditentukan atau dipredestinasikan untuk ditinggikan di dalam Kristus.

 

PREDESTINASI MENURUT

KERELAAN KEHENDAK-NYA

 

Ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa, mengapa Allah tidak membinasakan atau memusnahkan mereka? Dan mengapa Allah tidak memusnahkan umat manusia? Mengapa Allah di dalam anugerah dan rahmat-Nya mengijinkan manusia pertama untuk hidup menjadi bapa dan ibu dan melanjutkan keturunan ras manusia? Jawabannya ditemukan di dalam perikop ini, yaitu bahwa Allah telah mempredestinasikan atau Ia telah memilih seperti yang Paulus katakan di dalam ayat sebelumnya, “Sebelum dasar-dasar bumi didirikan Ia telah memilih aku.” Allah memilih kita agar kita menjadi seperti Dia dan melampaui keadaan fisikal kita yang telah jatuh ke dalam dosa. Allah membawa kita ke dalam ketetapan-Nya atau predestinasi-Nya untuk mengangkat kita sehingga kita menjadi ahli waris bersama anak-anak Allah. Jadi saudaraku, kita melihat di sini bahwa Allah memiliki tujuan bagi kita. Rasul Paulus berkata, “dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula (predestinasi) oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya” (Efesus 1:5). Ini adalah sesuatu yang baik yang Allah telah kerjakan bagi kita yaitu dengan memilih dan menentukan atau mempredestinasikan kita. Ketika saya mulai berpikir tentang itu hati saya dipenuhi dengan syukur yang begitu mendalam kepada Allah yang tidak pernah dapat saya ekspresikan, karena saya “telah ditentukan dari semula menjadi anak-anak-Nya sesuai dengan kerelaan dan kehendak-Nya.”

 

Mengapa saya tidak lahir dari suku Hotentot [nama salah satu suku di Afrika]? Mengapa saya tidak lahir dari suku Zulu? Mengapa saya tidak lahir dari orang-orang Aborigin di Australia? Mengapa saya lahir di Negara Amerika ini? Itu adalah ketentuan Allah atau predestinasi Allah menurut kerelaan kehendak-Nya dan saya hanya dapat mengucap syukur kepada Dia. Mengapa saya dilahirkan dalam keluarga Kristen? Ayah saya adalah salah satu orang yang terbaik yang pernah hidup, yang memiliki kerendahan hati dan orang yang saleh dan ibu saya adalah orang yang memberikan semangat senantiasa dalam kehidupan saya, dan saya bertumbuh dalam keluarga Kristen itu. Saya tidak pernah mengetahui apa maksudnya tetapi saya selalu pergi dalam setiap kebaktian doa di hari rabu, sekolah minggu, PA ataupun kebaktian minggu. Saya bertumbuh dalam keluarga Kristen itu. Saya percaya bahwa saya lahir di dalam keluarga itu oleh karena kasihNya yang telah menentukan saya dari semula sesuai dengan kerelaan dan kehendak-Nya. Itulah sesuatu yang telah Allah lakukan bagi saya.

 

Ketika kami mengadakan suatu kebaktian kebangunan rohani di sebuah kota kecil, seorang pengkotbah menumpang tinggal di dalam rumah kami dan setiap malam ia berbicara kepada saya tentang Yesus dan dalam pertemuan itu saya menemukan Tuhan sebagai Juruselamat pribadi saya. Ketika itu saya berumur sepuluh tahun. Bagaimana Allah melakukan hal itu? Oh, itu sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Saya tidak melakukan apapun untuk keselamatan saya, itu adalah apa yang telah Allah lakukan bagi saya. Dan ketika saya berdiri di sini saya berbicara kepada anda semua, ini semua telah ditentukan dari sejak semula atau dipredestinasi menurut kerelaan kehendak-Nya. Ketika kita hidup dalam kelimpahan dan berkat-berkat yang melimpah bagi kita atau bahkan ketika kita sedang menangis dan bersedih, dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan dan semua itu membuat kita lebih dekat kepada Tuhan. Itulah apa yang Allah telah katakan, segala yang terjadi dalam hidup kita sudah ditentukan dari semula oleh Allah sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya  untuk mendatangkan sesuatu yang baik bagi kita.

 

 

PENGERTIAN “ADOPSI” ATAU

“DIANGKAT MENJADI ANAK”

 

Di sini Rasul Paulus menggunakan kata “adoption” atau “diangkat menjadi anak.” Kata Yunani yang digunakan atau di terjemahkan menjadi “adoption” ini adalah “huiothesia.” Tidak ada kata Yunani lain yang seperti itu. kata yang diterjemahkan untuk anak adalah “huios” dan kata yang diterjemahkan “menempatkan” adalah “thesis” Kata “thesis” dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani ini dan biasanya dalam perguruan tinggi anda akan membuat suatu thesis. Jadi kata “thesis” di sini berarti “mengajukan” atau “menyatakan” dan ketika Paulus menggabungkan kedua kata ini, yaitu “huios” yang berarti “anak” dan “thesis” yang berarti “menyatakan” atau “menempatkan,” maka “huiothesia” berarti “menyatakan sebagai anak” atau “mengangkat sebagai anak.” Kata ini khusus digunakan dalam Perjanjian Baru dan tidak akan pernah dapat ditemukan di dalam literatur-literatur Yunani lainnya dan kata ini adalah kata yang khusus bagi Paulus. Hanya Paulus yang menggunakan kata “huiothesia” ini yang berarti “menyatakan atau menempatkan atau mengangkat sebagai anak.” Dan di dalam bahasa Inggris kata ini diterjemahkan menjadi “adoption” atau dalam Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “menjadikan anak-anak-Nya.” Kita diangkat menjadi anak dalam kerajaan Allah.

 

Selanjutnya rasul Paulus menggunakan kata ini dalam ketiga suratnya yaitu: di dalam Efesus, Galatia, dan Roma. Mari kita lihat bagaimana ia menggunakan kata ini. Di dalam kitab Roma 9:4 ia berkata, “Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak.” Ia berkata bahwa Israel diangkat menjadi anak atau diadopsi. Apa yang Paulus maksudkan di sini? Apa yang Paulus maksudkan adalah: bahwa Israel dipilih dari antara semua bangsa-bangsa di dunia untuk menjadi anak yang spesial bagi-Nya. Di dalam Keluaran 4:22 ketika Tuhan berbicara kepada Musa tentang umat-Nya yang ada di Mesir, Allah berkata kepadanya, “Israel adalah anak-Ku, anak-Ku yang sulung” (Keluaran 4:22). Israel dipilih dari antara semua bangsa-bangsa di bumi ini di tentukan, dan diangkat menjadi anak oleh Tuhan, menjadi anak-Nya yang sulung. Mungkin anda berpikir bahwa itu kan dulu tetapi sekarang tidak demikian, namun coba anda ambil majalah atau surat kabar dan bacalah itu dan saya tidak mau berbicara hanya surat-surat kabar atau majalah-majalah di Dallas atau pun di Amerika, tetapi ambil surat-surat kabar terbitan Eropa juga, dan di dalam surat-surat kabar itu anda dapat membacanya tentang Israel.

 

Orang-orang Yahudi di Israel tidak sebanyak dengan orang-orang Yahudi di sini atau di kota ini. Namun segala sesuatu yang mereka lakukan, setiap keputusan yang mereka buat selalu ada di halaman depan setiap majalah atau surat kabar di seluruh dunia. Dan bukan hanya itu, menurut Firman Allah, Israel memiliki tujuan akhir yang agung di akhir kesudahan zaman atau dunia ini. Dan itulah yang menghibur saya, saya akan menjelaskan kepada anda mengapa demikian. Itulah yang menyebabkan saya menjadi seorang penganut Premillenialisme. Saya tidak pernah memiliki guru Premillenial sepanjang hidup saya. Saya tidak pernah diperkenalkan terhadap Premillenialisme di dalam hidup saya. Tetapi saya mulai berkotbah dari dalam Alkitab dan ketika saya membuka setiap halamannya, saya mulai berbicara tentang janji Allah yang agung bagi umat-Nya dan saya sampai pada diskusi yang agung. Jika Allah tidak memelihara janji-Nya kepada Israel, bagimana saya dapat tahu bahwa Ia akan memelihara janji-Nya bagi saya? Jika Allah mengingkari janji-Nya kepada Israel bagaimana saya tahu bahwa Ia tidak akan mengingkari janji-janji-Nya kepada saya? Setiap janji yang Allah pernah buat dengan umat-Nya dan setiap janji yang pernah Ia berikan kepada umat-Nya, Ia akan memeliharanya dengan setia. Demikian juga setiap janji yang telah Allah buat untuk saya akan Ia pelihara dengan setia. Saya dapat membangun di atasnya, saya dapat hidup olehnya dan saya dapat mati bersamanya dan saya dapat memandang kemuliaan yang akan datang. Itulah apa yang Paulus katakan bahwa Israel diangkat menjadi anak dari antara semua bangsa-bangsa di dunia dan ia adalah anak-anak-Nya yang sulung. Tuhan berkata bahwa Israel adalah anak-Ku, anak yang sulung.

 

Namun kita melihat bahwa sekarang Israel tidak taat kepada-Nya. Alkitab berkata, “seperti cabang-cabang pohon jaitun yang akan dipotong, tetapi suatu hari nanti,” Paulus berkata di dalam perikop yang sama yaitu dalam surat Roma bahwa “Allah akan mencangkokkan atau melekatkan kembali cabang-cabang itu.” Dan ketika Ia melakukannya, itu akan menjadi kemuliaan bagi dunia. Itu akan menjadi kerajaan millennial. Kristus Tuhan akan menjadi raja mereka dan raja kita semua dan kita akan duduk bersama Abraham, Ishak dan Yakub dalam kerajaan Allah. Di sana kita akan bersatu, yaitu mereka dan kita dan kita akan bersama-sama dengan semua saudara di dalam kasih dan anugerah Tuhan kita. Itulah cara Paulus menggunakan kata “huiothesia” atau “adoption” atau “diangkat menjadi anak.” Ia mengaplikasikan itu kepada Israel dan selanjutnya di dalam kitab Roma ia mengaplikasikan itu untuk kita. Di dalam Roma 8:15 ia berkata, “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu menjadi anak Allah.” Demikianlah kita diadopsi atau diangkat menjadi anak-anak Allah.