MIMPI NEBUKADNEZAR

(THE DREAM OF NEBUCHADNEZZAR)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

Daniel 2:1-24

02-25-68

 

Ini adalah gembala kita yang akan membawa pesan pagi dari pasal yang kedua dari Kitab Daniel. Telah diberitahukan bahwa pesan tersebut akan diberi judul: Pembersihan Sejarah Manusia. Tetapi ketika saya sedang mempelajari dan mempersiapkan diri, saya sadar bahwa saya tidak mampu memulai untuk mencakup khotbah dalam periode waktu yang begitu singkat walaupun dalam rangka pelayanan, secara meningkat saya selalu diberikan waktu yang lebih banyak dan lebih banyak lagi waktu pada saat saya berkhotbah. 

            Kadangkala saya berkata kepada para pemuda ini serta kepada rekan-rekan pendeta saya pada konfrensi penginjil daerah kita, untuk kebanyakan bagian, para pendeta akan melangkah naik dan turun di dalam pelajarannya, bertanya-tanya apakah yang akan saya khotbahkan untuk hari Mingu yang akan datang? Mereka bekerja ketika mereka sedang merenung, berpikir, menyelidiki, mengintai, mereka berkata: Apa yang akan anda khotbahkan Minggu yang mendatang ini? Saya memberi tahu mereka, "Anda tahu, saya akan melakukannya. Saya melangkah naik dan turun ke dasar dari pelajaran saya, hanya saja masalaha saya agak sedikit lebih berbeda. Anda lihat, yang saya khotbahkan adalah Alkitab." Dan saya sedang mencoba untuk membuat mereka memberikan khotbah mengenai Alkitab. Dan saya memiliki sebuah masalah. Saya melangkah naik dan turun dalam pelajaran saya. Tetapi masalah saya adalah: Oh, Tuhan Allah, bagaimana caranya saya dapat sampai pada waktu pelayanan tersebut dengan seluruh apa yang ada dalam jiwa saya katakan? Dan oh, Tuhan Allah, Saya khawatir bahwa saya akan mati atau Yesus akan datang kembali sebelum saya mencapai apa yang saya inginkan dari memberikah khotbah mengenai Alkitab. 

Baiklah, saat ini, saya berkhotbah melalui Kitab Daniel. Dan pola yang sama juga terkandung di dalamnya. Jadi khotbah pagi ini adalah jenis dari perkenalan, walau bukan dalam arti kata perkenalan yang sesungguhnya. Kitab itu merupakan sebuah pesan didalam dirinya. Tetapi Pada hari Minggu yang akan datang pada jam seperti ini kita akan sampai pada pembersihan dari masa dari bangsa kafir yang diungkapkan kepada raja penyembah berhala yang bernama Nebukadnezar; sebuah wahyu dari sejarah manusia sampai pada masa penyempurnaan waktu. 

            Sekarang, karena setiap detiknya berharga, saya hanya akan memulai dari teksnya, dan khotbah ini dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah presentasi dari cerita di sini di dalam Alkitab. Kemudian bagian yang kedua daripadanya merupakan pengakuan dari cara Tuhan yang mengagumkan dan tiada tara. 

Sekarang, bagian pertama dari pesan itu: “Pada tahun kedua dari pemerintahan Nebukadnezar....” berarti ia telah memerintah selama dua tahun. Ia merupakan raja pendamping dari ayahnya, Nabopolassar selama sekitar dua tahun. Jadi di tahun kedua dalam pemerintahan yang penuh dari Nebukadnezar, yang berarti menjadi sekitar empat tahun sejak ia membawa Daniel menjadi seorang tawanan ke depan pengadilannya. Sekitar satu tahun setelah Daniel mendapat inisiasi ke dalam seluruh rahasia mistis dari Magi. 

Jadi Nebukadnezar merasa aman dengan tahtanya. Keseluruhan musuhnya telah disingkirkan. Dan Tuhan membuat sebuah Wahyu untuk diteruskan kepadanya.  “Pada tahun kedua dari pemerintahan Nebukadnezar, Nebukadnezar mengimpikan sebuah mimpi …” Sejauh ini raja ini merupakan raja yang paling sering disinggung dari seluruh raja yang menyembah berhala dalam Alkitab. Ia merupakan pokok dari nubuat itu sendiri, sebagaimana anda dapat baca dalam bab yang ke dua puluh lima Kitab Yeremia dan bab yang ke dua puluh tujuh dari kitab tersebut. Dan sekarang, Tuhan akan memakai raja penyembah berhala sebagai sebuah kenderaan terhadap wahyu dari salah satu penglihatan yang mengagumkan di dalam sejarah. Tidak ada bab lain lagi di dalam Alkitab yang memiliki keberhasilan yang melebihi target dan arti selayaknya bab yang kedua dari Kitab Daniel. Jadi, Tuhan akan mengatakan pesan ini melalui seorang raja penyembah berhala. Sekarang, Ia akan melakukannya melalui sebuah mimpi. 

            Hal ini memang tidak biasa. Di dalam Kitab Bilangan, Allah berfirman bahwa Ia akan berbicara kepada Musa secara berhadap-hadapan. Tetapi dengan yang lainnya, contohnya para nabi, ia akan mengungkapkan dirinya melalui penglihatan dan mimpi. Begitu juga seperti yang kita baca bahwa Jakub, ketika ia berbaring di sebuah tempat yang bernama Bethel, dengan kepalnya berada di atas sebuah batu, di dalam sebuah mimpi Tuhan berjanji kepadanya warisannya, negeri Palestina. Adalah melalui mimpi juga Allah memunculkan diri kepada Yusuf. Dan melalui mimpi juga Allah muncul di depan Salomo. Sekarang, Allah melakukannya kepada seorang tiran penyembah berhala seperti Nebukadnezar. Di dalam sebuah mimpi Allah berbicara kepada Abimelekh, seorang kepala suku dari Philistia. Di dalam sebuah mimpi Allah berbicara kepada Firaun dan menyatakan tujuh tahun berkelimpahan dan kelaparan. Dan di dalam sebuah mimpi Allah berbicara kepada salah seorang tentara dari bangsa Midian ketika ia menyuruh Gideon mencuri dengar. Dan di dalam mimpi tersebut disebutkan bahwa pasukan Gideon akan menghancurkan bangsa Midian. Jadi apa yang saya baca di sini tidak berbeda atau tidak biasa. Allah melakukannya. Dan Ia berbicara kepada Nebukadnezar, dan melalui dia, mengungkapkan pembersihan yang luar biasa selama berabad-abad dan milenium yang akan datang. 

Sekarang, di dalam mimpi tersebut, dikatakan oleh Kitab itu, “semangat dari Nebukadnezar telah terganggu dan tidurnya menjadi terpecah..” Ia ketakutan karena apa yang telah dilihatnya dan dia tidak mampu mengingatnya kembali. Semua yang diketahuinya adalah bahwa mimpi itu merupakan penglihatan yang mengerikan. Tetapi urutan serta pencitraan tersebut mengalir dengan deras dalam pemikirannya. Dan ia mencoba untuk memahami artinya, mimpi itu seakan menghindarinya. Dan semakin keras ia mencoba, semakin pasti bahwa ia gagal.Ketika ia mencaricara untuk mengambil kenangan dari apa yang telah dilihatnya, semua yang telah diketahuinya adalah bahwa hal tersebut merupakan konotasi dan masukan yang sangat luas. Dan hal itu merupakan sesuatu hal yang mengerikan, citra ini terbuat dari logam yang bersinar terang yang dihancurkan oleh sebuah batu, dan citra tersebut terhembus seperti sekam diterbangkan angin, dan batu tersebut berkembang memenuhi muka bumi ini. Dan hal itu memenuhi dia dengan perasaan kengerian. Dan apabila di waktu malam waktu panjang yang membosankan ditambahkan kepada pergolakannya – jiwanya dicekam oleh ketakutan, semangatnya terganggu – dan ia tidak bisa tidur. 

Kita memikirkan tentang orang yang hidup ribuan tahun yang lalui ini. Dia adalah teman sebaya kita. Saya melihat wajahnya di segala tempat. Kita sangat mirip dengan Nebukadnezar ini. Bagi kita, beberapa dekade terakhir ini telah menjadi mimpi yang mengerikan. Peristiwa-peristiwa sejarah yang telah berlalu di depan mata kita, pada saat kita pikir kita dapat membacanya dalam pengertian dan tujuan dan urutan serta konsekuensinya. Dan kita mencari tahu cara untuk mengetahui tujuan tersebut kembali dan menemukannya, dan kelanjutannya diselimuti oleh kabut. Hal tersebut berlalu dari hadapan kita. Ia terlepas dari genggaman kita. Apakah ini yang sedang terjadi? Dan apakah ini yang telah kita perhatikan di depan mata kita? 

            Saya tidak pernah merasakan sebegitu bingungnya ketika hal tersebut telah meliputi kehidupan dari bangsa kita seperti awan yang terus meningkat sma seperti di dalam mimpi yang buruk, tujuan dan arti dari apa yang tidak dapat kita ingat. Hal tersebut menghindari kita. Mengapa, saya dapat mengingat ketika Presiden dari Amerika Serikat, Woodrow Wilson, melakukan seruan kepada sebuah bangsa bahwa kita akan memasuki perang untuk mengakhiri sebuah perang. Kita akan membuat dunia ini aman untuk demokrasi. Dan harga yang menyedihkan dari Perang Dunia I dan penghancuran oleh Kaiser Wilhelm II, tetapi meletakkan pondasi untuk yang lebih mengerikan lagi Hitler. Kemudian sekali lagi, negara kita terperosok ke dalam Bencana itu dan kita menghancurkan Hitler, yang hanya akan diletakkan ke dalam tangan dari yang lebih mengerikan lagi, Stalin. Dan pertempuran kita dengan para sekutu kita melawan kaum fasis hanya membuka sebuah pintu dari sebuah limpahan paham atheis, tidak kenal ampun, lebih pahit dan kejam dan komunisme yang lebih pahit dan kejam. 

Orang-orang yang kita baurkan kedalam peperangan dari pentas Pasifik, untuk menghancurkan Jepang dan untuk membebaskan China - (Mengapa, saya ingat ketika sekretaris dari Dewan Misi Asing, perjanjian demi perjanjian, membuat pengumuman yang hebat bahwa setelah kemenangan maka kita akan mendapatkan kesempatan misionaris dan pekabaran injil yang besar dan melebihi target yang pernah dilihat oleh dunia). Dan setelah penghancuran Jepang dan pembebasan China, kita bahkan menemukan sebuah pintu besi pada wajah Mao Tse-tung beserta dengan Pemerintahan Merahnya. Dan kepada kejutan yang abadi serta tiada terbatas dari dunia barat, Perancis, di bawah ambisi dari De Gaulle mencari cara untuk membawa Inggris di bawah lututnya serta untuk menghancurkan kekuatan dari kehidupan ekonomi Amerika. Seperti mimpi buruk – dan kita mencari dan memeriksa, serta menyelidiki, untuk mengingat maksud dan tujuannya serta artinya, tetapi selalu terhindar dari kita. 

            Saya hanya mengatakan bahwa Nebukadnezar adalah rekan. Saya melihat wajahnya hari ini. Ia adalah salah seorang dari antara kita. Dan mimpi yang tidak dapat diingatnya beserta dengan pengertian dan maksud serta interpretasi yang tidak dapat dipahaminya: Akhirnya, dia melakukan apa yang akan kita semua lakukan – ia berpaling kepada kaum intelektual pada zaman ini. Mereka adalah orang-orang yang berkedudukan tinggi di negara ini. Dan ia memanggil kaum Magi dan Chalde. Mereka adalah orang-orang yang dipilih. Mereka adalah orang-orang yang terpilih. Mereka adalah orang-orang yang mengenal buku. Mereka adalah orang-orang yang mempercayai kekuatan pikiran yang memiliki semua jawaban – semua mereka – sama seperti kaum intelektual kita yang merasa sombong akan diri mereka. Hari ini, kebijaksanaan Tuhan  kesampingkan, ditanggalkan, diejek, dan direndahkan. Dan dengan adanya inteligensia dari dunia kita saat ini, kita mendapatkan semua jawaban, kata mereka, ‘tanyai kami, tanyai kami”. 

Lalu Nebukadnezar sang raja melakukan apa yang kita lakukan sekarang ini. Dia berpaling di dalam dunia kebijaksanaannya: berpaling kepada inteligensia dari waktu dan masanya – kaum pandai dan terpelajar. Maka mereka datang dan berdiri di hadapan sang raja. Saya dapat melihat mereka berkumpul. Keseluruhan upah, penghargaan mewah yang akan menyusul ketika dengan pintar dan mahirnya mereka menggunakan kegembiraan sang raja untuk mendapatkan keuntungan terhadap mereka sendiri. Mereka datang dan berdiri di sana. Tanya saja kami. Kami tahu. Lalu sang raja berkata, “saya memimpikan sebuah mimpi – penuh arti dan bermakna – akan tetapi saya tidak dapat mengingatnya. Beritahu saya mimpi itu, engkau yang memiliki semua jawaban. Engkau yang tahu, beritahu saya mimpi itu dan kemudian ada pengartian daripadanya.” Dan di dalam kebingungan seperti kaum intelektual kita sekarang ini – apa yang saya lihat adalah bahwa mereka mengarahkan kita kepada sebuah jurang yang tak terlukiskan dalamnya, apakah itu berupa hubungan pribadi, apakah itu berupa kehidupan dan bentuk moral, apakah itu dalam bentuk lingkaran keluarga, apakah itu dalam tujuan nasional, kemanapun saya melihat mereka mengarahkan kita ke dalam sebuah disintegrasi dan degenerasi.

            “Kami memiliki jawabannya!” Maka sang raja berkata, “Berikan saya sebuah jawaban, apakah itu?” Lalu di dalam kebingungan, kaum intelektual tersebut berkata, ”Mengapa, tidak ada seorang manusia di muka bumi ini yang dapat menjawabnya.” Kemudian mereka berkata lagi, “Tidak seorang raja atau penguasapun yang pernah meminta hal seperti itu.” Walaupun mereka belum mengetahui – akhirnya mereka berkata, “Hal tersebut sangat langka, merupakan hal yang tidak sering yang dimintakan oleh raja.”  Apakah itu? Apakah itu? Orang orang yang sedang mambingkai nasib kita, yang membimbing kehidupan kita, yang mengajari anak-anak kita, orang-orang yang membingkai moral kita secara terbuka, maksud dari yang anda katakan setelah anda mendapatkan tanggung jawab yang luar biasa tersebut kepada diri anda, kemudian anda tidak mengetahui artinya? Dan anda tidak mengetahui maksudnya? Dan anda tidak memiliki jawaban untuk kemana kita akan pergi atau mengapa kita pergi? 

            Dan sang rajapun sangat murka. Dia sendiri memperdebatkan agama kepercayaannya. “Beritahukan kepada saya mimpi itu” katanya, “dan saya tahu bahwa engkau dapat menunjukkan penafsiran yang benar”. Di dalam kemurkaannya, di sini ada contoh dari seorang raja yang tidak memiliki pengendalian diri dan semua raja di zaman dulu juga memiliki sifat yang sama. Betapa kita sangat membutuhkan hukum konstitusional. Kita memerlukan penyeimbang. Tidak seorang manusiapun yang memiliki kekuatan yang luar biasa tetapi tidak dirusak olehnya. “Kerusakan kekuasaan dan kekuasaan mutlat rusak secara mutlak.” Dan Nebukadnezar didalam kemurkaannya serta kemarahannya menyatakan bahwa seluruh suku bangsa Magi akan dihancurkan, semuanya - keseluruhannya! Hal itu termasuk Daniel. Dan itu termasuk ketiga orang temannya. 

            Jadi ketika pernyataan itu keluar, bahwa Daniel dan ketiga teman Jahudinya akan dibinasakan, mengapa Ariokh, seorang kepala pengawal raja datang untuk menerapkan serta melaksanakan keputusan tersebut. Dan ia datang untuk mencari Daniel. Dan dari sini saya tahu bahwa Daniel dan saudara-saudara berimannya hidup terpisah. Dan dari sini saya mengetahui, bahwa mereka tidak berada disana ketiga para Magi itu secara terburu-buru dimasukkan untuk memberikan jawaban kepada raja atas mengapa kapan dan dimana. Dan ia bertanya, mengapa begitu tergesa-gesa?” Lalu Daniel, tanpa kehilangan kehadirannya atau pikirannya ataupun iamnnya yang paling mulia kepada Tuhan Allah yang pernah engkau dapatkan, Daniel berkata, “Saya akan menafsirkan mimpi itu.” Dan ia tidak mendapatkan jawaban atas mimpi tersebut, akan tetapi ia bahwa Tuhan Allah akan menunjukkan kepadanya. “Saya akan menafsirkan mimpi itu. Tuhan Allah akan memberitahukan kepada saya. Tuhan Allah akan menyatakannya.” Ha! Saya dapat membayangkan dunia pseudoscientific modern ini. Tuhan Allah, ha! Suatu kebijaksanaan yang datang daripada surga, ha! Itulah dunia ini. 

            Akan tetapi bagi Daniel, daripada diantar ke dalam kamar eksekusi, lebih baik diantar kehadapan raja. Dan keinginan dari raja, ia mungkin masih memiliki waktu. Mengapa? Kalimat-kalimat berikut akan memberitahu mengapa. Karena ia ingin segera berlutut dan membuatnya selayaknya ia sedang berdoa. Ah, betapa sebuah dunia perubahan dan berubah jika manusia mengaku, Saya tidak memiliki jawabannya, kemudian menutup diri mereka sendiri dengan Tuhan dan membuatnya menjadi selayaknya seorang perantara dan permohonan. Ada kebijaksanaan yang datang dari surga yang berbeda dengan kebijaksanaan manusia. Tuhan Allah dapat berbicara dan Tuhan Allah mengetahui. Maka Daniel berkata kepada sang raja, “Bolehkah saya meminta waktu?” Lalu sang raja mengabulkan permintaan itu. Dan Daniel menekukkan lututnya. 

            Hal lain mengenai dia: Dia bisa saja sudah berdoa sendirian. Tetapi dia tidak melakukannya. Ia mengumpulkan ketiga orang sahabatnya yang bersama-sama dengannya di dalam pengadilan tersebut. Dan ia memberitahukan mereka mengenai apa yang terjadi dan ia meminta mereka untuk berdoa di sampingnya. Sekarang, saya sering mendengarnya di sini. Saya mendengarnya dari staff saya sendiri. Saya mendengarnya melalui anggota gereja. Dapatkah saya berdoa sendiri? Dapatkah saya berdoa oleh saya sendiri? Mengapa, sudah pasti. Tetapi ada jenis doa yang lain lagi. Ada sebuah persekutuan doa. Ada kerukunan dalam doa. Ada persatuan di dalam doa. Dan ada saat ketika orang, dan sebagai suatu kesatuan dan sebagai sebuah kelompok, kita harus selalu berdoa. Daniel juga melakukannya. Dia memanggil ketiga temannya dan keempatnya mereka berlutut dan meminta dari surga untuk sebuah jawaban dari atas sana. 

            Anda tahu, saya sering berpikir mengenai Daniel ini dan saudara akan melakukannya juga, jika saudara sedang mempelajari kehidupannya. Dalam bab keenam, pada saat kita sudah sampai disana, dia dihalang-halangi dari berdoa. Anda menyerukan nama Tuhan Allah, dan anda akan dimasukkan ke dalam kandang singa. Saya dapat membayangkan orang tua tersebut, tujuh puluh tahun kemudian di dalam bab keenam ketika Daniel berusia lebih dari sembilan puluh tahun, saya dapat membayangkan bagaimana orang tua tersebut berpikir, ada suatu ketika di masa muda saya ketika hidup saya diselamatkan karena saya berdoa. Dan haruskah saya membatalkan, sekarang di dalam usia saya, apa yang telah dianugerahkan kepada saya disaat usia muda saya? Apakah jawaban saya ya ataupun tidak, saya pikir Daniel akan tetap berdoa walau sesudah mati ataupun sesudah dieksekusi. Dia pasti akan telah berdoa. Persahabatan yang paling mulia, yang paling berharga dari seluruh kesenangan dan kekuatan daripada berbicara dengan Tuhan – dan mereka membuatnya menjadi doa. Dan sementara mereka sedang berdoa – berdoa selama semalam suntuk – sementara mereka berdoa, Tuhan Allah menyatakan diri kepada Daniel mengenai rahasia tersebut, pengetahuan, alasan serta penafsiran. 

Tuhan akan melakukannya terhadap setiap manusia yang akan memanggil atas namaNya. Tuhan, saya tidak tahu dan saya tidak melihat dan saya tidak mengerti. Dari Kepala Staff tentara Amerika Serikat, sampai pada Presiden Amerika Serikat, sampai pada para gubernur dari negeri kita, kepada para kepala kejaksaan dari pengadilan kita, dimana saja dan kapan saja manusia tersebut mau berpaling kepada Allah, maka Allah akan menyatakan jawabannya. Dan Ia melakukannya pada saat Daniel memohon dan mencari wajah Tuhan Allah. 

Sekarang, saya tidak mempunyai waktu untuk membacakan doa tersebut, tetapi ditengah-tengahnya Daniel berpaling dan mendoakan nama Tuhan Allah. Ia memuliakan nama Tuhan. Hendaknya kita mengikuti cara seperti itu. Kita dapat bertanya kepada Tuhan di pagi hari, hendaknya kita memuji nama Tuhan di malam hari. Kita dapat meminta kepada Tuhan dalam permohonan, akan tetapi marilah kita untuk tidak melupakan untuk memuji nama Tuhan dalam nyanyian dan ucapan-ucapan terima kasih. Hendaknya kita tidak menjadi seorang Kristen pada saat meminta lalu kemudian menjadi kafir dan atheis pada saat mengucap syukur. Dan Daniel, ditengah-tengah doanya, mulai memuji dan memuliakan nama Tuhan. Terima Kasih Tuhan, Terpujilah namaMu, oh Tuhan, betapa baiknya Engkau kepada kami sekalian.

Lalu kemudian, dengan kerendahan hati yang luar biasa serta kesederhanaan yang tidak biasa, Daniel, berdiri dihadapan sang raja, lalu berkata, “Kami tidak mengetahuinya, tidak juga dengan apa yang pernah diketahui oleh suku Magi, tetapi ada Tuhan di surga yang dapat menyingkapkan rahasia dan Ia membuat pengetahuan kepada raja mengenai masukan-masukan yang besar mengenai hari-hari ini serta abad-abad yang akan datang.” Lalu ia berkata sendiri, “engenai aku, rahasia itu tidak diungkapkan kepadaku untuk suatu kebijaksanaan apapun bahwa aku memiliki lebih dari yang dimiliki oleh siapapun.” Dan ia mengarahkan perhatian sang raja menjauh dari dirinya kepada Tuhan Allah, raja yang Agung yang memimpin selurulingkaran di bumi ini. Dengan segera kemudian menyusul mimpi yang megah, dan wahyu. Dan itu akan menjadi khotbah kita pada hari Minggu yang akan datang. 

Sekarang, saya memiliki empat hal untuk saya bicarakan yang datang dari cerita ini. Dan keseluruhan empat mereka merupakan wahyu yang luar biasa dan mengejutkan mengenai bagaimana Tuhan melakukannya dan bagaimana Tuhan bekerja. Pertama, First, di dalam pembubaran dari pabrik-pabrik yang datang dari luar serta bingkai terluar yang mengenai kita sangat vital terhadap ilmu pengetahuan dan pelayanan serta presentasi dari Tuhan sendiri, di dalam pembubaran dari kerangka terluar tersebut, pembubaran pabrik tersebut, yang mana begitu tragis terhadap kita, begitu juga kepada Tuhan, hal tersebut hanya keempatan dari sesuatu yang lebih mulia dan wahyu dan pendirian yang supernal.

            Sekarang, lihatlah kepadanya disini di kehidupan dari Daniel, dan di dalam wahyu ini bahwa Tuhan akan membuatnya melalui nabiNya. Yerusalem berada dalam puing-puing, dan kuil Salomo diratakan dengan tanah. Dan suku Yehuda dihancurkan. Dan tabut yang dikeramatkan sekarang berada dalam kekuasaan dari raja penyembah berhala itu. Kemuliaan telah dipisahkan dari antara Serubim dan Isabod, Isabod dituliskan diseluruh wajah dari bangsa Tuhan. Putra dan putri dari suku Yehuda didudukkan di bantaran sungai Babel, disana menangis dan meratap kedalam kepedihan mereka. Tidakkah saudara mengira bahwa itu adalah akhir dari cara tersebut? Tetapi di dalam bencana tersebut, dan di dalam kerugian dan kepedihan yang tak terucapkan itu, Tuhan sedang melakukan sesuatu yang lebih besar dan mendirikan monumen yang lebih agung. Untuk keluar dari bencana tawanan tersebut, Tuhan mulai menyatakan maksud gembira yang tiada tara yang dapat merangkul bangsa tersebut serta manusia dari seluruh dunia. Bukankah hal tersebut merupakan hal yang tiada tara yang dilakukan oleh Tuhan?

Kita pikira bahwa pertumbuhan tersebut, pembumbuan tersebut, bahwa keunggulan tersebut, bahwa kita bertumbuh ke surga dengan semua benda, tembok dan kuil, ritual dan upacara dan liturgi tersebut, kita pikir tanpa mereka Tuhan tidak dapat bekerja. Kebalikannya. Kadang kala, memecahkan keseluruhan benda tersebut, di dalam pembubaran pabrik tersebut, kadang kala pada saat penghancuran dari sebuah Yerusalem, atau memporak porandakan sebuah kuil, ada kesempatan untuk Tuhan untuk membangun rumah yang lebih indah lagi, satu yang dibuat tidak dengan tangan, lebih megah dari kuil untuk Baal, atau lebih menakjubkan dari panggung Ionia Ynunani, atau lebih baik daripada Kuil megah dari Salomo, dan bahkan lebih hikmat dari katedral di Eropa. 

Saudaraku, Tuhan telah menyatakan bahwa orang-orang suci akan mewarisi bumi ini, dan bencana yang kadang kala datang menimpa kita yang melimpahi bangsa Tuhan hanyalah supaya ada kesempatan kepada Tuhan Allah untuk meluap melalui kemuliaan yang lebih besar. Terkadang, ketika saudara mendapatkan kesempatan, bacalah kembali  bab yang ketujuh dari Buku Tindakan. Yaitu khotbah dari Stephen ketika ia mengakui bahwa Tuhan tidak terikt di suatu tempat atau ke suatu bangunan atau suatu ritual. Tetapi Tuhan dimuliakan dalam setiap waktu, kapan saja, di mana saja seseorang akan mendirikan altar dan menyerukan namaNya. Dan Stephen berkata — bahwa apa yang benar di kemudian hari adalah benar pada hari ini —. Tuhan dapat disembah di mana saja. Terkadang di sudut dapur merupakan sebuah tempat yang baik untuk mencari wajah Tuhan sama dengan katedral yang paling gagah yang pernah dilihat di dunia ini. Tuhan tidak terikat ke suatu tembok atau kepada bangunan atau kepada sebuah kuil atau kepada sebuah perayaan. Dan pada saat penghancuran benda-benda ini, terkadang kemuliaan dari Allah akan tersampaikan. 

Yang kedua, suatu hal yang mengejutkan dan luar biasa adalah bagaimana Tuhan akan mengungkapkan kebenaranNya kepada yang teraniaya: Ah, sedikit banyaknya kita dapat belajar di dalam kekuatan kita, Saya tahu. Akan tetapi jika saudara benar-benar mengenali Tuhan, merupakan penderitaan ketika Ia menyatakan DiriNya sendiri. Ini merupakan keseluruhan wahyu dari kitab tersebut. Saya tidak tahu adanya pengecualian terhadapnya. Ketika anak-anak Israel berada dalam hutan belantara, lalu Tuhan Allah menyatakan diriNya sendiri dalam wujud api, dalam wujud tiang awan, dalam sepuluh perintah Allah, dalam wujud legislasi mosaik, sementara mereka berada di tengah hutan belantara. Sementara Rasul Paulus dipenjarakan di dalam penjara bawah tanah, serta mengalami penderitaan, Tuhn berbicara kepadanya yang berkenaan dengan doktrin-doktrin agung dari gereja. Bahwa ketika Daniel masih berada dalam tahanan di dalam sebuah pengadilan dari para pemuja berhala, Tuhan akan menyatakan pembersihan dari sejarah manusia. Dan pada saat Yohanes sendirian di kepulauan Patmos untuk membuka diri dan kelaparan, ia akan melihat penglihatan atas kemuliaan dari barisan orang-orang suci Tuhan. Bukankah itu luar biasa? Bukankah hal tersebut aneh? Mereka yang berpikir bahwa mereka tidak memiliki apapun di dunia ini, Tuhan menyatakan kepada mereka  berapa banyak yang mereka miliki di surga. Mereka yang menutup matanya pada waktunya, adalah orang-orang kepada siapa Tuhan mengungkapkan kemuliaan dari keabadian. Adalah selalu dalam penderitaan ketika Tuhan akan memberitahukan kehendakNya, kekayaan dari berkatNya, kemurahanNya. 

Yang ketiga, terkadang saya bertanya-tanya bagaimana kedengarannya ketika saya mengatakannya? Karena, saya tidak membacanya dan sangat mudah untuk salah paham – kecuali pemikiran yang ketiga, Tuhan dihina, diolok-olok di dalam kebijaksanaan daripada dunia ini. Ah, betapa pintar kita mengira diri kita. Mengapa, dari lima ratus miliar triliun tak terbatas mil Tuhan, mengapa kita dapat mengirimkan seseorang dua ratus sembilan puluh ribu ditambah beberapa mil yang ganjil jauh dari sini dan mereka mendarat di bulan - dan ah, kita memuja diri kita sendiri! Pikirkanlah hal tersebut. Seluruh tempat terbuka dari semuanya itu merupakan satu kelilip kecil bahkan dari yang pernah lihat di alam semesta milik Tuhan ini. Memang, kita pikir kita telah mengetahui sedemikian banyak. 

Ketika raja Nebukadnezar memanggil kaum intelektual dari masanya, dan mereka berdiri dihadapannya: “Kami memiliki jawabannya,” aku mereka. Penginjil itu tidak memilikinya. Mimbar itu tidak memilikinya. Saudara-saudara tahu, sungguh suatu perangai yang ganjil yang dimiliki mereka dibandingkan dengan Alkitab. Oh, saya bertemu dengannya dimana saja. Apa yang perlu dilakukan oleh Alkitab adalah agar supaya dibuat lebih bisa menyesuaikan diri kepada ilmu pengetahuan modern. Apakah ilmu pengetahuan modern itu? Jika saudara merubah atau menulis ulang Alkitab ini untuk menyesuaikan diri kepada apa yang dipikir orang mereka ketahui, anda harus menulis ulangnya kembali setiap sepuluh tahun sekali. Tidak ada buku tentang ilmu sains di dunia, yang berumur sepuluh tahun adalah buku yang diterima. Mengapa, karena ilmu sains tersebut berubah, terus berubah. Manusia tidak mengetahui sesuat, dan mereka mempelajarinya sedikit lagi. Lalu ilmu tersebut berubah. Firman Tuhan berdiri tegak selamanya. Kearifan dari manusia seperti debu yang kecil dibanding dengan kearifan Tuhan. 

Ada kebijaksanaan manusia; juga ada kebijaksanaan Tuhan. Saya banyak melihatnya di dalam Alkitab. Anda tahu Ayub, walaupun ia putus asa, jiwanya belum patah dan ia menantang, membantah dan mempertahankan.:

Lalu Tuhan menjawab Ayub dari angin puyuh, dan berkata, and said, Siapakah ini yang dilanda kegelapan dinasehati dengan kata-kata tanpa ilmu pengetahuan? Tegakkan sabukmu selayaknya seorang laki-laki: Aku akan bertanya kepadamu dan engkau akan menjawab. Dimanakah engkau ketika Aku menaruh pondasi dari bumi ini? Dimanakah engkau? Siapa dan apa dan dimana pondasi yang harus diketatkan? Atau siapa yang menaruh batu penjuru daripadanya? Ketika bintang pagi bernyanyi bersama dan seluruh Putra Tuhan berteriak kegirangan? 

 

Saudara baru saja memberitahu saya – dunia di dalam angkasa ini – darimana datangnya? Dan siapa yang melakukannya? Dan bagaimana mereka “tergantung pada yang tidak ada” lalu setelah halaman demi halaman, Tuhan Allah menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada Ayub. Ketika Tuhan Allah selesai menanyai Ayub dengan pertanyaan-pertanyaan, tidak ada satupun yang dapat dijawabnya, tidak ada seorang manusiapun yang mampu menjawabnya, mengapa.

Ayub menjawab kepada Tuhan dan berkata, Oh, Tuhan, aku memohon ampun padaMu, aku telah mendengar tentang diriMu melalui pendengaran telingaku, tetapi sekarang mataku dapat melihatMu, mengapa aku membenci diriku, dan menyesal dalam debu dan tanah.

            “Tuhan, dengan melihatMu, semua kebijaksanaan dan pengetahuan yang lainnya merupakn debu diatas timbangan.” Paulus mengakui hal yang sama. Di dalam suratnya kepada gereja bangsa Yunani di Korintus:

Kebodohan dari Tuhan lebih bijaksana dari manusia: dan kelemahan dari Tuhan lebih kuat daripada manusia …  Karena Tuhan telah memilih hal yang paling dungu dari bumi ini untuk mencampurkan kearifan: dan Tuhan telah memilih hal yang lemah untuk menyatukan benda-benda yang sangat kuat … ya, dan Tuhan telah memilih benda-benda dari bumi ini yang tidak berhasil kepada benda yang lain yaitu: tidak ada daging yang harus bangga akan kehadirannya.

 

Oh, bagaimana manusia hendaknya menunduk di depan Tuhan yang Agung. Tuhan, saya tahu sedikit, tetapi hanya sekelilip saja. Tuhan, lebih kurang saya mengerti, tetapi ada suatu area yang begitu besar dan tiada berbatas yang tidak dapat diselidiki oleh pikiran saya. Tuhan, di dalam kerendahan dan pengakuan, saya berlutut di hadapanMu, Tuhan, biarlah Engkau menjadi guruku dan biarkanlah aku belajar dariMu. Dan Tuhan menjawab ketika manusia mencari seperti itu. Saya harus tutup ini. Waktu kita telah habis. 

Yang keempat, merupakan hal yang sangat luar biasa, ini cara dari Tuhan, bagaimana Tuhan menyelamatkan serta mengampuni orang jahat dan yang tersesat demi kebenaran. Hal pertama yang dilakukan oleh Daniel ketika ia dibawa ke hadapan raja bukan untuk membuat permintaan yang lain dari pada yang ini, “Hancurkan yang bukan Magi dari Babel. Selamatkan mereka.” Selamatkan mereka! Dan oleh karena Daniel, mereka diselamatkan. Itulah Tuhan! Jika ada sepuluh orang beriman di kota Sodom, hanya sepuluh, Tuhan akan mengampuni kota tersebut dari perataan. Dan hanya karena bangsa Tuhan di muka bumi penghakiman itu tidak dijatuhkan. Para pelayan di dalam pencobaan yang besar itu, ketika gereja, orang-orang suci Tuhan, pergi bergembira, atau ditangkap dan dibawa pergi. Mereka adalah orang-orang yang beriman, bangsa Tuhan yang menyelamatkan dunia.

            Dan sebuah kalimat terakhir: Karena Yesus diri kita diampuni. Bukan karena hal-hal beriman yang mana telah pernah kita lakukan. Tetapi seturut dengan kemurahanNya, Ia menyelamatkan kita. Karena Yesus maka nama kita akan dituliskan di dalam Buku Kehidupan, bahwa dosa kita telah ditebus. Bukan karena siapa kita, tetapi karena siapa Dia. Itulah Tuhan. Itulah Allah!

Sekarang, kita harus menyanyikan hymne pemunculan kita, dan sembari kita menyanyikannya, engkau sekeluarga, pasanganmu, sendirianmu, memberikan hatimu kepada Yesus atau meletakkan nyawamu di dalam persekutuan dari gereja terkasih kita ini. Datang dan berdiri disamping saya. Kerumunan di lingkaran balkon ini, menggeser orang di lantai yang lebih rendah, turun satu anak tangga dari tangga ini pada bagian depan atau belakang atau kedua sisi, kedalam koridor dan di sini ke arah depan:  “Disini aku datang, Pastor, saya telah melakukannya pagi hari ini.”

Putuskanlah sekarang! Putuskanlah sekarang! Dan pada saat kita berdiri dan bernyanyi, berdiri dan datanglah. Langkah pertama tersebut Tuhan akan memberikan kemenangan dan para malaikat akan menunjukkan jalanmu. Datanglah, lakukanlah sekarang. Anda, sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.