TUJUAN DARI NUBUAT

(THE PURPOSE OF PROPHECY)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Daniel 7:1

01-09-72

 

 

Di radio dan di televisi, saudara-saudara sedang mengikuti kebaktian dari Gereja First Baptist Church di Dallas. Ini adalah Pendeta yang membawakan warta yang diberi judul: Tujuan dari Nubuat. Sudah beberapa kali sejak saya memberikan pengajaran mengenai Kitab Daniel. Saya telah menyelesaikan enam pasal yang pertama yang menjelaskan secara terperinci tentang nubuat itu. Dan pada hari ini, saya memulai suatu rangkaian panjang pada bagian kedua dari kitab tersebut. Bagian pertama dari kitab Daniel, mulai dari pasal  sampai pada pasal 6, bersifat narasi, dan bagian yang kedua dari kitab Daniel, yaitu pasal yang ke 7 sampai dengan pasal yang ke 12 semuanya bersifat nubuatan. Jadi warta yang telah dipersiapkan dan akan disampaikan di dalam beberapa bulan mendatang ini, akan lebih memperhatikan nubuat-nubuat agung Tuhan yang membentuk masa depan dari sejarah umat manusia sampai pada waktu  penyempurnaan zaman.

            

Tujuan dari Nubuat: Pasal yang ketujuh dimulai dengan, “Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya.” Pasal yang ke delapan dimulai dengan, “Pada tahun ketiga pemerintahan Belsyazar, nampaklah kepadaku, Daniel, suatu penglihatan sesudah yang tampak kepadaku dahulu itu” Lalu kemudian dalam pasal yang ke sepuluh dimulai dengan: “Pada tahun ketiga pemerintahan Koresy, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar, maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.

 

Dan demikianlah semua pasal dan ayat-ayat mengalir sepanjang bagian kedua dari kitab Daniel.   

 

Mengapa nubuat? Tujuan dari nubuat, yang pertama, merupakan keaslian serta penegasan dari Allah yang nyata. Dan kalimat-kalimat yang benar yang datang daripada Allah. Di dalam cahaya yang terang, putih bersih, menyilaukan, cahaya yang tidak pernah keliru, Tuhan Allah telah meletakkan diriNya sebagai satu-satunya Allah yang mampu meramalkan masa depan. Di dalam kitab Yesaya Ia menyatakan: “ Siapa yang telah menyatakan hal ini dari waktu yang dahulu? Siapa yang telah memberitahukannya dari masa itu? Bukankah Aku, Tuhan Allah? Dan tidak ada Allah yang lain disampingKu … (dan lagi) Ingatlah hal-hal yang dahulu, karena Akulah Tuhan, dan tidak ada yang lain … Akulah Allah dan tidak ada seorangpun yang seperti Aku; menyatakan bahwa akhir dari suatu permulaan, dan dari waktu yang dahulu hal-hal yang belum dilakukan, katakanlah, NasehatKu akan tetap dan Aku akan melakukan seluruh kesenanganKu, memanggil seekor burung yang lapar sekali dari arah timur; seseorang yang telah melaksanakan nasehatKu dari sebuah negeri yang sangat jauh. Walaupun Aku telah mengatakannya; Aku juga akan membiarkannya berlalu. Telah kumaksudkan sedemikian. Aku juga akan melaksanakannya.

 

Mengapa seseorang tidak dapat meramalkan masa depan? Karena ia tidak dapat mengendalikan aliran peristiwa-peristiwa tersebut. Akan tetapi Allah dapat memprediksi masa depan, karena Ia berkata kepada diriNya sendiri: “Apa yang akan Saya katakan, sudah pasti akan berlalu.” Ia adalah Allah yang berdaulat yang memerintah diatas langit dan bumi. Dan oleh karenanya, menjadi  standar ukuran yang ditetapkan oleh Allah untuk memeriksa apakah seorang allah itu benar atau tidak, dan apakah seorang nabi itu benar-benar seorang nabi atau tidak.

 

Kriteria apa yang dapat kita gunakan oleh apa yang dapat kita ketahui di dalam sikap yang tegas dan murni serta tidak keliru mengenai siapa Allah yang benar dan siapa nabi yang benar? Kriteria yang tegas yang yang telah ditawarkan oleh Allah di dalam kitab Yesaya adalah kriteria yang mengenai kenabian. Siapa yang dapat meramalkan masa depan? Misalnya, Tuhan melemparkan tantangan kepada nabi-nabi palsu serta allah-allah palsu dari zamanNya ketika Ia berkata:

 

Biarkan mereka maju dan menunjukkan apa yang akan terjadi kepada kita. Biarkan mereka menunjukkan kepada kita akan hal-hal apa yang akan terjadi. Perlihatkanlah hal-hal yang akan datang di alam baka, sehingga kami dapat mengetahui bahwa engkau adalah allah.

 

Siapakah yang dapat menerima tantangan seperti itu? Tidak ada kepercayaan yang lain. Tidak ada agama yang lain lagi. Tidak ada nabi yang lain dan tidak ada Allah yang lain lagi. Mengapa tidak ada kenabian di dalam agama-agama yang lain? Mengapa bukan orang-orang yang menemukan mereka yang memprediksikan masa depan? Karena alasan yang paling signifikan serta yang paling jelas terlihat bahwa mereka ingin melakukan hal –hal seperti itu, dan kebanyakan yang mereka manifestasikan itu hanya berupa hal-hal yang bodoh dan palsu. Akan tetapi Tuhan Allah, menerima tantangan tersebut, dengan mengatakan kepada nabi-nabi dan allah-allah lain itu:

 

Lihatlah, engkau itu tidak ada apa-apanya dan pekerjaanmu itu sia-sia belaka. Dan merupakan orang-orang yang sangat dibenci kepada mereka yang telah memilih engkau. Karena lihatlah, tidak ada seorang manusiapun, bahkan dari tengah-tengah mereka, tidak ada seorang penasehatpun ketika Aku bertanya kepada dia yang tidak dapat menjawab dengan satu katapun. Lihatlah, semua mereka itu hanya kesia-siaan belaka. Pekerjaan mereka hampa, Patung-patung yang mereka lebur itu hanya berupa angin dan kekacauan.

 

            Ujian dasar yang luar biasa terhadap kebenaran seorang Allah serta kepercayaan yang benar serta kebenaran seorang nabi serta kebenaran sebuah agama terletak pada hal ini: Dapatkah ia meramalkan masa depan?

 

Sekarang, sudah tidak ada lagi waktu di dalam sejarah manusia ketika mencoba meramalkan sesuatu hal yang belum pernah dilakukan oleh mereka yang menyatakan diri sebagai ahli sihir dan tukang tenung dan ahli nujum serta berterus mata, di dalam seni pernujuman. Babylon sendiri yang merupakan markas besar dari tukang ramal dan para ahli perbintangan. Kota itu merupakan markas besar dari mereka yang melakukan upacara kurban dengan mengurbankan hewan-hewan dan memeriksa jeroan dari hewan-hewan tersebut khususnya hatinya untuk mencari pertanda-pertanda dari masa yang akan datang. Dan dari Babilonia yang jatuh ketangan kaum Etrusca, Orang Romawi yang berlayar melalui lautan yang kemudian menjadi bagian dari kekaisaran Romawi denkat dengan kota yang abadi itu sendiri. Dan seluruh warga Roma mengikut sertakan dirinya sendiri untuk ikut mencari isi perut dari hewan-hewan kurban tersebut untuk mencari apa yang telah diramalkan oleh masa depan kepada mereka dan pasukan mereka.

 

Di Yunani, tidak ada seorang negarawan atau pemimpin atau pengusaha yang tidak mencari tahu dari nabi pythian perempuan, Delfi, mengenai jawaban-jawaban dari apa yang akan dibawa oleh hari-hari yang akan datang. Dan semua sejarah menyatakan bahwa apa yang ditemukan oleh penduduk dari Romawi kuno dan Yunani kuno di dalam ramalan-ramalan tersebut adalah kehampaan kecuali suatu ungkapan yang membingungkan dan tak dapat dimengerti.

 

Pada zaman sekarang ini, kita tidak lebih daripada orang-orang dari zaman dahulu yang mencari jawaban dari peramal-peramal dan ahli nujum, serta para terus mata dan ahli-ahli astrologi tentang masa depan. Di Amerika, di negeri yang terang-benderang ini, terdapat lebih dari sepuluh ribu kaum swami dan peramal serta tukang tenung dan ahli-ahli nujum yang menyatakan diri mampu meramal masa depan. Dan beberapa dari antara mereka membuat upah yang menakjubkan melalui pemberian nasehat-nasehat kepada pelanggan-pelanggan mereka yang kaya raya tentang masa depan. Orang-orang yang memiliki kekuasaan ekonomi yang hebat, tokoh-tokoh industri yang terkemuka, negarawan dan kaum politikus, bintang-bintang film, orang-orang Amerika yang termashyur, tidak melakukan hal yang lain dalam pengambilan keputusan daripada mencari tahu dari seorang peramal atau ahli perbintangan. Dan sangat banyak orang yang membaca teks perbintangan di dalam surat-surat kabar harian kita; apakah mereka akan mendapatkan surat kabar harian yang berani untuk tidak mencetaknya.

 

Bagaimana tentang tukang tenung dan peramal ini? Dapatkah mereka meramalkan masa depan? Mari kita ambil dua orang sebagai contoh. Pertama-tama mari kita singgung mengenai Jeane Dixon, seorang ahli kebatinan dari Washington D.C. Seperti seorang dari kaum gipsi, kadang kala ia menggunakan setumpuk kartu; kadang kala ia menggunakan tabel perbintangannya, yang menyusun bintang-bintang dan lapisan-lapisan langit dalam tabel. Akan tetapi hal yang paling disukainya dalam pengamatan terhadap masa depan adalah melalui sebuah bola kristal. Tidak pernah ada seorangpun yang dipublikasikan lebih termashyur dalam ketepatan ramalan daripada seorang Jeane Dixon. Alasannya adalah, kita tidak menyinggung serta kita tidak mempublikasikan kegagalan-kegagalan serta kekeliruan-kekeliruan menyedihkan yang dibuatnya.. 

           

            Sekarang, saya akan membacakan beberapa dari antaranya kepada saudara:

 

·        Pada tahun 1964, ia meyakinkan para pembacanya bahwa peperangan di Vietnam akan berakhir pada tahun 1965. Kemudian, ia merubah tahun itu menjadi tahun 1966. Lalu ia menyerah, dan pada tahun 1971 dan 1972, peperangan di Vietnam itu masih terus berlangsung.

 

·        Pada tahun 1958, pada tahun itu ia meramalkan bahwa China Merah dan Amerika Serikat akan saling menyatakan perang. Pada tahun 1959, ia meramalkan bahwa pada tahun itu China Merah akan diterima masuk ke dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Negara itu tidak diakui sampai dengan tahun 1971.

 

·        Ia meramalkan bahwa Walter Routher akan menjadi kandidat presiden pada tahun 1964. Walter Routher bahkan tidak mengajukan pencalonan diri.

 

·        Pada bulan Januari 1968, ia meramalkan bahwa calon dari Partai Demokrat untuk menjadi presiden adalah Lyndon B. Johnson – padahal yang menjadi calon presiden adalah Hubert Humphrey.

 

·        Pada tahun 1968, ia meramalkan bahwa sebelum pemilihan itu, Dean Ross akan mengundurkan diri sebagai Sekretaris Negara – ternyata Dean Ross tidak pernah mengundurkan diri.

 

·        Pada tahun 1968, tanggal 20 bulan Oktober, ia meramalkan bahwa orang yang tertangkap di dalam kapal Pueblo tidak akan dibebaskan oleh pihak Korea Utara akan tetapi akan dibebaskan setelah waktu negosiasi yang lama dengan dengan pihak Rusia. Sebenarnya, kru dari kapal Pueblo dibebaskan oleh pihak Korea Utara, bukan oleh pihak Rusia. Dan pihak Korea Utara melakukannya hanya dalam waktu dua bulan dari ramalan negatif Nona Dixon.

 

·        Pada tahun 1968, ia meramalkan bahwa di dalam waktu tiga tahun, pihak Rusia akan menjadi negara yang pertama yang mendaratkan manusia di bulan. Pada kenyataannya, Rusia tidak mampu mendaratkan orang-orangnya di bulan sampai dengan saat ini, tahun 1972. 

 

·        Sindikat persuratkabaran yang mendistribusikan kolom dari nona Dixon, mendapatkan ramalannya mengenai Jackie Kennedy pada tanggal 20 Oktober, tanggal dari pernikahannya yang mengejutkan dengan Aristotle Onassis. Pernikahan itu membuang industri persulapan ke dalam sebuah kesibukan yang tak tentu arah. Mengapa? Karena pada hari itu nona Dixon telah menuliskan di dalam kolomnya seperti yang saya kutip: “Saya tetap bertahan pada ramalan saya pada saat tahun baru, dan saya tidak melihat sebuah pernikahan untuk Jackie.” 

 

·        Pada tahun 1967, ia meramalkan bahwa pada tahun itu kita akan melihat suatu pengobatan terhadap penyakit kanker yang telah memberikan harapan-harapan palsu kepada ribuan penderitanya.

 

Akan tetapi kepribadian yang paling gemilang dari semua kumpulan ahli-ahli peramal, pengamat-pengamat bintang, dan kaum ’swami’ berada pada Criswell dari San Francisco, California. Tidak ada seorangpun yang sama seperti dia. Acara televisinya yang bernama “Criswell Predicts” atau “Criswell Meramalkan” telah disaksikan oleh tak terkira banyaknya pemirsa dan bukunya yang berjudul sama “Criswell Meramalkan” telah dibaca oleh ribuan orang. Dan ia mengklaim delapan puluh tujuh persen keakurasian dari ramalan-ramlannya yang fantastik yang telah diberikannya kepada pelanggan-pelanggan kayanya. Dan itu adalah hal yang paling memusingkan yang pernah saya dengar di dalam hidup saudara!

 

Ketika saya pergi ke California, saya tidak berjalan dimana saja atau muncul di suatu pentas apapun di mana seseorang akan bertanya “Apakah engkau itu dia atau apakah engkau itu saudaranya?” Saya telah mengambil dua dari ramalannya dari bola kristalnya yang berselubung kain  tipis itu:

 

·        Yang pertama: Penyanyi Rock and Roll paling terkemuka dari Amerika akan melakukan bunuh diri pada hari-hari di minggu Paskah pada tahun 1969.  Bukan hanya tidak ada penyanyi rock and roll yang melakukan bunuh diri, bahkan tak seorangpun dari mereka yang menderita sakit.

 

·        Dengarkanlah ramalan fantastik dari Criswell ini, seperti yang saya kutip di sini – dan engkau sedang mendengarkan radio, ingatlah, Criswell dari San Fransisco, bukan Criswell dari sini. Saya kutip: Seorang peneliti sedang meneliti sebuah obat semprot pencegah infeksi yang dengan segera akan mengeluarkan zat perangsang nafsu birahi yang tidak berbau yang akan memenuhi pria dan wanita dengan gairah seksual yang tidak dapat dikendalikan.” Seluruh sistem pengairan dan pemanasan akan segera dipenuhi dengannya dan orang-orang akan berkumpul ke negeri ini untuk mendapatkan satu bebauan saja. Seharusnya ia berkata: satu dengusan. Hal itu menjadi menggelikan. Menjadi sebuah kebodohan. Hal itu menjadi suatu kedunguan ketika seorang pria atau wanita atau setiap generasi akan berdiri untuk mengatakan, ”Saya dapat memberitahumu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.” 

 

Hal yang berlawanan adalah bahwa bangsa Israel memiliki suatu kata yang jelas dan meyakinan mengenai ramalan:

 

Allah bukanlah seorang manusia karena Ia tidak akan berdusta, bukan juga seperti anak seorang manusia karena ia akan menyesal. Ia telah berkata dan apakah Ia tidak akan melakukannya? Ia telah mengatakan, dan apakah ia tidak akan melakukannya dengan baik? … Yang pasti tidak ada pesona yang menentang Yakub, ataupun setiap yang bersifat ketuhanan yang menentang bangsa Israel. Seturut dengan zaman sekarang ini maka akan dikatakan seperti yang dikatakan oleh Yakub dan oleh bangsa Israel: Apa yang telah dilakukan oleh Allah?

 

Dan Israel telah dihalang-halangi untuk pernah ditanyai di tempat bait suci atau di tempat mereka berpijak atau ramalan dari seorang tukang sihir atau pesulap atau tukang tenung atau seorang ahli nujum atau seorang ahli perbintangan atau seorang peramal. Dengarkanlah firman Tuhan:

 

Tidak akan ditemukan dari antaramu seseorang yang menggunakan keilahian atau seorang pengamat waktu atau seorang pemikat atau seorang tukang sihir atau seorang yang menggunakan jimat atau seorang yang memberikan nasehat dengan menggunakan roh-roh yang dikenal dengan baik, atau seorang ahli nujum atau seorang pemanggil arwah (seseorang yang membawa kembali orang yang telah meninggal dan mencari tahu tentang hal-hal dari masa yang akan datang dan hal-hal dari masa yang telah silam dari orang yang telah meninggal), karena keseluruhan ini merupakan sebuah hal yang sangat dibenci oleh Tuhan. Hal-hal seperti ini yang akan engkau miliki untuk mendengarkan para pengamat waktu tersebut sampai kepada hal yang bersifat keilahian, karena akan halnya engkau, Tuhan Allah akan membuat engkau menderita untuk melakukannya. Kemudian Tuhan membuat suatu pengumuman melalui Musa: Tuhan Allah akan mengangkat daripadamu seorang nabi dari tengah-tengahmu dari saudara-saudara seimanmu seperti padaKu. Dan kepada dia engkau akan mendengarkan.

 

Kita tidak pernah menemukan jalan penolong lain, sampai kapanpun, dari seorang tukang sihir atau seorang peramal atau seorang ahli perbintangan. Akan tetapi kita memintanya langsung kepada Allah sendiri. Dan ramalannya adalah Allah akan memberikan firman yang jelas dan pasti kepada kita. Dan firman itu pasti dan bersifat final, uraian mengenai masa depan, penyingkapan masa yang akan datang telah ditulis dengan jelas melalui nabi-nabi Tuhan, orang-orang suci yang berbicara layaknya mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Ketika kita melihat uraian dari sejarah umat manusia, tidak ada hal lain lagi daripada sebuah komentar terhadap firman Tuhan yang berupa ramalan yang abadi. 

           

Josephus orang Yahudi itu akan menuliskannya; Gibbon, pengejek itu akan menuliskannya, Hume, orang kafir itu akan menuliskannya dan Newman, orang Kristen itu akan menuliskannya. Mereka akan menuliskan fakta-fakta, dan lihatlah, buku yang sedang mereka tulis adalah suatu kehampaan kecuali komentar-komentar terhadap nubuat  dari Tuhan. Dan para jendral serta ahli-ahli strategi, dan para penguasa juga negarawan, yang berbaris di sepanjang pentas sejarah umat manusia, mencari kemuliaan untuk diri mereka sendiri atau untuk pasukan bersenjata mereka sendiri, atau untuk negerinya sendiri, tidak melakukan hal yang lain lagi kecuali mempertunjukkan kedaulatan dari ramalan Tuhan Yang Maha Kuasa. Mengapa nubuat? Apa tujuan dari nubuat itu? Pertama dari segalanya untuk menegaskan serta membuktikan keaslian Tuhan yang benar dan firman Tuhan yang benar.

 

Apa yang menjadi tujuan dari nubuat? Yang kedua, adalah untuk membuktikan keaslian serta untuk menegaskan keimaman dan keilahian serta Ketuhanan dari Yesus Kristus. Dan itulah metode yang dipakai oleh Tuhan sendiri di dalam pasal yang ke dua puluh empat dari Injil Lukas. Demikianlah dituliskan:

 

“Dan dimulai dari Musa dan para nabi, Tuhan Yesus, bangkit dan terangkat dari antara orang mati, menguraikan dengan terperinci kepada murid-muridNya perihal diriNya di dalam Injil yang kudus.”

 

Ketika dikatakan di dalam Kitab Kisah Para Rasul bahwa rasul Paulus dan Apollo meyakinkan para pendengarnya bahwa Yesus adalah Kristus, memerintahkan dan mengajarkan Injil-Injil yang kudus, di mana mereka mempelajari warta itu? Mereka mempelajarinya dari Tuhan sendiri. Karena tidak ada penguatan dan tidak ada penegasan atas realita kehidupan dan karakter serta tujuan dari Yesus, seperti ramalan-ramalan, nubuat-nubuat di dalam Alkitab itu sendiri.

 

Bolehkah saya memberikan sebuah ilustrasi dari kisah tersebut? Di dalam ayat penutup dari pasal yang pertama dari kitab 2 Petrus, Simon Petrus menggambarkan ketika ia melihat Tuhan Yesus, dimuliakan, berubah rupa di Gunung Yang Berubah Bentuk, ketika keilahian dari Tuhan bersinar, dan Simon Petrus melukiskannya dan berkata:

 

“Kami menyaksikan kemuliaan Kristus dan kemudian kami mendengar suara dari langit yang mengatakan: Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.

 

Akan tetapi setelah melihatnya dan mendengarnya, Simon Petrus menuliskan: “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.”

 

Mata bisa saja berbohong, telinga bisa saja keliru mendengar, akan tetapi firman dan nubuat dari Tuhan akan tetap berdiri selamanya. Dan pembuktian atas keaslian yang luar biasa terhadap penyebaran ajarang tentang Mesias dan keilahian dari Kristus dapat ditemukan di dalam firman yang disampaikan oleh para nabi. Lihatlah akan keajaiban itu sebentar. Di dalam Alkitab, di dalam Perjanjian Lama, ada hampir tak terbilang jumlahnya nubuat yang berkaitan dengan kehidupan dan penyebaran agama serta karakteristik dari Messias yang akan datang ini. Tidak terhitung jumlahnya. Bahwa Ia akan di lahirkan oleh seorang perempuan, dilahirkan dari seorang perawan, Bahwa Ia adalah keturunan dari Abraham, keturunan dari Ishak, keturunan dari Yakub, keturunan dari Yehuda, dan Putra Daud yang akan memerintah dalam kerajaanNya yang abadi. Bahwa Ia akan terlahir dari antara masyarakat biasa, disalibkan diatara para orang jahat, dibaringkan di dalam sebuah makam bersama-sama dengan orang kaya. Bahwa Ia akan dikhianati oleh seorang teman dekat dan muridNya, TanganNya dan kakiNya akan dilubangi. Tak satupun dari tulangnya akan dipatahkan. Pada hari ketiga, akan bangkit dari antara orang yang mati. Bahwa Ia akan naik dan masuk ke dalam kemuliaan dan akan datang dengan para malaikat dengan kekuasaan. 

           

Ah, berapa banyak penggambaran yang akan saudara temukan terhadap Kristus di dalam Perjanjian Lama! Sekarang, katakanlah ada sepuluh orang nabi. Dan mari kita katakan bahwa rata-rata mereka memiliki lima karakteristik untuk masing-masing mereka. Bahwa, mereka akan berlalu – apapun yang dikatakan oleh para nabi itu tentang lima karakteristik tadi, bahwa mereka secara kebetulan, suatu kebetulan yang buta melintasi  satu dari satu triliun, seratus dua puluh lima triliun, dua ratus bilyun, seratus juta dan enam angka nol dibelakangnya. Dan bahwa ramalan-ramalan tersebut itu tadi harus datang melintas pada suatu waktu, di dalam seseorang, jauh melebihi kekuatan angka-angka untuk diekspresikan. Pembuktian akan keaslian yang luar biasa terhadap keilahian, dan kemanusiawian, sera realitas dari Ketuhanan dan Kemesiasan dari Kristus akan ditemukan di dalam firman yang disampaikan oleh para nabi itu.

 

Di dalam kitab Wahyu 19:10:  “Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.” Beban dari nubuat adalah kesaksian dari Yesus. Semua nabi itu menunjuk ke arahNya. Musa ketika di Bukit Tora menggambarkanNya dengan simbol dan lambang dan kata-kata. Daud, pemazmur yang indah menyanyikan kedatangan Kristus, Raja Mulia yang akan datang. Yesaya, berdiri seolah-olah ia yang berada di salib itu, seorang pekabar injil seperti Mateus, Markus, Lukas dan Yohannes. Daniel, menguraikan lingkaran besar dari sejarah umat manusia dan kerajaan yang akan datang. Dan Maleakhi, yang menutup Perjanjian Lama dengan ramalan terakhir dan nubuat terakhir bahwa Matahari keadilan akan datang dengan kesembuhan pada sayap-sayapNya.

 

            Alkitab itu satu. Bukan dua. Tuhan tidak satu, tidak dua! Tuhan dari Perjanjian lama adalah Yesus di dalam Perjanjian Baru. Kita tidak memiliki dua agama atau dua iman. Hanya ada satu: Perjanjian Lama menunjuk kearahNya. Perjanjian Baru melihat kepadaNya di dalam kenyataan setelah kedatanganNya. Kristus berada di dalam Perjanjian Lama seperti Kristus yang berada di dalam Perjanjian Baru. Saya dapat berkhotbah mengenai Yesus Kristus dari Perjanjian Lama, dengan sama penuhnya, sama jelasnya, sama nyatanya dan sama benarnya dengan saya dapat berkhotbah tentang Yesus Kristus dari Perjanjian Baru. Mereka itu adalah satu. Apakah Yesaya yang berdiri melukiskan penderitaan yang dialami oleh Kristus, atau apakah Matius, mereka itu satu. Apakah Daniel, peramal yang menguraikan arah dari masa depan itu atau apakah Yohanes murid yang dikasihi itu, keduanya minum dari sumur yang sama; keduanya terinspirasi dari Allah yang sama, dan keduanya sama-sama berbicara layaknya mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Mereka itu sama dan satu. 

 

            Allah yang memerintah di Babilon adalah Allah yang memerintah di Dallas. Allah yang ada di Perjanjian Lama adalah Allah yang berada di Perjanjian Baru. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, keduanya sama-sama membicarakan Kristus. Semua nabi, Yeremia, Yehezkiel, Zakaria, Maleakhi, semuanya mereka, mereka menyatakan satu-satunya Juru Selamat. Semua mereka memandang ke arah satu penyaliban. Dan harapan mereka didasarkan kepada satu pondasi.

 

Di atas kursi kemurahan hati, di dalam tabut perjanjian ada dua buah serafim; masing – masing satu setiap sisinya. Perjanjian Lama di sisi yang satu dan Perjanjian Baru di sisi yang lainnya. Dan ujung dari sayap mereka saling bersentuhan. Dan kedua mereka memandang penuh pada hilasterion, kursi kemurahan hati, yang telah dinubuatkan sebelumnya. Apakah Perjanjian Lama yang memandang ke bawah, atau apakah Perjanjian Baru yang memandang ke arah bawah, keduanya berada dalam sikap penyembahan di hadapan penyaliban sang Putra tersebut. Tujuan dari nubuat itu adalah untuk menguatkan, untuk membuktikan keaslian serta menegaskan realita, kebenaran, Ketuhanan sang Messias dan Keilahan dari Yesus yang diurapi. 

Mengapa nubuat? Bukan hanya pembuktian atas kebenaran saja, penegasan, presentasi atas kebenaran Allah, tidak hanya pembuktian kebenaran atas Keilahian serta Ketuhanan dari sang Mesias dari Tuhan Yesus, tapi yang terakhir, tujuan dari nubuat adalah untuk menguatkan, menegaskan dan untuk membuktikan keaslian kepada kita, janji-janji Allah terhadap masa yang akan datang. Ketika saya memegang sebuah Alkitab di tangan saya, dua pertiga dari nubuatnya, dengan simbol-simbol, dengan lambang-lambang atau melalui pernyataan-pernyataan. Dua pertiga dari isi Alkitab itu merupakan bersifat nubuat. Setengah dari nubuat tersebut telah digenapi. Secara harfiah, aktual dan kenyataan. Oleh sebab itu, saya tidak memiliki suatu alasan untuk membujuk bahwa jika Allah telah menggenapi setengah dari nubuat itu baik secara harfiah, dan aktual, maka apakah Allah yang sama juga akan menggenapi dengan aktual dan secara harfiah sisa yang setengah lagi? 

 

Tidak pernah lagi bangkit seorang pembela iman seperti Quintus Septimus Florens Tertullian. Ia adalah seorang dari Kartagonia, putra dari seorang kepala pasukan Romawi. Ia dididik secara brilian sebagai seorang ahli hukum. Ketika ia berusia sekitar empat puluh lima atau lima puluh tahun, dengan dramatis ia beralih agama menjadi memiliki iman seorang Kristen. Dan ia merupakan seorang Apolog yang hebat serta pembela agama Kristen yang luar biasa yang pernah ada. Ia membelanya melawan filosofi Hellenis serta agama-agama pemuja berhala. Dan ia melakukannya dengan brilian dan pandai serta kuat. Kata-katanya seperti arus yang mengalir ke bawah, menciptakan saluran-saluran tersendiri. Ia yang pertama dari leluhur orang-orang Latin. Ia dilahirkan pada tahun 140, meninggal sekitar tahun 220. Ia menulis di dalam tulisan Yunani untuk pertama kalinya. Semua buku-buku Yunaninya telah hilang. Akan tetapi buku-buku Latinnya masih ada. Dan saudara-saudara masih dapat membacanya. Tidak ada yang pernah diperbicangkan seperti buku-buku itu. Mulai dari Apologeticus, permintaan maafnya, pembelaan dirinya, dan dari pasal yang ke dua puluh dari kitab Apologeticus, saya membaca dari Tertullian:

 

Sekarang apapun yang dilakukan, sudah diberitakan. Apapun yang sekarang dilihat, sudah didengar sebelumnya. Jika ada gempa bumi menelan kota-kota, jika daratan diserbu oleh samudera, jika perang luar negeri dan domestik menghancurkan negara-negara, jika kerajaan bangkit menentang kerajaan lainnya, jika terjadi kelaparan dan wabah penyakit serta pembantaian di segala tempat yang berbeda, jika yang hina dimuliakan dan yang mulia direndahkan, jika keadilan jarang didapati, dan ketidakadilan melimpah ruah, semua ini telah diramalkan oleh pemeliharaan Allah. Sementara kita menderita malapetaka ini, kita membacanya. Ketika kita mengenalinya sebagai objek dari nubuat, kebenaran dari Injil, yang mana telah meramalkannya sebagai suatu kebenaran, penggenapan nubuat yang terjadi setiap hari dipastikan sebagai bukti kuat atas wahyu. Kemudian oleh karena itu, kita memiliki keyakinan yang dipondasikan dengan baik pada banyak hal lainnya, yang mana belum juga datang, yaitu, keyakinan yang timbul dari ilmu pengetahuan terhadap masa lalu. Karena beberapa peristiwa tetap berada di masa yang akan datang telah diberitahukan pada waktu yang sama dengan yang lain, yang mana telah berlalu. Sekarang, dapatkah kita dipersalahkan untuk mempercayai juga apa yang diramalkan mewakili masa depan ketika keyakinan kita didasari pada penggenapan nubuat yang berkaitan dengan masa kini dan masa lalu? Tuhan Allah yang sama yang telah menggenapi nubuatNya di dalam generasi-generasi dan berabad-abad yang telah berlalu itu, adalah Tuhan Allah yang sama yang akan menggenapi nubuat di masa mendatang. Dan tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan serta jaminan serta kemenangan kepada mereka yang percaya di dalam Tuhan. Dengan ketenangan yang bagaimana serta keyakinan yang bagaimana seorang Kristen dapat menghadapi masa depan. Bagaimanapun hasilnya dan bagaimanapun keberuntungannya!

 

Di zaman nabi Yesaya ketika Mesir dan Siria membagi dua dunia, Yesaya berkata kepada bangsa Israel:

 

“Di waktu kembali dan yang tersisa engkau akan diselamatkan. Di dalam ketenangan dan keyakinan, di dalam ketenangan dan kedamaian akan ada keyakinanmu.” 

 

Jika selembar daun jatuh karena hembusan angin, kita tidak akan bergoyang. Allah memiliki sebuah rencana dan maksud sepanjang zaman dan apapun yang terjadi hanyalah pekerjaan dari rencana dan maksud kedaulatan agung dari Tuhan yang Maha Kuasa. Jaminan kepada umatNya: Jika ada kematian, Ia telah menjanjikan kebangkitan yang lebih baik. Jika ada peperangan, di atas kepulan asap pertempuran akan kita lihat kedatangan sang Raja Damai. Jika langit dan bumi dipisahkan oleh api, kita akan mencari langit yang baru dan bumi yang baru. Jika kota-kota dirusakkan dan dihancurkan, kita akan mencari kota yang baru, Yerusalem yang baru. Akan datang dari tangan Tuhan Allah dari surga.

 

Ya, jika matahari mengering, kita akan mencari Matahari Keadilan untuk bangkit dengan kesembuhan di setiap sayapNya. Disana ada terang dan di sana ada kemuliaan di dalam janji dan nubuat pasti dari Allah penjaga kedaulatan dan Juru Selamat kita.

 

Karena Allah yang memerintahkan terang untuk bersinar di dalam kegelapan juga telah menyinari hati kita untuk memberikan cahaya pengetahuan dari kemuliaan dan kekuasaan Allah di dalam Iman Kepercayaan kepada Yesus Kristus. Akan tetapi kita memiliki harta karun ini di dalam kenderaan yang membumi yang mana kemuliaan serta kekuatannya kemungkinan daripada Allah bukan dari kita. Kita merasa terganggu pada setiap sisinya, akan tetapi tidak disusahkan. Kita telah dibuat menjadi bingung, akan tetapi tidak menjadi berputus asa. Kita telah diabaikan, akan tetapi kita tidak dibuang. Kita telah dianiaya, akan tetapi kita tidak menjadi remuk dan tersesat. Di dalam tubuh kita selalu membawa Tuhan Yesus yang menderita, akan tetapi kehidupan yang juga berasal dari Yesus dapat dibuat dan diwujudkan di dalam tubuh fana saudara. …  Karena yang mana tidak dapat menyebabkan kita menjadi redup, tapi seolah-olah tubuh bagian luar mati, namun roh yang berada di dalam diperbaharui dari hari ke hari. Karena cahaya yang mengenai kita, yang bukan hanya untuk sesaat saja, bekerja pada kita jauh melebihi bobot kemuliaan yang abadi. Sementara kita tidak melihat pada segala hal yang dapat terlihat, akan tetapi pada benda-benda yang tidak terlihat. Karena hal-hal yang dapat dilihat bersifat sementara. Akan tetapi hal-hal yang tidak terlihat bersifat abadi.

            Dan hal-hal tak terlihat yang abadi itu berasal dari Allah dan disingkapkan kepada umatNya oleh firman-firman yang bersifat nubuat. “Bunga memudar, rumput menjadi layu, akan tetapi Firman dan nubuat dari Allah akan tetap sampai selama-lamanya.”

 

Dan inilah tujuan dari nubuat. Waktu kita sudah banyak habis. Kita menyanyikan lagu persembahan dan permohonan kita. Dan sementara kita menyanyikannya, dari balkon disekeliling saudara di lantai yang lebih rendah, datang ke persekutuan gereja atau memberikan hatimu kepada Kristus. Sembari kita menyanyikan lagu tersebut, dan membuat permohonan, maukah saudara datang dan berdiri di samping saya?

 

            Ada tangga di bagian depan dan belakang dan pada sisi manapun saudara jika saudara berada di atas balkon, masih ada waktu dan tempat, datanglah. Turunlah dari tangga itu dan berkata: “Inlah saya, pak Pendeta, dan inilah saya.” 

 

Di lantai yang lebih rendah masuk sampai ke dalam gang dan dari belakang sampai ke depan, ambillah keputusan itu sekarang di dalam hati saudara. Ambillah keputusan itu sekarang. Sebentar lagi kita akan berdiri untuk bernyanyi, bangkit dan datanglah; engkau atau engkau berpasangan, engkau atau keluargamu. Hal itu akan menjadi langkah terbesar yang pernah engkau lakukan di dalam hidupmu, langkah pertama tersebut untuk menuju ke arah Allah. Dan biarkan para malaikat mengiringimu di dalam perjalanan ketika engkau datang. Buatlah keputusan itu sekarang. Dan inilah waktunya ketika saudara berdiri, berdiri dan datanglah. Lakukanlah sekarang juga. Datanglah sekarang, sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.