KEDAULATAN ALLAH PILIHAN NEBUKADNEZAR

(GOD’S SOVEREIGN CHOICE OF NEBUCHADNEZZAR)

 

Dr. W. A. Criswell

 

11-05-67

Daniel 5:18

 

           

            Saudara-saudara sekalian yang sedang mendengarkan radio serta menyaksikan televisi, saudara sedang mengikuti kebaktian dari Gereja First Baptist Church di kota Dallas. Ini adalah Pendeta yang membawakan warta pada pagi hari ini, warta yang diberi judul: “Kekuasaan Tuhan” atau “Kekuasaan Tuhan Pilihan Nebukadnezar”. Penambahan khotbah itu merupakan warta dari kitab Daniel. Dan ada sepuluh pasal semuanya, yang mana yang sekarang ini adalah yang ke tujuh, sepuluh dari antara mereka memiliki keterkaitan dengan latar belakang dari pemeliharaan Tuhan Allah serta tujuan pemilihan yang diketahui berhasil dengan baik di dalam kehidupan nabi Daniel

 

            Saya seperti membaca sebuah sajak, bukan bertujuan untuk menguraikannya dengan lebih terperinci, akan tetapi sebagai sebuah ayat latar belakang dari warta di pagi hari, dari pasal yang ke 5 kitab Daniel ketika nabi negarawan itu berdiri di hadapan Belsyazar. Di dalam ayatnya yang ke 18, ia berkata: “Ya, tuanku raja! Allah, Yang Maha Tinggi, telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku.” Lalu kemudian, sisa dari pasal tersebut diberikan kepada bagaimana Belsyazar melacurkan warisan yang mulia itu, dan bagaimana Tuhan Allah telah menghukum dia bersama-sama dengan bangsanya dan bagaimana Tuhan Allah telah memberikannya kepada bangsa Media dan Persia. 

 

            Lihatlah pada kata-kata yang telah mereka baca itu. “Ya tuanku raja, Allah Yang Maha Tinggi telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku, yang pada sebenarnya adalah kakeknya – sebuah kerajaan. Tuhan Allah melakukannya. Sama seperti semua takdir dan semua kehidupan nasional serta kehidupan saudara-saudara sekalian berada di tangan Tuhan Allah, dan kita menjalani hidup kita di dalam kehendak kuasa dari Yang Maha Kuasa. Dan semua sejarah berjalan di saluran yang telah dipilihkan untuknya oleh Tuhan Allah Yang Maha Kuasa.

 

            Telah dikatakan bahwa setiap keluarga dari lembaga yang besar atau setiap keluarga dari usaha yang besar tak lain adalah bayangan serta pencerminan dari keluarga besar yang mendirikannya. Hal ini terutama benar-benar terjadi pada sejarah kerajaan dunia dan bangsa-bangsa. Dan khususnya serta terutamanya benar-benar terjadi dari Kerajaan Neo Babilonia baru yang gemilang. Kerajaan Neo – Babilonia yang baru dan kota Babilon dari Babel yang gemerlap merupakan sebuah kreasi dari keluarga Kasdim termashyur yang diberkati. Nebopolassar, dan putranya Nebukadnezar, empat generasi yang dikenal dari kelompok keluarga mereka. Tidak hanya dalam seluruh sejarah, belum pernah ada bangkit satu keluarga dengan suatu kilatan secepat meteor di horison umat manusia lebih jika dibandingkan dengan keluarga Nebukadnezar ini. Keluarga ini memiliki kesan yang begitu gemilang yang membuktikan tentang keberadaannya, lagi – dan ini merupakan hal yang mengagumkan untuk saya – lebih dari raja penyembah berhala lainnya di dunia ini. Ada lebih banyak arca kepada Nebukadnezar dan kerajaan Neo Babilonianya daripada kepada raja penyembah berhala lainnya. Sekali lagi, sampai sejauh ini, masih lebih banyak perkataan tentang Nebukadnezar di dalam Alkitab daripada kerajaan penyembah berhala lainnya, daripada raja penyembah berhala lainnya, dari pada raja lainnya yang disinggung di dalam sejarah. Bahwa, jika tidak ada lagi, akan memakukan perhatian kita kepadanya. Teapi, berapa banyak lagi ketika kita mempelajari kehidupannya dan tujuan pengadilan atas hukuman Tuhan Allah padanya.

 

            Jadi marilah kita mulai. Yang pertama, Tuhan Allah mengetahui masa depan. Dan Allah adalah penguasa dari setiap perkembangan di dalam sejarah. Ia memimpin semuanya. Allah mengetahuinya semuanya. Dan Tuhan Allah mengarahkannya semua dan semua sejarah terlipat di dalam tujuan kekuasaanNya. Sekali waktu, Tuhan akan memberitahu hambaNya mengenai apa yang akan dilakukanNya. Misalnya, di dalam pasal yang ke 39 dari kitab Yesaya, di sana ada diberitahukan kisah tentang kunjungan utusan dari Merodak-baladan, raja orang Kasdim dan raja dari Babilon yang mengirimkan utusannya atau seorang duta besar, kepada raja Hizkia untuk memberikan selamat kepadanya atas kesembuhannya dari penyakitnya. Sebenarnya, yang sedang dilakukan oleh Merodak-baladan adalah, ia sedang memikat raja Hizkia, dengan menyenangkan hati raja Hizkia, dalam rangka meyakinkannya untuk bergabung dalam persekongkolan negara-negara untuk keluar dari penindasan bangsa Asyur. Bagaimanapun juga, raja Hizkia merasa begitu tersanjung dengan kehadiran utusan tersebut, sehingga menunjukkan seluruh kekayaan dari bait suci kepada mereka dan menunjukkan seluruh kekayaan dari para raja kepada mereka, dan hal itu merupakan sebuah pameran kekayaan serta akumulasi kegemilangan yang penuh dengan kesombongan dan keangkuhan. Dan hal itu membangkitkan kemarahan yang paling menyengat terhadap Yesaya dari seluruh pengajaran kenabiannya. Dan di dalam kemarahan yang menyengat itu, di dalam kitab Yesaya 39 : 5 - 8, Tuhan Allah berkata kepada raja Hizkia bahwa suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Dan dari keturunanmu yang akan kau peroleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel. Begitulah sebuah nubuat jauh melampaui ratusan tahun, dan hal itu akan terjadi seperti yang akan lihat di dalam kehidupan Daniel yang merupakan keturunan kerajaan, dan yang menjadi sida-sida di dalam istana dari raja pemuja berhala tersebut. Dan semua bangsa serta harta kekayaan mereka di bawa untuk di tawan di Babel seturut dengan Firman Tuhan., dikatakan oleh Yesaya lebih dari seratus tahun sebelumnya.

 

            Atau, dengarkanlah sekali lagi, Tuhan Allah menampakkan diri kepada Abraham di dalam pasal yang ke 15 kitab Keluaran bahwa anak cucunya, keturunannya akan menjadi budak di negeri yang asing, Mesir, selama empat ratus tahun sampai kedurjanaan orang Amori digenapi, sampai Tuhan Allah akan menghukum orang Amori itu. Kemudian ia akan membawa keluar bangsanya itu dan menggunakan mereka sebagai tongkat penghukum kepada orang-orang dari Kanaan itu.

 

            Inilah Tuhan Allah. Ia memimpin sepanjang sejarah. Dan hari-hari yang terbentang berada di dalam tanganNya. Minggu yang lalu ini, di dalam suatu pertemuan untuk menyelesaikan sesuatu yang saya adakan, dan terus saya lakukan di Vicksburg, Mississippi, di dalam salah satu warta itu, entah mengapa saya mengacu pada apa yang dituliskan di dalam Kitab Roma 11 : 25, di mana rasul Paulus berkata: “Ketika pleroma dari bangsa-bangsa yang lain itu telah masuk, ini akan menjadi penyempurnaan zaman.  Pleroma, pleroma diterjemahkan di dalam versi King James version, penuhnya jumlah orang-orang dari bangsa lain. Arti yang sebenarnya dari kata pleroma adalah jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa yang lain yang telah masuk. Ketika orang yang terakhir yang ditahbiskan oleh Tuhan Allah untuk masuk ke dalam hidup yang kekal, mereke-meraka yang namanya telah dituliskan di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, ketika orang yang terakhir itu masuk, ketika jiwa yang terakhir yang telah di tahbiskan oleh Allah ke dalam keselamatan berjalan memasuki lorong itu, maka kemudian penyempurnaan zaman akan datang dan akhir dari zaman segera datang.

 

            Setelah itu, saya bertemu dengan mereka di rumah Pendeta itu untuk menikmati makan malam. Dan beberapa dari anggota jemaatnya mendatanginya dan dengan hebatnya berkeberatan terhadap cara pengajarannya, seolah-olah di sana ada beberapa orang tertentu yang akan diselamatkan, dan seolah-olah mereka ini telah mengenal betul Tuhan Allah, dan seolah-olah sudah berada di dalam daftar kedaulatan dari Yang Maha Kuasa.

 

            Saya tidak pernah mengatakan hal yang seperti itu. Saya hanya mengutip dari Alkitab. Dan ayat tersebut di dalam Kitab Roma 11 : 25 ketika pleroma, jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa yang lain akan masuk, tidak ada perbedaan dari versi yang manapun dari Firman Allah. Karena dengan suara yang bulat dan dengan kebulatan suara yang besar, serta dengan tekanan Firman Allah menghadirkan Tuhan Allah sebagai kekuasaan dari sepanjang sejarah.

 

            Dan bagi kita, segalanya boleh terjadi kapan saja. Hal itu bisa saja terjadi sepotong-sepotong. Dan sering kali terjadi dengan kejutan. Kita diliputi oleh hal-hal yang terjadi, tetapi bukan Tuhan Allah. Tidak pernah ada hal yang datang dan mengejutkan Tuhan Allah. Juga tidak pernah ada terjadi dihadapan Tuhan Allah sepotong-sepotong. Tuhan melihat sejarah seperti masa sekarang. Tidak ada masa lalu bagi Tuhan. Tidak ada masa yang akan datang bagi Tuhan. Semuanya masa kini. Dan Tuhan melihat akhirnya dari awalnya. Dan ke semua tempat sepanjangnya. Dan Tuhan mengetahuinya semua. Dan ketika erbentang, maka terbentanglah sesuai dengan kekuasaan kasih Tuhan Allah.

 

            Jangan pernah membujuk diri saudara sendiri bahwa ada orang lain yang memerintah atas dunia ini. Tidak; semua terletak di tangan dari Sang Pencipta Yang Maha Kuasa, Tuhan Allah, Hakim dari seluruh dunia.

 

            Sekali lagi, Tuhan Allah menaikkan manusia untuk melakukan kehendak penghakimanNya. Tuhan Allah melakukannya. Salah satu dari hal yang paling menakjubkan yang dapat saudara temukan di dalam Alkitab adalah referensi terhadap raja Nebukadnezar dan bagaimana kata-kata yang dipergunakan untuk menggambarkan dirinya. Misalnya, dalam kitab Yeremia pasal yang ke 25, dimulai dari ayatnya yang ke 8:

 

“Sebab itu beginilah firman Tuhan semesta alam: Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataanKu, sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara – demikianlah firman Tuhan – menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hambaKu itu”

 

Raja yang menyembah berhala itu, Nebukadnezar, hambaku. Bukankah kedua-duanya ganjil ataupun aneh. Ketika saya membuka halamannya ke Yeremia pasal yang ke 27, dengan mengirimkan pesan kepada seluruh bangsa di sekeliling mereka, nabi Yeremia berkata kepada seluruh bangsa di sekitar mereka, “Beginilah firman Tuhan, dan sekarang Aku menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan hambaKu, yakni Nebukadnezar, raja Babel.” Hal itu tidak aneh atau ganjil. Kembali saya buka dari kitab yang sama, Yeremia pasal yang ke 43. Dan sekarang ia berada dalam pengasingan di Mesir. Dan di suatu tempat tertentu, di Tahpanhes, di kota Tahpanhes, Mesir, ia menanam batu-batu besar di dalam tanah liat dan kemudian ia berkata: “Di mana batu-batu besar ini disembunyikan, lihatlah, demikianlah firman Tuhan, Aku akan mengutus orang untuk menjemput Nebukadnezar, raja Babel, hambaKu itu, supaya ia mendirikan takhtanya di atas batu-batu yang telah Kusuruh sembunyikan ini dan menetapkan takhtanya sebagai seorang raja di seluruh Mesir. Aku telah memberikan Mesir dan semua bangsa yang beradab di dunia ini ke dalam tangannya.” Bukankah itu suatu hal yang menakjubkan? Nebukadnezar, hambaku, ebed, hamba, ebed, hamba. Mengapa, itu kata yang sama dengan kata yang dipergunakan oleh pemazmur dan para nabi yang digunakan untuk raja Daud. Ebednya Tuhan Allah, seorang hamba.  Kata itu kata yang sama dengan kata yang digunakan oleh Yesaya untuk menggambarkan kedatangan Kristus. Hamba, ebedBukankah itu suatu hal yang menakjubkan? Misalnya, di dalam kitab Yesaya pasal yang ke 39, dalam pasal yang ke 44, dan di dalam pasal yang pertama, dan di dalam pasal yang ke 45 ayatnya yang pertama, Tuhan Allah menunjuk kepada Koresy, kepada Koresy yang telah Kuminyaki, diminyaki oleh Allah. Dan menunjuk kepada dirinya sebagai gembala Tuhan Allah. Ini adalah hal yang menakjubkan, untuk para pemuja berhala, orang-orang yang menyembah berhala. Akan tetapi mereka adalah hamba-hamba Allah. Dan Tuhan telah menaikkan mereka dan Tuhan menggunakan mereka untuk melakukan kehendakNya di bumi ini.

 

            Hal yang kedua. Tuhan Allah bukan hanya menaikkan mereka saja, akan tetapi ketika Tuhan Allah menghendakinya, pada saat Tuhan Allah menghendakinya, tidak ada seorang manusia atau kelompok atau bangsapun yang dapat membatalkan atau dapat menghalang-halangi kehendak kuasa Tuhan Allah kepada mereka. Lihatlah di dalam bagian ini, contohnya di dalam kitab Yeremia pasal yang ke 27: “Demikianlah firman Tuhan kepada Yeremia: Buatlah tali pengikat dan gandar, lalu pasanglah itu pada tengkukmu! Belenggu, tali kekang, rantai ternak, gandar. Dan akan terjadi seperti itu ketika utusan-utusan itu datang, duta-duta besar yang datang dari seluruh bangsa di sekitarnya, engkau letakkan tali-tali pengikat itu, belenggu-belenggu itu, rantai-rantai itu, dan gandar-gandar itu ke dalam tangan mereka. Dan engkau menyuruh mereka untuk pulang kepada pemerintah mereka dan pulang kepada raja mereka dan pulang ke ibukota mereka serta pulang ke negeri mereka serta memberitahukan kepada raja dan penduduknya bahwa Aku telah memberikan mereka sebagai tahanan ke dalam tangan Nebukadnezar, hambaKu. Bukankah hal itu luar biasa? Dan nabi Yeremia berjalan mengelilingi Yerusalem dengan tengkuknya terikat di bawah sebuah kuk yang sangat berat itu. Dan nabi Yeremia sedang memberitahukan penduduk Yehuda dan Yerusalem bahwa mereka akan dibuang ke dalam tangan Nebukadnezar. Dan ia memikul kuk yang berat itu di tengkuknya.

 

            Dan di dalam kitab Yeremia pasal yang ke 28 ini, saudara-saudara sekalian akan menemukan kisah tentang Hananya, seorang nabi palsu, Hananya, yang bertemu dengan nabi Yeremia di tengah jalan dengan kuk itu di atas tengkuknya. Dan Hananya berkata kepada orang-orang di Yerusalem serta kepada raja dan bangsa dari suku Yehuda: Hal ini tidak benar. Nebukadnezar tidak akan datang ke tempat ini. Dan ia tidak akan mengepung kota ini. Dan ia tidak akan membawa orang-orang ini menjadi tawanannya. Lalu Hananya mematahkan kuk itu dari tengkuk nabi Yeremia. Dan Yeremia berkata kepada Hananya: Moga-moga Tuhan berbuat demikian! Moga-moga Tuhan menepati perkataan-perkataan yang kau nubuatkan itu. Kemudian ia pergi suatu tempat rahasia yang sepi, dan sembari nabi Yeremia menunggu Tuhan, firman Tuhan mendatanginya dan Yeremia kembali dan berkata: “Engkau telah mematahkan gandar kayu, dari tengkukku, akan tetapi Tuhan Allah akan membuat gandar besi sebagai gantinya,  dan kota ini dan bangsa ini akan dibuang. Kemudian ia kembali kepada Hananya dan ia berkata: “Dan sebelum tahun ini berlalu, engkau akan mati. Dan ayat yang terakhir mengatakan: “Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.” Ketika Tuhan Allah menghendakinya, ketika Tuhan Allah menghendakinya, tidak ada kumpulan atau formasi atau koalisi atau bangsa yang dapat menghalangi apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah.

 

            Sementara nabi Yeremia membawa kuk itu ke kota Yerusalem, Tuhan Allah berbicara kepada nabi Yehezkiel di tepian sungai Kebar, kanal yang besar di kota Babel, dan berkata kepada Yehezkiel: Galilah lobang melalui rumah itu, galilah lobang melalui tembok dari rumahmu dan melalui celah itu dan bawalah serta perkakas-perkakas rumah tanggamu.” 

 

            Lalu nabi Yehezkiel menggali melalui dinding rumahnya serta mengeluarkan seluruh perkakasnya. Dan ketika ia selesai melakukannya, firman Tuhan datang kepada Yehezkiel dan berkata: “Katakan kepada bangsa itu: Kemudian mereka akan di bawa keluar dari Yerusalem dan keluar dari Yehuda dan keluar dari Palestina, semua yang menjadi milik dari bangsa terpilih Allah. Kemudian mereka akan di buang ke Babel ke dalam tangan Nebukadnezar, hambaKu.

 

            Hal itu mengingatkan saya kepada nabi Yesaya yang mana dalam pasal yang pendek, pasal yang ke 20 dari Alkitab, Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya di sepanjang jalan di kota Yerusalem sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan Etiopia, demikianlah raja Asyur akan datang dan mengambil semua benda yang dimiliki oleh bangsa itu.

 

            Inilah Tuhan Allah. Dan kehendak kuasa dari Yang Maha Kuasa terbawa di sepanjang hidup dan pekerjaan dari orang-orang ini, biar bagaimanapun pribadi mereka. Mengapa, lihatlah Nebukadnezar. Ia merupakan seorang penyembah berhala dari jenis yang paling kotor. Lihatlah padanya lagi. Ia seorang raja otokrat, sombong, dan tidak sabar. Di dalam pasal yang kedua dari kitab Daniel, karena orang-orang bijaksana dari Kasdim itu tidak mampu memberitahukan mimpinya kepadanya, ia memberikan perintah agar semua mereka harus dibunuh. Dan di dalam pasal yang berikutnya, pasal yang ke 3 dari kitab Daniel, ketika ketiga putra Yahudi itu menolak untuk bersujud menyembah patung emasnya, kitab itu mengatakan bahwa ia dipenuhi dengan kemurkaan dan bentuk dari raut wajahnya berubah. Itulah Nebukadnezar. Kemudian ia memasukkan mereka ke dalam tungku yang berapi-api. Bukan hanya itu, akan tetapi di dalam pasal yang berikutnya, pasal yang ke 4, ia berdiri di sana di dalam istananya dan melihat kepada Babel, kota besar yang mengagumkan itu dan ia dipenuhi dengan kesombongan dan keangkuhan akan keagungan serta jiwanya terangkat oleh kebanggaan yang palsu. Itulah Nebukadnezar. Akan tetapi di dalam Alkitab disebutkan bahwa ia adalah hamba Tuhan. Bagaimana hal seperti itu dapat terjadi? Bagaimana Tuhan Allah dapat memilih orang-orang seperti ini untuk mengemukakan kehendakNya di muka bumi ini?

 

            Yesaya bertanya pada Tuhan Allah mengenai pertanyaan itu dalam masa raja Asyur yang jahat dan bengis itu yang telah mengahancurkan kota Yerusalem dan Samaria serta membawa mereka ke dalam pembuangan dan membinasakan kerajaan itu selamanya, kesepuluh suku dari utara tersebut. Dan ketika Sanherib datang ke Yehuda serta membuat Yerusalem berada di dalam kegelapan, bukankah karena campur tangan malaikat Allah telah menghancurkannya. Di masa itu, di zaman itu, Yesaya memalingkan wajahnya kepada Tuhan Allah dan berkata: “Saya tidak berbicara, akan tetapi saya tidak dapat mengerti bagaimana Bangsa Asyur yang tidak mengenal ampun dan penghujat ini datang menentang kami? Biar bagaimanapun dosa yang telah kami lakukan, kami tidak melakukan dosa seperti dosa yang telah mereka perbuat. Dan mengapa Engkau menyerahkan bangsa kami ke dalam tangan mereka?

 

            Dan Tuhan Allah menjawab Yesaya, di dalam pasal yang ke 10, ayat yang ke 5:  “Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murkaKu dan yang menjadi tongkat amarahKu.” Tuhan Allah memilih, dan Tuhan Allah memakai Asyur untuk menghukum dan menyiksa pemujaan terhadap berhala dan ketidak patuhan bangsaNya, Israel, dan memasukan mereka ke dalam pembuangan dan memencarkan mereka ke seluruh dunia dan sejak saat itu mereka terpencar-pencar keseluruh dunia. Bangsa Asyur, cambuk murka dan tongkat amarah. Dan hal yang sama terjadi ketika Babel datang dan membawa Yehuda pergi.

 

            Nabi Habakuk membawanya kepada Tuhan Allah. Dan Habakuk berseru kepada Tuhan dan berkata: “Aku tidak mengerti. Orang-orang dari Kasdim yang penghujat, dan pemuja berhala ini, mereka datang dan mereka menghancurkan bangsa dari Tuhan dan rumah Tuhan serta membawa orang-orang terpilih itu pergi ke dalam pengasingan. Bagaimanapun kami pernah pernah melakukan dosa di Israel, apakah kami sekeji dan sehina dan serendah kaum Kasdim itu? Saya tidak mengerti.” Dan Tuhan Allah kembali berkata kepada Habakuk: Aku telah menetapkan hukuman kepada mereka. Dan Aku telah menghukum mereka. Cambuk murkaKu dan tongkat amarahKu.

 

            Dan jangan meyakinkan dirimu sendiri bahwa Amerika lebih berharga di hadapan Tuhan daripada bangsa Yehuda dan bangsa Israel. Dan jangan pernah berfikir bahwa Washington lebih berharga di hadapanNya daripada Yerusalem. Dan Tuhan Allah yang sama yang menghakimi Israel dan Yehuda melalui cambuk hukuman dari Asyur dan dari Babel, Tuhan Allah yang sama akan menghukum Amerika. Dan semua kombinasi dari sekutu dan kombinasi dari manusia tidak mampu menghadang, mencegah, membatalkan ataupun menghalangi hukuman dari Tuhan jika Tuhan telah menghakimi.

 

            Ya, akan tetapi, pak Pendeta, engkau tidak mengerti. Kami telah memiliki sebuah sistem anti-anti-missil. Dan kami memiliki cara untuk mendeteksi semua bom yang akan bergerak ke sekeliling orbit di dunia ini. Dan bukan hanya itu saja, akan tetapi kami juga melakukan hal yang sama. Dan bukan hanya itu saja, akan tetapi kami lebih maju di bidang kedirgantaraan. Dan bukan hanya itu saja, akan tetapi kami memiliki kekuatan secara ekonomi. Dan bukan hanya itu saja, akan tetapi kami memiliki angkatan bersenjata dan angkatan udara. Ya. Ya. Ya. Akan tetapi putusan itu tidak terletak pada angkatan bersenjata, angkatan laut ataupun missil-missil balistik. Akan tetapi putusan itu terletak pada faktor-faktor yang diperhitungkan oleh Tuhan Allah Yang Maha Kuasa. Dan apakah kita akan hidup ata kita akan mati berada dalam kekuasaanNya, kehendak yang dipilih. Dan bangsa Amerika tidak mampu mempertahankan penodaan dan di dalam kemabukan, dan di dalam kecerobohan dan kegaduhan serta di dalam penolakan terhadap penawaran belas kasih serta kemurahan Tuhan.

 

Karena terpanggil, angkatan laut kita mencair

Di atas bukit pasir dan tanjung mengaramkan api. 

Walaupun semua kemegahan kami di masa lalu,

Bersatu dengan Niniwe dan Tirus. 

Hukuman terhadap bangsa itu,

Sekalipun begitu ampunilah kami,

Supaya kami tidak melupakan, supaya kami tidak melupakan. 

 

            Apakah kita hidup atau mati berada di dalam faktor-faktor yang diperhitungkan Tuhan Allah Yang Maha Kuasa. Dan ketika Tuhan memakai Bangsa Asyur dan bangsa Babel untuk menghukum bangsaNya, Tuhan Allah juga dapat memakai Soviet Rusia dan komunis China untuk menghukum Amerika.

 

            Di hadapan siapa kita harus gemetar? Mao Tse Tung? Tidak. Brezhnev? Tidak. Di hadapan siapa kita harus gemetar? Kita harus gemetar di hadapan Tuhan Allah Yang Maha Besar semesta alam. Awal dari hikmat adalah rasa takut, gemetar di hadapan Tuhan Allah. 

 

            Sekarang, untuk berbicara tentang Nebukadnezar. Penaklukan yang tidak terkalahkan oleh Nebukadnezar. Kadang kala di dalam rangkaian khotbah terhadap Daniel ini,  saya berharap bahwa saya mendapatkan kesempatan untuk berbicara tentang kota Babel. Kota Babel didirikan oleh Nimrod, seperti dikatakan di dalam Kitab Kejadian pasal yang ke 10. Nimrod. Di dataran Shinar yang disebut dengan Babel, kota Babel. Dan Kekaisaran Babilonia yang terdahulu telah mencapai puncak tertinggi dari kegemilangannya di bawah pemerintahan Hamurabi, orang Amori itu; orang Semit. Keluarga orang-orang Semit seperti keluarga dari Yahudi. Dan Hamurabi, pada tahun 18 dan 17 SM, membuat Babel menjadi salah satu kota impian di dunia ini. lalu kemudian kota tersebut terperosok ke dalam kemunduran. Lalu kemudian kerajaan Neo Babilon sampai kepada puncak kejayaannya lebih seribu tahun kemudian di bawah kepemimpinan yang termasyhur dari satu keluarga ini, Nebopolasar dan putranya, Nebukadnezar. 

 

            Sekarang, ketika kerajaan Babilonia yang terdahulu jatuh pada kehancuran, tempatnya digantikan oleh bangsa Asyur. Dan selama berabad-abad dan berabad-abad, Asyur, suatu momok yang paling suka berperang dari umat manusia di dalam halaman sejarah, bangsa Asyur memerintah di seluruh peradaban dunia.. Satu demi satu, penguasa yang lain merasa sangat senang diberikan angkatan bersejata, Para ahli strategi yang mengagumkan dan para pemimpin nasional, para pengelola. Bangsa Asyur memiliki rangkaian dari orang-orang yang sangat sukses. Tiglath-Pileser yang hidup lebih dari ribuan tahun sebelum masehi. Shalmaneser, Sargon, Sanherib, Ashurbanipal, pria yang hebat. Akan tetapi ketika Ashurbanipal meninggal pada tahun 625 SM., putranya begitu lemah. 

 

            Ashurbanipal memiliki seorang raja muda di Babel yang bernama Nebopolassar, seorang Kasdim, orang Semit. Dan ketika Ashurbanipal meninggal pada tahun 625 SM., Nebopolassar memberontak dan keluar dari lingkaran kerajaan Asyur, seluruh Babilon. Di sisi lain sampai ke utara dan ke timur, adalah kerajaan Media. Dan mereka memiliki seorang pemimpin yang cakap bernama Cyaxares. Ia telah berperang menentang kerajaan Asyur selama bertahun-tahun lamanya. Nebopolassar berperang di sebelah selatan, dan Cyaxares, raja dari Media itu memerangi Asyur dari sisi sebelah utara, bersama-sama dengan kaum Sythia, menggempur Ninewe. Dan menurut nubuat Nahum pada tahun 612 SM., kota Ninewe jatuh. Begitu sempurnanya mereka menghancurkan Ninewe, sehingga lokasi puing-puingnya saja menghilang dari sejarah dan dari dunia. Pasukan dari Alexander yang agung berbaris ke arah timur, melintasi Niniwe, sama sekali tidak memiliki pemikiran bahwa pernah ada sebuah kerajaan besar berada di bawah kaki mereka.

 

            Bangsa Asyur, yang dikalahkan di ibukota mereka sendiri, Ninewe, di pinggiran sebelah timur sungai Tigris, melarikan diri ke arah utara dan barat ke kota Heron dan di sana mereka membangun ibukota mereka untuk sementara. Akan tetapi Nebopolassar tidak menaruh belas kasihan dan ia terus mengejar bangsa Asyur tersebut dan pada tahun 610 SM., ia menghancurkan mereka kembali di Heron. Sisa-sisa pelarian bangsa Asyur melarikan diri ke arah barat sampai ke Karkemis, salah satu kota besar sepanjang masa di pinggir sungai Efrata untuk menetapkan perhentian mereka yang terakhir. Dan pada tahun 605 SM., Pertempuran yang paling dahsyat di dunia, dilakukan di Karkemis.

 

            Sekarang, inilah caranya bagaimana hal tersebut sampai. Firaun - Nekho, raja dan pemimpin dari kerajaan Mesir yang agung, Firaun - Nekho melihat pada saat melemahnya bangsa Asyur, ia melihat sebuah peluang untuk menetapkan dirinya sebagai pemimpin di seluruh dunia. Maka, Firaun - Nekho membawa sejumlah besar pasukan dan berbaris menuju utara untuk bertempur membela sisa-sisa pelarian bangsa Asyur. Karena, fikir Firaun - Nekho, jika saya dapat menghancurkan tentara Babel beserta dengan tentara Nebopolassar, saya akan menjadi penguasa dari seluruh peradaban dunia. Dan sekali lagi, dan untuk yang terakhir kalinya, saudara-saudara melihat suatu pertemuan antara peradaban yang terpusat pada sungai Nil dan peradaban yang terpusat pada lembah Efrata / Tigris. Maka Firaun - Nekho memimpin pasukannya ke utara dan menduduki Palestina dan Asyur dan Yosia kecil, raja yang baik Yosiah, membawa pasukan kecilnya dari Yehuda, dan di tempat pertempuran itu ia bertemu dengan Nekho. Dan pasukan besar Nekho menggilas mereka seperti jerami dan raja yang baik Yosia itu terbunuh. Baiklah, kita akan membicarakan hal tersebut kemudian hari dalam Daniel. Peristiwa itu terjadi ketika ia masih muda dan membuat kesan yang tidak berkesudahan kepadanya, ketika Firaun membantai raja yang baik, Yosia.

 

            Dan pasukan yang hebat ini berbaris menuju utara, menduduki Palestina, menduduki Asyur dan sekarang di Karkemis, Firaun berhadapan dengan kaum Kasdim. Dan tujuan dari dunia ini, penguasa utama di dunia berada di dalam putusan.

 

            Apa yang telah saya katakan tentang Nebukadnezar? Tuhan Allah mengatakan, Nebukadnezar, hambaKu. Dan apa yang telah saya katakan tentang nabi yeremia di Tahpanhes? Dimana batu-batu besar itu disembunyikan akan dibangun istananya dan menetapkan takhtanya. Ia akan menaklukkan dunia yang beradab. Ketika Firaun - Nekho datang ke Karkemis dengan sisa-sisa pasukan Asyur, pertempuran yang hebat itu terjadi pada tahun 605 SM., dan peristiwa itu mengubah takdir dunia ini. Dan Tuhan Allah memberikan sebuah kemenangan yang tak tertandingi kepada Nebukadnezar. Dan ia menghancurkan pasukan dari bangsa Asyur dan pasukan Firaun - Nekho. 

 

            Dan dari pertempuran di Karkemis itu, ada lima hal besar yang terjadi. Yang pertama, dari pertempuran di Karkemis itu, bangsa Asyur tidak pernah lagi bangkit dan berkuasa. Bangsa itu dihancurkan untuk selamanya dan berlalu dari halaman sejaran untuk selama-lamanya. Dan bangsa Asyur sudah berhenti.

 

            Yang kedua, di masa lalu. Mesir telah terpecah menjadi dua bahagian. Dan Mesir tidak pernah lagi, menurut Firman Tuhan, akan menjadi suatu kekuatan yang hebat. Tidak pernah lagi. Sekarang, saudara pikirkanlah hal itu. Peristiwa ini terjadi pada atahun 605 SM.. Sebelum Kristus, enam ratus lima tahun sebelum Kristus. Pada pertempuran di Karkemis, Tuhan Allah mematahkan Mesir. Dan Mesir tidak pernah selamat. Mesir tidak pernah lagi bangkit menjadi kekuatan nomor satu. Tidak kemudian maupun pernah di dalam sejarah yang mengikutinya, maupun pada zaman sekarang ini.

 

            Dan jika Rusia tidak menghancurkan Alkitab, dan jika Russia mau membaca Firman Tuhan, maka Rusia akan menemukan halaman di mana Mesir tidak akan pernah menerima, bahwa Mesir tidak pernah berkuasa. Pada tahun 605 SM., Tuhan Allah mematahkan Mesir di tangan Nebukadnezar. Begitulah kekuasaan pilihan Tuhan Allah. 

 

            Yang ketiga, dari pertempuran di Karkemis, bukan hanya kerajaan Asyur yang dimusnahkan untuk selama-lamanya, dan bukan tulang punggung Mesir saja yang dipatahkan dan Mesir tidak akan pernah menjadi suatu kekuatan yang besar kembali, pada saat itu, pada zaman sekarang, untuk selama-lamanya. Yang ketiga, Kota yang brilian dan megah Karkemis benar-benar telah dilenyapkan. Pasukan bala tentara Nebukadnezar membinasakan mereka dari muka bumi ini. Dan seperti kota Niniwe, kota Karkemis juga hilang dari sejarah. Dan lokasinya pun terlupakan sampai exvavator-excavator modern serta para arkeolog mulai menggali arca-arca mereka k edalam terang dunia ini.

 

            Yang keempat, dari pertempuran di Karkemis itu, Yehuda dan Yerusalem serta bangsa Tuhan itu menjadi pengikut raja Babel.

 

            Yang kelima, yang terakhir. Dari Pertempuran di Karkemis itu ketika Firaun -Nekho mengalami kekalahan di peperangan itu, ia dan pasukannya mengalami kepanikan, melarikan diri dari hadapan orang-orang Kasdim, kembali ke selatan, sampai ke Mesir, dan Nebukadnezar laksana terbang mengejar mereka dalam satu adegan kejar-kejaran yang sengit. Dan orang-orang Mesir itu kembali ke selatan, pergi melintasi Asyur, kemudian melintasi Palestina, masuk melalui Yehuda dan Yerusalem, Pasukan bala tentara Nebukadnezar diikuti dengan cepat dan hebat. Lalu kemudian sesuatu terjadi.  Nebopolassar sudah tua dan sakit-sakitan, dan tidak dapat pergi ke Karkemis untuk memenuhi tantangan dari Firaun - Nekho. Lalu ia mengutus anaknya Nebukadnezar.  Dan ketika Nebukadnezar mengikuti melalui Palestina untuk mengejar Nekho, ia menerima pesan dari Babel bahwa ayahnya, Nebopolassar, telah meninggal dunia. Ia menghentikan pengejarannya untuk mengejar Nekho dan membalikkan badan untuk menerima mahkota kerajaannya serta mengkonsolidasikan kemenangannya di negerinya.

 

            Tuhan Allah sedang  mempersiapkan Nebukadnezar untuk kehendak pengadilanNya dalam kehendak kekuasaanNya. Ia telah memilih raja penyembah berhala tersebut. Akan tetapi ketika Nebukadnezar kembali ke Babel, ia tidak pulang sendirian. Ada yang dibawanya serta dari Yerusalem, bersamanya ia membawa beberapa dari keturunan kerajaan dari rumah Tuhan Allah. Akan tetapi peristiwa itu bukan pengasingan massal, bukan terjadi pada tahun 605 SM. Bukan mencabut seluruh populasi dan mengkolonisasikan mereka di negeri asing ketika kemudian kerajaaan itu dihancurkan.  Tetapi kali ini hanya memilih beberapa orang dari keturunan kerajaan untuk memuliakan istananya dan kerajaannya.

 

            Dan ketika Tuhan Allah menaikkan Nebukadnezar, untuk melakukan tujuan penghakimanNya di dunia ini, dan mengirimkannya kembali ke Babel, dengannya ia membawa seorang negarawan dan nabi yang akan berdiri di hadapannya mewakili bangsa Tuhan dan istana langit dan Yang Maha Kuasa yang duduk di atas lingkaran dunia ini. Dan empat orang dari antara mereka dinamai sesuai dengan apa yang dituliskan di dalam buku yang telah saya ajarkan: Daniel, Hananya, Mishael, dan Azariah. 

 

            Dan ketika Tuhan Allah menaikkan raja yang perkasa itu, untuk melakukan kehendakNya di dunia ini, Tuhan Allah menaikkan nabi negarawan itu di hadapannya memohon untuk bangsaNya, untuk mewakili sebagai seorang duta besar istana dari surga, dan menyampaikan pesan dari Tuhan Allah kepada manusia.

 

            Di sepanjang kehidupan kita, dan kehidupan orang-orang yang sebangsa dengan kita, dan kehidupan bangsa kita di dalam kehendak Tuhan. Dan diberkatilah kerajaan itu, dan sejahteralah negeri itu yang mengasihi Tuhan, serta menempatkan kepercayaan mereka di dalamNya.

 

            Diberkatilah rumah itu, diberkatilah keluarga itu, diberkatilah kehidupan yang telah menemukan Alfa dan Omega di dalam Tuhan, awal dan akhir. KemurahanNya sekarang dan kasih yang menjanjikan untuk masa yang akan datang.

 

            Oh, betapa seharusnya untuk membungkukkan lutut kita di hadapan Tuhan Allah Yang Maha Besar yang memerintah di atas langit dan bumi. Sudah pernahkah saudara-saudara sekalian melakukannya? Pernahkah saudara-saudara sekalian melihat kepada Tuhan Allah untuk kemurahanNya? Untuk meminta pengampunan atas dosa-dosa kita? Untuk berkat yang hanya dapat dilimpahkan oleh tangan-tanganNya yang mulia? Apakah saudara-saudara sekalian membungkukkan badan di hadapan Tuhan, apakah saudara-saudara sekalian melakukannya? Apakah saudara-saudara sekalian pernah memanggil namaNya? Apakah saudara-saudara sekalian pernah meminta pertolongan dariNya di dalam cara-cara kehidupan saudara-saudara sekalian sehari-harinya? Apakah saudara-saudara sekalian pernah melakukannya?

 

            Sudahkan saudara-saudara sekalian membuka hatimu kepada Tuhan Allah yang dapat menolong kita serta memelihara kita? Dan ketika saudara-saudara sekalian menghadapi pencobaan langsung dan terakhir dari waktu kematian saudara-saudara sekalian, dapatkah saudara-saudara sekalian mempercayakan jiwa saudara-saudara sekalian dengan keyakinan dan jaminan yang indah kepada Yesus yang wafat untuk menyelamatkan saudara-saudara sekalian?

 

            Apakah saudara-saudara sekalian mengenal Tuhan? Sudahkah saudara-saudara sekalian menempatkan hidupmu di dalam pemeliharaanNya? Mengapa saudara-saudara sekalian tidak melakukannya saat ini?

 

            Pak Pendeta, ini aku datang. Aku memberikan hidupku kepada Tuhan. Aku menerima Yesus karena semua janji-janjiNya yang akan dilakukanNya. Dan inilah aku datang. Engkau dan pasanganmu. Pak pendeta, inilah istriku, inilah anak-anakku, semuanya kami datang pada hari ini.

 

            Karena Tuhan akan memimpin jalanmu, karena Juru Selamat akan melesakkan permohonan itu ke dalam hatimu, Ia yang mampu menyelamatkan, datanglah kepadaNya, berikanlah hidupmu kepadaNya. Berikanlah hatimu dan jiwamu dan percayalah kepadaNya. Datanglah di pagi hari ini.

 

            Di balkon dan sekitarmu, di dalam lorong ini sampai ke depan. Inilah aku pak Pendeta, ak datang ke depan. Aku melakukannya sekarang. Aku datang sekarang. Lakukanlah. Lakukanlah. Sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.