DI DALAM PERAPIAN YANG MENYALA-NYALA

(IN THE FIERY FURNACE)

 

Dr. W. A. Criswell

 

Daniel 3:19-27

06-14-70

 

Kita tidak dapat memulai untuk meliputnya di dalam satu warta, jadi harus ada dua. Khotbah untuk pagi ini, setengah darinya di pagi hari ini – dan maafkan saya, saya tak dapat mengumpulkan semuanya bersama-sama, karena puncaknya ada di bagian yang kedua. Khotbah pagi ini diberi judul: Di dalam perapian yang menyala-nyala. Dan pada khotbah hari Minggu pagi yang akan datang, kita akan menyimpulkan warta itu, dengan judul: Hadirat Misterius, Orang Yang Agung. Sekarang, kami akan berkhotbah melalui buku Daniel, dan kedua warta ini akan menyimpulkan rangkaian tersebut pada bab yang ke tiga.

Di dalam perapian yang menyala-nyala: Semua kita sangat mengenal latar belakangnya.  Nebukadnezar, raja dari Babel, membuat sebuah patung raksasa dan membalutnya dengan emas padat. Dan ia berkata, pada saat musik berbunyi, semua orang – penasehatnya, gubernurnya, kepala polisinya, rakyatnya – semua orang harus membungkuk dan menyembah patung yang terbuat dari emas itu. Jadi, pada saat terompet, dan harpa, dan gambus dan kecapi berbunyi, mengapa, mereka semua membungkuk – begitulah, semuanya kecuali tiga orang, tiga tahanan Yahudi yang bernama: Hananya, Misael, and Azarya - (Meshakh, Shadrakh, dan Abednego). 

Dan berita mengenai mereka telah dibawa kepada raja dan berkata: “Setiap orang membungkuk pada saat musik berbunyi kecuali mereka bertiga.”

Dan raja Nebukadnezar memanggil mereka, penuh dengan rasa marah, tidak dapat mempercayai telinganya dan berkata: “Apakah benar, apakah benar bahwa engkau tidak membungkuk dan menyembah patung emasku?”

Dan mereka menjawab: “Kami tidak berhati-hati untuk menjawab engkau dalam perkara ini, bahkan kami tidak perlu berfikir. Kami siap menjawabmu sekarang juga. Tidak, Kami tidak akan membungkuk.”

Kemudian Nebukadnezar dipenuhi dengan kemarahan dan bentuk dari roman mukanya telah berubah, nyata di dalam wajahnya. Dan ia memerintahkan agar tempat pembakaran di mana mereka akan dibakar sampai mati untuk dipanaskan sebanyak tujuh kali lebih panas dari biasanya dan memerintahkan untuk mengikat ketiga tahanan Yahudi tersebut dan membuang mereka ke dalam api yang berkobar-kobar itu. Dan, ketika raja itu memperhatikan, ketiga tahanan Yahudi itu bukan saja dapat berjalan seperti biasa di dalam api itu, akan tetapi ada orang ke empat yang menyerupai Anak Tuhan. Dan raja yang terkagum itu memanggil mereka untuk maju. 

Dan ketika mereka maju dan berdiri dihadapan para bangsawan, dan gubernur, dan pengawal-pengawal raja, dan penasehat raja, mereka melihat ketiga orang ini yang tubuhnya tidak mempan oleh api, tidak juga dengan rambut dari kepala merek tidak hangus, tidak juga bau kebakaran pada pakaian mereka.

Sekarang, Saya sampaikan di dalam bahasa setiap orang, dan di dalam sejarah setiap orang bahwa hal tersebut merupakan hal yang tidak biasa. Akan tetapi, itulah Tuhan. Dan Ia selalu melakukan hal yang tidak biasa. Kita akan mendengarkan khotbah mengenai hal itu di pagi ini. 

Ini adalah buku mengenai nubuat. Yesus berkata: “Daniel, nabi itu.” Jadi, apa yang saya baca di sini adalah wahyu. Sebuah pertanda. Tuhan berkata mengenai sesuatu di masa depan. Itu adalah hal yang sama seperti apa yang ditulis oleh Rasul Yohannes mengenai ajarannya. Bukan hanya kata-kata dari Yesus merupakan sebuah wahyu, tetapi apa yang dilakukan oleh Yesus tidak kurang dari mengungkapkan kebenaran dari Tuhan.  Dan itu sebabnya mengapa Yohannes menyebut apa yang dilakukan oleh Yesus dengan ”pertanda”, semeion, pertanda. Begitulah, mereka memiliki suatu masukan rohani dan pengertian yang mendalam. Jadi dengan buku dari Daniel adanya. Bukan hanya kata-kata yang saudara baca di sini di dalam buku ini akan tetapi apa yang telah terjadi. Perbuatan baik, keadaan di sekitar, kejadian-kejadian ini juga sebagai pertanda dan wahyu terhadap masa depan. 

Baiklah, kita lihat satu diantaranya: Ketiga putraYahudi itu berada di dalam perapian yang menyala-nyala. Tidak habis terbakar, merupakan sebuah pertanda, dan sebuah gambaran, dan sebuah wahyu dari Israel pada hari kesengsaraan yang besar, ketika mereka akan dilemparkan ke dalam kemarahan api dan tidak akan binasa. Di dalam bab yang ke empat puluh tiga dari kitab Yesaya, Tuhan berkata bahwa Ia akan mengumpulkan mereka dari utara dan selatanm dan timur dan barat, dan “ketika mereka berjalan melalui api, mereka tidak akan terbakar; dan kobaran api itu tidak akan menyala pada mereka.” 

Kemudian Nabi Zakaria, ia berkata, pada kegaduhan dan kemarahan dan penghakiman yang mempesona itu, dua pertiga dari bangsa Israel akan dihancurkan. Akan tetapi Aku akan membawa sepertiga bagian lainnya melalui api, dan akan membersihkan mereka seperti perak dibersihkan, dan akan menguji mereka seperti emas diuji: lalu mereka akan memanggil namaKu, dan Aku akan mendengar mereka; dan Aku akan berkata, Inilah bangsaKu: dan mereka akan berkata, Tuhan Allah adalah Tuhanku.

Hal serupa dan identik terjadi ketika Musa melihat semak yang menyala-nyala tetapi tidak terbakar di bagian belakang gurun pasir itu. Dan itu merupakan gambaran orang Israel selama ini. Dan itulah yang dimaksudkan di sini. Israel tidak dapat dimusnahkan, tidak binasa dan abadi. Tuhan berkata demikian. Seperti yang diakui dalam Mazmur seratus dua puluh satu: “Ia yang menjaga Israel tidak terlelap ataupun teridur.”  Israel tidak dapat dimusnahkan dan Yesus berkata mereka akan berada di sini ketika Ia datang ke dunia ini kembali. 

Apakah saudara memperhatikan di dalam cerita di sini, ketika tungku itu dipanaskan tujuh kali lebih panas dengan ter, aspal, dan tar dan sulfur, bahwa orang yang melemparkan putra-putra Yahudi itu ke dalam api mereka sendiri terbakar? Itulah gambaran Tuhan, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan kejadian juga. Karena kejadian juga sama dengan nubuat seperti firman itu sendiri. Orang-orang yang melemparkan ketiga orang itu ke dalam tungku dibinasakan oleh api tersebut. Tuhan berkata kepada: “Generasi dari keturunanmu, Aku memberkati mereka yang memberkati keturunanmu. Dan Aku akan menyutuk mereka yang mengutuk keturunanmu.”

Saya tidak harus menjadi lihai, atau bahkan menjadi cerdas, untuk melihat yang dituliskan besar di halaman-halaman dalam Alkitab dan sejarah pendidikan. Ketika Hitler bermaksud menghancurkan Israel, Hitler sendiri bersama dengan kaum bangsawannya dihancurkan secara keji. Dan Mesir pada hari ini, sekarang Israel boleh menderita dan memang mereka menderita, karena konfrontasi yang luar biasa di Timur Tengah. Akan tetapi saudara jangen melupakan bahwa Mesir lebih menderita lagi. Mesir telah kehilangan pemasukan dari Terusan Suez. Mesir tidak mendapatkan uang lagi dari terusan tersebut selama bertahun-tahun lamanya. Dan Mesir berada di bawah telapak tangan kaum komunis Rusia. Penguasaan dari Mesir telah lewat dari tangan Nassar dan keluar dari tangan Mesir, dan orang-orang di Kremlin menggunakan Mesir seperti saudara menggunakan pion di papan catur. Bagaimana saudara dapat menyukai memiliki sebuah negara seperti itu dan penguasa yang menguasaimu seperti itu? Bukan hanya itu, kecuali Mesir telah kehilangan jutaan dan jutaan dan jutaan tak terhitung adari pendapatan yang datang dari turis. Dan Mesir sedang mengalami kemerosotan menjadi hina dan kemiskinan yang tak terkatakan lagi. 

Saudara bisa lihat, yang ini merupakan perumpamaan; dan mereka hanya sebagai pertanda; dan mereka adalah wahyu, dan mereka adalah nubuat. Sekarang, bukan hanya apakah ini sebuah perumpamaan dari janji dan nubuat berkaitan dengan Israel, akan tetapi ini semua untuk seluruh anak-anak Tuhan – bagi kita yang percaya dalam Tuhan.

Baiklah, sekarang, marilah kita memulai khotbah ini. Yang pertama dari keseluruhan, bagi kita yang percaya dalam Kristus, dan bagi yang percaya kepada Tuhan, dan bagi mereka anak-anak Yang Maha Kuasa – untuk kita ada pencobaan dari api yang tak terelakkan dan tak dapat diabaikan. Pencobaan itu pasti datang. Tak terelakkan, tak dapat diabaikan, pasti datang! 

Ketika Yakobus dan Yohanes mendatangi Yesus dan berkata: “Kami ingin duduk di tangan kananMu dan di tangan kiriMu,” Yesus berkata kepada mereka: “Engkau tidak tahu apa yang engkau katakan. Engkau tidak tahu apa yang engkau minta. Dapatkah engkau dipermandikan dengan permandian dengan apa aku dulunya dipermandikan? Dan dapatkah engkau minum dari cangkir yang ku minum?”

Dan secara acuh tak acuh dan hampir tidak tertarik mereka berkata, “Kami dapat.”

Mereka tidak menyadari apa yang mereka katakan. Hari itu datang ketika kepala Yakobus dipenggal oleh Herodes Agrippa I. Dan hari itu datang ketika Yohannes diajukan kepada kematian dalam keadaan melarat dan kelaparan disebuah pulau terasing dan berbatu di sebelah selatan Laut Aegean. 

Jika saudara adalah anak-anak Tuhan, saudara akan dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala itu, jadi bersiaplah. Tempat itu adalah tempat yang biasa di mana anak-anak Tuhan sedang mendapatkan pengujian. Dan jika saudara tidak berada di dalam perapian yang menyala-nyala itu, hal itu merupakan sebuah pengecualian dan bukan aturannya. Beginilah cara anak-anak Tuhan hidup. 

Bagian terakhir dari bab yang ke sebelas dari Kitab Ibrani, yang merupakan panggilan tugas kepada para pahlawan iman. Dengarkan, mereka mendapatkan siksaan, tidak menerima pelepasan. Mereka mendapatkan percobaan dan ejekan dan bencana, jaminan dan dimasukkan ke dalam penjara. Mereka dilempari dengan batu, mereka digergaji sampai remuk, mereka dicobai. Mereka dibunuh dengan memakai pedang. Mereka ditelantarkan hanya dengan memakai pakaian dari kulit kambing dan domba, hidup melarat, menderita, penuh kesengsaraan. Mereka hidup di dalam kandang, dan di bawah air dan di gua-gua dalam bumi ini. Mereka inilah pahlawan-pahlawan iman. Yesus berkata: “Di dalam dunia engkau akan mendapatkan kesengsaraan.” Di dalam bab yang keempat belas dari Kitab Kisah Para Rasul, Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Galatia: “Dengan banyaknya kesengsaraan engkau akan masuk ke dalam kerajaan Tuhan.” 

Pilgrims Progress merupakan sebuah cerita mengenai pencobaan dan godaan dari seorang Kristen. Jatuh ke dalam “kancah penderitaan atas keputus asaan dan kemurungan,” “benteng keraguan” dan “Raksasa Ketidakpercayaan.” Inilah kehidupan dari orang-orang Kristen; ia akan menghadapi pencobaan dalam api. Dan menjadi seorang Kristen, kata Alkitab, akan dipanaskan tujuh kali lebih panas dari yang akan dipanaskan. Karena engkau adalah seorang Kristen, engkau akan dicobai sebanyak tujuh kali lebih banyak daripada jika engkau bukan seorang Kristen. Lebih jelasnya, engkau akan menemukannya, engkau akan melihatnya dan engkau akan menemuinya. Seperti pasir di lautan, tidak terhitung jumlahnya; seperti ombak pada puncak dari dada di kedalaman, tidak terhitung banyaknya; seperti tetesan air hujan dari langit, tidak terhitung jumlahnya; seperti dedaunan di tengah hutan, tidak terhitung jumlahnya, begitulah pencobaan yang tidak terhitung jumlahnya untuk anak-anak Tuhan! 

Satu, Setan mengenai kita. Setan mengenai kita. Ia mencobai kita dan menyiksa kita. Ia melakukannya kepada Ayub. Bahkan ia mengambil istri Ayub dan menggunakannya ketika ia berkata kepada suaminya: “Sekarang, menyerahlah, serahkanlah imanmu. Lihatlah apa yang dilakukannya kepadamu atau tidak dilakukannya kepadamu. Sekarang,” katanya, “Kutuklah Tuhan dan bunuhlah dirimu sendiri.”

Ia mencobai Yesus. Dan setelah cerita mengenai pencobaan – saudara akan lihat – dan ia berkata: “dan setan meninggalkannya untuk semusim” 

Setan tidak berhenti. Setan mengenai kita. Dan di dalam bab yang kedua belas dari kitab wahyu, dari ayatnya yang ke sepuluh, ayat itu berkata: “Penuduh dari antara yang bersaudara, yang menuduh mereka siang dan malam, akan dijatuhkan (pada penyempurnaan zaman).” Penuduh dari antara yang bersaudara, setan, mengenai kita, menyiksa dan mencobai kita, dan kita berada di dalam api itu. Apa yang dilakukan oleh setan, ia menanam bibit kejahatannya sendiri di dalam hatimu lalu kemudian menyombongkan diri sekeras kalau kita yang telah menanamnya sendiri dan mereka berasal dari gambaran alami kita sendiri. Ia membaringkan kambing hitamnya di depan pintu kita dan kemudian mempublikasikannya kepada seluruh dunia bahwa mereka adalah keturunan dari darah kita sendiri. Ia umpankan umpan kepada ikan dan menyiapkan jerat untuk burung-burung. Lalu kemudian dia akan membual dan mengacungkan telunjuknya padamu dan berkata: “Engkau, engkau munafik, apakah engkau ingat padaku dan sebagainya dan sebagainya? Dan apakah engkau ingat dan sebagainya dan sebagainya?” Dan ia menuduh mereka yang bersaudara dalam iman itu, siang dan malam. 

Dan bukan hanya setan saja yang mengenai kita, dunia ini juga mengenai kita. Rasul Paulus menuliskan: “Di dalam dunia yang akan engkau miliki,” Paul menulis: “Ya, dan ia yang akan hidup beriman di dunia akan menderita dalam penyiksaan.” Rasa tidak berperikemanusiaan antara manusia dengan manusia tidak pernah lebih kasar dan lebih keji diilustrasikan, daripada yang di dalam agama. Ketika orang-orang suci telah dibakar di tiang pancang, kayu bakar telah ditumpukkan ke dalam api, kepala mereka dipenggal dan dibiarkan membusuk di dalam penjara bawah tanah, dipenjarakan, dihimpit, menyakiti perasaan seluruh umat Kristen – dunia mengenai orang-orang suci. Dan dunia tidak memiliki teman untuk mengucapkan syukur. Dan engkau akan menemukannya jika engkau mencoba untuk hidup untuk Kristus di dunia ini.

Dan bukan hanya setan yang mengenai kita dan bukan hanya dunia saja yang mengenai kita, tetapi Tuhan juga mengenai kita. Tuhan menguji kita. Di sini di dalam bab yang kedua belas dalam Kitab Ibrani dikatakan: Kepada siapa yang dicintai Tuhan, Ia membuat supaya berhati-hati dan menjadikan momok setiap anak yang diterimanya. Dan jika engkau tidak berhati-hati maka engkau akan disingkirkan.”

Saya tidak menggunakan kata-kata seperti yang ada di dalam Alkitab. Akan tetapi jika saudara mau saya akan melakukannya. “Tidak,” katanya, “tidak!” jadi saya hanya menggunakan kata itu: “kemudian apakah engkau telah disahkan dan bukan putra.” Sekarang, setiap orang dari engkau sekalian akan pulang, itulah yang ingin engkau lakukan – itu adalah ayat yang ke delapan di dalam bab yang ke dua belas – pulang dan bacalah. Itu adalah hal yang pertama yang ingin anda lakukan. Saya beritahu saudara, Tuhan tidak memotong kata-kata! Tuhan mengatakannya langsung! Tuhan mengenai kita. Tuhan mencobai kita. Jalan kesedihan, dan pencobaan, dan sakit hati, dan air mata dikalahkan oleh anak-anak Tuhan. Hanya itu jalan yang mereka semua tahu. Jika engkau adalah anak Tuhan, bersiaplah terhadap tungku itu. Engkau akan dimasukkan ke dalamnya. 

Sekarang, apakah yang menjadi tujuan dari kehendak Tuhan yang disebarluaskan, provokatif, dipromosikan, dan serba boleh itu bahwa Anak-anakNya seharusnya dimasukkan ke dalam api? Banyak alasan di sana. Kepada anak-anak Tuhan, api itu tidak akan mencelakai mereka. Adalah untuk kesehatan mereka, dan bukan lukanya. Karena ngengat dan karena karat dan karena penyakit kanker tidak dapat menyakiti dia, begitu juga api tidak akan dapat menyentuhnya. 

 

Ketika melalui pencobaan yang menyala-nyala jalanmu akan terbentang,

Rasa syukurku, semua cukup, akan Engkau berikan

Kobaran api tidak akan menyakitimu – Aku hanya merancang

BuanganMu akan dihabiskan dan emasMu akan dibersihkan.

 

Apakah tujuannya? Adalah kehendak membolehkan dari Tuhan dan di dalam keinginan untuk menjaga dari Tuhan sehingga kita diuji di dalam tungku itu.  Mengapa?  Inilah alasan mengapa kita diuji, supaya kita boleh dicocokkan untuk pelayanan. Tuhan menguji kita. Ketika engkau membaca tentang perang dari abad pertengahan, mereka berjuang dengan tombak, lembing dan pedang. Dan ketika seorang ksatria maju ke peperangan, hal pertama yang ia akan lakukan adalah mengambil pedangnya dan membengkokkannya di atas lututnya. “Membengkokkannya di atas lututnya! Mengapa??”  Agar supaya ia boleh melihat apakah pedang itu dapat patah atau tidak. Apakah pedang itu rapuh atau apakah aman dipakai pada saat konfrontasi dan perang? Pengujian, itulah yang dilakukan oleh Tuhan dengan anak-anakNya; Ia menguji kita; Ia menguji kita apakah kita tepat untuk konflik tersebut. 

Tidak ada pemuliaan tanpa konflik. Tidak ada penakluk tanpa sebuah pertempuran, tanpa sebuah perang. Dan tidak ada pengalaman terakhir atas pengakuan terhadap Tuhan sampai kita telah mencoba kesetiaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Itulah satu alasan mengapa Tuhan membiarkan kita menghadapi kemarahan dari api yang berkobar-kobar di dalam tungku; bahwa kemungkinan Ia sedang mempersiapkan kita untuk pelayanan.  

Yang kedua, alasan Tuhan memberikan izin kemarahan dari api untuk murka terhadap anak-anakNya adalah bahwa mungkin kita sedang disucikan. Ketika seorang pandai emas memasukkan benda-benda di dalam wadah peleburannya, ia tidak memasukkan sampah. Yang ia masukkan adalah emas, hanya karena benda itu emas. Ketika seorang pandai perak duduk di depan api yang membara, ia memasukkan perak ke dalam wadah peleburannya hanya karena benda itu perak. 

Pada suatu waktu ketika saya masih berada di Bangkok dan saya berjalan melalui sebuah pabrik yang memiliki dua ribu wanita yang sedang menggerinda batu berharga. Dan saya melihat kepada mereka, dan melihat kepada mereka dan melihat kepada mereka – berbaris-baris mereka itu. Batu-batu permata yang cantik itu – mereka sedang menggerindanya pada sebuah roda yang dibalut dengan debu berlian. Mereka tidak sedang menggerinda kelereng atau batu-batu murahan – batu-batu tersebut dalah permata yang ditambang di Thailand. Engkau tidak mengambil noda dari apel yang membusuk. Dan ketika Tuhan mencobai engkau, dan memasukkan engkau ke dalam tungku itu, hanya karena Tuhan melihat adanya emas murni dalam dirimu, perak murni, batu permata untuk menyinari mahkotaNya dan Ia menyucikan engkau. Itulah yang dilakukan oleh api itu. Oh, jika saya mendapatkan satu jam, saya ingin sekali mengilustrasikannya. Berkat Tuhan selalu kelihatan sebagai yang terbaik, berkat itu bersinar dengan gemerlap di dalam cahaya dari api di dalam tungku. 

Jika engkau sedang berbicara dengan setan, saya beritahu saudara, ketika Tuhan berkata untuk tidak berbicara kembali, ak, itulah pencobaan. Ooh, betapa inginnya kamu untuk berbicara kembali:  Mereka mengutuk saudara, saudara mengutuk mereka; mereka membenci saudara, saudara membenci mereka; mereka melakukan hal yang tidak baik kepadamu, engkau berbuat hal yang tidak baik kepada mereka; mereka menikamkan sebuah belati kepadamu, engkau menikamkan sebilah belati kepadanya. Tapi, engkau lihat, di dalam pencobaan itu, kehormatan dari seorang Kristen bersinar di dalam cahaya dari tungku api itu. 

Beberapa dari antara kita gampang berubah pikiran. Ooh, betapa mudahnya bagi seseorang dari antara kita untuk menjadi marah dan murka. Sekali waktu, ada orang tua yang sepele yang bertubuh kecil yang datang menjumpai pendeta dan ia berkata: “Saya hanya tidak mengerti saudara. Anda begitu gampang berubah pikiran dan marah dengan begitu mudahnya.”

Dan pendeta itu berkata: “Dengarkanlah, wahai orang yang lemah, saya sudah mengendalikan lebih banyak amarah di dalam satu jam daripada yang engkau lakukan selama hidupmu!”

Ada banyak orang yag hanya mati saja. Mereka tidak marah. Mereka tidak mengeluarkan humor. Mereka tidak melakukannya! Hanya berjalan dengan mulus, pergi bersama-sama dansemuanya. Ya, benar, dan semuanya. Akan tetapi saya memberitahukan saudara, beberapa dari saudara yang lain memiliki barang-barang yang mudah terbakar seperti sulfur, di bagian dalam seperti belerang, dan diperlukan berkat dari Tuhan untuk mengendalikannya. Akan tetapi berkat dari Tuhan paling terang bersinar di dalam cahaya dari tungku api. 

Baiklah, kita tidak dapat tinggal di sini, kita harus maju. Kehendak dari Tuhan di dalam api, mengapa Tuhan mengizinkannya dan mengapa Tuhan mengajukannya, tujuan Tuhan di dalam api, yang ketiga: Agar supaya Tuhan boleh memisahkan antara yang percaya dengan yang berpura-pura. Mudah untuk bicara: “Saya tidak akan membungkuk di depan patung emas itu dan saya akan menentang Nebukadnezar raja itu.”

Tetapi ketika harus menghadapi tungku pembakaran yang berapi-api itu, itu adalah hal yang lain. Hal itulah yang memisahkan sekam daripada gandum. Orang yang suka mengolok-olok mengatakan tentang profesi anda, dengan seringai yang tajam: “Itu seperti bulu unggas, busa, dan sumbat.” 

Dan orang yang berdosa berkata: “Itu tidak asli, itu tidak nyata.” Dan bahkan seorang yang sucipun ingin melihat kedalamannya. Jika anda membuat suatu profesi apa saja dari Iman dalam Kristus, maka profesi itu akan dicobai. Dan itulah tujuan dari pencobaan, untuk memisahkan orang yang berpura-pura dari orang yang benar-benar menjalankan profesinya.

Apakah anda mengetahui, ketika saya belajar untuk khotbah minggu ini, saya membaca di mana ada seorang suci daripada Tuhan, orang yang agung, ia berkata, dan saya membacanya, ia berkata: “jatuhnya perancah itu telah merusak altar itu. Dan kita mati karena batu penghulu.”

Itu saja caranya mengatakan bahwa kesenangan dengan orang mana yang menyebutkan nama Tuhan pada hari-hari ini, telah memenuhi gereja dengan kaum yang berpura-pura, murahan, mentereng tapi tidak berharga yang tidak bermaksud melakukannya, tidak mempercayainya, di dalam api, mereka tidak melakukannya. Ang ia katakan tidak ada yang bisa lebih baik untuk kita daripada suatu penyiksaan kelas satu. 

Sekarang, kita kembali lagi ke Alkitab: “Apakah saudara tahu di dalam bab yang kesebelas dari kitab 1 Korintus yang berkata: ”Hal itu diperlukan (hal itu dibutuhkan) bahwa ada hal-hal klenik di antara kamu sekalian.”

Bagus, astaga – pikirkanlah hal tersebut! Rasul Paulus berkata bahwa hal itu dibutuhkan, bahwa hal itu diperlukan karena di sana ada hal-hal yang klenik di antara kamu. Oh, itu sangat mengerika bagi saya. Ketika seorang pria berdiri dan ia berkata: “Saya tidak percaya bahwa Alkitab adalah perkataan Tuhan” bagi saya, hal itu sangat mengerikan. Ketika seorang pria berdiri dan ia berkata: “Saya tidak percaya bahwa Yesus adalah Kristus,” hal itu sangat mengerikan bagi saya. Klenik diantara kamu – menakutkan bagi saya. Akan tetapi pembagian tubuh Kristus dan meruntuhkan sampai remuk terhadap rumah tangga dari orang-orang yang beriman itu, klenik sangat menakutkan bagi saya, dan walaupun begitu, Rasul Paulus menuliskan di dalam bab yang kesebelas dai kitab surat 1 Korintus: “Hal itu diperlukan (hal itu dibutuhkan) bahwa ada hal-hal klenik di antara kamu sekalian.” Dan kemudian ia memberitahukan mengapa: “Agar supaya mereka-mereka yang terbukti dan dapat diterima Tuhan boleh dimanifestasikan atas kamu.” Bukankah itu luar biasa? Ketika anda mendapatkan klenik bangkit, hal itu tidak akan lama sampai kamu dengan mudah mengetahui mereka yang jujur kepada Firman dan jujur kepada Yesus. Hal itu hanya memisahkan mereka, seperti sebuah jurang yang sangat dalam diantara mereka. Itulah sebabnya Tuhan memasukkan kita ke dalam api. 

Baiklah, alasan lain mengapa Tuhan memperbolehkan kita untuk dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala itu: agar supaya jaminan serta belenggu kita dapat dilepaskan. Belenggu dosa dan belenggu kematian, diputuskan dan semua mereka akan dibakar di dalam perapian. Saya akan menyebutkan beberapa dari antara mereka dalam waktu yang singkat yang saya miliki. Apakah saudara tahu bahwa begitu mudahnya – jangan katakan bahwa saudara merupakan sebuah pengecualian – begitu mudahnya untuk sampai ke tempat-tempat di dalam kehidupan saudara dimana anda berhenti bersandar kepada Tuhan dan bergantung kepada Tuhan, dan anda mulai bergantung kepada diri anda sendiri?  “Saya dapat melakukannya!” Oh, saudaraku, api itu pasti telah menghancurkan rasa percaya akan diri sendiri dan rasa bergantung pada diri sendiri dari seseorang. Itu pasti.

Saya pergi melalui salah satu dari api itu ketika saya masih seorang pendeta muda. Saya mendengarkan kesaksian-kesaksian dari peralihan dan keselamatan yang luar biasa, pengalaman-pengalaman hebat itu, ketika mereka melihat sebuah cahaya dari langit, atau seorang malaikat, atau bola api. Dan saya tidak memiliki pengalaman seperti itu. Dan saya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa saya tidak ikut diselamatkan. Bahwa saya belum ditebus. Bahwa saya tidak terlahir kembali. Bahwa saya bukan seorang Kristen. Dan anda dapat bayangkan perang sipil di dalam jiwa saya sebagai seorang pendeta muda, di seluruh negeri, memberikan khotbah kepada gereja kecil saya pada hari Minggu, dan kemudian setiap malam di sepanjang minggu, berlutut di samping tempat tidur saya dan berkata: “Oh, Tuhan, Saya tidak diselamatkan. Saya tidak lahir kembali. Saya bukan seorang Kristen Sejati. Tuhan, Saya belum pernah melihat api apapun, Saya belum pernah melihat suatu cahaya apapun. Saya belum pernah melihat seorang malaikatpun datang dari surga.”

Oh, betapa sebuah pengalaman yang tragis. Baiklah, Saya ingin anda mengetahui bahwa hal itu menyembuhkan saya. Saya belajar untuk untuk percaya bahwa seorang manusia diselamatkan bukan karena pernah melihat seorang malaikat, atau sebuah cahaya, atau melihat bola-bola api terpecah di atas kepalanya, akan tetapi saya belajar untuk melihat seorang manusia yang diselamatkan dengan mempercayai pekerjaan yang telah selesai dikerjakan serta janji-janji Kristus – hanya kepada Tuhan dan tidak ada yang lain lagi. Tidak ada lagi! Tidak ada lagi! 

Dan itulah yang persis terjadi kepada ketiga budak tersebut. Mereka dibuang ke dalam perapian yang menyala-nyala, dalam keadaan terikat. Mereka tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Mereka tidak memiliki jalan lain selain kepada Tuhan. Dan itulah cara seorang manusia dapat diselamatkan; karena engkau tidak pernah cukup kaya untuk membelinya da engkau tidak akan pernah cukup baik untuk layak menerimanya. Dan engkau tidak dapat memperhitungkannya. Engkau tidak dapat bekerja untuk mendapatkannya. Harus sesuatu yang dilakukan Tuhan kepada kita. Dan itulah yang dilakukan pencobaan daripada api itu. Engkau sampai ke tempat dimana engkau melihat dengan penghinaan atas dirimu sendiri dan keimananmu sendiri (yang dikatakan Tuhan sebagai kain lap yang kotor) dan keseluruhan usaha untuk menyelamatkan dirimu sendiri dan menaikkan dirimu dengan gantungan sepatu bootmu sendiri, dan menemukan dirimu sama dengan rgensi dan pemeliharaan kehidupan – engkau sampai ke tempat mana engkau membuang semuanya dan tidak bergantung kepada dirimu sendiri, engkau hanya mulai melihat kepada Tuhan. “Tuhan, Engkau harus menolong saya dan Engkau harus menyelamatkan saya. Dan saya tidak pantas, Tuhan dan saya tidak sebanding. Dan saya membuat diri saya tidak berharga ketika saya berada pada kemurahan Tuhan.” Dan saya mengerjakannya. Itulah cara saya untuk diselamatkan: hanya percaya dalam Tuhan; melihat kepada Tuhan, jauh dari dirimu sendiri. Biar bagaimanapun kemampuan dirimu dan dapat membelamu, hanya melihat kepada Tuhan, dan itulah yang dilakukan perapian yang menyala-nyala itu kepadamu. Ia mematahkan seluruh belenggu pribadi yang mengikatmu kepada dirimu sendiri dan kecukupanmu. Ia hanya mematahkannya semua, dan membebaskanmu di dalam kebebasan dari Kristus. Ia hanya mematahkannya begitu saja, membakarnya semua, dan melepaskanmu ke dalam kebebasan oleh Kristus. Dan engkau tidak hidup untuk dirimu sendiri lagi dan di dalam kekuatanmu, engkau hidup di dalam hidup dan kekuatan Kristus.

Hal yang lain, membakar semua belenggu itu, oh, bagaimana seorang manusia dibebaskan ketika Tuhan yang membebaskannya. Ketika Ia membakar seluruh belenggu yang mengikatnya, oh, berapa banyak di dunia ini. Misalnya, ketika Martin Luther dikucilkan, Ia mematahkan semua belenggu yang mengikatnya kepada Wali Gereja Romawi, dan pergi sebagai seorang juara dari keselamatan karena syukur. Perapian yang menyala-nyala itu membakar belenggu itu dan membebaskan Martin Luther – cara yang sama dengan Balthazar Hubmeier, dan Felix Mantz, leluhur Baptist kita yang hebat dibawah tekanan. Tuhan menjamah lidah mereka dan mereka berbicara seperti lidah api. Dan semua pencobaan itu membakar semua belenggu dan mematahkan semua tali dari kawat yang mengikat kita di bawah ini sampai ke bumi. Begitulah cara terjadinya.

Ada seorang pengusaha yang baik, dan istrinya memiliki seorang anak laki-laki yang masih kecil – hanya seorang anak laki-laki yang masih kecil. Dan anak kecil itu meninggal! Pengusaha itu tidak pernah berfikir tentang Tuhan, tidak pernah berpikir mengenai surga; tidak pernah berpikir tentang apapun juga selain bisnis. Dan anak kecil itu meninggal! Dan setiap malam, ia akan masuk ke dalam perpustakaannya dan ia akan menurunkan sebuah buku hitam yang besar yang mirip seperti itu; dan ia akan membukanya. Dan ia akan membaur melalui halaman-halaman dalam buku itu dan membaca seluruh isi buku itu. Dan sesekali, ia akan mengeluarkan pensilnya dan ia akan menggaris bawahi sesuatu dan membacanya kembali, dan ketika membacanya, ia akan mengeluarkan pensilnya lagi dan menggaris bawahi lagi. Dan pada suatu hari ketika ia sedang berada di kantornya, istrinya, hanya kepingin tahu apa yang selalu digaris bawahinya, menurunkan buku itu dari tempatnya dan membuka Alkitab itu dan inilah yang ditemukannya. Kapan saja firman Tuhan mengatakan sesuatu mengenai surga, ia menggaris bawahinya. Pencobaan itu memecahkan belenggu yang menahannya di dunia ini. Dan ia mulai melihat kearah surga, dan kearah Tuhan, dan ke arah Kristus dan kearah atas sana. Itulah yang dilakukan oleh pencobaan itu kepadamu. Pencobaan itu akan mengangkat dirimu menuju kemuliaan.

Sekarang, bolehkah saya menyimpulkannya? Apakah saudara memperhatikan yang dikatakan di sini di dalam bab yang ketiga bahwa ketika ketiga pemuda itu dipanggil dan mereka berdiri di hadapan para bangsawan, dan gubernur, dan pengawal-pengawal istana, dan raja-raja, dan penasehat negara, dikatakan bahwa tidak ada selembar rambutpun dari kepala mereka yang hangus terbakar, dan dikatakan di sana bahwa tidak ada bau kebakaranpun dari pakaian mereka. Apa yang anda pikirkan mengenai hal itu? Begitulah cara Tuhan bekerja. Ketika Tuhan melakukan sesuatu, Ia melakukannya sampai selesai dan dengan sempurna. Ketika Tuhan berkehendak, Ia juga menyelesaikan. Ketika Tuhan memulai, Ia juga mengakhiri. Ketika Tuhan melakukannya, maka pekerjaan itu selesai dengan sempurna. Ketika rasul Paulus berkata kepada kita: “Ia yang telah memulai sebuah pekerjan yang baik di dalam kamu, akan menyelesaikannya sampai pada hari penebusan, sampai pada hari dari Yesus Kristus.” Itulah Tuhan! Ketika Ia melakukan sesuatu, Ia mengerjakan dengan sepenuhnya. Bakan bau kebakaranpun tidak ada di pakaian mereka dan tidak selembar rambutpun dari kepala mereka gosong! 

Ah, coba pikirkan hal itu? Apa yang dilakukan oleh Tuhan. Tidak pernah separuh-separuh! Tidak pernah. Ia tidak pernah, Tuhan Yesus tidak pernah, menjamah orang yang sakit dan entah bagaimana, memperbaiki kondisinya sedikit dan menolongnya sedikit.  Ia tidak pernah melakukan suatu kejahatan dan kemudian meninggalkan perbuatan jahat di dalam jiwa seseorang untuk menganiaya dan menyiksanya. Ia tidak pernah hanya menyembuhkan satu mata yang buta dan meninggalkan mata yang lainya tetap buta. Ia tidak pernah menyembuhkan sebuah telinga dan meninggalkan telinga yang lainnya tetap tuli. Apa yang Ia lakukan, Ia melakukannya dengan sepenuhnya dan sempurna.

Ketika malaikat turun dari langit dan menampar Petrus dari samping dan membngunkannya, ketika keesokan harinya ia akan dipenggal oleh Herodes Agrippa, ia berkata, dan ia melepaskan semua rantai dan yang membelenggu Simon Petrus,akan tetapi ia juga membuka pintu dari besi itu dan membawanya pergi. Itulah Tuhan! Dan ketika gempa bumi datang dari tangan Tuhan dan mengguncang penjara Philipi itu, Alkitab berkata bahwa belenggu dari semua orang telah dilepaskan. Semuanya! Itulah Tuhan.

Dan itulah apa yang akan dilakukan Tuhan dengan kita. Ia memulainya dengan kita. Dan biar bagaimanapun (maaf) kita boleh berpikiran bahwa bahan itu ada di dalam tangan Tuhan. Dan biar bagaimana sial dan tidak berharga kita boleh merasakan di hadapanNya, Tuhan akan melakukan sebuah pekerjaan yang selesai dengan kemuliaan. Satu hari yang tanpa cela dan noda, Ia akan memberikan kepada kita anak-anak Tuhan bergabung mewarisi bersama-sama dengan Yesus Kristus di dalam kehadiran the kekuasaan yang agung: “Jadilah pesorak yang baik, anak kecil, adalah kesukaan BapaMu memberikan kepadamu kerajaan itu.” Ia tidak akan mengecewakan kita. Ia akan menyelami kita. Itulah Tuhan. Pekerjaannya selesai dengan sempurna. 

Baiklah, marilah kita menyanyikan lagu kita sekarang. Dan sembari kita menyanyikan lagu kita, engkau dan pasanganmu, meletakkan hidupmu dengan kami di dalam gereja terkasih ini; engkau dan keluargamu, datang dan menyembah, melayani Tuhan disamping kami – seseorang dari engkau membuat Yesus sebagai Juru Selamatmu, memberikan hatimu kepada Tuhan – datang, pada nada yang pertama dari bait yang pertama, datang. Buatlah keputusan itu sekarang di dalam hatimu. Lakukanlah sekarang! Sebentar lagi ketika kita berdiri bernyanyi, berdiri dan datanglah, ke dalam gang dan sampai ke depan atau ke bawah satu langkah dari anak tangga ini dan di sini di samping pendeta: “Inilah aku, Pendeta, kami datang pagi ini.” Dan Tuhan memberkatimu di dalam perjalanan sama seperti ketika engkau datang. Ketika kita berdiri ketika kita bernyanyi.