KESELURUHAN SEJARAH MANUSIA

(THE SWEEP OF HUMAN HISTORY)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

Daniel 2:36-45

03-03-68

 

Di radio dan di televisi, anda sedang saling berbagi pelayanan dari gereja First Baptist Church di Dallas. Ini adalah suara Pendeta yang menyampaikan Warta yang diberi judul: Keseluruhan Sejarah Umat Manusia. Ini merupakan khotbah yang kedua yang menguraikan secara terperinci mengenai bab yang kedua dari Kitab Daniel. Minggu pagi yang terakhir, kami memberikan cerita mengenai bab yang kedua, mengenai raja yang melihat suatu impian yang besar dan mengejutkan. Dan akhirnya, seorang pemuda dari Judea, Daniel yang berdiri dihadapan sang raja memberitahukan tentang apa yang telah dimimpikan oleh sang raja. Ia telah melupakannya; ia tidak mampu mengumpulkan semuanya di dalam ingatannya; dan Tuhan Allah menyatakannya kepada Daniel; dan Daniel memberitahukan sang raja mengenai mimpinya itu. 

 

Lalu kemudian ia mengartikan mimpi tersebut; di dalam Kitab Daniel bab yang ke dua, ayatnya yang ke tiga puluh satu:

 

Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung besar ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.

Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.

Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.

 

Kemudian pada saat penghancurn patung tersebut, angin, seperti sekam, yang meniupnya pergi, dan batu itu tumbuh menjadi sebuah gunung yang besar sampai gunung tersebut memenuhi seluruh bumi ini. 

Khotbah untuk Minggu pagi yang akan datang akan diberi judul: Batu Mistis.  Dan warta untuk pagi ini adalah: Keseluruhan Sejarah Umat Manusia. Apa yang telah muncul kepada raja pertam sekali adalah sebuah mimpi buruk, kengerian, sebuah penglihatan dan mimpi, yang sebenarnya merupakan sebuah wahyu dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Di dalam ayat yang ke sembilan belas, begitulah penglihatan tersebut, bahwa rahasia itu diungkapkan ke atas Daniel di malam hari. Dan ketika Daniel berdiri di hadapan sang raja, ia lalu berkata: “Tuhan menunjukkan kepadamu suatu colossus yang kuat …”

Ada dua kali Daniel menggunakan kata “Besar” di sini:

 

“Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung besar ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.”

 

Dua kali ia menggunakan kata “besar.” Maksudnya adalah “kolosal.” Itu merupakan patung raksasa yang menakjubkan. Dan kecemerlangannya berkilau-kilauan dan bentuknya tampak mendahsyatkan. Sebuah patung raksasa yang luar biasa besar dan mengagumkan berdiri di sana di hadapan sang raja. 

Kemudian Daniel menguraikan apa yang dilihat oleh sang raja secara substansi dari bagian-bagian dari patung yang yang berbeda. Lalu ia mengartikan apa yang dimaksudkan oleh semua perbedaan substansi dan bagian itu. Sekarang, kita akan berpaling dahulu kepada pengertian ini. Dan Penafsiran dari patung tersebut ketika Daniel menguraikannya dihadapan sang raja adalah sebagai berikut – apa yang dilihat oleh raja dan apa yang diungkapkan oleh Tuhan Allah berada dalam kata-kata dari Tuhan Allah kita ketika Ia berkata di dalam Kitab Lukas 21, ayat 24 – “zaman dari orang-orang kafir,” seluruh kelanjutan dari sejarah sampai pada waktu penyempurnaan zaman. Dan Allah menyebutnya dengan “zaman dari orang-orang kafir”.

Dan inilah yang dimaksudkan oleh Daniel ketika ia berkata:

 

“Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan.

Dan yang kedalam tangannya telah diserahkanNya anak-anak manusia, dimanapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuatNya menjadi kuasa atas semuanya itu – tuankulah kepala yang dari emas itu.” 

 

Daniel berkata kepada raja itu bahwa Tuhan telah memberikan kedalam tangannya, dan ke dalam tangan dari orang kafir dan kepada bangsa kafir, semua kepemimpinan dari muka bumi ini. Dan itu termasuk bangsa terpilih Tuhan Allah yaitu bangsa Israel. Bukankah itu yang dikatakan oleh nats tersebut? “dan dimanapun anak-anak manusia itu berdiam (dimanapun mereka berada), Tuhan telah memberikan mereka kedalam tanganmu dan telah membuat tuanku berkuasa atas mereka semua,” Itu termasuk Israel.

Kemudian ini merupakan perbuatan dari Tuhan yang memindahkan kepemimpinan dan kekuasaan dari atas bumi ini dari bangsa Yahudi – dari Yehuda, dari Israel – ke dalam tangan orang-orang kafir. Sekarang, izinkan saya membicarakannya, supaya dapat dengan kokoh diperbaiki di dalam pikiranmu bahwa Tuhan berfirman dan bertindak. Ini adalah maksud dari Yang Maha Kuasa dari surga bahwa Israel akan menjadi penguasa pemerintahanNya dari semua pemerintahan di dunia ini. Saya mengetahuinya dari sebuah bagian seperti ini: Di dalam bab yang ke tigapuluh dua dari Kitab Ulangan ketika yang paling tinggi warisannya dibagi-bagi kepada bangsa-bangsa. Ketika Ia memisahkan anak-anak Adam, Ia menetapkan batas-batas orang menurut jumlah anak dari Israel. Karena bagian Allah adalah bangsaNya. Jakub adalah kumpulan dari warisan Tuhan. Di pusat dari maksud dan tujuan Tuhan atas bumi ini adalah bangsaNya; kumpulan pilihanNya; Warisan Tuhan yang penuh kasih, berkat, suci, dan menyucikan orang-orang disekitar siapa Tuhan akan memusatkan pemerintahan di bumi ini. 

Sekarang, Tuhan bukan hanya bermaksud sedemikian saja kepada bangsa Israel; tetapi Allah memiliki maksud yang lain: Allah bermaksud bahwa satu-satunya Anak inkarnasiNya akan datang ke dunia ini sebagai seorang Raja dan Mesias dari bangsa tersebut, dan di dalamNya, keadilan pemerintahan, dan kebenaran serta keimanan akan mengalir seperti sungai menuju akhir dunia ini. Sekarang, bagaimana anda mengetahui hal tersebut? Saya membacanya di Alkitab! Mazmur yang kedua, merupakan semua bagian dari Perjanjian Lama, Mesias. Kitab itu berbicara mengenai kedatangan Kristus Mesias, Tuhan yang menjelma dari surga. Dan di dalam Mazmur yang kedua ada kata-kata seperti berikut ini – Allah berfirman:

 

“Akulah yang telah melantik rajaKu di Sion, gunungKu yang kudus!” Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: … Ia berkata kepadaku, “AnakKu engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini (berbicara kepada Mesias). (Lalu Tuhan Allah melanjutkannya ketika Ia mengalamatkannya kepada AnakNya yang telah menjelma)

Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.

  

Merupakan maksud dari Tuhan bahwa kepengurusan dari pemerintah dan kepemimpinan dari muka bumi ini akan dipusatkan kepada bangsa pilihanNya, Israel. Dan merupakan maksud Tuhan yang lebih jauh lagi bahwa raja mereka akan merupakan anak jelmaan surgawi dariNya sendiri. Dan bahwa Ia akan memerintah atas takhtaNya di Sion, di Yerusalem; dan bahwa daripadaNya akan berhembus seluruh berkat dari umat manusia, ingatan akan ucapan syukur surgawi, dimanapun Tuhan akan menyuburkan bumi ini.

Sekarang, itulah tujuan-tujuan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagaimana dengan balasannya ketika hal tersebut berhasil dalam sejarah? Balasannya adalah seperti ini: bangsa terpilih Tuhan, dan keluarga dari Israel, gagal di dalam keagungan, jatuh ke dalam kejahatan dan kemiskinan. Sepuluh suku di sebelah utara, dengan kemaun politiknya, memilih menyembah berhala dan mereka dihancurkan oleh bangsa Assiria. Dua suku yang tersisa, dikenal dengan nama Yehuda (Yehuda dan Benyamin yang kecil), secara moral mereka memberontak melawan Tuhan, dan mereka sendiri jatuh di dalam ratapan dan perlawanan terhadap berhala. Dan kaum Babel kemudian menghancurkan kerajaan bagian selatan tersebut. Dan ketika peristiwa itu terjadi, Tuhan Allah memindahkan penguasaan dari dunia ini keluar dari tangan Israel, keluarga terpilihNya, dan menempatkannya ke dalam tangan bangsa kafir tersebut. 

Kerajaan yang berdasarkan nubuat politik yang pertama, yang dimaksudkan oleh Daniel adalah Babel dan Nebukadnezar. Dimulai dari waktu ini, Yerusalem merupakan pecahan politik dan Babel merupakan pusat dari seluruh kebudayaan dan peradaban dunia. Ini merupakan akhir dari zaman bangsa Jahudi dan permulaan dari zaman bangsa kafir. Yerusalem jatuh dan Babel bangkit! Ini terjadi di dalam pemeliharaan Tuhan dan pilihan kedaulatan dari Yang Maha Kuasa.

Di dalam bab yang pertama dari Kitab Daniel, ayat yang kedua membuka – (Nebukadnezar mengepung Yerusalem):  “Dan Allah memberikan (begitulah natsnya) – dan Allah memberikan raja dan negaranya ke dalam tangan Nebukadnezar.” Itu merupakan permulaan dari tujuh puluh tahun penaklukan yang dinubuatkan oleh Yeremia (605 SM, ketika Nebukadnezar mengepung Yerusalem dan me,bawa Daniel diantara para twanan, sampai dengan tahun 536 SM, tahun pertama dari pemerintahan Koresh ketika mereka mendapatkan hak yang istimewa untukkembali ke tanah mereka). 

Akan tetapi, bangsa Jahudi, tidak pernah pulih dari bencana dan kehancuran ini. Sejak saat itu, permulaan dari zaman orang-orang kafir, sampai dengan jam ini, bangsa terpilih Tuhan, keluarga dari Tuhan, Israel, sudah menjadi sisa dan terbagi-bagi menjadi kepingan-kepingan dan kebanyakan dikubur diantara bangsa-bangsa di muka bumi ini. Dan bahkan saat ini, Presiden Truman dan Amerika Serikat mengakui pemerintahan Israel di bulan Mei tahun 1948, walaupun mereka masih tetap berada di bawah pengawasan kekuatan bangsa kafir di muka bumi ini. Dan bukankah itu karena tumpangan tangan bangsa Amerika, musuh-musuh Arab disekelilingnya dengan adanya bantuan dari Rusia, mampu menyapu bersih bangsa itu dari muka bumi ini. 

Dari waktu itu sampai dengan saat ini, bangsa Tuhan telah berada dalam kepatuhan kepada kekuatan bangsa kafir di bumi. Dan itulah yang dirujuk oleh Yesus ketika Ia berkata: “Zaman dari orang-orang kafir, Yerusalem akan diinjak-injak oleh orang-orang kafir.”  Kedaulatan serta penguasaan dunia akan terletak di tangan dari kekuatan orang-orang kafir yang besar di dunia ini sampai pada masa dari orang-orang kafir ini digenapi. Dan hal itulah yang terbentang diluar khotbah-khotbah yang akan dilanjutkan di depan. 

Sekarang, saya ingin agar kita melihat apa yang diungkapkan oleh Tuhan dalam patung yang sangat besar serta luar biasa ini. Pertama, mari kita lihat pada gambaran dari kerajaan-kerajaan ini ketika Allah menggunakan logam untuk mewakili mereka. Kepala dari patung tersebut terbuat dari emas yang tua. Dan Daniel berkata kepada Nebukadnezar: “Tuankulah kepala yang dari emas itu;” emas menggambarkan kerajaan Babel. Herodotus mengunjung Babel sekitar sembilan puluh tahun setelah era Nebukadnezar. Dan, di dalam sejarahnya, Herodotus berkata bahwa ia tidak pernah melihat perkembangbiakan dan kelimpahan emas di dunia ini, sebagaimana dengan yang dilihatnya di Babel. Ia menggambarkan kapel-kapelnya, kuil-kuilnya, dan altar-altarnya, massanya, serta kapal-kapalnya yang kesemuanya terbuat dari emas yng padat. Ini adalah tulisan kuno yang ditemukan bahwasanya Nebukadnezar menuliskan mengacu kepada kuil yang ia dirikan. Ia berkata: “Rumah tersebut yang oleh karenaku dibuat untuk dilihat dan ditatap oleh orang banyak. Perasaan kagum terhadap kekuasaan, kengerian terhadap kemuliaan dari kedaulatan di dalam ikatan.” 

Hal tersebut merupakan tujuan dari Nebukadnezar untuk membangun sebuah kota emas dan takhta emas. Sebagaimana kita akan sampai pada bab yang pertama dari Kitab Daniel, ia melakukannya. Dan ia melihat kepadanya, menyombongkan dirinya atas kerajaan yang luar biasa serta kota emas yang ia dirikan. Bukankah menjadi hal yang paling aneh bagaimana sejarah itu mengalir? Nebukadnezar berpikir bahwa ia telah mendirikan kota emas dan kerajaan tersebut untuk dirinya sendiri. Sebenarnya, apa yang telah ia lakukan, ia telah mendirikan rumah sekolah di dalam mana bangsa tawanan Tuhan sedang mendapatkan pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan dan ingat sampai pada hari ini. Ia telah mendirikan sebuah rumah penjara di dalam mana Tuhan telah telah menghukum dan menghakimi bangsaNya. Dan ketika maksud suci Tuhan itu terpenuhi, Babel akan binasa selamanya. Akan berakhir dalam tujuh puluh tahun – emas! 

Dada dan lengan yang terbuat dari perak – kerajaan Media - Persia. Daniel berkata: “Tetapi sesudah tuanku (menujukannya kepada Nebukadnezar) akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku.” Apa yang ia katakan di dalam bahasa Aramais adalah, “setelah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, dari bawah tuanku, dari arah bumi tuanku.” Yaitu, di bawah patung itu sesudah tuanku. Kerajaan Babelia, seperti yang dikatakan oleh Daniel, akan berlalu. Dan ketika kerajaan itu berlalu, kerajaan itu akan digantikan oleh sebuah kerajaan yang ia rujuk kepada sebuah kerajaan perak, kerajaan Media-Persia. 

Sekarang, dalam semua bahasa Semit, kata “perak” memiliki arti yang sama dengan “uang”. Dan kerajaan Media-Persia mengembangkan sebuah sistem perpajakan. Dan seluruh pajak tersebut dibayarkan di dalam bentuk kepingan perak. Dan raja-raja dari Media-Persia mengumpulkan suatu tumpukan perak yang sangat besar bersama-sama. Uang perak tersebut membantu untuk kepentingan perang. Di dalam bab yang kesebelas dari Kitab Daniel, ayatnya yang kedua, Daniel akan menubuatkan salah stu dari raja-raja Persia itu yang mana digambarkan olehnya sebagai “jauh lebih kaya dari mereka semua”. Itu merupakan ramalan terhadap Xerxes. Dan tanpa timbunan perak dari ayahnya Darius, dan raja persia yang lain, Xerxes tidak dapat menyusun suatu perlawanan yang luar biasa di seberang Hellespont melawan kerajaan Yunani.

Media-Persia, sebuah kerajaan perak – kemudian yang ketiga adalah tembaga; perut dan pingang yang terbuat dari tembaga. Josephus, di zaman dahulu, dengan segera  mengenali acuannya kepada Yunani, kerajaan Yunani. Dean saya dapat melihat betapa sebuah pengaruh yang menakjubkan yang telah dilakukan oleh Yunani terhadap peradaban dunia. Lihatlah padanya. Apakah anda pernah melihat seorang tentara dari Media atau dari Persia pada zaman ketika mereka mengendalikan dunia beradab, ia pasti sudah pernah melihatnya: Di bagian kepalanya akan ada serban yang lembut, ia akan memakai pakaian dengan jubah dari bulu domba; dan celana panjangnya akan penuh dan panjang. Itu pasti seorang dari pasukan Media-Persia. Tetapi ketika saudara melihat seorang Yunani, ia akan memakai sebuah helm yang terbuat dari tembaga, pelindung dada yang terbuat dari tembaga, dan sebuah perisai yang terbuat dari tembaga, serta sebilah pedang yang terbuat dari tembaga. Oleh karena itulah puisi-puisi akan mengacu pada “baju tembaga Yunani”. Tembaga menjadi sebuah pertanda dan sebuah symbol dari penaklukan Yunani dan Kekaisaran Yunani. 

Dan tembaga itu diikuti oleh kaki-kaki yang terbuat dari besi. Setiap murid sekolah laki-laki dan murid sekolah perempuan, akan diajarkan mengenai legiun besi dari Roma. Daniel dengan tegas menekankan kekuatan dari kekaisaran itu, kekaisaran Romawi. Saya menghitung berapa kali ia menggunakan kata  “besi” di dalam bagian pendeknya. Ia menggunakannya sebanyak empat belas kali! Ini merupakan bagian dimana Josephus, ketika kata-kata ini diletakkan ke dalam mulut Daniel – dan saya ingin anda melihat bagaimana Josephus melakukan hal yang sama, menekankan pada kekuatan yang luar biasa terhadap kerajaan yang terakhir ini. Sekarang, Josephus meletakkan kata-kata ini ke dalam mulut dari Daniel ketika ia menujukannya kepada sang raja: “Kepala dari emas menandakan tuanku, dan raja-raja dari Babel yang telah pernah berdiri di hadapan tuanku. Kedua tangan dan lengan itu memaknai hal ini: bahwa pemerintahanmu akan dibubarkan oleh dua raja, yaitu, oleh Media-Persia, Koresh dan Darius. Lalu kemudian setelah mereka, raja yang lain akan datang dari sebelah barat dipersenjatai dengan tembaga yang akan menghancurkan pemerintahan itu. Kerajaan itu adalah Yunani. Kemudian kerajaan lain yang akan mirip dengan besi, akan mengakhiri kekuasaan dari yang laam dan akan memiliki kekuasaan meliputi seluruh permukaan bumi ini. Pada pencatatan, alaminya besi yang lebih kuat dari emas, perak dan dari tembga, kerajaan tersebut akan menjadi sebuah kerajaan besi. Dan seperti logam yang dipergunakan pada patung ini, mereka mengalami kenaikan kekuatan seperti perak yang lebih kuat daripada emas, dan seperti tembaga yang lebih kuat daripada perak, dan besi yang merupakan logam yang terkuat daripada seluruh logam tersebut.” 

Sekarang, sebagaimana yang saudara dapat lihat di dalam pembersihan sejarh umat manusia, setiap kerajaan dibangun di atas puing-puing kerajaan sebelumnya: Kerajaan Media-Persia dibangun di atas puing-puing kerajaan Babel; dan Kerajaan Yunani dibangun di atas puing-puing dari kerajaan Media-Persia. Dan kerajaan yang terakhir, Kekaisaran Romawi dibangun di atas puing-puing seluruh kerajaan tersebut. 

Kekuatan, kenaikan kekuatan, dari perak menjadi tembaga menjadi besi ditemukan selama durasi dari kerajaan-kerajaan tersebut: Kerajaan Babelia berakhir dalam tujuh puluh tahun, kerajaan Media-Persia berakhir di dalam dua ratus tahun, kerajaan Yunani berakhir dalam seratus tiga puluh tiga tahun. Tetapi kekaisaran Romawi berakhir dalam lima ratus tahun di dalam negara yang utuh. Kemudian, di dalam keutuhan negaranya, berakhir sampai pada tahun 1453 ketika bangsa Turki menaklukkan ibukota negara mereka Konstantinopel. Dan, pada divisi barat dari kerajaan itu, hal tersebut berlanjut penurunannya sampai dengan kita di masa kini, karena kita merupaka bagian dari peradaban Yunani – Romawi yang dibagi seperti kesepuluh jari kaki tersebut. 

Tetapi yang paling mengejutkan dan mengesankan dari seluruh wahyu Allah di dalam patung ini yang menggambarkan pembersihan dari sejarah umat manusia adalah: kualitas yang memburuk, memburuk, nilai-nilai yang menuju ke bawah, seperti logam yang dipakai. Ketika saya membaca tentang penglihatan itu, emas menjadi perak, dan perak berubah menjadi tembaga, dan tembaga berubah menjadi besi dan besi berubah menjadi lumpur, menjadi tanah liat. Sekarang, di dalam penilaian saya yang sederhana, hal yang paling menakjubkan, mengesankan dan mengejutkan dari semua wahyu Allah adalah: hal yang mengarah ke bawah dan memburuk di dalam seluruh kehidupan nasional, kehidupan manusia, di dalam setiap keberadaan – begitulah yang dikatakan oleh Tuhan. Adanya kemerosotan di dalam mutu, jenis kehidupan dan manusia. Adanya kemerosotan di dalam kehidupan nasional. Adanya kemerosotan di dalam kehidupan sosial. Adanya kemerosotan yang bekerja di dalam kehidupan berkeluarga. Dan adanya kemerosotan yang bekerja di dalam kehidupan individu. 

Saya membacanya di dalam sejarah, kejatuhan, kemunduran serta runtuhnya kekaisaran Romawi, runtuhnya peradaban. Saya melihatnya di dalam kehidupan sosial. Saya melihatnya di dalam ekspresi yang teratur di dalam masyarakat. Sya dapat menggunakan sebuah ilustrasi yang saya tidak berani meminta supaya kepada saya jngan ada kesalahpahaman. Tetapi ada sebuah organisasi yang besar yang merupakan tipikal dari kesemuanya. Pada mulanya organisasi tersebut dimulai sebagai Pergerakan Kristen yang luar biasa, sebuah pergerakan yang menyelamatkan jiwa, dan sekarang telah mengalami kemerosotan ke dalam sebuah ekspresi dari sebuah komunitas sosial dan hanya itu. Sama sekali tidak memiliki konotasi dengan kekristenan – kemerosotan tersebut, penurunan nilai dari seluruh kehidupan yang terorganisir. 

Saya melihatnya di dalam kehidupan sebuah keluarga, perpisahan, kemerosotan keluarga tersebut. Dan saya melihatnya di dalam sebuah kehidupan individual. Seorang pria yang sehat, sangat baik, kuat dan menegakkan keagungan, akhirnya dipecahkan menjadi kumpulan yang hampir seperti lumpur. Itulah Tuhan! Anda tidak perlu bertanya-tanya akan hal-hal seperti ini. Lihatlah pada apa yang dikatakan oleh Tuhan – dan kemudian sejarah selama lima ribu tahun, periksalah! Lihat apakah yang dikatakan oleh Tuhan itu benar! 

Baiklah, sekarang hal yang lainnya: Bukan hanya Tuhan yang mengatakan bahwa ada kemerosotan, adanya kecenderungan penurunan di dalam mutu dari seluruh kehidupan: secara nasional, domestik, sosial, individual; akan tetapi Tuhan juga berkata bahwa adanya kecenderungan untuk terpisah di dalam seluruh kehidupan. Hal itu kekurangan keterpaduan. Akhirnya kepada besi dan lumpur – Yang dua itu terpisah-pisah. Pertama akan anda temukan di dalam kedua lengan; ada dua daripadanya. Anda temukan lagi pada kaki-kakinya; ada dua kaki. Dan anda temukan ia akan dikalikan sepuluh dengan kesepuluh jari di kaki dimana kita berdiam. 

Sekarang, Tuhan berkata bahwa ada kecenderungan di dalam bermasyarakat dan di dalam kehidupan sosial, serta di dalam kehidupan nasional, dan di dalam semuanya, untuk memisahkan diri. Bangsa-bangsa, di dalam, secara internal: Saya sedang menyaksikan bahwa di dalam negara kita sendiri, di dalam derajat yang mengerikan. Mengapa, tidak ada kota yang luar biasa di bumi ini, termasuk kota-kota milik kita, di Amerika yang tidak ketakutan atas apa yang terhampar di depan kita – “bakar, sayang, bakar!” – pemisahan, ketiadaan keterpaduan di dalam masyarakat. 

Dan akhirnya, akan turun menjadi lumpur. Kita sedang terlibat di dalam pembagian bangsa di sana di Vietnam. Ada Vietnam Utara; ada Vietnam Selatan – yang sedang sling menjauhkan diri. Dan jika hal tersebut benar secara internal, pikirkan berapa banyak lagi kenyataan secara internasional; ketika bangsa-bangsa mengingkari perjanjian, dan negara-negara hancur, dan persekutuan terpecah. Itulah yang dikatakan oleh Tuhan! Yang harus saudara lakukan adalah membuka mata saudara terhadap sejarah dan melihat jika sejarah menegaskan apa yang Tuhan katakan. Jika saudara akan melihat pada sejarah, saudara akan menemukan bahwa semua bergerak ke dalam cetakan nubuat persis seperti yang Tuhan tuliskan di dalam kitabnya. 

Baiklah, saya ingin menerapkannya dengan sebuah cara yang lain. Tuhan berkata bahwa ada kecenderungan pergerakan menuju ke bawah, adanya disintegrasi, adanya perubahan dari emas menjadi perak, menjadi tembaga, menjadi besi, menjadi lumpur, di dalam semua penciptaan dan dalam semua keberadaan, hal itulah yang Tuhan katakan. Baiklah, dalam kenyataannya semuanya dapat di verifikasi, karena kita memiliki ribuan dan ribuan tahun pengalaman untuk melihatnya dan melihat apakah Tuhan benar atau salah. Marilah kita lihat. Tuhan mengatakan adanya kecenderungan penurunan di dalam semua keberadaan. Itulah yang dikatakan oleh Tuhan. Marilah kita mengaplikasikannya kepada seluruh jagad raya ini. Setiap murid sekolah yang membaca semua dari ilmu pengetahuan secara keseluruhan dapat memberitahu saudara bahwa jagad raya ini seperti sebuah jam raksasa yang terluka dan telah berjalan dari semula. Saudara tidak menciptakan energi dengan arah ke atas; selalu ke arah bawah. Ketika saudara mengambil sekeping logam, dan anda melepaskan kekuatan atomiknya,  When you take a piece of metal, and you release its atomic power, ia akan jatuh sampai pada unsur yang paling mendasar ketika ia melepaskan kekuatannya beserta dengan energi atomnya.

Matahari merupakan energi hidrogen, energi atom. Dan matahari terbakar, ia akan terjatuh. Ketika saudara meletakkan bensin di dalam sebuah mesin dengan pembakaran internal, dan ia akan meledak, ia akan tercerai berai ke bawah, ia akan rusak, menjadi bagian komponen yang paling rendah. Dan saudara tidak akan pernah menariknya kembali; saudara tidak dapat menciptakannya kembali; anda tidak akan dapat membangun kembali energi tersebut. Energi itu sudah pergi selamanya. Begitu juga dengan seluruh alam semesta ini. Sama dengan energi itu, seperti jam raksasa yang sudah dilukai oleh seseorang. Saya pikir Tuhan melukainya dan jam itu sudah berjalan dari semula. Dan jam itu semakin buruk keadaannya. Hari itu akan datang ketika matahari akan menjadi sebuah arang. 

Itulah kenyataan dari seluruh kehidupan. Semuanya! Akan tetapi Darwin berkata: “Oh, tidak, tidak!” Dan semua ilmuwan kecil gadungan itu, yang mengoceh mengikuti sikap Darwin, mereka mengatakan hal yang sama. Mereka mengatakan bahwa patung itu adalah seperti ini: Kepala itu terbuat daripada lumpur, dan kemudian lumpur itu berubah menjadi besi, dan kemudian besi itu berubah menjadi tembaga, dan tembaga itu berubah menjadi perak, dan perak itu kemudian berubah menjadi emas. Atau, terapkanlah hal tersebut ke dalam umat manusia. Darwin akan mengatakan: Patung itu dimulai dengan lumpur. Kepala dari patung tersebut adalah lumpur – tetapi kami menambahkan, menaikkan, dan kita mengembangkannya, kita melanjutkannya dan kita menyusunnya dan kita membangkitkannya dan kita menuju arah ke atas sampai pada akhirnya patung tersebut mamiliki sayap-sayap dari kakinya seperti seorang Malaikat Tertinggi. Itulah yang dikatakannya.

Tuhan berkata, Daniel berkata, hanya kebalikannya. Saudara tidak perlu bertanya-tanya. Anda memiliki ribuan tahun ke dalam mana anda bisa melihatnya. Apakah Tuhan benar? Lihatlah. Bukalah mata saudara dan lihatlah! Saya tidak tahu mengenai sebuah kesempatan yang lebih baik di dunia ini untuk saudara untuk memeriksa kembali firman-firman Tuhan daripada yang di sini. Lihat sajalah. Hanya melihat! 

Baiklah. Kita akan mengambil apa saja yang ingin anda ambil. Mari kita mangambil ternak yang paling baik. Ternak yang sehat, ternak dari bibit unggul dan hanya melepaskan mereka. Lepaskanlah mereka. Apakah mereka akan berkembang menjadi ternak yang lebih baik lagi? Tidak! Mereka akan penyusutan dan tidak berevolusi sampai anda tidak mau mengenalkan makhluk yang kurus kering da kecil itu.  

Marilah mengambil kuda-kuda yang baik; bibit kuda unggul apa saja dan melepaskannya. Hanya melepaskannya. Apakah kuda tersebut akan berkembang menjadi kuda dengan bibit yang lebih baik? Tidak! Kuda itu akan mengalami penyusutan dan tidak berevolusi sampai menjadi makhluk kurus dan berkudis di luaran sana sehingga saudara tidak mengenalinya. 

Mari kita mengambil semak mawar, atau sebuah pohon jeruk, atau sebuah pohon asam. Saya tidak tahu mengapa saya harus berpikir mengenainya, ketika melihat kepada saudara. Ambillah apa saja – apa saja, dari mana saja – dan kemudian lepaskanlah dan ia akan menyusut menjadi semak belukar. Begitulah tatanan dari kehidupan; menuju ke bawah. Walaupun teman-teman sana mengatakan mereka menuju ke atas. Dan semua mereka mempercayai hal itu. Mengapa, saya tidak tahu apakah ada kaum ilmuwan gadungan di dunia ini yang tidak mempercayai bahwa – mereka menuju ke atas. Ketika seluruh pembuktian dari percobaan manusia mengatakan bahwa hal itu menuju arah ini – sama persis seperti yang dikatakan oleh Tuhan! 

Sekarang kita akan menerapkannya di dalam diri kita sendiri. Mari mengaplikasikannya kepada seorang pria. Darwin mengatakan bahwa itu dimulai dengan lumpur, dan kami mendaki, mendaki, mendaki sampai pada akhirnya, kami mendapatkan kaki yang bersayap dari malaikat tertinggi. Itulah yang dikatakan oleh Darwin. Marilah kita lihat apa yang dikatakan oleh Tuhan: Tuhan berfirman: patung itu dimulai dengan emas, dan emas itu berganti menjadi perak, menjadi besi, dan akhirnya menjadi lumpur. Marilah kita aplikasikan. Mari kita lihat. 

Baiklah, mari kita mulai di mana saja; dimana saja yang anda inginkan untuk dimulai. Mari kita mulai dengan seseorang yang anda kenal dengan baik. Mari kita mulai dengan Musa. Musa hidup tiga ribu empat ratus tahun yang lalu. Seharusnya ada waktu yang cukup untuk membandingkan seseorang, bagaimana menurut anda? Tiga ribu empat ratus tahun kita mendapatkan kesempatan untuk melihatnya. Baiklah. Mari kita lihat Musa. Musa, pada usianya yang ke seratus dua puluh tahun, matanya tidak kabur redup ataupun kekuatan alaminya berkurang. Itulah yang dikatakan Tuhan mengenai dia. Seratus dua puluh tahun, matanya tidak kabur atau kekuatan alaminya tidak berkurang.  Baiklah. Dimana saja saudara ingin memilih dia. Dimana saja, tidak menjadi masalah. Dudukkanlah dia. Seorang pria, saat ini juga dan marilah kita bandingkan dengan Musa. Pilihlah dia. Adakah orang yang berusia lebih dari seratus tahun di sana? Apakah kita memiliki orang yang bahkan hidup sampai seratus dua puluh tahun lamanya, kurang lebih “mata saudara tidak kabur dan kekuatan alami saudara tidak berkurang?” Apakah saudara mengenal seseorang yang berusia seratus dua puluh tahun? Adakah? Adakah? Kita belum mendaki keatas. Yah, kita sedang mendaki, kita sedang bangkit. Kita sedang melangkah dari lumpur menjadi kepala dari emas.

Mari kita ambil Musa. Saya tidak tahu seorang manusia dimanapun berada sampai berumur seratus dua puluh tahun yang mana matanya tidak kabur dan kekuatan alaminya tidak berkurang. Bahka ketika masih muda sebegitu riangnya dan sama remajanya seperti saya ini, saya memiliki rasa penyesalan ini karena tidak ada terhitung yang baik untuk ketiadaan benda yang saya bawa-bawa berkeliling bersama saya. Dan anda memilikinya juga. Dan anda memilikinya juga. Lihatlah kepada engkau semua. Anda memeiliki beberapa di dalam saku saudara. Tidakkah engkau lihat? Saudara memilikinya di dalam saku saudaraGot them in your pocket. 

Mulailah di mana saja, di mana saja, semua yang harus anda lakukan adalah menutup mata. Mulailah di mana saja; kembali ke belakang ratusan tahun sebelum Kristus, ratusan tahun sebelum kedatangan Kristus. Ada sebuah galaksi daripada manusia di cakrawala yang bertaburan bintang pada zaman Yunani – mengapa, tidak ada yang seperti itu dalam sejarah. Apakah saudara-saudara mengetahui bahwa semua orang ini hidup hampir-hampir bersamaan; semuanya hampir-hampir pada saat yang sama: Miltiades, Jendral besar dari Marathon, Themistocles, dan Aristides, dan Pericles, negarawan besar dari Athena; Aeschylus, dan Euripides, dan Sophocles, pencipta bencana; Phidias, arsitek dari Parthenon. Dan di sebelah belakang mereka, disamping mereka, beberapa yang hidupnya bersamaan waktu, Socrates, dan Plato, dan Aristotle, guru pribadi dari Alexander Yang Agung, melawan siapa petir dari Demosthenes di dalam kota Philippi?  Semua orang itu hampir-hampir hidup pada saat yang bersamaan.

Dapatkah saudara menunjukkan kepada saya perioda apa saja di dalam sejarah modern dimana anda mendapatkan orang seperti itu? Walaupun kepada kita belum diajarkan, kita memulai dengan kepala yang dari lumpur dan kita akan mendaki, mendaki dan mendaki. Dan saya tidak berani – lebih kurang mereka pikir saya terlalu fanatik – saya tidak berani menunjuk bahwa dua ribu tahun yang lalu ketika Yesus hidup, dan Petrus, dan Paulus dan Johannes. Apaka ada yang seperti masa sekarang?

Ada seorang anggota perwakilan dari Dallas County di Kongres Amerika Serikat, di dalam legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat untuk sebuah generasi. Namanya adalah Hatton Sumners. Hatton Sumners, karena kecintaannya terhadap Dr. Truett, mengalihkan cinta kasih itu kepada saya ketika saya tiba di Dalls ini. Dan kapan saja ia berada di Dallas, saudara akan melihatnya di salah satu kursi di belakang sana. Ia memang bukan anggota jemaat dari gereja ini, tetapi ia suka mendatangi gereja ini. Dan biasanya ia akan berbicara sepatah dua kata dengan saya.

Ketika Hatton Sumners pensiun, ia mengucapkan kalimat kepada saya yang melekat di dalam ingatan saya selamanya. Sekarang, ia hidup di masa ketika Presidendari Amerika Serikat adalah Franklin Delano Roosevelt. Dan ketika semua pria ini memerintah dunia – dan ia telah melakukannya, karena ia pernah menjadi ketua dari begitu banyak panitia dari kekuasaan yang luar biasa – ia mempunyai hibungan yang erat dengan mereka semua. Dan Hatton Sumners mengatakan kalimat aneh ini kepada saya setelah ia kembali dan pensiun dari sebuah generasi setelah menjadi perwakilan kita di Kongres. Ia berkata kepada saya: “Saya telah mempelajari satu hal di Washington – generasi ketika saya bekerja untuk kota dan negara bagian kita di Washington – saya telah mempelajari satu hal,”

Anda tidak akan pernah dapat menebak hal apa yang telah ia katakan. Ia berkata: “Say telah mempelajari suatu hal. Saya pelajari bahwa tidak ada pria yang agung di sana.” Bukankah itu merupakan sesuatu yang aneh untuk dikatakan? “Saya telah mempelajari suatu hal. Tidak ada pria yang agung.” Walaupun ia hidup dalam generasi ini, dalam waktu ini, dan dalam masa ini. Tuhan Allah berkata, ada penurunan; ada kecenderungan terhadap suatu kemerosotan di dalam seluruh kehidupan. Begitulah yang dikatakan oleh kehidupan. 

Sekarang, Saya ingin memakai waktu untuk menambahkan sesuatu hal. Waktu kita telah habis, tetapi saya ingin memberikannya di hadapan saudara. Saya pikir seharusnya saudara melihatnya. Saya pikir seharusnya saudara tahu dan waspada terhadapnya. Pasti, pasti, pasti, di dalam pendakian, seperti yang dikatakan oleh para ilmuwan gadungan ini, daan di dalam arah maju, dan di dalam kebangkitan dari peradaban, ketika kita berangkat dari apa yang mereka katakan, dari lumpur menjadi emas, mengapa, dari semua perkembangan di dalam sejrah umat manusia, tidak ada yang dapat disamakan dengan kebangkitan, dan kekuatan, serta kuasa dari peradaban umat Kristen. Sekarang, saya telah menyalin hal ini dari sebuah alamat dari I.N. Haldeman. Ia merupakan seorang pendeta dari Gereja First Baptist Church di kota New York, dan merupakan salah satu dari pendeta yang besar dalam sejarah. Dan ia mengatakan kata-kata ini di tengah-tengah Perang Dunia I. Saya mengutipnya, dan saudara memperhatikan penekanannya:

 

Di dalam kota-kota dari mana peradaban seharusnya sudah tinggi, dan di dalam negara-negara dimana para raja dan kedaulatannya menyatakan telah menerima tongkat kekuasaan dari tangan kanan dari Allah Putra sendiri, dalam negara-negara yang diatas yang lain itu menyebut diri mereka Kristen, jutaan dari pria bersenjata diambil dari setiap pangkat kehidupan saling melangkahi tenggorokan yang lain seperti binatang buas, mabuk dengan darah yang lainnya. Asap dan kobaran api membubung ke atas dari kota-kota yang terbakar. Para wanita dicabuli dan diperkosa di tengah sinar matahari terbuka. Anak-anak dimutilasi dan semua pabrik peradaban diikat bersama melalui pengorbanan dan pengabdian yang panjang dan penuh penderitaan selama berabad-abad telah dikoyakkan dan tekstur yang tidak ternilai di atas angin puyuh dari sebuah penghancuran yang tanpa maaf dan tak mengenal hukum. Semua standar keimanan, atas kebenaran dan kehormatan, perasaan antara manusia kepada manusia dan semua kehidupan suci dan berharga telah diinjak-injak ke dalam lumpuran salju dan lumpur jalan-jalan yang bertambah dari darah yang disia-siakan.

 

Dn ia berkata di dalam Perang Dunia I itu, berbicara tentang bangsa-bangsa Kristen dan peradaban dari umat Kristen di muka bumi ini. Apa yang akan dipikirkannya saat ini? Apa yang akan dipikirkannya saat ini? Nubuat itu telah dibuat bahwa jika kapan saja kita menemukan fisi aton, maka pertama kali fisi atom itu akan digunakan di dalam perang adalah sebuah bom. Dan nubuat itu digenapi. 

Dan perang selanjutnya ini, saudara belum melihat semuanya. Saudara belum melihat sesuatu seperti yang berikut ini! Dan kita bersiap-siap untuk kedatangannya setiap hari dan setiap malam. Dan musuh-musuh kita juga bersiap-siap menunggunya. Walaupin ini merupakan budaya dari kekristenan dan peradaban dari umat Kristen. Tuhan Allah mengatakan adanya kemerosotan di dalamnya! 

“Oh, tapi Pak Pendeta, anda tidak mengerti. Lihatlah tentang apa yang dapat saya lakukan dengan menekan tombol ini. Dan lihat apa yang dapat saya lakukan membuat roda kecil ini berputar.” Begitulah tombol-tombol, roda-roda, dan peralatan harus berbuat dengan mutu dari hati manusia dan kehidupan, dan jiwa. 

Saya hanya memberitahukan anda apa yang Tuhan katakan. Dan saya hanya mengakui pagi ini bahwa apa yang Tuhan katakan merupakan putusan dan pembuktian dari seluruh pengalaman manusia dan seluruh sejarah umat manusia. Saudara akan memikirkan bahwa Daniel menjalani hidupnya dan meninggal dalam keputus asaan dan pesimisme. Tidak, tuan!  Tidak, tuan!  Daniel hidup dalam keagungan, dan kemenangan dan keberhasilan. Dan itulah sebabnya saya begitu tidak suka memotong khotbah ini menjadi dua bagian di pagi hari ini.