BATU MISTIS

(THE MYSTIC STONE)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

Daniel 2: 34-35, 44-45

12-22-96

 

Satu dari pemeliharaan atas kehidupan dengan cara teraneh digambarkan pagi ini. Kita telah membaca dari bab yang kedua dari Kitab Lukas, suatu cerita yang indah mengenai lawatan dari inkarnasi anak dari Allah, lahir di palungan. Baiklah, kita akan melihat hal ini, ketika Allah menubuatkan serta menuliskannya sekitar enam ratus tahun sebelum Tuhan Yesus lahir. Jadi, judul dari tulisan itu adalah: Batu Mistis, Batu Gunung. Dan jika anda suka, sebentar saja, bukalah bab yang kedua dari Kitab Daniel dan kita akan membaca ayatnya yang ke tiga puluh empat dan ketiga puluh lima, Daniel 2:34 dan 35:

 

Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.

Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angina menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung yang besar yang memenuhi seluruh bumi. 

 

Lalu marilah kita tambahkan dengan ayat yang ke empat puluh empat dan empat puluh lima - Daniel 2:44 dan 45:

 

Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa yang lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,

Tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanyapun dapat dipercayai.”

 

Sekarang, sebagaimana yang anda ketahui, kitab Daniel dibagi kedalam dua bagian: Enam bab yang pertama dan kemudian enam bab yang terakhir. Dan kemudian, mereka mengikuti arah yang sama, perumpamaan yang sama. Jadi, marilah membaca mengenai apa yang sama di dalam bab yang ke tujuh. Dalam bab yang ketujuh, ayatnya yang kesembilan,dan sepuluh, Daniel 7: 9 dan 10:

 

Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya, pakaianNya putih seperti salju dan rambutnya bersih seperti bulu domba; kursiNya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapanNya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapanNya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah kitab-kitab. 

 

Kemudian bukalah bab yang sama bab yang ketujuh ayatnya yang ke tiga belas dan selanjutnya:

Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah Ia kepada Yang Lanjut UsiaNya itu, dan ia dibawa kehadapanNya.

Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. 

 

Kemudian bukalah ayatnya yang ke duapuluh tujuh:

 

Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat yang Maha Tinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka. 

 

Jadi, ayat itu mengatakan bahwa seluruh daripada itu diciptakan tanpa tangan:  Ada pengaruh di dalam dunia ini selain daripada pengaruh manusia; ada sesuatu yang datang dari atas. Bukannya bangkit dari bumi akn tetapi turun dari surga. Lihatlah ini: Ilmu pengetahuan manusia, begitu sombong, melambangkan lembu keramat yang tak dapat disentuh di zaman modern ini, diluar kritikan atau teguran. Mereka berada di dalam kemashuran mereka sendiri: “Ia adalah seorang profesor, ia adalah seorang ilmuwan!” Tetapi hal itu diteteskan dari sebuah lembu, diluar teguran atau kritikan, dari salah satu bohong yang besar ke dalam sebuah pengakuan yang hina atas ketiadaan yang tidak ada, ketika dihadapkan dengan seorang manusia dengan penjelasan dari urutan kehidupan manusia yang sederhana. 

Dalam kehidupan saudara, saudara tidak pernah melihat, sebuah figur yang pincang dan keseluruhan tubuhnya dibasahi oleh hujan yang tidak tampak, dilumuri oleh kemiskinan yang melandanya, dibandingkan dengan ilmu pengetahuan kapitalis ketika menjadi misteri dari keberadaan yang umum. Tidak ada penanggung jawab yang dilanda oleh air bah, pemakaman seorang yang miskin pernah memotong sedikit dari penampilan yang mengesankan daripada ilmu pengetahuan ketika mereka mencari benda-benda yang dikerjakan tanpa perbuatan tangan manusia.

Lihatlah sejenak: Matahari bersinar di pagi hari tanpa perbuatan tangan manusia; bumi berputar sepanjang hari tanpa perbuatan tangan manusia. Yang terakhir, yang paling kecil, bunga menghangatkan dirinya sendiri oleh api yang besr dari matahari, mengangkat kepalanya yang kecil tanpa perbuatan tangan manusia. Wajah-wajah kecil dari bunga pansy diwarnai tanpa perbuatan tangan manusia. Tuhan menaikkan dan menurunkan kuasnya dalam warna-warna yang mencerahkan pelangi tanpa perbuatan tangan manusia. Sayap-sayap kupu-kupu diberikan hiasan - suatu waktu, saya melihat sayap-sayap tersebut di bawah sebuah mikroskop, dan tidak ada dua daripadanya yang mirip, sayap-sayap itu begitu sempurna. Sekali waktu, saya melihat pada lukisan manusia di bawah mikroskop. Dan ketika lukisan tersebut diperbesar, mereka adalah benda yang paling terpukul yang pernah anda lihat di seluruh hidupmu. Akan tetapi anda melihat kepada sayap dari kupu-kupu di bawah sebuah mikroskop. Dan walaupun diperbesar sebanyak ribuan kali, setiap garisnya, semuanya, begitu sempurna; dan setiap warna, begitu murni. Saya hanya tidak dapat mempercayai hal yang sedemikian. Begitu juga dengan jiwa manusia dan kehidupan manusia, pendirian, pengaruh, inspirasi, mengatakan apa yang tidak dapat engkau jelaskan – mereka dibuat tanpa perbuatan tangan manusia. 

Sekarang mengenai hal yang jahat, penghakiman dituliskan pada tembok tanpa perbuatan tangan manusia. Anda tahu cerita mengenai Belsyazar – yang diangakt di atas sana? Karena memiliki iman kepercayaan - Daniel hamba Tuhan dipelihara tanpa perbuatan tangan manusia di dalam kandang singa. Di dalam kitab 2 Korintus 5:1 kita membaca “sebuah kemah yang dibuat dengan tangan, kekal di sorga.” Di atas sanalah rumah kita itu, tanpa perbuatan tangan manusia. Tempat beribadat yang mendunia ini – anda – diciptakan tanpa perbuatan tangan manusia. Bagian yang dikeramatkan oleh Daud digambarkan di dalam Mazmur 139 – sangat tidak dipercaya bagaimana ia bisa menuliskan seperti itu – yang dibuat tanpa perbuatan tangan manusia. Dan Tempat beribadat kita yang di surga juga dibuat tanpa perbuatan tangan manusia. Ia merupakan ciptan Tuhan, tubuh baru ini yang akan diberikan Tuhan Allah kepada kita ketika Ia membangkitkan rumah tua yang membusuk ini dari kuburan. Kemudian, Tuhan Allah membangun rumah itu, lalu Tuhan Allah menjaga kehidupan dan lalu Tuhan Allah akan mengurusnya untuk kita.

Sekarang, batu yang telah kita baca di dalam Kitab Daniel bab kedua dan kitab  Daniel bab yang ke tujuh, batu itu menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi ini. Batu itu menjadi puncak dari penglihatan yang diungkapkan kepada kita oleh Nabi Daniel. Itu hanya sebuah batu; itu hanyalah sebuah karang, tetapi batu itu tumbuh, gunung mistis ini, batu mistis ini, sampai ia memenuhi seluruh bumi ini. Jadi saya hanya menyalin dari Alkitab mengenai apa saja yang dituliskan mengenai batu yang tanpa perbuatan tangan manusia:

 

Di dalam Kitab Keluaran 49:24: “Tangan dari Tuhan Yang Maha Kuasa … batu dari Israel.”

 

Di dalam Kitab Mazmur 118:22: “Sebuah batu yang telah ditolak oleh tukang bangunan telah menjadi batu penjuru di kerajaan Allah.”

 

Di dalam Kitab Yesaya 28:16: “Sebab itu beginilah firman Tuhan Allah, Sesungguhnya Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh.” 

 

Di dalam Kitab Matius 16:18: “Dan Akupun berkata kepadamu, engkau adalah Petrus, dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya.” 

 

Dan di dalam Kitab Kisah Para Rasul 4:11:

Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan – yaitu kamu sendiri – namun ia telah menjadi batu penjuru. 

 

Dan di dalam Kitab 1 Korintus 10:4:

Dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. 

 

Dan di dalam Kitab 1 Petrus 2 : 4, 5-8:

Dan datanglah kepadaNya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Alah. Sebab ada tertulis dalam kitab suci: Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapapun yang percaya kepada Nya, tidak akan dipermalukan.” Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereja juga telah disediakan. 

 

Maka semua itu adalah dari nubuat – yang datang ke dunia ini dalam bahasa, tatanama dari Kitab Injil yang kudus hanya berupa sebuah batu saja, tetapi batu tersebut menjadi sebuah gunung yang besar dan sebuah gunung mistis. Maka disini muncul Yesus, Mesias, Kristus: pada saat kelahiranNya, tidak ada perwakilan manusia, di dalam kebangkitanNya, tidak ada pertolongan tangan manusia. Dan hanya Kristus yang menjadi simbol di dalam Daniel 2:7 yang disadari dan dibuktikan. 

Sekarang, kita melihat pada saat pemunculanNya. Setelah jalan dari kekaisaran telah berlalu dan sampai pada suatu akhir dari penglihatan, terhadap kesepuluh jari kaki yang terbuat dari besi, dari tanah liat – tidak akan pernah ada kerajaan dunia lagi. Merasakan suatu kekuatan yang sangat kuat hampir mencapai kesuksesan dari sebuah kerajaan dunia, adalah persekutuan Napoleon dengan Austria dan Spanyol beserta dengan Eropa. Sepertinya Eropa sudah akan bertekuk lutut di kakinya. Cangkir kekuasaan universal sudah diangkat ke bibirnya; tetapi dengan jelas Tuhan Allah telah menubuatkan pada tahun 600 SM, bahwa tidak akan ada lagi kerajaan dunia lainnya.

Jadi, ketika kita membaca buku sejarah, sungai Borodino menenggelamkan batalionnya yang tak terkalahkan itu. Dan ini merupakan suatu pukulan yang terhebat yang dapat saya pikirkan. Apakah saudara ingat ketika Napoleon mengirimkan ratusan ribu tentaranya, batalion-batalionnya ke Rusia? Ingatkah saudara? Dan saudara-saudara, ia menaklukkan Moskow dan semua tempat kecuali St. Petersburg. Hal tersebut sangat mengagumkan. Batalion dari Napoleon Bonaparte menaklukkan Rusia yang sangat kuat. Dan apakah saudara mengingat cerita itu? Pada saat musim dingin, ketika mereka sedang berada di tengah-tengah pertempuran penaklukan mereka – di musim dingin, berjatuhan dari atas kepingan-kepingan salju kecil yang lembut; tanpa suara, begitu lembut jatuh dari langit, dan seluruh pasukan yang besar itu dihancurkan. Di musim dingin kepingan-kepingan salju lembut yang begitu kecil menghancurkan pasukan yang sangat besar. Tulang-belulang dari sisa-sisa pasukannya terbaring memutih dan terbujur terkubur di dataran Waterloo. Ia yang tertidur, seorang raja dengan enam ratus ribu bayonet siap bertempur untuk melindunginya, meninggal sebagai seorang pengungsi dalam pengasingan pada saat terbitnya matahari esok. Allah berkata tidak akan ada lagi kekaisaran lain. Dan itulah ilustrasi Allah mengenai bagaimana firman Tuhan akan melewatinya. 

Kemudian ia berkata bahwa batu, yang tumbuh menjadi sebuah gunung yang besar, menimpa bumi pada kesepuluh jari-jarinya ketika jari-jari etrsebut terpecah menjadi besi dan tanah liat. Jadi fokus dari wahyu ini di dalam bab yang kedua adalah pada batu yang datang pada hari yang belakangan. Hal tersebut merupakan penyempurnaan masa yang akan datang. Bukan pada saat peremukan pada bagian kepala, dada dan seluruhnya, bukan pada kekuasaan yang ditunjukkan di dalam kekaisaran Romawi yang seharusnya tersebar; akan tetapi pada sebuah batu yang akan menyerang di sini di dalam sejarah dunia ketika dunia terpecah belah menjadi bangsa-bangsa yang berbeda ini. 

Sekarang, mari kita lihat seturut dengan nubuat tentang sebuah karakter yang muncul. Daniel, bab yang kedua, ayat ke tiga puluh empat dan tiga puluh lima mengatakan bahwa batu itu datang dan merusaknya sehingga ia kan menjadi sekam di tempat pengirikan. Sekarang anda lihat pada yang ini: Ketika Kristus datang, ketika batu itu muncul dan memenuhi bumi ini, hal itu merupakan kekuatan yang menghancurkan dan membinasakan. Batu tersebut menubruk, jadi itu bukan suatu kekuatan yang dirubah.

Di dalam Kitab Matius bab yang ke 24 dan 29, ayat itu berbicara mengenai matahari sebagai suatu kekuatan kerajaan. Wahyu 1:7 dan dalam Matius 24, dimana ayat-ayat tersebut berbicara mengenai bulan, sebuah kekuatan satelit. Berbicara di dalam Wahyu 18 dan dalam Matius 24, ayat-ayat tersebut berbicara mengenai bintang-bintang,  penguasa di daerah lokal ini. Dan kedatangan Allah yang maha hebat ini, pada zaman bangsa kafir, oleh sebuah kerajaan yang dirancang di bumi oleh Tuhan Allah di langit dan semesta sebuah kerajaan yang kekal. 

Saudara lihat pada ilustrasi di dalam Alkitab: Sistem pemerintahan dari Nebukadnezar tahu untuk mengganti, menghapuskan suatu karakter yang keseluruhannya berbeda secara lengkap dan pasti. Kerajaan baru yang memenuhi bumi ini pasti berupa sesuatu yang gaib: Asalnya juga gaib, tujuannya juga gaib, serta pemeliharaannya juga gaib. Kerajaan itu merupakan sebuah manifestasi dari keberadaan dak kekuasaan Tuhan. Dan itu merupakan salah satu doktrin yang menakjubkan dari Injil: Ketika Tuhan dari surga datang untuk menetapkan kerajaan itu yang dulunya dimulai dari sebuah batu yang kecil dan batu tersebut akan memenuhi bumi ini. 

Di dalam Kitab Yesaya 9:6 dan 7, ia bernubuat: “Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita (dan ia akan menjadi penguasa di bumi ini).” Dan ketika nubuat itu datang menghampiri, ia merupakan seorang bayi mungil di dalam palungan. Lalu, bayi tersebut bertumbuh, seorang anak laki-laki kecil di sebuah kota kecil – sekeping kota kecil yang indah sekarang – tetapi pada saat itu kota tersebut hanya secuil desa saja. Dan ia tumbuh di desa tersebut. Ingatkah ketika Ia berusia dua belas tahun Ia berkunjung ke kuil di Jerusalem? Ia masih anak laki-laki yang masih kecil. Dan Ia meninggalkan desanya yang kecil ketika Ia berusia 30 tahun dan memulai sebuah penginjilan. 

Dan hal yang paling memukul yang menimpa saya ketika saya mengunjung Israel, Ia berada di atas sana di sebelah utara Danau Galilea; di atas sana, ada Kapernaum, ada Bethesda, ada Chorazin. Dan tepat di bawah saya ada sebuah kolam kecil atau danau. Tidak lebih dari sekedar tempat yang kecil – panjangnya sembilan atau sepuluh mil, dan lebarnya ada sekitar empat mil – hanya tempat yang kecil. Ketika saya sedang memikirkan sebuah danau, aku memikirkan sebuah danau yang superior, dan seluruh tubuh agung dari air. Benda itu hanya benda yang sagat kecil mungil. Tiberius berada di bawah sana di sebelah selatan. Tiberius merupakan tempat pendudukan dari pemerintahan Romawi dan kota itu dibangun oleh pemerintah Romawi. Dan Tuhan tidak pernah berada di dalamnya. Ia tidak pernah mengunjunginya. Dan tidak pernah. Oh,mungkin lima mil dari sini dimana Ia berkhotbah kepada sekerumunan orang banyak yang telah saya khotbahkan dulu. Saya hanya tidak dapat mempercai hal itu. Penjemaatan dari Tuhan kita berada di tempat yang sangat sangat sangat kecil. Dan pada akhirnya Ia disalibkan, seperti yang dikatakan oleh Alkitab: “Terkutuklah orang-orang yang meninggal pada sebuah pohon.” Sekarang, begitulah caranya Tuhan memulai kerajaannya yang maha hebat yaitu dengan cara memenuhi seluruh muka bumi ini. Tetapi hal tersebut merupakan pergerakan yang penuh keagungan dari langit. Ada kekuasan yang bersifat pemugaran di dalamnya. Dia adalah pemugaran.

Bolehkah sya berbicara sejenak untuk memberitahukan saudara-saudara mengenai apa yang saya pikirkan yang mana merupakan kebalikan dari apa yang praktis dikatakan setiap orang? Bab yang kedua puluh satu dari Kitab Wahyu mengatakan bahwa saya melihat langit yang baru dan dunia yang baru karena yang lama, langit yang pertama dan yang lama, dunia yang lama telah berlalu. Baiklah, semua jemaat, keseluruhan penginjil dan keseluruhan rohaniawan ini, beserta dengan seluruh pendengar ini, mereka membacanya dan mereka berkata: “Bumi ini akan segera binasa. Dan langit juga akan segera binasa. Seluruh jagad raya juga akan segera binasa. Dan Allah akan menciptakan sebuah dunia yang baru dan langit yang baru karena dunia yang lama akan dihancurkan dan binasa. Dan langit yang baru akan dibuat oleh tangan-tangan Tuhan. Yang baru!”

Saya rasa tidak ada suku kata disana yang benar. Saya percaya bahwa benda itu kekal. Ia tidak dapat dihancurkan; dan tidak akan pernah dihancurkan. Saya tidak perduli apa yang anda lakukan – anda dapat membakarnya, anda dapat menghanguskannya, anda dapat menguburkannya – saya tidak perduli apa yang akan anda lakukan, anda tidak dapat menghancurkan ciptaan Tuhan. Anda tidak akan mampu melakukannya. Dan Tuhan juga tidak akan melakukannya. Apa yang dimaksud dengan kata “baru” disana adalah bahwa akan ada suatu renovasi. Tuhan Allah akan membawa keseluruhan yang lama ini dan membuatnya menjadi megah. 

Satu ketika saya berkhotbah pada sebuah kebaktian bahwa surga itu ada di sini. Surga berada di sini – di dunia ini – surga itu ada di sini. “Saya melihat sebuah Jerusalem yang baru turun dari yang mulia di atas ke dunia ini.” Disinilah rumah kita untuk selama-lamanya. Dan ketika dikatakan bahwa Allah akan membuat langit yang baru, maka itu adalah sebuah pemugaran. Allah akan mengambil seluruh yang terbakar dan menguap keluar dari planet ini dan Ia akan menciptakannya kembali. Dan saya pikir kita semua akan tinggal di dalam kesemuanya itu. Saya pikir kita akan memiliki seluruh bumi dan langit sebagai rumah kita. Saya pikir kita akan dapat pergi ke sebuah tempat dari suatu tempat secepat yang dapat dilakukan di dalam pikiran anda dari sini - “Saya sekarang berada di Dallas dan sekarang saya berada di Paris. Kekasihku, saya berada di sini di Hong Kong.” Saya pikir kita akan dapat bergerak seperti itu. Tuhan Allah bisa saja berada di sini dan berada di sebelah sana, saya pikir kita akan menjadi seperti itu. Dan seluruh jagad raya ini akan menjadi milik kita.

Akan ada kota-kota di dalam planet-planet sana dan beberapa dari antara kita akan menjadi sutradara dan gubernur dari sepuluh kota di sana. Beberapa orang dari antara kita akan memerintah lima kota. Oh, saudara yang terkasih, saya sudah lebih dahulu meminta salah satu dari planet itu untuk saya sendiri kepada Tuhan. Ya, tuan! Berikanlah kepadaku satu saja dari antara planet-planet itu untuk saya sendiri. Dan anda telah mendengar saya mengatakannya lagi. Saya akan mengambil sebuah kotak sabun dan meletakkannya di bawah; dan saya saya akan berdiri di atas sebuah benda dan saya akan berkhotbah mengenai berkat yang agung, dan kebaikan serta cinta kasih Tuhan selama-lamanya. Amin! Sekarang juga setiap kali saya berkhotbah, saya harus melihat kepada jam yang gila itu – bahkan tidak akan pernah mendapatkan sebuah kalender tergantung di sana, sampai kapanpun, kapanpun, kapanpun, kapanpun.

Hal itu merupakan hal yang mengagumkan mengenai apa yang sedang dipersiapkan oleh Tuhan Allah terhadap orang-orang yang mencintaiNya. Seperti yang saya katakan, sebuah kekuatan yang bersifat membangun kembali. Penghakiman dari Tuhan akan menghancurkan kerajaan-kerajaan dari dunia ini untuk menyediakan tempat kepada kerajaan yang kekal daripada Allah. Ingatkah kalimat yang dikatakan oleh Browning?  “Allah berada di surgaNya, semuanya baik di bumi ini.” Padahal seharusnya ia berkata: “Allah berada di surgaNya, dan akan memperbaiki dunia ini.” Tuhan Allah alkan melakukannya!

Begitu juga dikatakan di dalam Daniel 2:45 bahwa batu ini teungkit lepas dari gunung, dari Tuhan. Terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia dengan instrumen ketuhanan. Dan gunung itu akan memenuhi seluruh bumi ini. Gunung itu akan berdiri selamanya! Begitulah yang dikatakan di dalam Daniel 44 dan 45. Adalah merupakan kedatangan yang agung, benda yang terbaring di depan dengan bangsaNya. Begitulah keinginan dan penantian kita terhadap apa yang akan diberikan Allah kepada kita sebuah kerajaan yang kekal.

Apakah saudara-saudara ingat jeritan dari Jesaya di dalam bab yang ke enam puluh empat, dari ayatnya yang pertama?

 

“Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang dihadapanMu.” 

 

Astaga, sungguh tidak dapat percaya serta mengagumkan kedatangan Tuhan kita. Dan seperti yang saya katakan, bangsa Jahudi akan dikumpulkan ke tanah air mereka sendiri. Tanah yang menjadi miliknya selamanya. Dan Yesus, Mesias itu, penguasa bumi ini; Ia akan bersinar di dalam keagungan sebelum seluruh penciptaan itu. Yang mati akan dibangkitkan ketika terompet dibunyikan. Dan mereka yang tertidur, Tuhan akan memberikan mereka kepada kehidupan – yang akan membangunkan mereka. Dan karena Kitab Wahyu berkata: “Tidak akan ada lagi air mata, dan tidak akan ada lagi kepedihan, dan tidak akan ada lagi penderitaan, dan tidak akan ada lagi kematian karena seluruh benda akan binasa.” 

 

Di dalam Kitab Yesaya 66 ayatnya yang pertama dan yang kedua:

“Beginilah firman Tuhan: Langit adalah takhtaKu dan bumi adalah tumpuan kakiKu; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagiKu, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentianKu? … 

Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapanKu, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap (selamanya di hadapanKu). 

 

Astaga, aku hanya tidak dapat membayangkan seperti yang kubaca di dalam nubuat-nubuat di dalam Alkitab ini. Dapatkah saya berada di sana? Dan dapatkah saya menjadi salah seorang dari rakyat itu? Oh, Tuhan, hal itu di luar pemikiran dan imajinasi saya. Jadi, kerajaan Allah yang kekal itu diungkapkan kepada kita. Manusia menciptakan pasukan dengan pengertian atas penciptaan kedamaian. Tetapi bagi Allah, angkatan darat dan angkatan laut itu sia-sia. Ia menciptakan kedamaian di dalam tanganNya sendiri. Manusia bersiap untuk memperbaiki masyarakat dengan memperbaiki keadaan di sekelilingnya. Allah merubah tatanan masyarakat dengan merubah manusia itu sendiri. Kita akan menjadi makhluk yang baru di sana; dan seluruh apa yang engkau lihat di muka bumi ini – pertarungan dengan setan dan bangsa-bangsa – seluruhnya akan sirna karena Allah telah menciptakan kita kembali.

Manusia memulainya dengan keadaan di sekelilingnya dan bekerja ke arah dalam – di suatu tempat di luar sana lalu kemudian turun. Tuhan Allah memulainya dari hati. Ia bekerja ke arah luar, dari sebuah wahyu, dari sebuah reformasi di bagian dalam. Manusia mencari cara untuk memberikannya apa yang dia tidak miliki. Manusia mencari cara untuk memberikan tempat tidur yang lebih lembut kepada seorang pasien. Allah mencari cara untuk menyembuhkan penyakit dari manusia itu sendiri. Tuhan dan Juru Selamat kita datang, dan, denganNya, ada langit yang baru serta dunia yang baru. Ketika Ia datang, seluruh benda diciptakan kembali. Dan semua nubuat yang telah kita baca dari Alkitab ini akan digenapi. 

Jadi kita akan membaca kembalinya Tuhan Allah kita dengan kemuliaan. Anda ingin melihatnya bersama dengan saya? Bukalah Kitab Wahyu, bab yang pertama dan marilak kita mulai dari ayatnya yang kesepuluh:

 

Ayat 10:

“Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

 

Katakanlah, Akulah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terakhir….

 

Ayat 12:

Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan ditengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Kepala dan rambutNya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mataNya bagaikan nyala api. Dan kakiNya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suaraNya bagaikan desau air bah.Dan di tangan kananNya ia memegang tujuh bintang dan dari mulutNya keluar sebilah pedang tajam bermata dua: dan wajahNya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kakiNya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kananNya di atasku

 

Bukankah itu luar biasa sekarang? Sebuah detil yang kecil mungil, karena ia benar, digambarkan di dalam Alkitab. Ia meletakkan tangan kananNya diatasku, bukan tangan kiriNya…

 

“Ia meletakkan tangan kananNya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya; dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” 

 

Pikirkanlah, Allah kita, disanalah Dia di hadapan kita! Dan di dalam tanganNya ada kunci dari segala keabadian dan kehadiran – ketika Ia datang, ketika Ia datang!

Sekarang, marilah kita membuka kepada yang lainnya di dalam bab yang ke sebelas dalam Kitab Wahyu. Anda tahu, bukankah aneh Kitab Wahyu bisa persis seperti Kitab Daniel. Kitab Daniel dibagi menjadi dua bagian yang sama. Dan bagian yang sampai kepada sesuatu yang agung – bab yang ke enam merupakan kemenangan yang gemilang. Dan bab yang ke dua belas merupakan bab yang paling gemilang di dalam Kitab Daniel. Kitab Wahyu merupakan hal yang sama. Kitab tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama. Dan Kitab itu mencapai puncaknya di dalam bab yang ke sebelas dan mencapai punvak kegemilangannya di dalam bab yang ke dua puluh dua.

 

Baiklah, marilah kita melihat pada yang tertulis di dalam bab yang ke sebelas ayatnya yang ke 15:

 

“Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Ayat itu merupakan penggenapan yang gemilang atas kerajaan Kristus ketika Dia datang. Oh, Tuhan Allah, dan semua kami akan berada di sana. Jika Ia datang di dalam kehidupanmu, kami akan diubah, berganti sosok di dalam sekejap, dalam sekedipan mata, pada saat suara dari sangkakala yang terakhir. Jika Ia menunda kedatanganNya sampai kami juga tertidur, begitu juga ketika kami telah dikuburkan, kami akan bangkit dari pada yang mati dan terburu-buru masuk ke dalam hidup; dan kami akan mewarisi kerajaan agung dari Allah kami. Astaga, hal-hal seperti ini di luar dari imajinasi saya.