Index

GEMBALA MENGATUR GEREJA

(The Pastor Structures the Church)

                                          

Oleh Dr. W. A. Criswell

Alih bahasa oleh Wisma Pandia, Th.M.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Perlunya Organisasi

 

Seringkali didalam Alkitab, kehidupan orang Kristen dan kesaksian dihubungkan dengan sebuah perjuangan. Paulus menulis kepada Timotius,” Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.”(1Timotius 1:18). Rasul dalam Efesus 6:17 menjelaskan persenjataan lengkap dari prajurit Kristen dengan setiap detailnya. Dengan terang Paulus berdasarkan pengalaman mewaspadai serangan gencar dari musuh Allah. Dia sendiri telah bertarung sebagai petarung Allah yang baik (2 Timotius 4:7). Ketika Yesus menghadapi serangan yang sengit terhadap misi penyelamatanNya, Dia memanggil keluar, memerintahkan dan mengorganisasikan sebuah kelompok yang Dia sebut sebagai dua belas Rasul, untuk memberitakan terang dan kebenaran yang mampu meahan serangan jahat dari iblis. Kedua belas rasul ini dengan semangat disebut sebagai misionaris seperti Paulus dan Barnabas yang membangun dan mengorganisir gereja-gereja di seluruh wilayah Roma. Tanpa kelompok yang diorganisir itu (gereja-gereja) maka iman dapat tenggelam kedalam samudra sekularisme.

Jika kehidupan Kristen dihubungkan oleh Alkitab sebagai sebuah perjuangan, maka angkatan perang dari Prajurit Kristus harus diatur dengan kekuatan penuh, dari pimpinan pendeta hingga pelayan yang sederhana dalam peloton-peloton iman. Kita semua memiliki sebuah barisan, rasa patriotic, kasih dan membela kerajaan Allah, Persekutuan yang kita miliki (Eph 2:12) Sangat Alkitabiah dan dilakukan dengan baik oleh tebusan dari Tuhan kita, syair lagu yang ditulis oleh Sabrina Baring-Gould :

 

Maju lascar Kristen

Berbaris untuk berperang

Dengan Salib Yesus

Maju di bagian depan

Kristus Sang Pemimpin

Memimpin melawan musuh

           Tampil kedalam pertempuran

            Lihat panjiNya dan Maju

 

            Bagai sebuah Laskar yang besar

            Gerakan gereja Allah,

            Saudara-saudara, kita sedang melangkah

            Diman orang-orang Kudus memiliki jejak

            Kita tidak dapat dipisahkan

            Kita semua satu tubuh

            Satu dalam harapan dan doktrin

            Satu dalam kemurniaan

 

Komando dan kekuatan yang jaya dari gereja yang benar persis seperti itu, tidak terbagi tetapi berbaris sebagai suatu barisan besar dibawah Panji Allah.

Tetapi sebuah pasukan, jika ingin menjadi sebuah pasukan yang sesungguhnya, ia harus brilian dan diorganisir dengan efektif. Tidak ada pasukan tanpa sebuah organisasi. Ia merupakan kesatuan massa tanpa dilantik, kemampuan tanpa terkendali hingga ia disusun dengan pemikiran hati-hati dan pola yang sudah ditentukan ditetapakan sebelumnya. Gereja juga tidak berbeda dengan hal itu. Ia juga harus dipikirkan, organisasi yang didoakan sungguh-sungguh jika kita juga memiliki harapan untuk menang.

 

Struktur Dasar dari Sebuah Gereja

 

Didalam pelayanan saya, saya telah mengorganisir gereja di tujuh area pelayanan.

1.      Kantor pendeta dan pelayanan

2.      Kantor pendidikan dan pelayanan

3.      Kantor musik dan pelayanan

4.      Kantor misi dan pelayanan

5.      Kantor bisnis dan pelayanan

6.      Kantor rekresional dan pelayanan

7.      Dua sekolah dikantor mereka dan pelayanan

Setiap hal ini dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kemampuan yang saya temukan, dan setiap orang memiliki setiap staff dibawahnya berdsarkan pertumbuhan, kebutuhan dan kepentingan dan tugas. Beberapa komentar yang saya buat tentang area pelayanan ini tidak begitu mendalam tetapi beberapa observasi dapat membantu pendeta di dalam prosedur perencanaan yang dia lakukan.

 

1. Semuanya dari kantor pendeta. Di bawah ini merupakan daftar dari tanggung-jawab utama untuk semua jemaat, dan semua terliput didalamnya.  Kepedulian terhadap semua orang, menjalankan semua bagian yang berhubungan dengan pelayanan ibadah umum. Dalam kenyataannya, semua hal yang berhubungan dengan gereja dipimpin oleh pendeta dan staf pastoralnya.

 

2. Departemen pendidikan mencakup semua hal yang berhubungan dengan pelayanan pengajaran di gereja, yang meliputi Sekolah Minggu, pelatihan gereja, retreat dan berbagai pelayanan yang behubungan dengannya. Merupakan seorang pendeta yang bijaksana jika dia menggunakan seluruh waktunya dengan antusias dan tanpa rasa lelah dengan semua kelompok yang ada di gereja. sebagai contoh, saya tidak mengetahui sebuah gereja yang luar bisa yang tidak memiliki sekolah minggu yang hebat.

 

3. Departemen musik mendaftarkan semua bakat dari seluruh anggota jemaat untuk memuji Tuhan dalam melodi, dalam lirik, dalam program khusus dan dalam berbagai pertunjukan yang indah yang terlalu banyak untuk disebutkan.

4. Departemen misi bertugas untuk menjangkau keluar, dan merupakan pelayanan kami; untuk Jerusalem dan kota Dallas. Hal itu akan dibicarakan dalam pasal 10, “Berbagai Pelayanan dari Gereja.”

 

5. Departemen bisnis bertanggung-jawab untuk seluruh rencana fisik, prosedur financial, laporan terhadap para diaken dan jemaat termasuk seluruh catatan gereja, dan segala hal yang berhubungan terhadap gereja sebagai wilayah organisasi dengan semua rancangannya di atas bumi. Para pegawai, fasilitas dapur, pelayanan makanan, pembayaran pinjaman, dan barang-barang gadai, catatan pribadi dari persepuluhan dan pemberian tiap-tiap anggota jemaat bergantung pada departemen itu. Dia harus dijalankan dengan baik, dengan sikap yang sempurna, dan kejujuran di hadapan Allah dan manusia.

 

6. Departemen rekresional juga dibicarakan dalam pasal 10, “Berbagai Pelayanan dalam Gereja.”

 

7. Tujuh area utama dari administrasi gereja terdaftar dalam dua sekolah kami, The First Baptist Academy dan The Center of Biblical Studies. Setiap hal ini berada di bawah pengaturan 12 orang komisaris yang dipilih oleh gereja. Para komisaris yang dimasukkan kedalamnya dipilih dari semua pemimpin dan pengajar dari institusi dan bertanggung-jawab terhadap masalah keuangan mereka. Mereka memiliki sebuah tugas yang berat dan harus melakukannya dengan baik sekali untuk sekolah dan menyukseskannya dalam pelayanan mereka.

Dalam banyak gereja, bahkan pada suatu masa di gereja Dallas ini, keseluruhan pelayanan seringkali diambil alih oleh sesi yang berhubungan dengan urusan gereja. Hal itu mungkin dapat diterima, tetapi pengunjung seringkali merasa bosan dengan hal itu. Jika masalah tersebut sungguh-sungguh penting untuk dibahas, maka seharusnya tidak berbelit-belit atau sebuah kecendrungan, atau kepastian pengetahuan dalam bagian dari sebuah jemaat yang rata-rata baik itu pria, wanita, dan anak-anak untuk masuk di dalamnya. Di dalam penilaian saya, hal itu jauh lebih baik untuk dibicarakan di dalam persekutuan diaken yang dapat meminta komite agar mengadakan penyelidikan terhadap setiap segi dari masalah-masalah itu, melaporkan kembali dan merekomendasikan beberapa hal yang harus dilakukan sesudahnya oleh jemaat. Kemudian jemaat menyeleksi laporan, mengadopsi atau menolaknya dan memasukkannya dalam doa dan kotbah dan penginjilan yang harus kita lakukan selalu. Orang-orang dalam kumpulan diaken dan teman-temannya akan sangat antusias untuk melaksanakan hal-hal ini. Biarkan mereka melakukannya. Hal itu merupakan kontribusi mereka terhadap eksistensi dari kerajaan Allah.

 

Konstitusi dan Dasar Hukum Gereja

 

Setiap gereja harus memiliki konstitusi dan dasar hokum. Ini merupakan bagian dari anggaran dasar rumah tangga, dan anggaran dasar itu harus didasarkan kepada Tuhan. Segalanya harus dijalankan dengan baik dan kompeten. Di bawah ini merupakan konstitusi dan dasar hokum dari gereja kami di Dallas. Menurut pendapat yang bijaksana dari setiap jemaat, kedua hal ini dapat diubah dan dimodifikasi untuk dapat digunakan dalam setiap gereja lokal. Ini merupakan suatu pola yang tetap, yang dapat ditiru.

 

DASAR HUKUM GEREJA FIRST BAPTIST DALLAS, TEXAS

 

ARTIKEL I

KEANGGOTAAN

 

A. KEANGGOTAAN. Keanggotaan dari Gereja First Baptist Dallas, Texas, dalam hal ini dihubungkan sebagai “jemaat” adalah semua orang yang namaya terdaftar dalam Daftar Keanggotaan Jemaat. Semua otoritas dari gereja tidak diberikan kepada majelis Diaken atau petugas lainnya menurut dasar hokum ini, semuanya dilakukan di dalam jemaat dan kepada jemaat, serta jemaat memiliki hak setiap waktu untuk mengurangi, menambahkan atau mencabut keseluruhan di dalam bagian dasar hokum ini.

 

  1. PENERIMAAN KEANGGOTAAN. Penerimaan terhadap keanggotaan harus ditetapkan pada saat pelayanan kotbah regular di hari minggu, pelayanan doa tengah minggu dari gereja atau di setiap kesempatan di depan umum dan diumumkan di dalam kotbah pelayanan gereja atau pertemuan lain yang diadakan oleh misi gereja. keanggotaan akan efektif bila:

1.      Setelah memberi pengakuan di depan umum untuk beriman kepada Kristus sebagai juruselamatnya secara pribadi dan menerima baptisan selam, yang dimasukkan ke dalam air sebagaimana ditekankan oleh gereja atau;

2.      Atas penerimaan terhadap surat pembebasan serta rekomendasi dari gereja baptis lain yang memiliki iman dan perintah yang sama; atau

3.      Oleh pernyataan yang dapat diterima gereja dari keanggotaannya sebelumnya setelah dibaptis dalam sebuah gereja baptis yang memiliki iman dan perintah yang sama.

 

  1. PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN. Penghentian terhadap anggota jemaat dapat dilakukan berdasarkan:

1.      Atas kematian anggota; atau

2.      Atas pengeluaran dari sebuah surat gereja terhadap penghentian atau untuk rekomendasi untuk sebuah gereja Baptis lainnya; atau

3.      Atas bergabungnya dengan gereja lain yang memiliki iman yang berbeda; atau

4.      Atas penarikan diri terhadap persekutuan gereja dari seorang anggota yang ditetapkan oleh Kitab Suci atau lebih spesifik ditetapkan dalam Matius 18:15-17 dan dalam 1 Korintus 5.

 

  1. PEMUNGUTAN SUARA OLEH PARA ANGGOTA. Jika sesuatu hal datang kehadapan gereja untuk diputuskan dengan suara bulat, maka setiap anggota yang hadir berhak untuk memberikan suaranya yang dilakukan secara pribadi dan bukan dengan cara diwakili.; dan semua masalah dipuruskan dalam sebuah konferensi regular atau konferensi khusus gereja yang diadakan berdasarkan dasar hokum ini dengan pemilihan oleh mayoritas dari anggota yang hadir dan memberikan suaranya.
  2. PERTEMUAN-PERTEMUAN PARA ANGGOTA.

1.      Pelayanan Ibadah. Pelayanan ibadah umum sebaiknya diadakan pada hari Minggu pagi, Minggu malam, dan Rabu malam setiap minggunya. Pelayanan ibadah umum lainnya dapat diadakan dalam suatu kesempatan khusus sebagaimana dianggap baik untuk kemajuan dalam pemahaman terhadap Kristus yang dipimpin oleh pendeta atau para diaken atau sebagaimana yang ditentukan oleh tindakan oleh mayoritas anggota jemaat yang hadir dan memberikan suaranya dalam pertemuan regular atau pertemuan khusus gereja.

2.      Pertemuan Konferensi Reguler.  Pertemuan konferensi regular dari anggota untuk masalah-masalah dan urusan-urusan gereja sebaiknya dilakukan pada hari Rabu pertama setiap bulannya pada saat pelayanan doa tengah minggu dan memberitahukan hal itu kepada anggota yang tidak bersifat memaksa.

3.      Pertemuan-Pertemuan Konferensi Khusus.

(a)    Jemaat mungkin dipanggil ke dalam satu konferensi untuk menangani masalah-masalah dan urusan-urusan gereja dengan pengumuman lisan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya pada jadwal kebaktian regular minggu atau pelayanan doa tengah minggu oleh Pendeta, Presiden, Para Diaken, Ketua Diaken atau mayoritas anggota yang hadir dalam suatu pertemuan.

(b)   Konferensi Pertemuan Khusus dari jemaat dapat dilakukan setiap waktu khusus selain daripada apa yang sudah ditetapkan oleh Pendeta, Presiden, Diaken, Ketua Diaken, atau oleh anggota yang tidak kurang dari satu dari sepuluh yang memiliki hak suara untuk membuat suatu Pertemuan Konferensi Khusus. Setiap Pertemuan Konferensi Khusus didasarkan dengan sub-paragraf ini (b) yang dapat dilakukan setiap waktu setelah diumumkan sepuluh hari sebelumnya dan yang telah dikirimkan kepada alamat dari setiap anggota seperti yang terdapat dalam catatan gereja atau Pengumuman tentang Pertemuan Konferensi Khusus telah diumumkan dalam “Pengumuman First Baptis” atau pengumuman pengganti yang telah dialamatkan kepada para anggota termasuk spesifikasi waktu dan tempat pertemuan yang akan diadakan serta telah menetapkan materi atau hal-hal yang akan diputuskan.

 

4.      Tempat Pertemuan dan Hak dari Anggota sebuah Misi. Konferensi Pertemuan regular atau Khusus dari gereja atau setiap pertemuan gereja yang memerlukan pemungutan suara dari jemaat dilihat dari masalah tertentu sebaiknya dilakukan di lokasi yang merupakan milik gereja yang berlokasi di Ervay, Patterson, St Paul, atau San Jasinto Street di Dallas, Texas, kecuali memiliki hubungan yang khusus dengan sebuah Pertemuan Konferensi khusus yang diadakan berdasarkan dengan sub-paragraf E3(b) dari artikel I.

 

Pertemuan di gereja dapat diadakan ke dalam konferensi menurut sub-paragraf E3 (a) dari artikel ini seperti sebuah pertemuan rutin yang diadakan oleh sebuah gereja di lokasi yang disebutkan di atas. Tidak ada petemuan dari anggota sebuah Misi atau Misi dari gereja yang dapat diadakan termasuk sebuah Konferensi Pertemuan Khusus atau regular dari gereja untuk tujuan tertentu. Tidak ada keputusan dari suatu materi yang disinggung terhadap setiap urusan gereja dapat diambil dalam suatu pertemuan dari anggota sebuah Misi atau Misi gereja melampaui hak suara mereka kecuali terhadap penerimaan anggota jemaat baru seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya. Seorang anggota misi gereja, menjadi anggota gereja, dan memiliki hak untuk mengunjungi dan memberikan suara dalam suatu Konferensi Khusus tau Reguler yang diadakan oleh gereja menurut Dasar Hukum ini.

5.      Jumlah Anggota yang Mencapai Quorum. Para anggota yang hadir dalam jadwal ibadah regular setiap hari Minggu atau doa tengah minggu dan pelayanan ibadah hari Rabu dalam setiap minggunya, merupakan anggota yang memenuhi quorum. Anggota yang hadir dalam satu Pertemuan Konferensi Khusus, yang setelah diumumkan daripadanya dapat diikutkan berdasarkan sub-paragraf E3(b) dari Artikel I ini, mencapai sebuah quorum.

 

 

ARTIKEL II

PARA DIAKEN

 

  1. PARA DIAKEN. Semua masalah dan urusan-urusan sekuler dari gereja diatur oleh Diaken-Diaken (di sini secara kolektif dihubungkan sebagai “Para Diaken”) sesuai dengan Dasar Hukum ini.  Sekalipun disini dihubungkan sebagai “Para Diaken,” mereka merupakan Badan Direktur dari gereja sebagaimana diwajibkan oleh artikel 2.14 dari Texas Non Profit Corporation Act (pasal 162, Hukum 1959 sesi Reguler, 56th, Badan Pembuat Hukum, Negara Bagian, Texas); dan seorang Diaken sebagai direktur sebagimana yang diwajibkan dalam suatu undang-undang.

 

  1. KEANGGOTAAN DARI DIAKEN.  Para Diaken meliputi semua Diaken yang ada sebagaimana yang ditunjukkan oleh catatan gereja dan dari diaken tambahan sebagaimana gereja akan mungkin memilih untuk selanjutnya. Setiap anggota yang terlampir yang dihubungkan sebagimana seorang “Diaken” harus melayani hingga batas tugasnya berakhir sebagaimana yang ditetapkan di sini.

 

 

  1. KUALIFIKASI DARI SEORANG DIAKEN. Seorang Diaken merupakan seorang pria yang merupakan anggota jemaat dan memiliki kelakuan yang baik serta memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang Diaken seperti yang digambarkan dalam Kisah rasul 6:3 dan 1 Timotius 3:8-13 dst., dan kualifikasi lain sebagaimana yang digambarkan gereja dari waktu ke waktu.

 

  1. MASA TUGAS DARI SEORANG DIAKEN.
  1. Masa. Masa tugas dari seorang Diaken berakhir atas:

(a)    Kematiannya

(b)   Pengunduran dirinya

(c)    Pemberhentian dari keanggotaan jemaat

(d)   Pemindahannya dari tugas tertentu oleh gereja, atau

(e)    Tindakan dari Diaken yang akan ditetapkan selanjutnya

  1. Pengunduran Diri dan Ketidak-hadiran yang tidak dapat Dimaafkan. Diatas kepentingan gereja dan tanpa tindakan tambahan dari gereja, Para Diaken dapat menerima pengunduran diri dari anggota Diaken dan dapat memberhentikan keanggotaan setiap diaken yang absen dalam jadwal tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya lebih dari lima kali pertemuan regular Para Diaken tanpa alasan yang tidak dapat dimaafkan oleh Para Diaken dan setelah diadakan penyelidikan sebagaimana yang sudah ditetapkan selanjutnya.
  2. Komite Peninjau. Ketua dari Para diaken, dalam bulan Januari atau segera sesudahnya, menunjuk sebuah Komite Peninjau dari anggota Para Diaken untuk menyerahkan laporan dari jadwal tahunan dan untuk melihat tugas siapa yang harus diinvestigasi berdasarkan instruksi dari Para Diaken:

(a)    atas permintaan seorang Diaken yang secara sukarela mengundurkan diri dari keanggotaan Para diaken

(b)    Kelakuan yang tidak patut dari suatu bagian seorang Diaken

(c)    Kegagalan dari seorang Diaken dalam mengobservasi aturan atau peraturan sebelumnya atau sesudahnya yang diadopsi oleh Para Diaken.

(d)    Absen yang tidak termaafkan dari setiap Diaken dari pertemuan regular selama satu kalender tahunan ketika absent yang dimaksud lebih dari lima kali setiap tahunnya.

Temuan Komite terhadap hal-hal yang diatas akan dilaporkan kepada Para Diaken. Jika laporan kepada para Diaken sesuai dengan materi yang dijelaskan dalam sub-paragraf D3 (a) dan D3 (d) dari Artikel III ini, Para Diaken memiliki kuasa untuk mengambil tindakan sesuai dengan ketetapan dari paragraph D2 dari Artikel II ini; tetapi jika laporan meliputi hal-hal yang dijelaskan dalam sub-paragraf D3 (b) dan D3 (c) dari Artikel ini, Para Diaken dapat membuat suatu rekomendasi sebagaimana yang mereka ingin tekankan kepada Jemaat.

 

  1. JUMLAH DAN PEMILIHAN DIAKEN.

 

  1. Jumlah. Jumlah dari Diaken tidak kurang dari 3 orang.  Subjek dari batasan jumlah Diaken seperti yang diharuskan oleh dasar Hukum ini, dalam waktu tertentu, menjadi jumlah Diaken yang sama dengan dasar Hukum ini seperti yang ditunjukkan oleh catatan gereja. Jumlah tertentu dapat ditambah atau dikurangi setiap waktu oleh gereja termasuk melalui pemilihan untuk menambah Diaken atau kekurangan dalam mengisi lowongan yang disebabkan oleh pengunduran diri dari Diaken yang masa tugasnya telah berakhir seperti yang sudah ditetapkan.
  2. Pemilihan. Diaken dapat dipilih setiap saat atau dari waktu ke waktu oleh jemaat untuk mengisi lowongan yang disebabkan oleh pengunduran diri seorang Diaken yang telah berakhir masa tugasnya atau untuk menambah jumlah Diaken. Sejumlah Diaken dapat dipilih oleh jemaat dalam Pertemuan Konferensi Reguler atau Pertemuan Konferensi khusus yang diadakan oleh gereja dan diatur sesuai dengan ketetapan yang ada di paragraph D dari artikel I dan sub-paragaraf E2 atau E3 dari artikel I.

 

  1. PERTEMUAN-PERTEMUAN DAN QUORUM. Para Diaken harus mengadakan pertemuan secara regular dalam watu dan tempat seperti yang sudah ditentukan. Pertemuan-pertemuan khusus dapat dilakukan oleh Ketua diaken, Pendeta, atau mayoritas Diaken dengan memberi maklumat sebelumnya kepada setiap Diaken. Suatu mayoritas Diaken harus merupakan sebuah quorum dan suatu mayoritas yang memiliki hak suara dari Para Diaken yang hadir saat pertemuan diadakan harus berdasarkan hal ini (termasuk yang hadir memenuhi quorum) yaitu harus memenuhi jumlah yang dapat mengambil keputusan terhadap sejumlah materi di hadapan Para Diaken untuk dipertimbangkan.

 

  1. TANGGUNG-JAWAB DARI PARA DIAKEN. Termasuk kepada ketetapan selanjutnya dan kepada ketentuan-ketentuan dari paragraph A dari Artikel III yang mencakup kepada kekuasaan pendeta untuk menyewa para pekerja, Para Diaken harus (a) merekomendasikan kepada jemaat dapalam konferensi termasuk perlindungan, kebiasaan, dan prosedur sebagaimana diputuskan jemaat dalam konferensi; dan (c) sebagaimana didasarkan oleh jemaat, harus mengatur semua masalah dan urusan-urusan gereja yang bersifat sekuler; dan untuk meningkatkan ketetapan di dalam Dasar Hokum ini dan memperluas mereka yang dilakukan oleh gereja, Para Diaken harus memiliki otoritas yang penuh untuk melakukan dan menyusun semua kebutuhan yang dimungkinkan terhadap semua hal yang berhubungan dengannya.

Anggaran tahunan untuk setiap kelendar tahunan harus diadopsi oleh gereja. Sebelum berakhirnya setiap jadwal kelendar tahunan, Para Diaken harus bertindak untuk mempersiapkan dan menentukan gereja untuk mengadopsi sebuah anggaran untuk jjadwal kelender tahunan berikutnya. Anggaran termasuk meliputi keseluruhan sebagai antisipasi terhadap kekurangan, biaya-biaya dan ongkos dalam mengatur semua urusan gereja selama satu tahun dan sebuah taksiran dari jumlah keseluruhan dalam mengantisipasi pemberian-pemberian gereja setiap tahun bagi denominasi atau sebab-sebab khusus. Pengeluaran belanja atau  komitmen dari setiap hal  dalam satu kelendar tahunan dan yang tidak termasuk ke dalam anggaran pada tahun itu harus mendapatkan persetujuan dari Para Diaken.

 

  1. KOMPENSASI. Diaken-Diaken seharusnya tidak memperoleh gaji atau kompensasi untuk pelayanan mereka sebagai Diaken.

 

  1. PETUGAS-PETUGAS DIAKEN.  Sebagaimana yang ditetapkan pada sub-paragraf 5B pada Artikel III, Para Diaken setiap tahunnya wajib mengadakan pemilihan Ketua Para Diaken, Wakil Ketua Para Diaken dan Sekretaris Para Diaken, semuanya harus merupakan seorang Diaken, yang akan melayani mereka dalam batas waktu yang ditetapkan seperti yang dijelaskan dalam sub-paragraf B5 dari Artikel III. Sebagai Ketua dari Para Diaken dia harus mengetuai pertemuan Para Diaken  dan wajib melaksanakan semua tugas Para Diaken sesuai dengan kuasa dibuat bersama Dasar Hukum ini. Sebagai wakil Ketua Para diaken, dia juga harus melaksanakan semuanya tugas Ketua Diaken jika dia meninggal, berhalangan hadir, atau mengundurkan diri atau atas ketidakmampuan Ketua untuk melaksakan tugasnya.

 

 

ARTIKEL III

PEJABAT-PEJABAT GEREJA

 

A.     PENDETA. Pendeta harus merupakan pemimpin rohari dari jemaat. Jemaat dan Para Diaken harus mendukung Pendeta dengan doa dan keuangan mereka sebagai sebuah kebiasaan untuk memberikan dia waktu yang banyak untuk penginjilah dan mengkotbahkan Injil. Merupakan tugas Pendeta untuk berkotbah kepada jemaat, untuk mengatur atau penggerak dalam mengatur perintah Injil, untuk bertintak sebagai moderator di konferensi ketika sedang berlangsung, dan untuk melaksanakan berbagai tugas yang menjadi beban bagi kantornya. Pendeta dipilih oleh Jemaat dan terus berlanjut sebagai Pendeta hingga pelayanannya berakhir yang disebabkan oleh kematiannya, pengunduran dirinya atau dengan putusan oleh Jemaat. Tanpa batasan kuasa dari Para Diaken sebagaimana yang sudah ditetapkan, Pendeta dengan nasehat Para Diaken memiliki kuasa penuh dan otoritas untuk mempekerjakan para pekerja yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaaan Gereja.

Setiap asosiasi Pendeta atau asisten Pendeta harus berada dalam pengawasan Pendeta, membantu Pendeta dan melaksanakan tugas-tugas lain seperti yang diberikan oleh Pendeta kepadanya.

 

DIAKEN-DIAKEN.  Para Diaken merupakan petugas-petugas gereja sebagaimana yang ditetapkan dalam Artikel II oleh dasar Hukum ini.

 

KLERK.  Juru tulis harus menjaga catatan yang akurat dari setiap laporan dari setiap urusan pertemuan dari Jemaat dan mempersiapkan Surat Jemaat tahunan kepada Dallas Baptist Association, atau pengganti perantara atau perantara denominasi diman surat tersebut harus diarsipkan, dan tetap menjaga dan memelihara daftar anggota jemaat dan tugas-tugas lain dalam gereja yang mana Pendeta atau Para Diaken dapat menjelaskannya. Juru Tulis dipilih oleh Jemaat dan menetapkan masa tugasnya. Jika masa tugas tidak pada waktu pemilihannya atau setelah pemilihannya, maka masa tugasnya akan terus berlanjut hingga diperpanjang, diperbaharui atau berakhir dengan putusan Jemaat.

 

PETUGAS-PETUGAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN BADAN HUKUM

   

B.     PETUGAS-PETUGAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN BADAN HUKUM. Berdasarkan ketentuan dari Texas Non-Profit Corporation Act, sebagaimana yang dimaksudkan, gereja harus memiliki Petugas-Petugas yang berhubungan dengan Badan Hukum:

1.      Presiden. Tugas-tugas Presiden dan Ketua Para Diaken dilakukan oleh orang yang sama. Dalam penambahan tugas-tugasnya sbagai Ketua Para Diaken, Presiden hanya kekuasaan lain dalam kapasitas Presiden yang memiliki kekuasaan untuk memutuskan  atas kepentingan dari instrument gereja mengikuti keputusan gereja ketika keputusan daripadanya telah dikuasakan sebagaimana ditetapkan dalam Dasar Hukum ini.

2.      Wakil Presiden. Tugas-tugas dari Wakil Presiden dan wakil Ketua Diaken, dimana kekuasaannya hanyalah kekuasaan lain dalam kapasitas wakil Presiden yang memiliki kuasa untuk melaksanakan tugas-tugas Presiden atas kematiannya, ketidakhadirannya, atau pengunduran dirinya atau atas ketidakmampuannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

3.      Sekertaris.  Sekertaris memiliki kuasa untuk melaksanakan fungsi sebagai seorang sekertaris. Dia bisa seorang Diaken atau bukan tetapi merupakan anggota dari Jemaat.

4.      Bendahara. Bendahara memiliki kuasa untuk menjalankan fungsinya sebagai seoarang bendahara. Dia bisa seorang Diaken atau bukan tetapi harus merupakan anggota dari Jemaat.

5.      Pemilihan dari Petugas-Petugas. Semua petugas ditetapkan dalamparagraf 5B ini dari artikel III, termasuk Ketua dan wakil Ketua Para Diaken dan Sekertaris Para Diaken, harus dipilih dalam masa tugas satu tahun oleh Para Diaken dalam pertemuan pertama yang diadakan pada bulan Desember dari tahun sebelumnya. Kecuali masa tugas dari petugas berakhir sebagaimana yang ditetapkan dalam paragraph B7 dari Artikel III ini, setiap petugas yang telah dipilih tetap berlangsung hingga penggantinya telah dipilih sebagaimana yang ditetapkan dan memiliki tanggung-jawab dalam memikul tugasnya. Tugas Sekertaris atau Bendahara mungkin dapat dilaksanakan oleh orang yang sama yang mungkin seorang Administrator Bisnis atau seseorang yang lain, jika telah diputuskan oleh Para diaken. Sebuah kesempatan dalam masa tugas dapat diisi oleh Para Diaken dalam suatu Pertemuan Khusus atau Reguler  dari Para Diaken.

6.      Tugas-tugas dan Petugas-Petugas lain. Para Diaken dengan kebijaksanaan mereka, dapat memberhentikan petugas-petugas yang mengacu kedalam sub-paragraf 1,2,3,4 atau paragraph B dari Artikel III, untuk tugas lain sebagaimana Para Diaken dapat mengadakannya berdasarkan dasar Hukum ini. Para diaken dalam kebijaksanaan mereka dapat juga memilih petugas-petugas lain atau petugas pembantu sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap penambahan petugas atau petugas pembantu mungkin seorang Diaken atau bukan seorang Diaken tetapi harus merupakan anggota dari Jemaat.

7.      Perpindahan dari Petugas-Petugas. Setiap petugas yang dipilih oleh Para Diaken dapat dipindahkan oleh Para Diaken setiap saat sesuai dengan penilaian mereka untuk kepentingan yang terbaik dari gereja yang telah mereka layani. Setiap masa tugas dapat mengalami kekosongan ketika mereka mengalami kematian, berhenti atau tidak lagi menjadi anggota jemaat.

8.      Kompensasi. Kecuali dengan jelas dikuasakan oleh Para Diaken, petugas-petugas yang ditetapkan dalam paragraph B dari Artikel III, mereka tidak menerima gaji atau kompensasi terhadap pelayanan mereka sebagai petugas.

 

ARTIKEL IV

                        KENDARAAN DAN INSTRUMEN-INSTRUMEN LAIN

Gereja dapat menjual, membawa, menggadaikan, membebani, atau kesepakatan lain dengan sesuatu atau menjual atau property pribadi dimiliki oleh gereja dan mungkin melakukan transaksi dengan akte, surat penjualan, menggadaikan, akta kepercayaan, kontrak atau instrument yang tepat dengan atau tanpa materai gereja, tanda tangan Presiden atau Wakil Presiden atau petugas lain dari gereja ketika suatu transaksi itu dikuasakan dengan resolusi yang tepat dari Para Diaken yang diadopsi berdasarkan Dasar Hukum ini; menetapkan bahwa suatu transaksi termasuk property tyang nyata harus dikuasakan oleh gereja.

 

ARTIKEL V

TANGGAL PEMBERLAKUAN

 

Dasar Hukum ini akan mulai berlaku sebagaimana hari pertama dari kelendar bulanan sesudahnya mengikuti saat mereka diadopsi oleh gereja, dan akan  menggantikan dan mengambil alih  Konstitusi pengganti dan Dasar Hukum sebelumnya.

 

ARTIKEL VI

KOMITE GEREJA

 

Gereja menyediakan hak setiap waktu dan dalam suatu kebiasaan sebagaimana hal itu dapat ditentukan untuk menunjuk suatu komite yang mana akan dipertimbangkan oleh Komite Gereja, yang mana gereja mungkin menganggap membutuhkannya atau menganjurkannya. Setiap komite harus dipilih oleh jemaat dan harus memiliki tugas dan tanggung-jawab yang dibebankan oleh Jemaat.  Keanggotaan dari setiap komite dan masa tugas dari anggota komite ditentukan oleh gereja.

 

ARTIKEL VII

AMANDEMEN

 

Dasar Hukum ini dapat diamandemen, ditambah atau diganti setiap saat oleh tindakan gereja yang diambil berdasarkan kebiasaan yang terdapat dalam Dasar Hukum ini.

 

                            

Buku Panduan Kebijakan Pribadi dan Prosedur

 

Sudah sepatutnya bahwa setiap pekerja dari gereja harus mengerti hubungannya dengan gereja, kami memiliki sebuah buku panduan yang kami sebut sebagai “Kebijakan Pribadi dan Prosedur”  Hal itu ada disini untuk dapat dilihat sebagai sebuah bentuk yang dianjurkan atau sebuah model.

 

KEBIJAKAN PRIBADI DAN PROSEDUR GEREJA FIRST BAPTIS DALLAS, TEXAS

 

Kebijakan dan prosedur yang yang termasuk disini diharapkan sebagai panduan untuk perlakuan yang pantas terhadap semua pekerja (setiap pekerja gereja, termasuk staf pekerja pelayanan juga kepada setiap orang lain yang secara khusus disebutkan disini) dari gereja First Baptist Dallas, Texas. Kebijakan dan prosedur ini tidak diharapkan sebagai standar minimal, tetapi diharapkan bahwa kebijakan dan prosedur ini akan diterapkan kepada semua pekerja di dalam sebuah kebiasaan yang pantas.

Buku panduan ini telah disiapkan oleh Komite Pribadi dan disetujui oleh Pendeta, Asosiasi Pendeta, dan Badan Diaken.

Setiap pekerja gereja diharapkan hidup dalam sebuah kebiasaan kelakuan kekristenannya tanpa dipertanyakan. Hal ini tidak termasuk bahwa apakah kebaikan-kebaikan  dari seorang pekerja gereja harus diharapkan untuk memimpin dirinya berbeda daripada yang lainnya bahkan didiskusikan. Merupakan sebuah fakta bahwa aktivitas dari para pekerja gereja merupakan subyek yang sangat kritis dan diteliti dengan cermat oleh anggota jemaat dan masyarakat umum. Pelanggaran terhadap aturan dasar dari kebiasaan hidup orang Kristen tidak akan ditoleransi dan dapat menyebabkan pemutusan hubungan terhadap pekerja.

Setiap pertanyaan yang berkenaan dengan pemaparan dari kebijakan dan prosedur yang terdapat dalam buku panduan ini dapat ditujukan kepada Komite Pribadi untuk diklarifikasi.

Merupakan hal yang penting bahwa semua pekerja baru harus mengetahui informasi dengan segera atas laporan yang berkenan dengan kebijakan yang ada disini. Hal ini menjadi tanggung-jawab dari supervisor yang terdekat untuk menangani tugas ini dalam setiap kasus.

 

1.            PEKERJAAN

A.      Prosedur-Ketika ada terjadi lowongan pada staf, Kepala Bagian akan berkonsultasi dengan Komite Pribadi berkenaan dengan pengisian lowongan tersebut. Tindakan yang menjadi pertanggung-jawaban ditetapkan oleh persetujuan dari Kepala Bagian.

B.       Syarat-Syarat. Syarat-syarat pekerjaan harus disetujui oleh pekerja baru danbertanggung-jawab terhadap Kepala Bagian.

C.      Penyelesaian. Pekerjaan dan tindakan perseorangan tidak dilengkapi hingga pemberitahuan dari yang menyangkut semua adalah dibawa keluar.

 

2.            ABSEN PEKERJA.

Ketidak-hadiran dari jadwal pekerjaan yang normal akan ditentukan oleh hal-hal yang mengikutinya, dan setiap ketidak-hadiran harus dijelaskan sebelumnya dengan supervisor yang berkenaan.  Sebuah catatan yang tepat dari seluruh absen akan diurus oleh supervisor dan dipindahkan ke kantor Tata Usaha  saat penutupan dari kalendar triwulanan.

A.           Absen yang disebabkan oleh meninggalnya keluarga terdekat atau anggota rumah-tangga- Dalam kasus kematian salah satu keluarga terdekat atau salah satu anggota rumah tangga, pekerja dapat menerima bayaran selama absen dari jadwal kerja untuk sebuah periode yang tidak lebih dari satu minggu.

B.            Absen yang disebabkan  oleh kematian sanak famili yang lain dari keluarga terdekat-Dalam kasus dari kematian sanak famili yang lain dari keluarga terdeka, pekerja dapat menerima bayaran sampai tiga hari kerja dengan persetujuan dari supervisor terdekat.

C.           Juri dan Tugas untuk Bersaksi – Seorang pekerja menerima bayaran selama waktu absen dalam suatu tugas dan berhak untuk menguasai kompensasi yang diterima dari hal itu. Jika pelayanan pekerja sebagai salah satu anggota juri dan saksi serta tidak dibutuhkan dalam satu keseluruhan hari itu, dia diharapkan untuk melapor kepada gereja untuk mengingat hari itu.

D.           Urusan Pribadi – Suatu absen yang harus disetujui oleh Kepala Bagian yang berhubungan.

E.            Sakit Pribadi – Sakit yang membutuhkan absent dari tugas regular harus dilaporkan dan dicatat dari pukul 8:30 pagi pada hari pertama sakit dan berturut-turut dari hari selanjutnya. Dalam melaporkan silahkan memberi informasi yang paling mungkin, meliputi tanggal yang diharapkan akan dapat bekerja kembali. Setelah tiga hari absen, pernyataan dokter mungkin akan dibutuhkan. Di bawah kondisi tertentu sebagaimana yang diputuskan oleh supervisor terdekat, sakit yang serius dari keluarga terdekat dapat diklasifikasikan sebagai sakit pribadi.

F.            Meninggalkan Absen – suatu absen harus direkomendasikan oleh Kepala Bagian yang bersangkutan dengan Komite Pribadi dan persetujuannya harus dijamin dari Pendeta.

 

3.            GROUP ASURANSI

Gereja menyedikan suatu kelompok rumah sakit gratis dan program asuransi jiwa bagi pekerja yang memenuhi syarat. Pekerja dapat dipilih untuk memasukkan syarat-syarat tertentu yang ditekankan. Buklet yang menjelaskan masalah asuransi itu terdapat di kantor Tata Usaha.

 

4.            LIBUR

Semua pekerja dari gereja kecuali pekerja paruh waktu dan pekerja temporer memenuhi syarat untuk menerima pembayaran selama liburan yang meliputi:

Tahun Baru

Hari Peringatan

Hari Kemerdekaan

Hari Buruh

Hari Pengucapan Syukur

Jumat setelah Hari Pengucapan Syukur

Malam Natal

Hari Natal

Jika suatu libur jatuh pada hari Sabtu, liburan akan dijalani pada hari terakhir kerja sebelum libur. Jika suatu hari libur jatuh pada hari Minggu, liburan akan dijalankan pada hari pertama kerja setelah hari libur.

 

5.      PENGGUNAAN BARANG PADA MALAM HARI.

Bukan merupakan perlakuan pertimbangan yang bagus bagi seorang pekerja untuk melakukan pekerjaannya secara sendirian pada malam hari di gedung gereja. jika hal ini tidak dapat dihindari, kehati-hatian harus dilakukan dengan mengunci semua pintu pada saat masuk maupun pada saat meninggalkan gedung.

 

6.      KANTOR DAN WAKTU KERJA

Semua kantor gereja dibuka pada hari Senin hingga Jumat dari pukul 8.15 pagi hingga 5.00 sore dan pada hari minggu dari pukul 9.00 hingga 10.45 pagi dan 5.30 hingga 7.30 malam. Para pekerja akan secara normal dijadwalkan untuk bekerja selama 40 jam setiap minggunya. Kantor para pekerja secara normal dijadwalkan untuk dibuka dari Senin hingga Jumat dari pukul 8.15 pagi hingga 5.00 sore dengan selang waktu makan siang sekitar 45 menit. Bagaimanapun beberapa pekerja tertentu akan dijadwalkan berbeda untuk menyedikan seluruh hal yang berkenaaan dengan hari Minggu. Pekerja-pekerja dalam fungsi gereja yang lain seperti dapur, ruang makan, pemelihara gedung, dan sekolah-sekolah akan dijadwal sesuai dengan kebutuhan. Bagaimanapun juga akan dikualifikasikan (syarat-syarat untuk kerja lembur) yaitu pekerja yang dijadwalkan lebih dari 40 jam yang bekerja dalam pembayaran waktu yang sebenarnya dalam setiap periode 168 periode jam yang berurutan.

 

7.      PEMBAYARAN KERJA LEMBUR

Pembayaran kerja lembur diberikan sebagai satu dan satu setengah kali dari gaji pokok dan akan dibayarkan kepada para pekerja yang memenuhi syarat untuk sepanjang waktu kerja yang melebihi 40 jam dalam suatu pekerjaan yang spesifik dalam minggu itu.

 

8.      PARKIR

Kendaraan pribadi para pekerja dapat diparkir gratis dan bebas dari pungutan pada fasilitas parkir gereja sebagaimana yang dikuasakan oleh kantor Pelayanan Tata Usaha.

 

9.      PEKERJA PARUH WAKTU DAN PEKERJA TEMPORER

Pekerja paruh waktu (yaitu mereka yang bekerja kurang dari 40 jam setiap minggu) atau pekerja temporer tidak memenuhi syarat pembayaran selama masa cuti, liburan, rumah sakit atau asuransi jiwa, atau keuntungan lain seperti yang diberikan kepada pekerja regular yang penuh waktu.

 

10.  PUBLISITAS

Tidak ada pekerja yang akan mempunyai atau mengumumkan berita yang meliputi kebijakan, doktrin, prosedur, keyakinan, atau aktivitas gereja untuk digunakan dalam surat kabar, radio atau televisi. Semua hal yang mencakup hal itu dihubungkan dengan Pelayanan Media Publik.

 

11.        PROGRAM PENSIUN

Gereja menyediakan dan berkontribusi terhadap sebuah program pensiunan yang baik melalui Dewan Perencanaan Tunjangan Hidup untuk setiap pekerja penuh waktu.

Usia pensiunan yang normal sekitar 65 tahun sebagaimana disediakan di dalam Southern Baptist Protection Plan. Penundaan pensiun diizinkan oleh gereja dengan melihat kemampuan seorang pekerja untuk tetap dalam pelayanan dari tahun ke tahun setelah mencapai usia 65 tahun atas persetujuan dari Komite Pribadi. Penundaan Pensiun dapat dilakukan hingga usia mencapai 70 tahun.

Kecuali sebagaimana yang sebaliknya disediakan di sini, bahwa tidak ada pekerja yang akan berhak untuk setiap penarikan atau pinjaman atau beban kontribusi yang sebaliknya kepada program pensiunan yang dibuat oleh gereja hingga seorang pekerja memiliki kualifikasi untuk suatu kepentingan pensiun mengikuti perintah dari the Southern Baptist Protection Plan, yang mana seorang pekerja telah berpartisipasi melalui gereja. Pelarangan dan batasan yang disusun di sini harus dapat dipakai kepada para pekerja yang berpartisipasi dalam Southern Baptist Protective Program Security Series C-003 hanya untuk kontribusi yang luas yang dibuat oleh gereja kepada program pensiunan setelah tanggal yang efektif dari buku panduan ini.

Kepentingan dibawah Perencanaan Pensiun harus sebagai berikut:

1.      Para pekerja berpartisipasi dalam Plan A dari Southern Baptist Protective Program yang harus diberikan dengan segera.

2.      Berpartisipasi dalam semua perencanaan-perencanaan lain dari Southern Baptist Protective Program harus dimulai pada saat awal dari tahun kedua pekerjaan dan pemberian harus dimulai pada awal tahun ketiga dari suatu partisipasi dalam suatu program yang rata-rata sekitar 12,5 % per tahun.

 

Investasi dibawah Perencanaan Pensiun harus sebagai berikut:

Kontribusi yang dibuat oleh gereja harus diinvestasikan di dalam Plan A atau Plan B, sesuai dengan yang dipakai dengan investasi dalam Plan C hingga batas 25% dari kontribusi gereja, jika para pekerja memilih untuk berpartisipasi dalam Plan C.

 

12.  PENYESUAIAN GAJI

Setidaknya sekali dalam setahun, perkembangan dan kompensasi dari setiap pekerja dikaji secara hati-hati dan didiskusikan noleh Komite Pribadi, Komite Pengaturan Anggaran dan kepala bagian yang bertanggung-jawab.

 

13.  PEMBERIAN UANG BAGI YANG MEMENUHI SYARAT

Seorang pekerja regular yang dibebaskan dari daftar gaji untuk alasan-alasan seperti terbukti tidak jujur atau tidak bermoral atau membuat banyak kerugian terhadap kepentingan gereja mungkin akan diberikan sebuah pemberian uang yang didasarkan pada masa waktu dari pelayanan yang dilakukannya. Hal ini merupakan subyek tanggung jawab dari Kepala Bagian untuk dikaji oleh Komite Pribadi. Di dalam ssesuatu yang bukan merupakan suatu kejadian, pemberian ini termasuk dalam satu bulan gaji.  

Para pekerja yang berhenti biasanya tidak diberikan sebuah pelayanan pemberian uang. Mereka menerima pembayaran penuh malalui hari terakhir kerja dan untuk setiap pendapatan liburan.

 

14.        CUTI SAKIT

Para pekerja gereja yang sakit menerima tunjangan sakit selama periode 12 bulan sebagaimana berikut ini:

A.     Para pekerja yang kurang dari tiga bulan dari pelayanan lanjutan tidak akan menerima tunjangan sakit.

B.     Dalam kebijaksanaan dari Kepala bagian yang bertanggung-jawab, para pekerja yang berada antara tiga bulan dan dua tahun dari pelayanan lanjutan akan menerima pembayaran penuh setiap hari dari absennya sehubungan karena sakitnya hingga satu batas waktu maksimum yaitu selama tiga minggu.

C.     Dalam kebijaksanaan dari Supervisor, para pekerja dengan masa kerja antara dua hingga lima tahun pelayanan lanjutan dapat menerima pembayaran penuh setiap hari dari absennya sehubungan karena sakitnya hingga satu batas waktu maksimum yaitu selama enam minggu.

D.     Dalam kebijaksanaan Kepala bagian yang bertanggung-jawab, para pekerja dengan masa lebih dari lima tahun masa pelayanan lanjutan dapat menerima pembayaran penuh setiap hari dari absennya sehubungan karena sakitnya hingga satu batas waktu maksimum yaitu dua belas minggu dan sebuah penambahan sepuluh minggu dalam satu setengah pembayaran jika sakitnya berlanjut.

 

     Setelah pembayaran tunjangan sakit maksimum, setiap pendapatan liburan dapat diaplikasikan untuk menambah tunjangan sakit. Bagaimanapun setelah pembayaran tunjangan sakit pembayaran endapatan dari masa liburan akan dilakukan hanya berdasarkan permintaan dari para pekerjaan.

 

15. KETIDAK-HADIRAN DARI ANGGOTA STAF PELAYANAN DALAM URUSAN-URUSAN GEREJA

 

Anggota staf diizinkan absen selama dua minggu setiap tahunnya di dalam hubungannya terhadap urusan-urusan gereja berdasarkan kebijakan dari Kepala Bagian yang bertanggung-jawab.

 

16.  KEBIJAKAN LIBURAN

Pada permulaan dua belas bulan pelayanan. Para pekerja regular yang penuh waktu akan memenuhi syarat untuk mendapat liburan berdasarkan jadwal berikut ini: (bagaimanapun penjelasan ini dibuat berdasarkan interpretasi hari-hari libur yang dibuat selama hari kerja yang terpisah dari hari sabtu atau Minggu).

 

Panjang dari Pelayanan yang Berkelanjutan                                           Liburan

Satu bulan                                                                                            0

Dua bulan                                                                                             0

Tiga bulan                                                                                             1 hari

Empat bulan                                                                                         2 hari

Lima bulan                                                                                            3 hari

Enam bulan                                                                                           4 hari

Tujuh bulan                                                                                           5 hari

Delapan bulan                                                                                       6 hari

Sembilan bulan                                                                                     7 hari

Sepuluh bulan                                                                                       8 hari

Sebelas bulan                                                                                       9 hari

Dua belas bulan                                                                                    10 hari

 

            Untuk menerima kredit liburan untuk satu bulan khusus, seorang pekerja harus melaporkan untuk pekerjaan  yang berlangsung sebelum tanggal 15 dari bulan itu.  

Bagaimanapun, tidak akan ada liburan yang dapat diambil hingga pekerja menyelesaikan enam bulan dari pelayanan lanjutan. Dalam setiap kelendar tahun berturut-turut, melalui sembilan tahun pelayanan, para pekerja akan memenuhi syarat untuk sepuluh hari libur. Para pekerja akan memenuhi syarat untuk 15 hari  masa libur tahunan dalam sepuluh tahun pelayanan hingga 19 tahun pelayanan dan 20 hari masa liburan tahunan dalam 20 tahun dari pelayanan adan setiapa tahun penuh pelayanan setelah itu.

Jadwal masa libur harus diatur lebih awal sedapat mungkin setiap tahunnya dengan tanggung-jawab supervisor atau Kepala Bagian. Setiap usaha harus dibuat untuk memberi izin kepada pekerja yang memiliki masa pelayanan yang paling lama untuk memilih lebih dahulu dari waktu liburan dan masa liburan harus dijadwalkan untuk staf kantor yang cukup dan fungsi yang lain selama periode masa liburan. Para pekerja tidak dapat mengambil masa libur dari satu tahun hingga tahun berikutnya.

Dalam keadaan bagaimanapun para pekerja dapat diberi izin masa libur didalam perbuatan yang ditunjukkan. Seorang pekerja tidak dapat menyisakan pekerjaan dan menerima pembayaran masa liburan.

 

17.  Tanggal yang efektif dari buku panduan ini adalah 1 Januari 1974.

 

Penggunaan Komite

 

Jika organisasi kerja  dari gereja dilakukan dengan jelas, intelejen, dan hati-hati, hal itu harus dilakukan melalui komite. Dalam sebuah pertemuan yang terbuka dari gereja, tidak ada waktu atau kesempatan untuk menyelidiki dan mencari keluar semua fakta dan segi dari sebuah masalah. Kadang-kadang hal itu memerlukan beberapa minggu, bulan,  dan bahkan dalam tahun yang panjang, untuk memastikan apa yang harus dilakukan. Hal ini dapat menjadi tugas dari orang yang memiliki karunia dan berdedikasi. Sekali lagi, seluruh gereja tidak dapat melihat ke atas sebuah tugas yang disiapkan, berkata, pada Perjamuan Tuhan. Komite melakukan hal itu dengan tepat.  Hal itu bukan juga sebuah pernyataan kasar untuk berkata bahwa keseluruhan gereja kita dijalankan oleh Pendeta, Staf, dan Komite yang bekerja bersama mereka.

Pekerjaan utama, group-group yang bertanggung-jawab di dalam gereja dalam kantor semua urusan adalah Persekutuan Diaken. Mereka bekerja melalui dan dengan komite-komite yang mengikutinya seperti: Auditor, Anggaran, Kehidupan Kristen, Hiburan, Dasar Hukum Gereja, Buku panduan Gereja, Komite diatas Komite (para diaken menominasikan komite), Kepedulian (doa dan kunjungan untuk pengikut diaken dan keluarga mereka), Pengawas Sekolah Alkitab, Pencalonan, Ruang Dapur,  Penginjilan (dipimpin oleh diaken dalam usaha memenangkan jiwa), Ekskutif (dibuat oleh Ketua terdahulu dari Persekutuan Diaken), Pencalonan Wali Akademi, Laporan Investasi (perhatian ditujukan kepada investasi dan penggunaan uang gereja dan properti terutama yang diberikan kepada gereja), Pemberi Ucapan Selamat dan Penyambut Tamu, Asuransi, Persekutuan Yahudi,  Pemilihan Pasangan (sebuah group anak muda yang membantu kami dalam banyak cara yang kami lihat untuk membuat jemaat kami senang karena mereka datang ke gereja kami), Perpustakaan Audio-Visual, Rencana jangka Panjang, Perjamuan Tuhan dan Pengumpulan (orang-orang yang melayani Perjamuan Tuhan dan mengambil persembahan saat pelayanan ibadah), Musik, Misi Menjangkau Keluar, Parkir, Pribadi, Persiapan Perjamuan Tuhan,  Pemeliharan Properti, Managemen Properti (menjaga properti yang dikehendaki dan yang diberikan kepada kita), Hubungan Masyarakat, Pendidikan Kerohanian (pemilihan petugas dan pengajar dari Sekolah Minggu dan Pelatihan Serikat Kerja), River Ministry (pekerjaan misi kami di Rio Grande Valley), Sosial, Penatalayanan, Sistem (perawatan terhadap semua computer-arsip- laporan kerja dalam gereja), Perbaikan Tekhnik (peralatan elektronik dalam radio, televise,  dan sistem alamat publik), Transportasi (menjaga berbagai kendaraan milik gereja atau sebaliknya dalam penggunaan), Bimbingan Kejuruan (melihat untuk menemukan pekerjaan untuk anggota yang berharga) Kehendak dan Kepercayaan. Pekerjaan dari semua komite ini secara hati-hati dijelaskan dalam sebuah booklet yang dinamai “Buku Panduan Gereja dan Komite Diaken.”

Disamping Komite Diaken ini, Persekutuan Diaken juga memiliki Komite Pendengar untuk setiap kelompok usia pendidikan di dalam Sekolah Minggu dan Program Pendidikan. Komite Pendengar ini ditetapkan untuk membantu anggota staf dan pemimpin di dalam kelompok umur yang terpisah itu untuk membangun pekerjaan mereka dan menjadi saksi bagi Allah. Di sana ada sebuah Day Nursery Liason Committee (Komite Hari Hubungan Anak-Anak), yang ditetapkan untuk anak-anak dalam buaian, kanak-kanak, pemula, Dasar, Junior,  Usia Belasan Tahun, Remaja, Pelajar dan Pemuda Karir, Singel Dewasa, Pasangan Muda, Orang Dewasa Muda, Paruh Baya, Orang-orang Dewasa lewat Paruh Baya,Dewasa, jarak jauh, WMU dan Pendidikan Khusus [terminologi untuk berbagai jenis kelompok umur akan divariasikan.]

Disamping penambahan untuk Komite Diaken juga ada Komite Gereja yang direkomendasikan untuk pemilihan komite-komite bagi gereja oleh sebuah ketetapan komite gereja.  Disana ada: Asisten Juru Tulis Gereja (mereka membantu orang-orang baru yang datang ke depan saat pelayanan ibadah untuk mengisi kartu keputusan mereka),  Jubah Baptisan (membantu calon baptisan  saat pelayanan baptisan mereka) British Intern (menjaga pengajar yang mengunjungi kami setiap tahun dari  Spurgeon’s College di London), Penata Bunga (menerima permintaan dari orang-orang yang meletakkan bunga di ruangan gereja di dalam mengormati atau mengenang orang-orang yang mereka kasihi), sejarahwan (merawat semua kenang-kenangan yang bersejarah dari gereja), Petugas Perawatan (menjaga dengan baik semua tamu-tamu kami),  Seleksi Pasangan (menominasikan anggota-anggota dari kelompok untuk dipilih oleh gereja), Surat Ijin, Pentahbisan ( Setiap pengkotbah yang allah panggil diberi ijin dan ditahbiskan di dalam tugasnya oleh komite ini dan direkomendasikan oleh gereja), Diaken-Diaken Baru (semua hal ini-komite yang penting yang menominasikan seseorang untuk ditambahkan ke dalam Persekutuan Diaken, dan yang terakhir adalah Penata Pernikahan.

Jika semua komite ini bekerja dengan penuh semangat, maka gereja akan menjadi kehidupan yang menakjubkan dan penuh semangat. Masalah kami tidak terdapat pada masalah tempat seseorang dalam melayani.  Masalah kami terdapat pada  kelesuan dan perbedaan dari anggota. Itulah sebabnya mengapa pengkotbah butuh untuk berkotbah dan diaken dibutuhkan untuk menggemparkan manusia-manusia Allah sehingga bercahaya bagi Tuhan.

 

Kegunaan dari Kepemimpinan Diaken

 

Dia merupakan seorang Pendeta yang bijaksana dan pemimpin rohani yang melihat dengan jelas kepemimpinan diaken terhadap gereja yang memberkati keluarga-keluarga dari kawanan domaba dan menjadi sangat aktif dalam kunjungan dan memenangkan jiwa. Didalam pentahbisan, seorang pendeta harus melihat kemampuan dari kepemimpinan diaken ke dalam  usaha kunjungan yang bersemangat, dan disana digambarkan dengan “Operasi Ketaatan-Program Kunjungan Diaken,” sebuah pekerjaan yang kita doakan dengan sungguh-sungguh untuk melihat kelanjutan dari gereja kita. Disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

I Tujuan

Tujuan dari kunjungan diaken meliputi empat rangkap:

1.                           Sebagai  tindakan terhadap ketaatan terhadap Perintah Allah untuk “ Pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa sebagai murid Tuhan…” (Matius 28:19)

2.                           Untuk mengikuti dalam dukungan hasrat gembala kita untuk melihat Injil Kristus dibawakan kepada setiap orang di dalam kota kita.

3.                  Untuk mengunjungi semua prospek yang diidentifikasikan oleh staf gereja sebagai sebuah keberadaan dalam kebutuhan untuk mendorong seseoarang untuk bergabung ke dalam gereja atau Sekolah Minggu.

4.                           Untuk menyediakan bagi semua pengunjung gereja sebuah kesempatan untuk pertemuan khusus dengan seorang petugas representatif dari badan diaken untuk melayani mereka.

Diaken kami melayani rekonsiliasi dan kebutuhan rohani dari orang-orang bersama mereka yang mengadakan temu janji. Seorang pengunjung gereja telah dipimpin oleh Allah untuk mengunjungi gereja dengan maksud tertentu, termasuk keinginan sendiri,  dibawa oleh teman, diantarkan kedalam, atau pencarian terhadap Tuhan. Seorang diaken harus melengkapi panggilan ini untuk pergi menyampaikan berita keselamatan, jaminan keselamatan atau sebuah pengertian bagaimana berjalan dalam kuasa Roh Kudus bersama pribadi.

Kunjungan ini akan meliputi semua anggota jemaat dan pengunjung Sekolah Minggu, termasuk orang yang mengekspresikan sebuah ketertarikan untuk bergabung dengan Sekolah Minggu atau gereja. Dengan kata lain, banyak orang tidak memberikan indikasi sebuah ketertarikan dalam bergabung dengan gereja  berhubung karena kekhawatiran atau rasa takut terhadap konfrontasi. Hal ini sangat mungkin gambaran terbesar dari para calon yang diselamatkan.

Tujuan dari panggilan tugas khusus  akan menangani setiap  masalah panggilan yang  telah diberikan kepada mereka oleh staf atau departemen Sekolah Minggu. Panggilan ini harus dibuat atas anggota jemaat yang memiliki masalah khusus tentang kebutuhan mereka untuk berbicara dengan sebuah pelayanan diaken. Panggilan ini  dapat juga berupa perjanjian panggilan penginjilan yang telah diatur sebelumnya oleh bagian yang berhubungan.

5.                           Untuk menyediakan semua anggota baru sebuah kesempatan untuk dikunjungi oleh seorang diaken.

Hal ini merupakan akhir pemuridan dari kunjungan diaken. Anggota baru ini seringkali tidak mendapatkan konseling saat di altar dan masih bergumul dengan jaminan keselamatan, pelayanan Roh Kudus, keilahian Kristus, masalah pernikahan, masalah pengasuhan anak, dan area lain yang menjaga mereka tetap bertahan dalam langkah kekristenan mereka. Panggilan ini oleh diaken harus  menjadi tujuan dari ungkapan yang menyambut mereka ke dalam gereja, mengidentifikasi setiap kebutuhan rohani, dan sebuah usaha untuk mempertemukan mereka terhadap Kitab Suci.

II. Program Kunjungan

A.                Kunjungan Hari Minggu: Kunjungan pada hari minggu termasuk juga kepada panggilan semua jemaat dan pengunjung Sekolah Minggu yang telah menunjungi pelayanan ibadah Minggu. Pembagian dari petunjuk-petunjuk akan ditangani mengikuti cara berikut ini:

  1. Semua petunjuk-petunjuk akan diambil dari sekertaris kunjungan diaken yang ada di kantor tata usaha mengikuti pelayanan ibadah kedua pada minggu pagi. Semua dari petunjuk ini akan berada dalam kotak regional dan diambil oleh pelayan regional atau asistennya.
  2.  Kartu ini akan dibawa akan dibawa ke rumah rumah pelayan regional dimana dia akan menghubungi diaken yang telam memiliki komitmen dengan dirinya sendiri untuk mengunjungi mereka pada minggu sore itu (dilakukan sekali dalam satu bulan pada hari Minggu). Untuk mempertahankan kunjungan ini dalam sebuah basis regional maka dimungkinkan seorang diaken dapat memiliki waktu yang cukup dalam  mengemudi saat meninggalkan dan kembali ke gereja.
  3. Mengikuti panggilan yang dilakukan pada sore hari,  kartu-kartu akan dikembalikan kepada pelayanan regional yang akan mengembalikannya ke sekertaris kunjungan pada Minggu malam sebelum ibadah.
  4. Sekertaris kunjungan akan menyocokkan  kartu-kartu ini dengan salinan kontrol yang ada padanya dan akan mengembalikannya kedalam kantor gereja dimana dalam hal itu sudah dicatat bahwa diaken telah mengadakan kunjungan.
  5. Untuk orang-orang yang tidak dirumah, diaken memiliki satu minggu untuk membuat kunjungan dan harus mengembalikan kartu tersebut pada Minggu malam berikutnya.
  6. Minggu malam, petunjuk-petunjuk tersebut akan dikirim ke pelayanan regional untuk dikeluarkan dalam melengkapi  diaken untuk membuat panggilan lanjutan.

B.                 Kunjungan Sabtu. Kunjungan pada hari sabtu akan ditekankan terhadap anggota baru yang telah bergabung dengan gereja atau Sekolah Minggu pada Minggu sebelumnya dan untuk kunjungan terhadap setiap prospek yang telah diidentifikasi oleh staf gereja yang memiliki kebutuhan atau dorongan untuk bergabung dengan gereja dan atau Sekolah Minggu

*Catatan: Diaken didorong untuk menemani orang yang memiliki prospek atau menemui mereka di gereja; berjalan di lorong bersama mereka atau menjumpai mereka di altar; untuk berdoa bersama dengan mereka dan berkenalan dengan mereka.

            Panggilan akan dibuat oleh diaken yang memperlengkapi dirinya dengan sebuah komitmen dalam kunjungan sabtu. Kunjungan ini tidak dibuat berdasarkan basis regional tetapi merupakan inisiatif dari gereja.

            Tujuan dalam mengunjungi anggota baru memiliki 3 maksud:

  1. Sebagai sambutan resmi terhadap mereka yang telah bergabung dengan gereja dan sambutan yang hangat atas kedatangan mereka kedalam persekutuan dari gereja First Baptist.
  2. Untuk mengidentifikasi melalui pembicaraan setiap kebutuhan rohani yang dapat diputuskan dan bertemu dengan kebutuhan ini dalam kunjungan ini (sebagai contoh; kesulitan perkawinan, kesulitan anak, jaminan keselamatan, berjalan dalm roh, baptisan, dsb.)
  3. Untuk mendorong setiap orang yang belum dibaptis agar melakukannya dan mendorong mereka untuk bergabung dengan pelayanan studi Alkitab di departemen Sekolah Minggu kita jika mereka belum melakukannya.

 

III. Pengembangan Kepemimpinan

Jika kita beranjak kepada kepatuhan terhadap Perintah dari Tuhan kita Yesus untul melayani pendamaian dan menjadi aktif dalam semangat untuk memenuhi amanat AgungNya, hal itu  merupakan sesuatu yang penting sekali bagi keseluruhan  tubuh diaken pada akhirnya untuk meningkatkan kunjungan dan aktivitas penginjilan. Ini merupakan aturan yang alkitabiah bagi diaken untuk membantu pendeta dan bergerak dengan seluruh semangat mereka untuk menyelesaikan apa yang Tuhan suruh  untuk dia selesaikan. Hal ini tidak akan pernah terjadi, bagaimanapun,  berpisah dari pemuridan pribadi diantara pelayanan diaken. Kemanapun mereka berada disana ada sebuah dasar pelatihan dan memperlengkapai diaken-diaken, mereka dapat, jika mereka menangkap visi untuk pemuridan, petunjuk-petunjuk akhir keseluruhan dewan diaken ke dalam fungsinya sebagai tubuh rohani yang didasarkan kepada rencana Allah.

Sebuah gereja adalah untuk mempertemukan kebutuhan rohani orang-orangnya dan mengembangkan pria dan wanita yang memiliki kemampuan dalam memimpin orang lain di dalam pemuridan. Sebagaimana Robert E. Coleman berkata dalam bukunya Master Plan of Evangelism, “ Kristus tidak datang untuk mengembangkan program untuk meraih orang banyak, Dia datang untuk mengembangkan orang yang dapat diikuti oleh orang banyak.”

Setiap pelayanan regional harus memiliki di dalam pembagiannya diaken yang telah ditunjuk untuk kunjungan yang ditambahkan kedalam sebuah daftar dari keseluruhan yang dapat dilihat diaken dari orang-orang yang tinggal di dalam area regionalnya. Hal itu merupakan tanggung-jawab dari pelayan regional dan diaken yang telah berketetapan untuk mengadakan kunjungan, untuk melibatkan diaken yang lain yang tinggal di dalam area mereka dalam aktivitas kunjungan jemaat. Suatu kali diaken mulai menangkap visi untuk pemuridan dari pengalaman kerja mereka, hal itu akan lebih lanjut untuk memotivasi mereka untuk memperlengkapi diri bagi pekerjaan pelayanan mereka yang mana mereka telah dipanggil oleh Allah.

Hasil dari perlengkapan itu akan seperti itu “kami semua meraih kesatuan di dalam iman dan di dalam pengetahuan dari Anak Allah dan menjadi dewasa penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan noleh rupa-rupa angina pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal kea rah Dia, Kristua yang adalah Kepala. Dari padaNyalah seluruh tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota-menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Efesus 4:13-16)

Arus dari pekerjaan mengambil bentuk seperti ini:

1.      Sekretaris kunjungan menyiapkan kartu NRC untuk diambil oleh pelayanan regional.

a.       Sekretaris kunjungan diaken akan berada di kantor gereja selama masa pelayanan ibadah kedua. Hal ini akan memungkinkan dia untuk memulai dalam mentransfer kartu kunjungan dari pelayanan pertama ke  kartu NRC. Bersamaan dengan waktu dia telah menyelesaikan kartu pelayanan pagi, dia seharusnya memiliki Slip klasifikasi sekolah Minggu dan kartu pelayanan kedua yang akan memungkinkan dia untuk menyelesaikan mereka sebelum penutupan ibadah.

b.      Dia lalu akan mengeluarkan petunjuk-petunjuik ini kedalam kotak regional mereka dengan tepat dimana pelayan regional lalu akan mengambilnya mengikuti ibadah yang kedua.

2.      Pelayan regional mengambil kartu-kartu tersebut dan menghubungi diakan yang akan melakukan kunjungan.

a.       Kartu-kartu NRC ini yang akan dibawa dalam rangkap tiga harus ditanda-tangani oleh pelayanan regional. Lalu dia membawa dua salinan utama dan meninggalkan salinan berwarna merah jambu bersama sekretaris kunjungan diaken.

b.      Pelayan regional akan membawa dua salinan ke rumahnya dan ketika akan diambil oleh diaken yang mengadakan kunjungan, kedua salinan itu akan ditanda-tangani oleh diaken sehingga pelayan regional mengetahui siapa yang telah bertugas dan dapat melanjutkannya dengan sesuai.

3.      Diaken membuat kunjungan dan mengembalikan kartu ke Pelayan Regional. Ketika semua kunjungan ini selesai maka salinan asli akan dikembalikan kepada Pelayan regional.

4.       Pelayan Regional mengumpulkan kartu-kartu dan informasi serta mengembalikannya ke sekretaris kunjungan.

Pelayan Regional akan melampirkan mereka ke dalam salinan kontrolnya dan mengembalikan mereka kembali ke sekretaris kunjungan yang akan melampirkan dua salinan kepada salinan kontrolnya yang berwarna merah jambu dan transaksi akan berlangsung selesai.

5.      Sekretaris kunjungan akan menyelesaikan formulir NRC dan mengembalikan ke kantor gereja untuk diposkan.

Lalu dia akan mengembalikan ketiga salinan yang tersisa kepada kantor gereja dimana mereka dapat untuk mengeluarkan salainan itu kepada departemen Sekolah Minggu dan staf untuk disusun dengan baik sebagai kontrol di kantor gereja.

 

Kartu yang akan diisi oleh Diaken yang menyatakan bantuan mereka dapat seperti ini:

 

PROGRAM KUNJUNGAN DIAKEN

KARTU KOMITMEN

 

NAMA__________________________ALAMAT_________________________

TELEPON___________(RUMAH) KOTA__________KODE POS___________

_____________________(KANTOR) KODE MAP NO.____________________

 

Sebagai seorang diaken, saya berkomitmen kepada diri saya untuk menjadi:

( ) Seorang Pelayan Regional

( )Seorang Asisten Pelayan Regional

( )Seorang Diaken Pengunjung

( ) Saya juga berkomitmen terhadap diri saya untuk ikut dalam pelatihan yang akan lebih lanjut memperlengkapi diri saya kepada pelayanan kebutuhan rohani dari jemaat kami.

………………………………………………………………………………………………

 

Pilihan saya untuk mengadakan kunjungan: Minggu sore_________________

                                                                          Sabtu Pagi___________________

 

                                                                        (Tanda tangan)________________

 

 

SEMOGA ALLAH MEMBERKATI ANDA UNTUK K0MITMEN ANDA KEPADANYA

 

 

 

 

 

 

 

Pendeta dan Berita Media

 

Maukah anda mengisi gereja anda hingga berlebih sehingga anda tidak menemukan ruangan lain bagi orang lain? Memiliki sekumpulan orang banyak untuk memberitakan Injil? Publisitas akan melakukan hal ini. Hal itu tidak akan pernah gagal untuk dilakukan. Masalahnya adalah kita tidak memiliki para pendeta dan direktur media yang mengetahui bagaimana untuk melengkapi hal itu. Disini ada beberapa nasehat yang mungkin akan dapat menolong.

1.            Buatlah area komunikasi menjadi sebuah bagian dari struktur gereja. Bersama dengan pelayanan dari diaken, jurusan pendidikan dan admisnistrasi bisnis memiliki sebuah kantor dan program media. Biarkan kelompok ini menempatkan pelayanan gereja di televisi, radio, pemberitaan umum, papan reklame, surat edaran, pita, stiker bemper, kilas televisi, dan pengumuman radio, kisah surat kabar, sesuatu dan setiap hal untuk mendapatkan gereja dan apa yang dia lakukan di hadapan orang-orang.  Olahlah sahabat dekat yang menjalankan radio dan stasiun televisi dan lihat apa yang dapat mereka lakukan untuk meniolong anda dan membuka pintu-pintu untuk anda. Secara khusus hal ini benar untuk membuat persahabatan dengan editor dari surat kabar. Membeli iklan di dalam kertas akan menolong sepanjang jalan.

2.             Publisitas surat kabar dapat diperoleh dalam lembar olahraga,  halaman depan berita, bagian yang istimewa,  dan dalam suatu lokasi pemberian keterangan istimewa yang lain adalah  berharga bagi gereja. bagaimana anda dapat membuat kisah yang dapat diterima ini? Lakukan suatu berita yang berfaedah lalu tulislah sebuah kisah yang baik tentang hal itu. Sesuatu yang tidak biasa, menarik dan berbeda, banyak hal yang dapat dilakukan untuk suatu kisah yang bagus. Carilah mereka keluar dan tulislah tentang mereka. Setiap pendeta memiliki seseorang di jemaatnya yang akan sangat senang dengan sebuah kesempatan untuk melakukan suatu pekerjaan bagi Allah kita.

         Hanya ingatlah hal-hal ini:

(1)    Tulislah untuk masyarakat umum, sesuatu yang akan menarik minat dari pembaca umum, tidak hanya diaken-diaken.

(2)    Identifikasilah artikel tersebut dengan nama gereja, nomor telephone, dan sesuatu yang laian yang mana editor dapat melakukan suatu kontak dengan anda.

(3)    Berikan artikel itu sebuah rubrik

(4)    Ketiklah kisahnya dengan spasi ganda

(5)    Jepitlah sebuah photo hitam putih di dalamnya. Identifikasi dengan benar orang-orang di dalam photo dari kiri ke kanan.

(6)    Buatlah ia menjadi sebuah berita yang berguna. Suratkabar berkembang di atas fakta-fakta. Jejalilah artikel anda penuh dengan hal itu. Nama, alamat, nomor, lokasi, waktu, semua yang dibutuhkan. Lakukan dengan spesifik, hindarai hal-hal yang bersifat umum dan panjang, kalimat yang berbelit-belit dengan kata-kata dan frasa yang diulang-ulang. Berikan hal-hal yang detail tentang orang-orang. Lihat bahwa baris pertama menyatakan sesuatu yang keras dan berhubungan. Pertahankan fakta-fakta hingga bagian yang terakhir.

(7)    Pertahankan hal itu dengan rapi

(8)    Berterimakasihlah kepada editor yang sudah berbaik hati dan menolong anda. Jika anda tidak sukses dengan kisah pertama, tetaplah menulis. Jangan sembunyikan  kesaksian anda di bawah sebuah gantang. Tulislah tentang gereja anda untuk berita dan jika anda tidak menyerah, hal itu akan tumbuh subur di sana.

3.      Kantor media umum dan staf gereja dapat menerima tanggung-jawab dalam  menjamin suatu literatur yang bagus untuk setiap anggota dan untuk setiap keluarga. Hal ini termasuk pada majalah rohani yang bagus, terutama dari denominasi yang bersifat periodik.  Kantor ini dapat secara teratur memberikan panggilan yang menarik perhatian tentang apa yang ada di perpustakaan.  Kantor ini harus melihat bahwa traktat-traktat di tempatkan di rak-rak sekitar gereja dimana orang-orang dengan mudah dapat mengambilnya. Malaikat kecil yang bersayap ini merupakan hal yang bernilai penting bagi pekerjaan pendeta dalam hal memberi kesaksian.

4.      Kebanyakan dari gereja dengan sebuah mesin cetak dapat memproduksi materi-materi yang secara luarbiasa dapat meningkatkan pelayanan dari ibadah umum dan lebih lanjut aktivitas dari organisasi jemaat. Jika gereja cukup besar, sebuah bulletin mingguan dapat diterbitkan dengan sebuah kolum yang ditulis oleh pendeta. Suatu bulletin yang memiliki nilai yang sangat besar bagi jemaat. Hal itu menjaga seluruh jemaat sadar terhadap setiap program. Hal ini bermanfaat jika hal itu tidak melakukan apa-apa selain daripada meminta orang-orang yang berdoa untuk mengingat setiap usaha didalam perantaraan mereka.

5.      Di dalam gereja kami, kami memiliki sebuah buku panduan media komunikasi sebanyak dua puluh satu halaman. Kami memiliki sebuah mesin cetak yang besar yang sangat sibuk selama dua puluh empat jam sehari. Kami memiliki sebuah kaset pelayanan yang dibuat oleh beberapa anggota staf yang mengirimkan pesan tentang Kristus ke seluruh ujung bumi.

            Kami berada dalam bisnis pewartaan dalam menyebarkan berita baik keselamatan hingga ke luar negri.