Index

PENGORGANISASIAN JEMAAT BARU

(The Organization of a New Church)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Alih bahasa oleh Wisma Pandia, Th.M.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

 

Arti dari Sebuah Gereja

 

            Dalam Perjanjian Baru kata ‘Gereja’ diterjemahkan dari kata “ekklesia” yang berasal dari kata ek kaleo, awalan ek dan kata kerja kaleo yang berarti dipanggil untuk maju ke depan. Selanjutnya kata itu merujuk kepada suatu panggilan untuk berkumpul atau dipanggil keluar, suatu tubuh yang terseleksi dan terpisah dari suatu kumpulan yang terdiri dari banyak orang. Didalam penggunaan bahasa Yunani kuno, kata ini dihubungkan dengan sebuah kumpulan dari sejumlah orang yang ditunjuk oleh penduduk kota. Kadang-kadang hal tersebut dihubungkan dengan sebuah pertemuan Legislatif. Hal itu merupakan terminologi yang umum untuk sebuah pertemuan dari petugas-petugas yang terpilih untuk mendiskusikan kewajiban-kewajiban dari sebuah kota yang independent/bebas. Suatu terminologi untuk melukiskan sebuah pertemuan yang sah menurut hukum yang resmi dalam sebuah kota bagian Yunani dari keseluruhan warga memiliki hak untuk transaksi dari kewajiban-kewajiban publik

            Kata itu jarang ditunjukkan, kecuali dalam penggunaan piguratif yang jarang digunakan, semacam pertemuan-pertemuan yang tidak resmi. Selanjutnya kita menemukan penggunaan kata itu dalam Perjanjian Baru.

            Ekklesia digunakan dalam Perjanjian Baru sebanyak seratus lima puluh kali. Dari keseluruhan kata itu, dua dihubungkan kepada jemaat Ibrani, tiga digunakan untuk pertemuan orang Yunani dan seratus sepuluh digunakan dalam PB untuk menunjuk kepada suatu kekhususan, suatu pertemuan jemaat lokal yang diatur untuk pembiayaan ibadah,doktrin, ordinan, pengaturan dalam Injil, dan sebuah kesatuan dalam suatu perjanjian khusus dengan Kristus dan yang lainya untuk memberitakan Injil keseluruh dunia. Kata ini terdapat didalam pengertian lokal sebanyak sembilan puluh dua kali tampil di PB.

            Kata ini juga dapat menunjuk kepada keseluruhan tubuh dari orang-orang yang terpilih baik disurga maupun dibumi. Disini kata ini digunakan secara figuratif. Didalam Efesus 5:25-27, Gereja dipahami sebaga pergantian Kristus, istri dari anak domba, contoh lain dari penggunaan kata ini dihubungkan dengan gereja universal yang ada di dalam Efesus 3:10,21, Kolose 1;18-24 ; Ibrani 12:23. Hal ini merujuk kepada pemimpin dari gereja yang dihubungkan dengan semua tebusan dan dihubungkan kepada keuniversalan, gereja yang tidak kelihatan, tanpa petugas, tanpa hukum, tanpa ordinan dan tanpa disiplin

            Gereja sebenarnya yang kita miliki adalah jemaat kekal yang kelihatan ini dan merupakan kaidah gereja dalam PB dan gereja purba dengan semua ordinansi mereka, para petugas, imamat dan kesaksian hidup sehari-hari kepada dunia. Didalam  PB kita membaca secara terus menerus dari ”Jemaat-jemaat di Yudea”, “Jemaat-jemaat di Makedonia”, “Jemaat-jemaat Galatia” “Tujuh jemaat Asia”, dan kita membaca surat-surat para rasul ini dialamatkan kepada jemaat-jemaat lokal, jemaat sederhana, yang dibuat oleh manusia.

 

Bentuk Nyata Dari Gereja Perjanjian Baru

 

1. Gereja merupakan hal yang valid, sesuatu yang nyata, gereja yang benar hanya jika didasarkan atas firman Allah. Yang harus diikuti didalam karakter, doktrin, praktikal dan sebuah organisasi yang memiliki kostitusi yang diberikan kepada kita oleh kitab suci. Hal ini sepenuhnya disahkan oleh Kristus.

2. Sebuah gereja menjadi sebuah institusi dalam kerajaan Kristus yang secara tepat terdiri dari sebuah subjek dari kerajaan itu. Keberadaannya dibuat dari baptisan orang-orang percaya.

3. Gereja di dalam keorganisasiannya memiliki bentuk yang sederhana yang digambarkan di dalam Perjanjian Baru. Kostitusi Ilahi dari gereja di dalam Perjanjian Baru selalu konggresional. Seluruh anggota gereja, dimana seluruh hidupnya dihubungkan kepada Kristus dan memiliki hak yang sama. Hal ini merupakan gereja Perjanjian Baru yang memiliki kekuasaan untuk menerima, mendisiplinkan dan termasuk anggota-anggotanya (Matius 18:17, I Korintus 5:1-5, dan II Korintus 2:4-5). Gereja menerima anggotanya sama seperti yang dilakukan Petrus terhadap saudara-saudara dan menanyakan apakah mereka sudah menerima baptisan yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 10:47. Gereja dan termasuk anggota-anggotanya seperti yang terlihat juga dalam Roma 16:17, II Tesalonika 3:6, dan di dalam I Korintus 5:1-13.

4. Pelayan-pelayan dari sebuah gereja terbagi atas dua. Yang pertama para Bishop (penatua, gembala) dan yang kedua adalah diaken. (Filipi 1:1, I Timotius 3:1-11). Petugas–petugas ini selalu dipilih oleh gereja. Hal ini terlihat dalam pemilihan rasul Matias dalam Kisah Rasul 1:15-26. Juga terlihat dalam pemilihan tujuh diaken dalam Kisah Rasul 6:1-6, juga dalam pemilihan delegasi yang menemani rasul-rasul dalam I Korintus 16:3. Dalam pemilihan para penatua gereja dalam Kisah Rasul 14:23. Disini Paulus dan Barnabas mengikuti jejak mereka saat pemilihan mereka menjadi misionaris pertama oleh jemaat Antiokia dan memberi mereka kuasa untuk “mentahbiskan penatua dalam setiap gereja”, “mentahbiskan” disini merupakan kata yang sama dengan “memilih” yang dalam bagian lain merupakan suatu bentuk awal pemilihan dengan mengangkat tangan. Alford mengomentari bagian ini dalam Kisah Para Rasul 14:13 bahwa, “Tidak ada alasan untuk menolak kebiasaan memilih dengan mengangkat tangan. Rasul-rasul ditetapkan untuk mentahbiskan orang-orang yang dipilih gereja seperti yang ditunjukkan dalam Kisah Rasul 6:5-6.

5. Hubungan eksternal dari gereja digambarkan secara hidup oleh Perjanjian Baru. Setiap gereja melengkapi dirinya sendiri. Keputusannya merupakan hal yang pokok untuk menghimbau atau meninjau kembali tanpa pengadilan gereja-gereja lainnya di atas bumi. Setiap gereja bersifat independen dan bertanggung jawab langsung kepada Kristus sebagai kepala yang berkuasa penuh.

 

Gereja-gereja di dalam Perjanjian Baru juga bersifat independen dan bekerja sama dengan yang lain dalam memberitakan kuasa Kristus (Kis 11:22,23; I Korintus 16:1; II Korintus 8:1-9:5)

 

Hubungan eksternal dari satu gereja dengan yang lain diwujudkan dalam bentuk asosiasi dan dalam suatu konvensi. Asosiasi itu bersifat fondasional, primer dan dihubungannya dengan yang lain seperti satu tubuh dengan satu tubuh yang lain.

 

Prosedur dalam mengorganisasi sebuah Gereja Perjanjian Baru

           

Setelah menangani pertemuan kebangunan rohani di suatu tempat yang tidak memiliki gereja, saya dipanggil untuk mengorganisir sebuah gereja bagi orang-orang yang telah bertobat dan keluarga-keluarga mereka.Hal yang saya lakukan dalam menanganinya adalah sebagai berikut:

1. Selama pertemuan (seringkali dalam sebuah kebangunan rohani yang tertutup) kami meminta semua orang yang tertarik untuk mengunjungi sebuah rapat untuk mendiskusikan kemungkinan dalam mengorganisir sebuah gereja.

2. Dalam pertemuan ini, kami mengadopsi sebuah resolusi dan menetapkan tujuan untuk mengorganisir sebuah gereja, mengundang beberapa pendeta dan anggota mereka sebanyak dua orang atau lebih untuk membentuk dewan dan untuk maksud yang sama dalam mengorganisirnya.

3. Dalam dewan pertemuan ini, kami memilih seseorang moderator untuk memimpin sidang dan seorang juru tulis untuk membatasi waktu.

4. Orang-orang terlihat berbeda di hadapan dewan untuk menetapkan alasan mengapa sebuah gereja harus diorganisir di tempat itu. Dewan lalu memilih waktu untuk menerima dengan kebesaran hati alasan-alasan untuk sebuah gereja baru. (Atau untuk menolak alasan-alasan dan memutuskan untuk tidak membentuk jemaat baru). Sejak keputusan itu disahkan, gereja mengadopsi sebuah resolusi bahwa sebuah gereja baru telah lahir dan juru tulis membaca nama yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk menjadi anggota tetap, membacakan surat dari gereja-gereja yang telah menerima mereka dari bekas gereja mereka atau membaca nama-nama yang akan menjadi anggota tetap dan janji dari yang diberikan di dalam surat.

5. Kami lalu mendiskusikan perjanjian gereja dan membacanya dengan keras secara bersama-sama. Kami lalu menetapkan untuk mengadopsinya sebagai perjanjian gereja kami. Lalu saya membacakan pengakuan iman satu demi satu, kami mengadopsinya satu demi satu sebagaimana yang telah saya bacakan. Sebuah resolusi penutup lalu kemudian diadopsi oleh seluruh anggota tetap, menerima perjanjian dan artikel pengakuan iman dan semua menandatangani resolusi tersebut.

6. Kami lalu memilih petugas-petugas yang permanen sebisa kami, seperti seorang moderator gereja , juru tulis gereja, bendahara gereja dan menetapkan majelis dan diaken. Kami juga memilih nama gereja pada saat itu juga.

7. Dewan lalu memberikan tangan kanan kepada anggota tetap dari gereja baru tersebut lalu anggota-anggota  tersebut didalam kasih saling berjabat tangan satu sama lain, yang diikuti oleh orang-orang lain yang berada dibawahnya.

8. Pintu-pintu dari gereja baru dibuka untuk setiap orang yang dipimpin oleh Roh  Kudus untuk bergabung. Di dalam pertemuan seperti ini di New Mexico, saya mengingat bahwa kami menerima enam belas orang dengan baptisan.

9. Di dalam sebuah doa permohonan kami meminta berkat Allah atas pertumbuhan dan kesempurnaan hidup orang Kristen dari gereja baru tersebut. Dan Allah menjawab doa-doa itu.

Perjanjian Gereja

 

Ini merupakan kenyataan panjang yang tidak bisa dipungkiri dan banyak digunakan, perjanjian gereja yang kami baca secara bersama-sama di dalam mengorganisir sebuah gereja baru perjanjian gereja.

Telah dipimpin, sebagaimana kami percayai, oleh Roh Allah untuk menerima Tuhan   Yesus Kristus sebagai penyelamat kami dan di atas pernyataan iman kami, telah dibabtis di dalam nama Bapa, dan Putra, dan roh Kudus, kami lakukan sekarang di hadapan Allah, para malaikat, dan jemaat, dengan sungguh-sungguh dan penuh suka cita masuk ke dalam perjanjian dengan satu sama lain sebagai satu tubuh di dalam Kristus Yesus.

Kami mengikutsertakan sampai saat ini, dengan pertolongan Roh Kudus, untuk berjalan bersama di dalam kasih Kristus, untuk berjuang di dalam mengembangkan gereja ini, di dalam kelimpahan dan kerohaniannya, untuk meneruskan penyembahan, perintah, disiplin, dan doktrin, untuk berkontribusi dengan sukacita, dan secara tetap mendukung pelayanan, membiayai keperluan gereja, menolong yang miskin dan menyebarkan injil ke seluruh bangsa.

Kami juga mengikutsertakan untuk menegakkan keluarga dan rahasia doa; mengajarkan kerohanian kepada anak-anak kami ; memperlihatkan keselamatan dari keluarga kami dan sahabat-sahabat; untuk berjalan dengan penuh kehati-hatian di dalam dunia ;hanya bagi yang menjadi urusan kami, beriman di dalam perjanjian kami , dan menjadi contoh di dalam kelakuan kami, untuk menghindari setiap hal yang memabukkan seperti minuman dan bersemangat dalam usaha dalam mengembangkan kejayaan penebus kami.                                                       

Kami mengikutsertakan secara lebih lanjut,untuk mengawasi satu sama l ain dalam kasih persaudaraan, untuk mengingat setiap orang di dalam doa, untuk menolong satu sama lain di dalam keadaan sakit maupun susah, mengusahakan kekristenan yang bersimpati dalam perasaan dan memiliki rasa hormat dalam pembicaraan menjadi lambat dalam pelanggaran, tetapi selalu siap dalam rekonsitiasi dan berpikir penuh terhadap aturan Sang penebus, untuk menjamin nya tanpa penundaan.

Kami lebih lagi mengikut sertakan, bahwa ketika kami berpindah dari tempat ini, kami akan secepatnya bergabung dengan gereja yang sama, di mana kami dapat memilihara semangat dari perjanjian ini dan prinsip-prinsip dari Firman Allah.

 

Menutup Doa

 

Sekarang damai dari Allah, yang membawa kembali dari kematian yaitu Tuhan kita Yesus Kristus, Gembala yang Agung dari domba-domba, melalui darah dari perjanjian yang kekal, membuat kita sempurna di dalam setiap pekerjaan baik untuk melakukan kehendakNya; bekerja di dalam kita dengan suka cita penuh di dalam pemandangan-Nya, melalui Yesus Kristus, bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin

 

Deklarasi Iman yang Kami Terima

Artikel demi Artikel

 

Kaum baptis tidak percaya akan “kredo iman”, tetapi mereka memiliki kepercayaan yang kekal di dalam “pengakuan iman”. Bagi saya mereka sama dengan hanya perbedaan keberadaan kata kredo yang dibawakan dalam lagu pembukaan dari sebuah badan yang berotoritas (termasuk ketetapan atau gerejawi) yang dapat menguatkan system doktrin. Sebagai contoh, the heritage dictionary of English language, diterbitkan oleh Houghton Miffin Company di tahun 1970, mendefenisikan “kredo” sebagai “sebuah ketetapan folmal dari kepercayaan religius; sebuah pengakuan iman ”  Kamus yang sama mendefenisikan “pengakuan” sebagai “sebuah pengakuan kepercayaan di dalam doktrin dari keterangan iman” ; “sebuah kelompok dari penyembah yang taat terhadap kredo yang teliti.” Bagaimana “kredo” atau pengakuan merupakan hal yang sama dari kesamaan doktrin untuk membuat suatu gereja atau denomonasi tentang apa yang harus dan apa yang bukan.

Artikel iman yang saya baca di dalam hari setelah mengorganisir gereja adalah “The New Hampshire Declaration of Faith,” diterbitkan pada tahun 1833. Pada tahun 1925 konvensi babtis selatan mengadopsi sebuah revisi dari deklarasi The New Hampshire yang disebut sebagai “The babtist Faith and Message” yang sekali lagi direvisi oleh konvensi pada tahun 1963 dan diterbitkan dengan nama yang sama. Pada tahun 1970, gereja babtis pertama di Dallas mengadopsi “artikel iman, Gereja Pertama, Dallas,” yang juga diadopsi oleh sekolah yang baru, “Pusat dari Study Biblika” pengakuan yang belakangan sama dengan  “The Babtist Faith and Message” dengan ….dari revisi yang tervariasi dalam artikel I (alkitab), artikel X (akhir zaman), artikel XII (pengembalaan), dan artikel XV (kekristenan dan pelayanan sosial).

            Dengan pernyataan dari kata pengantar ini, kami terbitkan artikel iman dari gereja Baptis Pertama, Dallas.

 

1.      Alkitab

Alkitab yang kudus ditulis oleh manusia yang diinspirasikan secara Ilahi dan catatan dari pernyataan Allah oleh diri-Nya sendiri kepada manusia. Ia merupakan sebuah harta yang sempurna dari instruksi Ilahi. Ia memiliki Allah sebagai penulis, keselamatan sampai pada akhirnya, dan kebenaran tanpa bercampur dengan kekeliruan, untuk setiap hal yang ada di dalamnya. Dia tidak dapat salah dan tidajk dapat keliru di dalam manuskrip aslinya yang diambil cara inspirasi verbal. Ia menggunakan prinsip-prinsip yang digunakan Allah untuk menghakimi kita, dan lebih dari itu akan tetap ada hingga akhir dunia; pusat kebenaran dari persekutuan orang Kristen dan standar tertinggi dari semua aturan manusia, kredo-kredo dan pengakuan religius yang diadakan : Kriteria dari alkitab yang diintrepetasikan adalah Yesus Kristus.

 

II. Allah

Hanya ada satu dan hanya satu Allah yang benar dan hidup. Dia merupakan sebuah intelegensi, spiritual dan pribadi yang ada, pencupta, penebus, pemelihara dan hokum dari seluruh alam semesta. Allah tidak terbatas dalam kekudusan dan semua kesempurnaan lain. Bagi Dialah kita menunjukkan kasih tertinggi, penghormatan dan ketaatan. Allah yang kekal menyingkapkan diri-Nya sendiri kepada kita sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, dengan atribut pribadi yang nyata tetapi tanpa pembagian nature, esensi atau keberadaan.

 

A.     Allah Bapa

Allah sebagai bapa yang memerintah dengan pemeliharaan yang penuh kepedulian  atas seluruh alam semesta-Nya, ciptaan-Nya, dan mengendalikan sejumlah umat manusia berdasarkan kepada tujuan anugrah-Nya. Dia berkuasa punuh, penuh kasih dan penuh kebajikan. Allah adalah Bapa di dalam kebenaran terhadap setiap orang yang menjadi anak-anak Allah melalui Iman di dalam Yesus Kristus. Dia sangat kebapaan didalam sikap-Nya terhadap semua manusia.

 

B.     Allah Putra

Kristus merupakan Anak Allah yang kekal. Di dalam inkarnasi-Nya sebagai Yesus Kristus, Dia telah dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria. Yesus secara sempurna menyingkapkan dan melakukan kehendak Allah, mangambil ke atas diri-Nya sendiri kebutuhan dan kepentingan nature manusia dan mengidentifikasi diri-Nya sendiri secara komplit dengan sifat manusia yang tanpa dosa. Dia dihormati oleh hokum Ilahi melalui ketaatan pribadi-Nya dan kematian-Nya di kayu salib. Dia membuat ketetapan bagi orang-orang yang ditebus dari dosa. Dia telah dibangkitkan dari kematian dengan sebuah tubuh kemuliaan dan ditampakkan kepada murid-murid-Nya sebagai seorang pribadi yang mana telah bersama-sama dengan mereka sebelum penyaliban. Dia telah naik ke surga dan sekarang berdiam di sebelah kanan Bapa dimana Dia merupakan satu pengantara, mengambil bagian dari nature Allah dan manusia dan di dalam kepribadian-Nya efektif bagi rekonsilisasi antara Allah dan manusia. Dia akan kembali di dalam kuasa dan kemuliaan untuk menghakimi dunia dan untuk menyempurnakan misi dari tebusan-Nya. Dia sekarang berdiam di dalam setiap orang percaya sebagai hidup dan kehadiran Allah selamanya.

 

C.     Allah Roh Kudus

Roh Kudus merupakan Roh Allah. Dia menginspirasikan orang-orang kudus zaman dulu untuk menulis kitab suci.Melalui iluminasi Dia memampukan manusia untuk memahami kebenaran. Dia memuliakan Kristus. Dia menginsafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Dia memanggil manusia untuk ditebus dan menghasilkan regenerasi. Dia mengerjakan karakter Kekristenan, menolong orang-orang percaya dan memberikan karunia-karunia rohani sebagaimana mereka melayani Allah melalui gereja-Nya. Dia memeteraikan orang-orang percaya hingga hari penghakiman terakhir. Kehadiran-Nya di dalam orang Kristen merupakan jaminan dari Allah  untuk membawa orang-orang percaya ke dalam kepenuhan dan kesempurnaan Kristus. Dia menerangi dan menguatkan orang-orang percaya dan gereja di dalam penyembahan, penginjilan dan pelayanan.

 

III. Manusia

Manusia diciptakan oleh tindakan khusus Allah, di dalam rupa-Nya sendiri dan berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya. Pada mulanya manusia tidak ternoda oleh dosa dan telah dibekali oleh pencipta-Nya dengan kebebasan untuk memilih. Dengan pilihan bebasnya menusia telah berdosa dengan melawan Allah dan membawa dosa ke dalam ras manusia melalui pencobaan oleh setan, manusia melampaui perintah Allah dan jatuh dari keadaan mula-mula mereka yang tanpa dosa; dimana dengan keturunanya berdiam sebuah nature dan sebuah lingkungan yang dicemari oleh dosa dan segera sebagaimana mereka mampu secara tindakan moral menjadi orang berdosa dan berada di bawah penghukuman . Hanya anugrah Allah yang dapat membawa manusia ke dalam persekutuan-Nya yang kudus dan memampukan manusia untuk memenuhi maksud kreatif Allah. Kerahasiaan dari kepribadian manusia merupakan bukti bahwa di dalamnya manusia diciptakan Allah di dalam rupa-Nya sendiri dan di dalam hal itu Kristus mati bagi manusia; sampai saat itu setiap manusi memilih martabat dan rasa hormat serta kasih kekristenan.

 

IV. Keselamatan

Kesselamatan mencakup penebusan dan seluruh manusia dan ditawarkan secara bebas kepada semua orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat, dimana oleh darah-Nya sendiri menghasilkan penebusan kekal bagi orang-orang percaya. Di dalam kekuasaan dampak penebusan-Nya termasuk regenerasi, penyucian dan pemuliaan.

A. Regenerasi dan kelahiran baru, merupakan suatu pekerjaan anugrah Allah dimana orang-orang percaya menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus. Ini merupakan sebuah perubahan hati dilakukan oleh Roh kudus melalui penghukuman dosa, dengan respon orang-orang berdosa untuk bertobat kepada Allah dan beriman di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Pertobatan dan iman merupakan pengalaman yang tidak bisa dipisahkan dari anugrah. Pertobatan adalah sebuah peralihan sejati dari dosa kepada Allah. Iman merupakan penerimaan Yesus Kristus dan komitmen dari keseluruhan kepribadian bagi-Nya sebagai Tuhan dan Juruslamat. Pembenaran merupakan kemurahan Allah dan penuh pembebasan di atas prinsip dari kebenaran terhadap semua orang berdosa yang bertobat dan percaya di dalam Kristus. Pembenaran membawa orang-orang percaya ke dalam sebuah hubungan yang damai dan menyenangkan bersama Allah.

 

B.Pengudusan merupakan sebuah pengalaman, dimulai dalam regenarasi, dimana orang-orang percaya disisihkan kepada kehendak Allah dan dimungkinkan untuk berubah ke arah  moral dan kesempurnaan rohani melalui kehadiran dan kekuatan Roh Kudus yang berdiam di dalamnya. Bertumbuh dalam anugrah harus kontinu sepanjang regenerasi kehidupan pribadi.

 

C.Pemuliaan merupakan puncak dari keselamatan dan merupakan berkat akhir dan ketetapan kekal dari orang-orang tebusan.

 

V. Maksud dan Anugrah Allah

Pemilihan adalah kemurahan maksud Allah, berdasarkan kepada regenerasinya, pengudusan dan pemuliaan orang-orang berdosa. Hal ini konsisten dengan kehendak bebas manusia dan dipahami dalam semua arti dalam hubungannya dengan semua masa akhir, merupakan sebuah kemuliaan memperlihatkan kebaikan dari kedaulatan Allah dan jauh bijaksana, kudus dan tidak dapat diubah. Hal itu diluar dari kesombongan dan promosi kerendahan hati.

Semua orang-orang yang benar-benar percaya berlangsung hingga akhir. Orang-orang yang telah Allah terima di dalam Kristus dan dikuduskan oleh Roh-Nya, tidak akan pernah berpaling dari ketetapan anugrah tetapi akan dipelihara hingga akhir. Orang-orang percaya mungkin jatuh ke dalam dosa melalui pengabaian dan pencobaan, dengan mendukaan Roh Kudus mencederai anugrah mereka dan kesenangan hidup, membawa kecelaan kepada sebab Kristus dan penghukuman sementara dalam diri mereka sendiri, yang kemudian mereka tetap dipegang oleh kekuatan Allah melalui iman ke atas keselamatan.

 

VI. Gereja

Gereja Perjanjian Baru dari Yesus Kristus merupakan sebuah tubuh lokal dari babtisan orang-orang percaya yang dihubungkan di dalam iman dan persekutuan dari Injil, melaksanakan dua perintah Tuhan, menjalankan pengajaran-Nya, mempraktekkan karunia-karunia, hak-hak dan keistimewaan yang diberikan kepada mereka oleh firman-Nya dan melaksanaakan kelangsungan  pemberitaan Injil hingga akhir zaman.

Gereja ini sebuah tubuh yang independent, dijalankan melalui proses demokrasi di bawah kepemimpinan Yesus kristus. Dimana didalamnya tiap-tiap  anggota jemaat memiliki hak yang setara. Petugas-petugas yang alkitabiah terdiri dari para pendeta dan diaken-diaken.

Perjanjian baru juga berbicara tentang gereja sebagai tubuh Kristus yang termasuk semua orang-orang yang ditebus dari segala zaman.

 

VII. Baptisan dan Perjamuan Tuhan

Babtisan Kristen merupakan penyelaman seorang percaya ke dalam air di dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Merupakan satu tindakan dari symbol ketaatan dari iman orang-orang percaya atas dosa penguburan dan kebangkitan Juruslamat, orang-orang percaya mati terhadap dosa, dikuburkan dan hidup lama, dan dibangkitkan untuk berjalan di dalam kehidupan yang baru di dalam Kristus Yesus. Ini merupakan sebuah kesaksian terhadap imannya di dalam kebangkitan terakhir dari kematian. Menjadi sebuah perintah gereja, merupakan prasyarat bagi hak istimewa gereja terhadap keanggotaan jemaat dan kepada perjamuan Tuhan.

Perjamuan Tuhan merupakan symbol ketaatan dimana setiap anggota gereja mengambil bagian dari roti dan buah anggur, memperingati kematian penebus dan mengantisipasi kedatangan-Nya yang kedua kalinya.

 

VIII. Hari Tuhan

Hari pertama dalam satu minggu merupakan hari Tuhan. Ini merupakan sebuah kebiasaan orang Kristen untuk ibafdah yang regular. Memperingati kebangkitan Kristus dari kematian dan harus dikerjakan di dalam praktek ibadah dan doa spiritual, baik secara umum dan pribadi dan diulang dengan sukacita serta terhentian dari pekerjaan sekuler, pekerjaan yang penting dan hanya menerima kemurahan.

 

IX. Kerajaan

Kerajaan Allah termasuk semua kedaulatan-Nya di atas alam semesta dan kekudusan kerajaan-Nya atas manusia yang secara penuh mengenal-Nya sebagai Raja. Kerajaan-Nya merupakan bidang keselamatan terhadap manusia yang masuk dengan kepercayaan penuh, memiliki komitmen yang murni terhadap Yesus Kristus. Orang-orang Kristen harus berdoa dan bekerja terhadap kerajaan yang akan datangyang akan Allah wujudkan di atas bumi. Perwujudan penuh dari kerajaan itu menunggu kedatangan Yesus Kristus  dan akhir zaman.

 

 

X. Akhir Zaman

            Berdasarkan janji Yesus Kristus yang akan datang secara pribadi dan kemuliaan yang nampak di atas dunia. Orang-orang yang mati di dalam Yesus Kristus akan dibangkitkan terlebih dahulu, lalu kemudian yang masih hidup dan bertahan hingga kedatangan Kristus akan diubah dan dikumpulkan bersama-sama dengan mereka di atas awan untuk bertemu dengan Yesus di angkasa. Sesudah penghakiman Kristus atas orang-orang berdosa pada masa Kesusahan Besar, Yesus akan datang bersama dengan orang-orang kudusNya untuk mendirikan Kerajaan MillenialNya.

            Kristus akan menghakimi setiap manusia didalam kebenaran. Orang-orang yang telah ditebus oleh Kristus di dalam kebangkitan mereka dengan tubuh kemuliaan akan menerima hadiah dan tinggal di dalam surga bersama dengan Juruselamat mereka selamanya. Orang-orang yang tisdak selamat akan dipisahkan dari Kerajaan Allah dan akan dihukum selamanya dalam sebuah tempat hukuman kekal.

 

XI. Penginjilan dan Misi

 

            Merupakan tugas dan kewajiban dari setiap pengikut Kristus dan setiap gerejaTuhan Yesus Kristus untuk melakukan segala usaha dalam memuridkan segala bangsa. Kelahiran baru dari roh manusia, dilakukan oleh Roh Kudus Allah yang berarti kelahiran Kasih untuk mengasihi sesame. Usaha-usaha misi dilakukan terhadap orang-orang yang tertidur dari kepentingan rohani untuk meregenerasi hidup, dan diekspresikan serta dilaksanakan berdasarkan pengajaran Kristus. Ini merupakan tugas dari anak-anak Allah untuk melihat secara konstan dalam memenangkan orang yang terhilang kepada Kristus dengan usaha pribadi dan semua metode yang harmonis dengan Injil Kristus.

 

XII. Pendidikan

 

            Usaha-usaha pendidikan di dalam Kerajaan Kristus dikoordinasikan dengan usaha-usaha misi dan semua perbuatan baik, dan harus diterima bersama dengan dukungan yang bebas dari gereja. sebuah system yang cukup dari sekolah Kristen berguna untuk menyempurnakan program rohani terhadap manusia Kristus.

            Pendidikan Kristen harus memiliki keseimbangan yang tepat antara kebebasan dan tanggung-jawab akademik. Kebebasan dalam setiap hubungan yang teratur dari kehidupan manusia selalu terbatas dan tidak bersifat mutlak. Kebebasan seorang guru di dalam sekolah Kristen, akademi, atau seminari, dibatasai oleh keutamaan Yesus Kristus, dengan otoritas dari nature Kitab suci dan oleh maksud yang jelas dari sekolah-sekolah yang bersifat tetap.

 

XIII. Persembahan

 

            Allah merupakan sumber dari semua berkat, baik temporal maupun rohani; semua yang kita miliki dipersembahkan bagi Dia. Orang-orang Kristen memiliki hutang terhadap seluruh dunia, sebuah kebenaran yang kudus di dalam Injil dan sebuah pelayanan yang mengikat di dalam milik mereka. Mereka bagaimanapun dibawah kewajiban untuk melayani Kristus dengan seluruh waktu mereka, kemampuan dan materi; dan harus mengakui semua ini sebagai hal yang dipercayakan atas mereka yang digunakan untuk kemulian Kristus dan dalam membantu sesame. Berdasarkan Alkitab, orang-orang Kristen harus berkontribusi dalam hidup mereka dengan penuh sukacita, regular, sistematik, proporsional dan kebebasan untuk mengembangkankan tujuan Kristus di atas dunia. Perpuluhan termasuk tempat awal bagi persembahan orang Kristen.

 

XIV. Kerjasama

 

            Orang-orang Kristen harus mempergunakan sebuah kesempatan dalam organisasi, semisal asosiasi atau konvensi yang dapat memberikan jaminan sebuah kerjasama sebagai sebuah objek yang berharga bagi Kerajaan Allah. Seperti sebuah organisasi yang tidak memiliki otoritas yang lebih terhadap satu sama lain dan atas gereja. Mereka merupakan volunteer dan penasehat bagi tubuh yang dibentuk untuk memperoleh, mengkombinasikan dan mengatur kekuatan dari orang-orang dalam kerohanian yang efektif. Anggota-anggota dari gereja Perjanjian Baru harus bekerjasama satu dengan yang lainya didalam melaksanakan misi, pendidikan dan kebajikan demi kelangsungan Kerajaan Kristus. Anggota-anggota jemaat Perjanjian Baru hidup dala rasa kerohanian yang harmonis dan kerjasama yang sukarela untuk tujuan akhir dengan kelompok-kelompok yang bervariasi dari manusia Kristus.Kerjasama antara ragam denominasi Kristen yaitu ketika mencapai tujuan akhir keberanianya ditentukan oleh dirinya sendiri, untuk kerjasama yang tanpa diliputi kekerasan terhadap hati nurani atau kompromi terhadap sikap yang royal kepada Kristus dan FirmaNya sebagaimana yang disikapkan oleh Perjanjian Baru.

 

XV. Orang Kristen dan Pelayanan Sosial

 

            Setiap orang Kristen berada dibawah kewajiban untuk melakukan kehendak supremasi Kristus didalam hidupnya sendiri dan didalam masyarakat. Cara dari segala metode digunakan untuk meningkatkan masyarakat dan membangn kebenaran diantara manusia dapat sungguh-sungguh dan secara permanen menolong hanya jika mereka berakar didalam regenerasi  individu dengan diselamatkan oleh anugrah Allah  didalam Yesus Kristus. Orang Kristen harus menentang didalam roh Kristus setiap bentuk dari ketamakan, egoisme dan vice. Dia harus bekerja untuk membantu yatim piatu , orang-orang yang membutuhkan, orang-orang tua, yang memerlukan pertolongan dan orang-orang sakit.Orang-orang Kristen terlihat dalam membawa industri, pemerintahan, dan masyarakat kedalam sebuah prinsip kebajikan, kebenaran dan kasih persaudaraan. Untuk mempromosikan semua hal ini , orang Kristen harus bersedia untuk bekerja dengan semua orang yang berkehendak baik didalam semua maksud baik, selalu berhati-hati dalam tindakan dalam roh kasih tanpa mempromosikan ketaatan mereka terhadap Kristus dan kebenaranNya. Hal itu harus diwujudkan bahwa perubahan social harus dihasilkan dari perubahan hati. Lebih lanjut, kontribusi yang besar dari gereja dapat membuat kehidupan socsal yang lebih baik yaitu membawa individu manusia kepada sebuah perubahan hati yang dipertemukan dengan Yesus Kristus.

 

XVI.  Kedamaian dan Peperangan

            Merupakan tugas seorang Kristen untuk mewujudkan perdamaian dengan semua manusia diatas prinsip kebajikan. Yang dilakukan dengan semangat dan pengajaran Kristus, mereka harus melakukan semuanya dengan kekuatan mereka untuk meletakkan dan mengakhiri peperangan.

            Obat yang benar bagi peperangan rohani adalah injil tuhan kita. Kebutuhan tertinggi dari dunia adalah penerimaan pengajaran Tuhan didalam setiap usaha manusia dan bangsa-bangsa dan aplikasi praktikal dari hokum kasihnya.

 

XVII.  Kebebasan Agama

 

            Allah sendiri adalah Tuhan dari hati nurani, dan Dia telah meninggalkan hal itu secara bebas dari doktrin dan hukuman manusia yang bertentangan dengan firmanya atau tidak mengandung hal itu gerej adan Negara harus terpisah. Negara memberi perlindungan terhadap gereja dan kebebasan penuh didalam pencarian akhir dari spiritual mereka. Dalam menyediakan kebebasan tidak hanya kepada satu kelompok gereja tertentu atau denominasi, yang harus dibesarkan oleh gereja lebih daripada yang lain. Pemerintah sipil merupakan lembaga Tuhan, adalah tugas dari setiap orang Kristen untuk menaati semua hal sejauh yang tidak bertentangan dengan apa yang telah disingkapkan kehendak Allah. Gereja seharusnya tidak mrnggunakan kekuasaan sipil dalam menjaga semua tugasnya. Injil Kristus merupakan perenungan rohani yang berarti hanya secara pribadi dalam mencari tujuan akhirnya. Negara tidak memiliki hak untuk menjatuhkan hukuman terhadap segala jenis opini religius. Sebuah gereja bebas dalam sebuah Negara bebas merupakan kekristenan yang ideal dan hal ini tidak dapat dirintangi dalam hubunganya terhadap Tuhan dalam setiap bagian manusia dan memiliki hak untuk membentuk dan menyebarkan opini dalam lingkungan agama-agama tanpa intervansi dari kekuasaan sipil.

 

 

Kepentingan dari Pengetahuan Iman

 

            Yudas menasehatkan kita bahwa nita “Supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan orang-orang kudus.” (ayat 3). Pengkotbah doctrinal  yang kuat akan berusaha untuk membangun sebuah gereja yang kuat. Pengkotbah doktrin yang lemah akan membangun sebuah gereja yang lemah. Doktrin yang kuat membentuk tulang punggung, penyangga dan rangka jemaat. Tanpa hal itu gereja akan rapuh, lemah, lunak, tanpa bentuik, kendor, tanpa gerakan, pertobatan dan kendali kekuasaan. Saya sangat berharap bahwa satu karakteristik yang dominan dapat membuat agar-agar yang tidak mempunyai penyangga, tulang belakang dan struktur tulang. Terlalu banyak pengkotbah dan terlalu banyak pendeta seperti itu.

            Seorang wanita baru-baru ini datang kepada saya dan mengklaim : “Oh kami memiliki bentuk gereja yang sangat bagus, sangat sempurna, sangat cemerlang, suami saya dan saya baru saja bergabung denganya dan kami sangat bahagia didalamya. Anda tidak perlu percaya sesuatu untuk menjadi milik gereja kami. Setiap orang bisa bergabung denganya.” Tetapi saya berkata dalam hati saya, Betapa hanya dalam kehampaan. Bahkan sebuah klub countri atau organisasai kesenian atau sebuah pondok atau PTA dalam menghasilkan sedikit sesuatu bagi anggota-anggotanya. Tetapi gerej yang tidak percaya sesuatu dan tidak mengharapkan sesuatu bagaimanapun tidak memiliki sesuatu  untuk diciptakan dalam anggotanya pikiran dan hati dari Kristus.

            Doktrin yang benar adalah kebenaran Allah. Kebenaran Allah ditemukan secara penuh dan disingkirkan secara menakjubkan didalam bagian-bagian alkitab. Berkotbah tentang hal itu! Lakukan dengan rasa takut, permohonan yang sungguh-sungguh dengan kekuatan penuh, bersemangat dengan pendirian yang dalam. Paulus berkata tetang hal itu seperti ini :       

 

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataanNya dan demi kerajaanNya:

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”  (2 Timotius 3:16-4:5)

 

“Sementara itu sampai aku datang bertekunlah dalam membaca kitab-kitab suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang Penatua.

Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah didalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.”  (1 Timotius 4:13-16).