Index

GEMBALA DAN STAFNYA

(The Pastor and His Staff)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

Alih bahasa oleh Wisma Pandia, Th.M.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

 

Hubungan Staf yang Melekat Erat dalam Organisasi

 

Jika ada sebuah oerganisasi, maka ada staff yang berhubungan dengannya dalam menjalankan sebuah organisasi tersebut, baik digaji maupun tidak. Jika ada sebuah gereja, ia harus memiliki seorang pendeta dan para diaken serta pemimpin lain dalam menjalankanya sehingga berhasil dengan baik. Sebuah pertemuan antara pendeta dengan pemimpin dalam organisasi ini akan menjadi sebuah pertemuan antara pendeta dengan para stafnya. Didalam sebuah gereja yang masih kecil, para pengurusnya dapat saja merupakan pendeta, kepala sekolah mingggu, Direktur pelatihan gereja, Direktur MWU, direktur dari kaum pria, pemimpin pujian, dan kepala diaken. Dalam situasi yang lain, hal itu dapat disebut dengan lebih baik sebagai majelis gereja,tetapi apapun namanya, hal itu merepresentasikan motivasi dan kendali kekuasaan dibalik kesuksesan sebuah organisasi.

Dalam sebuah gereja yang besar staff berhubungan dengan pemimpin -pemimpin yang dibayar secara tetap, para direktur dan para pekerja gereja. Didalam gereja kami, kami memiliki sekitar tiga ratus lima puluh personal. Mereka memimpin gereja dan bekerja untuk gereja dalam semua bidang pelayanan. Pendeta sering kali mengadakan (rapat) dengan seluruh staf. Kebanyakan waktu dari pertemuan dan pekerjaan itu hanya meliputi kepala departemen didalam group yang ada didalam gereja. 

 

Ukuran dari Pelayanan Pendeta dan Para Staff

 

Setiap pendeta,pengkotbah dapat menjangkau dan mempertahankan begitu banyak orang. Jumlahnya tentu saja dapat dihitung. Ketika dia dapat menjangkau sejumlah orang, maka dia menempatkanya kedalam pekerjaanya dalam suatu area, pengikisan dapat mengurai hal itu dari  suatu area yang lain. Hal itu seperti menutupi sebuah tong dengan sepotong kain yang terlalu kecil. Ketika dia menekan hal itu secara berlebihan untuk menutup satu sisi, dia menekan hal itu terlalu jauh dan mengekspos sisi yang lain. Setelah dia mengumpulkan sejumlah orang maka ia dapat kehilangan lebih banyak dari apa yang telah ia kumpulkan.

Pertumbuhan sebuah gereja sama seperti batang kayu, selalu memiliki lingkaran disisi lingkaran-lingkaran tahun. Pohon tidak pernah tumbuh ditengah tetapi dari bagian luar, pusatnya merupakan pendeta, di alun-alun yang memiliki iman yang teguh, dan keluarga-keluarga yang memiliki dedikasi yang tinggi. Lalu lingkaran pertumbuhan suatu keluarga yang ditambahkan. Pusatnya bertahan sama seperti jemaat yang memiliki iman yang teguh, tetapi pertumbuhan melalui orang-orang yang berada di batas luar. Jika lingkar pertumbuhan bertambah, hal itu selalu berasal dari sisi luar, yang ditambahkan kedalam lingkaran luar.

Kebalikan dari hal itu akan menyebabkan kemunduran dan kematian dari sebuah gereja. Akan ada sebuah erosi yang dimulai dari sisi luar, kehilangan sebuah keluarga di sana-sini hingga kondisi gereja akan kembali menjadi posisi awal, dengan pendeta dan sejumlah orang-orang beriman yang berada disekelilingnya.

Bagaimana suatu gereja dapat terus melanjutkan pertumbuhanya jika pendetanya dapat menjangkau dan mempertahankan begitu banyak orang? Jawabanya terdapat didalam diri para staffnya. Setiap pengurus yang ditempatkan dapat menjangkau dan mempertahankan sejumlah orang yang berada dibawah kendalinya. Ukuran dari orang-orang sangat bergantung kepada kemampuan dan dedikasinya. Disekeliling para staff merupakan sekelompok orang yang melupakan bagian dari keseluruhan. Hal ini akan terus berlanjut dan berlangsung tanpa henti. Kehidupan pohon akan bertumbuh dan terus bertumbuh hingga mencapai ukuran raksasa.

Pendahulu saya di gereja First Baptist Dallas merupakan pangeran pengkhotbah yang terkenal yaitu Dr George W. Trueet. Dia telah menjadi gembala sidang selama empat puluh tujuh tahun. Ketika majelis gereja-gereja berbicara dengan saya tentang penggembalaan gereja yang besar ini, saya secara blak-blakan dan terus terang memberitahukan mereka bahwa saya akan membangun gereja tidak sama dengan apa yang telah dilakukan oleh Dr.Trueet. Dia membangun gereja ini dengan kekuatan daya tarik pribadinya, daya tarik kehadiranya dan khotbahnya. Dia hanya memiliki staff yang sedikit mungkin hanya setengah lusin atau kurang. Saya sungguh-sungguh berkata kepada majelis bahwa saya tidak dapat membangun gereja hanya dengan kekuatan khotbah saya sendiri. Saya bukan Dr.Truet. Saya bertanya kepada para pria dan seorang wanita yang ada di majelis gereja jika mereka dapat melihat dengan kebaikan hati mereka atas pilihan staff yang saya ajukan untuk membantu saya. Mereka kemudian menyetujuinya tanpa bantahan. Lalu kami memulainya dan terus berlanjut hingga sekarang yaitu selama tiga puluh enam tahun. Sekalipun Truett yang hebat dapat menjangkau begitu banyak. Para pengurus yang kami bentuk dapat menjangkau dan mempertahankanya hingga ratusan orang lebih.

Kami tidak pernah memiliki kesulitan yang cukup berarti didalm gereja kami di Dallas. Hanya sekali waktu ada sejumlah pendekatan yang sederhana terhadap kesulitan penempatan dari para staff. Beberapa dari kepala dan pemimpin di dalam sekolah minggu telah menempati dan memimpin posisi mereka selama bertahun-tahun. Ketika saya mencoba untuk menempatkan beberapa staff yang masih muda yang merupakan lulusan seminari untuk memimpin dalam bidang tersebut, beberapa sukarelawan yang sudah tua menentang dengan habis-habisan, “Saya sudah melakukan bagian ini sebelum kamu dilahirkan”, kata mereka dengan nada yang sengit kepada staff baru yang masih muda tersebut. Saya melimpahkan semua kasus tersebut dihadapan para diaken setelah berdiskusi, mereka memilih dengan suara bulat untuk berdiri disamping gembala dalam usahanya untuk membangun gereja bersama-sama dengan orang yang telah dia pilih, persiapkan dan pendidikan terhadap peningkatan kemajuan para staff. Masalah itu akhirnya terselesaikan dengan sendirinya. Aggota staff datang, tinggal dan meningkat jumlahnya. Hal ini merupakan permulaan dari jangkauan kami yang sangat luas.

 

Sistem Penggajian terhadap Seorang Staff

 

Bagaimanakah sebuah gereja membayar gaji dari para staff yang dipekerjakan di dalamnya? Saya telah mempelajari bahwa seorang pemimpin staff yang baik menggaji diri mereka sendiri dan makin bertambah dalam setiap waktu. Semua anggota staff harus melakukan pembayaran terhadap gajinya sendiri dan biaya pemeliharaan yaitu dengan memenangkan dan mempertahankan dua belas anggota keluarga baru ke dalam gereja. Itu yang akan mereka lakukan. Sepuluh dari persepuluhan dari keluarga-keluarga tersebut akan membayar gajinya tanpa melihat tingkatan ekonominya di dalam kehidupan jemaat (120 dolar setahun di Uganda, 20.000 dolar setahun di Dallas). Persepuluhan dari dua keluarga lainnya akan membayar biaya listrik dan biaya petugas gereja untuk pelayanannya.

Satu-satunya masalah adalah untuk menemukan staff yang akan mengadakan kunjungan, bersaksi, mengusahakan dan mengasihi orang yang terhilang untuk diselamatkan dan memilih hubungan dengan Kristus dan gerejanya. Hal itu terlihat bagi saya bahwa setiap panggilan Allah, pelayan sepenuh waktu dari Allah harus dan dapat melakukan hal itu, memenangkan dua belas keluarga baru setiap tahunnya. Jika dia melakukannya, pendeta telah membentuknya.

Itulah sebabnya sebuah kemalasan, sikap acuh tak acuh dari anggota staff dapat menarik semua pekerja lain.

Tidak hanya membayar kerugian, seseorang yang lain juga harus bercermin terhadap kelalaiannya. Hal itu merupakan sebuah beban yang bersat untuk dibawa dan untuk meningkatkan kerja dari anggota staff yang baik, dia seharusnya tidak ikut memihak hal tersebut. Kadang-kadang sebatang pohon perlu dipangkas supaya menghasilkan buah yang lebih baik.

Ketika Presiden Jimmy Carter membawakan sebuah pidato di dalam mengenang senator Hubert Humphrey di St. Paul Minnesota, dia membacakan hal ini; “Mahatma Gandhi pernah menulis bahwa ada tujuh dosa yang ada di dalam dunia, penghasilan tanpa bekerja, kesenangan tanpa hati nurani, pengetahuan tanpa karakter, perniagaan tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penyembahan tanpa kekudusan, dan politik tanpa prinsip”.

Kata-kata bijaksana yang ditulis oleh Perdana Menteri pertama India yang bijak yang dapat diterapkan kepada setiap orang, dan dalam setiap kenyataan lapisan masyarakat. Teristimewa hal ini dapat diaplikasikan bagi orang Kristen dan secara khusus ditujukan kepada mereka yang bekerja dengan sepenuh waktu di ladang Tuhan. Kita harus bekerja (tanpa mengambil keuntungan dari jenis pelayanan kita yang kita lalaikan dan menghindar dari tanggung jawab kita) dan kita harus tinggal di dalam prinsip ini dihadapan orang-orang “Sebagaimana seorang imam, demikian juga orang-orangnya”. Pekerjaan kasih kita harus dimanifestasikan dengan jelas dan doa kita harus menjadikan orang-orang Kristen ideal yang dapat dilihat selamanya. Permohonan yang sungguh dari anggota staff akan membuat dia berharga laksana sebuah permata. Sebuah keterbukaan akan membuat pelayanan yang tidak terhingga, yang terbuka luas bagi seorang pelayan Tuhan.

 

Pendeta di dalam Memilih Pengurus Gereja

 

Ketika seorang pendeta memilih kemampuan untuk membangun gereja bersama dengan orang-orang yang dipilih dari pengurus-pengurus yang dibayar, dimanakah dia harus memulai? Saya pikir, pertama-tama dia harus memiliki sebuah kombinasi dari orang-orang yang dapat mengatur program pendidikan dan juga pelayanan musik.  Pemimpin ini secara otomatis akan dapat menjadi tangan kanan bagi pendeta. Kedua-duanya akan selalu terlihat bersama baik di mimbar, di pemakaman, pelayanan umum dan mereka akan membuat sebuah tim yang sempurna di dalam menekankan dan mengatur semua pekerjaan yang ada di dalam gereja. Setelah pendeta, orang ini juga memiliki kegunaan yang sangat bernilai.

Anggota staff yang akan saya pilih berikutnya adalah pelayan untuk anak-anak. Yesus berkata kepada Petrus, “Beri makan anak-anak dombaKu”, sebelum Ia berkata,”beri makan domba-domba-Ku” (Yohanes 21:15-17). Orang-orang dewasa tidak akan datang kemari jika tidak ada perencanaan yang bagus bagi anak-anak. Harus ada tempat bagi para bayi jika orang tua mereka menghadiri ibadah.

Dari keseluruhan itu, urusan-urusan yang menjadi masalah gereja harus diatur secara hati-hati. Bantuan dari sukarelawan dapat melakukan hal itu jika gereja masih kecil, akan tetapi ketika jemaat makin bertambah, harus ada seseorang yang mengatur semua hal ini, merawat dan menjaga, disamping menghitung perpuluhan, persembahan-persembahan dan membayar gaji serta biaya-biaya pengeluaran gereja.

Setelah staff yang mula-mula ini dimasukkan ke dalam daftar pelayan yang penuh waktu, sisanya dapat ditambahkan jika masih diperlukan. Seperti yang saya sarankan, bahwa tidak ada batasan dalam memperluas anggota staff yang bekerja sungguh-sungguh untuk memenangkan jiwa bagi Kristus.

Kualifikasi dari anggota staff yang baik adalah mereka akan menjadi apa di dalam dunia sekuler baik dalam mengajar, dalam bidang administrasi, pendidikan, bisnis, relasi public, kepribadiaan, permohonan, dan semua tempat, dengan satu pernyataan dari hal ini bahwa anggota staff harus memiliku perasaan, sebuah kesungguhan dalam melakukan pekerjaan untuk Tuhan, “Dipanggil” oleh Allah untuk melakukan semua bagian dengan segala kemungkinan. Pekerjaan ini tidak sama dengan pekerjaan yang lain. Ia tidak dimulai pada jam 09.00 pagi dan jam 16.00 sore. Dia merupakan sebuah dedikasi yang juga tercakup dalam doa, perencanaan, dan pekerjaan dalam bagian doi setiap waktui baik siang maupun malam.

Mari kita ambil sebuah……, misalnya pemilihan terhadap pelayanan rekreasi untuk melihat ke dalam kualifikasi staff anggota. Beberapa tahun yang lalu ketika pertamakali kami mengusulkan untuk membangun sebuah gedung rekreasi, kami mengirim orang-orang keseluruh Amerika untuk berbicara dengan gereja-gereja lain yang memiliki bangunan dan program yang sama. Hal yang kami temukan adalah: Dimana gereja yang memiliki seorang direktur yang digaji untuk urusan tersebut, dan staff anggota yang mengatur kegunaan fasilitas tersebut, hal ini sangat membantu dalam Pelayanan Tuhan. Dimana gereja yang tidak memiliki hal tersebut, keberadaan gimnasiumnya membuat sulit kepala, sebuah beban bahkan kadang-kadang menyebabkan perpecahan. Laporan dari penelitian yang dilakukan oleh orang-orang dari semua Negara bagian, menemukan bahwaarea gymnasium ditutup atau dialihkan untuk kegunaan lain karena menjadi sebuah persoalan yang sulit untuk dipecahkan. Kami, selanjutnya merupakan yang pertamakali mengadakan diskusi termasuk bagaimana kami akan willing untuk membayar direktur bidang rekreasi secara berlanjut dan menjadi basis yang tetap. Setelah memiliki keputusan yang affirmatif, kami membangun bangunan (dua bangunan ). Menyewa direktur dan terberkati oleh program yang telah dibuat.

Didalam mengumumkan kualifikasi dari direktur rekresional, caranya berlangsung seperti ini :

1.      Direktur itu harus memiliki pengalaman keselamatan dan merupakan orang Kristen yang dewasa secara rohani. Dia merupakan anggota jemaat dari gereja Baptis.

2.      Dia harus memiliki pengalaman akan sebuah perasaan dari pimpinan Allah kedalam gereja dihubungan Vocation secara umum dan hiburan yang spesifik.

3.      Dia merupakan seorang professional yang terlatih didalam masalah hiburan/rekreasi dan memiliki pelatihan didalam pendidikan rohani atau pengalaman yang setara.

4.      Dia harus memiliki kebiasaan yang tidak perlu dipertanyakan yang dapat mengurangi pengarauhnya

 

 

 Karakteristik lain yang diperlukan adalah :

 

  1. Memiliki visi yang luas (memiliki kemampuan untuk melihat kedepan dan perencanaan terhadap apa yang orang-orang butuhkan)
  2. Mmiliki akar kepercayaan yang dalam bagi orang-orang
  3. Memiliki selera humor
  4. Memiliki rasa antusias
  5. Hasrat untuk berbagi
  6. Memiliki sumber daya yang penuh
  7. Memiliki kerendahan hati
  8. Bersahabat
  9. (Dan penyanyi yang hebat, seperti yang kami miliki, jika mungkin)

 

 

Tugas-tugas yang akan dilakukan meliputi hal-hal ini

 

1.      Mengatur fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan masalah hiburan

2.      Merencanakan, mengkoordinasi, dan mempromosikan keseluruhan program dari hiburan.

3.      Memperoleh dan melatih kepemimpinan

4.      Memiliki hubungan yang erat dengan komunitas

5.      Waktu yang diberikan untuk setiap perbedaan ini dengan situasi dan individu.

 

Waktu yang dibagikan untuk setiap perbedaan ini bergantung kepada situasi dan individu. Setiap kategori mungkin dapat menyebabkan kerusakan yang lebih lanjut seperti hal-hal dibawah ini :

 

  1. Administrasi

 

    

2.      Program

             

 

      3.   Pelatihan dan Pendaftaran Kepemimpinan 

 

·        Direktur akan membangun suatu program yang tepat dari pelatihan kepemimpinan  baik untuk yang dibayar maupun sukarelawan.

·        Dia akan mendaftarkan sejumlah sukarelawan untuk membangun level yang lebih tinggi dari pengawasan dan program

·        Didalam  pelayanan  pelatihan akan sangat ditekankan termasuk pertemuan staff secara regular dan evaluasi pribadi dari pelayanan yang telah dilakukan

·        Usaha-usaha yang tepat akan dibuat untuk mengirim sukarelawan Pusat Konferensi Hiburan mingguan.

 

 

 

Untuk memanggil orang yang seperti ini, Allah harus memanggilnya dan mempersiapkanya. Tetapi berbahagialah gereja yang diberkati dengan anggota staff yang berguna.

Merupakan hal yang tidak mungkin bagi saya  untuk menekankan banyak perhatian dalam memiliki anggota staff gereja. Adalah lebih mudah untuk mempertahankanya anggota staff daripada melewati air mata yang kecewa ketika kehilangan salah satunya. Pemutusan dari salah satu staff  yang bekerja sepenuh waktu didalam kepemimpinan gereja tanpa sebuah keraguan merupakan salah satu kesedihan dan keputusan yang sangat beratyang dihadapi oleh seorang pendeta. Pendeta dapat bekerja melalui pemandangan majelis tetapai pada akhirnya tanggung jawab tetap berada padanya. Dia pada akhirnya menanggung beban semua itu baik didepan jemaaat maupun didalam kehidupan struktur yang nyata dalam kehidupan jemaat.

            Jika seorang anggota staff diberhentikan, teman-teman terdekat dari  keluarga mereka sama sekali tidak dapat dilibatkan. Saya tidak pernah melewati hal ini tetapi kami pernah kehilangan keluarga-keluarga dari gereja, tidak masalah bagaimana jeleknya staff pekerja. Kami pernah mengirim jauh seorang pekerja yang kemudian dituduh menganiaya seorang bocah laki-laki, dan yang lebih memalukan lagi, dia pergi ke……..dan menurutku untuk bunuh diri. Sesudahnya ketika dia meninggalkan kami, beberapa keluarga meletakkan surat mereka di luar gereja sebagai sebuah pembalasan yang pahit. Kembali saya katakan, bahwa jauh lebih baik dan bijaksana untuk berdoa dalam pemilihan yang hati-hati terhadap staff anggota daripada menyakiti jemaat dari gereja yang kudus.

 

Jenis yang Terbaik dari Sebuah Staf Organisasi

 

Beberapa tahun yang lalu ketika saya mulai mengembangkan gereja, para staff organisasi selalu mengikuti sebuah rename yang tegak lurus. Mereka mengorganisirnya dari atas ke bawah, dengan seorang pemimpin untuk sekolah minggu, seorang pemimpin untuk melatih pelajar dan seorang pemimpin untuk kelompok-kelompok yang ada di gereja. Saya kemudian mengambil alih susunan organisasi dan membuatnya secara horizontal, dengan seorang pemimpin untuk kelompok umur yang bertanggung-jawab terhadap bagiannya pada minggu pagi, kemudian banyak pemimpin di sekolah minggu. malam melatih pekerja dan melakukan semua aktivitas dari pelayanan. Hal ini dibuat untuk sebuah program yang sempurna, cepat sasaran dalam setiap umur. Termasuk pelayanan gereja terhadap anak-anak, kaum muda, orang dewasa yang dicacah oleh pemimpin yang berbeda yang berusaha untuk memajukan program mereka sendiri, kami juga memilih seorang pemimpin yang melampaui segala lapisan umur yang merencanakan pelayanan sehari-hari dalam seminggu. Ini merupakan sebuah pendekatan yang telah ditambahkan dengan orang special yang memilih karunia di dalam bidang-bidang tertentu, seperti program, paduan suara untuk anak-anak tetapi di balik kekhususan ini, rencananya adalah suara, baik dan dapat dipekerjakan.

 

Hubungan antara Pendeta dan Staf

 

Jika pendeta dapat melihat kearah staffnya sama seperti keluarganya sendiri, maka dia akan berada di jalannya untuk meraih kesuksesan. Kasihnya kepada mereka akan dipancarkan kembali dalam setiap kesempatan. Dia akan bertemu dengan sikap yang penuh syukur dalam setiap jalan yang dia tempuh. Mengingat hari ulang tahun staff atau hari ulang tahun perkawinan dengan sebuah catatan sehelai kartu atau sebuah surat penghargaan. Kebanyakan gaji dari pekerja gereja tidak terlalu tinggi dan sebuah penghargaan secara sungguh-sungguh membuat mereka merasakan bahwa pendeta mereka mengetahui betapa kerasnya mereka bekerja dan menghargai usaha-usaha mereka. Dalam lingkaran lima tahunan akan menjadi sebuah kesempurnaan jika membuat ucapan khusus terhadap para pekerja ini. Sedikit dorongan yang membesarkan hati akan ada disepanjang jalan. Sebuah keluarga, tetapi juga sebagai sahabat, yohe fellows, kawanan sekerja. Mereka bukanlah buruh kasar baginya yang dapat direndahkan . meraka merupakan orang-orang yang dipanggil Allah secara penuh untuk  memimpin yang ….dan diberi kemurniaan dalam pelayanan mereka. Biarlah pendeta bekerja keras bersama-sama dengan mereka secara seimbang. Perlakukan mereka sebagaimana dia menginginkan dirinya untuk diperlakukan oleh mereka (kaidah emas dari Tuhan kita; betapa menakjubkan bagaimana prinsip ini diprakarsai oleh penebus kita akan bekerja).

Biarlah pendeta memiliki dedikasi kelompok itu ke dalam rasa percaya dirinya. Mereka akan menolong dalam meningkatkan setiap sasaran dan pelayanan dan bersama dengan dia untuk membawa setiap mimpinya menjadi sebuah kenyataan. Hal ini berarti merencanakan setiap session tahunan. Rapat tahunan dengan anggota staff setidaknya berlangsung selama dua hari disamping jadwal yang ada didalam ……..gereja untuk acara-acara yang besar. Rapat mingguan dengan para staff dapat dilaksanakan untuk  mengurus hal-hal yang lebih detail. Setiap bagian dari program gereja harus dipertimbangkan dan dikaji ulang, didiskusikan dan dirumuskan kembali oleh para staff. Perencanaan yang baik akan menghasilkan sebuah jaminan dan hasil yang baik akan menyenangkan Tuhan dan memberkati orang-orang.

Bukan hal yang sulit bagi pendeta untuk tidak hanya berdoa bersama akan tetapi juga untuk bermain bersama. Untuk mereka yang saling berbagi kegembiraan dari momen-momen kehidupan tidak akan mengurangi kesenangan Allah daripada saling berbagi momen-momen menyedihkan, kekecewaan dan rasa frustasi. Hal yang paling besar adalah untuk bersama-sama dalam satu hati, pikiran dan roh. Masa pantekosta persis seperti itu: semua orang percaya berkumpul di satu tempat dalam satu hari khusus (Kis 2:1) dan dalam satu accord.

Pelayanan seorang pendeta di ladang Tuhan dapat menjadi satu hal yang tidak terbatas jika ia memiliki kemampuan di dalam ………harapan-harapan dan merencanakan serta memiliki visi melalui dedikasi para staffnya. Jika dia berusaha untuk melakukan pelayananya secara sendirian dia tidak akan dapat melakukannya dengan lebih banyak daripada dengan kekuatan yang dilakukan oleh seluruh bagian yang ada padanya. Tetapi melalui satu kesatuan dari seluruh asistennya dia dapat mencari orang-orang yang terhilang, jiwa-jiwa yang membutuhkan diseluruh dunia. Seorang teman pendeta saya melakukan semua pekerjaannya secara sendirian. Dia telah persis seperti seorang pemukul baseball, dan seseorang yang mengenalnya pada hari itu berkata kepadanya, “Mutty, ingatkah kamu ketika pelatih pada suatu hari berkata kepadamu, “Mutty, jangan mencoba untuk mencetak keluar semuanya, biarkan yang lain membantumu!” Ingatkah kamu bahwa dengan nasehat itu kamu memperoleh permainan yang lebih bagus? Jadi hal yang sama juga berlaku untuk gerejamu.” Teman pendeta saya mengikuti nasehat itu dan jemaatnya sungguh –sungguh diberkati oleh nasehat tersebut.

Biarlah pendeta melimpahkan tanggung jawab kepada anggota staff lalu memberi mereka kebebasan untuk melakukan bagian itu. Mereka akan berusaha untuk membawanya ke dalam berbagai cara yang tidak pernah dipikirkan oleh pendeta sebelumnya.

Pengkotbah merupakan organisator. Dia menjalankan secara keseluruhan dan mengawasi bagaimana petugas dan pasukannya melakukan tugas mereka. Dia merupakan seorang eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan. Bersama dengan dan melalui para staffnya dia dapat mempelajari jemaatnya dan meningkatkan kecerdasan serta karunia-karunia mereka. Paulus mengumpamakan gereja seperti tubuh manusia. Setiap anggota berbeda tetapi memiliki posisi yang penting di dalamnya. Beberapa orang dapat mengajar, yang lain dapat memimpin pertemuaan doa, beberapa orang bagus dalam keuangan, yang lainnya sangat baik dalam merencanakan kegiatan sosial dan pesta, beberapa orang lagi mungkin baik dalam menempatkan kotbah. Tetapi bagaimana pun para staff dapat membantu pendeta dalam…jemaatnya.

Biarkan saya menulis sebuah contoh yang ekstrim bagaimana sejumlah orang tertentu dapat dijangkau oleh para staff yang bisa jadi tidak dapat dilakukan oleh pendeta. Di kota kami, sama seperti kota-kota lainnya memiliki banyak tuna runggu. Sekiranya mungkin seorang pendeta yang tidak biasa dapat menjangkau mereka dengan kemampuannya sendiri. Kami memberikan jaminan untuk membantu seorang pendeta yang dapat menyampaikan pesan Kristus melalui bahasa isyarat, mendaftarkan semua tunarungu di dalam kota dan sekarang kami memiliki …..sahabat yang senyap dengan semua organisasi yang meliputi pengajaran, berkotbah, penginjilan,di dalam dan di luar gereja. Hal ini memimpin kepada sebuah pelayanan tunarunggu dan merupakan sebuah pelayanan pertama yang berkelanjutan.

Sekarang kami mencari orang-orang buta yang ada di kota, membuat sebuah pelayanan bagi orang-orang yang tidak dapat melihat dengan mata jasmani mereka tetapi dapat melihat kemuliaan Yesus dengan mata rohani mereka. Kami berharap orang-orang yang dikasihi Tuhan memberkati kami dalam usaha staff yang memimpin pelayanan ini sebagaimana berkat yang kami peroleh dari pelayanan tuna runggu.

 

Kepentingan  dari Pertemuan Para Staf

 

Setiap gerakan, pertumbuhan, perjalanan, dan semua semangat perusahaan harus memiliki tujuan. Berusaha untuk mewujutkannya merupakan sebuah bagian dari motivasi yang memimpin kepada kesuksesan yang murni. Hal yang sama berlaku untuk gereja. Itu berarti bahwa para staff harus berdoa, berpikir, mensurvei dan menyusun tujuan dalam menjangkau orang-orang.

Laporan kemajuan selalu merupakan urutan yang penting dalam setiap pertemuan. Jika pelayanan berlangsun baik maka memberikan kesempatan bagi pendeta untuk memuji dan menghargai semua usaha mereka. Jika pekerjaan mereka tidak berjalan dengan baik, pada saat laporan pendeta dapat memberikan alasan-alasan yang segar untuk mengkaji ulang semua dan memastikan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan. Perencanaan tujuan dan pemeriksaan secara berkala merupakan hal yang esensial dalam pertumbuhan sebuah organisasi. Laporan dan proses penilaian menciptakan sebuah rasa tanggung jawab. Anggota staff harus melakukan sesuatu yang nyata untuk dilakukan dan mengambil dua tangan untuk menahan hal itu.

Bagaimana dengan sebuah usaha setelah tujuan dan jumlah? Apakah ini sesuatu yang tidak baik? Seorang editor dari Jurnal Kristus menulis bahwa dia tidak begitu tertarik dengan masalah jurnal hanya di dalam kualitas (kita adalah manusia!) Saya mendengar pendeta dari sebuah gereja yang sangat baik menyumbangkan orang-orang yang dibaptis dalam jumlah yang sedikit, bahwa mereka merupakan ……….sutera dirubah dari…..Teologi yang dangkal memimpin kita untuk melupakan jurnal dan berkonsentrasi terhadap segelintir kualitas. Ada apa dengan hal itu? Politikus tahu perbedaannya. Kita memilih Presiden Amerika Serikat dengan menghitung jumlah orang. Kita memilih gubernur Negara bagian, senator dan anggota representatif serta semua pemimpin-pemimpin yang baik dengan cara yang sama, “tetapi pendeta, anda tidak mengerti. Ini adalah kualitas yang dipilih!” Hardikan yang berulang-ulang terdengar dari “Pengadilan Tertinggi” Hukum dari tanah ini adalah bahwa satu orang memiliki satu pilihan” Orang-orang …..dan orang –orang miskin dihargai sebagaimana orang-orang kaya dan orang-orang hebat.

Gereja Roma katolik dikenali secara berbeda. Ada kota-kota dan daerah di  Amerika yang pernah didukung secara kuat oleh kaum Puritan dan kaum Baptis yang sekarang didukung kuat oleh Katolik (seperti Rhode Island). Mengapa? Mereka memperoleh keluarga, anak-anak, kaum migran, dan orang-orang serta siapapun yang memperoleh orang-orang memiliki badan pembuat undang-undang, pengadilan, sekolah-sekolah, masa sekarang dan masa depan.

Kitab suci mengenali perbedaan tentang hal itu. Di dalam Kis. 2:41, disana ada tiga ribu orang yang ditambahkan ke dalam gereja (mereka semua dihitung!). Di dalam Kis. 4:4, disana ada lebih dari lima ribu orang yang dihitung laki-laki dan tidak termasuk wanita. Keseluruhan kelompok tersebut dihitung setidaknya berjumlah lima belas ribu orang. Betapa santat meningkat di dalam segi jumlah! Dalam Kis.19:10 “semua orang Asia mendengar ‘Luar biasa’, berita baik dari Tuhan Yesus” Benar-benar terjadi suatu gerakan dari Yesus terhadap  sebuah sekte kecil. Dimana seharusnya telah terkubur dibawah reruntuhan tembok Yerusalem pada tahun 70 AD. Tetapi mereka bertumbuh meliputi hampir ke seluruh penduduk dunia.

Yesus memiliki reaksi yang berbeda terhadap orang-orang banyak. Dia tidak berkata “Kami hanya tertarik kepada sedikit orang-orang yang berkualitas ” Hatinya

Dipenuhi kasih yang diwujudkan keluar terhadap setiap orang, baik orang miskin, orang sakit, orang-orang yang terhilang, orang-orang kaya dan orang-orang yang membutuhkan. Dia berkata bahwa bahwa Dia datang untuk “Marilah kepadaku  semua yang letih lesu dan berbeban berat “(Matius 11:28) Dia tidak berkata,”Bawa pergi yang lemah ini, puing-puing dan barang yang sisa dari kehidupan manusia.” Dia berkata “Beri makan mereka, sembuhkan mereka, dan khotbahkan injil keselamatan untuk mereka.” Dan Dia melakukanya.”Dia menyembuhkan mereka semua” (Matius 12:15). Kitab Suci menuntut reaksi orang-orang terhadap Yesus, “dan semua orang yang mendengar-Nya penuh dengan sukacita” (Markus 12:37). Matius 28:28 berbicara terhadap semua bangsa di dalam segala hal…sepanjang masa” Pengadilan dari penghakiman besar tidak berbeda. Siapa yang akan menyumbangkan kualitas yang sedikit di dalam surga dan menghina kumpulan orang  yang banyak di dalam neraka? Kita perlu mempelajari Lukas 14:21-23.  

 

Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.

 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.

 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.

 

            Dari keseluruhan pusat aktivitas dari pertemuan staff dan pelayanan adalah untuk mengkaji ulang kelender gereja. Di atasnya harus ditempatkan setiap aktivitas gereja, tempat, fasilitas yang diperlukan, dan setiap hal serta orang-orang yang berkaitan. Hal ini akan menghapuskan berbagai masalah dan konfrontasi. Ini merupakan cara untuk menjalankan semua program yang ada di depan.

            Banyak dari gereja-gereja yang baik memiliki pertemuan majelis secara regular. Ini adalah sebuah organisasi yang dipimpin oleh pendeta dan termasuk kepala dari semua unit organisasi di dalam gereja seperti; direktur sekolah minggu, direktur dari pelatihan gereja, direktur dari kaum wanita, direktur dari kaum pria, ketua diaken dan pemimpin-pemimpin dari kelompok yang bervariasi yang dipimpin oleh staff termasuk urusan administrasi, pelayanan musik, pelayanan untuk menjangkau keluar, dan sejumlah orang yang ingin diikutsertakan oleh pendeta. Tidak hanya hal-hal yang baik dapat datang dari pertemuan-pertemuan yang menyertakan orang seperti itu. Masukan dari semua pemimpin yang dipilih dari kelompok kabinet ini akan membuat semuanya lebih efektif.

 

Kompensasi bagi Anggota Staf

 

Gereja harus melahirkan hal yang menjadi hak bagi para pekerjanya. “seorang pekerja patut mendapat upahnya” (Lukas 10:7). Pendapatan harus sepadan dengan tanggung jawab dan pekerjaan yang dihasilkan. Pemberian upah untuik sebuah rumah harus diberikan sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan. Program pensiunan harus diberikan kepada setiap pekerja melalui badan…….untuk hari tua (badan pensiunan dari denominasi). Setiap pekerja harus didaftarkan ke dalam suatu program jaminan kesehatan. Masa cuti harus diatur, masa yang diberikan mengikuti jumlah pelayanan yang dilakukan setiap tahun. Kaum professional yang bertumbuh harus diingat, dengan anggota staff yang mengunjungi konferensi dan seminar dan hal itu termasuk pekerjaan sehari-hari dalam pelayanan. Biaya ini harus diberikan oleh gereja. Dan jika staff anggota diundang untuk memimpin konferensi dari pengembangan tenaga kepemimpinan, gereja harus memberikan kesempatan waktu bagi mereka (antara dua atau tiga minggu).

Semua hal ini akan memberikan kontribusi bagi kegembiraan, produksi, pertumbuhan dan efektivitas anggota staff.

 

Tempat bagi Wanita di dalam Pelayanan

 

Di dalam staff gereja kami banyak terdapat wanita, mereka memimpin di area pendidikan, misionari dan pelayanan. Bagaimana tentang hal itu?

Beberapa dari jemaat kami memiliki ide yang asing mengenai wanita yang melayani di dalam gereja. Mereka datang kepada saya dan  berkata, “Alkitab mengatakan bahwa perempuan-perempuan harus berdiam diri di dalam jemaat; sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara di hadapan jemaat’ (I Korintus14:34-35). Sekarang hal itu merupakan hal yang asing yang diberitahukan kepada saya. Di dalam I Korintus 11, Paulus hanya menulis tentang bagaimana seorang wanita harus berpakaian ketika mereka berdoa dan bernubuat (untuk berkata-kata dengan bebas kepada Allah; ide tentang nubuat ini selanjutnya akan lebih banyak, ide yang diluar Alkitab yang ditambahkan ke dalam Firman) dalam gereja.

 Sekarang di dalam pasal 14 dia kembali berpaling dan bahwa adalah memalukan bagi dia (wanita) untuk melakukan apa yang Paulus tuliskan tentang kemampuan wanita melakukan sesuatu? Tidak, sama sekali tidak. Pasal 14 dalam I Korintus berbicara tentang bahasa lidah dan Paulus menulis dalam bagian pasal tersebut bahwa wanita tidak boleh melakukan hal itu (dan dengan jalan itu, memberhentikan wanita berbahasa lidah dan gerakan itu akan mati sepanjang malam). Rasul-rasul berkata bahwa wanita berdoa dan bernubuat di dalam gereja. Dia memiliki sebuah tempat yang baik dari kehormatan di dalam rumah tangga dari orang-orang tebusan Allah.

Yang lain datang kepada saya dan berkata, “Pendeta, bacalah bagian ini!” Lalu mereka menyuruh saya membaca I Timotius 2:11-15, yang berkata:

 

Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengijinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengijinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukanlah Adam yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.

 

Lalu bagaimana dengan hal itu? Mari kita mengingat bahwa ketika Paulus menulus surat itu, dia melakukan sama seperti yang kita lakukan pada masa ini, baris demi baris, kalimat demi kalimat, paragraph demi paragraph. Pembagian ke dalam ayat dan pasal-pasal dilakukan setelah ratusan tahun kemudian. Jadi mari kita meletakkan tanda kurung disekitar keseluruhan pasal yang Paulus maksudkan. Bagian dari masalah ini dimulai dari I Timotius 2:8 dan disimpulkan dalam pasal 3:16. Inti dari bagian ini, merupakan subjek dari semuanya yang digambarkan dengan cukup jelas yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bishop (pendeta dan penatua) serta diaken. Wanita tidak diperkenankan untuk memimpin dalam hal mengajar dan berkotbah dalam gereja. Hal ini merupakan tugas bagi laki-laki. Akan tetapi dalam setiap area kehidupan gereja wanita dapat berperan dengan sepenuh hati dalam misi, sekolah minggu, musik, staff,…….direktur departemen, dan semua hal kecuali dalam hal yang disampaikan Alkitab bahwa mereka tidak boleh menjadi pendeta dan diaken. Mereka tidak diperkenankan “untuk melampaui otoritas laki-laki”.

Semoga Allah memberkati dengan luar biasa, sebagaimana Dia lakukan terhadap Febe, Priskila, Louis serta Eunike di dalam gereja. Kita sungguh-sungguh membutuhkan mereka, Allah mengetahuinya dan kita dapat mengalami kegagalan tanpa mereka.