Daftar isi

KEPEDULIAN PENDETA TERHADAP ANAK-ANAK

(The Pastor’s Concern for Children)

 

Oleh W. A. Criswell

Alih bahasa Wisma Pandia, Th.M.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Anak-anak sebagai sebuah warisan dari Allah.

 

Adalah Sesuatu yang mustahil untuk menekankan terlalu banyak peranan dari anak-anak dalam kehidupan dan kesaksian gereja. Mereka hanya materi awal yang Allah dapat buat menjadi pengkhotbah, misionaris, anggota jemaat dan pekerja dari kerajaan Allah. Mereka merupakan ras manusia itu sendiri, jemaat, dan orang-orang tebusan Allah, pada masa yang akan datang. Seorang pendeta yang bijaksana adalah seseorang yang menyediakan waktu untuk mengasuh dan memperhatikan mereka.

 

Bukankah hal ini sesuai dengan Firman Allah? Pemazmur berkata:

 

Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.

Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apalagi ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. [Mazmur 127:3-5].

 

Dan oleh Yesus Kristus yang telah dicatat dalam Alkitab:

 

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya ditengah-tengah mereka

Lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sedangkan barang siapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti inidalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

“tetapi barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil iniyang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.”

Ingatlah, jangan menganggap seorang rendah dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.

Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang (Mat. 18:2-6, 10-11, 14).

 

Pendeta Yang Memperhatikan Anak-Anak

 

1.      Pendeta merupakan orang yang cerdas sebagaimana seorang bijaksana yang memperhatikan anak-anak di dalam keluarga. Pendeta berbicara kepada anak-anak dengan memanggil namaya jika mungkin. Sediakan waktu agar membuat mereka merasa nyaman untuk datang berbicara dengan anda. Tidak ada pujian yang paling berharga yang dihasilkan oleh seorang pendeta daripada sebuah perasaan anak-anak yang merasa tertarik kepadanya. Seperti sebuah persahabatan yang dibangun kemudian yang akan menjadi sebuah nilai bahwa dia dibutuhkan oleh anak-anak dalam berbagi keputusan untuk menerima Kristus dengan pendeta dan dengan jemaat.

2. Ketika sebuah keluarga pindah ke kota, hubungi anak-anak dengan menelepon mereka. Akan lebih baik, jika anda mengetahui kedatangannya, hubungilah anak-anak itu dengan telepon interlokal. Seperti sebuah kebaikan yang akan meliputi setiap anggota keluarga, ketika anda berpikir untuk melakukan sesuatu. Ada suatu karunia yang besar yang berharga yang dimiliki oleh anggota gereja selama bertahun-tahun. Ketika saya mempelajari seseorang yang pindah ke kota kami, saya menghubungi anaknya. Saya memberitahukan dia semua hal tentang gereja kami dengan acara camp-nya, retreat, area hiburan, dan hal-hal lainnya. Ketika keluarga itu tiba di kota dan pada hari Minggu bocah itu datang dengan bangga dan secara empati mengumumkan: “saya tidak tahu tentang kamu, tetapi saya pergi ke gereja First Baptist. Dr Chirswel adalah teman pribadi saya!” Dia hanya seorang bocah berusia 9 tahun! Raihlah anak-anak, kita memiliki mereka semua.

3.  Ketika seorang pendeta mengunjungi sebuah keluarga untuk alasan tertentu [sebuah kematian di dalam keluarga atau untuk memenangkan sebuah prospek], biarlah dia memiliki keyakinan untuk menarik anak-anak ke dalam lingkaran diskusi dan kesaksian. Berdoalah untuk anak-anak sebagaimana anda berdoa untuk semua keluarga yang lain. Ketika suatu keluarga bergabung ke dalam sebuah gereja buatlah banyak dari anak-anak dalam kelompok. Mereka sungguh berharga dan buatlah setiap orang merasakan hal itu.

4. Pendeta harus menjadi sebuah bagian dari semua aktifitas yang telah direncanakan bagi anak-anak, seluruh dunia harus tahu tentang perhatiannya yang mendalam. Dengan mengumumkan dari mimbar tentang aktifitas mereka dalam doa umum untuk pelatihan dan pelajaran mereka yang penuh kegembiraaa, memberikan kata-kata pujian dan penghargaan terhadap pemimpin dewasa mereka, biarlah pendeta selamanya diidentifikasikan dengan pelayanan terhadap anak-anak di gereja.

Pendeta harus mengunjungi kelas anak-anak dan departemen mereka  sewaktu-waktu, Sekolah Minggu, Pelatihan gereja, RA’S, GA’S, misi persahabatan dan lain-lain. Di dalam liburan sekolah Alkitab, sebagai contoh, berbicaralah kepada semua grup dari yang termuda hingga yang tertua, seorang pendeta yang memiliki kepedulian tidak hanya membangun sebuah hubungan yang indah dengan anak-anak, tetapi juga mengekspresikan suatu penghargaan untuk para pemimpin dewasa.

Jika bersama anak-anak jangan pernah takut untuk menciptakan suatu situasi yang menyenangkan jika hal itu memungkinkan anda untuk dapat kemudian berkomunikasi dengan mereka. Jika berakting sebagai badut dalam sebuah retreat atau perkemahan atau sebuah pesta akan membangun suatu hubungan yang baik dengan anak-anak, jadi lakukanlah hal itu. Jangan pernah takut untuk tertawa bersama dengan. Seorang anak (seperti orang dewasa) bergerak secara cepat dari kegembiraan kepada perhatian yang serius. Sorakan mereka yang keras, tawa mereka dan tepukan tangan akan menjadi pengantar bagi berita keselamatan yang akan anda sampaikan. Anak-anak akan mendengarkan anda ketika anda berdiri untuk berkhotbah pada hari minggu, atau jika mereka memiliki waktu yang baik untuk bersama anda di hari sabtu.

Ketika sebuah pelayanan direncanakan untuk anak-anak biarlah seorang pendeta memberikan mereka perhatian dan waktu. Jangan biarkan orang-orang dewasa mengambil alih waktu pendeta dari anak-anak. Ini merupakan waktu mereka.

Seorang anak, seperti seorang dewasa, tertarik terhadap perhatian secara pribadi. Sebagai contoh, tulislah sebuah pesan pribadi di dalam Alkitab anak-anak, jika anda memiliki kesempatan.

Berfotolah bersama dengan orang-orang muda ketika kesempatan itu datang. Hal ini sangat efektif untuk dilakukan ketika anak-anak datang untuk menghadiri pertemuan dengan pendeta mengenai masalah baptisannya, ketika dia dibaptis, dan bahkan saat pesta anak-anak.

Seorang pendeta tidak akan pernah membuat sebuah kesalahan dengan menekankan setiap cara yang mungkin terhadap perencaan aktifitas yang ditujukan terhadap anak-anak. Program musik anak-anak, natal anak-anak, paskah dan pelayanan baptisan natal, seruan penginjilan khusus, dan ribuan hal lain yang menarik yang dapat membuat anak-anak senang berada dalam gereja.

Banyak orang berkata bahwa gereja di kota yang ramai tidak akan pernah dapat menjadi gereja anak-anak. Siapa yang akan membawa anak-anak sejauh itu? Ini merupakan gereja orang dewasa dan selamanya telah ditetapkan untuk orang dewasa. Tetapi Allah telah memberkati program anak-anak yang telah dimulai beberapa tahun yang lalu. Gereja kami sekarang menjadi sebuah gereja anak-anak yang terdiri dari ratusan dan ratusan bayi, pemula, sekolah dasar dan yunior. Hal itu dapat dilakukan di setiap tempat.

5. Di atas mimbar, merupakan hal yang selalu baik bagi pendeta untuk menggunakan ilustrasi dari masa kanak-kanaknya sendiri. Orang-orang muda akan memperhatikan itu dan dengan segera akan meneliti kebenaran dari apa yang disampaikan pengkotbah.  Dalam perjalanan pulang dari gereja, banyak keluarga yang mendiskusikan khotbah yang disampaikan pada waktu ibadah. Sebuah cerita yang melibatkan anak-anak memberikan orang tua sebuah kesempatan yang baik sekali untuk berbicara kepada anak-anak mereka tentang pelayanan dan arti dari pesan yang disampaikan.

Dan ini bukan poin sampingan yang harus diingat bahwa anak-anak mencintai warna. Pendeta harus memikirkan tentang mengenakan pakaian yang menarik mata. Pendeta seharusnya tidak dipandang seperti seorang penggali kuburan dan pengusaha setiap waktu. Mengenakan hal-hal yang terang dengan sebuah dasi yang cantik serta sebuah saputangan yang serasi merupakan hal baik bagi anak-anak.

 

Program Anak-Anak

 

Semua program anak-anak yang ada di gereja harus memiliki sebuah jangkauan untuk menjangkau keluar, seruan penginjilan. Semua yang dilakukan harus memberi sebuah arti bagi Kristus.

Program anak-anak yang pertama dan yang paling penting dalam gereja adalah Sekolah Minggu. Pelayanan ini harus didoakan dengan sungguh-sungguh dan dikerjakan dengan seksama. Menjangkau anak-anak dalam pelayanan mengajar di hari Minggu akan memungkinkan pendeta untuk menjangkau seluruh keluarganya. Saya tidak pernah melihat seorang bayi yang datang sendirian ke gereja, di samping sang bayi ada ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, nenek dan kakek, para bibi, paman, sepupu dan suatu kesatuan dari setiap orang.

Di dalam divisi anak-anak, kami memiliki beragam departemen untuk setiap kelompok usia yang berbeda. Meskipun kebanyakan superintenden wanita berada dalam departemen Nursery dan Pemula (dengan beberapa pengecualian, yang dipimpin oleh pria), dimulai dengan Divisi Depertemen Primer yang dipimpin oleh pria. Setiap departemen memiliki kelas dengan seorang pengajar anak laki-laki dan seorang pengajar anak-anak wanita.

Di sana banyak wanita yang memiliki karunia yang memiliki kemampuan untuk memimpin departemen ini akan tetapi kami menggunakan pria supaya:

1.      Memberikan anak-anak ini sebuah contoh yang baik dari seorang pria yang sangat menyenangi pelayanan terhadap Allah. Banyak sekali anak-anak yang tidak memiliki seorang ayah di rumah. Ingat, adalah sangat mudah bagi seorang anak untuk memiliki pikiran bahwa gereja hanya untuk wanita dan anak-anak.

2.      Menggunakan pria untuk memimpin telah membantu kami untuk membangun orang-orang muda yang bergabung dengan gereja kami.

3.      Seorang Pria yang memiliki tempat dalam kepemimpinan gereja akan memimpin keluarganya untuk tinggal di dalam gereja.

Kami menggunakan filosofi yang sama dalam pelatihan staf departemen kami.

Kemungkinan mengkaji sebuah tipikal dari banyak program anak-anak yang lain di dalam gereja dapat terlihat dalam beberapa hal yang dilakukan oleh divisi junior.

1.      Program musim gugur kami menyediakan sebuah pertemuan orang-orang barat. Dimana anak laki-laki dan perempuan membawa teman-teman dan keluarga mereka untuk suatu suasana yang ceria dan pendeta mengakhirinya dengan kata-kata spesial di sekitar api perkemahan, mendorong anak-anak laki-laki dan perempuan dan teman-teman mereka serta orangtua untuk kembali ke dalam pekerjaan gereja kami setelah Liburan musim panas mereka yang panjang.

2.      Saat natal, bulan desember dimulai dengan anak-anak laki-laki dan perempuan kami memiliki sebuah hari natal tempo dulu dalam tempat perkemahan. Mereka berburu mistletoe, memotong sejumlah kecil juluran dari pohon-pohon, memiliki sebuah dunia yang ceria, memakan makanan natal tempo dulu, lalu kemudian ada satu bagian dari penekanan penginjilan dimana seseorang yang memiliki karunia misi akan membuat sebuah seruan untuk Yesus. Pendeta akan membantu dalam waktu undangan. Dia akan menjadi sebuah bagian pada hari itu. Atau mereka mungkin dapat pergi sepanjang malam ke perkemahan kami untuk sebuah perkemahan kecil musim dingin. Sejumlah misionari akan berkumpul untuk mengajar mereka. Lalu mereka akan mengadakan pelayanan penginjilan, memberikan anak-anak laki-laki dan perempuan dan tamu-tamu mereka sebuah kesempatan untuk percaya kepada Tuhan sebagai Juruselamat atau untuk memberikan hidup mereka untuk tempat yang khusus dalam pelayanan.

3.      Bulan Pebruari divisi akan menetapkan sebuah hari ketika mereka membawa anak-anak laki-laki dan perempuan secara bersama-sama untuk memberikan waktu ekstra dalam mengingat kembali penjelasan pelajaran Alkitab. Lalu mereka akan memiliki sebuah waktu untuk anak-anak muda bermain seluncur setelah mereka selesai belajar.

4.      Retreat di musim semi menjadi sesuatu yang tidak ternilai dalam mengumpulkan anak-anak secara bersama-sama pada sebuah hari untuk bermain bola, bermain layangan, mendaki, dan berbagai jenis permainan anak-anak lainnya. Ini dilakukan pada pagi hari. Saat siang hari para pemimpin merencanakan sebuah cara yang khusus untuk menghadirkan pendeta kepada anak-anak ini, sehingga mereka bisa memiliki relasi dengannya dalam sebuah kegembiraan, dan kesenangan. Pendeta dapat menjadi “Manusia Kelelawar” atau “Burung Besar” atau gorilla atau kelinci atau sesuatu yang dapat mengejar anak-anak pada saat itu. Apa saja dapat digunakan menjadi suatu jalan,  sehingga anak-anak merasa bahwa pendeta mereka tertarik terhadap apa yang menarik bagi mereka.

Seorang muda telah dikonseling oleh salah seorang dari misionaris kami selama perkemahan musim panas. Ketika misionaris menanyakan tentang kapan anak tersebut sudah diselamatkan, anak tersebut menjawab, “Oh, ya, saya tahu bahwa saya telah selamat. Yesus menyelamatkan saya pada retreat yunior dalam tahun dimana Dr. Criswell menjadi seekor kelinci.”

5.      Program perkemahan musim panas kami mencakup ratusan dari anak laki-laki dan perempuan. Perkemahan merupakan sebuah sarana untuk merekrut para pemuda dan pemudi untuk pergi kedalam pelayanan, dalam pelayanan misi, atau dalam pelayanan Kristen lainnya yang menjadi suatu program di dalam gereja kami. Saya percaya dalam program perkemahan dan tekun dalam mempromosikannya. Saya menghabiskan banyak waktu dengan anggota perkemahan setiap tahunnya.

Setiap anak laki-laki dan perempuan di dalam gereja kami memiliki hak untuk membawa seseorang yang bukan menjadi anggota gereja kami ke perkemahan kami. Kami telah menggapai suatu jumlah yang banyak dari keluarga-keluarga melalui dampak perkemahan ini dari anak laki-laki dan perempuan yang telah menjadi saling kenal dengan kami melalui aktivitas ini.

6.      Departemen Sekolah Alkitab Masa Liburan telah mengatur sehingga anak laki-laki pergi ke satu departemen untuk kelompok usia mereka dan anak perempuan pergi ke tempat yang lainnya. Ini telah menjadi sebuah instrument bagi kami didalam kami menjangkau anak-anak yang senang berada bersama dengan “sesama jenis mereka”. Dan saya menemukan bahwa para pengajar di Departemen Sekolah Alkitab Masa Liburan ini suka bekerja hanya dengan anak laki-laki saja atau anak-anak perempuan saja. Salah satu Superintenden telah memimpin tujuh kelas anak laki-laki dan telah menjadi seorang superintenden selama dua puluh dua tahun. Dia menyukai hal itu dan anak-anak menyukai hal itu.

 

Penyerahan Seorang Bayi

 

Tidak ada hal yang paling berkesan dan lebih indah daripada saat penyerahan seorang bayi dalam pelayanan ibadah gereja. Ayah dan Ibu maju ke depan dengan anak-anak dan kelompok diperkenalkan kepada jemaat yang menanti, bersama seluruh anggota keluarga lainnya yang hadir. Mereka semua berlutut dengan sang ayah yang memegang bayinya di lengannya. Pendeta lalu berdoa dengan doa penyerahan, menyerahkan anak itu kepada Allah dan memohon dalam pengharapan kepada keluarga Kristen kiranya anak itu akan diasuh dalam kasih dan perintah Tuhan. Sebuah Alkitab putih kecil, atau kenang-kenangan lain dapat dipersembahkan kepada orangtuanya.

 

Tanggapan Umum Anak-Anak dalam Ibadah Gereja

 

1.      Sebuah aturan yang baik dalam menanggapi ekspresi anak-anak yang berhasrat untuk maju ke depan untuk sebuah undangan menerima Kristus adalah seperti ini: berterima-kasihlah bahwa hati anak-anak digerakkan oleh kehendak Allah dan kehendak Kristus serta kehendak surgawi. Jangan pernah menghalangi respon mereka dengan suatu jawaban seperti, “Kamu masih terlalu muda,” atau “Kamu belum mengerti,” atau “Tunggu Sejenak,” atau “Lain waktu saja.” Setiap waktu adalah sebuah waktu yang baik dan waktu yang dapat diterima ketika seorang anak mau maju untuk Allah. Dorong dia dengan  penuh kasih dan kata-kata yang antusias, “Sungguh indah! Ayolah.”

Tetapi bagaimana jika anak itu masih terlalu kecil! Ketika dia berkata, “Saya mau memberitahu pendeta bahwa saya mengasihi Yesus; Saya merasakan di dalam hati saya bahwa Yesus mengasihi saya,” dia mungkin baru berusia beberapa tahun. Biarkan orang muda maju ke depan dalam sukacita yang menjadi bagian tiap orang. Kami menyebut itu sebagai “Langkah awal Kepada Tuhan.”  Kami memiliki sebuah tempat dalam kartu keputusan bagi hal seperti itu untuk ditandai. Dalam hari-hari dan tahun-tahun yang mengikuti, anak tersebut dapat dibimbing ke dalam sebuah kesadaran dan pengakuan dosa, menjadi sadar akan kondisinya yang masih terhilang dan kemudian menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Tetapi untuk sementara, anak tersebut “mencintai Yesus” dan memiliki hasrat untuk seluruh dunia supaya tahu fakta berharga yang dia lakukan.

2.      Ketika harinya datang bahwa anak tersebut memiliki sebuah pengalaman pertobatan, lalu pada saat undangan dalam pelayanan  ibadah gereja dia maju ke depan, secara terbuka mengakui imannya terhadap Kristus sebagai Juruselamatnya secara pribadi. Pengakuan kepada Kristus di hadapan umum ini sesuai dengan mandat yang tertulis dalam Kitab Suci. Yesus berkata dalam Matius:

 

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia. Aku juga akan mengakui di depan BapaKu di sorga.

Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu di sorga (Mat. 10:32-33)

 

Paulus menulis tentang keselamatan di dalam Roma:

 

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10:9-10)

 

Memiliki pertobatan atas dosa-dosa kita dan menerima Kristus di dalam hati kita, di hadapan umum kita mengakui Dia dengan mulut kita.

Merupakan sesuatu hal yang baik dan suatu hal yang indah bagi keluarga untuk datang maju ke depan bersama sang anak dan berlutut bersama dengan dia, bergabung di dalam doa pendeta sebagaimana dia berterimakasih kepada Allah untuk keputusan surgawi itu. Setelah doa selesai, sang anak diperkenalkan di hadapan jemaat sebagai seorang petobat baru. Lalu di hadapan umum di diberikan sebuah buku yang telah saya tulis berjudul, Joining the Church. Lalu anak tersebut ditempatkan dalam kelas anggota baru untuk anak-anak. Lalu dia akan mempelajari buku itu selama enam bulan di bawah bimbingan seorang guru yang baik. Setelah pelajaran selama enam minggu selesai, sebuah temu janji dibuat bersama pendeta untuk mengunjungi dia tentang doktrin yang telah dipelajari dalam buku tersebut. Temu janji itu termasuk orang tua yang membawa anaknya bersama dengan mereka. Dalam pertemuan di kantor pendeta, ketika pendeta lalu melihat bahwa anak tersebut memiliki persiapan yang baik untuk baptisan dan menjadi anggota gereja, sebuah waktu ditetapkan bagi keluarga itu untuk maju ke depan dan memperkenalkan anak tersebut untuk dibaptis dan menjadi anggota jemaat dan sebuah waktu diatur untuk pelaksanaan ordinansi yang kudus itu.

3.      Kunjungan anak-anak untuk dipelajari oleh pendeta merupakan suatu peristiwa besar yang penuh harapan dalam kehidupan anak-anak, tetapi secara umum tentu saja dalam pelayanan pendeta. Hal itu memberikan dia sebuah kesempatan indah untuk berkunjung bersama dengan keluarga, berbicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan Allah dan secara khusus berbicara tentang pengasuhan anak. Kebenaran yang hebat tentang keseluruhan persiapan ini adalah seperti ini: orang tua mungkin ingin tahu tentang pertobatan, baptisan, keanggotan gereja sama seperti sang anak.

Selama sesi bersama sang anak dan orang tua yang hadir, pendeta tanpa maksud yang disengaja dapat membawa pertemuan itu beralih menjadi “pembicaraan orang dewasa.” Kadang-kadang hanya orang tua yang terus-menerus berbicara. Pertemuan seharusnya lebih ditujukan kepada sang anak, dan kebutuhannya untuk merasakan dan untuk mengetahui bahwa dia dan dia sendiri adalah pusat dari kasih, kepentingan,  doa dan perhatian yang dari grup yang dibawa secara bersama-sama.  Biarkan pendeta memberikan sang anak masa waktu yang dia perlukan.

Jika sang anak dengan jelas belum siap untuk dibaptis, jika dia belum mengerti isi buku, jika dia tidak merealisasikan apa yang dia lakukan, lalu pendeta dapat mengatur pertemuan lain dengan keluarga. Guru dari kelas anggota baru atau anggota staf yang bertanggungjawab dapat sadar akan situasi tersebut dan dapat menindak-lanjuti atau semua hal yang dibutuhkan untuk instruksi yang penuh dalam diri anak tersebut. Tidak ada anak yang seharusnya dibaptiskan tanpa merealisasikan apa yang dia lakukan.

4.      Kenapa sang anak seharusnya didorong untuk maju ke depan dalam dua waktu yang berbeda? Pertama kali sewaktu dia menerima Yesus dan yang kedua sewaktu diterima untuk baptisan dan anggota jemaat? Jawaban ini datang dari masa yang panjang dalam pelayanan pastoral saya bersama anak-anak. Orang-orang muda seringkali memiliki ide yang tidak tetap bahwa mereka diselamatkan dengan menjadi anggota gereja. Kebanyakan dari kesedihan kita terealisasi bahwa rata-rata gereja seringkali memiliki banyak anggota tetapi tidak memiliki pengalaman regenerasi bersama Kristus. Menyampaikan kepada anggota-anggota gereja bahwa mereka tetap belum diselamatkan. Bagi anak-anak yang sudah dibaptis dan menjadi anggota gereja dan tidak diselamatkan adalah hal yang tragis.

Dalam melihat dengan pasti bahwa sang anak mengetahui bahwa untuk diselamatkan adalah satu hal (hanya Yesus yang dapat membersihkan dosa-dosa kita dan melepaskan jiwa kita dari neraka), dan untuk menjadi anggota gereja adalah hal yang lain (pengkotbah dapat melakukan hal itu, membuat anggota gereja dengan membaptis kandidat atas kuasa dari jemaat), saya berusaha untuk mengajarkan kepada orang-orang muda kebenaran ini dengan berkata: “Lihat saya memiliki dua tangan dan bukan satu tangan. Tangan yang ini menggambarkan apa artinya menjadi selamat. Dan tangan yang lain menggambarkan apa artinya dibaptis dan menjadi anggota jemaat. Mereka merupakan dua tangan yang berbeda; baik pertobatan maupun menjadi anggota jemaat adalah dua hal yang berbeda.” Tetapi sekalipun saya telah mencoba apa yang dapat saya lakukan saya masih tetap tidak bisa mengajarkan doktrin kebenaran dengan sangat efektif. Lalu hal ini terjadi, yaitu saya menyuruh sang anak untuk melakukan dua hal yang berbeda. Pertama kali dia datang ke depan adalah untuk mengakui Yesus sebagai Juruselamat, bertobat dari dosa-dosanya, dan meminta Allah untuk mengampuni dia dan menyelamatkan dia, untuk masuk kedalam hatinya selama-lamanya. Di waktu yang lain, sang anak datang ke depan setelah pertemuannya dengan pendeta, adalah untuk bergabung dengan gereja oleh baptisan. Prosedur ini melengkapi tujuan dalam arti yang sebenarnya dan cara yang terbaik yang pernah saya tahu.

5.      Biarkan saya menambah sebuah kata-kata empati tentang pertemuan dengan anak-anak bersama pendeta sebelum baptisan dilakukan. Saya tidak dapat menekankan terlalu berat atau terlalu banyak berkat rohani yang luar biasa yang bertambah dari pertemuan tersebut. Hal itu membantu pendeta untuk lebih terbiasa dengan orang-orang dari jemaatnya. Dia dapat mengetahu anak-anak.  Pertemuan menambah ikatan keluarga terhadap gereja.  Hal itu memberikan pendeta suatu kesempatan untuk mengklarifikasi kesalah-pahaman dalam bagian diri anak atau dari keluarga menyangkut keselamatan dan keanggotaan gereja.  Dan hal itu juga menambah pendeta sebuah kesempatan yang unik untuk mendorong orang tua yang butuh untuk membuat keputusan bagi Kristus dan melakukan hal yang sama.

 

Pentingnya Instrumen Pengajaran Joining the Church

 

Karena pentingnya booklet kecil Joining the Church di dalam membangun pengalaman kekristenan bagi anak-anak, booklet tersebut dipublikasikan disini secara kata per kata.

Yang pertama, hal ini merupakan kata pengantar dari pengalaman hidup saya sendiri:

 

Ketika saya masih anak-anak dan memberikan hati saya kepada Tuhan, saya dibaptis dengan segera; tetapi tidak seorangpun yang memberitahukan saya arti dari ordinansi yang kudus itu. Hanya setelah bertahun-tahun kemudian, saya telah belajar kebenarannya dan signifikasinya yang indah. Saya telah membuat sebuah ketetapan ketika saya memulai pelayanan pastoral saya bahwa setiap anak-anak yang datang ke depan untuk dibaptis harus dengan sungguh-sungguh dan diberitahukan arti yang alkitabiah dari ordinansi itu. Buku ini merupakan buah dari ketetapan itu. Semoga ini dapat menjadi berkat untuk setiap anak-anak dan setiap orang yang mempelajarinya.

 

 

PASAL I

APA ARTINYA MENJADI SELAMAT

 

Tanpa Kristus sebagai juruselamat saya, saya telah berada di bawah hukuman (Yoh. 3:18). Saya sungguh-sungguh terhilang (Yoh. 3:36). Sebagai seorang yang berada di bawah hukuman saya mati secara rohani (Efesus 2:1). Saya tidak memiliki pengharapan dan tanpa Allah di dunia (Efesus 2:12).

Tetapi ketika Kristus masuk ke dalam hati saya, Dia mengampuni segala dosa saya (Kis. 10:43). Dia menulis nama saya dalam Kitab Kehidupan (Wahyu 21:27), Dia menyelamatkan jiwa saya (Luk. 19:10). Percaya di dalam Kristus sebagai Juruselamat pribadi saya, saya menjadi ciptaan baru (2 Kor.5:17). Saya menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12).

Bagi Kristus yang menjadi juruselamat saya satu-satunya, saya harus merealisasikan bahwa saya adalah orang yang terhilang dan bahwa Dia datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan saya (Yesaya 53:6; 1 Timotius 1:15; Matius 1:21). Saya telah diselamatkan selama-lamanya dengan bertobat dari dosa-dosa saya (Lukas 13:3) dan percaya di dalam Kristus sebagai Juruselamat saya (Yohanes 3:14-16; 5:24; Kisah rasul 20:21; 2 Timotius 1:12).

Ketika saya bertobat dari dosa-dosa saya dan meminta Yesus menyelamatkan saya saya dengan segera dan dihadapan umum mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat saya (Matius 10:32-33; Roma 10:9-10).

 

PERTANYAAN DAN JAWABAN

 

Pertanyaan       : Dari hal apa Yesus menyelamatkan kita?

Jawaban           : Dari dosa-dosa kita. (Markus 2:1-11; Matius 26:28; 1 Yohanes 1:7).

Pertanyaan       : Apakah Dosa itu?

Jawaban           : Dosa adalah ketidakpatuhan terhadap Allah, atau melanggar hukum

  Allah. (1 Yohanes 3:4)

Pertanyaan       : Siapa yang telah berdosa?

Jawaban           : Kita semua telah berdosa. Saya telah berdosa. Kita semua telah memiliki 

              dosa. (Roma 3:10; 23).

Pertanyaan       : Apakah ganjaran untuk dosa-dosa saya?

Jawaban           : Kematian. (Yehezkiel 18:4; Roma 6;23). Saya mati dengan dua cara; satu

                          Mati secara tubuh (jika saya tidak berdosa maka saya tidak akan pernah

              mati); kedua, jiwa saya akan mati. Saya terpisah dari Allah selamanya.  

              Alkitab menyebutkan kematian kedua sebagai neraka.

Pertanyaan       : Bagaimana saya dapat diselamatkan dari kematian ini?

Jawaban           : Saya dapat diselamatkan dari kematian kekal dengan percaya kepada

 Yesus sebagai Juruselamat saya. Saya mohon ampun terhadap dosa-dosa

  Saya dan berpaling dari hal itu (ini merupakan pertobatan) dan melihat

  kearah Yesus untuk mengampuni saya (ini merupakan diselamatkan oleh

  iman). (Kisah Rasul 16:30-31).

Pertanyaan       : Apakah saya berusaha untuk keselamatan besar ini?

Jawaban           : Saya tidak memiliki usaha untuk keselamatan saya. Ini merupakan

  hadiah Cuma-Cuma dari Allah. Semuanya merupakan Anugrah. Saya

  hanya menerimanya; saya hanya mengambilnya; saya hanya

  memperolehnya.  Keselamatan saya adalah pemberian Allah kepada saya

  melalui iman di dalam Yesus Kristus (Roma 4:2-5; Efesus 2:8-9).

Pertanyaan       : Mengapa saya diminta untuk melakukan pekerjaan baik?

Jawaban           : Karena Yesus telah menyelamatkan saya dan saya diperintahkan untuk

                          menghormati Dia dalam hidup saya. (Efesus 2:10; Yakobus 2:26;

 Yohanes 15:14). Jika saya sungguh-sungguh diselamatkan, saya akan

  Patuh terhadap Tuhan saya. Pekerjaan baik merupakan hasil dari

  keselamatan saya, tidak berarti bahwa saya memperolehnya dengan hal

  itu. Hanya setelah pohonnya dibuat baik akan menghasilkan buah yang

  baik. (Matius 12:33).

Pertanyaan       : Apa saja langkah dari keselamatan ketika kita berpaling dalam

                          keselamatan oleh iman kepada Yesus?

Jawaban           : Langkah-langkah keselamatan adalah

(1)   Bertobat: Meminta ampun untuk dosa-dosa saya dan berpaling dari

dosa kepada Yesus.

(2)   Beriman: Menerima Yesus sebagai Juruselamat saya.

(3)   Pengakuan: mendeklarasikan iman saya di dalam Yesus di hadapan umum.

 

 

PASAL II

APAKAH ARTINYA DIBAPTISKAN

 

“Doktrin” dari sebuah gereja adalah kepercayaannya dan pengajarannya. “Ordinansi” dari sebuah gereja adalah pelaksanaanya, dan disebut sebagai “ordinansi” karena Kristus telah menetapkannya atau “memerintahkan.” Di dalam sebuah gereja Perjanjian Baru ada dua “ordinansi.” Kedua ordinansi ini adalah Baptisan dan Perjamuan Tuhan.

Baptisan adalah suatu penguburan dan suatu kebangkitan. Kita dikuburkan bersama Kristus dalam keserupaan dari kematianNya dan kita telah dibangkitkan bersama Kristus dalam keserupaan kebangkitanNya. (Roma 6:23; Kolose 2:12; Galatia 3:27). Ini menggambarkan 3 hal:

1.      Hal itu merupakan potret atau gambaran kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus.

2.      Hal itu merupakan potret atau gambaran kematian kita terhadap dosa dan kebangkitan kita sebagai ciptaan yang baru.

3.      Hal itu merupakan pernyataan dari Iman kita. Iman kita adalah bahwa jika kita mati dan dikuburkan, kita akan dibangkitkan dari kematian dengan kuasa dari Tuhan.

Baptisan merupakan ordinansi yang pertama dari kedua ordinansi gereja.  baptisan merupakan pintu masuk ke dalam gereja. Kita semua telah dibaptiskan oleh Roh Kudus ke dalam tubuh Kristus. Tubuh dari Kristus adalah jemaatNya. Baptikan air menggambarkan bahwa pekerjaan dari Roh yang menempatkan kita ke dalam tubuh Kristus (1 Korintus 12:13).

 

PERTANYAAN DAN JAWABAN

 

Pertanyaan       : Siapakah yang membaptiskan Yesus?

Jawaban           : Yohanes Pembaptis. (Matius 3:1)

Pertanyaan       : Dimanakah Yesus dibaptis?

Jawaban           : Sungai Yordan. (Matius 3:13)

Pertanyaan       : Mengapa Yesus dibaptis?

Jawaban           : Untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah (Matius 3:15).

Pertanyaan       : Apakah itu baptisan?

Jawaban           : Itu merupakan suatu penguburan dan kebangkitan. (Kolose 2:12)

Pertanyaan       : Apakah arti dari baptisan?

Jawaban           : Ia menggambarkan tiga hal: (Roma 6:23; Galatia 3:27).

1.      Menggambarkan kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus

2.      Menggambarkan kematian kita terhadap dosa dan kebangkitan kita terhadap hidup yang baru di dalam Kristus.

3.      Menggambarkan iman kita bahwa jika kita mati dan dikuburkan kita juga akan dibangkitkan dari kematian.

Pertanyaan       : Apakah Yesus memerintahkan kita untuk dibaptis?

Jawaban           : Ya. Berdasarkan amanat agungNya di dalam Matius 28:18-20, semua

  orang harus dibaptiskan, siapa yang menerima Yesus sebagai  

  Juruselamat  mereka.

Pertanyaan       : Di dalam nama siapakah kita diperintahkan untuk dibaptis?

Jawaban           : Di dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (Matius 28:19).

Pertanyaan       : Di dalam Kisah Rasul 8:26-39, apakah hal pertama yang diinginkan oleh

  Sida-sida setelah dia mendengar injil Yesus?

Jawaban           : Dia menginginkan untuk dibaptis. (Kisah Rasul 8:37)

Pertanyaan       : Apakah salah satu persyaratan yang dia butuhkan sebelum dia dapat

                          dibaptiskan?

Jawaban           : Untuk percaya kepada Yesus Kristus dengan segenap hatinya (Kisah

  Rasul 8:37).

Pertanyaan       : Bagaimanakah sida-sida itu dibaptiskan?

Jawaban           : Dia telah dibenamkan dibawah baptisan air (dikuburkan bersama

                          Kristus) dan dia telah dibangkitkan keluar dari baptisan air

                          (dibangkitkan bersama Kristus). (Kisah Rasul 8:38-39).

Pertanyaan       : Berdasarkan Kisah Rasul 2:41; 10:44-48, siapakah yang harus dibaptis?

Jawaban           : Setiap orang yang bertobat dari dosa-dosa mereka dan telah menerima

                          Yesus sebagai Juruselamat mereka pribadi.

Pertanyaan       : Apakah kita akan terhilang jika kita tidak dibaptis?

Jawaban           : Alkitab berkata bahwa kita akan terhilang jika kita tidak bertobat (Lukas

                          13:3). Alkitab berkata bahwa kita akan terhilang jika kita gagal untuk

                          percaya kepada Yesus (Yohanes 3:18). Tidak ada tempat dalam Alkitab

                          yang berkata bahwa kita akan terhilang jika kita tidak dibaptis.

Pertanyaan       : Mengapa, lalu, kenapa kita harus dibaptis?

Jawaban           : Karena kasih kita terhadap Juruselamat, Yesus sendiri memberikan

  Contoh dan Yesus sendiri memerintahkan kita untuk dibaptis. Baptisan

  Adalah sebuah tindakan dari ketaatan dalam bagian dari seseorang yang

  Percaya di dalam Yesus.

Pertanyaan       : Bagaimanakah melaksanakan baptisan dengan benar?

Jawaban           : Orang percaya harus dibenamkan ke dalam air, di dalam nama Bapa dan

                          Putra dan Roh Kudus. Ini berdasarkan institusi Kristus dan dipraktekkan

                          oleh rasul-rasul Tuhan.

 

PASAL III

APAKH ARTI MENGAMBIL BAGIAN DALAM PERJAMUAN TUHAN

 

Ordinansi gereja yang kedua (yang dilakukan secara berulang-ulang) adalah Perjamuan Tuhan.  Ini diadakan oleh Juruselamat kita pada malam sewaktu Dia dikhianati dan diantar kepada kematian untuk dosa-dosa kita di atas salib (Matius 26:20-30). Kita tidak diselamatkan dengan mengambil bagian dalam Perjamuan. Ini merupakan sebuah peringatan terhadap kematian Kristus, bahwa kita harus selalu mengingat pengorbananNya kepada kita (1 Korintus 10:16).

Siapakah yang dapat mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan? Setiap orang yang telah percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat mereka dan setiap orang yang telah dibaptis dalam ketaatan terhadap perintahNya. Di dalam Amanat Agung yang tercatat dalam Matius 28:19-20, ada tiga hal yang sangat jelas: pertama, kita harus menjadikan murid (terjemahan literal) dari semua bangsa; kedua, kita harus membaptiskan para petobat ini di dalam nama Bapa,  dan Putra dan Roh Kudus; ketiga, kita harus mengajar petobat ini untuk melakukan hal-hal yang telah Yesus perintahkan kepada kita, salah satu dari hal yang diperintahkan itu adalah melaksanakan Perjamuan Tuhan. Perintah yang diberikan oleh Yesus sangat jelas. Ia adalah satu, dua, tiga. Satu, kita harus percaya di dalam Yesus, menjadi murid Yesus. Dua, kita harus dibaptis, “dikuburkan bersama Kristus, dibangkitkan bersama Kristus.”  Tiga, kita melaksanakan hal-hal yang telah diberikan oleh Kristus kepada kita untuk dijaga, salah satunya adalah Perjamuan Tuhan.

Pesan yang pertama, kedua dan ketiga ini, diinspirasikan secara penuh sebagaimana yang terkandung dalam Amanat Agung. Sebelum saya memiliki hak untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan, saya harus (yang pertama) bertobat, saya harus (yang kedua) dibaptis, lalu saya siap (yang ketiga) untuk duduk di meja Tuhan.

 

PERTANYAAN DAN JAWABAN

 

Baca 1 Korintus 11:23-29

Pertanyaan       : Apakah dua unsur yang ada dalam Perjamuan Tuhan?

Jawaban           : Roti dan “buah anggur” (Matius 26:29) jus merah dari perasan anggur

                          Yang berada dalam sebuah cawan.

Pertanyaan       : Apakah yang disimbolkan oleh dua unsur tersebut?

Jawaban           : Roti menggambarkan tubuh Kristus dan cawan menggambarkan darah

  Kristus.

Pertanyaan       : Mengapakah kedua unsur tersebut bukan tubuh dan darah Kristus yang

                          sesungguhnya?

Jawaban           : Karena ketika Yesus mengadakan Perjamuan Tuhan dan mengucapkan

                          Kalimat ini, TubuhNya berdiri dihadapan murid-muridNya dan darahNya

                          Masih mengalir didalam pembuluhNya. Roti dan cawan seterusnya

  Menunjukkan kematian Tuhan. Kata “Untuk Mengingat akan Aku”

  Menekankan simbol alami. Yesus berkata bahwa Dia alah “pintu”

  (Yoh. 10;19), “pokok anggur” (Yoh. 15;1), “Gembala yang baik” (Yoh.

  10:11), dan kita secara tepat mengerti apa yang Dia maksud. Kita juga

  Mengerti arti simbolik dari kata-kataNya yang berkenaan dengan roti dan

  cawan.

Pertanyaan       : Seberapa seringkah kita melaksanakan peringatan Perjamuan Tuhan?

Jawaban           : Yesus meninggalkan hal itu kepada kita. Dia berkata,”Setiap kali kamu

  makan roti ini dan minum cawan ini…” Kita dapat melaksanakan

  Perjamuan Tuhan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap

  empat bulan sekali.

Pertanyaan       : Bagaimanakah kita seharusnya mengambil Perjamuan Tuhan?

Jawaban           : Kita harus mengambil Perjamuan Tuhan dengan dengan kerendahan hati

                          yang dalam dan penuh hormat. Kata keterangan “dengan selayaknya”

                          (harus diperhatikan bahwa itu bukan kata sifat) di dalam 1 Korintus

  11:27-29 merujuk kepada kebiasaan kita dalam melaksanakan ordinansi,

  bukan karena kelayakan kita. Karena kita orang-orang berdosa dan

  pengorbanan Kristus telah membuat penebusan untuk dosa-dosa kita, kita

  melaksanakan Perjamuan Tuhan dalam kelimpahan kasih dan syukur.

Pertanyaan       : Apakah arti dari kata  yang terdapat dalam 1 Korintus 11:26, “Sampai

                          Dia datang”?

Jawaban           : Kata “sampai Dia datang” dengan jelas mengajarkan kita bahwa Tuhan

                          kita Yesus akan datang untuk yang kedua kali, dengan sukacita dan

                          pengharapan dari orang-orang yang benar-benar percaya dalam Yesus

                          (Kisah Rasul 1:11; 1 Tesalonika 4:16).

PASAL IV

APAKAH ARTI UNTUK MENJADI ANGGOTA JEMAAT YANG BAIK

 

Gereja bukanlah bangunan tempat orang-orang bertemu. Gereja adalah kumpulan dari orang-orang percaya yang dibaptis secara sukarela yang berkumpul secara bersama-sama untuk tujuan dan pemberitaan Injil, melaksanakan ordinansi, dan bersekutu di dalam kasih dan anugrah dari Tuhan Yesus. Yesus mendirikan gereja (Matius 16:18) dan sangat mengasihinya sehingga Dia memberikan nyawaNya untuk itu (Kisah Rasul 20:28; Efesus 5:25)

 

JAWABAN DAN PERTANYAAN

 

Pertanyaan       : Sebagai seorang anggota gereja haruskah saya mengunjungi ibadah

  gereja?

Jawaban           : Berdasarkan Ibrani Ibrani 10:25, “Jangan lalai menghadiri pertemuan

                          ibadah bersama” saya sungguh-sungguh harus menghadiri ibadah gereja.

Pertanyaan       : Sebagai seorang anggota gereja haruskan saya bersaksi untuk Yesus?

Jawaban           : Berdasarkan Lukas 24:45-48, Kisah Rasul 1:8, kita harus bersaksi

                          Tentang anugrah keselamatan dari Yesus kepada setiap orang dimana

                          saja.

Pertanyaan       : Sebagai seorang anggota gereja haruskah saya membaca Alkitab saya

                          Dan berdoa setiap hari?

Jawaban           : Berdasarkan Yohanes 5:39, Kisah Rasul 17:11, 1 Timotius 4: 13-16,

                          Wahyu 1:3, saya harus sungguh-sungguh membaca Alkitab saya dan

                          berdasarkan Lukas 18:1, 1 Tesalonika 5:17, saya harus selalu berdoa.

 Pertanyaan      : Apakah Allah memiliki sebuah rencana bagi saya untuk mendukung

                          gereja?

Jawaban           : Berdasarkan 1 Korintus 16:1-2, setiap minggu pertama saya harus

                          memberi sebagian dari pendapatan saya. Manusia Allah berada di

                          bawah hokum memberi setidaknya sepersepuluh (Imamat 27:30-33).

                          Lalu orang-orang yang mengasihi Yesus akan memberi dengan lebih.

                          Merupakan hak yang kudus untuk memberi (2Korintus 8:9; 9:6-7).

 

 

Doa yang Menutup Pertemuan Antara Pendeta dengan Anak

 

Setelah pertemuan saya dengan anak dan keluarga sehubungan dengan buku yang telah dipelajari orang muda tersebut, Joining the Church, lalu saya meminta dia berlutut di samping saya dan mengulang sebuah doa yang saya ucapkan, kata demi kata, frase demi frase. Seringkali  keluarganya juga berlutut bersama-sama dengan kami. Lalu sang anak berlutut, mengulang setiap kata dalam doa saya ini:

Bapa kami yang di sorga                                   (sang anak mengulang dengan keras)

Kami berterimakasih kepadaMu karena Yesus              “

Bahwa Dia mati di kayu salib                                                    “

Untuk menyelamatkan kami dari dosa-dosa kami                      “

Kami bersyukur kepadaMu untuk gereja kami               “

Berkati saya sebagaimana saya bergabung ke dalam gereja        “

Berkati saya sebagaimana saya akan dibaptis                            “

Dan setelah saya dibaptis                                                          “

Tolong saya untuk menjadi anggota gereja yang baik     “

Semoga saya bertumbuh dalam anugrah                                    “

Dan pengetahuan akan Allah                                                     “

Berkatilah ayah saya yang terkasih                                            “

Dan ibu saya yang manis                                                           “

Dan lingkaran keluarga kami                                                     “

Semoga saya menjadi sebuah sukacita bagi mereka                   “

Selama saya hidup                                                                    “

Dan sebuah kehormatan bagiMu                                               “

Ampunilah dosa-dosa kami                                                       “

Biarkan kami lebih dekat kepadaMu                                         “

Di dalam nama Yesus yang terkasih. Amin.                                “

 

Hal ini merupakan suatu hal yang sangat berharga dan sangat berarti untuk menutup pertemuan dengan sang anak dan keluarganya.