Daftar Isi

BETAPA BERHARGANYA ALKITAB

 

Oleh Dr. W.A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

 

“Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu” ( 2 Timotius 4:13).

               

Ini adalah surat terakhir yang Paulus tulis sebelum ia dieksekusi. II Timotius 4:13. Teks kita adalah ayat 13, namun saya ingin Anda juga membaca lima ayat pertama dari II Timotius 4 ini:

 

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”

           

Dan teks kita berikutnya adalah: “Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.”

             “Jika engkau ke mari bawa juga kitab-kitabku.” Ketika ia meminta Timotius untuk membawa “kitab-kitabnya” (ta biblia, ini bahasa Yunaninya), ia mengacu pada gulungan-gulungan kitab yang ditulis di atas papyrus. Dapat dipastikan apa yang dimaksud Paulus berhubungan dengan kitab-kitab itu mengacu pada buku-buku tafsiran dan diskusi dari para rabi Yahudi dan Talmud.

Namun Paulus berkata, “Terutama membrana itu.” Membranas adalah kata Yunani untuk “perkamen” yaitu berhubungan dengan tulisan yang dituliskan di atas kulit binatang. Kata bahasa Inggris mebrane berasal dari kata ini. Kata Yunani mala adalah kata yang sangat cocok untuk ini. Malista adalah bentuk adverbial dari tingkat superlatif, khususnya untuk kata di atas, yaitu malista membrana. Bawa juga kitab-kitab itu. Tetapi yang terutama adalah Alkitab.      

            Apa yang Anda maksudkan dengan Alkitab ini? Anda tahu, bahwa para pengkhotbah Kristen abad pertama memiliki gulungan-gulungan. Ada gulungan kitab Nabi Yesaya. Ada gulungan Kitab Ulangan. Ada gulungan kitab Nabi Yeremia. Ada gulungan Kitab Mazmur  dan jika Anda harus membawa keseluruhan Alkitab, maka Anda akan membawa segerobak penuh kitab-kitab ini.

            Apa yang para pengkhotbah Kristen pertama lakukan: Mereka membuka gulungan-gulungan itu dan kemudian mereka mengambil beberapa lembar dan kemudian menjilidnya. Dan kemudian pengkhotbah Kristen itu berdiri untuk mengkhotbahkan Injil Kristus, ia akan menghubungkannya misalnya dengan Kitab Ulangan. Ia akan menghubungkannya dengan Kitab Yesaya. Ia akan menghubungkannya dengan Kitab Mazmur. Ia akan menghubungkannya dengan Kitab Zakharia, dan ia akan membuka kitab itu untuk menemukan perikop yang ia kutip dari Firman Allah.

            Dan beberapa lembaran yang kemudian dijilid ini disebut dengan kodex, K-O-D-E-K. Ini adalah yang pertama kali ada di dunia yang disebut dengan buku. Inilah yang disebut dengan Biblia. Biblion bentuknya tunggal, sedangkan biblia bentuknya jamak dan berhubungan dengan gulungan-gulungan itu.    Dan itulah yang dunia pernah lihat ketika para pengkhotbah Kristen berdiri di hadapan orang banyak dan mengambil lembaran-lembaran dan kemudian menjilidnya dan itulah apa yang disebut dengan kitab.

            Anda tidak dapat membayangkan betapa luasnya wilayah dunia Yunani-Romawi pada waktu itu. Orang ini berdiri dengan suatu inovasi di tangannya. Ini adalah pertama kalinya dunia melihat itu, yaitu pemaparan Firman Allah yang didasarkan pada Buku itu.

            Itulah sebabnya mengapa saya menghubungkan fakta bahwa orang-orang yang belajar kepada para filsuf menjadi tantangan para pengkhotbah Kristen abad pertama dan berusaha untuk menghancurkan berita yang ia khotbahkan, dan mereka menyerang Alkitab ini. Sebagai contoh, usaha terbesar dari filsafat Hellenistik yang disebut Neoplatonisme. Ini direpresentasikan oleh Plotinus dari Alexandria, yang kemudian belajar di Atena.

            Pada waktu itu Plotinus melihat kira-kira ada dua ratus ancanam besar bagi kultur Hellenistik yang disebabkan oleh karena sekte baru ini, agama baru yang disebut dengan Kekristenan ini, dan ia mendorong muridnya yang brilian Parphare untuk mempelajari iman Kristen dan dengan tujuan untuk mencari kelemahan dan menghancurkannya.

            Apa yang dilakukan oleh Parphare, yang adalah salah satu filsuf yang paling brilian yang pernah hidup ini? Apa yang dilakukan Parphare ketika ia berusaha menyerang iman Kristen? Apa yang ia lakukan adalah menyerang Alkitab, karena ia melihat bahwa ia dapat menghancurkan fondasi di mana iman itu dibangun.

Ia dapat menghancurkan selamanya, iman itu sendiri, jika ia berhasil menghancurkan Alkitab. Dan Parphare, filsuf brilian itu, neoplatonis ini memang benar. Dengan menghancurkan Alkitab, maka Anda menghancurkan iman. Dengan menghancurkan Alkitab, maka Anda menghancurkan saksi Kristus. Dengan menghancurkan Alkitab ini, maka Anda menghancurkan gereja. Dengan menghancurkan Alkitab, maka Anda menghancurkan pengharapan kita agar dunia menjadi lebih baik.

 

Pertama, Alkitab adalah Wahyu Allah Yang Memungkinkan Kita Diselamatkan

 

            Saya ingin kembali mengajak Anda untuk melihat pada permulaan ketika Allah mulai mewahyukan  Firman-Nya yang suci dan ketika akhirnya Musa menuliskannya sekitar tahun 1500 SM, mengapa Allah tidak menyatakan dalam Firman-Nya ini hal-hal yang kita kenal hari ini? Misalnya hal-hal yang berhubungan dengan atom dan energi atomik.

            Hal-hal yang berhubungan dengan biologi dan semua rahasia sel-sel dan enzim-enzim dan sistem anatomical, dan mengapa Tuhan juga tidak menyatakan kepada kita rahasia-rahasia ilmu kimia (chemistry) dan astronomi. Ribuan hal dalam dunia sainstifik yang dapat kita kenal hari ini, yang tentunya Allah telah mengetahui semuanya itu. Karena Ia yang telah menjadikannya.

            Semua hal ini baru saja mulai kita temukan di zaman ini, seperti, Penicillin, seperti nylon, seperti atom, seperti ribuan hal luar biasa lainnya, seperti pesawat terbang bisa terbang di angkasa begitu juga dengan jet. Allah yang telah menjadikan semua itu.

            Namun mengapa Ia tidak menyatakan semua itu sejak dari semula? Mengapa yang Tuhan nyatakan hanya berhubungan dengan jiwa dan kehidupan kita dalam persekutuan dengan Dia. Sekarang, ketika saya mulai berpikir tentang ini, alasannya begitu nyata.

            Semua hal tentang Allah lebih vital dan lebih fundamental dan lebih penting dari semua pengetahuan yang pernah kita kenal dalam dunia ini. Tentang jiwa, dan hubungan kita dengan Dia adalah hal yang paling penting, sedangkan hal yang lain akan datang menurut waktu dan ketetapan-Nya.

            Pertama dari semua, adalah bahwa pengetahuan akan wahyu Allah adalah pengetahuan yang terpenting. Dan itulah yang Allah lakukan dalam Alkitab-Nya. Ia menyatakan kepada kita pertama dari segala sesuatu yang berhubungan dengan diri-Nya sendiri dan hubungan kita dengan Dia, dan bagaimana kita hidup dan berjalan di dalam hadirat-Nya, bagaimana kita dapat ditebus, bagaimana kita dapat memiliki persekutuan dengan Allah dan melihat wajah-Nya suatu hari nanti dan hidup. Dan semua itu, adalah sumasi atau kesimpulan dari seluruh kebenaran Allah di dunia ini. Saya mengambil puisi Quaker Amerika yang indah yang ditulis oleh John Greenleaf Whittier. 

 

Kami telah mencari kebenaran di dunia ini

Kami menyebutnya kebajikan

Kemurnian, Keindahan

Dari setiap nisan dan gulungan

Dari semua bunga layu di ladang

Dan kebosanan yang diperoleh para pencari

Kami kembali dengan beban berat

Dari penyelidikan kami

Dan menemukan bahwa semua orang bijak berkata

Ada dalam Buku ini

Buku yang dibaca para ibu kita

 

            Betapa indah puisi dari Whittiter ini? Kebenaran Agung adalah selalu kebenaran Allah. Hal-hal lain akan datang pada waktunya, tetapi yang pertama adalah dasar pengetahuan tentang Allah. Permulaan dari hikmat adalah pengetahuan akan Tuhan, dan ini adalah kehidupan kekal bahwa kita harus mengenal Dia, satu-satunya Allah yang benar dan hidup dan Yesus Kristus yang telah Dia utus. Dan saya boleh membuat kesimpulan yang sama sebelum saya meninggalkan pembahasan bagian ini:

 

            (1) Jika pengetahuan saya yang pertama adalah tentang Allah, dan jika komitmen saya yang pertama adalah kepada Tuhan, maka semua hal lainnya akan mengikutinya dalam rancangan-Nya yang sempurna. Namun jika saya mengabaikan pengetahuan dan dasar iman ini, maka segala sesuatu yang akan mengikuti adalah kekacauan. Iritasi ini akhirnya membawa kepada keruntuhan dan kekacauan. Pertama adalah pengetahuan akan Allah, dan itulah sebabnya mengapa Allah mewahyukannya yang pertama dalam Alkitab.

 

(2) Yang kedua adalah pengetahuan tentang kitab-kitab dan Alkitab. Ini adalah Buku yang membimbing kita melalui perjalanan musyafir hidup ini. Ini adalah terang bagi kaki kita dan suluh bagi langkah kita. Ini adalah kompas bagi marinir, layar radar bagi pilot jet, rancang bangun bagi pembangun gedung.

            Jadi Buku ini yang memimpin kita dalam melakukan perjalanan di seluruh dunia ini. Bagaimana saya dapat mengetahui jalan itu? Apa yang menjamin hidup saya dengan pasti yang dapat saya ikuti? Ada  ribuan suara yang mendesak hatiku dengan berkata, inilah jalan itu, dan itulah jalan itu, tetapi Allah berkata, engkau harus mendengar suara-Ku yang mengatakan, inilah jalannya, berjalanlah di dalamnya.

            Dan saya menemukan bahwa guide yang pasti ada di dalam Firman Allah yang infallible yaitu Alkitab. Terimakasih Tuhan untuk Alkitab yang bercahaya begitu terang dan yang menyinari langkah kami siang malam. Ini adalah harta berharga yang luar biasa yang tak pernah dapat dibandingkan hanya dengan merah delima dan dengan emas murni. Terimakasih Tuhan untuk Alkitab ini. Betapa gelapnya malam ketika tidak ada sinar yang keluar dari setiap halaman yang diberitakan yang merupakan terang yang murni ini? Tanpa Yesus, tanpa Alkitab, tidak ada tempat perhentian di Sorga. Oh bagaimana kita dapat hidup di mana hidup kita begitu terkutuk? Alkitab adalah penuntun kita dalam melakukan perjalanan musyafir dalam dunia ini.

 

 

Kedua, Alkitab Memberikan Pengharapan Tentang Datangnya Dunia yang Lebih Baik

 

            Inilah pengharapan kita dan janji bagi kita tentang akan datangnya dunia yang lebih baik. Katakan kepada saya, ketika waktu kematian kita tiba, jika Ia tidak menunda kedatangan-Nya, itu akan menjadi kedatangan yang tak dapat dihindarkan.

            Ketika hari kematian kita tiba, katakan kepada saya, apa yang akan Anda katakan? Akankah Anda berkata ambilkan buku kimia saya karena saya sedang menghadapai perjalanan panjang dan kekekalan yang akan datang. Ambilkan buku kimia saya. 

            Akankah Anda berkata, saya sedang menghadapi waktu yang tak bisa terhindarkan dan waktu yang terakhir? Ambilkan buku ekonomi saya. Atau akankah Anda berkata, saya sedang menghadapi kematian, tolong ambilkan buku biologi saya. Bukakan dan bacakan untuk saya bagaimana saya datang dari kera, dari moyet, dari binatang, sekarang bacakan kembali semua itu untuk saya.

            Katakan kepada saya dengan jujur, terus terang, dan benar, ketika saat kematian tiba dan kita sedang menghadapi ajal itu dan perjalanan yang tiada batas ke dunia lain, bukankah yang paling cocok dan tepat dan indah dan berharga adalah meminta sahabat terkasih kita, atau anggota keluarga terkasih kita, atau gembala kita, atau guru sekolah minggu kita dan berkata, ambilkan aku Alkitab.

            Bacakan untuk ku: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Bacakan aku dari Buku ini. Bukankah itu yang Anda inginkan? Pengkhotbah yang paling berhikmat yang pernah hidup menutup tulisannya dengan membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.

            Marilah kita mendengar kesimpulan dari seluruh pembahasan ini. Takut akan Allah, kasih kepada Allah, memelihara perintah-perintah-Nya, ini adalah keseluruhan dari tugas manusia. Saya menutup bab ini  dengan menceritakan kepada Anda sebuah kisah yang paling saya sukai dalam literatur bahasa Inggris.

            Saya mengambil jurusan bahasa Inggris pada waktu saya kuliah di Perguruan Tinggi. Saya pernah mengatakan berulang kali, bahwa jika saya memiliki hidup ekstra dalam hidup ini, saya akan senang menjadi seorang guru literatur bahasa Inggris. Saya suka menjadi professor bahasa Inggris.

            Saya mau mensharingkan kisah favorit saya dari semua literatur terbaik dalam bahasa Inggris. Ini berhubungan dengan Sir Walter Scott.  Ia adalah penyair dan novelis dari Scotlandia yang tiada bandingnya, setelah sepanjang hidupnya bekerja keras datanglah hari kematian itu, dan ketika sedang sekarat ia meminta anak menantu lelakinya yang bernama Lockhart dan berkata, “Nak, ambilkan aku Buku itu.”

            Menantu lelakinya itu menjawab, “Ayah, ada ribuan buku diperpustakaan Anda. Buku yang mana? "

            Dan penyair yang sedang sekarat itu menjawab, “Nak, Buku yang satu itu.”

            Dan Lockhart masuk ke perpustakaan dan mengambilkan Alkitab untuk Sir Walter Scott.

            Dan penyair Scotlandia yang agung itu mati dengan Alkitab di tangannya. Hanya ada satu Buku yang diteriakkan oleh orang kudus yang sedang sekarat, bacakan kisah lama itu. Dan setiap kata itu tidak akan pernah dapat pudar menerbangkan jiwanya menuju kepada kemuliaan. Hanya ada satu Buku. Ini adalah berita Allah untuk Anda. Pandanglah Yesus, pandanglah Salib itu, pandanglah kedatangan-Nya kembali, pandanglah pengharapan kita untuk berjumpa dengan Dia di udara.