Daftar Isi

 

SELURUH KITAB SUCI MENGUMUMKAN KEDATANGAN TUHAN

(The Summation of Scripture: The Heraldic Announcement)

 

Oleh Dr. W.A. Criswell

Diadaptasi Dr. Eddy Peter Purwanto

 

“Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."

Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.” (Kisah Rasul 17:2-3, 10-12)

 

Paulus menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus" – Kristus, Yang diurapi.

Kemudian, di ayat 10, dijelaskan bahwa mereka datang ke Berea. Dan di Berea “mereka menyelidiki Kitab Suci setiap hari.” Dan ayat 12: “Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.”

Dan sekarang kita akan mengeksegesis bagian ini. Marilah kita melihat kata-kata dalam ayat 2, bahwa ia “berdiskusi” dengan mereka (dialego). Ia membicarakan jaminan alkitabiah dan mendiskusikan mengapa doktrin-doktrin yang agung ini ia bicarakan di sini. Ia dialego (mendiskusikan).

Selanjutnya kata ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris, KJV: “opening and alleging”  atau “menerangkan dan menunjukkan.” Kata Yunani untuk pikiran adalah dianoia, dan ketika Anda membuat bentuk verbalnya, ini menjadi dianoigo – diterjemahkan dalam KJV “opening”“ atau dalam Bahasa Indonesia (TB) “menerangkan.” Ini berarti membuka telinga dan mata dan hati dan pikiran serta pengertian.

Semua fanatisme yang Anda temukan dalam iman Kristen mungkin ada pada tempatnya atau tidak pada tempatnya. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang lebih masuk akal dari pada Kekristenan. Dianoigo diterjemahkan dalam KJV “opening,” berarti sedang membuka telinga dan pikiran dan hati bagi kebenaran Allah.

Sekarang mari kita lihat kata “alleging” dalam KJV [atau dalam TB “menunjukkan”] bahwa Kristus adalah Tuhan yang telah bangkit. Ini adalah paratithemi.   Tithemi adalah tempat  dan para adalah alongside atau di samping. Kata “alleging” adalah terjemahan dari paratithemi.  Jadi, paratithemi berarti ia menempatkan di samping, ia mengemukakan kebenaran rohani yang agung tentang Injil Kristus.

Di Berea mereka “menyelidiki Kitab Suci.” Ini adalah term yang baik: anakrino. Ini berarti  menyelidiki atau investigasi, menguji, menilai. Dan mereka menguji Firman Allah dan membuat penilaian-penilaian berhubungan dengan apa yang Tuhan telah firmankan.

Dan kemudian, di sini dikatakan bahwa “banyak di antara mereka yang menjadi percaya.” Setelah dengan bijaksana menguji dan mempelajari dan membandingkan dan menginvestigasi banyak di antara mereka yang menjadi percaya. Kalimat yang diterjemahkan “banyak di antara mereka yang menjadi percaya” ini menunjukkan cara yang sangat empathik yang dilakukan oleh penulis. Dan Dr. Lukas lah yang menuliskan itu. Ada beberapa kata sandang dalam bahasa Yunani, ‘men,’ dan itu berarti “indeed” atau “sungguh”  dan satu lagi, ‘oun,’ yang berarti “therefore”  atau “oleh sebab itu.” Dan ia menulis keduanya di sini “men oun sehingga terjemahan yang tepat seharusnya adalah “sungguh oleh sebab itu banyak di antara mereka yang menjadi percaya” sebagai hasil dari pembelajaran Firman Allah, yaitu Kitab Suci.  

Ada dua hal atau dua kesimpulan yang sangat nyata dari studi eksegetikal di sini. Pertama adalah: yang menjadi pusat dari pelayanan Paulus adalah Kitab Suci. Ketika Paulus berkhotbah, itulah yang ia khotbahkan. Ketika Paulus berdiri, ia melakukannya dengan Alkitab di tangannya. Ia  menguraikan jalan Tuhan secara terperinci dengan berkhotbah dari Alkitab.

Hal pertama ini sangat jelas: Paulus menyimpulkan bahwa seluruh tingkah laku dan khotbah yang ia miliki sesuai dengan Alkitab. Ini tersurat dalam 2 Tomotius 3:16, dan kemudian berlanjut sampai pasal 4:3. Dan Anda ingat itu:

 

Segala tulisan adalah ilham Allah dan bermanfaat untuk mengajar…. (KJV)

“Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman…. nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”

 

Pengakuan Paulus yang pertama ini menunjukkan bahwa pusat dan lingkup dan dasar pelayanan Paulus adalah mengkhotbahkan Kitab Suci.

Selanjutnya, konklusi kedua atau kesimpulan kedua dari studi eksegetikal bagian ini adalah bahwa Kitab Suci menunjukkan atau memimpin kita kepada Yesus. Kitab Suci memimpin kita kepada iman di dalam Tuhan. Setelah membuka dan menguji dan meneliti dan menilai serta mengujinya, oleh sebab itu mereka menjadi percaya.

Kitab Suci memimpin kita kepada Yesus. Kitab Suci memimpin kita kepada Tuhan. Kesimpulan Kitab Suci adalah pengumuman akan kedatangan Tuhan. Dan saya meringkaskan seluruh Alkitab dalam tiga pengakuan berikut ini:

 

(1)    Perjanjian Lama adalah pengumuman tentang seseorang yang akan datang yaitu Kristus, Messias Allah, Juruselamat dunia yang dijanjikan. Ia akan dan sedang datang. Itu adalah Perjanjian lama (Old Covenant): Dia akan dan sedang datang.

(2)    Dalam Perjanjian Baru khususnya empat Injil menyatakan bahwa. “Dia sedang ada di sini!” Ia adalah Yesus, Tuhan kita, Kristus kita. Dia sedang ada di sini.

(3)    “Dia akan datang kembali! Tuhan Yesus akan datang kembali.

 

Itu adalah keseluruhan Alkitab. Itu adalah ringkasan dari seluruh Alkitab.

 

 

PERJANJIAN LAMA MENGUMUMKAN: DIA AKAN DATANG

 

Pertama, Old Covenant, Perjanjian Lama mengumumkan bahwa seseorang akan datang. Dan Old Covenant atau Alkitab  Perjanjian Lama mempresentasikan ini dalam tiga cara, yaitu: melalui janji, melalui tipologi, dan melalui deskripsi kata yang sangat jelas. 

Seseorang dijanjikan akan datang. Alkitab mulai dengan pengumuman itu. Dalam protevangelium (Kejadian 3:15) mengumumkan bahwa benih perempuan akan meremukkan kepala Setan. Dan para rabi Perjanjian Lama telah mempelajari ayat ini selama ribuan tahun dan mereka tidak pernah dapat memahaminya karena wanita tidak memiliki benih, laki-laki lah yang memiliki benih. Tetapi, janji ini mengatakan bahwa benih wanita itu akan meremukkan kepala si Setan. Itu berhubungan dengan kelahiran Yesus dari Anak Dara. Ia akan datang.

Dalam Kejadian 49, ketika Israel sekarat, ia mengumpulkan anak-anaknya. Dan ia menunjuk Yehuda serta berkata:

 

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”

 

Dia akan datang.

 

Ketika Musa menghadapi kematiannya, ia mengumpulkan umatnya di dataran Moab, dan berkata, setelah aku pergi, “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu…” Seseorang akan datang. Ya begitulah, Dia akan datang.

Allah mengirim nabi Natan kepada Daud untuk mengumumkan kepadanya bahwa, setelah ia dikumpulkan bersama nenek moyangnya, Allah akan memberikan baginya seorang anak laki-laki yang akan duduk di tahta Daud untuk selamanya. “Dan kerajaan-Nya akan tetap ada dan tiada akhir.” Seseorang akan datang. Ya, Dia akan datang.

Ketika saya sampai pada kesimpulan akhir dari Perjanjian Lama, Maleakhi mengumumkan: “Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku.” Itu mengacu kepada Yohanes Pembaptis. “Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!” Dia akan datang.

 “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku,” Maleakhi menambahkan, “bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.” Seseorang akan datang. Itu janji yang telah masuk ke dalam kehidupan Israel.

Saya begitu pedih ketika mengingat bacaan dalam 1 Makabe, ketika Antiokhus Epiphanes menajiskan mezbah suci, dengan mengambil darah babi dan memercikkannya ke atas mezbah dan seluruh Bait Suci dan semua peralatan bait suci dengan tujuan untuk menajiskan Bait Suci. Ketika Yudas Makabe, pada tahun 165 SM menolak perintah penindas dari Syria itu, dan ketika Bait Suci disucikan kembali, beberapa minggu kemudian, Israel merayakan hari penyucian itu. Mereka menyebutnya Hanukkah.  

Ketika Yudas Makabe telah bebas dari para penyembah berhala yang kejam itu, mereka berdiri di depan altar yang telah dinajiskan itu dengan mempersembahkan korban  dan apa yang harus mereka lakukan? Inilah apa yang mereka telah lakukan. Pertama Makkabe mengatakan mereka harus membuat altar dari batu, dan 1 Makabe berkata, “Tunggulah hari ketika seorang Nabi akan datang yang akan memberitahukan kepada mereka tentang apa yang harus mereka lakukan.” Dia akan datang. Itu adalah jantung dari Perjanjian Lama.

Secara tipe, semua ini menunjukkan kemuliaan hari ketika Ia akan datang.  Pengorbanan Ishak di Gunung Moria oleh Abraham adalah type dari Tuhan kita yang akan datang. Domba Paskah, bahwa orang yang ditandai darah akan diselamatkan, itu adalah type Anak Domba Allah yang akan menghapus dosa dunia.  Seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, itu adalah type Tuhan yang akan datang.

Setahun penuh saya telah mengkhotbahkan Kitab Ibrani pasal sembilan. Di sana penulis mempresentasikan Kristus dalam tipologi kemah suci. Mezbah menggambarkan salib, pengorbanan-Nya di atas kayu salib;  bejana, tempat air penyucian yang mengambarkan Firman seperti  ada tertulis “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Pintu menggambarkan jalan masuk ke Sorga. Sebelah kiri atau di sebelah selatan ada tujuh kandil menggambarkan bahwa  “Ia adalah terang dunia.” Sebelah kanan atau  sisi sebelah utara ada  meja sajian (showbread) yang menggambarkan bahwa  “Ia adalah roti hidup,” manna dari Sorga. Altar menunjukkan bahwa ia adalah pendoa safaat dan perantara yang agung. Tirai yang terbelah menjadi dua menunjukkan akses langsung kepada Allah. Dan tabut perjanjian, diperciki dengan darah penebusan menggambarkan persembahan darah-Nya sendiri demi penebusan dosa manusia. Semuanya itu menggambarkan tentang Dia. Dia akan datang.

Apa yang tertulis dalam Mazmur 22 tidak pernah terjadi pada diri Daud, yang mana Daud menulis: “Mereka menusuk tangan dan kakiku.  Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.” Itu mengacu kepada Dia yang akan datang.

Dalam Yesaya 52 dan 53, Yesaya seakan sedang berdiri di depan Salib ketika ia menjelaskan penderitaan Tuhan kita: “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan…” “kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas… ” Seluruh Perjanjian Lama adalah perjanjian/kovenan tentang seseorang yang akan datang, yaitu Tuhan dan Juruselamat kita.

 

 

PERJANJIAN BARU MENGKONFIRMASI BAHWA DIA ADA DI SINI

 

Empat penulis Injil merepresentasikannya dengan luar biasa dan menakjubkan. Matius menulis kepada orang Yahudi. Ia mulai menulis Injil nya dengan berkata, “Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Katakanlah kepada puteri Sion…” “dan mereka akan menyebut Dia sang Penasehat Ajaib, Allah Perkasa, bapa yang kekal, Raja Damai” – “Dan mereka akan menyebut nama-Nya Immanuel” – Allah beserta kita. Itu lah konfirmasi Injil Matius. Ia ada di sini.

Markus menulis Injil nya untuk orang Romawi. Di sana Kristus dipresentasikan sebagai pembuat mujizat yang agung, manusia yang memiliki kekuasaan. Orang Roma akan suka itu.

Lukas menulis Injil nya untuk sekumpulan ras manusia. Ia adalah ahli fisika dan dokter yang penuh kasih. Dan ia menulis kelahiran Tuhan kita dengan begitu intim. Ia menyelidiki kisah itu dari Maria, ibu-Nya. Lukas menulis tentang orang Samaria yang baik hati, Lukas yang menceritakan kepada kita kisah anak bungsu yang memboroskan hartanya. Lukas yang menceritakan kepada kita tentang Tuhan yang mencari Zakhius, seorang pemungut cukai. Lukas yang menceritakan kepada kita, doa-Nya di taman Gethsemani, dengan peluh darah-Nya. Dan Lukaslah yang menjelaskan dua murid yang melakukan perjalanan ke Emaus, yang begitu bersedih dan putus asa. Dan Rene seorang pengkritik dari Francis berkata bahwa ini adalah kisah yang paling indah di seluruh dunia. Dan sebagaimana mereka berjalan, dengan penuh kesedihan dan keputusasaan, Yesus (yang mana semula mereka tidak mengenalinya) adalah orang ketiga, menyertai dan memberikan penghiburan kepada mereka. Lukas sedang menjelaskan Tuhan kita sebagai penyembuh sekumpulan ras manusia.

Dan Rasul Yohanes mempresentasikan Tuhan kita sebagai Allah yang berinkarnasi. Menurut Yohanes, Ia adalah Anak Manusia, lahir dari wanita, memiliki daging dan darah. Tetapi, Ia juga adalah Allah: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” “Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.” Itu lah konfirmasi Injil Yohanes.

Dan Anak Manusia itu, yaitu Tuhan kita merasakan haus dan meminta air dari sumur itu. Tetapi, sebagai Allah, Ia berjalan di atas air. Itu lah konfirmasi Injil Yohanes.

Sebagai Anak Manusia, Tuhan kita mengalami lapar. Namun, sebagai Anak Allah ia memberi makan kepada 5,000 orang. Itu lah konfirmasi Injil Yohanes.

Sebagai Anak Manusia, Ia menangis dalam kesediaan di depan Kubur Lazarus. Tetapi, sebagai Anak Allah, Ia membangkitkan dia dari antara orang mati. Itu lah konfirmasi Injil Yohanes.

Sebagai Anak Manusia, Ia disesah dan dipukul dan mereka menarik janggut-Nya dan memahkotai-Nya dengan mahkota duri. Tetapi sebagai Anak Allah, Ia menanggung segala kesusahan dan dosa-dosa kita. Itu lah konfirmasi Injil Yohanes.

Dan sebagai Anak Manusia, Ia dipakukan di atas kayu salib dan menderita dan mati. Namun, sebagai Anak Allah, Ia menghancurkan berkeping-keping kuasa kematian dan kubur dan Ia hidup untuk selama-lamanya di Sorga: Dia adalah Tuhan dan Juruselamat kita yang telah bangkit. Itu lah konfirmasi Injil Yohanes.

Dalam Injil Yohanes 14, 15, 16,  Tuhan berfirman: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

Bukankah ini mujizat yang kita lihat di depan mata kita? Di sana di negara-negara Timur, di sana di Eropa, dan di sini di Amerika Selatan, dan di manapun juga ketika seseorang membuka hati mereka untuk Yesus, mereka semua telah memiliki kepenuhan Tuhan.

 

 

KESIMPULAN DARI SELURUH KITAB SUCI: SESEORANG AKAN DATANG KEMBALI

 

Sekarang, yang ketiga, dan yang terakhir, dari pembahasan Kitab Suci yang merupakan kesimpulan dari pengumuman tentang kedatangan Tuhan ini adalah bahwa seseorang akan datang kembali. Yaitu Yesus akan datang kembali.

Saya kira ini sangat mengharukan ketika Anda membaca Yohanes 14 di bandingkan dengan bagian-bagian lain dari Alkitab dan semua literatur di dunia ini.

 

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali…”

 

Seseorang akan datang kembali.

 

“Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”

 

Dia akan datang untuk kita. Dia sedang mempersiapkan tempat tinggal yang indah untuk kita. Dia akan datang kembali. Itu lah Kesimpulan seluruh Kitab Suci.

Ini adalah kabar gembira dari para malaikat: “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Dia akan datang kembali.

Ini adalah khotbah Simon Petrus, “Sorga telah menerima Dia” – sampai kesudahan zaman. Dia akan datang kembali.

Ini adalah khotbah Paulus:

 

Kita tidak berduka cita seperti mereka yang tidak memiliki pengharapan.

“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan (1 Tesalonika 4:13-17).

 

Dia akan datang kembali.

 

Khotbah dari penulis yang sama dalam Ibrani 10: “Ini kami katakan kepadamu, “Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.” 

Khotbah dari Gembala gereja di Yerusalem, yaitu Yakobus, saudara Yesus, dalam kitabnya yang pendek pada pasal kelima ia berkata: “Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!”

Dalam Kitab Wahyu, kata pertamanya adalah apocalupsis. Kata ini berarti “membuka tudung” atau “penyataan” (unveiling)  tentang kedatangan Tuhan Yesus. Dan teks dari Kitab ini, yaitu Wahyu 1:7 dikatakan: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia....” Dan ini ditutup dengan pengumuman yang agung,  pengumuman penutup:  “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!"

Dan jawaban doa dari Rasul Yohanes adalah “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”