Daftar Isi

BENTUK DAN KESALEHAN

(FORM AND GODLINESS)

 

Oleh Dr. W.A. Criswell

Diterjemahkan Made Sutomo, M.A.

 

2 Timotius 3:1-13

11-09-58

 

 

Dalam khotbah saya hari ini saya akan mengambil dari 2 Timotius 3:1-13, yang tertulis  sebagai berikut:

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan ada masa yang sukar.  Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.  Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka menghianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu, dari pada menuruti Allah.  Secara lahirah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya ...” (2 Tim. 3:1-5).

 

Paulus berkata bahwa ini akan terjadi pada hari-hari terakhir.  Dengan pernyaan ini, ia  menunjukkan dan memberitahukan kita bahwa masa depan atau hari-hari terakhir yang kita hadapi merupakan satu masa yang tidak indah sama sekali.  Paulus bukanlah seorang pengkhotbah dengan lidah yang halus mendeklamasikan tentang masa keemasan yang dibawa masuk ke dalam dunia yang secara berangsur-angsur menjadi pudar.

Tanpa Raja, tidak akan ada kerajaan.  Tanpa Tuhan yang benar maka tidak akan ada kebenaran yang berlimpah-limpah di dunia.  Terkecuali Allah berada dalam sejarah manusia, peperangan dunia yang meletihkan akan lebih tenggelam ke dalam kekacauan dari pada muncul kepada suatu masa keemasan atau ke suatu masa millenium yang segera terjadi.  Yang harus kita lakukan untuk mengetahui kebenaran prediksi rasul Paulus  adalah dengan membuka mata kita dan melihat disekitar kita.  Kita harus melihat apakah kata-kata Paulus, “pada hari-hari terakhir aka ada masa-masa yang sukar” benar-benar suatu kenyataan.

Dari semua hal-hal buruk yang terjadi seperti yang dikatakan dalam nubuatan ini, kita dapat mengambil satu atau dua hal.  Jika Anda tertarik akan pelacuran, saya dapat mengatakan kepada anda di mana mereka berkeliaran yang jumlahnya ratusan orang.  Anda bisa pergi ke Gereja Magdalene di Paris.

Jika Anda tertarik dengan literatur pornografi, saya bira menunjukkan di mana Anda dapat membelinya dengan satu truk penuh.  Anda bisa pergi ke Gereja Notre Dame.

Jika Anda tertarik dengan kekosongan dan suasana dingin, saya bisa menunjukkan di mana Anda bisa menemukan contohnya.  Anda pergi saja ke Gereja Inggris (Church of England).

Semua ini menyifatkan negara dan orang-orang yang telah mengenal Kekristenan selama 2000 tahun.  Dan mereka tidak menunjukkan kecendrungan untuk berubah.

Tentang negara kita Amerika, kelihatan kita akan banyak kehilangan apa yang kita miliki sekarang dari pada apa yang baik yang akan kita peroleh.

Saya menerima surat yang sangat menarik minggu ini.  Surat itu memberitahukan bahwa ada sebuah mobil tahun 1959 yang baru dengan harga satu nikel.  Bayangkan sebuah mobil yang baru dengan harga satu nikel.

Anda melihat satu tawaran.  Saya memiliki tawaran.  Saya seorang anggota dari gereja seperti itu.  Mereka menawarkan empat mobil Cadillacs, seluruhnya ada 16 mobil.  Harganya hanya $5.00, Anda bisa membayar – Anda bisa membayar enam tiket.  Dan enam tiket untuk 16 mobil bila dikalikan akan menjadi 96 kesempatan, atau lebih dari lima sen setiap satu kesempatan.

Saya meyakinkan Anda bahwa hasil yang Anda peroleh akan ditaruh untuk keuntungan yang terbaik.  Saya memiliki di tangan saya, yang disebut “gereja yang benar,”  enam tiket.  Jika seseorang tertarik, Anda boleh memperolehnya setelah selesai kebaktian.

Ini adalah sebuah lotre.  Ini adalah penjualan undian.  Ini sebuah perjudian yang disahkan secara hukum. Ini adalah gereja. Rasul Paulus berkata, “Pada hari-hari terakhir akan datang masa-masa yang sukar ... Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.”

Jika sebuah gereja tertentu dapat memilih seorang presiden menurut pilihan mereka, saudara jangan heran bahwa Anda akan menemukannya, bahkan lebih parah lagi, dilipatgandakan di setiap dusun dan desa dan kota Amerika.  “Pada hari-hari terakhir akan datang masa-masa yang sukar.”

            Saya tidak mempunyai kesempatan untuk menyampaikn secara panjang lebar apa yang disampaikan oleh Paulus.  Saya hanya mengambil satu pokok saja.  Paulus berkta: “Secara lahiriah, mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.”  Dalam bahasa Inggris, “Having a form of godlines, but deniying the power thereof.” (KJV).  Kata “a form” atau satu bentuk diterjemahkan dari kata “morphosis.”  Satu metamorphosis adalah satu perubahan bentuk. Satu morphosis adalah bentuk itu sendiri.

 “Having a form, a morphosis, of godliness.”  Satu bentuk adalah satu keharusan, diadakan untuk maksud yang berguna.  Sebagai contoh, Anda tidak bisa mengkonsepkan / membayangkan sesuatu tanpa satu bentuk.  Itu adalah sesuatu yang mustahil yang Anda dapat dilakukan. Apa saja yang ada pada kita maka itu harus diwujudkan dalam satu bentuk.

Saya tertarik pada pergumulan dari Al Capp dalam Komiknya – cerita-certa kartun yang berjudul, “Little Abner.”  Dalam fantasinya dan dalam imajinasinya, ia mencoba melukis gambar-gambar para penghuni dari planet-planet yang lain.  Usahanya yang terakhir adalah melukis Pinkos Number Seven (Pinkos Nomor Tujuh).  Ia menyebut para penghuni itu “pincushions.”  Dan mahluk-mahluk itu aneh dan kecil serta lucu.

Tetapi, walaupun imajinasinya luar biasa, masing-mangsing mahluk itu harus merupakan semacam bentuk dari sesuatu. Jadi, Anda tidak bisa membayangkan sesuatu tanpa satu bentuk.  Bila itu kita, hal itu harus diwujudkan, harus mengambil satu bentuk.

Sekarang saya mau mengatakan bahwa satu bentuk (a form) itu sendiri bukan sesuatu yang kurang bernilai.  Itu suatu keharusan.  Itu bukan satu kutuk.  Itu bisa menjadi berkat besar.

Ketika saya mengunjungi ibu saya beberapa hari yang lalu, di sana pada halaman rumahnya yang indah itu ada pohon Kenari Inggris (English Walnut tree). Saya pergi ke ke pohon tersebut dan memungut buahnya yang sudah jatuh ke tanah.  Saya merasa bahagia dan beruntung, karena pohon tersebut tidak tumbuh di halaman rumah saya. 

Ketika saya memperhatikannya, buah kenari Inggris itu mempunya kulir luar dan kulit bagian dalam. Baik kulit bagian luar maupun bagian dalam keduanya mempunyai maksud yang indah: bentuk dari kulit tersebut telah menjaga atau melindungi isi dari buah kenari tersebut.

Agama kita adalah hal yang bersifat rohani.  Tetapi, hal itu harus diwujudkan dalam satu bentuk karena itu akan menjadi suatu nilai bagi kita. Saya tidak akan pernah tahu hal itu, terkecuali ada suatu bentuk instrumen dan penghubung kepada manusia. 

Agama kita secara tepat diilustrasikan oleh kehidupan kita sebagai manusia. Firman Tuhan berkata bahwa manusia adalah jiwa yang hidup.  Manusia yang sejati hidup di bagian dalam.  Tetapi, untuk manusia itu bisa hidup ia harus mempunyai tubuh.

Ada orang yang menggambarkan manusia sebagai separuh debu dan separuh ilahi. Kita terdiri dari benda dan jiwa, tubuh dan roh.  Dan roh tersebut harus berwujud jika ia harus hidup.

Demikian halnya dengan gereja Yesus Kristus.  Ia harus memiliki Tubuh – ia harus memiliki bentuk untuk melakukan pekerjaannya di bumi.  Sekarang, karena menyadari bahwa suatu bentuk itu perlu dan bahwa suatu bentuk itu vital dan itu dapat menjadi berkat dari Allah untuk kita, tragedi akan terjadi bila bentuk tersebut merupakan sebuah kulit yang kosong. Firman Tuhan berkata, “Having a form of godliness, but denying the power – and the spirit – thereof.”

Ketika saya berjalan di antara buah-buah kenari yang bertebaran di bawah pohonnya, saya mengambil satu di antaranya.  Ketika saya pegang, buah itu sangat ringan dan pada waktu saya mengamati, saya melihat ada seekor semut. 

Satu dari semut itu mengeluarkan kepalanya lalu menggigit saya.  Pada buah kenari itu ada sebuah lobang dan semut-semut itu telah masuk ke dalam biji buah tersebut dan mereka telah memakan isinya. Baik kulit luar maupun kulit dalam dari buah kenari itu semuanya masih ada, tapi isinya sudah habis.

           Tidak ada sesuatu yang lebih kosong dan lebih sepi dari sebuah rumah yang kosong.  Bahkan, orang yang ada di sekitar kita, mereka yang mengasihi kita, menagis dengan pedih bila kita meninggal atau mati.  Oleh sebab itu, rasanya lebih baik saya menanam tubuh saya tanpa saya melihatnya.

Demikian halnya dengan gereja bila ia jatuh, seperti tubuh manusia akan rusak bila rohnya diambil dari dalam tubuhnya dan tidak ada yang tinggal di dalamnya terkecuali hanya bentuknya.  Itulah yang dimaksud dengan kalimat, “Having a form – a morphosis – of godliness, but denying the power thereof” / “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.”

           

            Sekarang mari kita memperhatikan satu bentuk kesalehan (a form of godliness) dalam gereja.  Pertama, adalah ritual-ritual dalam gereja kita.  Banyak gereja  mengadakan ibadah  atau kebaktian-kebaktian di sekitar Perjamuan Kudus, di sekitar acara baptisan, dan mereka menyebutnya “sakramen.” 

Dan gereja terus menerus menambahkan liturgi dan tata cara dan upacara hingga akhirnya menjadi gereja ritualistis, gereja yang menekankan upacara. Dan itu saja.  Gereja-gereja seperti itu dengan jelas memiliki satu bentuk kesalehan.

Kedua, datang ke gereja adalah satu bentuk kesalehan.  Salah satu syair mengatakan bahwa kita melakukan itu setiap hari Minggu, dan kita akan baik-baik saja pada hari Senin.  Hal itu hanya sekedar seperti satu kebiasaan yang kita peroleh.

Bila kita pergi ke gereja, berapa banyak hal itu menjadi tidak berarti?  Presiden dari Wellesley College berkata bahwa 98.8% dari pada pelajar yang datang ke Wellesley merupakan anggota gereja.  Tetapi, prosentasi yang sama, mereka tidak memiliki ide tentang agama di gereja mana seharusnya mereka menyatakan kesetiaan mereka.  Jadi itu adalah adalah satu bentuk kesalehan.

Ketiga, bentuk kesalehan lainnya adalah aliran liberal, dan gereja modern.  Mereka mengajar tentang Tuhan Yesus, tetapi mereka menyangkal ketuhanNya, sebagai Allah, di mana terletak kuasaNya.  Mereka mengajar tentang Roh Kudus, tetapi mereka menyangkal kepribadianNya, di mana terdapat setiap keberadaanNya.

Mereka mengajar dan memuji Kitab Suci, tetapi mereka menyangkal ketidakbersalahannya, di mana terdapat arti dan kuasanya.  Mereka berbicara tentang penebusan, tetapi mereka menyangkal penggantian (subtitution), di mana terdapat inti dan artinya.  Mereka membakar butir keemasannya dan menyimpan kulit ari dan sekamnya.  Mereka membunuh kebenaran dan kemudian memberikan kehormatan kepada makamnya. Mereka memakai kata ortodoksi dan bahasa Skriptural dan literatur, tetapi mereka mengosongkan setiap suku kata dari artinya dan ketepatan atau kejituannya. Mereka menyatakan kepercayaan mereka dalam pewahyuan Allah, tetapi menyangkal bahwa keaktualan diberikan dari sorga.

Bagaimanakah seseorang makan dalam sebuah lukisan pada pesta jamuan makan?   Bagaimanakah seseorang menghangatkan dirinya pada sebuah lukisan api?  Bagaimanakah seseorang yang memiliki rasa haus minum pada akhir dari pernikahan?  Itu sama halnya dengan memiliki satu morphos / satu bentuk dari kesalehan, tetapi memungkiri kekuatannya? 

Bagaimanakah seseorang bisa jatuh dalam satu bentuk keagamaan, tetapi tidak pernah mengetahui kuasa sorga yang merubah? Bagaimana mereka bisa memperoleh cara seperti itu?

Jawabannya sangat mudan dan sederhana sekali.  Mereka memilikinya dengan cara mewarisinya. Mereka lahir di dalamnya.  Para ayah dan keluarga mereka adalah enggota dari gereja seperti itu dan dengan demikian mereka pun akhirnya menjadi anggota dari gereja itu.

Memang tidak semuanya jelek atau jahat.  Kita berdoa dan menanti dan  mengantisipasi  kemuliaan yang akan datang dan dengan harapan bahwa anak-anak kita akan mengikutinya.  Tetapi, tentang hak kesulungan keanggotaan bukan saja tidak Alkitabiah, tetapi dalam cara apa pun hal itu membahayakan.

 

Itu adalah mungkin bagi gereja negara.  Kita lahir sebagai warganegara dari satu negara.  Kita dibaptis waktu masih bayi ke dalam sebuah gereja.  Tanpa mengalami kelahiran baru – tanpa pembaharuan – tanpa perubahan – secara langsung di bawa ke gereja sebagai seorang bayi yang tidak sadar dan bertumbuh menjadi anggota dari gereja tersebut.

Jika anugerah mengalir ke dalam darah, jika itu adalah tentang generasi dan bukan pembaharuan kembali, maka hal itu akan menyelesaikan permasalahan yang kita miliki di dunia.  Kita cukup mengambilnya seperti waktu kita lahir dalam satu negara.  Tetapi, persoalannya adalah, seperti Ismael tidak layak menjadi anak Abraham.  Juga, Esau tidak layak menjadi anak Ishak.  Dan Absalom tidak layak menjadi anak Daud. Karena seseorang dilahirkan ke dalam gereja tidak berarti bahwa ia mengenal Allah.  Friman Tuhan berkata, “Having a form of godliness, but deniying the power thereof.”

Bagaimana kita bisa masuk dengan cara seperti itu?  Kadang-kadang terjadi karena kita mengikuti orang lain.  Pada suatu hari, mereka semua datang dan yang lainnya mengikutinya sesuadah itu.  Mereka semua bargabung dengan gereja, dan akhirnya menjadi anggota gereja.

Kita tidak dijamah oleh Allah, tidak dirubah oleh kuasa Tuhan – tidak pernah mengenal dinamika anugerah Roh Kudus Allah yang menyelamatkan.  Kita hanya menjadi anggota gereja, dan kita akhirnya menjadi orang Kristen nominal dari permulaan hingga seterusnya.

Kadang-kadang mereka menjadi anggota gereja karena satu penghargaan.  Orang seperti akan berkata, “Apakah Anda pikir saya bukan seorang warga negara yang terkenal?  Saya telah bergabung dengan suatu gereja?”  Dan mereka mengenakan pakaian gereja mereka seperti mengenakan pakaian mereka yang lainnya.

Dengan demikian orang seperti itu akan beranggapan bahwa Gereja adalah hal mengenakan sesuatu dan kemudian menanggalkannya.  Agar dihargai, Anda harus mengenakan pakaian.  Agar dihormati, Anda pergi ke gereja.    Salib sudah tidak lagi sebagai alat kematian yang kasar dan gelap. Itu telah menjadi hiasan yang dikenakan di leher atau sebagai cincin atau sebagai gelang tangan.

Kadang-kadang kita menjadi anggota sebuah gereja karena usaha pribadi.  Untuk menjadi anggota kita harus membayarnya.  Kita ke luar dari hal-hal duniawi, tugas dunia, kita akhirnya mendapat upah, mendapat gaji tetap darinya.

Minggu ini saya membaca tentang Kaisar Maximilian, orang yang menentang pemujaan patung berhala.  Ia mempunyai semangat untuk menghancurkan patung-patung dari emas dan perak.  Ia menghancurkan patung-patung tersebut dengan kekerasan.  Ia menandatangani satu amanat bahwa semuanya itu harus dilebur.

Tidakkah Anda pikir itu suatu yang patut dihargai? Untuk mencairkan atau melebur patung-patung dari emas dan perak yang sebelumnya dipuja oleh manusia?  Anda pasti tahu bahwa patung-patung berhala itu adalah hal-hal yang lucu.  Kira-kira bagaimana pikiran Anda tentang kultur, dan orang-orang Yunani yang bependidikan yang tunduk menyembah di hadapan dewa Neptune, Jove dan Jupiter?

Anda pasti akan berkata, “Dia seorang penyembah berhala.  Ia sujud di hadapan dewa Neptune, di hadapan Istana Atena. Ia sujud dan menyembah di kuil Jupiter.  Dengan demikian ia adalah seorang penyembah berhala.

Jika Anda berbicara kepada salah satu dari mereka yang terpelajar tentang kebesaran Yunani yang sudah ada 300 tahun Sebelum Kristus, dan Anda bertanya kepadanya, “Apakah itu tuhan / dewa?

Maka ia akan berkata, “Mengapa Anda bertanya demikian? Tentu saja tidak.  Neptune adalah dewa laut.  Ini hanyalah sesatu yang mewakili dia.  Jupiter adalah dewa Gunung Olympus dan ia memerintah di atas awan.  Ini hanya satu representasi dari dia. Kami sujud di hadapan yang mewakili.”  Namun, Anda menyebut dia seorang penyembah berhala.

            Bahkan di dunia ada warganegara yang jumlahnya jutaan masih sujud dihadapan berhala-berhala.  Hanya karena ada nama gereja di atasnya, maka Anda tidak menyebut mereka menyembah berhala.  Ada banyak mereka yang sujud di hadapan berhala-berhala dari emas dan perak.  Dan bila Anda bertanya kepadanya, “Anda seorang penyembah berhala bukan?”  Mereka akan menjawab, “O, bukan, “patung-patung itu hanya representasi dari Allah.  Ini, hanya representasi dari orang-orang kudus.”

Ketika Allah berkata, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun, apa saja yang mewakili Aku, yang ada di langit di atas, atau yang ada di di bawah bumi.” – Anda menyebut Yunani purba seorang penyembah berhala karena ia sujud menyembah di hadapan patung-patung yang mewakili Jupiter atau berhala Neptune.  Tetapi semuanya itu bukan penyembah berhala.

Anda perlihatkan saya perbedaannya.  Saya sangat senang mendengarnya. “Having a form of godliness, tetapi menyangkal perintah Allah.”  Jadi kita menjadi anggota jemaat karena usaha pribadi. Dan kadang-kadang, kita mau menjadi milik dari satu gereja untuk menyelamatkan kesadaran kita – satu cara yang mudah, satu jalan keluar yang mudah.

Apa makasud Anda dengan mengatakan “bergabung dengan gereja untuk menyelamatkan kesadaran Anda?”  D bawah sadar otak manusia selalu ada perasaan tidak tenang karena mungkin ada sesuatu yang melebihi dari hidup ini daripada apa yang kita lihat di dunia ini.  Mungkin ada Allah yang menghakimi.  Mungkin akan ada murka yang akan datang.  Mungkin ada sesuatu dan hal-hal lainnya.  Dalam pikiran seorang biasa, seorang yang normal, senantiasa ada sesuatu yang membuat dia tidak merasa tenang, memikirkan sesuatu tentang kuburan dan tentang kekekalan yang akan datang.

Namun demikian, manusia tidak mau berubah. Ia seorang duniawi dan ia menyukainya.  Dan ia tinggal dalam kebiasaan yang duniawi.

Apa yang dapat ia lakukan dan bagaiamana ia berpalinng agar supaya ia memperoleh satu agama yang menyelamatkan kesadarannya dan pada waktu yang sama menginzinkan ia mengikuti praktek-praktek keduniawian dan meneruskan tepat seperti apa yang sudah ia lakukan.

Sebagai contoh, di Nigeria, mereka mengatakan kepada saya bahwa, setiap petobat yang dimenangkan oleh orang Kristen, orang Islam memenangkan 10 dan orang-oran Afrika lama kelamaan menjadi orang Islam.  Di mana-mana mereka menangkan 10 orang sedangkan orang Kristen hanya memenangkan satu orang.

Saya berkata, “Saya tidak mengerti hal itu.”  Dan mereka berkata kepada saya, “Alasannya sangat mudah sekali.  Orang-orang Afrika asli, yang memiliki banyak istri, mereka merasa lebih mudah memindahkan agama mereka dari agama kafir ke agama Islam, tanpa memerlukan satu perubahan apa pun.”  Jadi mereka masuk ke Mesjid orang Islam tanpa memerlukan perubahan apa pun.

Itu adalah hal yang identik yang terjadi dalam kewarganegaraan masyarakat Amerika yang besar ini.  Apakah Anda tahu di mana saya dapat menemukan gereja yang mengizinkan orang-orang untuk memelihara kebiasaan duniawi mereka dan mengikuti semua hal-hal yang bertalian dengan hal dunia dan kegemaran duniawi mereka?

Mereka yang secara lahiriah menjalani ibadah mereka akan berkata, “O, ya, kami ada tempat untuk Anda.  Mari, lihatlah. Di tempat kami beribadah ada salib.  Ibadah kami berbentuk ritual dan ada upacara indah sekali.  Mari dan bergabunglah dengan kami, dan Anda akan diakui sebagai seorang warga negara yang dihormati.  Setelah itu Anda bisa berkata, “Aku menjadi milik sebuah gereja.”  Namun demikian, di gereja seperti itu Anda tidak akan menemukan tentang pertobatan – tidak ada tentang perubahan – tidak ada tentang pembaharuan kembali – tidak ada tentang kuasa Allah.  Ini tepat seperti yang dikatan oleh firman Tuhan,  “Having a form of godliness and deniying the reality threof.”

Anda tahu, bahwa sangat sulit untuk meyakinkan diri Anda bahwa sama halnya seperti kuningan kelihatan sama baiknya dengan emas, kaca kelihatan sama baiknya dengan berlian.  Itu bisa terjadi, dan sudah terjadi.  Anda tetap menipu diri Anda dan Anda akan memperoleh tempat di mana Anda pikir bahwa Anda akan merasa benar-benar tentram dalam gereja tersebut.  Namun secara realita, Anda tidak akan pernah mengenal Allah atau kuasa Roh Kristus yang memperbaharui Anda.

 

Saudara yang saya kasihi, bila Anda berpikir tentang kebangunan rohani, apakah Anda diingatkan tentang cerita anak yang hilang lalu kembali kepada bapanya?  Apakah Anda berpikir tentang orang mabuk yang dikeluarkan dari parit yang berlumpur?  Apakah Anda berpikir tentang seorang alkoholik yang meninggalkan botol minuman kerasnya? Bila Anda berpikir tentang kebangunan rohani, apakah Anda tidak berpikir tentang orang-orang yang mengeraskan hati dan yang telah meninggalkan Allah lalu bepaling kepada salib Kristus, untuk menjumpai Juruselamat?  Untuk saya, itu adalah kebangunan rohani.

Saudara yang saya kasihi, saya tidak pernah berpikir bahwa kebangunan rohani dalam arti keanggotaan gereja.  Kebangun rohani yang kita perlukan adalah ketika umat Tuhan, ketika jiwa mereka mencari Allah, dan dengan dituntun oleh Roh Kudus mereka memberikan hidup mereka kepada realita dari pada agama.

Kadang-kadang saya sulit melihat perbedaan antara orang-orang dalam gereja dengan orang-orang yang bukan anggota dari gereja.  Saya juga hampir tidak bisa melihat perbedaan kebanyakan orang Kristen dengan orang-orang dunia.  Saya melihat ada banyak kesamaan.  Saya percaya umat Allah harus kembali kepada Allah.  Firman Tuhan berkata bahwa penghakiman akan di mulai dalam rumah Allah.  Jadi, sesuatu harus terjadi pada kita.

Seminggu lalu, ketika saya mempersiapkan khotbah ini, saya sungguh merasa geli dengan reaksi dari B.H. Carroll dalam satu khotbahnya yang saya baca minggu ini Dalam satu volume – dalam satu khotbahnya yang ia terbitkan beberapa tahun lalu, ia berkata, “Pada saat itu saya hadir, dengan hitungan yang sebenanrnya, ada 497 orang Kristen – dan mereka mewakili orang-orang kristen, seharusnya menjadi orang-orang pilihan dari banyak gereja.  Dan mereka berlutut dan mereka berdoa untuk misi-misi, dan mereka berdiri dan menjalankan persembahan untuk misi-misi.  Namun jumlah persembahan itu hanya $19.35.

Saya benar-benar merasa geli ketika saya membaca hal itu. Mengapa?  Saya berkata kepada diri saya.  Saya akan mempersembahkan $19 untuk mengakomodasikan keinginan yang selayaknya untuk salah satu dari anak saya.  Saya akan mempersembahkan $19 untuk mengakomodasi diri saya.  Saya akan mempersembahkan $19 untuk membeli perabot rumah tangga kecil untuk saya dapat taruh di bagian pojok rumah saya.  Orang-orang yang jumlahnya 497 orang tadi, yang mengklaim bahwa mereka mengasihi orang-orang terhilang, namun hanya memberi $19. Mereka itu seperti kebanyakan dari kita.

Saya percaya kita harus berpaling kepada Allah.  Kita memerlukan Roh Kudus mengoperasi hidup kita. Kita memerlukan kebangunan rohani.

 

Kita mempunyai bentuk keagamaan.  Saya sungguh menginginkan bahwa bentuk keagamaan dari gereja ini merupakan pola yang akan dicontohi oleh gereja seluruh dunia. Pelaksanaan baptisan secara Alkiktabiah.  Perjamuan kudus persis seperti yang dilakukan dalam Alkitab.  Keanggotaan gereja kita akan sesuai dengan firman Allah.  Persembahan hidup kita untuk pelayanan Firman menjadi sentral dalam gereja, mimbar adalah untuk memberitakan Firman Allah – sya merasa damai di dalam hati bahwa bentuk yang kita miliki adalah Allah.

Saya tidak merasa damai dalam hati tentang Roh Allah berada di tengah-tengah kita tetapi kita tidak memenangkan orang-orang terhilang bagi Kristus.  Dan gereja yang tidak berdoa untuk pertobatan bagi orang-orang berdosa telah memiliki bentuk, tetapi bukan kuasa.  Kita memerlukan Allah supaya kita memiliki bentuk gereja yang sesuai dengan kehendakNya.  Dengan kehadiran Roh Allah dalam gereja kita, maka kita akan menjadi bentuk kesalehan dan Roh Kudus sebagai pengendali dari hidup dan pelayanan kita.

 

Saya harus menutup khotbah saya dengan doa.  Mari kita berdoa, kemudian kita menyanyikan lagu Himne.  “ Ya, Tuhan kami, semua orang-orang yang pura-pura yang diremukkan melalui agama dengan liku-likunya – saya melihat naga, si ular tua yang sama itu sekarang ada di kota Amerika.  Saya melihat lidahnya yang bercabang di depan mata saya setiap kali saya berdiri untuk memberitakan firman Allah.  Keduniawian yang begitu banyak pada kami dan di antara kami, dan pada diri saya juga, betapa saya memerlukan Engkau untuk mengambil dari saya semuanya itu, betapa gerejamu yang ada di sini memerlukan Allah untuk bergerak dengan kuasaNya di anatara kami.  Betapi kami memerlukan baptisan dari atas, dari Engkau.

 

Ya Tuhan betapa hampa dan sia-sianya kerang tanpa kulitnya; betapa menyedihkan sebuah rumah tanpa penghuni; betapa tubuh ini mati tanpa roh; dan betapa sia-sianya pelayanan gereja, bila mereka memiliki bentuk tapi tidak ada kuasa. Ya Tuhan, tolonglah saya dan gereja kami dan tolonglah anggota jemaat.  Kiranya dari sorga akan turun baptisan – satu gereakan, satu pencurahan Roh Allah.  Tuhan, pandanglah kepada kami dalam kelemahan kami dan buatlah kami kuat.  Kiranya ada roh dedikasi yang baru yang berkata, “Inilah aku, Tuhan.  Dan oleh anugerahMu, tolonglah saya untuk menjadi sesuai dengan harapanMu.

 

 

Dan Tuhan, dalam permohonan yang kami buat jam ini, kiranya ada orang-orang yang datang dengan iman, dengan berkata, “Tuhan, saya datang kepadaMu dengan iman.”  Ya Tuhan lihatlah kami.  Kami berdoa kiranya saat ini ada yang akan datang dan berkata, “Kami memberikan hidup kami dalam persekutuan gereja ini – bukan saja demi dihargai atau karena untuk menjadi anggota, tetapi karena ia mencintai Tuhan dan mau menjadi anggota gereja di antara umat Allah.  Lakukanlah Tuhan, dan berikanlah kami tuaian.  Dalam namaMu yang penuh berkat, kami panjatkan doa ini, Amen.