KESELAMATAN OLEH ANUGERAH
(SALVATION BY GRACE)
Dr. W. A. Criswell
2 Timotius 1:9
9-21-58
Saudara-saudara sekalian sedang mendengarkan kebaktian dari gereja First Baptist Church di kota Dallas, Texas. Ini adalah Pendeta yang membawakan warta pagi hari ini yang diberi judul: Keselamatan Karena Kasih Karunia. Dan teks bacaannya berada di dalam kitab 2 Timotius 1: 8-10. Hari Minggu malam yang lalu, kita berhenti pada ayat yang ke tujuh dari pasal yang pertama kitab 2 Timotius. Di pagi hari ini, kita akan memulai dari ayat yang ke delapan yang dibaca sampai dengan ayat yang ke 10, demikianlah bunyinya:
“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
Dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.”
Nats pada ayat yang ke 9 ialah, “Berdasarkan kuasa Allah, yang telah menyelamatkan kita, yang telah memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita – ataupun jasa ataupun iman ataupun pertobatan ataupun karunia ataupun pengabdian ataupun pentahbisan ataupun kekudusan atau apapun yang dapat, yang akan, yang ingin kita lakukan – tetapi berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum saudara-saudara dilahirkan, sebelum dunia ini diciptakan – sebelum penciptaan ada, ketika Tuhan Allah sendiri yang berdiam.”
Hal tersebut merupakan contoh yang baik akan pengajaran tentang kasih karunia ketika hal itu dinyatakan kepada Paulus dari surga itu sendiri, dan ketika hal tersebut diberitakan oleh para misionaris dan para pekabar Injil dan utusan-utusan serta rasul yang tiada bandingannya itu kepada bangsa-bangsa lain selain bangsa Yahudi.
Sekarang, semoga Tuhan Allah memberikan kasih karunia bagi kita di pagi hari ini untuk memahami serta untuk mendengarkan dan sebuah hati yang beriman untuk percaya serta untuk menerima. Pengakuan pertama yang termasuk segalanya yang diperbuat oleh rasul tersebut adalah demikian: Bahwa kita diselamatkan oleh kekuatan Tuhan Allah. Adalah Tuhan Allah yang menyelamatkan kita. Adalah Tuhan Allah Yang telah menyelamatkan kita. Adalah Tuhan Allah yang telah memanggil kita. Adalah Tuhan Allah yang telah membebaskan kita dari hukuman serta penghakiman atas dosa-dosa kita berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Dan hal itu terjadi sebelum permulaan zaman. Demikianlah pengajaran dari Yunus di dalam kitab Yunus 2:9, “Keselamatan adalah dari Tuhan.” Dan demikianlah pengungkapan yang tidak berbeda dari Roh Kudus di dalam seluruh Kitab Suci. Keselamatan kita secara keseluruhan berasal dari Tuhan Allah. Keseluruhannya bersumber dari pada-Nya. Bersumber dari pada kasih-Nya. Bersumber dari kemurahan-Nya. Bersumber dari pada kasih karunia-Nya. Hal itu merupakan maksud serta pemilihan-Nya yang terpilih. “Keselamatan adalah dari Tuhan.” Andaikata bukan karena kemurahan Tuhan Allah, tidak ada manusia yang akan selamat dari pandangan-Nya. “Berdasarkan kekuatan Allah Yang telah menyelamatkan kita, Yang telah memanggil kita, bukan karena perbuatan kita, akan tetapi berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.”
Keselamatan kita merupakan perbuatan Tuhan Allah, Bapa kita. Karena seperti apa yang telah dikatakan oleh Tuhan, our “Bapa kita itu sendiri mengasihi engkau.” Hal itu merupakan sebuah rencana Tuhan Allah, pemikiran Tuhan Allah, dilaksanakan leh Tuhan Allah. Kristus, Anak Allah, telah terpilih sebagai pengganti buat kita, untuk memikul hukuman atas dosa-dosa kita. Seluruh keselamatan kita telah difikirkan, telah direncanakan, serta diberikan kepada Tuhan Allah dalam Kristus, di surga, sebelum dunia ini diciptakan. Keselamatan itu memiliki permulaannya serta pelaksanaannya di dalam Tuhan Allah.
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendaknya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”
Demikianlah dikatakan di dalam kitab Efesus 1: 3-6. Keselamatan adalah dari Allah, Bapa kita. Keselamatan adalah dari Tuhan, Juru Selamat kita, Tuhan Yesus.
Kita berada di dalam kesengsaraan yang berlipat ganda. Kita adalah orang-orang yang berdosa. Kita pernah melakukannya. Kita adalah orang-orang yang berdosa, dan kita masih melakukannya. Dan kita menghadapai sebuah hukuman yang pasti, sebuah kebiansaan yang pasti, sebuah penghakiman yang tertentu. Dan mustahil bagi kita untuk melarikan diri daripadanya. Jika ada seseorang yang berfikir lain, biarkanlah dia berdiri dan berkata, “Semua orang menghadapi terlepasnya bagian-bagian tubuhnya, akan tetapi saya tidak. Seluruh manusia menghadapi kematian dan menjadi hancur, akan tetapi saya tidak demikian.” Tidak seorang manusiapun yang dapat mengatakannya. Kita semua menghadapi suatu kehancuran yang pasti, suatu kelepasan yang pasti, suatu kematian yang pasti, serta sebuah penghakiman yang pasti dari mana kita tidak dapat berpaling. Kalimat ini telah dituliskan di surga, “Jiwa yang berdosa akan binasa,” dan kematian serta dosa merupakan suatu mata rantai yang abadi yang terikat bersama-sama oleh titah dan perintah dari Tuhan Allah.
Di dalam ketidak-berdayaan saya serta keputus-asaan saya, permasalahannya ditunjukkan kepada Yesus Kristus. Adalah Kristus Yang menebus kita dari hukuman atas dosa. Adalah Kristus Yang yang telah membebaskan kita dari belenggu maut. Adalah Kristus Yang akan menjadi pengacara kita pada hari penghakiman agung yang akan datang nanti. Keselamatan kita adalah dari Tuhan, Juru Selamat kita Tuhan Yesus. Dan keadilan yang mana dikenakan oleh orang-orang kudus itu adalah keadilan dari Anak Allah. Seperti apa yang dimulai di dalam kitab Wahyu, “Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan yang telah membuat kita menjadi sebuah kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya – bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.”
Kita telah diselamatkan oleh Tuhan Allah. Kita telah dilepaskan oleh Tuhan Allah, oleh Roh Kudus. Adalah Roh Kudus dari pada Allah yang membawa manusia kepada Kristus. Adalah Roh Kudus dari pada Allah yang mengurung manusia di dalam hati nuraninya, di dalam jiwanya dari dosa. Adalah Roh Kudus dari pada Allah yang menyatakan Kristus. Manusia yang alami tidak menerima hal-hal dari Roh Allah, karena kebodiohan mereka bagi Dia. Tidak juga dia dapat mengenal mereka, karena mereka melihat secara spiritual.
Roh Kudus dari pada Allah membawa kita kepada Yesus dan menyatakan kepada kita kasih karunia dan kemurahan dan kekuatan serta pengampunan dari Kristus, Tuhan kita yang menyelamatkan. Dan Roh Kudus dari pada Allah melahirkan kembali, menciptakan kembali jiwa kita. Ketika Roh Kudus dari Allah mereningi di seluruh permukaan yang dalam di dalam kekacauan serta pembinasaan yang pertama, demikian juga dengan Roh Kudus dari Allah akan merenungi, menguasakan, membayang-bayangi, orang-orang percaya yang paling bersahaja dalam Kristus, untuk membebaskan jiwanya dari kebinasaan yang kekal serta untuk mengangkat tubuhnya, tanpa kerusakan dari pada kematian. Keselamatan adalah berasal dari Tuhan, “berdasarkan kekuatan Tuhan yang telah menyelamatkan kita. Yang telah memanggil kita, bukan karena perbuatan kita, tetapi berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum dunia ini diperbuat.”
Karena seseorang untuk menduga, untuk diyakinkan, bahwa dia telah menyelamatkan dirinya sendiri merupakan kesalahan serta kekeliruan yang paling kotor. Dapatkah sebuah bait suci membangun dirinya sendiri? Kita merupakan Bait Suci Tuhan Allah, dari bangunan milik Tuhan Allah sendiri. Tuhan Allah adalah arsiteknya sekaligus perencananya. Tuhan Allah yang membangunnya, dan Tuhan Allah yang menciptakan bahan-bahannya serta mengumpulkannya dari mana Bait Suci-Nya dibuat.
Dapatkan sebuah penciptaan menciptakan dirinya sendiri? Hanya ada di dalam kebodohan dari kitab-kitab ilmu pengetahuan palsu. Penciptaan tidak pernah menciptakan dirinya sendiri. Dari tidak ada, tidak akan menghasilkan apapun. Hanya oleh kesanggupan keilahian Tuhan Allah di sana dapat terjadi sesuatu di dalam alam semesta di dalam mana kita tinggal, serta penetapan akan jiwa kita dan tubuh kita sendiri. Sekali-kali tidak, dengan cepat, dengan segera, dari yang tidak ada, dapat menghasilkan sesuatu.
Demikianlah dengan keselamatan kita. Tuhan Allah menciptakan dan Tuhan Allah menciptakan kembali. Dia Yang pertama kalinya dulu menciptakan kita, dan akan menciptakan kita kembali. Dan dari debu tanah Tuhan Allah akan menaikkan bait suci-Nya untuk hidup di dalam pandangan-Nya, dipermuliakan, diabadikan, dijelmakan, seperti rumah yang megah di dalam mana Juru Selamat kita dan saudara tua kita sekarang berpakaian dalam kemuliaan.
Apakah kematian yang melahirkan hidup? Dapatkan Lasarus membangkitkan dirinya sendiri? Kematian, menjadi rusak, berbaring di dalam kuburan, dan akan berbaring di sana untuk selama-lamanya, di mana kalau bukan karena kekuatan-Nya Yang dapat mengatakan kehidupan serta kebangkitan kepada yang telah mati. Seperti seorang manusia yang telah mati tidak mampu membangkitkan dirinya sendiri, sebagai seseorang yang telah mati tidak berdaya di hadapan Tuhan Allah serta tidak memiliki kekuatan untuk hidup dalam penglihatan-Nya, maka di dalam jiwa serta tubuh kita telah binasa, menjadi rusak serta terkubur karena penghakiman serta hukuman atas dosa serta kematian.
Keselamatan adalah dari Tuhan. Itu merupakan suara dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa Yang dapat bersabda dan Lasarus maju ke depan. Adalah suara dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa Yang dapat bersabda kepada mereka yang tertidur di jantung bumi, di dalam lautan, terbuang di dalam debu penciptaan, mereka semua akan berdiri seperti sebuah pasukan yang kuat serta hidup di hadapan-Nya suatu hari nanti, suatu hari yang gemilang, di dalam kekuatan dari Allah. “Yang telah menyelamatkan kita. Yang telah memanggil kita, bukan karena perbuatan kita, tetapi berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.”
Sekarang, marilah kita lihat kelompok-kelompok kata ini, yang penuh dengan arti ini, dan melihat hubungannya dengan kita saat ini. Pertama-tama, maukah saudara-saudara memperhatikan masa kalimat yang dipergunakan oleh Paulus? Yang “telah” menyelamatkan kita. Yang “telah” memanggil kita. Yang “telah” mengaruniakan kepada kita . Waktu yang telah sempurna dilaksanakan di masa lampau, telah dikerjakan, telah diselesaikan. Dengan sempurna kita telah diselamatkan, secara keseluruhan telah diselamatkan, dengan sempurna telah diselamatkan di dalam kehendak dari Tuhan Allah. Sekali-kali bukan karena kita manusia, orang-orang, para murid, yang berada di dalam jalan pengharapan, yang berada di jalan keselamatan, yang memiliki ambisi serta penglihatan yang besar bahwa suatu hari nanti pada akhirnya kita semua akan diselamatkan. Tidak, di dalam maksud Allah, di dalam kasih dan kemurahan-Nya, kita telah terlebih dahulu diselamatkan. Keselamatan itu bukan merupakan sebuah berkat yang akan kita nikmati di tempat kematian. Bukan sebuah berkat yang kelak pada akhirnya akan kita warisi.
Akan tetapi keselamatan itu merupakan sebuah hidup yang diberikan kepada kita sekarang ini. Keselamatan itu merupakan sebuah berkat yang dilimpahkan kepada kita sekarang juga. Setiap orang yang mendengarkan di radio, yang di pagi hari ini berada di hadirat keilahian Tuhan Allah apakah telah diselamatkan atau tersesat sekarang juga. Pekerjaan Kristus telah selesai.
Dan maksud pilihan dari Kristus adalah dikenalnya Tuhan Allah dari sejak semula. Yang telah menyelamatkan kita. Yang telah memanggil kita. Maksud dari kasih karunia ini yang telah dikaruniakan kepada kita di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Hal itu merupakan sesuatu yang telah diselesaikan. Diselesaikan, dengan sempurna. Dan keselamatan itu merupakan sebuah berkat yang telah dilimpahkan kepada kita sekarang ini. Dan lihatlah perilaku tunggal yang ganjil di dalam mana Paulus menggambarkannya, “Berdasarkan kekuatan Tuhan yang telah menyelamatkan kita dan yang telah memanggil kita berdasarkan kemurahan-Nya.” Pertama-tama Dia telah menyelamatkan kita lalu kemudian Dia memanggil kita. Sungguh sebuah perkara yang tidak biasa. Kita diselamatkan lalu kemudian dipanggil. Tidak seorangpun manusia yang pernah memikirkan akan hal tersebut. Tidak juga ada seorang manuasiapun yang pernah merencanakan hal tersebut. Tidak seorangpun manusia pernah mengajarkan hal tersebut. Hal ini adalah pesan ganjil dan pesan yang dinyatakan oleh Tuhan Allah.
Tuhan Allah telah menyelamatkan kita dan kemudian Dia telah memanggil kita dengan panggilan kudus. Dalam perbuatan Roh Kudus seperti yang telah kita melihatnya serta mengetahuinya di bawah sini, pertama sekali, kita dipanggil, dan kemudian kelihatannya telah diselamatkan. Demikianlah bagaimana kelihatannya bagi kita. Akan tetapi tidak dalam pemikiran serta maksud dan rencana Tuhan Allah. Tuhan Allah berfirman, “Engkau telah diselamatkan semebul adanya pondasi bumi ini.” Tuhan Allah berfirman, “Aku telah menuliskan namamu di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba sebelum dinia ini diciptakan.” Tuhan Allah berfirman, “Aku telah melihat engkau dan Aku telah mengenal engkau, dan Aku telah memanggil engkau sebelum engkau dilahirkan.”
Pertama sekali, kita telah diselamatkan, dan kemudian, kita dipanggil. Di dalam hari-hari yang terdahulu, seseorang dapat dimasukkan ke dalam penjara karena berhutang. Seorang sahabat dapat pergi serta membayarkan hutang-hutangnya lalu kemudian memberitahukan kepada yang telah dipenjara tersebut, bahwasanya dia telah dibebaskan. Orang itu telah bebas ketika hutang-hutangnya telah dibayarkan. Dia hanya akan mengetahuinya ketika pemberitahuan itu disampaikan kepadanya. Demikian pula pada anak-anak Tuhan Allah akan kemurahan dan iman. Kita telah diselamatkan di surga, di dalam pikiran serta maksud dan panggilan yang dinyatakan oleh Tuhan Allah sebelum dunia ini diciptakan. Lalu kemudian kita mendengar pemberitahuan akan hal tersebut pada hari di mana Roh Kudus mempercepat kita dan di dalam iman kita percaya dalam Yesus untuk karunia kehidupan dari tangan-tangan-Nya yang mulia.
Janganlah saudara-saudara pernah merasa khawatir atau janganlah sekali-kali saudara-saudara merasa cemas bahwa maksud-maksud Tuhan Allah dapat ditumbangkan oleh manusia atau oleh Iblis atau oleh malaikat atau oleh kekuatan dari kuasa kegelapan. Maksud-maksud-Nya berlaku untuk selamanya; dan “Mereka, yang telah dikaruniakan kepadaku,” demikian kata Kristus, “tidak seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan Bapa-Ku.” Kita telah diselamatkan dalam maksud Tuhan Allah sejak dari semula. Apakah saudara-saudara dapat melihat apa yang telah diperbuat oleh pengajaran itu terhadap suatu pekerjaan manusia, kepada jasa dari seorang manusia, kepada presentasi yang baik dari seorang manusia akan dirinya sendiri? Tuhan Allah berfirman bahwa kita telah diselamatkan oleh kemurahan serta kebaikan dan oleh penebusan dan panggilan dari maksud pilihan surga.
Dan sekali-kali tidak pernah seorang manusia diselamatkan dengan ucapannya sendiri, dengan kebaikannya sendiri, dengan jasanya sendiri, dengan kesuciannya sendiri. Tidan dan kemudian agar seorang manusia tidak boleh memikirkan hal tersebut, Paulus secara terbuka mengatakan hal tersebut di dalam hal yang negatif dan tidak mengakuinya. “Tuhan Allah telah menyelamatkan kita dan telah memanggil kita dengan suatu panggilan yang kudus – kemudian yang negatif –bukan berdasarkan perbuatan kita.” Bukan berdasarkan perbuatan kita. “Oleh perbuatan hukum tidak seorang manusiapun yang akan dibenarkan.” “Karena oleh kemurahan engkau telah diselamatkan di dalam iman, yang bukan berasal dari dirimu sendiri, yang merupakan karunia dari pada Tuhan Allah, bukan dari perbuatan, agar tidak seorangpun akan mengatakan, “Saya telah melakukannya. Saya berdiri di sini karena saya sendiri. Saya berjalan masuk ke dalam surga dengan kepala yang tegak. Saya tidak membutuhkan Juru Selamat. Saya tidak membutuhkan suatu penebusan. Tdak ada Injil darah untuk saya. Saya berada di sini oleh kekuatan saya sendiri, oleh karena kemampuan dan kecakapan, oleh karena kesucian dan kepatutan dan jasa dari hidup saya sendiri.” “Bukan dari perbuatan agar tidak seorang manusiapun yang akan menyombongkan diri, agar dia tidak mengatakan, “Saya yang melakukannya,”
"Karena untuk dia yang berbuat adalah upah yang tidak diperhitungkan dari kemurahan, kecuali karena budi.” Yaitu, kepada orang yang berbuat dan memperoleh keselamatannya, kemudian tidak lagi menjadi sebuah karunia, hal itu bukan lagi karena berkat dari Tuhan Allah. Dia telah berbuat untuk itu. Dan menjadi piutang kepadanya yang harus dibayarkan oleh Tuhan Allah. Dia telah memenangkannya. Sama seperti andaikata seseorang yang telah berkerja untuk saudara-saudara sekalian, saudara-saudara berhutang kepadanya, suatu upah, dan saudara-saudara sekalian harus membayar kepadanya. Dia telah berbuat untuk saudara-saudara dan saudara-saudara harus membayar kepadanya. Jadi andaikata seseorang telah diselamatkan oleh perbuatan, hal itu merupakan sebuah hutang yang harus dibayar oleh Tuhan Allah kepada saudara-saudara.
“Oleh perbuatan hukum tidak seorang manusiapun yang akan dibenarkan di hadapan-Nya.” Saudara-saudara sekalian tidak dapat berbuat untuk keselamatan saudara-saudara. Saudara-saudara sekalian tidak dapat membelinya. Saudara-saudara sekalian tidak dapat menyuap Tuhan Allah dengan sejumlah hal-hal yang baik atau perbuatan-perbuatan yang baik, karena perbuatan yang baik tidak menebus dosa dari kehidupan seorang manusia. Hanya melalui darah, penebusan yang dapat melakukannya.
Kita tidak diselamatkan oleh Iman kita atau oleh pertobatan kita seolah-olah berdasarkan keimanan kita dan berdasarkan pertobatan kita, Tuhan Allah menerima kita. Tuhan Allah menerima seorang manusia dan menyelamatkan seorang manusia hanya berdasarkan penebusan dari Yesus Kristus. “Ketika Aku melihat darah itu, Aku akan melewatimu.” “Bukan berdasarkan perbuatan kita, tetapi berdasarkan kemurahannya yang menyelamatkan kita.” Dan seorang manusia yang sebagian bergantung pada perbuatan dan sebagian lagi bergantung pada Kristus, tidak pernah mengenal Kristus.
Seperti seorang pria yang berada di salam pesawat terbang, “Saya akan menaiki benda itu, akan tetapi saya akan membuat salah satu kaki saya tetap berada di atas tanah.” Saya hanya mencoba untuk memvisualisasikan hal tersebut di sana, di lapangan kasih sana. Hal itu akan menjadi sebuah situasi yang menggelikan, sebuah situasi yang menyimpang. Saya berada di dalam benda itu apakah dalam keadaan hidup atau mati, atau saya sama sekali tidak akan berada di dalamnya. Anda tidak dapat menaiki sebuah pesawat terbang dengan salah satu kaki saudara-saudara berada di atas tanah. Yang dapat saudara-saudara lakukan, apakah saudara-saudara berada di dalamnya atau sama sekali berada di luarnya.
Sahabat yang ada di dalam canda itu yang mengatakan, “Saya tidak pernah meletakkan berat badan saya secara sepenuhnya di dalam benda tersebut,” dia hanya tidak mengetahui. Dia berada di dalamnya. Hidup atau mati. Demikianlah jalannya seorang manusia di dalam Kristus. Apakah saya benar-benar bergantung kepada-Nya, apakah saya telah memberikan diri saya kepada-Nya, atau belum. Itu merupakan sebuah pilihan. Apakah saya mempercayakan sebuah simpanan kepada sebuah bank, atau saya hanya akan memegangnya di dalam tangan saya. Apakah saya akan mempercayakan sebuah paket kepada sebuah perusahaan pengiriman ekspres, atau saya hanya memegangnya di dalam tangan saya. Apakah saya akan mempercayakan surat saya kepada Jawatan Kantor Pos atau saya hanya akan memegangnya saja di dalam tangan saya. Saya tidak dapat melakukan keduanya. Demikian juga dengan keselamatan dari Tuhan Allah di dalam Kristus. Bukan berdasarkan perbuatan. Apakah saya akan memberikannya kepada Kristus dan percaya di dalam Kristus serta melihat kepada Kristus, atau saya hanya akan percaya serta akan melihat kepada sesuatu yang lain lagi.
Jawabannya bukan keduanya. Kasih karunia dan perbuatan tidak dapat dicampur-adukkan lagi daripada api dan air. Adalah yang satu atau yang lainnya. Saya melihat kepada Yesus, atau saya melihat kepada hal yang lain lagi. “Bukan berdasarkan pada perbuatan kita, tetapi berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum dunia ini dimulai.”
Demikian sekarang, demikian dahulu, akan menjadi demikian selamanya, maksud Tuhan Allah untuk menyelamatkan kepunyaan-Nya. Kembali dan kembalilah ke depan lautan ruang kosong yang tidak dapat dilayari yang telah diganggu oleh sayap serafim. Sebelum – keheningan itu terganggu oleh nyanyian kerub, kembali, kembali ketika Tuhan Allah masih sendiran, kemudian Dia bermaksud di dalam kasih karunia-Nya untuk membuat berkat ini di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Sekarang, di dalam waktu yang sedikit ini, saya ingin agar saudara-saudara melihat apa yang telah dilakukan oleh pengajaran itu kepada kita dan bagi kita. Yang pertama sekali, bagaimana pengajaran itu menaikkan, bagaimana pengajaran itu menaikkan derajat, bagaimana pengajaran itu memuliakan, bagaikana pengajaran itu mengangkat diri orang-orang yang percaya yang paling bersahaja itu sendiri sampai ke surga di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Namanya mungkin tidak berada di antara yang empat ratus itu. Namanya mungkin saja tidak ada di dalam “kitab pengamatan”-nya Burke. Namanya mungkin saja tidak ada di dalam daftar orang-orang penting. Di dalam kerajaan-kerajaan serta ibukota-ibukota di duna ini, tidak ada yang pernah mengenal dia. Akan tetapi namanya tertulis di dalam “Kitab Kehidupan” Anak Domba, dan dia memiliki kemuliaan yang dianugerahkan oleh karena Kayu Salib Tuhan.
Tidak lagi orang-orang, anak-anak Tuhan Allah, yang akan dilihat sebagai senjata, sebagai jerami yang akan diinjak-injak oleh tumit-tumit orang lalim kaum komunis atau pemerintahan yang totaliter. Akan tetapi mereka adalah orang-orang kudusnya Tuhan Allah. Mereka adalah anak-anak Allah. Mereka adalah orang-orang mulia yang dari surga. Mereka adalah yang terpilih berdasarkan maksud dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa sebelum dunia ini diciptakan.
Hal yang kedua, Tidak hanya memberikan suatu kemuliaan surgawi, akan tetapi Injil. Itu merupakan sebuah berita. Hal tersebut adalah sebuah pengajaran, yang mana seorang manusia dapat memegangnya di dalam tangannya, bahwa seseorang dapat mempercayainya, bahwa seseorang dapat berpegang kepadanya. Hal itu merupakan sebuah kabar berita yang dapat menahan dia serta melihatnya di sepanjang hidupnya, di dalam kematian, di dalam perubahan waktu dan keberuntungan di sini dan selamanya. Suatu waktu, seorang kritikus pernah berkata, “Anda tahu, anda dapat mendengarkan tiga belas ceramah tentang geologi atau astronomi dan pergi dengan mendapatkan sebuah ide yang cukup cemerlang tentang apa ilmu pengetahuan tersebut. Akan tetapi anda dapat mendengarkan seribu tiga ratus khotbah dari seorang gembala modern dan tidak memiliki sebuah ide tentang perasaan apa pengajarannya itu.”
Sungguh sebuah tuntutan, dan betapa benarnya, pengajaran modern dari zaman modern. Berbicara tentang semua kejadian yang sedang terjadi, memberikan ceramak tentang PBB, tentang UNESCO, tentang peperangan dan perdamaian, tentang ras, tentang semua faktor-faktor ekonomi dari Timur Tengah. Segala hal yang dituangkan di seluruh majalah-majalah dan editorial-editorial serta di radio-radio. Yang benar, yang tidak benar, yang mendukung, yang menentang, yang gelap, yang terang. Terjaring di dalam hal-hal yang ada di dunia ini. Bagaimana seseorang dapat mengangkat jiwanya kepada Tuhan Allah dan mendapatkan sekam sebagai makanannya, sekam dari hal-hal yang sehari-hari, yang umum, yang sedang terjadi di dalam kehidupan ini, seolah-olah hal itu merupakan kekekalan dari Tuhan Allah?
Ini adalah sebuah Injil. Ini adalah sebiah kabar berita. Sehingga seorang manusia dapat mendengarkan kepadanya dan turut bersuka cita. Ini adalah berita kehidupan untuk kematian, sebuah pengampunan atas dosa-dosa, dari kebangkitan, dari surga serta kemuliaan yang akan datang. Dalam rangka untuk mendengar pesan ini, bahwa Tuhan Allah telah menyelamatkan kita. Bahwa Tuhan telah memanggil kita. Bahwa Tuhan Allah, berdasarkan maksud-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Kristus, sebelum dunia ini dimulai.
Untuk mendengar pesan tersebut, manusia telah berkumpul di dalam badai dan di dalam angin topan, di saat-saat tengah malam, di dalam kandang dan di dalam gua di seluruh permukaan bumi ini. Tidak gentar akan kemurkaan raja atau pedang dari imam tinggi. Dalam rangka untuk mendengarkan kabar dari surga bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita berdasarkan pada Kitab Suci. Bahwa Dia telah dibangkitkan dari antara orang yang mati pada hari ketiga untuk membuat kita menjadi benar, serta untuk mereka yang percaya di dalam Dia Tuhan Allah akan menganugerahkan serta memberikan maksud pilihan-Nya tentang kehidupan yang kekal, duania tanpa akhir.
Melihat kepada Yesus, menaruh pengharapan di dalam Yesus, percaya di dalam Yesus, bergantung kepada Yesus. Dengan mempersiapkan warta ini, saya mendapatkan sebuah puisi zaman dahulu yang dituliskan dahulu kala,
Sampai aku melihat darah itu
Adalah neraka yang dikhawatirkan jiwaku.
Dan kegelapan serta redup di mataku
Kemunculan masa yang akan datang.
Sementara suara hati berkisah
Sebuah kisah tentang dosa,
Dan menyebabkan sebuah beban
Tentang kemalangan di dalamnya.
Tetapi ketika aku melihat darah itu
Dan melihat kepada-Nya Yang menumpahkannya,
Hakku untuk berdamai terlihat dengan segera
Dan aku, dengan gembira membacanya.
Aku melihat diriku diangkat kepada Tuhan Allah
Dan kemenangan menjadi jeritanku.
Sukacitaku mengalir di dalam darahku
Kabar berita yang telah disampaikan kepadaku
Tak bercacat seperti Anak Domba Allah,
Bapaku akan melihat aku.
Dan seluruh kesombonganku dulu dalam nama-Nya
Melalui Siapa keselamatan yang Agung ini datang.
“Berdasarkan kekuatan Tuhan yang telah menyelamatkan kita, yang telah memanggil kita, bukan karena perbuatan kita, tetapi berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum dunia ini diperbuat.” Tidak sebuah badaipun yang dapat merenggut harapan itu. Tidak suatu waktu yang kelampun yang dapat merampas pengharapan tersebut. Tak sebuah kematian atau kesengsaraan serta banjir yang melimpahpun yang dapat merampok warisan yang agung itu. Hal itu berdasarkan maksud terpilih Tuhan Allah dan Tuhan Allah telah mengaruniakannya kepada kita sebelum dunia ini diciptakan.
Sungguh suatu perkara yang ajaib untuk mengajarkan orang untuk melihat kepada Tuhan Allah di dalam segala hal. Tidak meembutuhkan suatu tasbih apapun. Tidak membutuhkan suatu pengakuan apapun. Tidak membutuhkan sebuah rosariopun. Tidak membutuhkan suatu misa apapun. Tidak membutuhkan suatu api pencuci apapun. Tidak membutuhkan suatu keabsolutan apapun. Kita memiliki Tuhan Allah, kita memiliki Kristus. Kita memiliki Firman-Nya, janji-janji-Nya, keselamatan-Nya, altar-Nya, pintu masuk-Nya, jangkar iman-Nya. Hal itu sudah cukup.
Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan, itulah yang akan saya percayai. Apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah, hal demikianlah yang akan aku lakukan. Apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah, itulah yang akan aku dirikan. Apa yang telah dikatakan oleh Tuhan Allah, itulah yang akan aku ikuti. Melihat di dalam kemenangan bagi Yesus.
Saya memiliki hal yang lain lagi. Apa yang telah dilakukan oleh Injil ini bagi kita. Kita semua menghadapi sebuah waktu yang tidak dapat dielakkan lagi, sebuah waktu yang pasti dan akan datang. Zaman telah memanggil. Kuburan telah memanggil. Maut telah memanggil. Pemakaman telah memanggil. Penghakiman telah memanggil, dan kita melangkah maju dan maju, tak terelakkan lagi, tak dapat dipungkiri lagi, maju dan terus maju. Betapa menyenangkannya kepada jiwa manusia karena Injil dari Anak Allah telah diberitakan kepada orang-orang yang berdosa dan tersesat. Tuan, bukan karena jasa. Bukan karena kepantasan. Bukan karena kemampuan diri saudara-saudara sendiri atau kecukupan atau kebaikan saudara-saudara sendiri, tetapi karena kasih karunia serta kemurahan dan anugerah Tuhan Allah yang telah dilimpahkan kepada kita orang-orang yang berdosa yang tersesat, orang-orang yang malang dan sekarat di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Apakah kita berdosa? Maka ada pembersihan di dalam Dia. Apakah kita sekarat? Ada kehidupan serta kebangkitan di dalam Dia. Apakah kita tidak berpakaian dan telanjang? Ada pakaian yang tidak bernoda di dalam Dia. Apakah kita tersesat dan hancur? Ada keselamatan di dalam-Nya. Saudara-saudaraku, lihatlah kepada Yesus.
Lihat, lihatlah dan hiduplah.
Lihatlah, saudaraku, dan hiduplah.
Telah tercatat di dalam firman-Nya. Haleluya.
Engkau hanya perlu melihat dan hidup.
Dia, yang telah mengalahkan kematian, membuatnya tidak berpengaruh dan membatalkannya dan telah membawa kehidupan serta kekekalan kepada terang melalui Injil. Sekarang, kita melihat kerusakan akibat kematian di mana-mana dengan kekerasan yang tidak dapat dikurangi berbaring di dalam kuburan, akan tetapi kepedihannya telah ditarik. Belenggu itu telah dipatahkan. Sekarang hal itu hanyalah sebuah transisi dari selubung air mata ini kepada kekekalan yang agung dan abadi yang akan menjadi milik kita di dalam Kristus Yesus, dalam kemenangan yang agung suatu hari nanti. Semuanya telah dikaruniakan kepada mereka yang terpanggil di dalam Kristus Yesus.
Saudara-saudaraku, apakah Roh Kudus telah memanggilmu? Apakah saudara-saudara ingin diselamatkan? Apakah saudara-saudara mau dimasukkan ke dalam daftar keluarga Tuhan Allah? Apakah saudara-saudara ingin berada di dalam gereja-Nya? Apakah saudara-saudara ingin memiliki sebagai sahabat dan Juru Selamat? Apakah saudara-saudara mau? Kemudian Tuhan Allah telah mamanggilmu? Namamu akan dituliskan dengan huruf besar di dalam Kitab Kehidupan. Datang; datanglah. Dia telah menyelamatkan engkau dan sekarang Dia telah memanggil engkau. Datang; datang, datanglah. Di dalam balkon dan sekitarnya, di bawah anak-anak tangga ini. Dari sisi yang satu ke sisi yang lain di dalam auditorium yang besar ini – datang; datanglah. Melihat kepada Yesus di dalam iman, di dalam pertobatan, di dalam pengharapan, di dalam keyakinan – lihatlah kepada-Nya. Maukah saudara-saudara datang, maukah engkau datang? Sekeluarga untuk memberikan hidup mereka di dalam gereja. Atau seseorang dari antara saudara-saudara. Bagaimanapun juga Tuhan Allah alah akan berfirman dan akan memimpin di depan. Maukah saudara-saudara melakukannya saat ini juga, sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.