SEKALI DISELAMATKAN AKAN TETAP MENJADI SELAMAT
(ONCE SAVED ALWAYS SAFE)
Dr. W. A. Criswell
09-05-82
2 Timotius 1:12
Dan selamat datang kepada seluruh orang yang sedang menikmati kebaktian ini melalui radio serta melalui televisi. Ini adalah pendeta dari gereja First Baptist Church di kota Dallas yang membawakan warta di dalam rangkaian pengajaran dari Soteriologi tentang keselamatan. Dan warta ini berjudul, SEKALI DISELAMATKAN AKAN TETAP MENJADI SELAMAT.
Ini merupakan warta yang berkenaan dengan keamanan yang kekal dari orang-orang yang percaya. Dan beberapa saat yang lalu saudara-saudara sekalian telah membaca nats saya di dalam kitab Yohannes 10, ayatnya yang ke 27 sampai dengan ayat yang ke 30:
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku,
Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorang pun tidak dapat merebut dari tangan Bapa.
Aku dan Bapa adalah satu.”
Keamanan yang abadi dari orang-orang yang percaya. Apa yang saudara-saudara maksudkan dengan diselamatkan? Apabila kita telah diselamatkan, kita aman di dalam Kristus. Dengan menjadi telah diselamatkan, kita disebut kepada seseorang yang telah bergabung dengan Tuhan oleh karena iman. Dan menjadi anggota tubuh Kristus.
Di dalam 1 Korintus 12:13:
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang meredeka, telah dibabtis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”
Adalah merupakan sebuah pengajaran yang aneh dan bersifat klenik serta keliru untuk memikirkan bahwa Roh Kudus menggabungkan kita dengan tubuh Kristus dan kemudian kita dapat melepaskan diri dan kemudian menggabungkan diri lagi dan melepaskan diri serta bergabung kembali.
Melepaskan tangan saya, meletakkannya kembali. Melepaskan kaki saya, meletakkannya kembali – tidak ada pengajaran yang seperti itu di dalam Firman Tuhan. Oleh satu Roh kita menjadi satu tubuh dengan Kristus.
Dan kita akan masuk ke dalam surga bersama-sama dengan Dia. Kita adalah milik-Nya. Kita adalah anggota dari tubuh-Nya. Dengan menjadi telah diselamatkan maksudnya adalah kita akan menjadi bersama-sama dengan Yesus di surga.
Jika kita terjatuh ke dalam neraka, kita tidak diselamatkan. Dengan menjadi diselamatkan, kita menjadi milik Kristus. Kita adalah anggota dari tubuh-Nya, dan kita akan bersama-sama dengan Dia, “dunia yang tak berkesudahan”, kekal.
Bergabung di dalam sebuah gereja merupakan suatu hal. Bergabung dengan Kristus merupakan hal yang lain lagi. Menemukan nama saudara-saudara di dalam daftar gereja boleh menjadi sesuatu hal, melihat nama saudara-saudara di dalam Kitan dari Anak Domba di surga merupakan sesuatu hal yang lain lagi.
Dan mereka yang telah diselamatkan, yang telah bergabung dengan Kristus, menjadi selamat untuk selamanya. Perlindungan yang kekal dari orang-orang yang percaya.
Sekarang, ada sebanyak lima alasan besar yang datang dari Firman Tuhan yang memberikan jaminan kepada kita yang telah menemukan tempat perlindungan di dalam Yesus Kristus, bahwa ketika kita diselamatkan, kita selamat, selama-lamanya selamat.
Yang pertama, kita mendapatkan jaminan dari perlindungan kita yang abadi di dalam keselamatan karena Firman serta janji dari Tuhan Allah. Firman Tuhan itu kekal serta tidak berubah. Sama seperti Tuhan Allah sendiri yang kemarin, hari ini dan selama-lamanya, tetap sama.
Berhubung kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk membicarakan bagian-bagian ayat yang lain, marilah kita hanya mengutip beberapa dari janji-janji dari Tuhan Allah di dalam Kitab Yohannes sendiri. Kitab Yohannes 1:12 dan 13:
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Di dalam kitab Yohannes 3:16, sebuah ayat yang telah kita hafalkan sejak kita semua ini masih kanak-kanak:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Di dalam kitab Yohannes 5:24:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Di dalam kitab Yohannes 6:37:
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku, akan datang kepada-Ku, dan barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Ku-buang.
Dan teks yang agung ini berada did alam kitab Yohannes pasal yang ke 10:
“dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”
Kebenaran dari Firman Tuhan yang abadi, dan tidak berubah, dan kekal dan tidak berkesudahan. Demikian juga dengan meniadakan rasa takut serta keragu-raguan saya, tidak membatalkan, menghalang-halangi janji dari Tuhan Allah.
Di dalam kitab Keluaran 12, ayatnya yang ke 13, Tuhan Allah berkata kepada anak-anak Israel: “Malam ini malaikat maut akan melintas, akan tetapi ketika Aku melihat darah itu di ambang pintu, pada pintu, di dalam bentuk sebuah salib, pada saat Aku melihat darah itu, Aku akan mengabaikanmu. Dan tidak akan ada kematian dan hukuman yang akan mengunjungi rumah itu.”
Menjadi seorang manusia, saya akan mengira bahwa suku-suku bangsa Israel itu pada malam yang mengagumkan dan mengerikan itu, duduk di dalam sebuah rumah di bawah tanda darah sama halnya seperti yang telah kita lakukan, penuh dengan keragu-raguan disertai dengan rasa takut dan kekhawatiran serta ketakutan. Apa yang akan terjadi?
Saya dapat membayangkan salah seorang dari antara mereka akan berkata, “Aku merasa takut.” Saya dapat membayangkan seorang yang lain dari mereka mengatakan, “Aku merasa gelisah,” dan saya dapat memikirkan tentang seseorang yang lain berkata, “Aku hanya bertanya-tanya, apakah hal itu akan berhasil.”
Biar bagaimanapun juga, anggota-anggota keluarga yang berada di dalam rumah tersebut, jika mereka berada di dalam tanda darah tersebut, Tuhan Allah tidak berkata bahwa ketika saudara-saudara melihat darah itu, saudara-saudara boleh mengabaikannya, akan tetapi Tuhan Allah mengatakan, ketika Aku melihat tanda darah itu, Aku akan mengabaikanmu.
Perlindungan kita tidak terletak pada ketegasan serta keberanian iman saya. Perlindungan itu terletak kepada kesetiaan kepada Tuhan Allah Dan apakah iman saya itu lemah dan gemetar dan bergetar serta ragu-ragu, atau apakah iman saya itu tegas dan penuh dengan keberanian, apakah apakah itu yang satu atau yang lainnya, aku telah diselamatkan karena kesetiaan-Nya. Janji-janji-Nya kekal dan tidak berubah.
Apakah saudara-saudara pernah mendengar tentang pemburu yang di hutan Kanada Utara di musim dingin itu sampai pada sebuah sungai yang telah membeku? Dia meletakkan senjatanya di atas bahunya dan supaya tidak terjatuh ke dalam es yang pecah itu, tanpa mengetahui kedalaman dari sungai tersebut yang telah membeku, dia mulai merangkak dengan kedua tangannya serta kedua kakinya dengan berhati-hati dan penuh dengan ketakutan.
Dan ketika dia berhasil keluar dari tengah-tengah sungai yang telah membeku tersebut, dia mendengar sebuah raungan di belakangnya. Dan dengan kedua tangan serta kedua lututnya yang masih dalam keadaan merangkak, dia berbalik untuk melihat, dan di sana ada seorang penebang pohon, seseorang yang bertubuh besar mengendarai sekelompok kuda, dengan sebuah kereta kuda yang besar yang berisikan sejumlah besar batang-batang pohon, dan dia menderu menuruni lereng gunung itu dan sampai kepada sungai yang telah membeku tersebut dan melintasinya dengan nekat.
Dan dengan rasa takut, dengan kedua tangan serta lututnya yang masih menempel di sungai tersebut, pemburu itu melihat ke seberang ke arah kereta kuda dengan muatannya batang-batang kayu yang besar tersebut. Mereka berdua sama-sama selamat. Yang satu merangkak dengan penuh rasa takut dan yang lain menderu menyeberangi sunagi tersebut dengan keretan yang sarat dengan batang-batang kayu.
Demikianlah Tuhan Allah. Biar seberapa ragu serta lemah dan bergetar, atau seberapa tegas dan berani pun saya di dalam iman, apakah saya yang satu atau yang lainnya, saya diselamatkan di dalam Dia. Firman-Nya yang kekal serta tidak berubah.
Yang kedua, jika saya telah diselamatkan, saya selamat karena pekerjaan Kristus yang telah diselesaikan. Di dalam Injil Yohannes pasal yang ke 19, ayat yang ke 30, kepada kita telah diberitahu: Tuhan Yesus berada di kayu salib menundukkan kepala-Nya dan berkata, “Sudah selesai,” dan menyerahkan nyawa-Nya.
Apa yang dimaksudkan-Nya dengan berkata, “Sudah selesai?” Dia mengacu pada pekerjaan yang harus di lakukan di bumi untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Untuk melakukan penebusan terhadap jiwa kita; untuk membukakan pintu masuk ke surga bagi kita, serta untuk membuat jaminan bagi kita terhadap sebuah keselamatan yang kekal.
Dan pekerjaan Tuhan kita tersebut tentang menebus kasih dan karunia telah diselesaikan untuk selamanya. Telah sempurna, telah selesai. Saya tidak dapat menambahkan apapun kepada hal tersebut, tidak dapat mengambil sesuatu apapun dari hal itu. Benar-benar telah dikerjakan dengan mutlak, dengan pasti, dengan sempurna, dengan begitu indahnya, begitu berharganya, dan tak berkesudahan. Sudah selesai.
Dan bagi saya untuk untuk mencoba untuk menambahkan kepada pekerjaan penebusan Tuhan kita yang sempurna itu bagi saya adalah untuk menodai apa yang telah dilakukan oleh Kristus. Saya dapat memikirkan tentang seseorang yang berdiri di hadapan sebuah lukisan dari sebuah gambar Rafael yang begitu indah, seperti Bunda Maria. Dan ketika dia melihatnya dia berkata, “Bawakan kepadaku cat dan kuasnya. Aku akan menambahkan sedikit. Aku akan melakukan perbaikan kepada lukisan Rafael yang luar biasa ini.”
Sekali waktu saya melakukan perjalanan ke kota Dresden, Jerman Timur. Salah satu alasan untuk melihat pada lukisan tersebut. Rafael merupakan salah satu roh yang paling baik yang pernah hidup. Salah satu pelukis yang terbaik yang pernah diciptakan oleh Tuhan Allah. Dan bagi saya dengan mengatakan, “Bawakan kepada saya sebuah kuas untuk cat, dan saya akan memulaskannya pada lukisan yang indah tersebut. Saya akan melakukan perbaikan padanya,” merupakan hal yang tak masuk akal. Hal itu merupakan sebuah penghinaan.
Dengan cara yang sama jika saya mengatakan sepada seseorang untuk membawakan sebuah martil serta sebuah pahat untuk saya. Saudara-saudara lihat patung dari Simon Petrus di kota Vatikan. Dibuat oleh Michelangelo, atau patung yang terbuat dari pualam ini yang dipahatnya menjadi seperti Musa. Bawakan kepada saya sebuah martil dan pahat, saya akan melakukan perbaikan pada pekerjaan dari Michelangelo.
Hal itu tidak masuk akal. Hal itu terjadi di dalam kasuh penebusan dari Tuhan kita Yesus Kristus yang bekerja dengan sempurna, dengan baik sekali, dengan sepenuhnya, dan selesai sampai selamanya. Sudah selesai. Saya tidak menambahkan apapun padanya.
Yang dapat saya lakukan adalah untuk menerima berkat penebusan serta keselamatan dari tangan-tangan-Nya yang bermurah hati. Saya akan menerimanya sebagai sebuah berhkat, benar-benar diselesaikan, sempurna.
Saya ingin berbicara tentang sebuah kata yang dipergunakan oleh Paulus untuk menggambarkan hal tersebut. Di dalam kitab Efesus 2 : 8 sampai dengan 9 Paulus berkata:
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Bolehkah saya berbicara tentang kata yang kecil itu, “memegahkan diri.” Jangan ada orang yang memuliakan diri sendiri, jangan ada orang yang mengatyakan saya yang melakukannya. Memegahkan diri. Saya memenangkan keselamatan saya. Saya pantas mendapatkannya. Saya bekerja untuk mendapatkannya. Memegahkan diri.
Hal itu sama seperti begini: Sekiranya seseorang datang kepada saya dan berkata, “Saya memiliki sebuah cincin berlian senilai lima ribu dolar. Saya akan memberikannya kepada anda.” Dan saya menjawabnya, "Oh, tidak, tuan, engkau tidak boleh melakukannya. Saya akan membelinya dari anda. Saya akan memberikan sebanyak lima dolar untuk cincin itu.”
Dan saya membeli cincin itu darinya seharga lima dolar. Dan saya pulang kerumah dan saya memegahkan diri dengan berkata, “Lihatlah apa yang telah saya lakukan. Saya telah membeli cincin seharga lima ribu dolar ini hanya dengan lima dolar saja.” Memegahkan diri. Lihatlah apa yang telah saya lakukan.
Hal ini serupa dengan apa yang dikatakan oleh Paulus. Keselamatan kita merupakan sebuah berkat, dan kita tidak membelinya, tidak juga dengan bekerja atau dengan jasa atau dengan harga atau dengan uang atau apapun juga. Keselamatan itu merupakan sebuah berkat bagi kita, dan ketika kita sampai ke surga, tidak ada kata-kata yang terdengar sehingga apa yang saudara-saudara dengarkan adalah nyanyian di dalam kehadiran dari paa malaikat Allah.
Setiap kata akan menjadi puji-pujian kepada Tuhan Yesus kepada Dia yang mengasihi kita, serta membersihkan kita dari doa-dosa kita di dalam darah-Nya sendiri untuk Dia akan dipermuliakan serta dihormati dan memerintah serta berkuasa untuk selama-lamanya, Amen. Keselamatan itu sebuah berkat dari Tuhan Allah. Telah dilaksanakan dengan sepenuhnya, dengan sempurna, dan dengan pasti serta dengan begitu indahnya, selesai untuk selama-lamanya.
Keselamatan saya merupakan sesuatu yang diberikan oleh Tuhan Allah kepada saya, yang disampaikan melalui iman, melalui penerimaan.
Yang ketiga, mengapa ada jaminan dari keselamatan kita. Yang ketiga, karena keyakinan kita di dalam Anak Allah dan Juru Selamat kita karena keyakinan yang kita dapatkan di dalam Dia.
Izinkanlah saya membacakan sepotong ayat di dalam kitab 2 Timotius 1:12: “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” Hari penghakiman agung yang terakhir dariAllah Yang Mahakuasa. Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.
Bukankah itu merupakan hal yang indah bagi seseorang yang mengenal Tuhan Yesus. Karena aku tahu kepada siapa aku percaya. Dan semakin saya tahu mengenai Yesus, semakin terjamin dan semakin banyak kepastian yang saya dapatkan.
Untuk mengenal Tuhan Yesus seperti manaiki sayap burung elang keluar dari tengah-tengah kegelapan dan meragukan dunia ini serta naik ke hadirat Tuhan Allah sendiri.
Hal itu karena saya hanya mengetahui begitu sedikitnya tentang Tuhan bahwa kadang kala saya dipenuhi dengan keragi-raguan serta kesangsian, akan tetapi semakin saya mengenal Dia, maka semakin banyak pula kepastian yang masuk ke dalam jiwa saya.
Kadang kala ketika kita bernyanyi, “Lebih banyak, lebih banyak tentang Yesus, lebih banyak kasih karunia penyelamatan-Nya untuk di lihat, lebih banyak dari kasih-Nya yang mati bagi saya.” Karena aku tahu, aku tahu kepada siapa aku percaya.
Di dalam potongan kecil dala kitab 2 Timotius 1:12, ada sebanyak tiga kali dia mengacu kepada Tuhan. Yang pertama “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia, yang kedua, berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya, yang ketiga, kepadaku hingga pada hari Tuhan.”
Aku tahu kepada siapa aku percaya. Dan aku mampu – dan aku merasa yakin bahwa Dia berkuasa untuk melindungi yang yang telah dipercayakan-Nya kepadaku, hingga pada hari penghakiman yang agung itu. Kita tidak harus percaya kepada sebuah sistem atau sebuah lembaga, kita harus percaya kepada seorang Juru Selamat, Tuhan Yesus Kristus.
Kita tidak harus percaya pada sebuah spekulasi atau sebuah hipotesa, kita harus percaya kepada Tuhan yang penuh dengan kemuliaan. Kita tidak harus percaya akan hipotesis dari kekuasaan hirarkis. Kita harus memberikan hidup kita di dalam suatu kepercayaan terhadap seseorang, Tuhan Yesus. “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.”
Kita bahkan tidak harus percaya kepada peraturan-peraturan serta pengajaran atau bahkan contoh-contoh dalam Dia, kita harus percaya di dalam-Nya, diri-Nya sendiri. Bukan apa, bukan sebuah sistem, bukan sebuah lembaga, bukan sebuah spekulasi, bukan sebuah hipotesis, bukan sebuah apa, akan tetapi kepada siapa kita telah mempercayai Dia.
Yohannes Oxnam menuliskan:
Bukan apa, tetapi kepada Siapa
Aku benar-benar percaya
Bahwa di saat-saat kebutuhanku yang paling kelam
Telah menghibur bahwa tidak ada pernyataan kepercayaan yang kekal
Yang dapat diberikan kepada manusia yang tidak kekal.
Bukan apa, tetapi kepada Siapa.
Karena Kristus adalah lebih
Daripada semua pernyataan kepercayaan
Dan seluruh hidup-Nya yang penuh dengan perbuatan yang lemah-lembut
Akankah semua pernyataan kepercayaan akan hidup lebih lama.
Bukan apa, tetapi kepada Siapa.
Bukan apa yang aku percayai, akan tetapi kepada Siapa.
Yang berjalan menyertai aku
Di dalam kegelapan.
Yang mau berbagi beban, berbagi rasa jemu,
Seluruh jalan yang gelap
Menerangi titik kematian
Dan meminta untuk melihat di belakang pemakaman.
Kehidupan yang lebih besar untuk ditinggali,
Bukan apa yang aku percayai
Akan kepada Siapa.
Bukan apa, tetapi kepada Siapa.
Keselamatan kita tidak bergantung pada sebuah sistem, keselamatan itu bergantung kepada seseorang. Kepada Tuhan Yesus Kristus.
Ada seseorang manusia baru, seorang gembala muda yang mengutip sebuah ayat kepada seseorang yang kudus yang sedang sekarat, dan dia mengutipnya seperti ini: “Karena aku tahu di dalam siapa aku telah percaya, dan orang kudus yang sudah tua itu menyentuh lengannya dan berkata, “Nak, tunggu sebentar. Saya bahkan tidak memiliki sebuah kata depanpun antara saya dengan Tuhan saya, bukan di dalam siapa, akan tetapi kepada siapa aku telah percaya, seseorang, yaitu Yesus.”
Akankah saudara-saudara memperhatikan dogmatisme itu, dogmatisme yang positif dari rasul Paulus, Aku tahu, dan aku yakin. Bukankah terasa menyegarkan di zaman sekarang ini untuk mendengarkan seseorang yang mengatakan hal tersebut, aku tahu dan aku yakin?
Kita tinggal di dalam dunia yang krists serta sinis serta skeptis. Adalah sebuah kebaikan untuk tidak mempercayai segalanya, dan merupakan dosa yang paling kelam untuk menjadi dogmatik. Bukankah terasa menyegarkan mendengar seseorang yang percaya akan sesuatu yang telah mendengar sesuatu yang telah menjadi sesuatu yang telah memberikan dirinya sendiri kepada sesuatu hal. Karena aku tahu kepada siapa aku percaya, dan aku yakin.
Demikianlah ikhtisar yang mengakhiri pasal ke delapan yang lua biasa dari kitab Roma:
“Sebab aku yakin – Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin dalam Dia.
Saudara-saudara sekalian memperhatikan sesuatu hal yang lain di sini, Sebab aku tahu kepada siapa aku percaya, dan aku yakin bahwa Dia berkuasa untuk melindunginya secara harfiah, untuk memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku.
Kata-kata itu, apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku merupakan sebuah terjemahan dari satu kata parathçkç, parathçkç. Parathçkç merupakan sebuah simpanan, seperti ketika saudara-saudara akan pergi ke sebuah bank, dan saudara-saudara melakukan penyimpanan di dalam bank untuk dilindungi serta dijaga oleh bank tersebut untuk tetap aman.
Simpanan suci yang dikuduskan itu, parathçkç itu, aku telah memberikannya di dalam tangan Yesus Kristus. Apakah gerangan parathçkç itu? Dia sedang mengacu kepada hidupnya. Dia sedang mengacu kepada jiwanya. Dia sedang menunjukkan kepada takdirnya. Dia sedang menyebutkan hari penghakiman yang agung tersebut.
Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku. Simpanan jiwa saya di dalam kehidupan. Karena saya tidak dapat menjaganya sendiri. Saya tidak sama untuk hari pemusnahan tersebut yang yang memuat kepala saya tunduk kepada usia.
Saya tidak menyamai hari ketika maut datang sebagai ketukan di pintu saya. Saya tidak sederajat untuk kuburan dan sangat sedikit ketika saya berdiri di palang penghakiman dari Allah Yang Mahakuasa. Saya merasa bimbang dan gagal, dan seseorang harus membantu saya berdiri.
Sebab aku tau kepada Siapa, dan Dia berkuasa. Dialah Yesus. Dan saudara-saudara tahu apa yang dilakukan oleh Iblis untuk mendapatkan saya, yang pertama sekali, dia harus menguasai seluruh malaikat pelindung Allah yang berada di bumi ini.
Alkitab mengatakan bahwa masing-masing kita memiliki seorang malaikat pelindung. Dia harus dapat menguasai rombongan malaikat pelindung yang besar itu di muka bumi ini. Lalu kemudian bagi Iblis untuk mendapatkan saya, dia harus memanjat, dia harus mendaki kubu pertahanan surga.
Lalu kemudian dia harus menyerbu ribuan malaikat yang melayani Tuhan kita yang hidup. Dan setelah menguasai mereka, dia harus mencapai tangannya yang jahat ke dalam Allah Bapa untuk mencabik-cabik saya.
Saudara-saudaraku, pasal yang kedua belas dari kitab Wahyu mengatakan, peperangan itu telah mulai dipertarungkan. Dan peperangan itu telah dimenangkan. Dan tebaklah siapa menang? Tuhan kita. Dan Mikael beserta dengan malaikat-malaikat utamanya.
Saya telah diselamatakan dan menjadi seamat karena keyakinan yang kita miliki di dalam Dia. “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Yang keempat, mengapa ada jaminan dari keselamatan kita? Karena apa yang telah dilakukan oleh Yesus di zaman sekarang ini. Dimana Dia gerangan? Dia berada di surga di sisi kanan takhta Allah. Dan apa yang sedang dilakukan-Nya?
Dia sedang memperhatikan perlindungan atas keselamatan kita bahwa kita akan sampai ke sana, bahwa kita tidak akan terjatuh untuk kemudian menjadi gagal, akan tetapi kita akan berada di sana.
Di dalam kitab Roma dari pasalnya yang ke 5, ayat yang ke 10:
“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah, oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan – pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Apa yang dimaksudkan oleh Paulus ketika dia berkata, “lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya?”
Apa yang dikatakan olehnya ialah di kayu salib, Dia melakukan sebuah penebusan yang sempurna untuk dosa-dosa kita, dan sekarang bahkan di dalam hidup, hidupnya dia memiliki kekuasaan untuk melihat padanya apakah akan gagal di dalam jalan perjalanan kita. Kita akan berada di sana. Dia akan melihatnya kelak.
Apakah saudara-saudara ingat apa yang dikatakan oleh kitab Ibrani 7:25:
“Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Sanggup menyelamatkan dengan sempurna. Tidak ada batasan kepada kemampuan kuasa dari kekuasaan Yesus Kristus untuk menyelamatkan serta memelihara kita.
Di dalam pasal yang pertama dari Kitab Wahyu, Yohannes yang sedang menatap kepada Kemuliaan Tuhan yang bangkit itu tersungkur di depan kaki-Nya seperti orang yamit. Dan seperti yang sudah begitu seringnya di hari-hari kemanusiaannya, Tuhan meletakkan tangan kanan-Nya di atas bahu rasulnya yang kudus Yohannes dan berkata: “Jangan takut. Janganlah merasa ketakutan, jangan bergetar, jangan khawatir.”
“Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, yang pertama dan yang terakhir, permulaan dan penghujung. Aku adalah Dia yang hidup dan telah mati, dan lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya, dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.”
Jangan takut. Seluruh semesta alam ini beserta dengan takdirnya dan sejarahnya berada di dalam tangan-Ku. Aku memegang kunci dari kerajaan maut dan kunci maut. Jangan takut. Demikianlah apa yang dilakukan oleh Yesus sekarang ini. Aku adalah Dia yang telah mati dan Aku hidup untuk selama-lamanya. Dan Aku memiliki kunci-kunci tersebut. Dia hidup sehingga kita boleh diselamatkan selamanya.
Dan alasan yang kelima dan alasan yang terakhir sebagai perlindungan bagi orang-orang yang percaya. Apabila kita diselamatkan, kita akan selamat untuk selamanya. Sebuah alasan yang kelima karena pengalaman yang realistis serta menetapkan dari hidup Kristen kita, saya tidak sedang membicarakan tentang sesuatu doktrin dari ilmu agama aneh yang hanya dipahami oleh segelintir orang saja, saya sedang berbicara tentang pengalaman sehari-hari dari anak-anak Tuhan Allah.
Pengakuan Kristen kita, pengalaman Kristen kita. Rasul Paulus berkata di dalam kitab Roma 8:16: Tuhan Allah telah memberikan Roh-Nya kepada kita Dia melimpahkan Roh-Nya di dalam hati kita. Dengan jalan mana kita berseru “ya Abba, ya Bapa,” dan Roh-Nya bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Roh Kudus dari Allah di dalam hati kita, membolehkan kita merasakan kehadiran-Nya. Hal itu tidak akan pernah menjadi hal yang sama lagi. Ada sesuatu yang mendalam di dalam hati kita yang telah diletakkan oleh Tuhan Allah di sana. Sesuatu itu tidak pernah menjauh, sesuatu itu selalu ada.
Ada seorang petani di Louisiana yang menangkap seekor itik janatan yang liar dan memancangkannya pada sebuah kolam di ladangnya, dan di sana ada seekor itik jantan yang besar dan kuat menyelam kian kemari bersama-sama dengan itik-itik setempat lainnya. Terpancang, terikat kepada kolam tersebut.
Ketika tiba musim semi dan itik-itik jantan tersebut mulai untuk bangkit dari rawa-rawa di Louisiana di dalam formasi V mereka mengarah ke utara, membubung di angkasa mereka melihat ke bawah dan melihat itik jantan yang sedang berenang di dalam kolam tersebut.
Dan mereka memanggil itik jantan tersebut dari angkasa sana. Dan itik tersebut menengadahkan kepalanya dan membuka matanya serta membuka telinganya dan mendengarkan panggilan tersebut, dia menaikkan kedua sayapnya yang besar untuk menemui mereka. Akan tetapi dia tertahan pada tali yang mengikat dia pada kolam tersebut.
Dan kawanan itik jantan yang hebat itu berputar-putar berkeliling dan berseru kepada itik jantan yang berada di dalam kolam tersebut, dan lagi-lagi dia mengambangkap kedua sayapnya dan dengan gerakan kuat yang tiba-tiba berusaha untuk bergabung dengan mereka di langit, dan setiap kali ditarik kembali oleh pengikat di pancang tersebut.
Dan ketika mereka memanggilnya dari langit di dalam satu percobaan keberanian yang terakhir, dia mengembangkan sayap-sayapnya yang besar itu dan dengan gerakan kuat yang tiba-tiba dia memutuskan pengikat tersebut dan menggabungkan diri dengan kawanan itik jantan yang gagah perkasa itu di langit sana.
Saudara-saudara sekalian seperti hal itu. Apabila sekali Tuhan Allah telah menyelamatkan saudara-saudara, apabila saudara-saudara sudah pernah mendapatkan sebuah pengalaman akan kasih karunia, jauh ke dalam diri saudara-saudara sekalian, ada Roh dari pada Allah yang menjawab seluruh panggilan dari langit.
Itulah mengapa saya ingin agar saudara-saudara mendengarkan kepada kesaksian dari pemuda Dave Griffith itu, seorang yang telah berubah menjadi percaya, diselamatkan sebagai seorang remaja dari dalam dosa dan seks dan obat-obatan terlarang di dunia ini.
Dan kemudian mendengarkan dia berkata, “Akan tetapi jauh di dalam, saya begitu menderita. Saya merasa tidak bahagia.” Dan dia menyalakan api unggun yang besar, membakar rekaman musik yang bernilai lebih dari sepuluh ribu dolar. Mereka mengadakan sebuah pertemuan kebangkitan di loteng rumah mereka dan sekarang menceritakan apa yang telah dilakukan oleh Yesus kepadanya kepada orang banyak.
Roh yang berada di dalam hati saudara-saudara, saudara-saudara tidak akan pernah berpisah darinya, tidak pernah. Apabila saudara-saudara diselamatkan, oleh kesaksian yang menguatkan dari pada Roh Allah akan selalu berada di dalam hati saudara-saudara sekalian. Saudara tidak akan pernah melarikan diri darinya, tidak akan pernah menyelamatkan diri darinya, hal itu selalu berada di sana. Saudara-saudara membawanya bersama-sama dengan saudara-saudara sekalian.
Kejatuhan Yudas, dan Ananias, dan Demus, yang tidak terlahir kembali, kecuali kelahiran kembali itu selalu datang kembali.
Seorang Simon Petrus dengan banyaknya air mata, Tuhan, Tuhan. Seorang Daud, pengorbanan Tuhan Allah merupakan sebuah Roh yang rusak, roh yang rusak dengan penuh penyesalan, oh, Tuhan, janganlah Engkau memandang rendah,atau sama seperti anak yang pemboros itu, aku akan bangkit dan kembali kepada bapaku di rumah.
Aku tidak patut berada di sini, di kandang peternakan babi ini. Aku tidak patut berada di sini, memakan sekam ini. Semestinya aku berada di dalam rumah bapaku. Aku adalah anak dari seorang raja.
Demikianlah apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Allah kepada kita. Dan apabila saudara-saudara sudah pernah diselamatkan, saudara-saudara sudah pernah mengenal Tuhan, kesaksian itu berada di dalam hati saudara-saudara sekalian, dan saudara-saudara tidak akan pernah melarikan diri darinya.
Oh, kasih karunia dan kemurahan serta kebaikan dari Tuhan Allah yang telah disampaikan kepada kita. Di dalam tangan-tangan yang berkuku tajam, di dalam darah enebusan, di dalam janji yang tidak berkesudahan dari Yesus Tuhan kita.
Wah, hal itu merupakan sesuatu yang akan diserukan, sesuatu yang akan dinyanyikan, sesuatu untuk memuji Tuhan, sesuatu untuk digembirakan untuk selama-lamanya, dan demikianlah apa yang akan kita lakukan di surga. Kita akan berterima kasih kepada-Nya serta memuji Dia, bernyanyi tentang hal tersebut untuk memuliakan Dia, menyembah kepada Dia dunia tanpa akhir untuk selama-lamanya, Amen.
Kita boleh berdiri bersama-sama.
Tuhan kami, kami tidak mampu selain berseru dan bernyanyi serta mengangkat suara dan hati serta kedua tangan kami di dalam puji-pujian kepada Tuhan Allah atas kebaikan-Nya yang ajaib kepada kami.
Ketika kami berdosa dan menjadi seteru dari pada Allah, Dia mendamaikan kita, Dia mendamaikan kita dengan Tuhan Allah sebagai seorang anak yang lahir kembali, yang telah berubah, sebuah penciptaan baru yang dibuat setelah keagungan dari Tuhan kita yang telah bangkit.
Dan sekarang Tuhan, untuk seluruh sisa dari hidup kami kami hanya akan memuji serta memulaiakan Engkau dan berseyukur kepada-Mu dan mengasihi-Mu serta melayani-Mu dan menghormati Engkau dan menyembah Engkau karena hal-hal baik yang ajaib yang telah diperbuat oleh Tuhan Allah kepada kita dengan mengutus Yesus untuk menyelamatkan kita.
Oh, segala kemuliaan kepada-Nya, diagungkanlah Anak Dmba yang telah dibunuh untuk menerima penghormatan serta kemuliaan dan kekayaan, dan kekuasaan dan kekuatan. Karena Dia telah menebus kita dengan darah-Nya kepada seluruh bangsa dan suku bangsa serta kepada keluarga kepada Anak, dan telah menjadikan kita sebgai raja dan imam kepada Tuhan Allah kita, oh, terpujilah nama-Nya, diberkatilah nama-Nya.
Bahwa kita berada di dalam naungan kedua tangan-Nya, kita berada di dalam dada Bapa, kita dipelihara untuk tetap menjadi selamat, karena cinta kasih dan rahmat dari Yesus Tuhan kita, oh, diberkatilah nama-Nya, diberkatilah nama-Nya, diberkatilah nama-Nya yang ajaib.
Dan sembari bangsa kita membungkukkan badannya di hadirat Yesus dan memuji memuliakan nama-Nya dan berdoa untuk saudara-saudara, engkau sekeluarga, engkau dengan pasanganmu, atau hanya saudara sendirian. Pak Pendeta, Tuhan Allah telah berbicara kepadaku pada hari ini, dan kami menjawab dengan hidup kami.
Di dalam balkon dan sekitarnya, turunilah anak-anak tangga itu dan masih ada waktu dan tempat. Di dalam desakan orang banyak di lantai yang lebih rendah ini, turunlah ke dalam lorong-lorong ini, Pak Pendeta, Tuhan telah berbicara kepada kami dan kami datang.
Semoga para malaikat menyertai saudara-saudara di dalam perjalanan ketika saudara-saudara menjawabnya dengan hidup saudara-saudara sekalian, dan diberkatilah Yesus, terima kasih kami ucapkan kepada-Mu untuk tuaian yang indah yang telah Engkau berikan kepada kami, dalam nama-Mu yang menyelamatkan serta yang menjaga, Amen.
Sembari kita menyanyikan lagu kita, sembari kita berdoa dan menunggu, selamat datang, selamat datang.