ORANG AWAM DALAM PEMENANGAN JIWA

(LAY PEOPLE IN SOUL-WINNING)

 

Dr. W. A. Criswell

 

2 Timotius 2:1-2

01-13-85

 

Kita memuji Tuhan Allah karena saudara-saudara, kepada para anggota paduan suara dan pemain musik yang menakjubkan. 

 

 

Dan tidak kurang kita bersyukur kepada Tuhan karena banyaknya saudara-saudara yang saat ini, dari radio dan dari televisi mengikuti siaran kami di dalam gereja dari First Baptist di kota Dallas. 

 

Ini adalah pendeta yang membawakan warta yang diberi judul Orang Awam – Orang awam wanita dan orang awam pria – dalam memenangkan jiwa – di dalam penyebaran Injil, di dalam bersaksi. Ini merupakan seri yang ketiga dari empat seri yang telah dipersiapkan untuk tugas pelayanan penyebaran injil daerah di dalam kota metropolitan yang besar ini. 

 

Sebagai nas latar belakang, di dalam pasal yang ke dua dari kitab 2 Timotius, membaca ayatnya yang pertama dan yang kedua, kitab 2 Timotius, pasal 2, ayat 1 dan 2, Paulus menulis surat kepada anaknya di dalam tugas pelayanan, Timotius,

 

“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus  Yesus. 

“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” 

 

Tugas yang besar akan Tuhan berikan meliputi perubahan dunia seutuhnya. Kita harus menjadikan orang banyak menjadi murid-murid kita. Kita harus membaptis mereka di dalam nama Allah Tri Tunggal. Dan kita harus mengajar mereka untuk mematuhi hal-hal yang telah diperintahkan oleh Tuhan Allah untuk kita patuhi.

 

Tugas tersebut diberikan kepada bangsa-Nya. Dan rasul Paulus mengulangi penugasan tersebut ketika dia menjelaskan panggilan serta upah anaknya dalam tugas pelayanan yakni, Timotius. 

 

“Hal-hal ini” – penginjilan terhadap orang banyak - “engkau akan menerima murid dan mengajar mereka yang telah dibawakan oleh Tuhan ke bidangmu ini. Dan mereka akan mengajar yang lain. Dan yang lain ini akan mengajarkan yang lain lagi.”

 

Dan demikian, tugas dari Tuhan kita adalah sebuah perintah, dan merupakan perintah dan wewenang dan mode serta cara hidup dan perbuatan kita yang terakhir sampai penyempurnaan zaman nanti. 

 

Inilah tugas kita. Hal itu tidak pernah menjadi maksud Tuhan, atau pemberitahuan atau pemikiran di dalam Perjanjian Baru, bahwa tugas yang sangat besar itu, membalikkan orang, bersaksi kepada orang, memberikan kesaksian kepada orang-orang, harus dilakukan oleh pelayanan yang di bayar.

 

Nah, di dalam Alkitab, hal itu dikatakan dengan tegas bahwa orang yang memberitakan Injil harus hidup dengan Injil. Di dalam kitab yang sama kitab 1 Korintus pasal yang ke sembilan, Paulus mengakui bahwa kita tidak boleh memberangus mulut lembu jantan yang menginjak-injak tumbuhan jagung.

 

Di dalam kitab 1 Timotius pasal yang ke lima, rasul itu menuliskan bahwa seorang  pendeta yang berkelakuan baik dan berbuat yang baik, patut dihormati dua kali lipat. Di dalam bahasa Yunani disebutkan “dua kali lipat upahnya.”

 

Saya suka itu! Saudara-saudara sekalian harus menggandakan gajinya jika dia bekerja dengan baik. Itu merupakan kata-kata yang terinspirasi., bukankah begitu?

 

Akan tetapi penjelasan yang besar seperti yang akan kita lihat dari pengabaran Injil yang dilakukan oleh Tugas yang Besar tidak pernah ada di dalam pemikiran Tuhan Allah atau disajikan di sini, di dalam lembaran-lembaran kitab Perjanjian Baru ini sebagai sebuah tugas untuk pelayan bayaran.

 

Melainkan, pengabaran Injil dunia itu merupakan panggilan terhadap seluruh bangsa Tuhan, semua orang awam milik Tuhan. Dan dalam waktu kita yang singkat di pagi hari di sini, kita akan melihat pada suatu pemandangan yang indah dari pekerjaan Tuhan Allah di bumi ini.

 

Kita harus melihat pada abad yang pertama, kemudian dengan sekilas ke abad pertengahan, dan kemudian kepada zaman kita yang sekarang ini.

 

Yang pertama, abad yang pertama, abad para pengikut Kristus yang pertama. Ketika saya mengambil Alkitab itu dan mulai membaca penyebaran Injil dari dunia Yunani-Romawi itu, apa yang saya baca ialah, tentu saja, pelayanan dari Simon Petrus dan Yohannes dan Paulus dan murid-murid tersebut. Akan tetapi kebanyakan yang saya baca tentang orang awam pria dan wanita yang di dalam hati mereka dan di dalam hidup mereka telah percaya untuk bersama-sama mendapatkan karunia keselamatan dari Tuhan kita.

 

Sebagai contoh, suatu bagian yang luar biasa dari kitabKisah Para Rasul adalah pengisahan tentang pelayanan dari dua orang awam. Salah satu dari mereka adalah Stefanus, seorang diaken, Stefanus. Di dalam Alkitab, Tuhan Yesus kita selalu digambarkan sedang duduk di sebelah kanan Tuhan Allah. Tetapi satu tempat di dalam Alkitab, Tuhan dan Juru Selamat kita digambarkan sedang berdiri, dan itu merupakan peristiwa ketika Dia menerima roh dari Diaken ini, orang awam ini, masuk ke dalam sorga. 

Tuhan Yesus kita berdiri menyambut Stefanus masuk ke dalam kemuliaan – orang awam milik Tuhan, seorang diaken. Dan tidak lama berselang menjadi sebuah catatan yang kudus yang dipenuhi dengan pengkisahan tentang kesaksian yang diberikan oleh Stefanus, lalu kemudian dimulai dengan Filipus - orang awam yang lainnya, diaken yang lainnya.

 

Dan kita membaca tentang dia di dalam pasal yang ke delapan di dalam kitab Kisah Para Rasul sebagaimana yang telah kita baca di dalam Kitab Suci pagi hari tadi, orang awam, seorang diaken, yang memberikan kesaksian terhadap karunia keselamatan dari Tuhan kita.

 

Lalu kemudian catatan itu berlanjut di luar kisah dari orang-orang awam ini, diaken-diaken di kota Yerusalem ini, dan catatan itu merambat sampai ke Samaria. Dan catatan itu merambat sampai ke Gaza, dan dari Gaza sampai ke dalam Afrika.

 

Dan akhirnya, pusat yang baru penyebaran Injil di dunia berada di kota Antiokia – bukan di kota Yerusalem, tapi di kota Antiokia. Dari Antiokia sana, menyebarkan pergerakan misionaris besar yang secara tertulis mengubah kekaisaran Yunan-Romawi menjadi kerajaan Kristus.

 

Nah, siapa yang mendirikan gereja di kota Antiokia itu, gereja yang menjadi pusat penyebaran Injil dari wilayah Romawi? Siapa yang melakukannya?

 

Saya merasa tertarik dengan seorang profesor yang mengajar di dalam sebuah kelas, dan dia berkata kepada murid-muridnya yang masih muda, dia berkata, “Siapakah yang telah mendirikan gereja yang di kota Antiokia ini, pusat penyebaran Injil dari orang-orang yang bukan bangsa Yahudi? Siapakah yang telah mendirikannya? Dari manakah gereja itu berasal?”

 

Dan salah seorang anak muda itu menjawab, “Baiklah, jawabannya jelas. Di dalam masa penganiayaan yang timbul di sekitar Stefanus, diaken Stefanus itu, Stefanus, orang awam itu, dalam penganiayaan yang timbul di sekitar Stefanus, gereja tersebar di dalam keseluruhannya untuk menghindari penganiayaan tersebut, benar-benar telah berserak.

 

“Dan secara alami,” katanya, “beberapa murid pergi ke Antiokia itu. Dan di sana, murid-murid tersebut, yang mendirikan gereja di bawa kepemimpinan Tuhan di Yerusalem, mereka medirikan gereja di Antiokia itu.”

 

Dan profesor itu berkata, “Anak muda, maukah kamu membuka pasal yang ke delapan dari kitab Kisah Para Rasul dan membaca ayatnya yang pertama?”

 

Dan Toby Snowden menginginkan supaya saudara-saudara juga melakukan hal tersebut untuk kita: kitab Kisah Para Rasul pasal yang ke delapan, ayat yang pertama.

TOBY SNOWDEN: “Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.”

 

DR. CRISWELL: Apakah yang dikatakan oleh Kitab itu? “Kecuali rasul-rasul.” Kata itu dituliskan dengan menggunakan bahasa Yunani – Hellen yang membicarakan kaum pria dan wanita Yahudi yang diusir keluar dari negara itu, di aniaya di luar kota Yerusalem.

 

Dan seandainya saya – yang mana saya tidak memiliki waktu banyak untuk itu –seandainya saja saya dapat mengambil kisah di dalam pasal yang ke sebelas dari kitab Kisah Para Rasul, beberapa dari kaum Yunani – Hellen yang dapat berbicara di dalam bahasa Ibrani datang ke Antiokia dan mereka bersaksi di hadapan para pemuja berhala itu, orang-orang yang berbahasa Yunani, orang-orang Yunani pemuja berhala itu, untuk pertama kalinya Injil diperkenalkan kepada mereka.

 

Dan dengan satu catatan, mereka berpaling kepada kasih karunia yang menyelamatkan dari Tuhan kita dan menjadi seorang Pengikut Kristus. Dan di dalam gereja di Antiokia itulah pertama kalinya di dunia ini bahwa orang-orang dari Yesus menjadi dikenal sebagai Pengikut Kristus.

 

Itu bukanlah perbuatan dari “tugas pelayanan.” Itu merupakan pekerjaan dari murid-murid tersebut. Itu merupakan pekerjaan dari orang-orang awam, pria awam dan wanita awam.

 

Jadi keseluruhan abad yang pertama itu adalah kisah dari orang-orang awam ini yang berkelana di sepanjang jalan kota Roma. Beberapa orang dari antara mereka adalah kaum budak. Beberapa orang dari antara mereka adalah wanita pedagang seperti Lydia. Beberapa orang dari antara mereka adalah prajurit. Beberapa orang dari antara mereka adalah kaum pelaut. Beberapa orang dari antara mereka bergelut di dunia usaha. Itu merupakan pergerakan dari orang-orang awam pria dan orang-orang awam wanita.

 

Demikianlah kisah perkembangan Injil, penyebaran Firman Tuhan di dunia ini di sepanjang abad pertama pengikut Kristus yang agung.

 

Sekarang di dalam waktu yang sedikit yang telah diberikan kepada kami di dalam warta ini, demikian itulah kisah di sepanjang tahun sejak saat itu. Lalu kita hanya mengambil abad-abad pertengahan.

 

Pada tahun seribu seratus, di kota Lyons, Peranis, terdapat seorang pedagang yang kaya raya yang bernama Peter Waldo. Ketika dia berjalan di jalanan kotanya, tiba-tiba dia mendengar seorang penyanyi pengembara yang menyanyikan sebuah himne, sebuah lagu umat Kristiani. Dia berhenti. Dia mendengarkan.

 

Dan karena dia adalah seorang yang kaya raya, dia mengupah seorang penterjemah untuk membacakan Firman Tuhan, untuk membacakan kitab Perjanjian baru, dan menterjemahkannya ke bahasa sukunya. Membaca Alkitab, dia menjadi seorang pengikut Kristus. 

 

Dia mengumpulkan seluruh harta kekayaannya, lalu memberikan sebagian dari pada harta tersebut kepada istrinya, mengambil yang sebagian lagi dan memberikannya kepada orang-orang miskin, dan sedikit darinya dipergunakannya untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa orang-orang yang mendapatkan porsi yang kecil di dalam Kitab Suci tersebut. Dan kepada mereka diberikannya kesaksian yang sama dengan apa yang diajarkannya di jalanan, sama seperti yang telah dipersaksikannya di mana saja.

 

Dan di dalam pemeliharaan Tuhan Allah yang baik, terdapat orang awam yang lain yang begitu terpesona dengan pesan tentang Kristus serta tugas dari Tuhan Allah untuk saling berbagi kabar gembira itu dengan yang lainnya. Mereka di sebut juga dengan Orang Miskin Dari Lyon. Orang Miskin Dari Lyon. Dan mereka berkelana ke mana saja memberitakan isi dari Kitab Suci tersebut dan memenangkan jiwa kepada Tuhan Yesus.

 

Saya fikir tidak ada syair yang lebih indah atau lebih efektif dengan menggunakan bahasa Inggris daripada syair yang dituliskan oleh John Greenleaf Whittier ini, Bangsa Amerika Pengikut Kristus Kita, yang berkaitan dengan kaum pedagang dari Walden tersebut.

 

Dia merupakan seorang pemukul drum, dan pada saat di istana yang indah, dia memperkenalkan kain suteranya yang mahal kepada seorang wanita bangsawan, kepada seorang wanita yang berdarah biru. Dan sajak itu sebagaimana dianjutkan, sebagaimana dia menyingkapkan hartanya dan sebagaimana dia memperkenalkan kain suteranya yang indah, lalu kemudian pedagang dari kaum Walden ini berkata,

 

“Oh, wanita yang cantik, dulu aku memiliki sebuah batu permata

Yang lebih murni dari bias yang berkilauan,

Daripada cahaya berlian dari mahkota permata

Di atas kening raja-raja yang mulia;

Sebuah mutiara yang tak ternilai harganya,

Yang kebaikannya tidak akan membusuk.

Yang terangnya laksana mantera kepadamu

Dan sebuah berkat atas jalanmu.”

 

Awan berlalu dari kening para peziarah,

Seperti sebuah kitab yang kecil dan kurang lengkap

Tak terkejar dengan emas dan permata yang berharga,

Dari jubahnya yang terlipat dia mengambil.

“Ini, wanita cantik, mutiara yang bernilai tinggi,

Semoga dapat membuktikan kepadamu!

Tidak, simpanlah emasmu itu …aku tidak memintanya,

Karena Firman Tuhan itu gratis.”

 

Ini adalah orang awam pria dan orang awam wanita dari Waldensia, yang menyebarkan ke segala penjuru kabar gembira ajaib dari kasih karunia yang menyelamatkan dari Tuhan kita.

 

Saya harap saya memiliki waktu yang banyak untuk membicararakan saat-saat di tahun seribu tiga ratus, zaman dari John Wycliff, yang telah membaca Firman Tuhan, kemudian menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Mereka di sebut juga dengan sebutan “Lollards.”

 

Dan berdua-dua, orang-orang awam itu menjalani jalanan di kota-kota di Inggris dan hilir mudik di sepanjang jalan raya dan dengan banyak cara untuk menyebarkan Firman Tuhan di dalam bahasa Inggris kita, memperkenalkan Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat dari jiwa kita.

 

Bukankah hal yang luar biasa, setelah Wycliff – dia meninggal sebelum para penyelidik dapat mengeksekusinya – mereka menggali kuburnya dan mengangkat tubuhnya dan mereka kemudian membakar tubuhnya itu. Dan abunya merea lemparkan ke sungai Swift. Akan tetapi sungai Swift mengalir menuju sungai Avon. Dan sungai Avon mengalir ke sungai Severn dan sungai Severn mengalir masuk ke dalam muara yang besar itu. Dan muara tersebut mengalir masuk ke dalam laut yang luas. Dan lautan mengantarkannya ke seluruh benua di dunia ini.

 

Demikianlah, pesan kasih karunia yang luar biasa itu, yang diterkemahkan oleh John Wycliff: Firman Tuhan di dalam bahasa ibu kita, di dalam bahasa kita sendiri, tersebar ke seluruh penjuru dunia oleh orang awam pria dan orang awam wanita.

 

Saya sudah sampai ke abad modern kita. Sekitar tahun seribu tujuh ratusan, di kota Glouchester, Inggris, terdapat seorang anak muda yang bernama Robert Raikes. Dan dari ayahnya, dia mewarisi usaha penerbitan surat kabar yang bernama Glouchester Journal

 

Suatu hari, jurnalis ini, orang dari surat kabar ini, sedang berada di jalanan kota Glouchester, kotanya sendiri, dan tiba-tiba kepadanya ditunjukkan anak-anak kecil yang berpakaian compang camping oleh seorang wanita, di jalanan kota Glouchester.

 

Dan di dalam hatinya, Robert Raikes, masuklah ke dalam hatinya tentang berkumpulnya anak-anak kecil itu pada hari Minggu, pada Hari Tuhan, dan mengajarkan Firman Tuhan kepada mereka.

 

Dan demikian mereka memulai pergerakan besar untuk membersihkan sekolah Minggu. Begitu dahsyatnya pengaruh yang diberikannya kepada negara Inggris dan pada akhirnya ke Amerika dan yang penghabisan kepada dunia, sehingga raja George III dan istrinya yang merupakan seorang pengikut Kristus yang luar biasa, sang ratu, Ratu Charlotte, memanggil Robert Raikes memanggilnya ke istana dan benar-benar menghormatinya di hadapan seluruh peradaban dunia.

Itu merupakan pekerjaan dari seorang yang awam, seorang jurnalis, pemilik dari sebuah surat kabar, Robert Raikes dan sekolah Minggu tersebut.

 

Saya hanya akan menyinggung satu lagi yang lain di dalam sisa waktu yang saya miliki. Suatu hari ketika saya berada di Inggris, saya meminta untuk dibawa ke kota Colchester, sebuah kota di daerah Essex di dekat Laut Utara. Dan ketika saya sudah berada di kota Colchester tersebutsaya mencari jalan Artillery, dan di jalan Artillery tersebut terdapat Primitive Methodist Chapel.

 

Dan di dalam kapel Methodist itu, saya membaca sebuat plakat perunggu besar yang begitu mengesankan yang memberitahukan bahwa di sinilah duduk pemuda yang bernama Charles Haddon Spurgeon mendengarkan, dan di sinilah tempatnya dia bertobat – gembala besar yang pernah hidup setelah rasul Paulus.

 

Apa yang terjadi adalah ketika di suatu hari yang berangin kencang, salju berhembus di depan angin kencang, dia tidak dapat pergi ke gereja, ketempat mana dia telah berencana untuk beribadah, dan berbelok ke gereja Primitive Methodist Chapel itu. Dan duduk di sana, dia mendengarkan pada seorang awam, orang awam. Pendeta gereja tersebut tidak bisa naik ke atas mimbar tersebut, dan orang awam ini berdiri di atas sana sebagai ganti dirinya.

 

Sebagai nasnya, orang awam ini membaca dari kitab Yesaya 45:22,

 

“Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.” 

 

Dan orang awam itu, di dalam caranya yang tergagap memberitahukan bahwa kita tidak dapat diselamatkan dengan melihat kepada gereja atau melihat kepada seorang pengkhotbah atau melihat kepada seorang sahabat. Kita ini diselamatkan dengan berpaling kepada “Berpaling kepada Yesus dan akan diselamatkan.” 

 

Dan dia menunjuk kepada Spurgeon muda yang telah mengalami penderitaan yang mendalam selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun berada di dalam kondisi yang sesat. Dia menunjuk kepadanya dan berkata, “Anak muda, engkau tampak menyedihkan. Lihatlah kepada Yesus. Berpalinglah kepada.”

 

Dan Spurgeon berkata, “Saya sudah melihat hari itu dan saya sudah hidup.” 

 

Berpaling dan menjadi hiduplah, saudaraku, hiduplah!

Berpalinglah kepada Yesus Kristus dan menjadi hidup.

Karena ini tercatat di dalam Firman-Nya, Haleluya!

Hanya karena engkau berpaling dan menjadi hidup.

 

Pelayanan dari seorang yang awam, orang awam. Nah, saya tidak ingin membesar-besarkan hal ini: Adalah “tuan” Spurgeon, di sepanjang hidupnya. Dia tidak pernah ditahbiskan. Sepanjang hidupnya dia adalah orang awam.

Pekabar Injil tersebsar di Amerika yang sejaman dengan Spurgeon, yaitu Dwight L. Moody, adalah orang awam juga di sepanjang hidupnya. Dia adalah yang kita kenal dengan “tuan” Moody. 

 

Tuan Spurgeon. Mereka adalah orang-orang awam. Orang awan di dalam pekabaran Injil, di dalam memberikan kesaksian dan di dalam pemenangan jiwa.

 

Maka saya sudah sampai kepada saat yang terakhir dari hidup saya sendiri ini. Sebagai seorang pemuda saya berada di kota New York dan ingin mengunjungi gereja Bowery Mission – di mana saya sudah mendengar kabar tentangnya sepanjang yang saya dapat ingat. Dan di sana ada sebuah gereja besar yang penuh disesaki oleh puing-puing kemanusiaan.

 

Dan seorang pria, seorang pria yang tampan menyampaikan warta itu – saya menduga bahwa dia adalah seorang pelayan – akan tetapi dia tidak berbicara layaknya seorang pengkhotbah yang profesional. Dia tidak menggunakan bahasa-bahasa yang lazim dipergunakan di atas mimbar. Dia adalah orang awam. Dia seorang pialang saham, seorang pialang saham yang berpengaruh di Wall Street. 

 

Dan setelah kebaktian itu selesai, saya lama mengunjungi dia. Sungguh menakjubkan! Dia telah diselamatkan dengan gemilang dan dia telah memakai kekayaannya yang besar dan talenta berbicaranya kepada orang lain dan untuk memenangkan orang lain bagi Tuhan Yesus – orang awam.

 

Di dalam tugas kependetaan saya yang pertama, di sisi yang lain dari sebuah desa, sebuah kota kecil di mana kami melayani, salah seorang dari diaken saya sedang menyelenggarakan sebuah pertemuan kebangunan. Saya pergi ke sana untuk mendorong semangatnya, salah seorang dari orang awam saya. Dan saya tidak memiliki waktu untuk menceritakannya, akan tetapi salah seorang dari kebaktian rohani saya yang paling baik, paling mendalam, paling tinggi, kebaktian yang paling memiliki roh yang bekerja yang pernah saya layani di dalam hidup saya adalah di dalam pertemuan dengan orang awam saya itu, dengan diaken saya itu.

 

Pat Zondervan adalah orang awam. Dia adalah seorang pimpinan dari sebuah perusahaan penerbitan yang besar. Dia telah berjalan hilir mudik di seantero bumi ini, yang dibayar dengan biaya yang ditanggungnya sendiri.

 

Orang-orang yang berada di percetakan Alkitab Gideon itu, menyebarkan tugas, dan keseluruhan mereka adalah orang awam. Mereka adalah orang-orang biasa.

 

Kekuatan dari sebuah kesaksian pribadi, “Yang ini saya ketahui dan yang ini telah kualami sendiri.” Kekuatan dari sebuah kesaksian pribadi dan alat yang paling dinamis yang dapat dipakai oleh Tuhan Allah untuk mendapatkan kemenangan adalah untuk memiliki kasih karunia kelepasan-Nya. Tidak ada yang dapat diperbandingkan dengan hal tersebut.

Saya membaca tentang seorang pria yang selama bertahun-tahun berada di atas kereta api Long Island pulang pergi ke kota New York City, hilir mudik ke pulau tersebut ketika dia hendak pergi bekerja , dan ketika dia pulang dari pekerjaannya.

 

Dan ketika dia berjalan hilir mudik dari kepulauan tersebut dengan menggunakan kereta api pulang pergi dari dan ke tempatnya bekerja, dia akan bertanya, “Apakah ada anggota keluarga anda yang mengalami kebutaan? Apakah anda memiliki seorang teman yang buta? Beritahukanlah kepada mereka untuk mengunjungi” – dan dia memberikan alamat dokter tersebut.

 

Dulu saya mengalami kebutaan dan dokter itu telah menyembuhkan kedua mata saya.” 

 

Sungguh sebuah kesaksian yang mengagumkan. Hal ini yang saya ketahui dan ini merupakan tangan-tangan Tuhan di dalam keselamatan. Tidak ada yang seperti itu di seluruh permukaan bumi ini.

 

Andaikata saya bertanya kepada saudara-saudara sekalian, semua orang dari antara saudara-saudara yang telah diselamatkan oleh khotbah dari seorang pendeta, angkatlah tanganmu. Akan ada sedikit dari antara yang akan mengangkat tangannya. Saya telah diselamatkan karena mendengarkan khotbah dari seorang pendeta.

 

Akan tetapi hampir semua dari antara saudara-saudara akan mengangkat tangan saudara-saudara seraya berkata, “Tuhan diperkenalkan kepada saya oleh ibu saya yang tercinta” – sama seperti saya dulu - atau, “oleh bapa saya,” atau, “oleh guru sekolah Minggu saya,” atau, “oleh sahabat saya yang berharga.”

 

Hampir semua kita telah dibawa kepada Tuhan oleh seseorang yang secara langsung telah bersaksi kepada kita. Demikianlah tugas bagi kita dari sorga.

 

Seperti seorang pria yang berkata kepada saya, “Saya membuka praktik hukum untuk menutupi biaya-biaya saya. Tetapi usaha saya, pekerjaan saya, adalah bersaksi kepada Yesus. Demikianlah perintah dan tugas yang besar tersebut.”

 

Dan sungguh suatu pemandangan yang indah untuk melihat seorang biasa, orang awam, yang melakukan sesuatu yang baik serta menyenangkan bagi Tuhan Allah dan bagi Juru Selamat kita Yang Diurapi.

 

Saya mengunjungi sebuah gedung apartemen di kota Dallas ini untuk mengunjungi sanak keluarga saya dan berbincang-bincang dengan mereka tentang Tuhan kita dan gereja kita yang ajaib. Dan ketika saya meninggalkan gang yang lebih rendah, saya bertemu dengan salah seorang dari diaken kita yang sedang bersama-sama dengan istrinya yang cantik jelita. Mereka datang untuk mengunjungi salah satu apartemen di sana di dalam kompleks tersebut.

 

Nah, ketika saya meninggalkan gedung tersebut, ketika saya sedang berjalan di sepanjang lorong tersebut untuk meninggalkan bangunan itu, apartemen yang telah dimasukinya bersama-sama dengan istrinya itu, apartemen itu berlokasi di sebuah tempat dan pintunya agak terbuka sedikit di mana saya dapat berhenti sejenak sebelum pergi ke luat dan mendengarkan suara diaken saya ketika dia bersaksi bagi Tuhan. 

 

Jadi, saya berhenti saja di sana di belakang pintu keluar itu, saya berhenti di dalam gang itu, mendengarkan melalui pintu aparetemen yang terbuka itu ketika diaken saya bersaksi bagi Tuhan.

 

Saya tidak dapat mempercayai pendengaran saya mendengarkan betapa indah dan mengesankannya, betapa penuh dengan roh dan agungnya, betapa simpatiknya dan menggerakkannya dia berbicara tentang apa yang telah diperbuat Yesus bagi dia. Lalu kemudian dia mengatakan persekutuan yang menyenangkan dari gereja kita yang terkasih. Lalu kemudian dia mendesakkan sebuah permohonan kepada keluarga itu sehingga mereka menerima Tuhan dan mereka mau datang serta menyembah Tuhan Allah dan pergi ke surga bersama-sama dengan kita.

 

Hal itu merupakan sebuah kemenangan. Hal itu merupakan keagungan roh surgawi. Mengangkat dan memberikan semangat. Hal itu merupakan suara dan perbuatan dari orang awam. 

 

Ketika engkau melihat sebuah gereja yang kosong,

Walaupun pintu-pintunya terbuka lebar,

Bukanlah gerejanya yang sekarat,

Adalah orang awamnya yang telah mati.

 

Karena bukanlah karena lagu ataupun karena khotbah

Sehingga tugas gereja itu diselesaikan

Adalah orang awam dari negeri kita

Yang harus melaksanakannya untuk Tuhan.

 

Demikianlah maksud Tuhan bagi kita. Demikianlah penugasan kita, setiap orang dari antara kita telah diselamatkan dari surga untuk menyelamatkan yang lainnya. “Saya melakukan hal-hal seperti ini untuk menutupi biaya-biaya saya, akan tetapi pekerjaan saya adalah memberikan kesaksian untuk Yesus.” 

 

Seperti Dr. Melzone dan seperti staf kami dan seperti bangsa kita yang akan mengarahkan kita dan yang akan membantu kita dan membimbing kita, di dalam hikmat dan kasih karunia-Nya, kita akan mencoba untuk membuat hal tersebut menjadi mungkin, suatu pegangan bagi bangsa kita untuk menangkap serta menahan, di dalam kelompok Pekabar kita untuk bersaksi akan setiap bagian dan setiap rumah dan setiap hati di dalam kota metropolis yang besar dan luas ini.

 

Dan, Oh Tuhan, semoga, semoga bahwa ketika kami berkumpul bersama-sama di sini di dalam pmajelis Tuhan, bahwa setiap kebaktian kita melihat orang banyak serta keluarga-keluarga yang datang ke kepulauan tersebut.

 

“Saya telah dimenangkan kepada Tuhan oleh kesaksian dari orang beriman yang baik hati yang berdiri di samping saya di sini.” Atau, “Saya telah dibuat menjadi sadar tentang kebaikan Yesus yang mengagumkan dan kasih-Nya untuk saya oleh sahabat wanita mulia yang terkasih dan baik hati yang berdiri di samping saya di sini.”

 

Oh Tuhan, rasanya seperti di sorga. Menjadi bangkit kembali. Menjadi mulia. Hal itu akan menjadi pengalaman yang hebat yang pernah kita alami di dalam kehidupan kita, hanya melihat kepada hal tersebut, sangat sedikit untuk menjadi bagian daripadanya.

 

Akan tetapi kita memiliki saat ini, kita memiliki sekarang, kita memilikinya hari ini. Jika ini merupakan komitmen saudara-saudara, “Tuhan telah berbicara kepadaku, pak Pendeta. Ini adalah istriku dan ini adalah anak-anakku. Kami semua datang pada hari ini ke dalam tugas pelayanan ajaibdan manis dari gereja yang mengagumkan ini.” Selamat datang kami ucapkan ketika saudara-saudara mau datang. 

 

Saudara-saudara dengan pasanganmu, saudara dengan istri saudara, saudara dengan sahabat saudara, saudara berdua datang, selamat datang, atau hanya saudara seorang saja.

 

“Tuhan telah berbicara kepada hati saya, pak Pendeta, dan saya menjawabnya dengan nyawa saya. Saya ingin menerima Yesus sebagai Juru Selamat saya. Saya beralih di dalam iman dan di dalam kepercayaan dan di dalam keyakinan dan kepercayaan kepada-Nya. Saya menerima Yesus sebagai Juru Selamat saya.”

 

Atau, “Saya ingin menyerahkan hidup saya di dalam gereja yang menyenangkan ini. Tuhan Allah telah memerintahkan saya untuk dipermandikan. Saya ingin mengikut Dia di dalam permandian.”

 

Atau, “Saya ingin menyerahkan hidup saya kepada sebuah tugas yang khusus yang telah didesakkan-Nya kepada jiwa saya.” 

 

Ketika Roh akan membuka pintu dan memimpin dalam perjalanan, jawablah sekarang juga. Jawablah sekarang juga. Ambillah keputusan di dalam hati saudara-saudara sekarang juga. Ketika kita berdiri sebentar lagi untuk bernyanyi, langkah yang pertama akan menjadi langkah yang paling memiliki arti penting serta penuh pengertian yang pernah saudara-saudara lakukan di dalam hidup saudara-saudara. 

 

“Pak Pendeta, Saya akan datang. Inilah saya.” 

 

Tuhan memberkati saudara-saudara. Para malaikat menyertai saudara-saudara dan menyambut saudara-saudara ketika saudara-saudara satang. Sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.