JANJI TENTANG HIDUP

(Kegunaan Ibadah)

THE PROMISE OF LIFE

(The Profit of Godliness)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

1Timotius 4:8,9

7/27/58

 

 

Saudara-saudara sedang mengikuti bersama-sama dengan kami, kebaktian pukul sebelas di dalam gereja First Baptist Church di kota Dallas. Ini adalah Pendeta, yang membawakan warta di pagi hari ini yang diberi judul: Janji Tentang Hidup atau Kegunaan Ibadah. Di dalam pelajaran kita melalui Firman Tuhan, kita berada di dalam surat Paulus yang pertama kepada Timotius, dari pasal yang keempat, dan sekarang ayat yang kedelapan dan yang kesembilan. Kitab 1 Timotius 4: 8-9:

 

“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

 

Sekarang, saya pernah melihat perkataan itu sebelumnya. “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya….” Dan mereka memiliki bentuk kuno yang sudah tua “penerimaan” (sambutan). Ada empat kali di dalam surat penggembalaan ini Paulus menggunakan pengungkapan tersebut: “Perkataan ini benar …”

 

Di dalam kitab 1 Timotius, 1:15:

 

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan diantara mereka akulah yang paling berdosa.

 

            Yang kedua, adalah kalimat berikut ini:

 

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya … tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

 

            Yang ketiga di dalam kitab 2 Timotius, 2:11:

 

Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan dia:

Jika kita menderita, kita pun akan memerintah dengan Dia.

 

Dan yang keempat di dalam kitab Titus, pasal yang ketiga dan ayat yang kedelapan:

Perkataan ini benar… agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik.

 

Didalam keempat hal tersebut kita dapati, seluruh rangkuman dari kehidupan orang. Yang pertama adalah dasar dari kehidupan kita terbentuk. Yang kedua, nats saya, adalah berkat yang berlipat ganda bagi orang yang yang membangun hidupnya dengan perjanjian Kristen, dimana Kristus menyelamatkan kita orang-orang yang berdosa. Yang ketiga disini adalah kemenangan terakhir: “Jika kita mati dengan Dia, maka kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita menderita dengan Dia, maka kita pun akan memerintah bersama dengan Dia..”  Dan yang terakhir adalah, hidup kita yang dicurahkan dalam pelayanan di dunia ini, sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Semua perkataan yang benar itu seharusnya dituliskan pada keempat sudut dari rumah orang-orang Kristen. Inilah cara yang diinginkan oleh Tuhan Allah untuk kita lakukan di muka bumi ini.

 

Sekarang, nats kita adalah yang kedua:

 

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya …  (Lalu dia memulainya) “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

 

Dengan mudah saya dapat memahami mengapa Paulus akan memulai seperti itu: ““Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal …” Dia tinggal di wilayah bangsa Yunani, dan negeri Yunani diwarnai oleh, dinaungi dengan suatu penyembahan ang positif, suatu penghargaan atas kecantikan yang simetris. Mereka mencobanya di dalam arsitektur. Mereka menggunakannya di dalam filosofi dan di dalam puisi. Dan mereka memakainya di dalam tubuh manusia. Di segala tempat yang saudara-saudara kunjungi di negeri Yunani, saudara-saudara akan menemukan gumnasia. Dan kata itu merupakan kata yang sebenarnya berada di dalam teks ini; sōmatikŏs (badani) gumnasia (kata yang dengan menggunakan bahasa Yunani berarti “telanjang” karena “menjadi telanjang” adalah “gumnŏs.”) Dan bangsa Yunani sangat memuja keindahan dari tubuh manusia – jadi memakainya untuk mengembangkan kesimetrisan itu di dalam garis, dan otot serta di dalam bentuk badan. Saudara-saudara tidak dapat melihat pada gambaran seni pahat Yunani dan tidak dengan segera merasakan hal tersebut. Mereka begitu memberikan penghargaan kepada keindahan tubuh secara keseluruhan, dimanapun peradaban Yunani diikuti di sana, saudara-saudara akan menemukan gedung-gedung olahraga itu.

 

Sekarang, Paulus berkata bahwa latihan badaniah (yang mana sangat ditekankan oleh bangsa Yunani – budaya fisik) sedikit berguna, pros oligon (sidikit mengarah). Dia tidak menyangkal nilai dari tubuh yang dibentuk dengan begitu indahnya. Sedikit menguntungkan, hanya sedikit saja.

 

Akan tetapi dia membandingkan hal tersebut dengan kegunaan yangtidak terbatas dari ĕusĕbĕia. Sekarang, ĕusĕbĕō berarti beribadah kepada Tuhan Allah. Jadi, dengan “kebaikan” maksudnya bahwa manusia yang mengasihi Tuhan Allah, yang menghormati Tuhan. Manusia yang beribadah di dalam perasaan bahwa dia adalah orangnya Tuhan Allah: Dia mencintai Tuhan Allah, dia beribadah kepada Tuhan Allah; dia mengikut kepada Tuhan Allah, ibadah Tuhan Allah, kasih dari Tuhan Allah, kasih dari Kristus adalah berguna pros panta (dalam segala hal); pros oligon, (sedikit mengarah); pros panta, (menuju kepada segala hal, segalanya).

 

Latihan badaniah mendapatkan balasannya, sedikit balasan. Akan tetapi mengikut Tuhan mendapatkan balasan jauh melampaui bahkan hidup ini. Bukan hanya balas jasa yang kita terima sekarang, akan tetapi balas jasa yang diberikan oleh Tuhan Allah di dalam kehindupan yang luarbiasa yang akan datang nanti.

 

Sekarang, bolehkah saya berhenti sejenak di sini, untuk mengatakan sesuatu tentang Iman orang Kristen: Satu hal yang gemilang dari agama Kristen adalah, di dalam hatinya, agama itu memiliki “pengertian emas” dari Aristoteles di dalam segala hal. Iman kepercayaan umat Kristen tidak merendahkan kehidupan yang sekarang ini, tidak melihat kepadanya dengan cemoohan serta penghinaan seolah-olah zaman itu tidak ada apa-apanya; tidak juga memujinya seolah-olah sasaran dari kehidupan adalah untuk menikmatinya dengan sepuasnya sekarang – seperti orang yang memberikan segalanya untuk hidup ini, akan tetapi tidak memberikan apapun terhadap kasih sayang dari Tuhan Allah. Tetapi Iman kepercayaan Kristen menghargai kedua kehidupan: yang satu yang sekarang kita tinggal di bumi ini, dan yang satunya lagi yang mana yang akan datang nanti. Dan di dalam evaluasi terhadap kedua-duanya, iman kepercayaan Kristen menempatkan yang pertama menjadi mulia, tetapi berada di dalam posisi yang kedua.

 

Seperti yang akan dikatakan oleh Yesus: “Cari dulu kerajaan Allah dan kebaikan-Nya; kemudian semua ini akan ditambahkan kepadamu.”

 

Paulus akan mengatakan hal-hal yang indah seperti ini: “karena hidup yang sekarang ini tidak berharga untuk diperbandingkan dengan kemuliaan hidup yang akan dinyatakan di dalam kita.”

 

Kita tidak akan dicemoohkan atau dianggap rendah, atau dilihat dengan penghinaan terhadap kehidupan ini. Kekristenan mempermuliakan badan ini, kuil Tuhan, akan tetapi tetap tidak dapat dibandingkan dengan terang yang ajaib, yang agung, dan luarbiasa yang akan bersinar di dalam jiwa kita di kehidupan yang akan datang nanti.

 

Maka di dalam perbandingannya terhadap hal tersebut: “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”

 

Sekarang, ketika Paulus mengucapkan hal-hal, dia mengatakannya di dalam cara yang berbeda daripada apa yang mungkin diharapkan oleh seseorang – “karena mengandung janji, baik untuk hidup ini” “karena mangandung janji:” Baiklah, apa yang dimaksudkannya dengan perkataan itu ialah: “karena mengandung janji,” kepada umat Kristen, kepada orang yang beribadah kepada Tuhan Allah, yang mengasihi Tuhan – dia menyebut orang yang beriman itu di sini; ibadah – kepada orang yang mengasihi Tuhan Allah serta menyembah Tuhan Allah, segala hal akan datang kepadanya oleh janji dari kesetiaan kepada Tuhan, dari tanga-tangan kebaikan yang agung. Dia adalah seorang anak kecil, tidak seperti Ismail yang akan dikeluarkan, akan tetapi dia anak kecil seperti Ishak, janji anak kecil. Dan segala hal yang datang kepadanya, dan segala hal yang terjadi kepadanya, terjadi di dalam janji kebaikan Tuhan dan perhatian-Nya serta perlindungan-Nya.

 

Sekarang, orang yangbukan seorang Kristen itu, orang yang tidak mengasihi Tuhan Allah itu, orang fasik itu, kepadanya, semua yang datang kepadanya berada di bawah bayangan dari penghakiman dan penghukuman – ramalan akan suatu masa depan yang suram, sebuah kebaikan yang telah dijanjikan tidak terelakkan lagi. Kemudian, saya telah begitu sering mengatakannya, akan tetapi saya tidak dapat mengilustrasikan hal tersebut dengan tepat. Saya ingin agar saudara-saudara berfikir tentang – saudara-saudara dapat melihat mereka di dalam pikiran saudara-saudara – ada dua orang. Yang satu duduk di dalam sebuah sel kematian. Da akan segera dieksekusi, hukuman kepada dia dan dia sedang dinantikan oleh maut. Di sampingnya berdiri seorang yang bebas, seorang Kristen yang baik. Kepada orang yang duduk di sebuah kursi yang mana dia akan segera dieksekusi, semua yang datang kepadanya, datang di bawah sebuah bayangan, di dalam ramalan, maut kepada kematian. Dia meminta makanan. (Saya mengerti, bahwa sejauh mana dimungkinkan oleh kemanusiaan, ketika seseorang menghadapi eksekusi, dia dapat memiliki permintaan apa saja yang dimintanya.)

 

Jadi, dia meminta makanan – makanan yang dimakannya adalah sebuah janji penghukuman. Dia bisa saja meminta minuman – apa saja yang diminumnya merupakan suatu pertanda sebuah eksekusi. Dia bisa saja meminta pakaian untuk dikenakannya pada saat dikebumikan – Kemudian pakaian yang dikenakannya merupakan sebuah janji atas penghakiman terakhir serta kematian. Segalanya dinaungi oleh sebuah eksekusi! Orang fasik itu telah terlebih dahulu dihukum karena belum percaya di dalam nama satu-satunya Anak Allah. Dia telahterlebih dahulu dihakimi! Dan semua yang ada di dalam hidupnya merupakan sebuah janji dari, dan sebuah pertanda dan membawa kepada kebaikan serta penghakiman yang terakhir. Dia adalah manusia yang terhukum!

 

Orang Kristen yang berdiri di sampingnya, dia mendapatkan sebuah janji, bahwa semua yang datang kepadanya merupakan sebuah janji dari kebaikan Tuhan serta kesetiaan surgawi. Dia memiliki roti untuk dimakan – demikianlah pertandanya, sebuah bukti, bahwa Tuhan Allah memberikannya setiap hari, makanan yang secukupnya; dia berada di dalam kasih karunia dan perlindungan dari Tuhan Allah. Air yang diminumnya, Tuhan Allah mengambilnya dari sungai dan hal itu merupakan pertanda dari berkat yang abadi. Dan pakaian yang dikenakannya, mereka adalah bukti dari pakaian surgawi bahwa suatu hari nanti Dia akan memberikannya kepada kita di dalam kemuliaan. Setiap malam dia tidur di bawah perlindungan serta kasih dari Tuhan. Dia terjatuh ke dalam penderitaan: “Di dalam dunia engkau akan mendapatkan penderitaan; jadilah pesorak yang baik; Aku telah menundukkan dunia …  Apabila kita turut menderita bersama-sama dengan Dia, kita juga akan bersama-sama memerintah dengan Dia.”

 

Semua yang datang kepada seorang Kristen merupakan sebuah janji bahwa Tuhan Allah akan menjagai kita; memperhatikan kita, mengasihi kita. Dan semua yang datang kepada orang fasik tersebut hanyalah sebuah pertanda, sebuah janji akan sebuah penghukuman terakhir yang belum datang. Oh, Tuhan, betapa Kristus merubah hidup dari seorang manusia – merubah pandangannya. Hal itu akan banyak terlihat, ketika kita masuk kedalam nats tersebut, karena dia mengikutinya terus, “karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”

 

Dia berkata bahwa mengasihi Tuhan Allah ini, menyembah Tuhan Allah ini, mengiku Yesus, mendapatkan janji itu, semua berkat hidup yang sekarang ini, mendapatkan echousa, memilikinya. Saudara-saudara mendapatkannya sekarang. Tidak di lain hari, tidak di lain waktu, akan tetapi sekarang juga, punya, memiliki, mendapatkannya sekarang juga, ada bersama-sama dengan kita sekarang.

 

Saya tidak mengetahui khotbah yang lebih mudah daripada yang ini. Saudara-saudara dapat hanya berdiri di sini serta mengilustrasikannya dan berbicara tentang hal itu selama satu jam, mendapatkan janji akan hidup itu sekarang ini, kegunaan dari kasih Tuhan Allah di dalam hidup sekarang juga. Sekarang juga! Mengapa, saya berfikir tentang kedamaian hati serta kesungguhan pikiran yang datang kepada seseorang yang dapat berhenti di dalam Tuhan Allah. Kesungguhan hati - “hal itu menguntungkan," kata rasul itu, "di dalam hidup ini - berguna.”  “Berguna di dalam hidup ini.” Ah, kemampuan itu, kemungkinan itu, ketinggian rata-rata itu, akankah Tuhan Allah dapat kucapai kepadanya dari seseorang yang dapat menemukan yang paling menghasilkan bagi Tuhan Allah di dalam kehidupan ini – untuk menjadi miskin jika itu menyenangkan hati-Nya, menjadi sakit jika hal tersebut menyenangkan hati-Nya, menjadi tidak dikenal jika hal tersebut membuat-Nya merasa senang.

 

Rasul Paulus dulunya miskin dan bekerja dengan kedua tangannya ssendiri. Meskipun demikian, katanya, “Kami memiliki segalanya,” Rasul Paulus berkata, “Kami memiliki hukuman mati di dalam sel-sel penjara kami. Di Asia, kami dibuat menderita penyakit sampai mati.”

 

Dan dia berbicara tentang duri di dalam daging. Meskipun demikian, dia berkata: Tuhan Allah berfirman: “Berkat-Ku cukup untukmu. Oleh karenanya, kita mendapatkan kesenangan di dalam penderitaan dan di dalam kelemahan. Karena ketika Aaku lemah, kemudian Aku menjadi kuat!”

 

Dapatkan saudara-saudara membayangkannya” Diperkaya dengan cara dibuat menjadi dirampas, bertumbuh dengan cara dibuat menjadi sakit, dan lemah, mendapatkan dengan cara kehilangan, hidup dengan cara mati. Kegunaan Tuhan Allah – membuat manusia ketakutan di dalam kehidupan ini, di dalam dunia ini - Kegunaan Tuhan Allah – membuat manusia ketakutan di dalam kehidupan ini, di dalam dunia ini – fikirkan tentang orang itu, yang selalu dapat memiliki kehadiran serta ditemani dan persekutuan dari Tuhan – tidak pernah dihalangi dari masyarakat yang mulia – semua malaikat di surga adalah teman-temannya! Bintang-bintang di jalannya bertarung untuk dia dan Tuhan berjalan disampingnya!

 

Seorang misionaris, satu ketika berkata: “Engkau tahu kapan saya berada paling dekat dengan Tuhan Allah? Di malam saya melarikan diri dari suku kanibal dan saya memanjat salah satu pohon hutan yang paling tinggi. Dan suku pribumi itu, dengan obor-obor mereka, sedang mencari di mana-mana, mencoba untuk menemukan saya. Dan saya berada di atas sana, di puncak dari pohon hutan yang sangat tinggi tersebut.” Katanya: "Saya tidak pernah berada begitu dekatnya dengan Tuhan Allah, ataupun merasakan kehadiran Tuhan Allah di dalam kehidupan saya, seperti yang saya lakukan malam hari itu, ketika mereka sedang mencari saya.” Dia berkata: “Saya berharap bahwa saya dapat kembali kepada saat itu.”

 

Dan seseorang memprotes: “Maksudmu, dengan para kanibal yang sedang mencarimu dengan obor-obor di malam hari itu?”

 

“Ya!” katanya,  “Jika saya bisa berada dekat dengan Tuhan Allah seperti itu, saya fikir saya akan pergi kembali ke waktu itu.”

 

Saya mendengar Dr. Rankin, seorang misionaris asing, sekretaris misi, mengatakan bahwa ketika dia merasakan saat terdekat dan paling dekat kepada Tuhan Allah adalah di hari ketika tentara Jepang membanjiri perkampungan Kristen di China. Dan, dengan tentara Jepang di sisi yang satu, dan dengan tentara Jepang di sisi yang lainnya, dia berbaris menuju penjara tidak mengetahui dari apa saja di bawa semuanya. Akan tetapi, dia berkata: “Saya tidak pernah merasakan begitu dekatnya kepada Tuhan Allah seperti yang telah saya lakukan ketika saya berjalan masuk ke dalam penjara itu dengan tentara Jepang berada di kedua samping saya.”

 

Keuntungan dari orang yang mencintai Tuhan Allah di dalam hidup ini – saya tidak tahu bagaimana hal itu karena saya tidak pernah mengalaminya. Akan tetapi saya telah membaca, dan saya telah membaca dan saya telah membaca bagaimana para martir itu meninggal dengan kemuliaan surgawi di ajah mereka – dibakar di tiang pancang – menatap kedalam kejayaan serta kemuliaan. Mengapa, wah, kita hampir-hampir menyentuh keliman dari pakaian mereka tentang kemungkinan kehadiran dan kemuliaan dari Tuhan Allah di dalam kehidupan ini – kegunaannya  di dalam hidup ini!

 

Sekarang – bahwa saya mendapatkan lidah untuk berbicara tentang janji hidup yang akan datang – orang yang mencintai Tuhan Allah “adalah menguntungkan kepadanya, bukan hanya di dalam kehidupan ini, akan tetapi di dalam kehidupan yang akan datang.” Hidup ini begitu cepat berlalu. Para penyair akan menyebutnya dengan: "Hidup adalah hari yang kecil, seperti sebuah kabut, seperti sebuah bayangan.” 

 

Aan tetapi di sana ada kehidupan lain meskipun belum datang. Bahkan kaum penyembah berhala, para penyembah berhala yang paling suram sekalipun, memiliki kepekaan terhadap kehidupan lain. Dan kaum filsuf tua dan kuno itu menggambarkannya sebaik yang dapat mereka lakukan. Ketika mereka melihat kepada orang tersebut, ada sesuatu di dalam dia di atas lembu jantan, anjing itu. Dan ketika mereka mengamati melalui sungai Styx yang dingin dan gelap, mereka fikir bahwa mereka telah melihat bayangan-bayangan dari mereka yang pernah berada di sana.

 

Tetapi dia adalah Kristus, di dalam penyingkapan oleh Tuhan Allah, yang membawa kehidupan serta keabadian kepada terang. Satu-satunya hal itu adalah, ketika Dia melakukannya, hal itu datang dengan dua gulungan, dua sisi, dua penyingkapan. Kepada orang yang beribadah itu, kepada orang yang mengasihi Yesus itu, janji kekekalan adalah kemuliaan yang paling tinggi jauh melebihi apa yang dapat saya gambarkan, jauh melebihi apa yang dapat dinyanyikan oleh paduan suara itu, jauh melebihi apa yang dapat dituliskan oleh para penyair itu. Akan tetapi kepada orang fasik itu, kepada orang yang bukan orang Kristen itu, janji akan kehidupan yang akan datang itu adalah gelap dan berat; janji itu penuh dengan ancaman – janji itu sebuah hukuman, sebuah penghakiman, sebuah kehilangan!

 

Dan hal itu memberikan kegunaan dari ibadah. Seluruh kehilangan, kerugian,  kesesatan dari manusia yang menghadapi keabadian tanpa Tuhan Allah, tanpa Kristus: Dia tidak diselamatkan, dia bukan orang Kristen; dia tidak pernah memberikan hatinya kepada Yesus! Kehilangan baginya – semuanya sirna! Segalanya telah hilang!

 

Apakah dia orang yang terpelajar? Apakah dia orang yang cerdas (yang mana dengan pasti dapat menyembunyikan banyak ketidaktahuan) ? Apakah dia orang yang pintar? Di dalam kubur, apakah pengetahuan dan kepintaran itu? Keindahan dari ketenangan dan bentuk, bagaimana hal itu kelihatan di dalam kain kafan – kebangsawanan, silsilah, keturunan, garis marga, di dalam kuburan, di dalam pemakaman atau di dalam mouseloum? Seorang raja membusuk seperti halnya dengan seorang budak! Tidak ada perbedaan antara seorang pahlawan dan seorang penggembala babi, kepada  seekor cacing yang makan, semua sama-sama sejenis debu. Terlihat serupa, apakah debu itu debu dari seorang petani, atau seorang Duke, atau seorang Lord, atau seorang Earl. Kerugian dari orang-orang fasik – adalah segalanya, segala-galanya! Akan tetapi berkat yang tidak terbatas, yang tidak tertandingi yang didapatkan oleh orang yang mencintai Tuhan Allah!

 

Beberapa hari ini, ketika matahari adalah abu panas yang membakar, dan bulan tidak bersinar, dan bintang-bintang akan jatuh seperti buah ara yang layu, ketika langit digulung kembali seperti sebuah gulungan, seperti sebuah jubah gereja yang ditanggalkan, dikesampingkan – Tuhan Allah hidup dan Kristus hidup dan anak-anak Allah akan hidup bersama-sama dengan Dia.

 

Menaburkan benih yang layu, menumbuhkan bunga yang cantik, menanamnya di tanah yang tumpul, dipercepat kepada hidup sekuntum bunga lily di halaman, ditanam seperti benih gandum, inilah daunnya, dan batangnya serta buahnya. 

 

1 Yohanes 3:2: Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Da dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

 

Kegunaan dari ibadah kepada orang yang mencintai Tuhan Allah – ah, betapa mulianya, sungguh sebuah janji, sungguh sebuah masa depan! Kaum materialis, diperhitungkan dengan binatang-binatang di padang, pengagungan di dalam keadaannya sendiri yang buruk, di dalam kesiasiaan akan kekafiran, mengajarkan pemusnahan dan janji akan penghancuran. Oh, oh, kepadanya, kepadanya …  Bahkan kepada beberapa kaum agamais, api pencucian jiwa, gunung-gunung es, tungku perapian, dipintal di antara api yang menyala-nyala serta es yang membekukan, bahwa entah bagaimana, dan beberapa pengertian mekanikal dosa akan dibakar keluar dari kita, atau dibekukan dari kita, atau diuapkan.

 

Oh, oh, oh, berapa banyak kemuliaan lagi, janji dari Alkitab Tuhan Allah. Dengarkanlah padanya: “Diberkatilah orang yang telah mati yang mati di dalam Tuhan …  Ya, kata Roh bahwa mereka boleh beristirahat dari pekerjaan mereka serta kerja mereka untuk mengikuti mereka …  Tidak hadir dari tubuh, hadir bersama-sama dengan Tuhan. …  Hari ini bersama Yesus di surga. …  Dan aku, Yohanes, mendengar sebuah suara yang datang dari langit dan berkata: “Lihatlah, tempat kediaman Tuhan Allah adalah bersama-sama dengan manusia.”

 

Oh, kegunaan dari manusia yang mencari Tuhan Allah, yang percaya di dalam Tuhan Allah, yang menaruh kepercayaan di dalam Allah. Tidak ada Api Pencuci untuk dia. Tidak hadir dari tubuh, hadir bersama-sama dengan Tuhan. Tidak ada ajal, seperti seekor binatang buas di padang dengannya; pada hari ini bersama-sama dengan Yesus di dalam surga. Tidak ada lagi, kerja keras dan penderitaan serta kelemahan dari hidup ini. “Tuhan Allah akan menghapus semua air mata dari mata mereka. Lihatlah, Aku membuat semuanya menjadi baru:” Kegunaan dari Kasih Allah di dalam kehidupan yang akan datang.

 

            Ketika saudara-saudara mendengarkan siaran radio, mungkin saudara-saudara belum pernah memberikan hati saudara-saudara kepada Yesus. Pada hari ini, maukah saudara-saudara? Dimana saudara-saudara duduk, ketika saudara-saudara berkendara di dalam mobil itu, mungkin menepikan mobil itu ke pinggir jalan dan menundukkan kepala saudara-saudara dan berkata: "Tuhan, Aku telah memberikan seluruh waktuku serta pemikiranku keada hidup ini, akan tetapi aku sedang berubah, Tuhan. Aku membukakan pintu hatiku kepada-Mu. Datang, dan buatlah aku menjadi manusia barui sekarang juga dan selamatkan aku ke dalam kehidupan yang akan datang."

 

Mungkin saudara-saudara berada di rumah, saudara-saudara telah dilewati Tuhan dan dilewati oleh seruan-Nya. Maukan saudara-saudara menundukan kepala saudara-saudara dimanapun saudara-saudara duduk di rumah dan mengatakan: "Tuhan Yesus, aku membuka hatiku kepada-Mu. Datanglah, minumlah bersamaku. Biarkanlah aku hidup bersama dengan-Mu. Aku ingin menjadi seorang Kristen. Aku ingin diselamatkan." Pergilah ke gereja malam hari ini. Masuklah ke dalam lorong di gereja manapun dan beritahukan kepada gembala di sana: "Aku telah diselamatkan pada hari ini!"

 

Dan di dalam kerumunan manusia yang besar ini, di dalam auditorium ini, seseorang dari saudara-saudara, memberikan hatinya kepada Tuhan. Maukah saudara-saudara datang? Seseorang memberikan hidupnya ke dalam gereja ini? Maukah saudara-saudara datang? Di atas balkon dan disekelilingnya, di bawah anak-anak tangga ini, di sana di bagian belakang, di sini di depan ini, pada lantai yang lebih rendah ini, masuk ke dalam lorong dan dari sini sampai ke depan sembari mengatakan: "Pak Pendeta, Aku memberikan tanganku kepadamu. Aku memberikan hatiku kepada Tuhan. Keseluruhan keluarha kami berada di sini; kami semua datang." Atau hanya seseorang, seseorang dari antara saudara-saudara, sembari kita bernyanyi, semua kita yang saling berbagi di dalam  seruan ini. Tenang, berdoa, bernyanyi, seseorang dari antara saudara-saudara, datang ke dalam lorong dari sini sampai ke depan: "Inilah aku, pak Pendeta. Inilah aku. Aku melakukannya sekarang juga!" Sembari kita berdiri dan sembari kita bernyanyi.