TEBUSAN BAGI SEMUA UMAT MANUSIA

(A RANSOM FOR ALL)

 

Oleh Dr. W. A. Criswell

 

1 Timotius 2:6

7-13-58

 

 

Saudara-saudara sedang bersama mengikuti kebaktian dengan kami gereja First Baptist Church di kota Dallas. Ini adalah Pendeta yang membawakan warta pagi hari ini. Di dalam pelajaran kita melalui Alkitab, kita telah sampai, setelah tiga belas tahun lamanya, kepada Surat Paulus yang pertama kepada Timotius, pasal yang kedua dari kitab 1 Timotius, dan dari ayatnya yang keenam. Seluruh kalimatnya akan dibaca seperti ini:

 

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus;

Yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua umat manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan

 

Salah satu dari yang agung, kalimat yang agung yang ditemukan di dalam Firman Tuhan. Pada hari minggu malam yang lalu, saya berbicara tentang sebagian yang pertama dari kalimat tersebut: “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” Dan saya telah mengajarkan di hari Minggu malam yang lalu tentang pengantara antara Tuhan Allah dengan manusia. Pada pagi hari Tuhan ini, kita membicarakan bagian yang kedua dari kalimat tersebut: Yesus, tebusan untuk jiwa kita, “Yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua umat manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.”

 

Saya akan berfikir hampir pasti bahwa ketika Paulus menuliskan kalimat tersebut, dia sangat menyadari akan perselisihan serta kontroversi yang akan berkecamuk kemudian dan – mungkin tidak diketahuinya, akan tetapi secara sejarah pasti benar adanya – telah berkecamuk di sepanjang abad mengenai nats ini. Di dalamnya terdapat suatu pengumuman yang sangat sederhana dan tidak tertulis. Tidak seorang anak kecilpun akan tersandung pada arti dari kata-kata yang sederhana ini. Sangatlah membuktikan, jelas, hidup, nyata, apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Kontroversi bangkit meliputi apakah mereka menerima atau tidak, apa yang meninspirasikan rasul Paulus menuliskan kepada anaknya yang masih muda di dalam penjemaatan.

 

“Apakah ada pendekatan yang lain kepada Tuhan Allah selain melalui Yesus?” Paulus berkata: “Tidak! Karena ada satu Allah dan satu Pengantara, satu pendekatan kepada Tuhan Allah. Satu pendekatan Tuhan Allah kepada manusia – melalui manusia itu, Kristus Yesus!” Tidak pernah suatu doktrin yang lebih sederhana yang dapat dituliskan daripada kalimat tersebut “Tidak ada pendekatan kepada Tuhan Allah kecuali melalui Yesus Kristus.” Hal itu menghilangkan seluruh pemohon yang saudara-saudara temukan di dalam mimbar-mimbar, dan di dalam gereja-gereja, serta di dalam biara-biara. Semua patung-patung itu, semua orang-orang suci itu, semua perantara-perantara itu, semuanya meremehkan.

 

Tidak ada pendekatan kepada Tuhan Allah kecuali melalui manusia itu, Kristus Yesus, tidak ada sama sekali- tidak menurut Firman Tuhan: Karena Allah itu esa dan “esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”  Jika kita berbicara kepada Tuhan Allah, jika kita berdoa kepada Tuhan Allah, jika kita memohon kepada Tuhan Allah, jika kita meminta kepada Tuhan Allah, jika kita mengemis kepada Tuhan Allah, kita harus mendekati Tuhan Allah melalui Kristus Tuhan kita. Tidak ada jalan yang lainnya, tidak ada cara yang lainnya, tidak ada sambungan komunikasi yang lainnya, tidak ada pengantara yang lainnya. Adalah manusia itu, Kristus Yesus.

 

Sekarang, bagian yang kedua dari kalimat tersebut tidak kurang penuh dengan pengertian yang paling dalam dan sangat besar. Bagaimana caranya seseorang itu dapat diselamatkan? Dan daripadanya juga, saya ulangi, kontroversi tetap tinggal di senajnag abad itu. Akan tetapi tidak meliputi apa yang dikatakan oleh Alkitab, tidak meliputi apa yang dimaksud oleh Alkitab. Kontroversi telah berkecamuk atas apakah manusia menerimanya atau tidak.

 

Sekarang, di dalam warta pagi hari ini, saya telah membuatnya di dalam dua bagian. Bagian yang pertama ialah suatu penggambaran, suatu ingatan di dalam pikiran, tentang apa yang telah dikatakan oleh Alkitab, apa yang dikatakan oleh Tuhan Allah, bagaimana seseorang itu dapat diselamatkan. Dan kemudian bagian yang lain, bagian yang terakhir, adalah kontrversi yang menyangkut hal tersebut.

 

Sekarang, tidak ada pernyataan tentang dari dari ucapan Paulus pada saat dia menuliskan di sini bahwa Yesus Kristus telah memberikan diri-Nya sendiri sebagai tebusan untuk kita. Ada dua kata-kata dengan menggunakan bahasa Yunani yang memperbaiki apa yang telah diterjemahkan di sini, “tebusan untuk,” dan kedua kata tersebut sangat sederhana. Dan kita akan melihat kepadanya di dalam Alkitab. Dan, pada saat kita melihatnya, ajarannya, tentang bagaimana keselamatan kita, akan menjadi jelas.

 

Sekarang kata-kata yang dengan menggunakan bahasa Yunani yang dipergunakan oleh Paulus di sini adalah: Kristus memberikan diri-Nya sendiri “tebusan untuk semua umat manusia” (antilutrŏn huper pantôn.)  antilutrŏn, diterjemahkan di sini, "tebusan untuk." Hal itu hampir mirip dengan sebuah ucapan dari Kristus Tuan kita sendiri di dalam pasal yang ke dua puluh Kitab Matius, di dalam ayatnya yang ke dua puluh delapan: “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang,” “Dounai (untuk memberikan) tçn psuchçn (jiwa-Nya), tçn psuchçn autou (jiwa dari Dia, jiwa-Nya). Tuhan Allah akan melihat kemuliaan dari jiwa-Nya dan akan merasa puas. Dia menuangkan jiwa-Nya sampai mati.

 

Seorang pemuda menanyakan hal ini kepada saya minggu yang lalu: “Bagaimana bisa penderitaan fisik itu – darah dan daging Yesus – dapat membersihkan dosa-dosa secara roh?”

 

Saya berkata: “Saya fikir bahwa saudara tidak mengatakan semuanya!"

Darah itu – dan ketika kita meneruskan khotbah ini, hal itu hampir nyata – darah itu merupakan sebuah pertanda, sebuah simbol dari penuangan zat dari suatu makhluk. “Dia melimpahkan nyawa-Nya kepada kematian.” Dan darah itu merupakan sebuah gambaran, sebuah pertanda luar, dari pelimpahan nyawa-Nya. Dan bahasa Yunani menyebutkan nyawa di sini - psuchç (jiwa), zôç (hidup), psuchç (jiwa), dounai  (memberikan) tçn psuchçn autou (jiwa Dia). Sekarang, kedua kata itu kembali: lutron anti pollôn, "Memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan untuk” - lutron anti pollôn, untuk semua.

 

Sekarang, kita mendapatkan dua buah kata di sana bahwa baik Yesus dan Paulus biasanya menyebutkan kepada apa yang telah dilakukan oleh Yesus bagi kita untuk menyelamatkan kita. Jadi, apa yang harus kita lakukan adalah mengambil kedua kata dalam bahasa Yunani tersebut, anti dan lutron, dan melihat kepadanya melalui Alkitab. Dan pada saat saudara-saudara melihat apa yang dimaksud oleh kedua kata tersebut, saudara-saudara melihatnya persis dengan apa yang telah dilakukan oleh Yesus bagi kita untuk menyelamatkan kita.

 

Sekarang, marilah kita mengambil yang pertama: “anti.” “Anti” merupakan kata depan dari pertukaran, dari penggantian, dari harga, tidak pernah bermakna yang lain lagi. Tidak ada penyimpangan daripadanya - “anti” berarti sebuah penggantian; berarti suatu pertukaran, berarti suatu hal seperti seorang manusia akan membelinya; seperti halnya dia akan membelinya kembali, menebus, seperti halnya dia akan membayar, untuk memiliki. Sekarang, untuk sejenak, kita melihatnya di dalam Alkitab. Di dalam pasal yang kedua dari kitab Matius dan di dalam ayatnya yang ke dua puluh dua: “Tetapi setelah didengar Yusuf, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya.” 

 

Tetapi setelah didengar Yusuf, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan …” Saudara-saudara melihatnya telah diterjemahkan disini: “di dalam kamar dari ayahnya Herodes.” Saudara-saudara mengetahui apa artinya: "sebagai ganti, “sebagai pengganti”, "menggantikan untuk.”  “Arkhelaus memerintah menggantikan ayahnya Herodes,” sebagai pengganti …

 

Baiklah, ayat yang lain lagi: Di dalam pasal yang keenam belas dari Injil Matius yang sama dalam ayatnya yang ke dua puluh enam:

 

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya anti antallagma - sebagai ganti - nyawanya?

 

“Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Tidak ada penyimpangan daripadanya: Selalu berarti "sebagai ganti," sebagai pengganti," "sebagai pengganti untuk." Kata itu merupakan sebuah kata depan dari harga, dari perolehan.

 

Di dalam pasal yang kesebelas dari kitab Lukas dan ayatnya yang kesebelas:

“Jika seorang anak meminta roti dari bapa mana dari antara kamu, akankah dia memberikan sebuah batu kepadanya? Atau, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya - anti – ganti ikan?

 

Saudara-saudara melihatnya telah diterjemahkan di sini: “Karena apabila dia meminta seekor ikan, akankah dia memberikan seekor ular? “Akankah dia memberikan ular kepada anaknya - anti – ganti ikan?” “Akankah dia, sebagai ganti, sebagai pengganti, sebagai pengganti untuk, memberikannya seekor ular?”

 

Anti,” tidak pernah ada penyimpangan akan hal tersebut. Di dalam pasal yang kedua belas dari Kitab Ibrani dan ayatnya yang kedua:

 

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehidupan yang tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan tahta Allah.

 

“Yang sebagai ganti sukacita … anti sebagai imbalan atas – melihat kepada Yesus yang sebagai imbalan atas sukacita yang telah diatur sebelum Dia memikul Kayu Salib itu, merendahkan kesalahan dan duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

 

Jadi tidak diragukan lagi tentang pngertian dari kata depan Yunani yang kecil itu anti;” kata itu berarti “sebagai ganti;” kata itu berarti “sebagai pengganti untuk,” Kata itu merupakan kata depan untuk harga. Sekarang, tanpa penyimpangan, Firman Tuhan menguraikan kematian dari Kristus sebagai suatu harga, harga pembelian atas darah untuk penebusan jiwa kita. Kadang kala Paulus akan berkata: “Engkau tidak sendirian. Engkau telah dibeli dengan sebuah harga, sebuah perolehan, sebuah penggantian.”

 

Di dalam pasal yang kedua dari kitab 2 Petrus dari ayatnya yang pertama, Petrus menggeambarkan beberapa orang di sana yang menyangkal “Tuhan yang telah membeli mereka” Membeli dengan sebuah harga! Dan gambaran itu, penulis dari Injil ini dan Alkitab menggunakan penggantian itu untuk melimpahkan jiwa dan darah dan hidup dari Anak Allah: “Dounai (untuk memberikan) tçn psychçn autou (jiwa dari Dia) lutron (tebusan) anti (sebagai ganti, untuk sebuah harga perolehan). Saudara-saudara melihat semuanya jenis dan simbol-simbol dari Sistem Kurban Lewi dari Perjanjian Lama itu. Hewan bukanlah sebagai kurban sampai arus sungai ungu turun dari altar, sampai tubuh itu dibaringkan di dalam api di atas kayu bakar. Dan kurban hewan itu, dengan darahnya yang dituangkan ke dasar dari altar tersebut, dan tubuh hewan itu habis dilahap api dari kayu bakar tersebut, demikianlah gambaran Alkitab terhadap penggantian, “sebagai ganti” manusia yang mana jiwanya telah berdosa.

 

Dan ketika mereka pergi bersama-sama, Ishak, yang telah sering sekali melihat bapanya menyembah Tuhan Allah melalui darah berkata: “Bapa, inilah kayunya, dan inilah apinya, akan tetapi, dimanakah anak dombanya?”

Dan Abraham menjawab: “Anakku, anakku, Tuhan Allah akan menyediakan diri-Nya sendiri (dan bahasa Ibraninya sangat jelas berbentuk tunggal) seekor anak domba.”  “Tuhan Allah akan memberikan diri-Nya sendiri seekor anak domba sebagai kuban. “Penggantian” “sebagai ganti,” Dia menuangkan jiwa-Nya “sebagai ganti” matinya engkau dan hukumanmu dan penderitaanmu. Tidak diperdebatkan lagi tentang pengertian dari kata depan yang kecil “sebagai ganti”, “sebagai pengganti.”

 

Sekarang, marilah ita mengangkat kata yang kedua: Saya telah mengatakan ada dua dari kata-kata tersebut yang membentuk terjemahan itu: “Tebusan untuk.” Kata yang lainnya itu adalah “lutron,” “lutroô”  “Lutroô” adalah sebuah kata yang memiliki arti yang sederhana "untuk menebus, untuk memperoleh, untuk menebus dengan membayarkan sejumlah harga." Dan “lutron” merupakan sebuah harga. “lutroô” adalah “untuk memperoleh, untuk menebus, untuk menebus dengan membayarkan sejumlah harga.” Dan “lutron” merupakan harga tebusan, harga pembelian.

 

Sekarang, kita melihat sejenak kepada Alkitab pada kata itu. Saudara-saudara telah mendapatkannya telah diterjemahkan di daam Alkitab saudara-saudara “telah ditebus” akan tetapi kata itu adalah “lutroô,” untuk membayarkan harga, sebuah harga tebusan, untuk membeli, untuk memperoleh, untuk menebus, untuk mengganti. Di dalam pasal yang kedua puluh empat dari kitab Lukas dari dalam ayatnya yang ke dua puluh satu, mereka membicarakan tentang Yesus, yang telah wafat, dan di dalam siapa mereka pernah menaruh harapan:  “Padahal kami dulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk - lutroô - membebaskan bangsa Israel,” Dan saudara-saudara melihat telah diterjemahkan di sini “dibebaskan” “Kami telah percaya (kami telah berharap) bahwa Yesuslah yang akan lutroô, membebaskan, sebuah tebusan, Israel.” Diterjemahkan sebagai “Dibebaskan”.

 

Di dalam kitab Titus di sini, dalam pasal yang kedua dari ayatnya yang keempat belas: “Menantikan … Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk - lutroô -(membebaskan kita, telah diterjemahkan terlebih dahulu untuk saudara-saudara) membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. “Membayar harga perolehan,” “membeli kita kembali,” “sebuah tebusan,” lutroô – saudara-saudara menyebutnya di sini dengan “dibebaskan“.

 

Sekarang, di dalam Surat rasul Petrus yang pertama, di dalam pasal yang pertama dan ayatnya yang ke delapan belas:

 

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah - lutroô – ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas …

Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Lutroô:” Saudara-saudara melihatnya telah diterjemahkan di sana dengan kata “ditebus.” Akan tetapi lutroô memiliki arti “untuk membayar tebusan untuk,” “untuk memperoleh kembali.”

 

Sekarang, kata “perolehan” itu sebenarnya dipergunakan di dalam pasal yang kelima dari Kitab Wahyu, ayatnya yang kesembilan:

 

“Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, katanya: Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya: karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Dan kata”membeli” di sana adalah “agorazô,” “dibeli kembali.”  “Engkau telah disembelih, dengan darah-Mu Engkau telah menebus kembali (membeli kembali kami) mereka bagi Allah.”

 

Jadi, kata kecil saudara-saudara anti dalam bahasa Yunani (sebagai ganti, sebuah penggantian) serta kata lutron, lutroô, yang berarti “untuk membayar tebusan untuk,” “untuk membeli,” “untuk membebaskan.” Sama seperti figur itu, jenisnya, di dalam uang tebusan di Israel. Seua anak sulung di Israel yang laki-laki menjadi milik dari Tuhan Allah dan nyawa mereka telah ditebus, dan mereka telah dibebaskan oleh sekeping perak – uang penebusan. Orang-orang kaya tidak membayar lebih, yang miskin tidak membayar kurang; semua mereka membayar sama. Dan ketika uang penebusan itu telah dibayarkan, kemudian hidup dari yang telah ditebus itu dikembalikan dan mereka yang telah membayarkan uang itu telah didaftarkan sebagai yang telah ditebus oleh Tuhan. Mereka adalah “yang telah dibebaskan oleh Tuhan Allah.” Mereka adalah “dibeli kepada Tuhan Allah.” Karena seseorang tidak akan dibebaskan akan dilepaskan dari Israel. Seorang budak yang telah di jual dapat dibebaskan kembali, dapat dibeli kembali, sebuah uang tebusan untuknya dan budak itu kemudian menjadi bebas.

 

Jadi, gambaran itu adalah mengenai Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan, sebagai pembebasan bagi kita. Dan kita, yang mengikut Dia, adalah yang ditebus oleh Tuhan. Kita telah “dibeli dengan darah” oleh Tuhan. Kita ini milik-Nya. Dia membayar bagi kita dengan sebuah harga. Kita tidak menjadi milik kita sendiri. Kita milih Tuhan Allah, “Yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya sendiri untuk kita.”

           

Saya membaca akan hal ini minggu yang lalu tentang parade yang paling ganjil. Ada sebuah pemakaman, terjadi pada waktu yang sudah lama sekali di sini, di Amerika. Seorang dokter yang hebat dan terkenal telah meninggal dunia. Dan, setelah upacara penguburan, mereka menggambarkan – di dalam artikel yang telah saya baca itu – perjalanan menuju ke pemakaman, yang biasanya menjadi suatu hal yang hening. Kita telah menjauh dari kebanyakan hal itu sekarang. Akan tetapi, di waktu dahulu, dokter ini meninggal dunia, dan tepat di belakang mobil pemakaman itu, berbaris enam puluh orang pengusung jenazah. Setiap orang dari yang enam puluh berhutang nyawa mereka kepada orang itu, dokter yang meninggal itu. Dan di belakang keenampuluh orang itu, berbaris delapan ratus orang yang lain lagi yang yang mampu berjalan dan tetap berada di dalam barisan, mereka berhutang kepada dokter yang berada di dalam mobil pemakaman itu. Dan di belakang orang yang berjumlah delapan ratus itu, ada dua ratus sembilan puluh tiga kereta yang berisi manusia yang nyawanya telah ditolong oleh dokter tersebut. Dan di belakang kereta-kereta itu, digambarkan banyak sekali orang yang berjalan dengan penghargaan kepada apa yang telah dilakukan oleh dokter itu di dalam pelayanannya kepada orang yang sakit, orang yang menderita, terhadap orang yang cacat.

 

Dan, ketika saya membacanya, saya dapat melihat, di dalam pikiran ini, mobil jenazah itu berlalu, dan dibelakangnya, beratus-ratus orang yang telah diselamatkan, dan dipulihkan, dan disehatkan oleh kejeniusan serta dedikasi dari dokter yang terkasih dan ajaib itu. Dan kemudian pikiran saya, seperti yang saudara-saudara ketahui, dengan segera beralih kepada hidangan utama bahwa suatu hari nanti Yesus akan berada di surga, ketika Dia telah diikuti oleh semua orang yang telah ditebus-Nya. Fikirkanlah tentang hal itu. Kristus sebagai pimpinan dari takhta yang dibeli dari darah-Nya itu! Oh, sungguh suatu penebusan yang mulia!

 

Aku bermimpi masa tua yang telah hilang itu

Laut dan bumi menyerahkan kematian mereka

Api akan melarutkan bola ini

Aku melihat gereja-gereja menebus kerumunan orang

Aku menangkap beban dari nyanyian mereka

Adalah ini, bahwa Kristus adalah segalanya.

 

[W. A. Williams]

 

Lutron (suatu pembayaran, pembelian kembali), anti (sebagai ganti): Sekarang, sebentar saja, marilah kita meletakkan kedua kata tersebut bersama-sama - “antilutron.”  Dan Paulus melakukannya di dalam teks ini:  “Yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua umat manusia: (antilutron, sebuah tebusan, sebuah ahrga pembebasan, sebagai ganti).” Jadi apa yang dikatakan oleh Paulus adalah demikian: Juru Selamat kita telah menuangkan jiwa-Nya dan nyawa-Nya sebagai ganti pembayaran yang diminta oleh Tuhan Allah dari kita untuk dosa-dosa kita.

 

Apa yang digambarkan oleh Alkitab adalah ini: Tidak seorangpun yang dapat melarikan diri dari hukuman dosa. Tidak ada hal yang seperti demikian I dalam Alkitab ini seperti seorang manusia yang telah diampuni oleh belas kasihan yang polos dari Tuhan Allah. Setiap dosa meminta hukumannya. Tidak ada hal seperti pengampunan tanpa adanya penderitaan, tanpa adanya hukuman, tanpa adanya pembayaran kembali harga dari dosa itu di dalam Alkitab ini.

 

Pemerintahan Tuhan Allah kekal dan tidak berakhir selalu akan dihormati. Jiwa yang telah berdosa akan mati. Dan tidak ada yang dapat melarikan diri dari belenggu yang terbuat dari besi tersebut. “Upah dari dosa adalah kematian;” Tuhan Allah membuatnya sejak dari permulaan. Dan belenggu besi itu telah tidak dapat dipatahkan selama-lamanya. Dosa dan kematian – biar bagaimanapun juga manusia memohon belas kasih Tuhan Allah dan bagaimanapun juga manusia memohon perubahan kebaikannya sendiri ini – apabila dia telah berdosa, dia pasti akan mati.

 

Tidak ada hal seperti suatu pengampunan tanpa pembayaran dan tanpa hukuman. Dan kata-kata yang kecil itu, anti lutron, berarti bahwa hukuman, yang mana untuk kita akan menjadi kutuk yang kekal, siksaan, terputusnya hubungan komunikasi, neraka, api, tertutup terhadap hadirat Tuhan Allah, berada di dalam kegelapan untuk selama-lamanya – bagi kita, artinya kutuk. Bagi Kristus, artinya pengganti penderitaan kita. Dia memberikan nyawa-Nya kepada kematian untuk kita. Dia telah membayar hukuman serta harga dari dosa-dosa kita, bagi kita, sebagai ganti kita. Dia adalah pengganti kita.

 

Dan Tuhan Allah berkata Dia tidak membutuhkan hukuman itu untuk dibayarkan sebanyak dua kali. Apabila Yesus membayarnya, kemudian saya akan bebas. Jika Yesus tidak membayarnya, maka saya akan membayarnya dengan jiwa saya di dalam neraka. Jika Dia membayarnya, Dia tidak akan meminta dua kali. Saya bebas!

 

Saya dapat membayangkan seorang janda miskin yang rumahnya telah digadaikan kepada sebuah bank. Dan dia tidak mampu membayarnya. Dan seseorang yang hebat, dermawan, penuh dengan kebaikan, berpikiran untuk selalu menolong, datang dan berkata: "Ini, Tuan Bankir, saya membayargan surat gadai ini. Hutang itu ditutup. Semua telah dibayar."

 

Janda miskin itu pergi ke bank dan mengharakpan akan kehilangan rumah dan tempat tinggalnya. Dan kasir itu berkata, atau direktur bank itu berkata: "Mengapa, hutang itu telah dibayar." Apa yang akan saudara-saudara pikirkan mengenai bankir itu, jika dia mengatakan kepada janda miskin itu: "Hutang itu telah dibayar oleh seorang sahabatmu, akan tetapi engkau harus membayarnya kembali "? Mengapa, hal itu tak dapat dibayangkan. Tidak terpikirkan! 

 

Saya berbicara kepada seseorang minggu yang baru lalu, kepada siapa beberapa dari kita telah mendoakan selama bertahun-tahun. Dia telah berada di dalam penjara selama duapuluh tahun lebih. Dan ketika dia duduk di samping saya dia berkata: "Aku telah membayar hutang yang aku miliki terhadap masyarakat." Selama lebih dua puluh tahun lamanya dari hidupnya – dia masuk ketika dia masih berusia tiga puluh tahun. Sekarang dia berusia lebih dari lima puluh tahun. Siapa yang mau berdiri dan mengatakan bahwa dia harus membayarnya kembali?

 

Semua huangnya telah dibayar! Tuhan Allah tidak membutuhkannya dibayar sebanyak dua kali. Dan demikianlah yang dimaksudkan oleh Paulus di sini ketika dia berkata: Yesus Kristus itu adalah pengganti Tuhan Allah untuk kita, dan ketika Dia wafat, kita yang percaya di dalam Dia mendapatkan dosa-dosa kita telah dibayarkan, telah dibersihkan, telah diampuni demi Yesus. Dia memberikan diri-Nya sendiri sebagai tebusan untuk semua manusia.

 

Sekarang, saya hanya memiliki beberapa menit yang terseisa untuk apa yang seharusnya kita dapatkan selama satu jam. Saudara-saudara tidak akan melihat hal tersebut sepasti ketika saudara-saudara melihatnya oleh perbandingan. Sekarang saya berbicara tentang perdebatan yang telah berkecamuk dis ekeliling hal tersebut.