KITA SEMUA MEMILIKI SEBUAH BAGIAN

(WE ALL HAVE A PART)

 

Dr. W. A. Criswell

                                                                       

1 Korintus 12:12-27

13-11-55

 

 

Di dalam seri khotbah kita melalui Firman, kita telah tiba di dalam surat 1 Korintus pasal dua belas, dan khotbah kita didasarkan dari bagin tengah pasal itu, dari ayat dua belas hingga ayat dua puluh tujuh. Dan inilah pembacaan Firman, ketika anda membuka bagian itu dan mengikutinya dalam surat 1 Korintus pasal dua belas:

 

Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.

Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.

Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."

Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.

Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,  supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.….

 

Anda tidak percaya hal itu. Anda tidak menyadari jari kaki anda yang kecil. Anda memiliki sebuah kuku jari di atas jari kaki anda, dan anda hanya berpikir bahwa itu hanya bagian tubuh anda yang memiliki suatu perasaan di dalamnya.

“Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita,” mungkin sebuah anggota kecil yang tidak begitu penting, “atau jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.” Biarkan saja seseorang muncul dan mereka memperoleh sesuatu yang indah: rambut mereka cantik atau mata mereka cantik atau tangan mereka cantik  atau ada sesuatu yang cantik tentang mereka.

Dan jika anda pergi ke sebuah sekolah kecantikan, dan mereka datang ke gereja ini setahun sekali ketika mereka memiliki liburan seminggu di rumah orang Kristen. Dan mereka memiliki sebuah kelas kerahaman dan mereka selalu bercanda dengan saya tentang pergi ke kelas keramahan.

Hal itu tidak masalah. Tidak ada yang salah untuk berusaha terlihat manis dan menjadi menyenangkan. Dan rahasia dari keramahan adalah: mereka memberitahukan saya di sana bahwa, apapun yang menjadi kekuatan anda, besarkanlah hal itu. Jika anda memiliki mata yang luar biasa, bangunlah segala sesuatu di sekitar mata anda atau rambut anda atau apapun itu, senyum anda atau sikap anda, atau apapun itu. Itulah cara yang teah dibuat Allah. Jika sebuah anggota dihormati, seluruh anggota akan bersukacita bersamanya.

“Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.” Lalu apa yang sedang dia bicarakan? Itu adalah sebuah hal yang tampak jelas: Apa yang membuat tubuh berhasil, seluruh anggota yang berada di dalamnya, mereka semua melakukan bagian mereka.

Saya memiliki bagian-bagian yang tidak dapat disebutkan yang berada di dalam saya yang rumit dan memiliki tindakan. Dan tiap-tiap mereka, semuanya memiliki peranan penting. Saya bahkan tidak mengetahui nama-nama mereka, dan ketika saya melihatnya, mereka terlihat mengerikan. Mereka tampak menakutkan; saya senang saya tidak dapat melihat mereka. Tetapi mereka semuanya penting, tiap-tiap bagian dari mereka. Dan itu termasuk kepala saya, mata saya, lidah saya, telinga saya, kaki saya, jari-jari kaki saya, dan segala sesuatu yang ada dalam tubuh saya, Allah telah membuatnya sedemikian rupa. Dan kebersamaan mereka yang membuat tubuh bekerja.

Lalu, Paulus berkata bahwa itu adalah sebuah ilustrasi yang tepat dari tubuh Kristus. Tubuh Kristus adalah seluruh umatNya, kita semua, tiap-tiap orang dari kita. Dan kebersamaan kita semua membuat tubuh Tuhan berfungsi. Dan maksud dari khotbahnya, dari tulisannya adalah hal ini: bahwa kita semua penting, tiap-tiap orang dari kita.

Mata tidak dapat berkata kepada kaki, “Aku tidak membutuhkanmu.” Dan kaki tidak dapat berkata kepada mata, “Aku tidak membutuhkanmu.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada leher anda, “Kami tidak membutuhkanmu.” Setiap bagian dari tubuh adalah penting. Dan jika semua adalah kaki, semuanya mata, semuanya telinga, semuanya kepala—jika kita semuanya adalah saya atau semuanya adalah anda, itu akan menjadi tragis.

Saya membayangkan jika seluruh kerajaan Allah hanya sama seperti saya, bukankah itu sangat mengerikan? Satu-satunya hal yang membuatnya mengerikan adalah jika kerajaan Allah semuanya hanyalah anda. Hanya anda. Tidak, Tuhan membutuhkan kita, Tuhan membutuhkan kita, sama berbedanya sebagaimana adanya kita hal itu, keragaman kita dan talenta kita. Mengambil kita semua, menjaganya dari kemonotonan. Kita semua tidak sama, kita semua tidak membicarakan hal yang sama, kita semua tidak bertindak sama, kita semua tidak melakukan hal yang sama. hal itu baik. Allah membuat beberapa orang dari kita seperti ini dan beberapa orang seperti itu, dan ketika anda menempatkannya bersama-sama, kita membuat kerajaan Kristus. Kita membentuk tubuh Tuhan; kita membuat jemaat Juruselamat kita, dan kita semua memiliki sebuah bagian di dalamnya—setiap bagian sangat penting.

Di luar sana, di sebuah negeri tidak bertuan ada seorang prajurit yang sedang membawa sebuah pesan bagi pasukannya. Dan dia telah tertembak, kakinya kena tembak sehingga dia tidak ndapat berjalan. Dia memiliki sebuah pesan untuk disampaikan dan melihat ke sekelilingnya, dan di negeri tidak bertuan itu, ada prajurit-prajurit lainnya yang sepertinya telah tertembak. Dan salah satu dari mereka telah buta oleh pertempuran yang mengerikan itu, dan prajurit itu ditarik ke samping prajurit lainnya yang terluka dan dibaringkan di negeri tidak bertuan itu. Dan prajurit yang kakinya telah tertembak itu berkata, “Kamu memiliki kaki yang bagus. Kamu memiliki sebuah kaki yang bagus, taoi kamu tidak memiliki mata.” Kemudian dia berkata, “Saya memiliki mata yang bagus, tetapi saya tidak memiliki kaki.” Dia berkata, “Aku memiliki sebuah pesan untuk disampaikan, kamu harus menjadi kaki bagiku, aku akan menjadi mata bagimu, dan kita akan mengantarkan pesan ini.”

Tepat seperti itu. Dibutuhkan kaki dan mata dan hati dan paru-paru dan jari dan segala sesuatu untuk membuat kerajaan Allah. Dan ketika kita berkumpul bersama-sama di dalam hal itu, kita kuat. Setiap bagian penuh, setiap orang berada di dalam tempatnya; tepat seperti itu.

Ketika saya sekolah pada masa kanak-kanak, di dalam salah satu bacaan sekolah itu terdapat sebuah kisah tentang seorang pria yang memiliki tujuh orang anak laki-laki. Dan sang ayah mengumpulkan ketujuh anak laki-lakinya di sekeitar dia dan dia memiliki beberapa tongkat. Dan dia mengambil salah satu tongkat itu dan mematahkannya. Dia mengambil tongkat yang lain dan mematahkannya. Dan dia mematahkan tujuh tongkat.

Kemudian sang ayah mengambil tujuh tongkat dan mengikatnya bersama-sama di dalam satu bundel. Dan sang ayah memberikan bundel tongkat itu kepadanya putranya yang tertua dan berkata, “Nak, patahkan bundel itu.”

Dan sang anak berusaha mematahkan tongkat-tongkat itu; dan dia tidak dapat mematahkannya. Kemudian dia memberikannya kepada putranya yang kedua dan yang ketiga dan yang keempat, hingga yang ketujuh berusaha untuk mematahkannya; tetapi mereka tidak dapat mematahkannya.

Kemudian pengajaran yang disampaikan ayahnya tampak sangat jelas, “Nak, ketika kamu semua terpisah, kamu mudah dihancurkan, kamu lemah. Tetapi ketika kamu tetap tinggal bersama-saama, kamu kuat.” Saya mengingat kisah itu, membacanya ketika saya masih kanak-kanak.

Seperti Kerajaan Allah; seperti itulah tubuh Kristus; seperti itulah jemaat Juruselamat. Secara individu kita lemah, sukar bagi kita untuk melalukan apapun; kita tidak dapat menjalankan sebuah sekolah, kita tidak dapat menjalankan sebuah seminari; kita tidak dapat mengutus seorang misionaris, kita tidak dapat membangun sebuah jemaaat, kita tidak dapat menjalankan sebuah program. Tiap orang dari kita jika hanya sendiri menjadi lemah, tetapi jika kita ditempatkan bersama-sama ke daalam tubuh Tuhan, dan kita kuat. Itulah cara Allah dalam membentuk kita. Meletakkan kita bersama-sama, kitaa semuanya berada di sini, dan kita membuat program yang luas ini. dan hal itu menjangkau tempat-tempat yang bahkan saya tidak dapat sebuatkan namanya, dan negara-negara yang jauh. Hal itu menjangkau seluruh usaha yang kita lakukan.

Di dalam jemaat ini, kita semua membuatnya mungkin, dan itulah alasannya berdasarkan firman Allah, bahwa kita semua memiliki sebuah bagian, setiap orang dari kita, kita semuanya. Kecerdasan iman Kristen adalah hal ini: kecerdasan iman Kristen adalah penekannya terhadap personalitas dan individu; anda adalah seseorang di mata Allah.

Itulah kengerian dan kekejaman dan kebengisan dari doktrin totaliarisme, tidak masalah dimana pun anda menemukannya; bagi sebuah pemerintahan totaliterianisme, sekalipun itu adalah fasis, komunis atau gerejawi, bagi pemerintahan totaliterianisme, mereka hanyalah kumpulan masa. Mereka hanyalah gumpalan, mereka hanyalah saudera yang penuh, mereka hanyalah makanan ternak, mereka adalah budak negara dan budak dari tirani yang diktator.

Antitesis dari hal itu, kebalikan yang diametrikal dari hal itu adalah kerajaan dari Tuhan Yesus, sebab keyakinan terhadap Yesuus adalah keyakinan dari satu domba yang hilang, sebuah koin yang hilang, seorang anak yang hilang. Agama dari kerajaan Allah adalah hal ini: Bahwa Allah mengenal anda dengan nama anda, anda adalah seseorang di dalam pandanganNya. Jumlah rambut anda terhitung seluruhnya. Dia bahkan berkata bahwa Dia menandai burung pipit yang jatuh, dan betapa besar hatinya sangat peduli kepada anda?

Itu adalah agama dari Yesus Kristus. Kita adalah seseorang di hadapan Yesus Kristus. Dan Tuhan melihat kita satu demi satu. Tuhan melihat kita saat kita klahir. Dia memberikan kehidupan kepada kita, satu demi satu, lahir pada suatu waktu. Ibu mungkin memiliki bayi kembar, atau kembar tiga; tetapi ketika anak-anak itu lahir, mereka lahir satu demi satu. Allah memberikan mereka kehidupan pada suatu waktu.

Kita lahir kembali satu demi satu. Mungkin ada beberapa orang yang datang menelusuri lorong gereja ini dan berkata, “Pendeta, hari ini, saya telah menyerahkan hati saya kepada Allah. Saya telah menerima Dia sebagai Juruselamat saya.” Tetapi dia diselamatkan—seseorang yang datang itu, sepuluh orang yang datang—mereka diselamatkan secara pribadi pada sutu waktu antara hati seorang individu dan jiwa dan Allah. Itu adalah agama Yesus.

Kita mati pada suatu waktu—satu demi satu. Roh kita kembali kepada Pencipta Yang  Agung, dan kita dihakimi satu demi satu. Setiap orang dari kita pada suatu hari akan berdiri di nhadapan Allah dan memberikan sebauh pertanggungjawaban terhadap apa yang telah kita lakukan pada saat kita di dunia ini.

Itu adalah agama dari seorang pribadi. Dan itu adalah dukungan yang besar bagi program Tuhan Yesus Kristus; Kita semua mendukungnya satu demi satu. Setiap anggota keluarga. Setiap anak-anak, setiap orang dari lingkaran itu, setiap anggota sekolah Minggu, setiap orang yang mencintai tempat ini dan yang berdoa bagi pelayanan ini, setiap orang, kita semua, kita saling berbagi di dalam kesempatan yang telah diberiikan oleh Allah

Berdasarkan Firman Tuhan, tidaklah baik bagi seorang pria untuk mengambil sebuah kartu iman dan mengisinya bagi dia dan seluruh keluarganya. Allah berkata bahwa hal itu tidak benar. Pria itu adalah kepala bagi keluarganya dan di dalam banyak kasus dia adalah pencari nafkah di dalam lingkaran yang kecil itu. Tetapi Allah berkata, “Ketika engkau muncul di hadapanKu, engkau hadir seorang diri pada suatu waktu. Dan dukunganmu bagi pekerjaan Kristus akan menjadi bagian dari kamu semua.”

Istri harus memiliki sebuah bagian. Perbedaan antara agama Yunani dan agama yang sedang diberitakan Paulus di Korintus, yang paling besar di antara hal-hal lainnya adalah status dari wanita dan anak-anak. Tidak ada perempuan yang dapat masuk ke dalam rahasia agama Yunani. Tidak seorangpun wanita yang dapat menguasai atau masuk ke dalam persekutuan agama yang besar yang hampir melanda seluruh dunia kuno, bidat dari Mithra.

Tetapi di dalam iman Kristen, wanita memiliki sebuah bagian, wanita memiliki sebuah kesetaraan dengan pria. Di dalam pandangan Allah, “Tidak ada laki-laki atau perempuan, hamba atau orang merdeka, orang Yunani atau orang Roma, orang non Yahudi atau orang Yahudi.” Setiap orang terpisah, seorang individu, seorang pribadi, seseorang yang berharga di mata Allah.

Dan ketika kita muncul di hadapan Allah dengan persembahan kita, kita muncul sebagai sebuah pribadi pada suatu waktu. Kita semua harus datang. Pria ini datang, dan istrinya datang dan seluruh anak-anaknya, mereka datang.

Seringkali seorang pria  pria akan memandang istrinya, karena dia tidak menerima cek gaji, suaminya memandangnya sebagai sebuah keberadaan tambahan, seorang pendamping. Dan ketika dia bekerja mencari nafkah, seluruh pendapatan adalah bagiannya. Istrinya tidak memiliki kontribusi sama sekali, itu adalah cek gajinya. 

Hal itu tidak benar. Berdasarkan firman Allah dan berdasarkan kesetaraan semua manusia, perempuan yang ada di rumah bekerja seperti yang dilakukan oleh suaminya. Dia membuat sebuah kontribusi. Dia yang merawat rumah, sementara suaminya melakukan sebuah pekerjaan di suatu tempat. Dan dia beserta dengan suaminya dan anak-anaknya, mereka semua harus berbagi di dalam persembahan ini, ketika kita datang ke hadapan Tuhan.

Kekristenan adalah sebuah agama keluarga, dan kekuatannya terletak di atas nilai dari setiap anggota keluarga. Ketika anda pergi ke dunia muslim, tidak seorang pun yang pergi ke masjid, kecuali pria. Itu adalah agama seorang pria. Ketika anda pergi ke dunia Muhammad, pria adalah semuanya, dan wanita tidak berarti apa-apa. Dia adalah seorang pria dengan beberapa istri. Tidak demikian di dalam iman Kristen. Perempuan di hadapan Allah, adalah sama seperti jiwa seorang pria. Mereka setara dan mereka datang ke hadapan Tuhan dengan sebuah kesetaraan.

Kita semua harus berbagi. Dan apa yang membentuk sebuah jemaat, melampuai segala sesuatu yang pernah saya lihat di dunia ini. Apa yang membuat sebuah jemaat, yang merupakan pusat, hati, jiwa dan kehidupan dari prinsip yang besar itu, dari hal yang kita kasihi itu: yaitu sebuah keluarga di mata Allah, bukan denominasi pria dan pria yang mendominasi, tetapi keluarga adalah seseorang, tiap-tiap orang dari mereka. Dan setiap orang hadir, dan setiap orang berharga di mata Allah. Dan dukungan dari jemaat kita akan membuatnya menjadi manis dan indah dan kuat di dalam tiap-tiap bagian ketika keluarga-keluarga kita belajar untuk berbagi di dalamnya.

Ketika saya sedang bepergian di dalam salah satu perjalanan saya pada musim panas ini, salah satu anggota jemaat kita yang terkasih meninggal dunia. Nyonya Bebe Brown telah membawa keluarganya ke dalam jemaat ini, dan mereka datang setia. Mereka membangun hidup mereka ke dalam jemaat ini. Dia telah menderita sakit dalam waktu yang cukup lama, dan ketika saya sedang berpergian, dia meninggal dunia. Dan ketika saya kembali, saya sungguh-sungguh merindukan dia, dia selalu berbicara kepada saya, selalu mendorong saya.

Saya memecahkan roti bersama dengan suaminya; saya ingin menemui dia, saya ingin memberitahukan kepadanya betapa saya sangat merindukan istrinya. Ketika kami makan malam bersama-sama, entah mengapa, dia berkata, “Saya ingin memberitahukan kepada anda sesuatu tentang istri saya, betapa setianya dia kepada jemaat.”

Dia berkata bahwa istrinya selalu memiliki sebuah dompet di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Dan tepat sebelum dia meninggal, dia memanggil suaminya dan berkata, “Suamiku, maukah engkau mengambil dompetku?” Dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menjangkaunya, bahkan ke meja itu dan mengambilnya. 

Dan kemudian dia meletakkan dompet itu ke tangan istrinya. Dan istrinya membuka dompet itu, dan di dalam dompetnya itu terdapat amplop gereja kita. Dan dia mengeluarkan sebuah amplop, dan kemudian dia berkata, “Suamiku, aku tidak cukup kuat untuk menuliskan namaku. Maukah engkau menuliskan cek bagiku dan memasukkannya ke dalam amplop ini dan mengirimkannya ke gereja?”

Dia berkata, “Setiap hari Tuhan, amplop itu diisi dengan setia oleh istri saya.”

Itu adalah agama Yesus Kristus. Itulah cara bagaimana Allah meletakkannya bersama-sama. Dia memiliki sebuah bagian, dokter memiliki sebuah bagian, istri memiliki sebuah bagian, perempuan memiliki sebuah bagian. Dan anak-anak mereka, mereka semua memiliki sebuah bagian.

Anda tahu, tentang anak-anak anda: anda tidak perlu melakukan kepada mereka dengan kata-kata. Hal yang harus anda lakukan adalah hanya memberikan teladan, dan mereka akan menangkap maksudnya lebih cepat dari apa yang anda pikirkan. Anda hanya harus melakukannya di hadapan mereka.

Sebagai contoh, anak-anak anda, anda akan berkata kepada mereka, “Johnny dan Sue, kalian kemarilah. Kita akan jalan-jalan pada hari ini. Ini lima puluh sen untuk pertunjukan lukisan. Dan ini satu dolar untuk pasar raya. Dan ini sejumlah uang untuk membeli kacang dan popcorn dan permen karet dan gula-gula. Sekarang mari kita pergi dan bersenang-senang.” Dan kemudian, anak-anak pergi keluar dan mereka memiliki sebuah waktu yang menyenangkan. Dan kemudian, ketika hari Minggu tiba, anda memanggil anak-anak anda dan berkata, “Kemarilah nak, ini ada satu nikel untuk sekolah Minggu.”

Anda tidak perlu mengatakan apa-apa, dia telah memperoleh maksudnya; pasar raya adalah bisnis besar, itu adalah satu dolar. Teater dan pameran lukisan adalah binsnis besar, itu senilai lima puluh sen. Kacang dan popcorn dan permen karet dan gula-gula adalah bisnis besar, senilai seperempat dolar. Mereka adalah bisnis kecil, hanya satu nikel. Dia telah memperoleh ide itu, anda tidak perlu menyampaikan apapun, dia telah menangkap maksudnya.

Tetapi saudara yang terkasih, Tuhan tidak pernah memiliki maksud yang seperti itu bagi kita, untuk melakukan hal itu. Hal itu tidak dalam pandangan Allah. “Anak kecil yang datang kemari, ia tidak memiliki jumlah yang banyak.” Anda tidak tahu apa yang anak kecil itu hitung. Anda tidak tahu apa yang terikat di dalam hidupnya.

Anda tahu, khotbah yang sedang saya sampaikan ini, saya berharap dapat menyampaikannya semua pada suatu waktu. Khotbah yang saya sampaikan pada pukul delapan tiga puluh pagi, saya memberitahukan hal ini kepada diaken yang membantu saya di gereja ini. Itu tidak berarti bahwa misionaris jemaat tidak memberi kepada misi, tetapi saya berusaha untuk memberikannya lebih besar bagi misi, dan dia telah menolong saya. Dan saya bertanya kepadanya, “Bagaimana anda memiliki pemikiran itu?”

Dan dia berkata, bahwa ketika dia masih kecil, masih kanak-kanak, dia berkata, “Ada seorang misionaris yang datang ke gereja, dia berasal dari Cina dan membebani hati kami dengan orang-orang Cina penyembah berhala itu dan kemudian dia mengumpulkan sumbangan.” Dan dia berkata, “Saya mengambil satu-satunya nikel yang saya miliki dan memberikannya kepada misionaris itu.” Dan dia berkata, “Anda tahu, sejak saat itu hingga sekarang, saya selalu memiliki kepentingan yang besar terhadap misi dan khususnya di Cina. Sama seperti yang saya pikirkan ketika saya masih anak-anak, “Saya memiliki satu nikel di negara itu.”’

Anda tidak tahu! Anda tidak tahu! Itu adalah untuk Allah, hal itu berada di dalam hikmatNya. Jangan tinggalkan anak kecil itu, jangan tinggalkan dia di luar; bawa dia masuk. Dia juga milik Allah, dia juga milik Kristus. Dia mungkin anak kecil, tetapi dia sangat penting. Kita semua harus muncul di hadapan Allah, kita semua. 

Sekarang, bolehkah saya membuat sebuah seruan bagi bagaimana kita memberi? Tuhan memiliki sebuah hikmat yang tidak terbatas dan cara yang luar biasa. Tuhan berkata, “Apapun yang Ku berikan kepadamu, apapun pendapatanmu, apapun itu, ambillah sepersepuluh dan berikan kepadaKu.” Itu adalah sebuah hal yang luar biasa! Lalu, mereka yang tidak memiliki banyak, hal itu sangat banyak bagi Allah. Orang yang memiliki sedikit hal itu banyak bagi Allah. Dan kita semua dapat berbagi di dalamnya; dan itu merupakan sebuah berkat, sebuah hal yang indah.

Ketika anda pergi jauh, anda berharap melihat pengemis ada di mana-mana, dan mereka ada di mana-mana. Menyusuri sebuah jalan, pergi ke sebuah tempat suci, pergi ke suatu tempat, dan anda akan melihat banyak pengemis. Ah, hal itu sangat menyakitkan hati anda.

Tetapi saya tidak berharap untuk melihat pengemis di beberapa tempat. Di sana di Gunung Moria, tempat bait Salomo berdiri adalah Mesjid Omar, Kubah Batu. Dan di bagian selatan, yang berjarak sekitar seratur yard adalah mesjid—mesjid itu sering digunakan, Mesjid Al-Asqar, di mana raja dibunuh ketika dia sedang beribadah, yaitu raja Yordania, Abdullah.

Lalu kami pergi ke dalam mesjid yang indah itu—itu adalah tempat yang sangat megah; yang telah dibangun untuk sebuah gereja; para pengikut Muhammad kemudian mengambilnya dan menjadikannya mesjid—saya masuk ke dalam mesjid itu dan tempat itu sangat indah.

Seorang syek adalah seorang pemimpin suku Arab. Seorang syek adalah pengikut agama Muhammad yang telah menghafal Alquran dan yang telah pergi ke Mekah. Dan anda dapat menyebutkan bahwa seorang syek adalah seorang pemimpin agama, karena dia memiliki sebuah ikat putih di sekeliling sorbannya. 

Lalu, saya sedang melihat sekeliling tempat itu. Dan setiap orang telah pergi dan saya ditinggalkan. Dan di sana ada sebuah lukisan syek yang megah di mesjid Al-Aqsa itu. Dan ketika saya sedang berjalan keluar, semua orang telah pergi, dan ketika saya melihat-lihat sekeliling tempat itu, tiba-tiba seorang pengemis mendatangi saya. Saya sangat terkejut.

Ketika kami pergi ke Gereja Nativity di Betlehem, yang dikuasai oleh imam-imam Ortodoks Yunani, saya melakukan hal yang sama. Orang lain telah pergi dan saya sangat tertarik dengan tempat itu, melongo dan melihat sekeliling tempat itu, melihat apa yang dapat saya temukan, berbicara kepada orang banyak, hanya karena saya tertarik. Dan yang mengejutkan saya, dipisahkan seperti domba yang tersesat dari kawanannya, dan tiba-tiba para imam ortodoks itu mengelilingi saya, dan mengemis.

Ah, pelayanan Allah di dalam jemaat Allah dan ibadah kepada Allah! Saya tidak tahu, saya katakan bahwa saya lebih baik kelaparan dari pada melakukan hal itu. Jika seseorang datang ke tempat ini, ke gedung gereja ini, untuk melihat-lihat, saya lebih baik kelaparan dari pada mengemis kepadanya. Tetapi saya tidak perlu melakukan hal itu. Mengapa anda tidak perlu melakukan hal itu? Karena, di dalam hikmat Allah, ada sebuah cara yang Allah sediakan untuk memelihara pelayanNya dan umatNya dan misionarisNya dan jemaatNya dan seluruh pekerjaan dari kerajaan Allah dan bumi ini bukanlah tempat bagi kita untuk mengemis. Satu-satunya saat kita mengemis, adalah ketika kita berlutut, dan itu bukan kepada manusia. Bahkan jika mereka memotong kepala kita, kita tidak akan bersujud kepada manusia.

Satu-satunya waktu kita mengemis adalah ketika kita berlutut di hadapan Allah, dan kita memohon kemudian, “Tuhan, ingatlah kami, orang berdosa yang malam, sebagaimana adanya kami, ingatlah kami.” Tetapi ketika hal itu tiba kepada bagian ini, kita tidak mengemis, kita harus menjadi pelayan. Kita harus menegakkan kepala kita dan kita datang ke rumah Allah sebagai pria dan wanita yang terhormat. Kita datang dengan mendedikasikan kepada Allah sebuah proporsi yang telah diberikan Allah kepada kita.

Dan hal ini merupakan sesuatu yang bersifat ilahi. Ini adalah sesuatu yang bernilai tinggi, sebuah kehormatan. Hal ini merupakan sesuatu yang menjadi karakter dan kemuliaan Allah. Hal itu tidak seharusnya berada di dalam tanah. Hal itu harus terangkat tinggi sebagaimana Tuhan akan menolong dan memberkati kita.

Saya tidak memiliki waktu yang cukup pada pagi hari ini, bahwa perpuluhan ini, merupakan cara Allah. Kembali ke zaman Abraham, dia memberikan persepuluhan kepada Abraham, imam Allah Yang Mahatinggi.

Kemudian pada zaman Yakub saat dia melihat para malaikat. “Semua yang Engkau berikan kepadaku,” kata Yakub, “akan kuberikan sepersepuluh bagiMu.”

Kembali ke masa Nehemia, ketika dia membangun kembali penyembahan terhadap Tuhan Allah Yehova, dia kembali umat Allah untuk membawa persepuluhan mereka ke Bait Allah.

Dan di dalam khotbah Maleakhi, “Akankah seseorang merampok Allah? Tidak. bawalah seluruh persepuluhanmu ke dalam rumah perbendaharaan.”

Dan teks saya pada pagi hari ini di dalam surat 1 Korintus pasal enam belas, berkaitan dengan dukungan jemaat: bagaimana kita melakukannya? “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu”—hari Allah, hari Tuhan, hari Yesus—“hendaklah kamu masing-masing,”—setiap orang dari kita, anak-anak, para ayah, para ibu, para suami, para istri, kita semua, tiap orang dari kita—“sesuai dengan apa yang kamu peroleh, menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan kalau aku datang.”

Ketika pengkhotbah berdiri untuk berkhotbah, dia tidak sedang menagih uang. Dia tidak sedang berusaha keras memohon orang-orang untuk mendukung kerajaan Allah yang tidak terbatas. Tetapi dia berdiri di sana untuk menyampaikan firman Tuhan, dan dia tidak memiliki beban terhadap itu. Jemaat harus memelihara hal itu, jemaat harus berkata, “Pendeta, kami telah memperhatikan hal itu. Anda jangan khawatir, dan jangan sampai hal itu menjadi beban di hati anda. Kami ada untuk program misi ini. Kami menyediakan uang lebih dari apa yang anda pikirkan. Dan kami ada untuk gereja ini dan pelayanannya. Jangan sampai anda khawatir atau terbeban. Anda hanya perlu berdiri di sana dan memberitakan Firman Allah. Dan Minggu demi Minggu, berdasarkan firman Allah, kami akan berada di sini; mendedikasikan sebuah bagian dari segala sesuatu yang telah diberikan Allah kepada kami untuk memberikannya kepada Allah.” 

Dan itu merupakan cara Allah. Dan Tuhan menyucikan dan menguduskan cara itu.

Saudara yang terkasih, saya belum dapat mengakhiri khotbah ini. Anda tidak menyadari seberapa banyak saya telah meninggalkan khotbah saya. Ketika saya berkhotbah, saya banyak meninggalkan bagian-bagian yang ingin saya sampaikan. Ini adalah salah satunya, bolehkah saya memasukkannya? Seperti yang anda tahu, saya telah berkhotbah untuk waktu yang lama di Oklahoma. Dan gereja terbesar yang kami miliki di sana ketika saya berada di sana adalah Gereja First Baptist Kota Oklahoma.

Dan mereka memanggil seorang pendeta di Gereja First Baptist Kota Oklahoma. Dan mereka memiliki sebuah pengeluaran tahuan sekitar 75 ribu dolar setahun. Dan ketika pendeta itu datang ke sana, ke Gereja First Baptist Kota Oklahoma, pendeta itu berkata, “Anggaran ini tidak layak untuk gereja yang sangat besar ini.” Dan dia meyakinkan mereka untuk sebuah program yang layak bagi misi dan bagi gereja.

Dan pemimpin di gereja itu, ketika hal itu digambarkan, pemimpin itu berdiri dan berkata, “Kami tidak membutuhkannya, 75 dolar sudah cukup, hanya itu yang kami perlukan. Kami dapat membayar pendeta dan para pengurus gereja dan tagihan lampu dan mempertahankan kelangsungan gereja ini; hanya itu yang kami butuhkan. Tujuh puluh lima ribu dolar cukup, apa yang akan anda lakukan dengan uang yang lebih?”

Tetapi pendeta itu adalah seorang yang bijaksana dan kasih Tuhan berada di dalam jiwanya. Dan dia merupakan seorang jenderal yang hebat dan seorang pemimpin yang luar biasa; dan dia mulai mengajar dan berkhotbah kepada jemaat itu tentang hal-hal seperti ini: bahwa jika kita memiliki 100 juta dolar, itu tidak akan cukup, kebutuhan sangat luas dan kebutuhan kita sangat besar.

Dan saya memperoleh sebuah telegram kemarin. Gereja First Baptist di Kota Oklahoma, minggu yang lalu, menjanjikan lebih dari 444 ribu dolar kepada anggaran mereka, tetapi itu adalah tujuan utamanya. Bolehkah saya mengambil waktu sejenak, apa yang telah diletakkan oleh pendeta atas jemaat di Kota Oklahoma? “Jika saya memiliki 100 juta dolar setahun,” katanya, “itu tidak akan pernah cukup.”  

“Lalu, apa maksud anda Pendeta?”

Maksud saya sesederhana hal ini; kita diikat di dalam pekerjaan dan pelayanan terbesar di dunia ini. Anda perhatikan hal ini: berdasarkan hukum kita tidak dapat mengajar agar kepada anak-anak ini di sekolah. Ketika orang-orang Yahudi datang, anak-anak Yahudi datang ke dalam sekolah umum, dia tidak boleh diajarkan bertentangan dengan kehendak orang tuanya. Saya percaya tentang kebebasan beragama dan jika seseorang ingin menjadi seorang ateis, itu adalah haknya untuk menjadi seorang ateis. Jika seseorang adalah seorang Yahudi, adalah haknya untuk menjadi orang Yahudi dan jika dia adalah seorang katolik, adalah haknya untuk menjadi orang katolik. Dan jika ia adalah sesuatu, adalah haknya untuk menjadi seperti itu.

 Dan ketika kita mengirim anak-anak kita ke sekolah, saya ingin anak saya diajarkan tentang iman dan agama Yahudi, saya ingin anak-anak diajarkan tentang iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita memiliki pemisahan di dalam konstitusi antara gereja dan negara. Kemudian, apa yang akan anda lakukan? Apakah kita akan membawa anak-anak kita bertumbuh di dalam ateisme dan ketidakpedulian dan materialisme? Tidak! Mereka harus diajarkan kebenaran  kebenaran Allah. Di manakah mereka diajarkan tentang kebenaran Allah? Mereka harus diajarkan tentang kebenaran Allah di gereja-gereja kita. Kita harus menerima tanggung-jawab untuk latihan keagamaan dari anak-anak kita dan itu berarti sebuah sistem dari pendidikan itu sendiri. Kita harus membesarkannya dan mendukungnya. Kita memiliki berbagai pelayanan di kota ini, di jemaat ini, bagi orang-orang yang berada di sana. Kita mengundang orang muda ini untuk datang sehingga dia dapat menjadi gembala mereka dan mengasihi mereka dan mengkhotbahkan Firman kepada mereka. Kita memiliki tujuh misi di sini yang sedang memiliki ibadah di kota ini, di kota “Yerusalem” kita sendiri, tujuh dari mereka memiliki ibadah pada hari ini. Dan kemudian institusi-institusi milik kita ini, yaitu sekolah-sekolah kita dan misi-misi kita dan sekitarnya.

Oh, anda dapat mengeluarkan jeritan hati anda! Sangat kecil, sangat kecil; dan begitu banyak yang harus dilakukan, dokter-dokter yang berada di rumah sakit yang kecil dan sudah tua. Para misionaris, hanya satu orang dari mungkin sekitar 100 juta orang. Saya harus berhenti, segala sesuatu yang saya usahakan untuk memberitahukan anda adalah hal ini; bahwa seandainya gereja kita memberikan dan mendedikasikan kepada Allah 100 juta dolar setahun, itu merupakan jumlah yang kecil, di dalam sebuah dunia yang sangat besar dengan begitu banyak kebutuhannya. Oh, jiwaku, kita hanya berkehendak, kita tidak dapat melakukan hal lainnya. Kita mau. Ketika kita harus, kita bisa dan ketika kita bisa, kita akan melakukannya.

Baiklah, mari kita menyanyikan pujian kita. Siaran radio kita akan berlangsung hingga pukul 12.15. Jadi, ketika saya membuat seruan, bagi mereka yang sedang mendengarkan ibadah ini melalui siaran radio, yang sedang mendengarkan pesan pendeta kepada tubuh Kristus, semuanya telah bergabung dengan tepat secara bersama-sama. Dan anda semua memiliki sebuah tempat; tidak seorang pun yang dapat mengisinya kecuali anda, itu adalah tempat anda. Dan kita semua memiliki sebuah tempat, kita semua; itu adalah tempat kita, tempat Allah bagi kita. Allah telah memiliki tempat bagi anda di auditorium yang sangat luas ini. Serahkanlah hati anda kepada Allah, berlututlah di kursi anda, di samping radio anda, dan beritahukan kepada Tuhan tentang hal itu. Bukalah hati anda, undanglah Dia masuk ke dalam. Di bagi anda semua yang berada di ruangan ini pada pagi hari ini, seseorang dari anda, serahkanlah hati anda kepada Yesus, letakkan hidup anda kepada Yesus, anda boleh datang. “Pendeta, inilah seluruh keluarga saya, kami semua datang pada hari ini.” Anda boleh datang. mari datanglah. Sebagaimana Allah akan menyampaikan akan berfirman, meletakkan alasan itu ke dalam hati anda, ketika kita menyanyikan lagu ini, majulah ke depan; dan berdiri di dekat kami, lakukanlah sekarang ketika kita berdiri dan ketika kita bernyanyi. 

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.