ORDINANSI DARI PERJAMUAN TUHAN

(THE ORDINANCE OF THE LORD'S SUPPER)

 

Dr. W. A. Criswell

 

10-8-86A

1 Korintus 11:23-26

 

            Para diaken kita dipersilahkan untuk maju ke depan dan mengambil tempat mereka dan pemain organ kita akan tetap memainkan organ sementara mereka datang. dan kita akan membaca Firman Allah yang mulia dari 1 Korintus pasal 11 dimulai dari ayat 23 hingga ayat 26,

            "Sebab apa yang telah ku teruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan" – Paulus pergi ke Arab selama tiga tahun setelah penglihatan di jalan Damsyik, dan itulah yang dia rujuk, hal-hal ini dia terima melalui pernyataan langsung dari Tuhan. Allah memberitahukan kepada setiap rincian dari perjamuan kudus dan bersifat sorgawi ini, sebuah hal yang luar biasa,   

            "Sebab apa yang telah ku teruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan." Apa yang telah diberitahukan Tuhan kepadanya? "yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti,

            "Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!'

            " Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku – jika kamu mempercayaiKu,’ kata Tuhan, Aku akan menyelamatkan engkau di dalam hidup ini, di dalam hidup yang akan datang’—disebut sebuah kovenan, sebuah kontrak, sebuah janji suci dari Allah kepada kita.

            "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!'

            "Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang."

            Itulah yang disampaikan Tuhan kepada Rasul Paulus di dalam persekutuannya selama tiga tahun di Arab. Bukankah itu merupakan sebuah hal yang luar biasa bahwa dalam perjamuan itu, kita  melihat ke belakang, di dalam peringatan kita terhadap korban penebusan dari Juruselamat kita yang mulia, dan juga hal itu melihat ke depan terhadap hari yang penuh kemenangan ketika Dia datang kembali?

            Kita akan duduk di meja Tuhan. Kita akan memecahkan roti bersama-sama. Kita akan minum cawan bersama-sama di Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba.

            Dia berkata bahwa, "Mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."

            Sebuah kebesaran, kemuliaan, kebahagiaan, kumpulan haleluya dari keluarga Allah.  Hari kemenangan yang luar biasa ketika Tuhan datang kembali, "Ia mengambil roti, dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya dan memecahkannya," dan mereka semua berbagai dalam potongan roti itu.

            Dan rekan doa kita yang terkasih dan pelayan bagi ribuan orang di kota Dallas, Saudara Lanny Elmore, akan memimpin kita dalam doa ucapan syukur. Kemudian kita akan memecahkan roti bersama-sama di atas lutut kita.

            SAUDARA LENNY ELMORE: Bapa yang kami yang di sorga, betapa kami mengucap syukur kepadaMu dan memuji Engkau dalam karunia peringatan ini. Kami bersyukur kepadaMu bahwa kami dapat mengingat ekspresi dari kasihMu, kebaikanMu dan kemurahanMu kepada kami.

            Tuhan kami bersyukur kepadaMu bahwa kami dapat mengingat masa ketika Engkau menunjukkan kemurahanMu. Dan betapa kami bersyukur kepadaMu, Tuhan, bahwa kami dapat mengingat masa itu ketika kami menyerahkan hati kami dan hidup kami kepada Yesus dan memiliki jaminan atas keselamatanMu yang besar sampai selama-lamanya dan selama-lamanya di dalam jiwa kami.

            Dan Tuhan, kami berterima kasih kepadaMu, bahwa pada malam hari ini kami dapat datang bersama-sama dan mengadakan peringatan itu, mengingat tubuhMu yang diremukkan di atas salib, sehingga kami dapat dipulihkan. Bahwa Engkau telah menyerahkan hidupMu sehingga kami dapat hidup.

            Terima kasih Tuhan, bahwa kami dapat mengingat. Tetapi aku berdoa bahwa karena kami mengingat, bahwa Engkau akan menolong kami, bahwa Engkau akan membuat kami menyadari hal-hal yang harus kali lakukan dengan benar pada saat ini dan pada masa yang akan datang, karena kami mengingat Engkau dan apa yang telah Engkau lakukan bagi kami.

            Terima kasih untuk roti yang dipecahkan ini, mengingat tubuhMu yang telah dipecahkan, sehingga kami dapat pulih. Di dalam nama Yesus. Amin.

            DR. CRISWELL: Sekarang, dengan roti yang telah dipecahkan di atas tangan kita, mari kita berlutut di hadapan Tuhan,

 

Mari kita memecahkan roti bersama-sama di atas lutut kita,

Mari kita memecahkan roti bersama-sama di atas lutut kita;

Ketika aku berjimpuh di atas lututku, dengan wajahku menghadap takhta anugrah,

                        Oh Tuhan, bermurah hatilah terhadapku.

 

            " Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu. Ambillah dan makanlah menjadi peringatan akan Aku."

            Sekarang, kita boleh duduk kembali, "Demikian juga Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu sesudah makan."

            Bukankah itu merupakan sebuah nada tambahan yang luar biasa dalam kehidupan orang Kristen? Di dalam beberapa jam Dia akan disalibkan. Hal yang palig menyiksa dan kematian yang sangat menyakitkan yang pernah ditemukan oleh manusia.  

            Akan tetapi Dia mengucap syukur. Allah memiliki suatu tujuan sorgawi bagi Dia dan bagi kita. “Marilah kita berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

            "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita kepada iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

            Mengucap syukur di dalam segala sesuatu. Itulah iman Kristen. Tuhan, supaya saya dapat belajar untuk menjadi sama seperti Engkau ketika masalah-masalah menyerang dan kesulitan datang dan kekecewaan berlipat ganda. Semoga saya belajar untuk mengucap syukur dalam segala sesuatu.

            "Dan Dia mengucap syukur.” Saudara Roy Copeland, salah satu rekan pelayan kita di gereja, akan memimpin kita dalam doa ucapan syukur itu. Saudara Copeland?

            SAUDARA COPELAND: Bapa kami di sorga, kami sangat mengucap syukur bahwa kami dapat berkumpul di sini pada malam hari ini dan menyembah Engkau dalam roh dan kebenaran. Kami bersyukur kepadamu atas pujian yang sudah mengangkat hati kami kepadaMu untuk memuji namaMu yang kudus dan benar.

            Bapa, kami mengingat bahwa Engkau telah berkata, “Ujilah dirimu sendiri.” Kami tidak dapat mengambil Perjamuan Tuhan dengan semangat yang salah atau motif yang salah. Dan kami tidak dapat mempercayai diri kami sendiri untuk menguji diri kami sendiri, jadi kami meminta Roh Kudus akan menolong kami pada malam hari ini untuk membuka hati kami kepadaMu.

            Dan jika ada sesuatu di dalam hati kami yang melanggar perintahMu, ampuni dan kuduskanlah kami, dan tolong kami dalam kesempatan ini untuk memberi hati kami dan jiwa kami kepadaMu baru dan segar.

            Engkau memberitahukan kami bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa. Dan itu bukan darah sesuatu. Itu bukan darah lembu jantan atau kambing jantan, bahkan bukan pengorbanan manusia. Satu-satunya darah yang dapat menebus kami adalah darahMu yang mulia, yang telah Engkau di atas salib Kalvari.

            Setiap tetesannya tercurah bagi kami. Dalam hal inilah jaminan bagi kami bahwa Engkau telah mati bagi kami. Engkau telah bangkit dari kematian. Engkau telah naik kembali ke sebelah kanan Bapa, di sana Engkau menjadi pengantara bagi kami. Suatu hari Engkau akan kembali untuk menerima kami bagi diriMu sendiri.

            Dan, Bapa, hingga kemudian, dengan kerendahan hati dan sukacita kami mengambil bagian dalam sebuah perjamuan seperti ini, mengingat darahMu yang sudah tercurah. Kami melakukan semuanya demi Yesus dan untuk kemuliaanNya. Amin.  DR. CRISWELL: Amin.

            Sekarang, sekali lagi, mari kita berlutut di hadapan Tuhan.

 

Mari kita memecahkan roti bersama-sama di atas lutut kita,

Mari kita memecahkan roti bersama-sama di atas lutut kita;

Ketika aku bersimpuh di atas lututku, dengan wajahku menghadap takhta anugrah,

                        Oh Tuhan, bermurah hatilah terhadapku.

 

            "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku."

            Sekarang kita boleh duduk kembali. Kita akan menyanyikan sebuah himne seruan dan saya akan berdiri di sini dan menunggu anda untuk menyerahkan hati anda kepada Tuhan.

            "Saya ingin menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat saya,” atau untuk masuk ke dalam persekutuan jemaat, atau untuk menjawab panggilan sebuah tugas atau ketetapan yang telah Allah tempatkan di dalam hati anda. Anda boleh datang dan berdiri di dekat saya.

            Kami menyambut anda semua, baik yang ada di atas balkon atau yang ada di lantai bawah.

            "Allah telah berbicara kepada saya. Saya ingin menerima Tuhan sebagai Juruselamat saya.” Atau, “Saya ingin meletakkan hidup saya di dalam jemaat.” Atau, “Saya sedang menjawab sebuah panggilan Allah di dalam hati saya.”

            Anda boleh datang sekarang, saat kita berdiri dan saat kita bernyanyi.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.