PERJAMUAN TUHAN

(THE LORD’S SUPPER)

 

Dr. W. A. Criswell

 

14-9-86

I Korintus 11:23-26

 

Toby Snowden adalah pemimpin dari Perguruan Tinggi dan Karir kita dan kebanyakan di dalam pekerjaan dari orang dewasa kita, dan sekarang dia akan memimpin kita ketika kita meminta kehadiran Allah di dalam perjamuan suci ini dan keluarga yang sedang memecah-mecahkan roti.  Toby Snowden.

TOBY SNOWDEN: Oh, Tuhan, Tuhan kami, betapa sempurna namaMu di seluruh bumi, kami memuji Engkau atas keindahan dan kehebatan dan kebesaran Allah yang adalah Engkau. Kami bersyukur kepadaMu bahwa kami dapat masuk ke dalam tempat ibadah pada malam hari ini untuk merayakan sukacita yang kami ketahui di dalam Yesus, dan inilah doa kami supaya tidak ada yang berdiri dengan bermalas-malasan pada malam hari ini, tetapi kami semua sungguh-sungguh berpartisipasi di dalam tindakan penyembahan ini. 

Semoga segala sesuatu yang dilakukan berkenan di hadapanMu, dan Tuhan, secara khusus, kami berdoa pada malam hari ini agar pada saat undangan disampaikan, akan ada tuaian dan respon yang besar.

Inilah doa kami di dalam nama Yesus. Amin.

SPEAKER: Selamat malam bagi anda semua. Mari kita mengambil buku himne kita ketika kita berdiri dan bernyanyi bersama-sama dari nomor 40, pujian yang berjudul, “All Hail the Power In Jesus’ Name.”

Mari kita semua berdiri. Himne Nomor 40 di dalam buku himne kita. Mari kita semua bernyanyi bersama-sama.

(Beberapa himne yang berbeda telah dinyanyikan.)

SPEAKER: Amin. Terima kasih banyak. Silahkan duduk kembali.

Amin. Dan selamat datang bagi anda semua ke ibadah Minggu malam di First Baptist Dallas ini. Ini adalah sebuah waktu di dalam ibadah kita ketika kita menyambut mereka yang merupakan seorang tamu. Pada malam hari ini, kami ingin menyambut tamu-tamu terhormat kami yang setia, hanya tamu-tamu yang lurus hati.


 

Dan untuk menjadi seorang tamu yang setia pada malam hari ini, anda bukanlah anggota dari tubuh gereja lokal ini. Dan jika anda adalah salah satu tamu kami, kami ingin anda berdiri di sebuah tempat kehormatan, dan jika anda ingin berdiri sekarang, semua orang yang mengunjungi kami, yang merupakan salah satu tamu kami, maukah anda berdiri sekarang?

Orang-orang kami akan datang untuk menyambut anda. Dan kemudian saya akan menempatkan ke dalam tangan anda sebuah paket materi, seluruh tamu kami yang berada di ruangan ini.

Kami senang bahwa anda dapat berada bersama dengan kami pada malam hari ini. Segera setelah anda menerima paket materi itu, anda boleh duduk dan mulai mengisi bagian kartu itu dan akan anda tempatkan kembali di dalam piring persembahan. Dan pastikan, untuk meletakkan pita itu di atas jaket anda atau baju anda, karena di sana ada beberapa orang lainnya yang ingin menyambut anda.

Lalu, jemaat First Baptist, anda melihat di mana mereka berdiri. Lalu, dalam waktu yang singkat ketika kita saling memberi salam satu lain, mari kita pastikan bahwa kita menyambut mereka dalam Tuhan ketika mereka beribadah bersama dengan kita.

Dan atas nama pendeta kita dan staf kita, kami sangat gembira karena anda dapat berada di sini. Dan kami berdoa Allah akan memberkati anda dengan berlimpah-limpah karena beribadah bersama dengan kami pada malam hari ini.

Dan pemberitahuan bagi sebuah pasangan, saya ingin agar anda memberi perhatian. Sesuatu yang harus dilakukan, Konsili Kota Dallas akan membuat keputusan akhir mereka tentang zona ordinansi gereja.  

Bagi anda yang tinggal di metropoleks, anda sangat familiar dengan kami. Dan anda diundang sebagai sebuah anggota dan sebagai seorang Kristen—dan orang Kristen yang memiliki perhatian—pada tanggal 17 September siang di majelis Sidang Kota Dallas untuk hadir dan mewakili orang-orang Kristen Dallas, ketika Sidang ini akan membuat sebuah keputusan tentang penetapan wilayah ordinansi gereja.

Dan sekarang saya ingin setiap orang untuk melatih latihan aerobik mereka dan melompat di lorong bangku ini dan mengambil salah satu amplop ini. Setiap orang boleh melompat dan mengambil salah satu amplop itu. 


 

Di situ disebutkan, “Dua ribu gereja-gereja dan misi-misi baru di dalam Misi, Teksas.”  Hal itu tidaklah menyakitkan. Datanglah sekarang, melompatlah. Ambil amplop itu. Gereja kita memiliki sebuah tujuan, bulan ini, selama bulan September, untuk memberikan seratus lima puluh ribu dolar untuk misi-misi negara bagian.

Saudara yang terkasih, uang itu digunakan untuk menjangkau orang-orang di negara bagian yang sangat luas ini. Ambillah amplop ini dan berdoalah kepada Allah berapa yang ingin anda beri. Tujuan kita adalah seratus lima puluh ribu dolar. Kita dapat langsung mencapai jumlah itu jika setiap orang memberi. Dan kita akan melihat masyarakat dari negara bagian kita datang untuk mengenal Tuhan.

Kita sedang mendukung persembahan untuk misi negara bagian kita pada bulan Misi ini, Teksas, sehingga mereka juga dapat percaya. Terima kasih.

Dan bagi para tamu, ingatlah, sebentar lagi adalah momen untuk menempatkan kartu di dalam piring persembahan saat ia datang.

(Selingan musik.)

SPEAKER: Amin. Terima kasih, orkestra yang luar biasa. Kami mengasihi anda dan menghargai anda.

Mari kita mengambil buku himne kita dan bernyanyi bersama dari Nomor 456. Kita akan menyanyikan Penebus kita. 465, setiap orang dipersilahkan untuk berdiri ketika kita bernyanyi bersama-sama.

(Himne telah dinyanyikan.)

SPEAKER: Amin. Sekarang mari kita membuka Nomor 109 -- 109, saat kita mempersiapakan diri untuk Perjamuan Tuhan. Orkestra kita akan berhenti bermain untuk saat ini. Dan saya beritahukan kepada semua diaken yang akan melayani Perjamuan Tuhan supaya anda mengambil posisi anda setelah doa persembahan berkata “Amin.”  

Saat orkestra kita pergi, ketika kita sedang bersiap-siap untuk perjamuan Tuhan, mari kita menyanyikan himne yang indah ini, yang berjudul, “Blessed Redeemer.” Bait pertama dan yang terakhir.


 

(Himne telah dinyanyikan.)

SPEAKER: Amin. Anda dipersilahkan duduk kembali. Silahkann berlutut di depan anda. Kita semua akan berlutut bersama-sama saat kita berdoa. Lee Hunt akan memimpin doa persembahan kita. 

LEE HUNT: Tuhan kami yang mulia, Penebus kami yang penuh berkat, kami bersyukur kepadaMu pada malam hari ini, untuk semua yang telah Engkau lakukan untuk kami, untuk kasih yang telah Engkau berikan kepada kami. Sangat besar sehingga kami tidak dapat memahaminya.

Dan kami bersyukur kepadaMu, karena saat ini kami dapat berkumpul bersama-sama ketika kami menyembah Engkau dan ketika kami melihat Roh yang penuh berkat yang telah Engkau kirim bagi kami.

Kami bersyukur kepadaMu atas sebagian dari ibadah kami ini, ketika kami mengembalikan kepadaMu, persepuluhanMu dan persembahan kami yang olehnya Engkau telah memberkati kami. Engkau begitu baik bagi kami.

Dan Tuhan, kami melakukannya dengan penuh sukacita, dan kami bersyukur kepadaMu bahwa kami memiliki keistimewaan itu, dan kami bersyukur kepadaMu di dalam nama Yesus. Amin.

(Selingan musik.)

DR. CRISWELL: Ini adalah pertama kalinya saya meminta jemaat untuk membaca bagian yang terdapat dalam 1 Korintus, tentang Perjamuan Tuhan. Saya selalu membaca bagian itu dari atas mimbar.

Kali ini, kita akan membacanya bersama-sama. 1 Korintus pasal 11. Dan kita akan membaca ayat 23 hingga ayat 26.

Sekarang, mari kita semua membacanya bersama-sama, ayat, 23‑26, “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya;

“Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”’

“Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

“Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Di dalam momen persiapan ini, dapatkah saya mengambil sebuah kesempatan untuk menunjukkan bahwa bagi saya, bukankah ini merupakan hal yang tidak biasa yang sukar untuk dipercayai tentang iman Kristen dan tentang tujuan dan wahyu Allah di dalam pengalaman iman dan anugerah kita

Anda perhatikanlah, Tuhan tidak berkata, “Perbuatlah ini menjadi peringatan FirmanKu yang luar biasa.”

Akan tetapi tidak pernah ada orang yang berbicara seperti orang itu. Tidak ada kata-kata di dalam pembicaraan manusia atau  bahasa manusia atau pikiran manusia yang dapat dibandingkan dengan perkataan Kristus. Tetapi Dia tidak pernah berkata, “Ingatlah perkataanKu.”

Tidak seorang pun yang pernah ditempa sama seperti Tuhan kita. Hal itu tidak pernah terlihat di Israel. Mereka takjub atas perbuatan yang Dia lakukan pada masa Dia hidup dalam daging. Akan tetapi, Dia tidak pernah berkata, “Perbuatlah ini, menjadi peringatan akan pekerjaan-pekerjaanKu yang luar biasa.”

Dan yang paling menakjubkan dari semuanya bagi saya, kebangkitan yang mulia, yang tanpanya tidak akan ada Tuhan yang hidup yang akan datang kembali. Tetapi Dia tidak pernah berkata, “Perbuatlah ini, menjadi peringatan akan kebangkitanKu yang penuh kejayaan.”

Apa yang Dia sampaikan adalah, “Inilah tubuhKu, inilah darahKu, ingatlah akan Aku.”

Bukankah itu merupakan sebuah hal yang aneh dan hal yang ganjil? Bahwa di dalam iman Yudeo-Kristen kita menyebutnya untuk mengingat penderitaan dan darah serta penyaliban. Inilah hal-hal yang diminta oleh Allah untuk kita ingat.

Bukankah itu sangat berada di bawah iman Yudaistik? Paskah yang mereka peringati atas perbudakan mereka di Mesir, ketika mereka berseru kepada Allah untuk membebaskan mereka.

Bukankah benar bahwa bangsa-bangsa di dunia dan orang-orang dunia memperingati kemenangan mereka yang hebat? Tetapi di dalam iman Yudeo-Kristen, kita memperingati hati kita yang luka, penumpahan darah kita, perbudakan kita, pencurahan darah, penderitaan dan kematian.

Itulah sebabnya mengapa saya berpikir bahwa tidak ada iman yang begitu reflektif dari perjalanan hidup ini seperti yang terdapat dalam Kitab Suci. Allah telah membebaskan kita keluar dari perbudakan Mesir yang gelap. Dan Allah telah menebus kita dari kutukan dosa-dosa kita di dalam penderitaan dan pencobaan dari salib Kalvari:

“Perbuatlah ini,” kataNya, “menjadi peringatan akan Aku.”

Dan bagi keluarga kita di dalam Tuhan, untuk membesarkan dan untuk memperingati peringatan yang indah dari penderitaan, kematian yang menebus dari Tuhan kita, yang menyenangkan Dia, menghormati namaNya, dan mengikat kita di dalam kasih dan anugerah sebagai sebuah keluarga.

“Dan Dia mengambil roti itu dan memberkatinya.” Kemudian Ia memecah-mecahkannya, dan mereka semua memakan sepotong roti itu. Dr. Lamar Cooper adalah Dekan dari Pelajar Sarjana kita dan professor dari Perjanjian Lama dan Ibrani di dalam akademi pengkhotbah kita di gereja ini. Dan dia akan memimpin kita di dalam doa ucapan syukur atas persembahan tubuh Tuhan kita.

Dr. Cooper?

DR. COOPER: Bapa kami di sorga, merupakan yang sangat universal di antara budaya-budaya dari dunia kami bahwa roti itu dikenal sebagai bahan pokok dari kehidupan. Dan karena kami sangat bergantung atas hal itu dan kami mengenal kepentingannya, Engkau telah mengajar kami untuk berdoa, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.”

Dan Engkau telah mengajar kami bahwa kami harus melihat Engkau untuk kebutuhan kami sehari-hari. Dan betapa lebih benar lagi ketika Engkau memilih elemen ini sebagai simbol pengorbananMu di Kalvari. Sebab sesungguhnya, kami membutuhkan roti yang turun dari sorga di dalam Kristus Yesus Tuhan kami.

Sebab itu adalah roti dari penderitaan, roti dari penderitaanMu di Kalvari sehingga dapat membuat kami untuk dapat dapat duduk di mejaMu, dengan undanganMu, dan untuk mengambil bagian dan memiliki persekutuan satu sama lain; tetapi yang lebih penting, bersekutu denganMu melalui Yesus Kristus Tuhan kami, yang telah memberikan diriNya sendiri bagi kami dan yang di dalam namaNya kami berdoa. Amin.

(Selingan musik.)


 

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.