KEMAJUAN LUAR BIASA DALAM MISI

(BOLD ADVANCE IN MISSIONS )

 

Dr. W. A. Criswell

 

04-12-77

I Korintus 9:16-17

 

            Kami mengucapkan selamat datang bagi orang-orang yang berada di sini yang tidak pergi ke pertandingan football Cowboy. Ketika gereja kita padat dengan orang pada pukul delapan lima belas, saya pikir, mereka datang lebih awal agar dapat pergi ke sana. Tetapi gereja penuh kembali di sini pada pukul sepuluh lima puluh. Dan hal itu membuat hati saya berbahagia.

            Seperti yang anda tahu, kita sedang berkhotbah melalui Kitab Kisah Rasul, tetapi pagi ini saya berpaling agar dapat menyampaikan sebuah khotbah sehubungan dengan minggu doa kita untuk misi luar negeri dan persembahan Natal Lottie Moon kita. 

            Jadi, kita akan mulai dengan sedikit presentasi eksegesis dari dua ayat di dalam surat 1 Korintus pasal 9. 1 Korintus pasal 9, ayat 16 dan 17.

            Saya telah bertanya kepada Dr. Patterson, "Apakah anda membawa Alkitab Perjanjian Baru bahasa Yunani anda bersama dengan anda?” 

            Dia berkata, “Saya selalu membawanya.”

            Lalu saya berkata, “Anda akan tertarik dengan pengantar singkat ini sehubungan dengan teks kita.”

            Judul dari khotbah kita ini adalah  alasan atau motif bagi misi, KEMAJUAN YANG HEBAT DALAM KEGIATAN MISIONARIS kita.

            I Korintus 9:16, 17.  Paulus menulis: Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. 

            Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.

            Kalau andaikata aku secara sukarela atas hal itu, jika aku memilihnya, maka di sana ada sesuatu yang bertambah bagiku, suatu kemuliaan, suatu pujian, suatu prestasi yang dikenal jika aku melakukan hal ini atas kehendakku sendiri.    

            Tetapi andaikata bertentangan dengan kehendakku, jika aku tidak memilih untuk melakukannya, Tuhan telah campur tangan di dalam hidupku, meletakkan tanganNya atasku dan memanggilku ke dalam pelayanan ini dan mengutus aku sebagai seorang misionaris. 

            Jika bertentangan dengan kehendakku, jika aku tidak sukarela terhadap hal itu, meskipun demikian sebuah tugas penyelengaraan injil telah ditanggungkan kepadaku. 

            Lalu, untuk sebuah sajian dari sedikit eksegesis: Di sana ada sebuah kata. Itu adalah kata sifat di dalam bahasa Yunani, hekon, di sini diterjemahkan dengan kehendak.  Hekon berarti kehendak. Itu adalah sebuah kata sifat. Itu berarti kemauan. Itu berarti sebuah kerelaan. 

            Jika aku berkehendak, hekon.  Di dalam hal ini aku mendapat sebuah upah. Tetapi jika bertentangan dengan kehendakku, kemudian dia menggunakan sebuah alfa primitif di depannya, ahekon.  Tetapi untuk dua vokal, jika mereka diletakkan bersama-sama seperti itu, yang kedua akan gugur. Jadi, kata  itu menjadi akon

            Jadi apa yang dia sampaikan adalah: Jika aku hekon, lalu, aku berhak mendapat upah. Tetapi andaikata akon, lalu meskipun begitu sebuah oikonomia, diterjemahkan di sini dengan tugas penyelengaraan yang merupakan sebuah terjemahan yang baik. 

            Sebuah oikonomia ditanggungkan kepadaku.  Oikonomia merupakan sebuah tugas penyelenggaraan. Itu adalah sebuah tugas. Itu adalah sebuah dunia perbudakan. 

            Seseorang yang memimpin sebuah rumah yang besar, atau katakanlah seorang tuan tanah akan memiliki seorang pelayannya yang berbakat untuk bertanggung-jawab atas seluruh miliknya itu. Dan tanggung-jawab itu, disebut dengan sebuah oikonomia, sebuah tugas penyelenggaraan, sebuah administrasi.

            Sebagai contoh, kita membayangkan tentang budak-budak ini di daerah Selatan, seperti yang anda tahu, berada di sana memetik kapas dan segala sesuatu dan saya tidak berkata itu terjadi pada sekarang ini.  

            Tetapi tidakkah anda tahu pada masa sebelum perang saudara, di seluruh Selatan secara praktis segala perkebunan besar dijalankan oleh orang-orang berkulit hitam itu?

            Seorang kulit hitam akan mengawasi semua itu. Dan tuannya mempercayakan ke dalam tangannya seluruh lahan luas yang menjadi karakteristik daerah Selatan. 

            Anda akan melihat rumah-rumah perkebunan di Lousiana, di Missisipi, hal-hal yang indah di Georgia. Budak-budak yang melakukan hal itu. Dan ini adalah sebuah dunia perbudakan.

            Oikonomia adalah sebuah dunia perbudakan. Ini adalah budak yang telah memilih untuk mengatur lahan yang besar ini atas rumah tangga tuannya.

            Lalu, Paulus berkata: Seandainya aku melakukannya, aku mendapat upah, jika ku relawan. Tetapi jika aku memilih untuk tidak melakukannya, yang tidak aku lakukan, meskipun demikian, sebuah oikonomia, sebuah administrasi sebagai seorang budak dan kemudian kata ini diterjemahkan dengan kata “ditanggungkan.” Itu adalah sebuah kata yang indah.

            Kata Yunani untuk percaya adalah pistis.  Lalu, ketika anda membuat sebuah kesempurnaan dari hal itu, kata itu adalah pistuemai.  Itu adalah sebuah indikatif,  pepisteumai.  Itu adalah kesempurnaan. 

            Dan di sini diterjemahkan dengan “ditanggungkan” dibangun di atas kata pistio (fonetik) untuk percaya, untuk beriman di dalamnya, untuk yakin. Sebuah administrasi yang telah dipercayakan kepadaku.

            Tuhan percaya kepadaku dan menanggungkan kedalam tanganku pelayanan ini dengan menjadi seorang misionaris, memberitakan injil. Berusaha untuk membuat Yesus dikenal di dunia.

            Dan dari semua perkataan yang dia sampaikan: Kepentingan yang ditanggungkan atasku. Ya, celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil. Dan hal itu membangkitkan sesuatu ke dalam khotbah saya hari ini, yaitu tentang alasan bagi misi. 

            Kepentingan yang telah diletakkan atasku sebuah oikonomia yang telah dipercayakan kepadaku. Dan aku tidak memiliki pilihan. Itu adalah sesuatu yang telah Allah letakkan ke atasku. 

            Baiklah, mari kita mengambil yang pertama. Kepentingan itu telah diletakkan atasku. Keterhilangan dari orang-orang dunia. Apakah itu sebuah mode teologi bahwa orang yang terhilang tanpa Kristus?    

            Anda memiliki seluruh mode itu. Mereka datang dan pergi. Ada mode dalam makanan dan mode dalam pakaian dan mode dalam nyanyian dan mode dalam segala sesuatu. Ada mode dalam teologi. 

            Ada hal-hal yang muncul ke depan dan seluruh teologia ini berbicara tentang itu dan menulis tentang hal itu dan berkumpul tentang hal itu dan berbicara tentang hal itu dan mengajar tentang hal itu dan mendiskusikan hal itu dan anda hanya berkata itu adalah adalah mode dan setelah sesaat, dua puluh tahun kemudian akan menjadi sesuatu yang lain.     

            Adakah mode di dalam teologi dan apakah ini salah satunya bahwa orang terhilang tanpa Kristus, bahwa mereka menghadapi penghakiman dan hukuman dan neraka tanpa Juruselamat? Apakah itu sebuah mode? Pada tahun 1740, sebagai contoh, seandainya anda telah pergi ke gereja, anda mungkin telah mendengar Jonathan Edwards mengkhotbahkan sebuah khotbah yang sangat terkenal yang berjudul:  PARA PENDOSA DI TANGAN ALLAH YANG MURKA. 

            Dan seperti teologia itu, ada dapat membayangkan kuasa Kristus yang datang dari Dia karena Jonathan Edwards telah berkhotbah dengan hidung yang berada di atas manuskripnya. 

             Dan ketika dia menyampaikan khotbah itu: PARA PENDOSA DI TANGAN ALLAH YANG MURKA, dengan muka yang tertunduk dia membaca khotbah itu, akan tetapi orang-orang menangis dalam teror penghukuman terhadap hari penghakiman itu dan api neraka. 

            Lalu, itu terjadi pada tahun 1740. Tetapi itu merupakan sebuah serangan terhadap sebuah kecanggihan dan telinga yang berbudaya untuk mendengar sebuah khotbah seperti itu yang berbicara tentang api dan belerang dan neraka serta penghukuman.

            Lalu, apakah itu hanya sebuah mode teologi? Apakah itu adalah sesuatu yang menarik pada masa Jonathan Edward. Tetapi pada masa kita, sebuah hal seperti itu adalah sesuatu yang sukar untuk dipikirkan. 

            Baiklah, apa yang mengganggu saya tentang sebuah diskusi seperti ini, apakah itu benar atau tidak benar? Adakah sebuah penghukuman yang kita hadapi? Adakah sebuah neraka dan sebuah penghukuman, tempat yang darinya kita harus dibebaskan? Apakah demikian atau tidak demikian? 

            Oh, ini adalah sebuah hal yang mana saya tidak dapat mempertaruhkannya. Saya tidak boleh membuat kesalahan atau disesatkan. Apakah di sana ada sebuah penghukuman atau adalah di sana sebuah neraka? Adakah? 

            Baiklah, bolehkah saya menjawab hal itu dalam dua cara? Yang pertama. Ketidaksamaan dan ketidakadilan dalam hidup meyakinkan saya bahwa suatu tempat, suatu waktu, entah bagaimana, pada suatu hari, itu akan menjadi sebuah perbaikan dari kesalahan di dunia ini. 

            Hitler tidak pernah dibawa ke penghakiman. Hitler tidak pernah dibawa ke dalam sebuah penilaian. Hitelr tidak pernah didakwa di depan sebuah sidang. 

            Tetapi entah bagiamana, sesuatu di dalam dunia ini berkata bahwa pada suatu hari dia akan menghadapi kekejaman yang hebat itu yang telah menghancurkan jutaan orang Yahudi dan yang mencemplungkan delapan belas juta orang ke dalam darah dan ke dalam kematian. 

            Atau ambillah seseorang yang baik dan kudus. Saya membayangkan seseorang sekarang ini, mati, terpotong, seseorang yang saleh dan seseorang yang kudus. Apakah tidak ada di suatu tempat, suatu hari, suatu waktu ketika kesalahan ini tidak dibuat menjadi benar?

            Dengarlah saudara, sepasti ada air di dunia ini dan sepasti ada udara di dunia ini, sama pastinya ada moralitas di dunia ini. Dan kita tidak dapat luput darinya.

            Tepat seperti bagaimana anda akan membuang air dari planet ini? Apa yang akan anda lakukan? Tepat seperti bagimana anda akan pergi membuang udara dari dunia ini?

            Itu adalah hal yang sama. Moralitas berada di dalam dunia ini. Itu adalah sebuah bagian dari saya. Saya tidak dapat melarikannya. Anda tidak dapat. Sekalipun di sana ada suatu suku yang begitu rendah seperti tidak pernah merasakan denyut nadi dari kesibukan dan denyut dari apa yang benar dan apa yang salah.

            Ada moralitas di sini sama seperti ada air di sini dan ada pegunungan di sini dan ada tanah di sini dan ada langit di sini. Moralitas tidak kurang nyata. Dan pada suatu tempat pada, suatu hari Allah akan membawa penilaian terhadap apa yang benar dan apa yang salah di dunia ini.  

            Hal yang kedua. Dan tentu saja, semua ini termasuk bagi saya. Saya tidak dapat melarikan bahwa Dia, yang mengambil bayi kecil di tanganNya dan memberkati mereka, yang hatiNya digerakkan oleh belas kasihan terhadap orang-orang yang lapar atau yang haus atau yang tertekan atau yang miskin atau yang dilupakan.

            Saya tidak dapat melupakan bahwa adalah Dia yang paling sering berbicara tentang penghakiman dan penghukuman yang mengikuti sesudahnya bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Saya tidak dapat melarikan hal itu.

            Adalah Tuhan yang berkata: Bahwa di dalam neraka dia mengangkat matanya sementara ia menderita kesakitan dalam nyala api. 

            Adalah Tuhan yang berkata: Bahwa orang-orang ini akan pergi ke dalam hukuman kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

            Adalah manusia ini, Paulus yang menulis: Di dalam nyala api ia akan datang dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus.

            Adalah Rasul Yohanes yang kudus yang bersandar dekat pangkuan Tuhan kita pada Perjamuan Tuhan yang menulis: Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. 

            Adalah Simon Petrus yang berkhotbah, yang berkata: dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

            Jika saya memiliki hak untuk mempercayai firman yang kudus ini sepenuhnya, maka saya ditakutkan oleh hukuman yang mengerikan yang sedang menanti dan neraka yang membara yang kedalamnya orang-orang akan dicemplungkan, yaitu orang yang tidak mematuhi injil Kristus. Terhilang, terhilang.

            Suatu ketika saya membaca di dalam sebuah khotbah yang disampaikan oleh Dr. George W. Truett yang telah berdiri di meja ini selama empat puluh tujuh tahun.

            Suatu ketika saya membaca di dalam sebuah khotbah Dr. Truett yang berkata seperti ini kepada seorang pria yang tidak percaya akan penghakiman ini dan yang tidak percaya neraka. Dr. Trueet berkata kepadanya seperti dia catat dalam khotbahnya ini. Dr. Truett berkata, “Sahabatku, jika saya benar bahwa di sana ada sebuah neraka dan anda salah, seluruh tragedi itu akan menghadapi jiwa anda, anda telah kehilangan segala sesuatu. 

            Tetapi jika saya salah dan anda benar, saya tidak kehilangan apapun. Sebab hidup saya telah diberkati oleh anugerah yang manis dari Tuhan Yesus yang mulia.”

            Alasan-alasan bagi misi, kepentingan yang telah diletakkan atasku. Celakalah aku jika aku tidak memberitakan injil Kristus. Terhilang, terhilang tanpa Kristus. Alasan-alasan bagi Kristus.

            Nomor dua. Kepentingan itu telah diletakkan atasku. Aku adalah seseorang yang berada di bawah otoritas. Aku memiliki sebuah mandat dari sorga. Kita memilikinya. Kita semua di bawah otoritasNya. Dan amanat agung telah disampaikan dengan jelas. Kita membaca salah satu dari antaranya di dalam Lukas. 

            Satunya lagi berasal dari Matius yang telah kita ingat semenjak kanak-kanak: Kemana saja kita pergi kita harus menjadikan bangsa-bangsa menjadi murid-murid Tuhan.

            Dan yang lainnya dari Kisah Rasul: Dan kamu akan menjadi saksiKu di Yudea, Yerusalem, di Samaria, hingga ke ujung bumi. Bagaimana saya dapat melarikan hal itu dan menyebut diri saya sebagi seorang pengikut Anak Domba?

            Salah satu gambar yang paling mengesankan yang saya tahu, sebuah lukisan, adalah lukisan Tuhan Yesus dengan tanganNya, berada di atas bahu Rasul Yohanes muda dan dengan tanganNya yang lain, Dia sedang menunjuk ke seluruh dunia.

            Dan Yohanes berdiri di sana di samping Tuhan. Menunjuk kepada dunia, Yohanes berdiri di sana dengan sebuah pandangan dari komitmen yang dalam yang tertulis di atas wajahnya. Itu adalah mandat kita. Kita tidak dapat melarikannya.

            Seseorang pergi menemui Iron Duke of Wellington dan berkata. “Haruskah kita memberitakan injil kepada setiap makhluk?”

            Dan Iron Duke menjawab, ‘Tuan,  apakah perintah anda? Apakah perintah anda?”

            Alfred Lord Tennyson menulis di dalam Charge of the Light Brigade

Tidak ada alasan untuk mengapa

Tidak untuk membuat jawaban

Hanya untuk melakukan dan mati

Ke dalam lembah kematian

Menunggang sejauh enam ratus

Meriam di sebelah kanan di mereka

Meriam di sebelah kiri mereka

Meriam di depan mereka

Meraung dan bergemuruh

Yang sangat rebut

Tembakan dan geranat

Dengan berani mereka menunggang dan sangat baik

Ke dalam rahang kematian

Ke dalam mulut neraka

Menunggang sejauh enam ratus

Kita diharapkan untuk seperti itu.

            Kita adalah pria dan wanita dibawah otoritas. Dan kita memiliki sebuah mandat dari sorga. Dan apakah kita hidup atau mati, secara pokok tergantung kepada amanat agung itu. 

            Kita memiliki kisah, dua ribu tahun yang lalu tentang hal itu tertulis di atas lembaran-lembaran sejarah, yang terbuka bagi kita untuk dilihat. Ada sebuah waktu ketika pusat dari iman Kristen berada di Yerusalem. 

            Tetapi seperti yang anda tahu, hal itu berkembang ke dalam sebuah kepercayaan Ebionit. Tidak lebih dari pada sebuah bidat dari hukum Musa. Dan mati. 

            Pusat utama iman Kristen selanjutnya adalah di Antiokhia. Dan untuk suatu masa mereka mengirim misionaris-misionaris kita, Paulus, Silas, Barnabas, Markus. Oh, betaoa mulianya. Kemudian Antiokhia dihancurkan oleh formalisme dan sikap acuh tak acuh.

            Dan pusat iman Kristen akhirnya tiba di Konstantinopel. Dan sebagai ibukota kekaisaran Byzantine selama tiga ratus tahun, para pengkhotbah itu seperti John Chrysostom dan seluruh bishop itu dan para gembala dan para misionaris membuat kekaisaran timur dari kekaisaran Roma bercahaya dalam kemuliaan Allah.    

            Kemudian ia menjadi dingin dan mati. Dan pusat iman Kristen adalah Roma. Dan dari Roma muncullah gerakan misionaris yang menginjili orang Mungut dan orang Skotlandia dan orang Irlandia dan orang Inggris dan orang Anglo dan Titans dan Jerman dan Prancis dan orang Belgia.

            Dan seluruh Eropa Utara masuk ke dalam iman Kristen dari dorongan hati yang tinggal di dalam hati jemaat Roma. Kemudian Roma dipenuhi dengan ribuan penyimpangan. 

            Dan gerakan misionaris yang besar ditransfer ke Jerman dan Geneva dan  ke Edinburg di bawah para pemimpin Reformasi. Dan di sana ada sesuatu yang baru, yang mengalir dengan dedikasi yang luar biasa kepada Kristus Tuhan.

            Kemudian reformasi berhenti di dalam rincian yang teologi yang tidak penting. Kematian dari orthodoksi dan pusat utama dari iman Kristen ditransfer ke Inggris.

            Dan dari Kettering Baptist Mission Society kita. Dan dari London, London Mission Society datanglah orang-orang yang menginjili dunia kolonial yang sedang menanam bendera Kristus, sedang menanam jemaat-jemaat Kristus di seluruh bumi. 

            Dan Inggris menjadi tenang dan acuh tak acuh, menutup seluruh misinya di dunia. Dan Tuhan membangkitkan Amerika. 

Amerika, Amerika. 

            Allah telah mencurahkan anugerahNya atasmu.

            Oh, Amerika, Amerika, Amerika.  Allah tidak akan pernah mengijinkan kehancuran sebuah bangsa yang mengirim misionaris-misionaris yang memberitakan injil yang orang-orangnya adalah kudus dan saleh dan bersunguh-sungguh.

            Tetapi saya menjadi takut. Dan teror kadang-kadang menggetarkan jiwa saya. Sebab Amerika saya seperti anak-anak kita akan melihatnya dan mengetahuinya. 

            Seluruh sejarah yang hebat dari denominasi sedang mengalami kompromi dalam semangat misionaris mereka, yang dikirim sedikit demi sedikit, diberi makan dengan suatu filsafat humanistik yang percaya bahwa semua manusia yang ada di sana yang merupakan Hindu atau Budha atau Shinto sama baiknya dengan kita yang merupakan orang Kristen. Mereka tidak terhilang.

            Mereka tidak membutuhkan seorang Juruselamat. Hanya mengajar mereka bagaimana untuk menjadi orang Budha yang lebih baik atau orang Hindu yang lebih baik atau orang Shinto yang lebih baik atu Konfusius yang lebih baik atau Animis yang lebih baik.

            Dan seperti yang Tuhan sampaikan kepada jemaat Efesus: Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya. Dua ribu tahun dari sejarah di mana Allah telah melakukan hal itu.

            Tidakkah kita akan gentar di hadapan firman Tuhan? Saya katakan, kita tidak memiliki pilihan, sebuah oikonomia.  Sebuah administrasi yang telah dipercayakan kepada kita. Kepentingan yang telah diletakkan atas kita. Celakalah aku, bagi kita jika kita tidak memberitakan injil. 

            Yang ketiga. Dan Leo, apakah anda sungguh-sungguh mengingat hal ini. Sebuah alasan bagi misi. 

            Apa yang akan kita lakukan dengan anak laki-laki dan anak-anak perempuan serta orang-orang muda yang datang dan berkata, “Allah telah memanggil saya untuk menjadi seorang misionaris?”

            Mengapa, kemarin sore dari Millie Kohn's Minicamp, memberikan sebuah undangan. Salah satu misionaris kita menyampaikan pesan dan beberapa dari anak laki-laki itu dan anak-anak perempuan itu datang menjawab panggilan untuk menjadi seorang misionaris. 

            Kisah Rasul pasal 13 dimulai seperti itu. Dan Roh Kudus berkata: Khususkanlah Barnabas dan Paulus bagiku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka. Apa yang akan kita lakukan terhadap hal itu?

            Lalu, Leo, kita pergi ke sekolah pada masa Depresi. Dan saya ingat pada tahun 1934 ada lima orang muda di seminari kita yang membuat sebuah lukisan tentang diri mereka sendiri, mereka berlima berdiri bersama-sama.

            Dan mereka mengirim gambar itu ke seluruh Konvensi Baptis Selatan dengan perkataan: “Kami telah dipanggil. Kami telah disiapkan. Kami siap untuk pergi dan tidak seorang pun yang mau mengutus kami.” Apakah anda mengingat itu?

            Oh, Konvensi Baptis Selatan pertama yang saya hadiri adalah pada tahun 1933 di Washington D. C. 

            Dan Charles E. Madry, kepala dari Badan Misi Luar Negeri berkata, “Badan Misi Luar Negeri berada di dalam kebangkrutan yang sesungguhnya.” 

            Dan Dr. J. B. Lawrence, kepala dari Badan Rumah Misi berkata, “Kita tidak memiliki cara untuk membayar hutang kita.” 

            Dan saya membaca sebuah traktat yang diterbitkan pada masa itu, “Apakah Baptis Selatan akan mengeluarkan urusan misi?”

            Pada tahun itu saya mengambil persembahan Natal Lootie Moon yang pertama. Dan itu merupakan respon dari jemaat kita yang membuat Badan Misi Luar Negeri kita keluar dari defisit ke dalam sebuah masa depan yang cemerlang dan menyelamatkan Badan Rumah Misi kita.

            Kita menghadapi sebuah prospek bencana yang mengerikan dibanding dengan apa yang telah kita lakukan pada masa-masa Depresi. Jika jemaat kita kehilangan komitmen yang besar itu untuk pemberitaan injil dan penginjilan dunia.

            Itu merupakan hal yang mudah di dunia ini bagi para pengkhotbah muda ini untuk diajar. Lalu, anda akan menjadi seorang konselor. Jadi mereka mengajarkan mereka untuk menjadi konselor.

            Dan anda memberikan diri anda kepada seluruh kepentingan masyarakat ini. Anda harus menjadi suara hati dari komunitas. Dan mereka berpaling dari penginjilan. Dan mereka berpaling dari misi. 

            Dan mereka berpaling dari penyampaikan firman Allah. Dan mereka menjadi ahli jiwa yang terbaik atau psikolog yang handal atau pekerja sosial yang luar biasa. Tetapi mereka bukan lagi pengkhotbah. Mereka bukan lagi misionaris. 

            Anda tidak perlu khawatir tentang kelompok-kelompok masyarakat ini. Mereka akan terus melaju. Anda tidak memerlukan para psikiater ini. Mereka akan mengubah mereka keluar dari sekolah-sekolah medis.

            Apa yang perlu kita khawatirkan adalah Tuhan Allah, siapa yang akan memberitakan injil? Siapa yang akan memanggil manusia untuk bertobat dalam iman? Siapa yang akan pergi sebagai seorang misionaris? Siapa yang akan membangun gereja-gereja? Siapa yang akan menabur injil?

            Celakalah aku jika aku tidak memberitakannya. Sebab kepentingan itu telah diletakkan atasku. Dan oikonomia, sebuah dispensasi telah ditanggungkan kepadaku.         

            Yang terakhir. Alasan-alasan bagi misi. Himbauan yang tidak terkendalikan di dalam hati anda untuk membagi berkat Allah yang telah diberikan kepada anda. 

            Lalu, ini seharusnya menjadi sebuah lelucon. Saya tidak tahu seberapa lucu hal ini. Tetapi saya berharap ini menjadi sebuah lelucon. Saya telah mendengarnya beberapa kali.

            Seorang sahabat berkata kepada yang lainnya, “Bagaimana istrimu?” 

            Dan dia menjawab, “Dibandingkan kepada apa?”

            Lalu saya berpikir tentang musim Ucapan Syukur kita yang telah kita lalui. Betapa kita harus mengucap syukur. Dibandingkan dengan apa?

            Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu bahwa aku memiliki makanan untuk dimakan? Yang dibandingkan kepada apa? Aku mengucap syukur kepadaMu, aku memiliki makanan untuk dimakan. Sebab orang-orang yang berada di sana kelaparan hingga mati. Seperti itukah? Dibandingkan kepada apa? 

            Atau, ya Allah, aku mengucap syukur bahwa aku memiliki kesehatan sementara orang ini menderita dalam sakit dan layu serta mati. Apakah itu cara saya mengucap syukur? Jika saya sehat dan dia sekarat. Seperti itukah? Dibandingkan dengan apa?

            Atau, ya Allah aku mengucap syukur bahwa aku hidup dalam kemakmuran sementara orang yang berada di sana binasa di dalam kemiskinan. Apakah itu cara mengapa saya mengucap syukur?

            Tuhan kau mengucap syukur kepadaMu, aku tidak seperti orang lain. Orang ini kelaparan hingga mati. Dan orang itu berada di atas ranjang kesakitan dan yang ini sedang berada di dalam penderitaan yang malang. Apakah itu ucapan syukur saya kepada Allah? Anda tidak dapat memikirkannya.

            Inilah cara bagaimana kita harus mengucap syukur. Ya Allah, aku bersyukur kepadaMu bahwa aku memiliki makanan untuk dimakan, sehingga aku dapat berbagi dengan orang ini yang sangat kelaparan.

            Tuhan, aku bersyukur kepadaMu bahwa aku memiliki kesehatan dan kekuatan sehingga aku dapat duduk di sisi tempat tidur atau berlutut di sisi tempat tidur atau memegang tangan seseorang yang butuh dorongan dan doa serta ingatan.             

            Ya Allah, aku bersyukur kepadaMu bahwa di Amerika kami memiliki hidup yang makmur, sehingga kami dapat berbagi apa yang kami miliki dengan orang lain yang tidak memiliki apa-apa. Persis seperti itu. Dan betapa hal itu menjadi sangat benar di dalam injil?

            Tuhan, aku bersyukur kepadaMu, atas orangtuaku yang merupakan orang Kristen. Dan aku bersyukur kepadamu atas keluarga Kristenku. Dan aku bersyukur kepadaMu atas gereja kecil di mana aku telah diselamatkan.

            Aku bersyukur kepadaMu atas keselamatan jiwaku. Dan aku bersyukur kepadaMu, Tuhan, atas berkat Allah di dalam Kristus Yesus agar aku dapat berbagi di dalam anugerah itu dan kebaikan serta kesalehan dengan seluruh dunia.

            Saya harus menutup khotbah ini. Apakah anda mengingat kisah di dalam 2 Raja-Raja pasal 7?  Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?

Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati."

Sebab Tuhan telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar. Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.

Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.

Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."

            Dan mereka pergi ke kota dan membangunkan petugas dan berkata: Bawa kepada raja. Dan raja serta orang-orang yang kelaparan datang keluar. Dan di sana ada Allah.

 

Alih Bahasa: Wisma Pandia, Th.M.