DIBELI DENGAN SEBUAH HARGA

(BOUGHT WITH A PRICE )

 

Dr. W. A. Criswell

 

1 Korintus 6:15-20

25-09-55

 

            Di dalam seri khotbah kita melalui Firman Allah, kita telah tiba di surat 1 Korintus pasal enam. Saya telah membaca seluruh pasal itu di dalam hati saya. Tetapi kita akan membaca bagian itu secara bersama-sama, bagian yang menjadi isi dari teks khotbah kita. 

            Jadi, kita akan mulai dari ayat lima belas. Surat 1 Korintus pasal enam ayat lima belas. Inilah pembacaan Firman Allah:

Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!

Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

            “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu,”—dan kemudian seorang pencatat naskah menambahkan: “Dan di dalam rohmu yang merupakan milik Allah.”

 Tetapi berhenti di sana. “Kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.”  

Lalu, khotbah kita adalah bagian terakhir dari pembacaan Kitab Suci itu. “Dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.”

            Lalu, dia memiliki sebuah hal yang tidak biasa di sini. “Kamu bukan milik kamu sendiri.”  Anda berpikir bahwa Paulus akan berkata bahwa anda bukan milik anda sendiri. Anda tidak membuat diri anda sendiri. Dengan hak penciptaan anda menjadi milik Allah. Tetapi dia tidak menyampaikan hal itu.  “Kamu bukan milik kamu sendiri.”  Anda akan berpikir bahwa Paulus akan berkata, “Allah menopang kamu, karena itu kamu bukan milik kamu sendiri. Dia menjaga kamu, Dia memelihara kamu.”

            Jika Tuhan akan menarik nafasNya dari kita selama tiga menit, kita akan mati. Tuhan yang memberi makan kita. Dia memelihara kita. Dia menopang kita. Dia menegakkan kita. Karena itu kita adalah milikNya.   

            Tetapi dia tidak menyebutkan hal itu. Dia berkata, “Kamu bukan milik kamu sendiri.” Dan alasannya adalah penebusan. Kamu telah dibeli dengan sebuah harga.   

            Lalu, di sana ada sebuah pemisahan yang baik dan indah untuk dibuat anatara penebusan oleh kuasa dan penebusan oleh harga. Ketika Lot dibawa ke dalam penahanan, Abraham menaklukkan penahannya dan menebus Lot dan tahanan lainnya. 

            Ketika orang Amelek datang dan membawa istri-istri dan anak-anak Daud dan tentaranya, Daud bersama dengan empat ratus pengikutnya yang kuat menaklukkan orang Amalek dan mengambil kembali istri-istri mereka dan anak-anak mereka. 

            Tetapi ini adalah: “Kamu bukan milik kamu sendiri, sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.”  Adalah penebusan, di dalam cara yang sama bahwa seseorang yang akan menyerahkan harga dari seorang budak dan menebus budak itu dengan sebuah harga? Lalu harga apakah yang telah dibayar Tuhan untuk penebusan kita?

            Kita telah dibeli dengan hidupNya. Di dalam Kitab Matius pasal dua puluh ayat dua puluh delapan, yang saya pikir merupakan hal yang paling indah yang pernah disampaikan oleh Tuhan: “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

            Terjual di bawah dosa. Kita berada di dalam kuasa Setan. Kita adalah budak kejahatan. Tetapi Yesus telah membeli kita. Dia telah menebus kita.

            Lalu, sekali lagi, di dalam Kitab Galatia pasal tiga. Paulus berkata, “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’—mengutip Ulangan 27:26—Tetapi Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat.”  Setan adalah musuh utama dari saudara-saudara Tuhan, Setan, bangkit dan dia berkata, “Lihat ini adalah Hukum Allah dan ini adalah bagaimana anak-anak telah melanggarnya.” Dan hukum itu yang seharusnya untuk keselamatan kita telah berubah menjadi hukuman kita. 

            Taurat menghukum kita. Dan Setan menggunakannya untuk menulisnya di kertas yang besar, seluruh kebiasaan jahat dan keburukan bagi kita. Kita dikutuk di bawah hukum Taurat. Kita dihukum di bawah hukum Taurat. Kita terhilang di bawah hukum Taurat.

            Tetapi Kristus telah menebus kita dari kutukan hukum Taurat oleh darahNya. Dia telah membayar hukuman dari murka Allah atas dosa-dosa kita di dalam nyawaNya sendiri; di dalam penderitaanNya sendiri; di dalam darahNya sendiri.

            Seluruh hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada saya atas dosa-dosa saya, dijatuhkan atas Dia dan Dia membayar dosa-dosa itu di atas kayu salib. Kristus telah menebus kita oleh darahNya, oleh penderitaanNya, dari kutukan hukum Taurat.

            Sekali lagi, sebuah pasal yang indah dan luar biasa di dalam surat 1 Petrus: “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan.” 

           Dia tidak membeli kita kembali seperti nyang dilakukan oleh seseorang di pasar budak yang membayar tiga puluh keping perak atau sejumlah emas, tetapi Dia telah membeli kita kembali—Dia telah menebus kita di dalam perbudakan dan perhambaan dengan darahNya yang mulia.  

            Salah satu pasal indah lainnya di dalam Kitab Ibrani pasal sembilan, penulis berkata, “Bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

            “Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?

            “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan . . .  Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi. 

            “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” 

           Semua korban masa lalu, pada waktu lampu, korban anak domba, penyembelihan domba jantan,  korban bakaran, semua pengorbanan itu merupakan gambaran awal dari pencurahan hidup dan darah Tuhan Yesus untuk penebusan kita. Untuk menghapus dosa-dosa kita.

            Pengkhotbah yang luar biasa sama, yaitu, Simon Peter, di dalam suratnya yang pertama dalam pasal tiga berkata, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah.”

            Tuhan Yesus Kristus telah menderita di Getsemani. Dan Dia telah menderita di Gabata. Dan Dia telah menderita di Golgota. Setiap kali anda melihat pohon zaitun, di bawah pohon itu Juruselamat berdoa dan keringatnya seperti tetes-tetes darah yang jatuh ke tanah.

            Di mana saja anda melihat sebuah hamparan dari marmer, di atas sebuah hamparan seperti itulah Dia dicambuk oleh para prajurit Roma. Di mana saja anda melihat sebuah duri, dari duri itulah mahkota dibuat dan ditekan ke atas keningNya. Di mana saja anda melihar sebuah potongan besi, dari besi yang dibuat menjadi paku itulah  yang menusuk tanganNya dan kakiNya.

            Di mana saja anda melihat sebuah alat perang, sebuah tombak Roma yang menikam lambungNya. Di mana saja anda melihat kayu, di atas kayu Tuhan telah disalibkan—dipaku ke atas salib. Semua ini merupakan lambang dari penderitaanNya, yang merupakan harga yang harus Dia bayar untuk kita bagi Allah. Dia telah menebus kita di dalam darahNya sendiri.

            Claudius Lysias, berkata kepada Rasul Paulus tentang kewargaan Romanya, kebebasannya, dia berkata, “Dengan sebuah harga yang mahal aku membeli kebebasan ini.”

Kita dapat mengatakan hal itu. Dengan sebuah harga yang tidak terbatas kebebasan kita telah dibeli, dengan darah, pengorbanan, dan nyawa dari Tuhan Yesus. Ketika kita tiba di dalam kemuliaan, ini adalah nyanyian yang akan kita nyanyikan: “Engkau layak, oh Engkau layak, karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”

Karena itu, teks saya berkata bahwa kita bukanlah milik kita sendiri. Kita adalah milik Allah. “Kamu bukan milik kamu sendiri, sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.” 

            Anda mungkin seorang pahlawan. Anda mungkin seorang warga Dallas. Anda mungkin seorang pekerja. Anda mungkin seorang dermawan. Anda mungkin seorang pengusaha. Anda mungkin seorang ibu rumah tangga. Tetapi yang pertama, anda adalah pria Kristus dan wanita Kristus.

            Yang pertama anda adalah milik Allah.  “Kamu bukan milik kamu sendiri, sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.”  Anda menjadi milik dia. Maupun itu adalah sebuah hal yang sukar. Merupakan sebuah tragedi jika seseorang tidak menjadi milik Allah. Bahwa dia menerintah dirinya sendiri dan menjadi miliknya sendiri. Betapa dia akan menjadi seorang tiran, seorang fasis, seorang tiran yang banyak tingkah.

            Seorang diktator adalah seseorang yang memiliki rohnya sendiri, kehendaknya sendiri, hasratnya sendiri, pilihannya sendiri. Betapa merupakan sebuah keistimewaan untuk menjadi milik Allah. Bukan milik kita. Kita adalah milikNya. 

            Bayangkanlah sebuah kapal tanpa pemilik yang keluar dari laut. Tidak seorang pun yang memilikinya. Awaknya telah meninggalkannya. Dia mengapung di atas pasang dan angin apa pun yang meniupnya, tidak seorang pun yang tahu kemana ia akan berlayar.

            Tetapi bayangkanlah kapal yang indah itu, kebanggaaan dari kemegahan angkatan lautnya. Kita berada di atas sebuah kapal ketika ratu Elizabeth mengangkat sauhnya dari pelabuhan New York dan berlayar menuju Inggris.

           Dan seluruh orang itu, ribuan orang dari mereka, terlihat oleh saya berada di sana dan melambaikan ucapan selamat jalan bagi ribuan orang lainnya yang berada di dalam barisan yang agung itu.   

            Dan ketika dia bertolak dengan penuh bangga dan keagungan dan berputar menuju negeri kelahirannya, ke Inggris, dengan sebuah kebanggaan dari seorang Inggris yang melihat bendera kemegahannya dinaikkan dan berkibar dalam angin sepoi-sepoi. Seseorang memilikinya. Dan seseorang bangga terhadapnya. Bukanlah hal yang buruk atau sukar untuk dimiliki oleh orang lain. 

            Saya telah melihat domba yang berada di tanah Suci, mereka semua memiliki cat yang menjadi tanda mereka. Mereka memiliki cara yang berbeda dalam mengecat domba-domba. Kadang-kadang, kepala, kaki, tubuh, leher, tetapi semuanya adalah tanda. Mereka diberi cat.

            Dan ketika anda melihat ke sekitarnya, anda akan melihat lebih dekat, duduk atau berdiri di suatu tempat, anda akan melihat gembala. Itu adalah kekuatan dan perlindungan dan keistimewaan dan keamanan dan pemelihara dari domba-domba. 

            Domba-domba tidak kesasar atau tidak terorganisasi seperti yang kita katakan di Teksas. Domba-domba menjadi milik seseorang. Di sana ada gembala dan di sana ada pemilik.

            Bayangkanlah tentang seorang wanita. Jika dia dimiliki oleh suaminya sendiri, itu bukanlah sebuah hal yang berat jika suaminya mengasihi dia dan berbuat baik kepadanya. Dia tidak merasa sungguh-sungguh bahagia di dalam jiwanya atau hidupnya, hingga dia menjadi milik orang lain. Dia mengambil nama pria itu. Dia hidup untuk pria itu. Hidupnya dan kasihnya berada di dalam penjagaan dan pemeliharaan pria itu. Dia dibuat untuk hal itu.

            Kita dibuat seperti itu untuk Allah. Kita bukan milik dunia. Kita bukan milik kejahatan. Kita bukan milik neraka. Kita bukan milik penghukuman. Kita milik Allah.

           Dan tidak seorang pun yang memiliki hak milik untuk kita, tidak ada hak gadai atas kita, tidak ada potongan atau parsel atas kita yang menjadi milik orang lain. Kita semua milik Allah. Dan kebanggaan kepemilikan diambil Tuhan atas kita. Dan kita dapat bersukacita bahwa kita adalah milikNya. Kita bukanlah milik kita sendiri. Kita telah dibeli dengan sebuah harga.  

            Pikiran kita adalah milik Allah. Jangan bawa kepada saya beberapa buku kafir yang kotor dan buruk. Mengapakah saya harus menarik pikiran saya ke selokan dan sesudah itu membasuhnya? Saya tidak memiliki waktu untuk hal itu. Satu-satunya waktu untuk membaca buku orang kafir yang kotor adalah untuk menyangkalnya,. Lebih baik untuk membaca hal-hal yang dapat meletakkan pikiran yang hebat dan perbuatan yang mulia ke dalam jiwa anda dan pikiran anda. 

            Selokan dan semua sampah dan hal-hal kotor yang membuat cetakan literature modern, itu adalah kejahatan. Pelihara pikiran anda kepada Allah. Itu adalah milikNya. Tubuh kita adalah milik Allah. Karena itu muliakanlah Allah di dalam tubuh anda.

            Itu adalah kuil, Paulus berkata, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu.” 

            Anda pergi ke sana dan melihat kuil-kuil itu dan anda akan belajar sesuatu tentang mereka. Mereka tidak beribadah di dalam kuil. Mereka beribadah di luar, di pelataran. Mezbah pengorbanan selalu berada di luar pelataran. Ketika anda pergi ke bait kudus Salomo di Yerusalem, tidak seorang pun yang berjalan ke ruang Mahakudus, hanya imam besar satu kali setahun. 

            Dan di dalam tempat suci yang indah itu, di mana mezbah ukupan emas berada roti sajian dan kaki dian berada, pada jam doa hanya orang terpilih yang pergi ke sana dan itu adalah imam besar dan perwakilan imam, karena orang banyak beribadah di pelataran.

            Ketika anda pergi ke Parthenon, di Akropolis Atena ada sebuah tipikal kuil, tidak seorang pun yang beribadah di kuil itu. Mengapa? Karena kuil itu adalah rumah Allah. Dan Pallas Atena telah meletakkan rumahnya di Parthenon. 

            Dan Roh Kudus Allah dan Shekinah kemuliaan Allah telah memiliki rumahNya di Ruang Maha Kudus di bait Salomo di Gunung Moria. Lalu, Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah Bait Roh Kudus, Roh Kudus Allah tinggal di dalam tubuh anda dan tubuh anda adalah milikNya. Mereka harus diberikan kepada Allah. 

            Dan talenta kita tidaklah untuk dimenangkan atau disembunyikan, untuk diletakkan di dalam kesia-siaan dan keburukan, mereka adalah milik Allah, apapun yang dapat dilakukan oleh seseorang.

            Pada saat saya berada di elevator pada malam ini, saya bertemu Charles Meers dan saya meletakkan tangan saya disekitar pemuda itu dan saya berkata, “Charles, pada rabu malam, dia telah menolong kami dengan semua peralatan yang berada di sini, pekerjaan audio visual ini dan semuanya yang ada di gereja.”

            Saya berkata, ‘Charles, anda melakukannya sangat baik dan kami sangat berterima kasih.”

            Dan dia berkata, “Pendeta, anda tidak tahu betapa bahagianya saya untuk menemukan sebuah relung sempit di dalam gereja di mana saya dapat melayani.”

            Itulah Roh Allah yang berada di dalam pemuda itu. Dan kita semua memiliki itu. Beberapa hal. Mungkin beberapa hal kecil. Mungkin beberapa hal yang sangat kecil. Mungkin sesuatu yang tidak begitu signifikan, tetapi Allah telah memberikan kepada kita semua sebuah hal dan kita dapat memberikannya kepada Allah. Anda menggunakannya untuk Dia. 

           Dapatkah saya menyampaikan perkataan singkat yang terakhir?  Betapa merupakan sebuah dorongan! Oh, betapa merupakan sebuah dorongan ketika seseorang datang dan memberikan seluruh hatinya dan jiwanya dan pikirannya dan tubuhnya dan hidupnya dan darahnya dan ketaatannya kepada Tuhan Yesus.  

“Kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” Betapa merupakan sebuah dorongan ketika seseorang datang, yang telah menyerahkan dirinya sendiri kepada Tuhan. Ini adalah seseorang yang telah menemukan Kristus. Dan dia mengikuti Kristus. Dan dia milik Allah. Dan betapa dia merupakan sebuah dorongan. Betapa merupakan sebuah pertolongan ketika dia datang dan berdiri di samping anda. 

            Itulah yang menjadi masalah dengan kita. Begitu banyak orang Kristen, mereka tidak memberikan nilai apa-apa bagi Allah. Dengan mulut mereka, mereka berkata, “Dahulu saya telah menyerahkan hidup saya kepada Tuhan. Dan dahulu saya telah dibaptiskan.”

           Tetapi dengan hidup mereka dan perbuatan-perbuatan mereka dan perkataan-perkataan mereka dan kesaksian mereka, mereka tidak melakukan apa-apa untuk Allah. Mereka tidak membantu kita. Mereka tidak berdiri bersama kita.  

            Katakanlah, ketika seseorang telah dibeli dengan sebuah harga, telah memberikan dirinya kepada Allah, betapa dia menjadi sebuah dorongan ketika dia berdiri bersama dengan kita dan menolong kita untuk bekerja dan memulikan Allah di dalam dunia yang buruk dan jahat ini. 

            Kembali ke masa-masa perang yang terakhir ini, usaha terakhir dari pasukan Nazi adalah pergi ke barat, mendesak barat. Membuat sebuah tonjolan yang besar di dalam pasukan kita. Dan mereka mengepung sebuah kota kecil yang disebut Bastogne. 

            Dan tentara Amerika itu dikepung dari berbagai sisi, dan berada di dalam resiko kematian besar di sana, pada hari-hari itu, ketika Nazi mengepung mereka dan mendesak mereka dan ingin menghancurkan mereka, datanglah sebuah seruan dari orang-orang kita yang telah dikepung dari berbagai sisi.

            Dan datanglah sebuah seruan dan mereka berkata, “Lihat, lihat, pasukan Jenderal Patton telah datang untuk menolong kita.”

            Dan lihat, Jenderal Patton, manusia pejuang dan pemimpin tank, kepala dari mobil lapis baja, Pasukan Ketiga, berputar ke utara untuk menolong orang-orang kita.

            Tetapi apa, apa? Jika kita melihat medan pertempuran itu dan para prajurit Amerika itu, Jenderal Patton dan pasukannya, mereka tidak menyerang. Mereka takut; mereka mundur di firdaus. 

            Dan kita melihat mereka dan berkata: Mengapa? Bagaimana dengan pemuda-pemuda Amerika itu? Mengapa? Apakah itu Jenderal Patton? Mengapa? Apakah itu Pasukan lapis baja Ketiga? Siapakah mereka ini, orang-orang yang mewakili kemampuan dan kekuatan Amerika? Apakah mereka asli? Apakah mereka nyata?

            Jika mereka adalah milik Amerika mereka akan meremukkan Nazi Jerman ini semalam. Mereka akan beterbangan seperti sekam ditiup angin. Siapakah orang-orang ini yang takut berbicara dalam nama Kristus? Siapakah orang-orang ini yang menyangkal Tuhan Yesus dengan perkataan dan perbuatan

            Siapakah orang-orang ini yang tidak berdiri dan tidak menonjol bagi Juruselamat yang mulia yang telah membeli mereka dan membayar mereka dengan lunas? Untuk menjadi berani, untuk menjadi milik Tuhan, untuk berusaha dengan sekuat tenaga bagiNya, untuk menjadi milikNya dan bukan anda. “Kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” 

            Itulah seruan kami bagi anda pada malam hari ini. Ketika kita menyanyikan lagu ini, seseorang dari anda, serahkanlah hati anda kepada Tuhan. Datanglah dan berdiri di dekat saya. Seseorang dari anda, letakkanlah hidup anda di dalam persekutuan gereja ini. Ketika kita membuat seruan ini. Datanglah dan berdiri di dekat saya. 

            Beberapa anak muda yang ada di sini, beberapa orang gadis, seseorang dari anda, dedikasikan kembali dan berikan kembali hidup anda kepada Tuhan, anda boleh datang dan berdiri di dekat saya.

            Bagaimanapun Allah akan menyampaikan firman dan membuka pintu, akan memimpin di jalan, berjalanlah melalui salah satu lorong bangku itu dan maju ke depan. Datanglah dan berdiri di dekat saya. 

            Anda bukanlah milik anda sendiri. Anda adalah milik Allah. Dia yang membuat anda. Itu benar. Dia yang menopang anda. Itu benar, tetapi di atas semuanya dan melampaui semuanya, Dia telah membeli anda. Dia telah menebus anda. Dosa, kejahatan, dunia, keburukan, hal-hal yang tercela tidak lagi menjadi penguasa dan raja di dalam hidup anda.

            Anda telah menjadi milik Kristus. Dan Dia adalah milik anda dan anda adalah milikNya. Maukah anda melakukannya sekarang, malam ini, saat ini? “Pendeta, inilah saya dan saya datang. Saya menyerahkan kepada Allah pikiran saya dan hati saya dan jiwa saya dan hidup saya, dan segala sesuatu yang saya miliki. Semuanya untuk Dia.” Ketika kita berdiri dan menyanyikan lagu, lakukanlah sekarang. Buatlah keputusan itu sekarang.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.