KEHIDUPAN KRISTUS DALAM SEBUAH DUNIA YANG JAHAT

(THE CHRIST LIFE IN AN EVIL WORLD)

 

Dr. W. A. Criswell

 

25-09-55

 

1 Korintus 5:1-13

 

Sekarang, di dalam seri khotbah kita melalui Firman, khotbah kita yang terakhir berasal dari 1 Korintus pasal empat ayat dua puluh: bagian yang terakhir dari pasal empat. Lalu pada hari ini, dalam permulaan tahun, dari satu tahun gereja yang terbentang di depan, kita akan mulai di dalam ayat lima. Dan khotbah pada pagi hari ini berasal dari 1 Korintus pasal lima.

Dan anda dapat berpaling ke bagian itu di dalam Alkitab anda. Dan ketika saya berkhotbah, anda dapat membuka bagian itu dan melihatnya: 1 Korintus pasal lima: 

Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

Sekalipun demikian kamu sombong

—kamu tetap bangga atas dirimu sendiri—

Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?

Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku--sama seperti aku hadir--telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.

Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,  orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya.

—serahkan dia kepada kebinasaan dan hukuman di dalam daging yang selalu mengikutinya tanpa dapat dielakkan—

agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.

Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu.

—yang telah hilang, suratnya yang pertama—

Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.

Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.

Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.  Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.

Itu adalah 1 Korintus pasal lima. 

Lalu, Paulus berkata di dalam surat yang dia tulis kepada jemaat di Korintus, yaitu surat yang telah hilang. Paulus berkata, “Aku menuliskan kepadamu supaya kamu tidak bergaul dengan penzinah, orang-orang yang tamak, pemeras, penyembah berhala, peminum. Aku menuliskan kepadamu, supaya kamu tidak berbaur dengan mereka. Supaya kamu tidak bercampur dengan mereka. Supaya kamu tidak menyentuh mereka, Aku tidak bermaksud dengan hal itu,” katanya “supaya kamu tidak berhubungan dengan mereka dalam hal apa pun juga. Yang aku maksudkan dengan menulis surat kepadamu, supaya di dalam pergaulanmu, di dalam jemaat, di dalam persekutuan jemaatmu, kamu tidak memiliki pikiran dunia yang jahat, orang-orang yang jahat dan keji. Di dalam jemaat, kamu harus terpisah. Kamu harus menarik diri. Kamu harus disucikan, didedikasikan, dipisahkan bagi Allah. Tetapi aku tidak bermaksud di dalam surat itu,” kata Paulus, “Supaya kamu tidak menyentuh tau bercampur dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini, yang merupakan sebuah hal yang mustahil.”

Doa imam besar dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah kita baca beberapa saat yang lalu, menyampaikan hal yang sama: “Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia ini”—satu-satunya cara untuk melarikan diri dari pergaulan, dari hubungan, dari urusan dan percampuran dengaan semua orang dunia—satu-satunya cara untuk melarikaan diri dari hal itu adalah dengan mati, meninggalkan duniaa, untuk keluar dari hal itu—

Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia ini, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 

Dan itu adalah tesis dari khotbah pagi hari ini: Tinggal di dalam kehidupan Kristus dalam sebuah dunia yang jahat. Sebab, bagaimanapun, orang Kristen harus mengubah layarnya, hidupnya yang terlibat di dalam sebuah masyarakat yang dipimpin oleh “penguasa dunia ini.” Dia menjadi bagian dari perintah sosial yang bermoral rendah atau bahkan sama sekali tidak ada moral. Dan kemana saja dia berpaling, dia menemui hal itu. Apa yang harus dia lakukan? Dan bagaimanakah dia tinggal di dalam hidupnya?   

Ada dua hal yang Paulus saampaikan di dalam suratnya ini, salah satunya terdapat di dalam doa imam besar dari Tuhan Yesus. Kita bercampur dengan orang-orang ini, tetapi kita bukan bagian dari mereka. Ada sebuah jurang pemisah antara kita dengan kejahatan dan kekejian dari hidup ini. Kita adalah milik Allah, milik Kritus dan milik jemaat. Kita berbeda dan terpisah. Itu yang pertama.

Yang lainnya, dia katakan, adalah hal ini: Pada saat yang sama ketika  kita memisahkan diri dari para peminum dan para pemeras dan percabulan dan ketamakan dan penyembahan berhala—pada saat yang sama, kita memisahkan diri kita dari mereka, kita tidak berada  di sana untuk mencela atau melemparkan kata-kata yang tidak enak atau mengecam atau duduk untuk menghakimi, karena, Paulus berkata: “Orang-orang itu, mereka yang tanpa Allah akan dihakimi oleh Allah.” Itu bukanlah bagi kita untuk duduk di dalam penghakiman.  Bukanlah menjadi bagian kita untuk mengecam atau mencela dan mengkritik. dan yang terakhir dari semuanya, kita tidak boleh untuk mengembangkan sebuah sikap “lebih kudus dari pada kamu’ untuk mengangkat pakaian kita seolah-olah mereka tidak kudus dan terbuang dan kita adalah orang-orang pilihan dan orang-orang elit dan kesayangan Allah. Di dalam kerendahan hati, kita mengenakan kepada diri kita anugerah Allah sebagai orang berdosa yang telah diselamatkan oleh darahNya. Tetapi penghakiman atas dunia ini dan penghakiman atas sesama kita bukanlah milik kita. Itu adalah milik Allah.     

Roh kita dan sikap kita haruslah menjadi seseorang yang penuh kasih, seseorang yang menjadi pengatara dan menjadi pendoa. Di dalam kerendahan hati, kita harus menyangkal beberapa hal di dalam hidup kita. Kita tidak berbagai di dalamnya. Di dalam kerendahan hati, kita tidak pergi ke beberapa tempat. Di dalam kerendahan hati, kita harus menarik diri dan memisahkan diri dari beberapa kegemaran.

Tetapi, kita tidak serta merta mengangkat diri kita sebagai lambang kesempurnaan untuk dilihat oleh orang lain. Kita juga adalah orang-orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah dan penghakiman adalah milik Allah dan bukan milik kita. Jadi, itulah yang disampaikan oleh Paulus dalam pasal itu. 

Sekarang, bolehkah saya berbicara tentang hal ini, tentang tekanan di bawah kehidupan orang Kristen di dunia yang jahat pada masa ini. Anda harus mati, seperti yang Paulus sampaikan, untuk meninggalkan dunia, tidak untuk mendapai diri anda berhadapan muka dengan seluruh kejahatan dari kehidupan sosial kita dan aturan sosial kita.

Sebagai contoh, setiap ayah dan setiap ibu dari anak-anak memiliki hasrat yang dalam untuk melindungi anak dari hal-hal itu, yang mengotorkan pikirannya dan membuat hatinya dekil dan hidupnya najis. Ayahnya sendiri mungkin seorang bajingan tua.  Dan ibunya sendiri mungkin adalah orang yang jahatnya luar biasa. Tetapi hampir selalu saja, ada sebuah kepentingan yang dalam dalam bagian setiap ayah atau setiap ibu—dan itu adalah perhatian yang sangat penting bagi orang tua Kristen—untuk melindungi anak-anak dari segala macam kekotoran dan kegelapan serta kejahatan dunia ini.    

Baiklah. Kita adalah orang-orang Kristen, dan kita memiliki sebuah keluarga Kristen. Dan itu adalah kesungguhan dari doa kita bahwa anak-anak kita seharusnya dididik dalam iman Kristen. Lalu apa yang terjadi?         

Tepat di dalam rumah anda, tetap di tengah-tengah ruang tamu tempat anda tinggal, di sanalah anak-anak yang kita kasihi, terpaku kepada sebuah gambar yang ada di televisi. Dan mencurahkannya ke dalam hati mereka yang masih kecil dan ke dalam pikiran mereka yang masih kecil, setiap siang dan malam, ketika mereka melihat dengan terpesona terpikat ke arah televisi itu, semua hal-hal itu, yang oleh anugerah Allah, anda berusaha untuk melindungi mereka dari seluruh hidup anda.

Anda berkata kepada anak-anak: “Anak-anak, jangan minum-minuman keras. Itu adalah sebuah kebiasaan yang jahat. Itu menyia-nyiakan tubuh. Itu menghancurkan hidup.  Jangan minum.”

Dan di sana, siang dan malam, hal itu berlangsung, dan mereka berkata: “Lihat, lihat. Minum. Minum. Dengan sangat rakus dan sangat rakus tanpa ada habisnya.” 

Dan anda berkata kepada anak-anak anda: “Anak-anak. itu adalah kebiasaan yang buruk dan menjijikkan. Dan itu merusak pertumbuhanmu dan kesehatanmu. Tidaklah baik bagi anak-anak untuk merokok.” 

Dan ketika mereka melihat hal itu, siang dan malam: “Filter-filter yang kami letakkan di jari-jari anda, oh, mereka melakukan keajaiban. Tidak ada rokok yang keren sseperti rokok kami yang keren. Tidak ada kepuasan seperti milik kami”—tercurah ke dalam kepala mereka siang dan malam. 

Dan kemudian anda berkata: Anak-anak ini—mereka memungut hal itu di jalanan. Mereka memungut hal seperti itu di tempat bermain mereka. Mereka mempelajari hal-hal itu ketika mereka pergi ke sekolah.”

Tetapi mereka melihat hal itu di dalam ruang tamu anda. Dan bukankah di sana ada seluruh pemandangan setiap kejahata, bukankah di sana terdapat maneuver yang cerdik dari lukisan yang dramatis di mana semua keburukan dan hal yang paling kotor dari dunia bawah kota di dunia ini terlukis dengan jelas di hadapan anak-anak ini.

Apa yang anda lakukan? Apa yang anda lakukan? Satu-satunya cara melarikan anak anda dari hal-hal itu adalah dengan keluar dari dunia ini. Mereka akan melihatnya di layar televise itu. Mereka akan mendengarkannya melalui radio. Mereka akan mendengarnya dari teman bermain mereka.

Anak anda akan hidup dibawah tekanan dunia ini. Dan semakin anda berusaha dan bersungguh-sungguh untuk membuat anak itu sebagai orang Kristen, semakin besar konflik yang akan dia temui di dalam jiwanya dan di dalam hidupnya. Itulah menjadi orang Kriten di dalam sebuah dunia yang jahat.

“Dan satu-satunya cara untuk melarikan diri dari hal itu,” saya katakan—seperti yang Paulus sampaikan, “Harus keluar sepenuhnya dari dunia ini, yang berarti meninggal.” Tetapi selama anda masih hidup, anda akan menghadapi kompromi yang luar biasa itu. Dan orang Kristen memiliki sebuah pertempuran untuk dihadapi.

Baiklah. hal yang lain tentang kita di dalam dunia: Kita senua yang berkomitmen kepada wahyu Allah, kita memiliki keyakinan agama tertentu yang sangat besar yang dalamnya sama seperti hidup itu sendiri. Kita membaca buku. Dan kita percaya Roh Allah berbicara kepada kita dari Firman.            

Jenis sebuah dunia apakah yang di dalamnya kita hidup? Anda adalah sebuah minoritas. Sekalipun anda adalah seorang Kristen dan berkata, “Saya menjadi bagian dari Kekristenan,” anda berada dalam sebuah minoritas. Tinggal di dalam bola dunia ini ada jutaan orang lain yang sama seperti kita. Mereka hidup, mereka bernafas, mereka makan, mereka tidur, mereka adalah ciptaan Allah. Dan jutaan dari mereka menjadi milik Gereja Orthodoks Timur. Jutaan dari mereka menjadi anggota Gereja Roma. Jutaan dari mereka adalah orang Hindu. Jutaan dari mereka adalah Muslim. Jutaan dari mereka adalah Budha. Dan jutaan lainnya adalah animisme, atau tidak tidak menjadi bagian apa pun. Dan banyak dari mereka adalah orang-orang liberal dan  kafir. 

Apa yang anda lakukan? Apa yang anda lakukan? Di dalam sikap yang manis dan penuh kasih, anda harus belajar untuk mengkhotbahkan kebenaran di dalam kasih. Kita harus hidup dengan orang-orang ini:  Orang-orang muslim yang berada di sana, orang-orang Hindu yang berada di sana, orang-orang gereja Roma ini, Orthodoks timur yang berada di sana, dengan banyak denominasi Protestan yang terpecah-pecah ini. Anda harus hidup dengan orang-orang ini. Anda tidak boleh mencela dan mengejek. Anda tidak boleh menghujat dan mengkritik. Anda harus benar terhadap Firman Allah, dengan kemampuan anda yang terbaik, dan menyajikannya dalam kasih dan kebenaran, berdoa agar Allah memberkati pesan, di mana kita berusaha untuk menyampaikannya kepada dunia.

Tetapi anda hidup dalam sebuah dunia dengan tegangan agama. Dan hal itu berada di mana-mana. Di setiap tempat. Anda tidak pergi ke sebuah jalanan. Anda tidak mengunjungi sebuah bangsa. Anda tidak perlu berbicara kepada suatu masyarakat. Tetapi perpecahan besar itu selalu berada di sana. Kita berada di sebuah sisi dari iman yang besar dan mereka berada di sisi yang lain. 

Baiklah. Area lain yang di dalamnya kita tinggal, di dalam tegangan lain yang luas: Kita hidup di dalam tegangan yang luas yang merupakan warga dari negara Amerika Serikat. Saya sangat suka jika mampu, ketika anda pergi dan berkhotbah untuk sebuah masyarakat—saya sangat suka untuk mmapu berkata bahwa Amerika Serikat merupakan sebuah kumpulan dari jutaan orang yang saleh, masyarakat Kristen yang kudus. Tetapi anda tidak dapat menyatakan hal itu. Bahkan di Amerika, ada praktek-praktek sosial dan ada budaya-budaya yang disetujui, dan hal itu bagi saya menyakitkan jiwa saya serta mendukakan hati saya.

Dapatkan saya mengambil salah satu peristiwa kecil? Hanya satu. Ketika anda kembali dari Eropa, kesempatannya adalah, selalu saja, tidak masalah dari bandara mana saja anda berangkat—dari Roma, dari Paris, dari Frankfrut, dari Belanda, dari Berlin, dari mana saja di Inggris—kesempatannya adalah, sebelum anda melintasi Atlantik yang panjang, anda akan mendarat, anda akan berhenti, jika bukan untuk alasan lain dari pada mengisi bahan bakar pesawat—anda akan berhenti di Bandara Shanon di Irlandia  barat daya. Ketika anda meninggalkan Bandara Shanon, maka anda akan melintasi permukaan yang sangat luas dari Atlantik Utara. 

Kemudian, sekitar dua minggu yang lalu, pesawat kami mendarat di bandara Shanon untuk mengisi bahan baker. Dan ketika kami berada di sana, dapat saya katakan ada belasan pesawat lain yang mendarat dan bersiap-siap untuk melintasi Samudera Atlantik yang luas. Lalu, kami berkeliling di dalam Bandara Shanon. Tempat itu sangat padat dan dipenuhi oleh ribuan turis Amerika yang ingin kembali ke Amerika Serikat. 

Lalu, ketika anda masuk ke dalam Bandara Shanon, di sana ada sebuah tempat terbuka yang sangat panjang, di mana anda dapat duduk dan berkunjung dan di mana mereka akan melayani anda makanan dan minuman sesuai dengan apa yang anda inginkan. Kemudian, ketika anda terus masuk ke dalam, di belakang dari bagian itu—ada sebuah area penjualan yang sangat luas.

Lalu, saya pergi ke sana dan berkeliling. Di sini adalah sebuah tempat di mana mereka menjual potongan Donegal yang sangat bagus, tenunan tangan yang indah, dimana seorang pria atau seorang wanita dapat membuat sebuah pakaian. Bahan-bahannya sangat baik dan sangat indah. Dan saya berhenti serta melihat hal itu, ada begitu banyak guluangan bahan yang berada di sana. Dan hanya saya satu-satunya yang berada di sana dan tidak ada seorang pun yang sedang melihat seluruh bahan yang indah itu.

Kemudian di sebelahnya ada sebuah tempat di mana mereka memiliki selimut wool dan jubah dari wool—sangat-sangat indah. Dan hanya saya satu-satunya orang yang berada di sana, melihat hal itu. 

Kemudian, di dalam area besar yang berada di sana, terdapat salah satu pajangan yang paling indah dari linen Irlandia yang akan anda lihat di dunia ini; pekerjaan tangan yang sangat indah, taplak meja yang indah, satu set alat-alat makan, serbet yang indah, sapu tangan yang indah dan segala sesuatu yang dapat anda tempatkan di dalam pakaian anda, sangat indah, karya yang sangat indah. Dan saya pergi berkeliling dan melihat semua itu, hal-hal yang ditunjukkan di konter-konter, pameran yang sangat indah. Dan saya terus berkeliling sambil melihat karya-karya yang indah itu. Dan itu menghasilkan sesuatu ke dalam hati saya untuk melihat sesuatu yang indah dan dikerjakan dengan sangat baik. Saya senang melihatnya. Tetapi hanya saya saja dan dua tiga orang lainnya yang melihat semua itu.  Mungkin sibuk dengan malan siang atau hal lainnya. Tetapi hanya saya satu-satunya.

Kemudian, di sebelahnya ada sebuah konter di mana mereka  menjual parfum. Dan lebih murah di sana dibandingkan dengan di Paris. Parfum Prancis yang sama yang anda beli di Paris di jual dengan lebih murah di Bandara Shanon. Dan dipertunjukkan dengan indah; jenis-jenis yang mewah, parfum Prancis yang indah yang anda inginkan. Dan saya melihatnya. Dan hanya saya satu-satunya yang berada di sana, melihat tampilan parfum yang indah itu.

Kemudian di sebelahnya lagi, di sana ada jam Swiss. Dan saya pergi ke sana. Dan saya melihat dan mengamati jam Swiss itu, saya pergi ke sana dan membandingkan harganya. Dan mereka jauh lebih murah di bandara Shanon. Dan saya melihat hal itu dan saya berpikir, “Oh, jika saya memiliki salah satu barang itu.” Dan, hanya saya satu-satunya orang yang berada di sana. 

Tetapi dalam sebuah konter yang sangat panjang yang berada di sebelahnya, ada ratusan dan ratusan turis Amerika yang berada di sana yang berhenti di Bandara Shanon, dan tidak ada dari mereka yang berada di tempat barang-barang itu. Tidak ada dari mereka yang berad di selimut wool itu. Hanya ada dua dari mereka yang berada di tempat linen Irlandia itu. Mungkin hanya ada satu orang dari mereka yang membeli Parfum. Mungkin hanya satu dari seratus orang yang melihat jam Swiss itu. Tetapi di counter ini, anda tidak dapat mendekatinya. Anda harus berjuang untuk masuk ke dalamnya.

Apa yang mereka jual counter itu? Anda tahu. Saya tidak perlu memberitahukannya kepada anda. Di sana mereka memiliki pajangan minuman keras yang sangat banyak yang pernah anda lihat. Dan turis Amerika sedang memuat barang-barang mereka dan siap untuk pulang ke Amerika. Mereka memuati  bagasi mereka dengan segala jenis Scotch dan segala jenis anggur dan segala jenis minuman keras yang dapat mereka muat . Itulah Amerika. Dan itu adalah orang-orang Amerika, di mana saja anda menemukan mereka di bumi ini: Minum seperti seekor ikan, bertindak seperti seorang yang bodoh, membawa fitnah dan noda atas nama orang Kristen Amerika. Tidak ada pengecualian atas hal itu. Tetapi kebanyakan persis seperti itu.

Kemudian apa yang anda lakukan? Lalu, apa yang anda lakukan? Baiklah, itu adalah khotbah anda. 

Waktu berlalu begitu cepat, dan itu baru merupakan pengantar dari saya.

Semoga anda tidak keberatan untuk mendengarkannya untuk sesaat. Jadi lupakanlah itu. Mari kita lanjutkan. Apa yang anda lakukan sebagai orang Kristen? Inilah yang harus anda lakukan. Dan apa yang sekarang sedang saya sampaikan adalah bukan sebuah hal yang berasal dari dunia halus dan keberadaan sorgawi. Inilah yang harus kita lakukan dan itu bukan sesuatu yang hanya ada di khotbah. Kita akan mengambilnya dari kehidupan Kristen, Inilah yang harus kita lakukan.

Tahun ini, saya telah berkhotbah di Konferensi Penginjilan Negara Bagian di Florida. Dan, Dr. John McGuire, yang merupakan pemimpin eksekutif di negara bagian Florida, berkata kepada saya, “Istri saya dan saya ingin membawa anda ke restoran terbaik di daerah pesisir Atlantik dan tempat makan paling populer di Jalan Raya Amerika Serikat Nomor 1. Maukah anda datang dan pergi bersama kami?”

Itu adalah sebuah hal yang berlebihan dan  pertanyaan retoris. Tentu, saya akan pergi bersama dengan dia. Lalu kami pergi ke sebuah restoran di pinggir Jacksonville.  Dan di sana ada sebuah tanda di atasnya: Howard Biser—“Howard Biser’s Restaurant”—tempat terbaik untuk makan, mereka katakan, di pesisir pantai Atlantik. 

Lalu saya masuk ke dalam Howard Biser’s Restaurant.  Dan ketika saya berada di dalam, di sebelah kiri, di atas kasir, terdapat sebuah gambar yang sangat besar dari seorang wanita tua yang terlihat sangat baik: seorang ibu yang menyenangkan. Ketika kami duduk di sana, Dr. McGuire berkata, “Anda melihat gambar dari nyonya tua yang manis itu?”

            “Ya.” 

Dia berkata, “Itu adalah ibu dari Howard Biser.” 

Saya berkata, “Itu adalah sebuah hal manis dari seorang anak untuk dilakukan: Untuk menempatkan gambar ibunya di sana.”

“Ya, tetapi,” dia berkata, “gambar itu memiliki makna yang lebih dari pada sekedar hal itu.” Dia berkata, “Howard Bisher dan ibunya datang ke Jacksonville beberpa waktu yang lalu. Dan mereka memulainya dengan sebuah tempat di tengah kota. Dan ibunya adalah seorang ibu Kristen yang sangat saleh. Dan sang ibu meninggal  ketika mereka sudah berhasil. Dan Howard Biser datang kemari dan dia membangun restoran yang indah ini. Dan dia menjadi makmur di dalam bisnis itu.” Dan dia berkata, “ketika dia datang kemari, dia meletakkan gambar ibunya di sana di mana setiap orang dapat melihatnya.” Dia berkata, “Pada suatu hari, tepat setelah dia membangun restorannya ini, datanglah kepadanya penjual bir dan penjual wiski dan penjual anggur dan penjual  minuman keras.”

Dan mereka berkata, “Mr. Biser, anda tidak dapat sukses di restoran ini kecuali anda menjual minuman keras. Dan kami akan berada di sini untuk menolong anda meletakkan daftar anggur dan daftar bir dan daftar wiski di seluruh meja itu, karena anda tidak dapat sukses tanpa hal itu.” 

Dan, Dr. McGuire berkata kepada saya—dia berkata, “Pemuda itu, Howard Bisher, berdiri dan dia berkata, ‘Anda, anda semua ikutlah saya.”’ Dan dia membawa penjual minuman keras itu di depan gambar itu. Dan menunjuk ke arah gambar itu, dan dia berkata, ‘Tuan-tuan, sebelum ibu saya meninggal dia berkata, ‘Nak, aku ingin kamu berjanji kepadaku bahwa di dalam restoranmu, kamu tidak akan pernah menjual hidangan yang memabukkan.”’

Dan dia berkata, ‘Tuan-tuan, saya telah memegang janji saya kepada ibu saya. Dan ketika masanya datang bahwa saya tidak dapat melakukan bisnis tanpa menjual minuman keras, saya akan kembali ke pertanian yang lama di Georgia.”’

Itulah yang dapat dilakukan oleh orang Kristen. Dan apakah dia kehilangan? Dia mendapat kemakmuran dari Allah Yang Mahatinggi. Tuhan tidak membiarkan anda turun. Dia tidak melakukannya. Dia tidak melakukannya.

Saya memiliki sebuah seri dari contoh yang telah saya lihat di dalam hidup saya di mana orang telah tinggal di dalam kehidupan Kristen di dalam sebuah dunia yang jahat dan Allah telah bersama dengan mereka. Dan kemurahan Allah ada di atas mereka.   

Di dalamnya, bukan darinya—didedikasikan kepada Allah, tidak masalah ke dalam lingkungan mana Allah telah menempatkan anda, atau tidak masalah di lingkaran mana Allah telah menempatkan kehidupan anda.   

Bolehkah saya menyebutkan satu di antaranya dan saya akan berhenti? Selama tahun-tahun yang baik, saya adalah seorang wali dari Southern Baptist Theological Seminary di Louisville, Kentucky.  Dan presiden dari Louisville Board of Trustees adalah seorang awam yang bernama James H. Anderson—Jim Anderson. 

Jim Anderson mendirikan dan memiliki Anderson Department Store di Knoxville, Tennessee.  Hari minggu demi hari minggu, di dalam amplop kecil yang anda gunakan untuk memberi kepada Allah, dia menempatkan di dalamnya $1,200, tanpa petunjuk—setiap hari minggu.  Kemudian, akhirnya sebagaimana Tuhan memberkatinya, dia membuatnya menjadi $1,500 setiap hari minggu. Dan merupakan sebuah kedukaan bagi hatinya ketika struktur perpajakan membuat mustahil bagi dia untuk melanjutkan pemberian itu. Tetapi dia adalah jenis orang yang seperti itu.

Fred Brown, gembala dari jemaat itu, setiap hari sabtu, berkhotbah di pojok jalan di dekat Kantor Pos, seperti yang sering saya lakukan selama tiga tahun sebelum saya datang ke Dallas. Setiap hari sabtu, saya berkhotbah di sudut jalan. 

Dr. Fred Brown melakukan hal itu.

Dan seseorang lewat dan berkata, “Lihat” dan berlalu serta berkata, “Gembala dari Gereja First Baptist berkhotbah di pojok jalan.”

Dan Dr. Fred Brown berkata, “Ya, tuan, dan datanglah sabtu berikutnya. Dan saya, akan membawa diaken saya bersama dengan saya.” Dan dia pergi ke Jim Anderson dan berkata, “Maukah anda datang bersama dengan saya ke pojok jalan, hari sabtu depan dan memberikan kesaksian anda.”

Dengan sederhana, dan dengan hening, dia berkata “Oh, Pendeta, pergi ke pojok jalan—oh Pendeta, saya tidak dapat melakukan hal itu.”

            “Oh, tetapi anda harus, karena saya telah berjanji kepada orang-orang itu bahwa sabtu berikutnya, saya akan membawa diaken saya ke sana bersama dengan saya.”   

Dan manusia baik yang luar biasa itu pergi ke pojok jalan. Dan gembalanya berkata, “Sekarang, Jim Anderson akan berdiri dan memberitahukan kesaksiannya tentang anugerah.”

Dan dia berdiri di sana, di pojok jalan itu dan kembali memulainya dari Hopkinsville, Kentucky—di mana dia telah diselamatkan saat dia masih anak-anak dan di mana dia dibaptiskan di dalam gereja Baptis—dan berbicara tentang anugerah Allah dan kebaikan Yesus atasnya selama tahun-tahun yang telah dia lewati. 

Kemudian tahun-tahun berlalu, dan ketika saya berada di badan itu dan melihat dia, ketika dia bertambah tua dan makin lemah. Dan pada suatu hari, dokter berkata kepadanya—dia berkata, “Jim,”—dan dokter merupakan seorang anggota dari Gereja First Baptist yang ada di sana. Dia berkata, “Jim, anda harus pergi tidur dan istirahat di tempat tidur sepanjang hari, dan jika anda melakukan hal itu—maka anda dapat pergi ke kantor anda pada hari-hari biasa dalam seminggu.” Dan kemudian, dokter berkata, “Lalu, Jim, ketika hari minggu datang, sepanjang hari anda dapat menghabiskan waktu di atas tempat tidur pada hari minggu. Dan kemudian, pada hari-hari biasa, anda dapat pergi ke kantor selama beberapa hari.” 

Dan, Mr. Anderson, melihat sahabatnya, sang dokter, dan berkata, “Dokter, anda tidak keberatan untuk mengulang hal itu? Maukah anda mengulang perkataan anda itu kembali?”

Dan dokter mengulangnya. Dia berkata, “Jim, anda tinggal di tempat tidur sepanjang hari minggu dan sisanya. Dan, kemudian, anda akan mampu untuk pergi ke kantor selama beberapa hari dan sisanya. Dan, kemudian anda dapat mampu untuk pergi ke kantor selama beberapa hari, selama beberapa jam di hari-hari biasa.” 

Dan, Mr. Anderson melihat sahabatnya dan berkata, “Dokter saya terkejut atas anda. Saya kecewa terhadap anda.” Dia berkata, “Jika saya harus berbaring sepanjang hari maka itu pastilah di luar hari minggu selama hari-hari biasa itu, dan ketika Hari Tuhan datang, jika saya mampu keluar dan berdiri di atas kaki saya, saya akan berjalan ke rumah Tuhan, duduk di tempat saya yang biasa di Gereja First Baptist.”  

Itu adalah bahan yang besar yang dapat dihasilkan oleh gereja. Saya berada di badan itu ketika dia pensiun karena usia tua—dan saya berharap dapat mengutip puisi itu. Saya telah berusaha untuk menemukannya tetapi saya tidak mampu—di dalam cara yang manis ketika dia pensiun karena usia tua, dia mengutip puisi itu: “Growing graceful, growing old.” Oh, orang Kristen memiliki sebuah cahaya di dalam wajah mereka dan sebuah kemuliaan di dalam jiwa mereka yang tidak sebanding atau terlihat di bumi atau di sorga.”  

Kita tidak kehilangan dengan tinggal di dalam sebuah kehidupan yang tidak berkompromi. Allah tidak akan membiarkan seorang yang muda terjatuh, yang telah memberikan hidupnya ke dalam pekerjaan dan jalan yang menjadi kehendak Tuhan Yesus. 

Saya tidak sedang berkata bahwa tidak ada tegangan. Saya tidak sedang berkata bahwa hal itu hal itu bukan tanpa kesulitan. Saya tidak sedang berkata bahwa hal itu bukan tanpa harga dan pengorbanan. Anda hidup di dalam sebuah dunia seperti itu. Tetapi saya sedang berkata bahwa di sana ada sebuah kemuliaan dan sebuah kekudusan dan sebuah berkat yang bersamaan dengan orang Kristen yang hidup di dalam kehendak Allah, di tengah-tengah sebuah generasi yang jahat dan penzinah. Lalu, semoga kemurahanNya tinggal di atas kita, ketika di dunia yang gelap ini, kita berjalan di dalam terang Anak Allah yang mengasihi kita dan yang telah menyerahkan diriNya bagi kita.    

Sekarang, mari kita menyanyikan lagu kita. Ketika kita menyanyikan lagu itu, di dalam kelompok yang besar itu di atas balkon, adakah seseorang yang di atas sana yang ingin menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus? Turunlah melalui tangga itu dan datanglah serta berdiri di samping saya.

Anda memiliki waktu untuk datang. Hanya keluar dari kursi anda dan datang kemari: “Pendeta, hari ini, saya menyerahkan hidup saya dan iman serta keyakinan kepada saya. Atau, hari ini saya meletakkan hidup saya di dalam persekutuan jemaat yang mulia ini.”

Dan bagi anda yang berada di seputaran balkon dan yang ada di lantai bawah,  di mana saja Allah akan menyampaikan firman dan membuat sebuah seruan—ketika kita menyanyikan lagu, anda boleh datang dan berdiri di dekat saya. Anda boleh datang dan berdiri di samping saya. “Hari ini, semuanya untuk Tuhan. Tuhan untuk saya. Dan bagi keluarga saya, inilah keluarga saya: Kami semua datang.” Atau hanya seseorang dari anda. 

Ketika kita sungguh-sungguh menyanyikan lagu ini dan membuat seruan ini, lakukanlah sekarang. Buatlah keputusan itu sekarang, saat kita berdiri dan saat kita bernyanyi.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.