INJIL PENGHARAPAN: KABAR BAIK

(THE GOSPEL OF HOPE: THE GOOD NEWS)

 

Dr. W. A. Criswell

 

05/29/88

 

1 Korintus 15:1

 

Selama hari-hari ini dan minggu-minggu ini dan bulan-bulan ini, saya sedang berkhotbah melalui Injil Yohanes. Tetapi saya telah berpaling pelajaran eksposisi yang umum itu karena Hari Pahlawan, sebuah hari dimana kita didorong oleh bangsa kita dan badan hukum negara kita untuk mengingat orang-orang yang kita kasihi.

Dan berkaitan dengan pemikiran itu dan peringatan pada minggu ini, saya telah mempersiapkan sebuah khotbah yang berjudul Injil Pengharapan untuk Hari Pahlawan. Ini adalah sebuah eksposisi dari sebuah bagian dari 1 Korintus pasal lima belas.

Ada banyak teolog yang berkata bahwa 1 Korintus pasal lima belas ini adalah wahyu tertinggi yang dapat ditemukan di dalam seluruh Firman Allah. Ini berkaitan dengan kebangkitan dari antara orang mati. Dan di dalam surat Paulus ke dalam jemaat Korintus, dia memulai dengan perkataan ini:

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 

Oleh Injil itu kamu diselamatkan … .

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

Kemudian diikuti oleh penampakan yang mulia dari Tuhan kita kepada saksi-saksi yang telah menyaksikan bahwa Dia hidup. Kemudian akhirnya, di dalam bagian yang terakhir dari pasal itu, dimulai dari ayat 50, dia berkata:

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Dia memulai di sini dengan sebuah defenisi dari Injil: “Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan.”  Yaitu—dan itu memiliki tiga bagian yang mulia: Yang pertama—bahwa “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci”; yang kedua—bahwa Dia “telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan berdasarkan Kitab Suci”; dan yang ketiga, dan yang merupakan sebuah kemenangan—kedatanganNya yang mulia, yang akan merupakan tanda kebangkitan kita dari kematian dan transformasi kita, transifigurasi kita, pengangkatan kita untuk bersama dengan Dia di dalam sorga sampai selama-lamanya.

Dia memberikan sebuah contoh, di dalam ayat 29, dari injil kebangkitan ini. Dia berbicara tentang orang-orang ini yang telah dibaptiskan. Jika mereka telah dibaptiskan, “Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?”  Ordinansi baptisan, adalah sebuah pesan injil di dalam bentuk simbolik. Di dalam surat ke Roma dalam pasal enam, dia mendefinisikannya:

Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematianNya, dan kita dibangkitkan bersama dengan Tuhan di dalam keserupaan dari kemenanganNya dan kebangkitan yang mulia.

Itulah injil. Itulah injil.

Dan baptisan adalah sebuah simbol dari kematian, penguburan dan kebangkitan. Yohanes Pembaptis berkata bahwa dia menerima ordinasi itu dari sorga. Allah mengutus dia untuk membaptis. Dan ketika kita tahu apa maknanya, itu adalah makna dari baptisan: Sebuah gambaran dari penguburan dan kebangkitan Tuhan kita Yesus. 

Yohanes berkata: “Aku memperolehnya dari sorga.” Paulus mengakui hal yang sama di sini: “Saudara-saudara, Aku menyampaikan kepada kamu injil yang telah aku terima”—aku telah menerima. Paulus berkata: “Aku bukanlah seorang entrepreneur, aku bukanlah seorang pemula, aku bukanlah seorang penemu. Injil yang aku beritakan, telah kuterima dari Allah di sorga.”

Saya ingat beberapa tahun yang lalu, Ketika Raja Inggris berbicara kepada rakyat Amerika. Hari berikutnya ada sebuah laporan di dalam koran, di dalam surat kabar yang membangkitkan  minat saya. Di dalam peristiwa hidup yang jarang, ketika Raja Inggris mulai berbicara kepada rakyat Amerika kita, kabel yang membawa pesannya ke Amerika melalui lautan terputus.

Insinyurnya sangat frustasi, putus asa. Bagaimana dia dapat memperbaikinya untuk waktu yang singkat? Dan surat kabar berkata apa yang telah dilakukan oleh insinyur: “Dia mengambil ujung kabel, dan dengan tangan lainnya dia mengambil ujung kabel yang satunya. Dan pesan raja telah disampaikan ke Amerika melalui tubuhnya.”

Itu adalah sebuah lukisan yang tepat dari pesan injil dari Kristus: dari Paulus, dari Yohanes, dari semua orang yang telah mengabarkan dan mengumumkan dan memberitakan dan menyampaikan injil Kristus yang menyelamatkan bagi dunia. Dia bukanlah seorang penemu. Dia bukanlah yang pemula. Itu adaah sebuah pesan yang berasal dari sorga. Dan para pemberita hanya menyampaikannya. Dia mengulanginya: “Saudara-saudara, aku mau menyampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, injil yang olehnya kamu telah diselamatkan.” 

Kata itu: “injil” “Aku menyampaikan kepadamu injil.” Ketika seseorang berdiri di atas mimbar dan menyampaikan injil, apa yang dia khotbahkan? Ketika seseorang melintasi lautan sebagai seorang misionaris untuk memberitakan injil, apa yang dia beritakan?

Kata dasar yang digunakan untuk menggambarkan pesan itu adalah “kabar baik.” Itulah yang dia beritakan: Injil, kabar baik. “Injil, Gospel” adalah sebuah kata lama dari Anglo-Saxon untuk ejaan yang baik, kisah yang baik, kabar baik, berita baik.

Hal itu sama seperti yang terdapat dalam bahasa Yunani, euangelionEu, kata Yunani untuk baik.  Angelion, penyampai pesan dengan berita baik. 

Di dalam Kitab Lukas pasal dua, malaikat dari sorga berkata: “Sebab aku sesungguhnya aku memberitakan kepadamu euangelion, kabar baik,” di Alkitab diterjemahkan dengan “kabar kesukaan.” Itulah pesan Injil. Itu adalah kabar baik. 

Seberapa sering kita menghalangi hal itu di dalam sikap kita dan pandangan kita dan respon kita. Orang kadang-kadang berpikir tentang pergi ke gereja seakan-akan mereka sedang menjalani sebuah hukuman. Mereka pergi dibawah paksaan, dan mereka memiliki padangan yang menyedihkan ketika mereka berjalan ke rumah Tuhan.  

Seperti yang disampaikan oleh seorang pria kepada sahabatnya, “Aku mendengar kamu memperoleh sebuah agama.”

Dan dia berkata, “Tidak, aku hanya sakit. Aku hanya sakit.”

Seorang gadis kecil telah ditegur karena tindakannya di dalam gereja. Dan gadis kecil itu pergi ke halaman dengan terluka dan kecewa. Dan di sana ada seekor anjing tua. Itu adalah seekor anjing basset, dengan telinga panjang yang terkulai dan mata tyang terkulai serta wajah yang terkulai. Itu adalah sekor jenis anjing yang memiliki bentuk tubuh seperti itu. Dan gadis kecil itu menghampirinya dan melingkarkan tangannya di sekitar anjing itu dan berkata, “Kamu sungguh mendapat sebuah kasus yang baik dari agama.”

Tidak, itu adalah kebalikannya. Itu adalah kabar baik. Itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi bagi kita atau dibayangkan—kabar baik, injil Yesus Kristus. 

Saya sangat mengingat hal yang terjadi sesudah tragedi dari Perang Dunia II.  Ketika Corregidor jatuh dan Bataan jatuh, dan barisan kematian dari Bataan.  Dan prajurit yang bertahan hidup dikurung di dalam sebuah tempat yang tertutup dengan kawat berduri. 

Dan ketika Jendral Douglas MacArthur kembali ke Philipina dengan angkatan perang Amerika kita. Mereka mengirim sebuah kontingen dari prajurit Amerika ke tahanan itu, kepada orang-orang yang bertahan di Corregidor danBataan dimana mereka dikurung. Dan ketika prajurit itu datang dalam kegelapan malam untuk membebaskan mereka, mereka mengambil penembak jitu untuk memotong kawat berduri itu. Dan orang-orang, para prajurit yang berada di dalam, tidak mengetahui apa yang telah terjadi, sangat ketakutan. Dan prajurit dengan para penembak jitunya, memotomg kawat itu, dia berkata, “Tenang sahabat, tenang. Amerika ada di sini, orang Amerika ada di sini.” Kabar baik, kabar baik. Dan ketika para pria keluar dari penjara itu, para prajurit kita berbaris di sisi lainnya dan menerima mereka dalam penghormatan, sebagai para pahlawan.

Saya telah mengundang satu orang ke sini untuk berbicara kepada kita. Kabar baik, kabar yang mulia, kabar yang luar biasa, kabar kemenangan, kabar kejayaan.

Saya membayangkan tentang kebangkitan rohani yang luar biasa di Wales, di awal abad sembilan belas, dipimpin oleh Evan Roberts.  Itu adalah sebuah pencurahan dari Roh Allah. Dan dari kebangunan yang luar biasa itu, terciptalah lagu ini:

 

Tuhan telah terbunuh di atas Kalvari.

Itulah kabar baik.

Itulah kabar baik.

Untuk menetapkan sebuah dunia

Bebas dari orang-orang berdosa

Itulah kabar baik,

Itulah kabar baik.

Di sanalah darahNya yang mulia telah tercurah.

Di sanalah Dia menundukkan kepalaNya yang suci

Tetapi sekarang, Dia telah bangkit

Dari kematian.

Itulah kabar baik,

Itulah kabar baik,

Karyanya hidup kembali di sekeliling

Itulah kabar baik,

Itulah kabar baik.

Dan banyaka yang telah menemukan keselamatan

Itulah kabar baik,

Itulah kabar baik.

Dan sejak saat itu, jiwa-jiwa ini

Telah mendapat nyala api,

Mereka berseru hosanna

Bagi namaNya

dan di sekelilingnya

Mereka menyebarkan ketenaranNya.

Itulah berita baik,

Itulah berita baik.

Di mana dulu kita bertemu,

Engkau selalu berkata,

“Kabar baik apa,

Kabar baik apa?”

Berdoa, apakah yang menjadi pesanan dari hari?

Kabar baik apa,

Kabar baik apa?

Oh, aku telah mendapat kabar baik untuk disampaikan,

Juruselamatku telah menyelesaikan

Semuanya dengan baik

Dan berjaya selamanya atas

Kematian dan neraka.

Itulah kabar baik,

Itulah kabar baik.

 

Injil adalah kabar baik. Dari teks yang sedang saya khotbahkan ini, saya telah mendapat beberapa pengakuan Paulus yang menjadi karakteristik injil sebagai kabar baik. Yang pertama: Dia memulai, di dalam Kristus, dosa-dosa telah dibasuh, telah diselesaikan, telah diampuni. Seperti yang disampaikan oleh Alkitab: Telah dikuburkan dalam kedalaman laut.” Seperti yang disampaikan oleh Mazmur seratus tiga: “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita.”

Dia mengambil tempat kita. Dia mengambil dosa-dosa kita: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat Allah menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Itulah kabar baik: Dosa-dosa kita telah diampuni. Dosa-dosa kita telah dibasuh. Dosa-dosa kita tidak diingat lagi. Allah telah mengampuni kita karena kehendak Kristus.

Kabar baik, Apakah kabar baik dari Injil?  Kabar baik adalah bahwa Kristus telah mengalahkan dan menang atas maut dan alam maut. Itulah kabar baik. Kematian, sekarang bagi anak-anak Allah merupakan sebuah pertukaran dari tubuhnya yang lama menjadi tubuh yang baru yang dibangkitkan menjadi tubuh yang mulia, dikenakan setelah dia berada di sorga. Di dalam tubuh ini, kita mengeluh, kita bertambah tua, menjadi uzur dan lemah serta tidak berdaya. Tubuh ini semakin rapuh dari hari ke hari.

Saya tidak dapat membayangkan sebuah kutukan yang lebih besar selain dari pada tetap tinggal di dalam tubuh ini sampai selama-lamanya. Tidak ada pemulihan dari penderitaan, tidak ada kesembuhan dari ras sakit, hanya untuk menderita dan menderita serta menderita. Tetapi Kristus telah membawa kepada kita kemenangan dan kejayaan atas kematian dan neraka serta alam maut. Itulah kabar baik. Itulah kabar baik. Dan Sekarang kematian adalah mengambil tubuh yang tua ini yang sekarang kita tinggali dan memberikan saya sebuah tubuh baru yang telah dibangkitkan seperti Dia di dalam sorga.  

Ya, Allah, kemuliaan yang menunggu kami: Tidak jatuh ke dalam tanah, ke dalam kuburan, ke dalam akhir hidup, tidak berubah untuk memnjadi makanan cacing dan menjadi debu tanah.

Kabar baik: Allah telah menyeduakan bagi kita sebuah rumah besar di sorga. Dan kita akan tinggal di sanam di dalam tubuh yang baru, yang telah dibangkitkan yang dibuat seperti tubuhNya yang mulia. 

Kemarin siang, saya sedang berbicara dengan seorang pria. Dia adalah orang yang sangat memiliki kemampuan dan seorang pengusaha yang sukses di kota kita. Dan dia sangat tertarik terhadap injil yang saya beritakan. Dan dia berkata kepada saya, “Kapankah Tuhan datang  di dalam apa yang anda sebuat…”

Dan saya berkata, “…raptur, pengangkatan.”

Dan dia berkata, “Ya, raptur. Kapankah raptur datang dan kita diangkat ke dalam sorga, apakah hanya di dalam roh, kita diangkat ke sorga?” 

Dan saya berkata, “Tidak, berdasarkan Firman Allah, tidak. Apa yang kan diangkat ke sorga adalah kami, kita, anda, kita akan diangkat ke dalam sorga.”

Rasul Paulus menulis, “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal (tertidur dalam Kristus).”  Bukankah itu merupakan sebuah karakteristik yang mulia? Dia tidak berkata mati. Dai berkata tidur. Mereka hanyalah tertidur di dalam Yesus.

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit dan kita semuanya akan diubah,” seperti yang dia sampaikan di dalam bagian di Korintus ini: “Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”  Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa bersama-sama dengan semua orang yang datang dari sorga.

Betapa merupakan sebuah hal yang luar biasa: Kita—saya bukanlah kita. saya bukanlah saya tanpa tubuh saya. saya memiliki sebuah jiwa di dalam tubuh yang saya tinggali ini. Dan seluruh prosessi itu, semuanya dibangkitkan. Semuanya akan diubah. Roh saya diregenerasikan dan tubuh saya dibangkitakan dari kematian. dan saya akan hidup dengan tubuh ini. Hanya, itu akan sempurna. Ia akan dibangkitkan. Ia akan menjadi kekal, ia akan menjadi sama seperti tubuh kebangkitan Tuhan kita Yesus.

Anda tahu apa? Suatu kali saya sedang berkhotbah hanya melalui Alkitab. Saya tidak menyampaikan hal lain. Saya hanya menyatakan Firman Allah, dan seseorang yang menjadi sekte tertentu, datang kepada saya dan berkata, “Khotbah yang anda sampaikan pada hari ini, sangat bersifat material: sangat duniawi. Anda mengkhotbahkan tubuh ini akan dibangkitkan dan tunuh ini akan kekal.”  

Saya berkata kepadanya, “Anda tahu, Allah pasti menyukai hal itu. Dia pasti menyukai materi. Dia telah menciptakannya. Allah yang telah melakukannya. Anda lihatlah alam semesta di sekeliling anda dan di atas anda. Allah yang telah melakukannya. Allah telah menciptakannya. Dia pasti menyukainya. Dia membuatnya. Dan Allah menciptakan tubuh ini, tanah liat yang saya tinggali ini. Allah telah membuatnya. Dan, Dia pasti menyukainya. Dan Allah akan menciptakannya kembali dan meregenerasikan tubuh ini. Dan kita semua akan menjadi sama seperti Dia.”

Ketika Tuhan telah bangkit dan ketika Dia menampakkan diri kepada murid-muridNya, mereka sangat takut, karena menduga bahwa mereka telah melihat hantu. Dan Tuhan berkata kepada mereka:

“Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.

Itu adalah Tuhan yang sama. Dia bahkan memiliki bekas-bekas luka paku di tanganNya dan memiliki luka tobak di lambungNya. Itu adalah Tuhan Yesus yang sama, yang telah bangkit dari kematian.

Anda akan menjadi sama seperti itu. Dia telah mengambil sengat maut dan telah menang atas alam maut. Dan kita akan tinggal di sisiNya, lengkap seluruhnya dan sempurna: sebuah roh yang diregenerasikan dan sebuah tubuh kekal yang telah dibangkitkan. Itulah kabar baik. Itulah injil. Itulah berita baik.

Panggilan dari kabar baik—injil. Penghukuman kita telah digenapi. Sudah berlalu. Sudsaj selesai. Kita tidak akan menghadapinya. Penghukuman itu telah hilang bagi kita. 

Tidak ada yang tersisa bagi kita selain dari pada hari yang mulia itu, ketika Tuhan mengumoulkan kita di hadapanNya dan memberikan upah bagi kita atas apa yang telah kita lakukan di dalam namaNya di dunia ini. Tidak ada penghukuman bagi kita. hal itu sudah berlalu. Sudah digenapi. Hukuman atas dosa kita telah diambil oleh Dia, di atas salib. Dan tidak ada yang tersisa bagi kita selain dari kehidupan dan kemuliaan serta pujian yang kekal.

Paulus memulai Kitab Roma pasal delapan dengan kalimat ini: “Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus,”

Kita membaca Yohanes 5:24 dengan kalimat ini:

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum—dan tidak akan masuk ke dalam penghukuman—sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Seperti yang diketahui oleh beberpa orang dari anda, saya dibesarkan di Northwest Texas.  Dan ketakutan serta kengerian dari wilayah yang luas itu adalah kebakaran padang rumput, yang ditiup oleh angina. Dan saya telah melihat secara nyata orang-orang mengorbankan diri mereka berjuang melawan nyala api itu. 

Apa yang anda lakukan dalam menghadapi kebakaran dari padang rumput yang luas dan menuju ke rumah anda serta keluarga anda? Apa yang mereka lakukan adalah membakar area yang luar di sekeliling rumah mereka. Mereka membakar rumput dan dedaunan. Mereka membakarnya di sekeliling rumah. Dan ketika amukan dari kebakaran padang rumput itu tiba, tempat itu telah terbakar. ia telah hilang. Dan apinya padam.

Itulah penghukuman. Sudah selesai atas kita. Sudah terbakar bersama kita. Sudah selesai. Dan kita telah bebas. 

Itulah kabar baik. Itulah kabar baik. Tidak ada hukuman Allah yang harus kita hadapi, hanya keberadaan yang mulia di hadiratNya, dunia tanpa akhir, sampai selama-lamanya. 

Apakah kabar baik? Bolehkah saya mengambil sedikit waktu untuk menyampaikan salah satu dari hal itu? Inil: apakah kabar baik? kabar baik adalah hal ini: bahwa hal itu terbuka dan menjangkau setiap jiwa di dunia ini, kepada setiap orang dari kita. Kita semuanya termasuk di dalamnya. Setiap manusia, setiap pribadi: itulah kabar baik.

Pernahkah anda membayangkan tentang “setiap orang” di dalam Alkitab. Setiap orang—mereka begitu banyak—setiap orang. Di dalam Yohane 3:16, ayat yang kita semuanya tahu:

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang—di sana kembali terdapat kata itu—yang  percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Setiap orang, setiap orang: Siapa saja.

Kita dapat melihat contoh lainnya: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Di sana ada sebuah kata “barangsiapa.”

Atau ambil lagi contoh lainnya, undangan yang terakhir di dalam Alkitab—Wahyu 22:17:

“Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang,” dan di sana terdapat kembali kata: “dan barang siapa mau”—“dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”  

Setiap orang, siapa saja: seluruh keluarga dan ras dari Allah—setiap orang. Biar saya mengambil hal itu kepada Tuhan. Tuhan, Engkau berkata, “setiap orang.” Engkau berkata “barangsiapa mau.” Tuhan, biarkan aku bertanya kepadaMu, ketika Engkau disalibkan, Engkau dihina melampaui setiap jiwa di dunia ini. Di Sanhedrin, mereka mengejek Engkau. Dan ketika Engkau sekarat di kayu salib, imam besar dan anggota Sanhedrin berjalan hilir mudik dan mengejek Engkau.

Tuhan Yesus, jika imam besar yang memimpin penghukuman atasMu dan yang menghina Engkau ketika Engkau mati—jika ia berpaling dan berkata, ‘Tuhan, ingatlah aku, ingatlah aku?”—akankah Engkau mengampuni dia? Akankah Engkau mengampuni dia?

Dan Tuhan, ketika mereka mendakwa Engkau, salah satu orang yang memukul Engkau dengan tinjunya—jika dia berpaling dan berkata, “Tuhan, ampuni aku.”—akankah engkau mengampuni dia? Akankah engkau mengampunianya?

Dan Tuhan, pria itu yang membuat mahkota dari duri dan memaikannya di keningMu—jika dia bertobat dan berkata, “Tuhan, maafkan aku”—akankah Engkau memberinya sebuah mahkota? Akankah Engkau memberikannya Tuhan?

Dan orang itu yang mengambil mahkota dan memukul kepalaMu—jika dia berpaling dan berkata, “Tuhan, maafkan aku?—maukah engkau memberinya sebuah mahkota dan tongkat di dalam sorga? 

Dan Tuhan, tidak untuk melelahkan Engkau, dapatkah aku bertanya sekali lagi? Jika salah satu prajurit itu yang menancapkan paku ke dalam tangan dan kakiMu—jika diia ddatang dan berkata, ‘Tuhan, maafkan aku”—akankah Engkau memaafkan Dia?

Dan orang Roma yang brutal itu, yang mengambil tombaknya dan menikam lambungMu—jika Dia datang dan berkata, “Tuhan, aku tidak tahu. Aku tidak menyadari. Ampuni aku Tuhan”—akankah Engkau mengampuni dia? 

Tuhan, apakah maksudMu dengan kata “barangsiapa?” Setiap orang? Akankah Engkau mengampuni mereka semua, Tuhan?

Tetapi, dari semuanya itu, Tuhan, jika aku datang dan bersujud di hadiratMu dan berkata, “Tuhan Yesus, ampuni aku? Maukah Engkau membawaku ke dalam keluarga iman? Maukah Engkau menuliskan namaKu di dalam Kitab Kehidupan? Maukah Engkau mengampuni dosa-dosaku? Maukah Engkau membuka pintu sorga bagiku? Maukah Engkau Tuhan?

 

Dosaku, O kebahagiaan

Dari pikiran yang mulia itu.

Dosaku, bukan sebagain

Tetapi seluruhnya.

Dosaku telah dipaku

Di atas kayu salib.

Dan aku tidak lagi menanggungnya.

Pujilah Tuhan.

Pujilah Tuhan,

Oh jiwaku.

 

 Itulah kabar baik. Itulah kabar baik. 

            Allah, demi kehendak Kristus, telah mengampuni kita. Dan kita disambut ke dalam hadiratNya yang mulia dan pada suatu hari, menjadi ahli waris bersama dengan Dia di dalam Kerajaan Allah. Kabar baik. Kabar baik. Kabar baik.

Dan itu adalah seruan kami.

 

Alih bahasa: Wisma Pandia, Th.M.